Pertemuan IX
Contoh Kasus candi-candi Periode Jawa Tengah
Universitas Gadjah Mada
1
IX. Contoh kasus candi-candi Periode Jawa Tengah. a. Peninggalan candi Canggal, candi Dieng, Candi kalasan, situs Ratu Boko,Candi Borobudur, candi Prambanan. Candi Canggal Candi canggal yang terletak di Kabupaten Muntilan, Prop. Jawa Tengah, sering pula disebut sebagai candi Gunung Wukir karena keberadaanya yang ada di Puncak Gunung Wukir. Hal yang menarik dari Candi Canggal adalah ditemukannya prasasti yang berangka tahun 732 Masehi. Prasasti ini diyakini berkatan dengan bangunan di puncak gunung Wuir tersebut, karena Isi prasasti ini menyebutkan pendirian sebuah lingga di atas bukit oleh raja Sanjaya. Candi ini merupakan bangunan tertua yang berangka tahun. Candi Dieng Candi Dieng merupakan komplek candi di dataran tinggi Dieng (ketinggian 2000 meter di atas (ermukaan air taut) kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Secara garis besar Candi Dieng dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Masing-masing diberi nama tokoh pewayangan dari pihak Pendawa. Lima kelompok percandian tersebut ialah :a) kelompok Candi Dwarawati, ;b) Kelompok Candi Magersari;c) kelompok candi Arjuna; d)Kelompok Candi gatotkaca;e) candi Bima. Di antara kelima kelompok tersbut, hanya empat kelompok yang masih meninggalkan bangunan candi yang berdiri. Kelompok candi yang sudah tidak tidak ada bangunannya yang berdiri adalah kelompok Percandian Magersari. Selain itu terdapat mata air disebut dengan Tuk Bimalukar yang tidak lain adalah hulu Sungai Serayu (Ph.Subroto, 1984). Nama Dieng (diyang) sering dikaitkan dengan kata Dihyang, yang berarti tempat arwah leluhur, bahkan diartikan dewa.Sementara itu tokoh-tokoh pewayangan sering dianggap sebagai tokoh yang hidup dikahyangan. Untuk itu candi-candi di Dieng diberi nama tokoh-tokoh wayang. Terdapat 1.4 prasasti yang ditemkan di komplek candio. Sebuah prasastimemuat angka tahun 809 Masehi, sedangkan prasasti lainnya memuat angka tahun 1210 Masehi. Rentang waktu yang panjang menggambarkan bahwa candi Dieng dihuni dan berfungsi cukup lama. Hal ini juga dapat dilihat bahwa masing-massing candi tidak dibangun dalam satu masa, yang diindikasikan oleh perbedaan gaya seni arca, seni bias, dan seni bangun. Dart sumber Berita cina dari dinasti T'ang (tahun 618-906) yang antara lain rnenyebutnyebut sebuah nama tempat : lang-pi-ya. Lang-pi-ya d.iperkirakan dari ejaan dari kata Dieng yang aslinya berbunyi Dihyang.
Universitas Gadjah Mada
2
Selain bangunan andi, di kompleks Candi Dieng jua terdapat bangunan profan yang terlihat dari struktur bangunan yang ada di sekita kompleks candi Arjuna.Selain itu juga ditemukan temuan lepas berupa pecahan kereweng dan pecahan keramik di sekira struktur bangunan dalam jumlah cukup banyak. Hal ini yan menimbulkan dugaan para hit bahwa komplek candi Dieng pernah menjadi tempat hunian sekaligus tempat ritual.
Candi Kalasan Candi kalasan yang berada di daerah Sleman memiliki beberapa ciri khas yang menarik yaitu hiasan kala makara yang- terpahat di masing-masing tubuh candi. Hiasan makaranya digambarkan mrmpunysi dua dua kepala, satu melengkung ke luar yang lain ke dalam. Bangunan candi berdiri di atas batur yang tidak begitu tinggi, di sebelah timur terdapay batu datar berbentuk setengah bulatan menyerupai moon-stone. Batu seperti ini lazim ditemukan pada kuil-kuil di India selatan. Atap candi scat ini sudah dalam keadaan rusak tetapi perkiraan hasil rekonstruksi atap bagunan berupa stupa. Data menarik yang berkaitan dengan Candi Kalasan adalah prasasti Kalasan. Di ddalam prasasti Kalsan ni dceritakan tentang Desa Kalasan dan pendirian sebuah kuil untuk memuliakan Dewi Tara dalam tahun 700 Caka 778 Masehi). Mengingat akan sifat-sifat kebudaan baik dari cadinya maupun dari prasastinya, dan mengingat Pula akan disebutkannya nama kalasa (n) maka dengan mudah menghubungkan kedua hal tersebut. Oleh kaerena itu angka tahun 778 Masehi dianggap sampai beberapa waktu yang lalu sebagai tahun pendirian candi Kalasan (Bernet Kempers,1954)
Situs Ratu Boko Letak situs ratu Biko berada di perbukitan Baturagung, di sebalah selatan candi Prambanan. Berdasarkan analisis dan interpretasi data prasasti, banunan dan artefak lain yang ditemukan di kawasan si.tus ratu Boko, dapat ditarik beberapa kesimpulan tentang Tatar belakang dan fungsi kompleks Ratu Boko (Kusen, 1995) : 1.
Komleks
ratu
Boko
semula
meruupakan
sebuah
wihara
yang
bernama
abhayagiriwihara yang didirikan oleh Rakai panagkaran antara tahun 784-792 Ma'sehi.
Indikasi
fungsi wihara
ditunjukkan oleh adanya batur-batur
bangunan rumah dan temuan lain yang berlatar belakang agama buddha, misalnya arca buddha, reruntuhan stuapa, stupika dan lempengen emas dan perak yang bertuliskan mantera agama buddha. 2.
Sekitar tahun 856 Masehi fungsi komplek ratu Boko berubah menjadi kraton dari seorang penguasa daerah bernama Rakai Walaing Pu Kumbayoni yang menganut agama Hindu. Mama ini dicantumkan dalam prasasti Pereng tahun 863 Masehi.Indikasi
adanya perubahan
fungsi
ditemukan yoni, juga miniatur Universitas Gadjah Mada
3
candi, arca-arca agama Hindu. Pada masa tersebut kawasan ratu Boko disebut dengan nama walaing. 3.
tahun 907 Masehi walaing sebagai nama tempat disebut dalam prasasti mantyasih yang dikeluarkan oleh raja Balitung. Hal ini mengndikasikan bahwa situs ratu boko setidaktidaknya menjadi tempat permukiman sampai abad X masehi.
Candi Prambanan Candi Prambanan yang berada di sebelah timur sunga opak memiliki tata letak bangunan terpusat, yaitu halaman luar, halaman tengah dan halaman pusat. Halaman pusat merupakan halaman paling sakral. Di halaman tersebut terdapat tiga bangunan besar yang masing-masing dihadap candi perwara. Tiga bangunan tersebut dikenal dengan nama candi Siwa yang ada ditenga. Di sebelah kanan candi Siwa adalah candi Brahma, dan di sebelah kiri candi Siwa terdapat candi Wisnu. Khusus candi Siwa terdapat tokoh Siwa dengan panteonnya yaitu- Agastya, Ganesya, dan Durga Mahisasuramardini. Di dpan tiga bangunan utama ini terdapat tiga candi perwara yang diperkirakan berisi tiga wahana. Namun demikian saat ini masih tampak adalah arca nandi yang berada di depan Candi Siwa. Untuk candi Brahma dan Wisnu masing-masing candi perwaranya dalam keadaan kosong. Hal lain yang menarik adalah pada pagan Langkan terdapat relief ramayana yang terpahat di candi Siwa, dan relief Kresnayana yang terpahat di candi Brahma dan Wisnu. Ornamen Lainnya yang menjadi ciri khas candi Ciwa adalah hisan sisi luar dari pagar langkan yaitu adanya panil-panil dengan hiasan berbagai macam binatang dan panil-panil tersebut mengapit sebuah relung yang berisi hiasan si.nga. Panil-panil tersebut sering dikenal dengan motif prambanan. Mengamati arsitekturnya yang menjulang tinggi maka para ahli sering menyebutnya candi Prambanan ini menjadi candi yang menjadi awal candi-candi periode 'lama Timur. Para ahli juga berpendapat bahwa candi Prambanan dianggap sebagai candi kerajaan, karena ukuran besar bangunan dan luas halaman kompleks bangunan. Prasasri Sivagraha yang dikeluarkan oleh raja rakai kayuwangi menyebut sebuah gambaran tentang bangunan suci agama.Siwa yang diresmikan pada hari kamis wage, 12 November 856 Masehi. Peristiwa itu bersamaan dengan penobatan rakai kayuwangi yang bertahta di Medang yang terletak di mamratipura. Lokasi tersebut diyakini berada tidak jauh dari Candi Prambanan.
Candi Borobudur Kemegahan candi Borobudur disamakan dengan dengan bangunan Sanci dan Ayanta di India, Bangunan Angkor Wat di Kamboja. Borobudur adalah bangunan suci agama Buddha yang hingga sekarang telah menghasilkan berbagai tulisan yang cukup menarik. Hal ini wajar mengingat candi Borobudur ditemukan oleh Stamford Raffles pada Universitas Gadjah Mada
4
permulaan abag 19 dalam keadaan reruntuhan tanpa ada komunitas pendukungnya. Diantaranya hal yang masih terus menjadi perdebatan adalah nama, arti dan fungsi candi Borobudur. Demikian pula dengan keterkaitannya dengan dua bangunan lainya yaitu cani Mendut dan candi Pawon. Para ahli berpendapat ketiganya merupakan satu rangkaian saat kegiatan ritual dilakukan. Borobudur adalah sebuah stupa yang berada di atas punden berundak, dan menjadi tanda peringatan yang khusus dari agama Buddha. Hal inilah yang membedakan dengan bangunan-bangunan candi buddha di luar Indonesia. Masing-masing undakan sarat dengan makna simbolis yang menggambarkan tahan kehidupan manusia sat masih terikat dengan berbagai nafsu keduniawian, hingga simbol manusia yang telah mencapai tahap kesempurnaan. Masing-masing ditampilkan melalui relief cerita yang tergambar baik pada pagar langkan maupun pada dinding candi. Candi Borobudur dapat dinaiki dari keempat sisinya namun demikian pintu masuk diyakini berada di sist sebelah timur. Sisi Tirnur merupakan awal cerita dimulai dan terus mengelingi hingga puncak candi. Meskipun candi borobudur terdiri dart tiga tingkat yaitu tingkat kamadatu, rupadatu dan arupadatu, tapi pada kenyataannya yang dapat kita Lihat hanya tingkat rupadatu dan arupadatu. Tingkat kamadatu ditemukan sudah dalam keadaan tertutup. Ada yang berpendapat ditutupnya kamadatu karena dari segi teknik bagunnan tersebut rapuh karena terlalu berat menyangga beban. Jumlah relung di candi Borobudur seluruhnya berjumlah 432, terbagi rata dalam kelima langkan. ArcaOarca Buddha bentuknya hampir sama yang membedakan adalah mudaranya yang sesuai dengan arah mata angin. Buddha di sisi sebelah timur sikap tangannya menyinggung tanah
(bumispartamudra),
sisiselatan
sikap
memberi
(varamudra), di sisi barat sikap "samadi" (dhyanamudra) di sisi utara sikap tangnanya "tak usah takut" (abhayamudra). Di tingkat paling paling atas sikap tangan budha sama yaitu sikap "membentangkan sesuatu hal" (vitarka mudra). Adapun sikap tangan Buddha yang berada di stupa berterawang adalah semuanya memutar roda dharma (dharmacakramudra) yang melambangkan "mewejangkan agama Buddha".
Universitas Gadjah Mada
5