I.
Nama mata kuliah : Ortodonsia II
II.
Kode/SKS
: KGO 11/2
III.
Prasarat
: Ortodonsia I
IV.
Status Mata Kuliah : Wajib Program studi
V.
Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah Ortodonsia II diberikan pada semester VI, mempunyai bobot 2 SKS, terdiri dari 1 SKS kegiatan perkuliahan, merupakan materi persiapan untuk menempuh praktikum Preklinik Simulasi Perawatan Ortodontik di semester VIII dan 1 SKS kegiatan praktikum Preklinik Alat Ortodontik Lepasan. Matakuliah Ortodonsia H ini merupakan prasyarat untuk menempuh kuliah Ortodonsia III pada semester VII.
VI.
Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kuliah mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan prosedur perawatan ortodontik dengan alat lepasan, meliputi cara pemeriksaan, metode analisis pada model studi dan radiologi, serta memahami biomekanika pergerakan gigi secara Ortodontik sehingga dapat menetapkan diagnosis, serta menjelaskan etiologi maloklusi yang ada.
VII.
Materi Pembelajaran A. Penentuan diagnosis dan rencana perawatan Ortodontik 1.
Pengertian dan macam-macam diagnosis
2.
Dasar penetapan diagnosis
3.
Saat penentuan diagnosis
4.
Cara merumuskan diagnosis
B. Biomekanika Ortodontik 1. Reaksi sel dalam membrana periodontalis 2. Resorbsi dan aposisi tulang alveolus 3. Perubahan pada serabut periodontalis 4. Remodelling sekunder 5. Macam-macam gerakan gigi 6. Macam-macam bentuk kekuatan 7. Macam-macam cara pemberian kekuatan 8. Sifat-sifat fisik pir-pir dan elastik pada alat ortodonsi 9. Penjangkaran
Universitas Gadjah Mada
1
C. Etiologi kelainan dentofasial 1. Komponen dentofasial penyebab maloklusi 2. Faktor-faktor eksternal dan internal penyebab kelainan dentofasial 3. Analisis etiologi maloklusi D. Faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis sebelum dan sesudah perawatan 1. Prognosis kasus maloklusi sebelum perawatan 2. Prognosis kasus maloklusi setelah perawatan E. Perawatan Ortodontik 1. Batasan kelainan dentofasial alternatif perawatan kelainan dentofasial 2. Rencana perawatan ortodontik VIII. Outcome pembelajaran A. Penentuan diagnosis dan rencana perawatan ortodontik 1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan pengertian dan macam-macam diagnosis. 2. Mahasiswa dapat mengelompokkan kriteria data yang menjadi dasar penetapan diagnosis. 3. Mahasiswa dapat menentukan kapan suatu diagnosis dapat ditetapkan. 4. Mahasiswa dapat merumuskan diagnosis final setelah semua data pemeriksaan tersedia.
B. Biomekanika Ortodontik 1. Mahasiswa dapat menjelaskan aspek biologis pergerakan gigi secara ortodontik. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan aspek mekanis pergerakan gigi secara ortodontik.
C. Etiologi kelainan dentofasial 1. Mahasiswa dapat menjelaskan komponen dentofasial penyebab maloklusi. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan faktor-faktor eksternal dan internal penyebab maloklusi. 3. Mahasiswa dapat menganalisis etiologi kasus-kasus maloklusi.
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis sebelum dan sesudah perawatan 1. Mahasiswa dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis sebelum perawatan. 2. Mahasiswa dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis sesudah perawatan.
Universitas Gadjah Mada
2
E. Perawatan Ortodontik 1. Mahasiswa dapat menjelaskan batasan kelainan dentofasial 2. Mahasiswa dapat memahami 3 alternatif untuk merawat kelainan dentofasial 3. Mahasiswa dapat menyusun rencana perawatan ortodontik IX.
Rencana kegiatan pembelajaran mingguan
A. Kuliah di kelas Minggu ke1
Pokok Bahasan Penentuan
diagnosis
Sub pokok bahasan dan
Penentuan
diagnosis
dan
perawatan ortodontik
3
dan
macam-macam
diagnosis
perawatan ortodontik 2
rencana Pengertian
Biomekanika ortodontik
rencana
Dasar penetapan diagnosis
Saat penentuan diagnosis
Cara merumuskan diagnosis
Reaksi
sel
dalam
membrana
periodontalis
Resorbsi
dan
aposisi
tulang
alveolus 4
Biomekanika ortodontik
Perubahan
pada
serabut
periodontalis
5
Biomekanika ortodontik
Remodelling sekunder
Macam-macam gerakan gigi
Macam bentuk kekuatan
Macam-macam
cara pemberian
kekuatan 6
Biomekanika ortodontik
Sifat-sifat fisik pir-pir dan elastik pada alat ortodontik
7
UJIAN TENGAH SEMESTER
8
Etiologi kelainan dentofasial
Penjangkaran
Komponen
dentofasial
penyebab
eksternal
penyebab
maloklusi 9
Etiologi kelainan dentofasial
Faktor-faktor
kelainan dentofasial
Universitas Gadjah Mada
3
10
Etiologi kelainan dentofasial
Faktor-faktor
internal
penyebab
kelainan dentofasial 11
Etiologi kelainan dentofasial
Analisis etiologi maloklusi
12
Faktor-faktor
Prognosis kasus maloklusi
yang
mempengaruhi
sebelum
prognosis sebelum dan sesudah perawatan perawatan 13
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
Prognosis kasus maloklusi
setelah
prognosis sebelum dan sesudah perawatan perawatan 14
Perawatan ortodontik
Batasan kelainan dentofasial alternatif perawatan kelainan dentofasial
15
Perawatan ortodontik
16
UJIAN AKHIR
Rencana perawatan ortodontik
B. Praktikum Minggu ke-
X.
Acara praktikum
1— 2
Mencetak Rahang Atas dan Rahang Bawah
3—5
Membuat Plat Ekspansi
5
Membuat Bite Riser
6 — 10
Membuat Plat Aktif
11 - 16
Membuat Aktivator
Evaluasi 1. Praktikum (Laboratory work) meliputi pelaksanan praktikum (30 %) 2. Ujian tengah semester (35 %) 3. Ujian akhir (35 %)
XI. 1.
Bahan, sumber informasi dan referensi De Robertis,E.D.P., F.A. Saez and E.M.P.,Jr., 1975. Cell Biology, 6th. ed., W.B. Saunders Company, Philadelphia, L( Ltd., Tokyo, Japan.
2.
Faughan, J.M., 1975. The Physiology of bone., 2 nd. ed., Clarendon Press, Oxford
3.
Graber, T.M. ,1972, Orthodontics, Principles and Practice, 3rd, ED., W.B. Saunders Co.,Philadhelphia, London, Toronto.
Universitas Gadjah Mada
4
4.
Graber,T.M. and Swain,B.F., 1985, Orthodontics, Principles and Technique, The C.V. Mosby Co.,St.Louis,Toronto, P
5.
Gianelly,A.A. and Goldman, H.M., 1971. Biologic Basic of orthodontics, 1st. ed., Lea & Febiger, Philadelphia.
6.
Moyers, R.E.,, 1970 Handbook of Orthodontics for Student and General Practitioners, 2nd.Ed.,Year Book Medical Pt
7.
Proffit, W.R.,Fields, H.W., Ackermann, J.L., Thomas, P.M.and Camilla Tulloch, J.F. ,1986,Contemporary Orthodontics, The C.V. Mosby Co,. St. Louis, Toronto, London.
8.
Salzmann, J.A., 1974. Orthodintcs in Daily Practice., 1st. ed., J.B. Lippincott Company, Philadelphia. Toronto.
Universitas Gadjah Mada
5