BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 67/12/34/Th.XVI, 1 Desember 2014
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN: BULAN NOVEMBER 2014 KOTA YOGYAKARTA INFLASI 1,13 PERSEN Kota Yogyakarta pada Bulan November 2014 mengalami inflasi sebesar 1,13 persen. Inflasi ini dikarenakan adanya kenaikan harga-harga yang menyebabkan berubahnya angka indeks harga konsumen (IHK). Pada Bulan November ini, seluruh kelompok pengeluaran mengalami kenaikan yakni; kelompok bahan makanan naik 0,83 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik 0,33 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar naik 1,17 persen; kelompok sandang naik 0,29 persen; kelompok kesehatan naik 0,14 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,01 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik 3,40 persen. Dari 82 kota yang dihitung angka inflasinya, seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Padang sebesar 3,44 persen, diikuti oleh Kota Tual dan Sibolga dengan inflasi sebesar 2,86 persen dan 2,45 persen. Inflasi terendah terjadi di Kota Manokwari sebesar 0,07 persen, diikuti oleh Kota Sorong dan Kota Palu masing-masing sebesar 0,09 persen dan 0,21 persen. Komoditas yang paling mempengaruhi terjadinya inflasi diantaranya adalah bensin, tarip listrik, cabai merah, angkutan antar kota, dan cabai rawit, sedangkan komoditas yang menghambat inflasi adalah angkutan udara, kelapa, emas perhiasan, daging sapi, dan wortel. Laju inflasi tahun kalender 2014 (November 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 4,74 persen. Laju inflasi year on year (November 2014 terhadap November 2013) sebesar 5,03 persen.
A. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN Terhitung sejak tanggal 18 November 2014 pukul 00:00 pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi, harga bensin premium ditetapkan Rp 8.500 per liter dan minyak solar Rp 7.500 per liter. Kenaikan harga BBM mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap inflasi. Pengaruh tidak langsungnya, dengan kenaikan harga BBM secara otomatis akan menambah biaya distribusi barang/jasa tersebut dari produsen sampai ke konsumen, sehingga mengakibatkan harga barang/jasa di evel konsumen akan naik. Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan November 2014 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan BPS pada November 2014 terjadi inflasi 1,13 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 113,54 pada Oktober 2014 menjadi 114,82 pada November 2014. Tingkat inflasi tahun kalender ( Januari – November ) 2014 sebesar 4,74 persen dan tingkat inflasi dari tahun ke tahun (November 2014 terhadap November 2013) sebesar 5,03 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 67/12/34/Th.XVI, 1 Desember 2014
1
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks beberapa kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan naik 0,83 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik 0,33 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar naik 1,17 persen; kelompok sandang naik 0,29 persen; kelompok kesehatan naik 0,14 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,01 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik 3,40 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil terjadinya inflasi diantaranya: bensin naik 12,34 persen dengan memberikan andil sebesar 0.47 persen; tarip listrik naik 5,73 persen dengan memberikan andil sebesar 0,25 persen; cabai merah naik 34,62 persen dengan memberikan andil sebesar 0,09 persen; angkutan antar kota naik 26,41 persen dengan memberikan andil sebesar 0,07 persen; cabai rawit naik 78,66 persen dengan memberikan andil 0,06 persen; angkutan dalam kota naik 16,67 persen dengan memberikan andil sebesar 0,05 persen; beras dan teh manis naik 0,99 persen dan 5,88 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,03 persen; biaya administrasi kartu ATM dan sate naik 27,77 persen dan 2,47 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,02 persen; pasir, labu siam/jipang, sawi hijau, solar, baju kaos berkerah, ikan keranjang, udang basah, bahan bakar rumah tangga, biaya administrasi transfer uang, bayam, kacang panjang, brokoli, ketimun, dan celana pendek naik 1,94 persen, 35,71 persen, 30,65 persen, 15,76 persen, 3,42 persen, 3,31 persen, 4,23 persen, 0,21 persen, 30,00 persen, 5,48 persen, 7,17 persen, 11,15 persen, 21,18 persen, dan 12,98 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,01 persen. Gambar 1 Perkembangan Inflasi Kota Yogyakarta dan Nasional, November 2013 – November 2014 1.20
Yogyakarta
1.07 1.05
1.00
Axis Title
1.13
0.93 0.85
0.80 0.60
0.55 0.43
0.40
0.20
Nasional
0.20 0.12
0.17
0.26 0.07
0.00
0.47
0.14 0.08
0.07 -0.02
0.16 0.05
0.49
0.47
0.27
0.28
0.09
-0.20 Nop-13 Des-13 Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 Mei-14 Jun-14 Jul-14 Ags-14 Sep-14 Okt-14 Nov-14
Tabel 1 Sumbangan Inflasi Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Yogyakarta Bulan November 2014 Kelompok Pengeluaran
Persentase Sumbangan Inflasi
[1]
[2]
Umum 1. Bahan makanan 2. Makanan jadi, minuman, rokok dan Tembakau 3. 4. 5. 6. 7.
Perumahan. Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
1.13 0.15 0.06 0.30 0.02 0.01 0.00 0.59
Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menahan terjadinya inflasi diantaranya angkutan udara turun 2,49 persen dengan memberikan andil sebesar -0,04 persen; kelapa dan emas perhiasan turun 6,26 persen dan 2,78 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 2
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 67/12/34/Th.XVI, 1 Desember 2014
-0,02 persen; daging sapi, wortel, daging ayam ras, kol putih/kubis, pir, minyak goreng, baju muslim, dan jambu batu turun 1,35 persen, 8,40 persen, 1,10 persen, 18,14 persen, 9,49 persen, 0,65 persen, 4,58 persen, dan 11,28 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar -0,01 persen. Tabel 2 IHK dan Laju Inflasi Kota Yogyakarta November 2014 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran I H K ( 2012=100 ) Kelompok Pengeluaran
Nov 2013
Desember 2013
Okt 2014
Nov 2014
Inflasi Nov 2014 *)
Laju Inflasi Tahun 2014 **)
Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Umum
109.32
109,62
113.54
114.82
1.13
4.74
5.03
1. Bahan Makanan
117.71
117,86
121.87
122.88
0.83
4.26
4.39
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
111.39
111,53
114.01
114.39
0.33
2.56
2.69
3. Perumahan
106.50
106,94
114.10
115.44
1.17
7.95
8.39
4. Sandang
102.81
103,12
105.98
106.29
0.29
3.07
3.38
5. Kesehatan
104.20
104,39
109.39
109.54
0.14
4.93
5.12
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga
103.08
103,19
105.64
105.65
0.01
2.38
2.49
7. Transpor dan Komunikasi
110.53
111,09
112.46
116.28
3.40
4.67
5.20
*) Persentase perubahan IHK November 2014 terhadap bulan Oktober 2014 **) Persentase perubahan IHK November 2014 terhadap bulan Desember 2013 ***) Persentase perubahan IHK November 2014 terhadap bulan November 2013
Gambar 2 Laju Inflasi Kota Yogyakarta Tahun Kalender Bulan November 2014 menurut Kelompok Pengeluaran 5
4.74
4.26
4
P
2
r
1
s
0
4.67
3.07 2.56
3
e
4.93
7.95
2.38
e -1 n -2 -3 -4 Umum
Bahan
Mak.
Makanan
Jadi,Min,
Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor,
Rok & Temb
Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 67/12/34/Th.XVI, 1 Desember 2014
3
B. PERUBAHAN INDEKS HARGA DI KOTA YOGYAKARTA MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan
Pada Bulan November 2014 kelompok bahan makanan mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,83 persen, sehingga besaran angka indeks menjadi 122,88 relatif lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencapai 121,87. Dari 11 sub kelompok pengeluaran yang ada, tujuh sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya naik 0,90 persen; sub kelompok ikan diawetkan naik 1,50 persen; sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya naik 0,28 persen; sub kelompok sayur-sayuran naik 1,59 persen; sub kelompok kacang-kacangan naik 0,35 persen; sub kelompok bumbu-bumbuan naik 10,66 persen; dan sub kelompok bahan makanan lainnya naik 0,12 persen. Sebaliknya sub kelompok daging dan hasil-hasilnya turun 0,76 persen; sub kelompok ikan segar turun 0,09 persen; sub kelompok buah buahan turun 0,56 persen; dan sub kelompok lemak dan minyak turun 2,10 persen. Beberapa komoditas bahan makanan yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil terjadinya inflasi antara lain cabai merah naik 34,62 persen dengan memberikan andil sebesar 0,09 persen; cabai rawit naik 78,66 persen dengan memberikan andil 0,06 persen; beras naik 0,99 persen dengan memberikan andil 0,03 persen; labu siam/jipang, sawi hijau, ikan keranjang, udang basah, bayam, kacang panjang, brokoli, dan ketimun naik 35,71 persen, 30,65 persen, 3,31 persen, 4,23 persen, 5,48 persen, 7,17 persen, 11,15 persen, dan 21,18 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,01 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini sehingga menghambat laju angka inflasi antara lain kelapa turun 6,26 persen dengan memberikan andil sebesar 0,02 persen; daging sapi, wortel, daging ayam ras, kol putih/kubis, pir, minyak goreng dan jambu batu turun 1,35 persen, 8,40 persen, 1,10 persen, 18,14 persen, 9,49 persen, 0,65 persen, dan 11,28 persen dengan masing-masing memberikan andil -0,01 persen.
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
Pada bulan ini kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,33 persen dengan angka indeks sebesar 114,39 lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 114,01. Dari tiga sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, seluruh sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok makanan jadi naik 0,17 persen; sub kelompok minuman yang tidak beralkohol naik 1,31 persen; dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik 0,09 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga mempertinggi angka inflasi pada kelompok ini diantaranya teh manis naik 5,88 persen dengan memberikan andil sebesar 0,03 persen; sate naik 2,47 persen dengan memberikan andil sebesar 0,02 persen; bir, air kemasan, minuman ringan, teh, dan sirop naik 0,34 persen, 0,68 persen, 1,66 persen, 0,36 persen, dan 2,03 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat angka inflasi pada kelompok pengeluaran ini adalah gula pasir, biskuit, dan kacang kulit turun 0,53 persen, 0,13 persen, dan 0,35 persen.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 67/12/34/Th.XVI, 1 Desember 2014
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
Pada bulan ini kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 1,17 persen dengan angka indeks 115,44 lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 114,10 Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada, seluruh sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok biaya tempat tinggal naik 0,27 persen; sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air naik 3,08 persen; sub kelompok perlengkapan rumahtangga naik 0,09 persen; dan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga naik 0,22 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif terhadap inflasi, antara lain: tarip listrik naik 5,73 persen dengan memberikan andil sebesar 0,25 persen; pasir dan bahan bakar rumah tangga naik 1,94 persen dan 0,21 persen demgan masing-masing memberikan andil 0,01 persen; batu pondasi, pengharum/pelembut cucian, semen, kayu balokan, dan papan naik 4,25 persen, 2,98 persen, 0,43 persen, 0,85 persen, dan 3,02 persen. Komoditas yang dapat menghambat kenaikan inflasi pada kelompok ini antara lain: tissu, pembersih lantai, dan kompor gas turun 1,13 persen, 0,26 persen dan 0,01 persen.
4.
Sandang
Kelompok sandang pada Bulan November 2014 mengalami inflasi sebesar 0,29 persen dengan angka indeks sebesar 106,29, lebih tinggi dari angka indeks bulan lalu yang tercatat sebesar 105,98. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada, dua sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok sandang laki-laki naik 1,35 persen dan sub kelompok sandang anak-anak naik 1,15 persen. Sebaliknya sub kelompok sandang wanita turun 0,11 persen; dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya turun 1,34 persen. Beberapa jenis barang dan jasa yang mengalami kenaikan harga, antara lain baju kaos berkerah dan celanan pendek naik 3,42 persen dan 12,98 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,01 persen; celana panjang katun, baju kaos berkerah, celana panjang sersin, sandal kulit, dan mukena naik 3,37 persen, 1,98 persen, 4,53 persen, 3,29 persen, dan 3,91 persen. Sebaliknya beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini adalah emas perhiasan turun 2,78 persen dengan memberikan andil sebesar -0,02 persen; baju muslim turun 4,58 persen dengan memberikan andil sebesar -0,01 persen; celana dalam pria turun 0,53 persen.
5.
Kesehatan
Kelompok kesehatan pada Bulan November 2014 ini mengalami inflasi sebesar 0,14 persen. Angka indeks kelompok ini tercacat 109,54 lebih tinggi dibanding angka indeks Bulan Oktober 2014 yang mencapai 109,39. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada pada kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok obat-obatan naik 0,41 persen; sub kelompok jasa perawatan jasmani dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika naik masing-masing sebesar 0,12 persen. Sedangkan sub kelompok jasa kesehatan relatif stabil dibandingkan bulan yang lalu Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini diantaranya obat gosok, bedak, sabun mandi, pasta gigi, dan vitamin naik 2,36 persen, 2,02 persen, 0,94 persen, 0,46 persen, dan
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 67/12/34/Th.XVI, 1 Desember 2014
5
0,63 persen. Sebaliknya beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini adalah shampo dan sabun wajah turun 1,45 persen dan 3,61 persen.
6.
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga pada Bulan November 2014 mengalami inflasi sebesar 0,01 persen dengan angka indeks sebesar 105,65 lebih tinggi dari angka indeks bulan lalu yang tercatat sebesar 105,64. Dari lima sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami kenaikan yaitu sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan naik 0,07 persen dan sub kelompok olahraga naik 0,02 persen. Sedangkan tiga sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok pendidikan, sub kelompok kursus-kursus/pelatihan dan sub kelompok rekreasi relatif stabil dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Bulan November 2014 antara lain: tas sekolah, pulpen/bollpoint, buku tulis bergaris naik 4,49 persen, 4,48 persen, dan 1,01 persen. Sebaliknya komoditas yang dapat menahan laju inflasi pada kelompok ini adalah laptop/notebook, printer, computer tablet, dan kamera turun 0,68 persen, 1,19 persen, 0,08 persen, dan 0,03 persen.
7.
Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan
Angka Indeks Harga Konsumen kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan pada Bulan November 2014 sebesar 116,28 lebih tinggi dari angka indeks bulan lalu yang sebesar 112,46. Pada kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami kenaikan yaitu sub kelompok transpor naik 4,87 persen; sub kelompok sarana penunjang transpor naik 0,08 persen; dan sub kelompok jasa keuangan naik 13,81 persen, sedangkan satu sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok komunikasi dan pengiriman angka indeksnya relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga menyebabkan terjadinya kenaikan angka indeks pada kelompok ini diantaranya bensin naik 12,34 persen dengan memberikan andil sebesar 0,47 persen; angkutan antar kota naik 26,41 persen dengan memberikan andil sebesar 0,07 persen; angkutan dalam kota naik 16,67 persen dengan memberikan andil sebesar 0,05 persen; biaya administrasi kartu ATM naik 27,77 persen dengan memberikan andil 0,02 persen; solar dan biaya administrasi transfer uang naik 15,76 persen dan 30,00 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,01 persen. Sebaliknya komoditas yang dapat menghambat inflasi pada kelompok ini adalah angkutan udara turun 2,49 persen dengan memberikan andil sebesar -0,04 persen; sepeda turun 1,18 persen.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 67/12/34/Th.XVI, 1 Desember 2014
Tabel 3 Indeks Harga Konsumen Kota Yogyakarta bulan Oktober dan November 2014, Perubahannya serta Sumbangan Inflasi (2012=100) IHK KODE [1] 00000 10000 10100 10200 10300 10400 10500 10600 10700 10800 10900 11000 11100 20000 20100 20200 20300 30000 30100 30200 30300 30400 40000 40100 40200 40300 40400 50000 50100 50200 50300 50400 60000 60100 60200 60300 60400 60500 70000 70100 70200 70300 70400
KELOMPOK / SUB KELOMPOK [2] UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian,umbi2-an & hasilnya Daging dan hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur,susu,dan hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang-kacan Buah-buahan Gan Bumbu-bumbuan Lemak dan minyak Bahan makanan lainnya MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU Makanan jadi Minuman yang tdk beralkohol Tembakau dan minuman beralkohol PERUMAHAN Biaya tempat tinggal Bh,bakar,penerangan dan air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga SANDANG Sandang laki-laki Sandang wanita Sandang anak-anak Barang pribadi dan lainnya KESEHATAN Jasa kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan jasmani & kosmetika PENDIDIKAN,REKREASI,OLAH RAGA Jasa Pendidikan Kursus-kursus/Pelatihan Perlengkapan/peralatan pendidikan Rekreasi Olahraga TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi dan pengiriman Sarana & penunjang transport Jasa Keuangan
Oktober 2014 [3] 113.54 121.87 110.15 127.98 127.38 159.09 123.50 119.21 119.85 138.07 122.49 111.07 121.73 114.01 114.75 108.35 116.46 114.10 109.40 127.30 103.68 108.53 105.98 112.21 105.85 105.69 99.89 109.39 108.42 106.05 104.88 113.71 105.64 105.05 122.15 99.68 106.33 109.33 112.46 119.66 98.59 105.42 103.86
November 2014 [4] 114.82 122.88 111.14 127.01 127.26 161.48 123.85 121.11 120.27 137.29 135.55 108.74 121.88 114.39 114.95 109.77 116.56 115.44 109.70 131.22 103.77 108.77 106.29 113.73 105.73 106.91 98.55 109.54 108.42 106.48 105.01 113.85 105.65 105.05 122.15 99.75 106.33 109.35 116.28 125.49 98.59 105.50 118.20
Inflasi November 2014 (%) [5] 1.13 0.83 0.90 -0.76 -0.09 1.50 0.28 1.59 0.35 -0.56 10.66 -2.10 0.12 0.33 0.17 1.31 0.09 1.17 0.27 3.08 0.09 0.22 0.29 1.35 -0.11 1.15 -1.34 0.14 0.00 0.41 0.12 0.12 0.01 0.00 0.00 0.07 0.00 0.02 3.40 4.87 0.00 0.08 13.81
ANDIL INFLASI [6] 1.13 0.15 0.04 -0.02 0.00 0.01 0.01 0.02 0.00 -0.01 0.14 -0.03 0.00 0.06 0.02 0.04 0.00 0.30 0.03 0.25 0.00 0.01 0.02 0.02 0.00 0.01 -0.02 0.01 0.00 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.59 0.56 0.00 0.00 0.03
C. INFLASI MENURUT KOMPONEN NOVEMBER 2014 Komponen inti pada bulan November 2014 mengalami inflasi 0,25 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 109,12 pada Oktober 2014 menjadi 109,39 pada November 2014, komponen yang harganya
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 67/12/34/Th.XVI, 1 Desember 2014
7
diatur pemerintah mengalami inflasi 4,33 persen, dan komponen bergejolak mengalami inflasi 0,97 persen. Inflasi komponen inti, komponen yang harganya diatur pemerintah, dan komponen bergejolak untuk tahun kalender (Januari-November) 2014 masing-masing 3,00 persen, 12,12 persen, dan 3,61 persen. Inflasi dari tahun ke tahun (November 2014 terhadap November 2013) masing-masing 3,16 persen, 14,13 persen, dan 3,50 persen (lihat tabel 4).
Tabel 4 Tingkat Inflasi November 2014, Inflasi Tahun Kalender 2014, dan Inflasi Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Komponen
Komponen
Inflasi (%)
Laju Inflasi Tahun Kalender 2014
Laju Inflasi Tahun ke Tahun
[5]
[6]
[7]
[8]
114.82
1.13
1.13
4.74
5.03
106.21
109.39
0.25
0.16
3.00
3.16
114.90
116.97
131.14
4.33
0.81
12.12
14.13
117.37
117.24
121.48
0.97
0.15
3.61
3.50
IHK
IHK
Inflasi
Andil
2013
November 2014
November 2014
[2]
[3]
[4]
Umum
109.32
109.62
Inti
106.05
Harga Diatur Pemerintah Bergejolak
November 2013 [1]
I II III
IHK Desember
Tiga kelompok komponen pada November 2014 memberikan sumbangan inflasi terhadap Yogyakarta yaitu: komponen inti 0,16 persen, komponen harga yang diatur pemerintah 0,81 Persen, dan komponen bergejolak memberikan andil 0,15 persen.
Gambar 3. Inflasi Oktober dan November 2014 Menurut kelompok Komponen 6 4 Oktober
2
November
0 -2
Umum
Inti
Diatur Pemerintah
Bergejolak
E. PERBANDINGAN INFLASI KOTA YOGYAKARTA DENGAN KOTA LAIN DI INDONESIA Pada Bulan November 2014 dari 82 kota yang dihitung angka inflasinya, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Padang sebesar 3,44 persen, diikuti oleh Kota Tual dan Kota Sibolga dengan inflasi sebesar 2,86 persen dan 2,45 persen. Sebaliknya inflasi terendah terjadi di Kota Manokwari sebesar 0,07 persen diikuti Kota Sorong dan Kota Palu sebesar 0,09 persen dan 0,21 persen. 8
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 67/12/34/Th.XVI, 1 Desember 2014
Di wilayah Sumatera dari 23 kota IHK, semua kota mengalami inflasi, inflasi tertinggi terjadi di Kota Padang sebesar 3,44 persen diikuti oleh Kota Sibolga dan Kota Bungo sebesar 2,45 persen dan 2,29 persen. Inflasi terendah terjadi di Kota Tanjung Pinang yang mengalami inflasi sebesar 0,77 persen, diikuti Kota Tembilahan dan Kota Metro sebesar 0,99 persen dan 1,00 persen. Di pulau Jawa dan Madura, dari 26 kota yang dihitung Indeks Harga Konsumennya ,semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bekasi yaitu sebesar 1,99 persen, diikuti Kota Jember dan Depok masing-masing sebesar 1,92 persen dan 1,81 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Cirebon, Kota Tegal dan Kota Tasikmalaya masing sebesar 1,00 persen, 1,05 persen dan 1,08 persen Untuk wilayah Sulawesi, dari 11 kota IHK, semua kota IHK mengalami inflasi yaitu inflasi tertinggi terjadi di Kota Pare -pare sebesar 1,87 persen, diikuti Kota Kendari dan Kota Bau - bau sebesar 1,67 persen dan 1,62 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Palu sebesar 0,21 persen diikuti Kota Gorontalo dan Kota Mamuju sebesar 0,63 persen dan 1,29 persen. Untuk wilayah Kalimantan, dari 9 kota IHK, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tarakan sebesar 1,70 persen, diikuti Kota Banjarmasin sebesar 1,47 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Palangkaraya sebesar 0,92 persen, diikuti Kota Balikpapan dan Kota Singkawang sebesar 1,03 persen dan 1,07 persen. Kota-kota lain di luar wilayah Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 2,86 persen, diikuti Kota Singaraja dan Kota Kupang sebesar 2,08 persen dan 1,88 persen. Inflasi terendah terjadi di Kota Manokwari sebesar 0,07 persen diikuti Kota Sorong dan Kota Bima sebesar 0,09 persen dan 0,34 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 67/12/34/Th.XVI, 1 Desember 2014
9
Tabel 4 Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi November 2014 di 82 kota No [1] 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
10
Kota [2] MEULABOH BANDA ACEH LHOKSEUMAWE SIBOLGA PEMATANG SIANTAR MEDAN PADANG SIDEMPUAN PADANG BUKIT TINGGI TEMBILAHAN PEKAN BARU DUMAI BUNGO JAMBI PALEMBANG LUBUK LUNGGAU BENGKULU BANDARLAMPUNG METRO TANJUNG PANDAN PANGKAL PINANG BATAM TANJUNG PINANG DKI JAKARTA BOGOR SUKABUMI BANDUNG CIREBON BEKASI DEPOK TASIKMALAYA CILACAP PURWOKERTO KUDUS SURAKARTA SEMARANG TEGAL YOGYAKARTA JEMBER BANYUWANGI SUMENEP
IHK [3] 119.16 112.38 113.28 117.38 118.78 117.71 115.61 122.76 116.08 121.97 117.57 117.65 116.64 116.99 113.83 113.05 120.89 115.26 123.69 122.87 115.29 113.95 116.09 116.22 116.33 116.51 114.43 115.06 115.20 116.49 114.18 119.07 115.06 121.17 114.23 115.95 112.86 114.82 114.50 114.80 114.33
Inflasi [4] 1.08 1.28 1.60 2.45 1.95 1.75 1.98 3.44 2.03 0.99 2.10 1.86 2.29 2.18 2.10 2.07 2.11 1.04 1.00 1.59 1.10 1.49 0.77 1.43 1.49 1.56 1.27 1.00 1.99 1.81 1.08 1.52 1.38 1.31 1.47 1.35 1.05 1.13 1.92 1.22 1.28
No [1] 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
Kota [2] KEDIRI MALANG PROBOLINGGO MADIUN SURABAYA TANGERANG CILEGON SERANG SINGARAJA DENPASAR MATARAM BIMA MAUMERE KUPANG PONTIANAK SINGKAWANG SAMPIT PALANGKARAYA TANJUNG BANJARMASIN BALIKPAPAN SAMARINDA TARAKAN MANADO PALU BULUKUMBA WATAMPONE MAKASAR PARE - PARE PALOPO KENDARI BAU - BAU GORONTALO MAMUJU AMBON TUAL TERNATE MANOKWARI SORONG MERAUKE JAYAPURA NASIONAL
IHK [3] 116.04 116.01 116.22 114.32 115.24 121.91 117.92 119.40 122.05 114.17 114.86 118.00 110.74 115.91 118.87 114.99 114.92 114.23 114.21 114.11 116.23 117.24 123.55 114.23 116.87 122.27 114.57 113.45 113.45 113.39 112.48 117.95 110.70 114.06 112.95 123.57 118.61 110.63 114.06 118.53 115.29
Inflasi [4] 1.66 1.51 1.31 1.51 1.27 1.32 1.38 1.68 2.08 1.62 1.14 0.34 0.41 1.88 1.41 1.07 1.33 0.92 1.26 1.47 1.03 1.15 1.70 1.56 0.21 1.60 1.43 1.36 1.87 1.46 1.67 1.62 0.63 1.29 0.82 2.86 0.41 0.07 0.09 1.24 1.24
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 67/12/34/Th.XVI, 1 Desember 2014
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi : BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, 55183 Telp.0274-4342234 (Hunting) Fax. 0274-4342230 Email :
[email protected] Website : yogyakarta.bps.go.id
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 67/12/34/Th.XVI, 1 Desember 2014
11