BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 22/05/34/Th.XVI, 2 Mei 2014
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN: BULAN APRIL 2014 KOTA YOGYAKARTA INFLASI 0,07 PERSEN Kota Yogyakarta pada Bulan April 2014 mengalami inflasi sebesar 0,07 persen. Inflasi ini dikarenakan adanya kenaikan harga-harga yang menyebabkan berubahnya angka indeks harga konsumen (IHK). Pada Bulan April ini empat kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan adalahkelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik 0,24 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar naik 0,42 persen; kelompok kesehatan naik1,12 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,20 persen. Sebaliknya kelompok bahan makanan mengalami penurunan sebesar 0,78 persen; kelompok sandang turun 0,11 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,08 persen. Dari 82 kota yang dihitung inflasinya, 43 kota mengalami inflasi dan 39 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 1,57 persen, kemudian diikuti oleh Kota Maumere dan Ambon dengan laju inflasi sebesar 0,99 persen dan 0,92 persen. Inflasi terendah terjadi di Kota Samarinda dan Jember masing-masing sebesar 0,01 persen, diikuti Kota Tasikmalaya sebesar 0,03 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Jayapura sebesar 1,79 persen, diikuti Kota Tanjung Pinang sebesar 0,87 persen, sedangkan deflasi terkecil terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,01 persen, diikuti Kota Bengkulu dan Semarang masing-masing sebesar 0,04 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi diantaranya adalah kontrak rumah, tarif rumah sakit, susu untuk balita, telur ayam ras, dan rekreasi, sedangkan komoditas yang menghambat laju inflasi adalah beras, cabai merah, bawang putih, angkutan udara, dan emas perhiasan. Laju inflasi tahun kalender 2014 (April 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 1,33 persen. Laju inflasi year on year (April 2014 terhadap April 2013) sebesar 6,37 persen.
A. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN Melimpahnya stok beras di akhir bulan Maret dikarenakan terjadinya panen raya sehingga mengakibatkan di beberapa pasar harga beras relatif turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya, begitu pula halnya yang terjadi pada komoditas bahan makanan sehingga sebagian besar komoditas bahan pangan mengalami penurunan. Disisi lain komoditas pabrikan serta jasa-jasa sedikit namun pasti mengalami peningkatan harga. Dari hasil pemantauan harga-harga yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik, selama Bulan April 2014, Kota Yogyakarta mengalami inflasi sebesar 0,07 persen dengan angka indeks 111,08 relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan angka indeks pada Bulan Februari 2014 yang sudah mencapai 111,00. Laju inflasi pada tahun kalender (April 2014 terhadap Desember 2013) menjadi 1,33 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 22/05/34/Th.XVI, 2 Mei 2014
1
Dari tujuh kelompok pengeluaran konsumsi yang dihitung Indeks Harga Konsumen (IHK) nya, empat kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik 0,24 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar naik 0,42 persen; kelompok kesehatan naik 1,12 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,20 persen. Sebaliknya kelompok bahan makanan mengalami penurunan sebesar 0,78 persen, kelompok sandang turun 0,11 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,08 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil terjadinya inflasi diantaranya: kontrak rumah naik 2,63 persen dengan memberikan andil sebesar 0,08 persen; tarif rumah sakit dan susu untuk balita naik 2,48 persen dan 3,17 persen dengan masing-masing memberikan andil sebsar 0,03 persen; telur ayam ras naik 4,17 persen dengan memberikan andil sebesar 0,02 persen; rekreasi, bir, jeruk, batu bata/batu tela, nangka muda, pemeliharaan/service, pepaya, daging ayam ras, ayam hidup, dokter umum, daun melinjo, salak, donat, dokter spesialis, susu bubuk, hand body lotion, semen dan sewa rumah naik 3,12 persen, ,1,67 persen, 2,16 persen, 2,10 persen, 28,81 persen, 2,25 persen, 4,41 persen, 1,00 persen, 11,14 persen, 2,04 persen, 30,16 persen, 6,82 persen, 5,04 persen, 1,82 persen, 1,43 persen, 6,15 persen, 0,67 persen, dan 0,25 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,01 persen. Gambar 1 Perkembangan Inflasi Kota Yogyakarta dan Nasional, April 2013 – April 2014 3,29
3,50
Yogyakarta
3,00
Nasional
2,50 2,00 2,58
1,50 1,00
0,84
0,50 0,00 -0,50 -1,00
-0,30
1,07
1,12
1,03
0,61 0,87
-0,03
0,20 0,12
-0,35 0,09
-0,10
-0,29
Apr-13 Mei-13 Jun-13
-0,24
1,05
0,55
0,26
0,08
0,17 0,07
0,14
0,07
Jul-13 Agust-13 Sep-13 Okt-13 Nop-13 Des-13 Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14
Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menahan terjadinya inflasi diantaranya beras turun 1,86 persen dengan memberikan andil sebesar -0,07 persen; cabai merah dan bawang putih turun 17,41 persen dan 14,78 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar -0,04 persen; angkutan udara turun 1,56 persen dengan memberikan andil sebesar -0,03 persen; emas perhiasan, cabai rawit, bayam, dan wortel turun 2,96 persen, 12,42 persen, 12,76 persen, dan 10,68 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar -0,02 persen; kelapa, bawang merah, ikan keranjang, bensin, jambu batu, anggur, kacang panjang, gula pasir, kangkung, terong panjang, laptop/notebook, dan cabe hijau turun 4,44 persen, 4,07 persen, 4,76 persen, 0,21 persen, 19,03 persen, 10,81 persen, 7,79 persen, 1,38 persen, 8,24 persen, 11,07 persen, 0,71 persen, dan 12,84 persen dengan memberikan andil masing-masing sebesar -0,01 persen. 2
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 22/05/34/Th.XVI, 2 Mei 2014
Tabel 1 Sumbangan Inflasi Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Yogyakarta Bulan April 2014 Kelompok Pengeluaran
Persentase Sumbangan Inflasi
[1]
[2]
Umum 1. 2.
Bahan makanan Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau
3.
Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar
4.
Sandang
5.
Kesehatan
6.
Pendidikan, rekreasi dan olahraga
7.
Transpor, komunikasi dan jasa keuangan
0,07 -0,14 0,04 0,11 -0,01 0,07 0,02 -0,01
Tabel 2 IHK dan Laju Inflasi Kota Yogyakarta April2014 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran I H K ( 2012=100 )
Inflasi April 2014 *)
Laju Inflasi Tahun 2014 **)
Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***)
(5)
(6)
(7)
111.08
0.07
1.33
6.37
119,93
119.00
-0.78
0.97
4.64
111,53
112,22
112.49
0.24
0.86
7.51
103.36
106,94
109,56
110.02
0.42
2.88
6.44
4. Sandang
101.43
103,12
104,48
104.37
-0.11
1.21
2.90
5. Kesehatan
102.30
104,39
105,27
106.45
1.12
1.97
4.06
6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga
100.96
103,19
103,30
103.51
0.20
0.31
2.53
7. Transpor, komunikasi dan jasa keuangan
100.34
111,09
111,59
111.50
-0.08
0.37
11.12
Kelompok Pengeluaran
April 2013 (2)
Desember 2013 (3)
Maret 2014 (4)
April 2014 (4)
Umum
104.43
109,62
111,00
1. Bahan makanan
113.72
117,86
2. Makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau
104.63
3. Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar
(1)
*) Persentase perubahan IHK April 2014 terhadap bulan Maret 2014 **) Persentase perubahan IHK April 2014 terhadap bulan Desember 2013 ***) Persentase perubahan IHK April 2014 terhadap bulan April 2013
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 22/05/34/Th.XVI, 2 Mei 2014
3
Gambar 2 Laju Inflasi Kota Yogyakarta Tahun Kalender Bulan April2014 menurut Kelompok Pengeluaran 5 4
2,88
P 3 e 2 r 1 s 0 e -1 n
1,33
0,97
1,21 0,86
1,97 0,31
0,37
-2 -3 -4 Umum
Bahan
Mak.
Perumahan Sandang KesehatanPendidikan Transpor,
Makanan Jadi,Min, Rok & Temb
Komunikasi, dan Jasa Keuangan
B. PERUBAHAN INDEKS HARGA DI KOTA YOGYAKARTA MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan
Pada Bulan April 2014 kelompok bahan makanan mengalami penurunan angka indeks sebesar 0,78 persen sehingga besaran angka indeks menjadi 119,00 relatif lebih kecil dari bulan sebelumnya yang mencapai 199,93. Dari 11 sub kelompok pengeluaran yang ada, empat sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok daging dan hasil-hasilnya naik 0,54 persen; sub kelompok ikan segar naik 0,51 persen; sub kelompok telur susu dan hasil-hasilnya naik 2,11 persen; dan sub kelompok buahbuahan naik 0,81 persen. Sebaliknya sub kelompok yang mengalami penurunan angka indeks adalah sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya turun 1,66 persen; sub kelompok ikan diawetkan turun 2,87 persen; sub kelompok sayur-sayuran turun 2,74 persen; sub kelompok kacangkacangan turun 0,10 persen; sub kelompok bumbu-bumbuan turun 7,66 persen; sub kelompok lemak dan minyak turun 0,75 persen; dan sub kelompok bahan makanan lainnya turun 0,20 persen. Beberapa komoditas bahan makanan yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil terjadinya inflasi antara lain susu untuk balita naik 3,17 persen dengan memberikan andil sebesar 0,03 persen; telur ayam ras naik 4,17 persen dengan memberikan andil sebesar 0,02 persen; jeruk, nangka muda, pepaya, daging ayam ras, ayam hidup, daun melinjo, salak, dan susu bubuk naik 2,16 persen, 28,81 persen, 4,41 persen, 1,00 persen, 11,14 persen, 30,16 persen, 6,82 persen, dan 1,43 persen dengan memberikan andil masing-masing sebesar 0,01 persen . Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini sehingga menghambat lajunya angka inflasi antara beras turun 1,86 persen dengan memberikan andil sebesar 0,07 persen; cabai merah dan bawang putih turun 17,41 persen dan 14,78 persen dengan memberikan andil sebesar -0,04 persen; cabe rawit, bayam, dan wortel turun 12,42 persen, 12,76 persen, dan 10,68 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar -0,02 persen; kelapa, bawang merah, ikan keranjang, jambu batu, anggur, kacang panjang, kangkung, terong panjang dan cabe hijau turun 4,44 4
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 22/05/34/Th.XVI, 2 Mei 2014
persen, 4,07 persen, 4,76 persen, 19,03 persen, 10,81 persen, 7,79 persen, 8,24 persen, 11,07 persen, dan 12,84 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar -0,01 persen
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
Pada bulan ini kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,24 persen. Angka indeks pada bulan ini sebesar 112,49 lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 112,22. Dari tiga sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, seluruh sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok makanan jadi dan sub kelompok minuman yang tidak beralkohol masing-masing naik 0,16 persen; sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik 0,64 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga mempertinggi angka inflasi pada kelompok ini diantaranya bir dan donat naik 1,67 persen dan 5,04 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,01 persen; telur asin, rokok kretek, es, wafer, dan air kemasan naik 2,23 persen, 0,59 persen, 1,72 persen, 2,64 persen, dan 1,31 persen. Komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat angka inflasi antara lain: gula pasir turun 1,38 persen dengan memberi andil sebesar -0,01 persen; kacang kulit dan teh turun 4,35 persen dan 0,25 persen.
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
Pada bulan ini kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,42 persen dengan angka indeks 110,02 lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 109,56. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada, tiga sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok biaya tempat tinggal naik 0,77 persen; sub kelompok perlengkapan rumahtangga naik 0,10 persen; dan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga naik 0,25 persen. Sedangkan sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air relatif stabil dibanding bulan lalu. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif terhadap inflasi, antara lain : kontrak rumah naik 2,63 persen dengan memberikan andil sebesar 0,08 persen; batu bata/batu tela, semen dan sewa rumah naik 2,10 persen, 0,67 persen, dan 0,25 persen dengan memberikan andil masing-masing sebesar 0,01 persen; tissu, sabun detergen bubuk/cair, sabun cair/cuci piring, cat tembok, dan pengharum/pelembut cucian naik 3,44 persen, 0,46 persen, 1,04 persen, 0,54 persen dan 0,97 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga adalah besi beton, batako, pasir, panci, sabun cream detergen, dan kompor turun 0,98 persen 3,56 persen, 0,31 persen dan 0,33 persen, 0,14 persen, dan 0,02 persen.
4.
Sandang
Kelompok sandang pada Bulan April 2014 mengalami deflasi sebesar 0,11 persen dengan angka indeks sebesar 104,37 persen, lebih rendah dari angka indeks bulan lalu yang tercatat sebesar 104,48. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada, tiga sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok sandang laki-laki naik sebesar 0,46 persen, sub kelompok sandang wanita naik 0,31 persen, dan sub kelompok sandang anak-anak turun 0,46 persen. Sebaliknya sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya turun 1,82 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 22/05/34/Th.XVI, 2 Mei 2014
5
Beberapa jenis barang dan jasa yang mengalami kenaikan harga, antara lain pampers, pembalut wanita, celana panjang katun, sandal karet, dan sandal kulit naik 2,28 persen, 0,94 persen, 2,09 persen, 2,73 persen dan 1,47 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat angka inflasi adalah emas perhiasan turun 2,96 persen dengan memberikan andil sebesar -0,02 persen.
5.
Kesehatan
Kelompok kesehatan pada Bulan April 2014 ini mengalami inflasi sebesar 1,12 persen. Angka indeks kelompok ini tercacat 106,45 lebih tinggi dibanding angka indeks Bulan Maret 2014 yang mencapai 105,27. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada pada kelompok ini, seluruh sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok jasa kesehatan naik 1,96 persen, sub kelompok obat-obatan naik 0,31 persen, sub kelompok jasa perawatan jasmani naik 0,25 persen, dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika naik 0,68 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini diantaranya tarip rumah sakit naik 2,48 persen dengan memberikan andil sebesar 0,03 persen; dokter umum, dokter spesialis, dan hand body lotion naik 2,04 persen, 1,82 persen, dan 6,15 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,01 persen; jamu, bedak, dokter gigi, lipstik, dan sabun mandi cair naik 5,71 persen, 1,56 persen, 2,56 persen, 2,26 persen, dan 1,53 persen.
6.
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga pada Bulan April 2014 mengalami inflasi sebesar 0,20 persen dengan angka indeks sebesar 103,51 lebih tinggi dari angka indeks bulan lalu yang tercatat sebesar 103,30. Dari lima sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami kenaikan yaitu sub kelompok rekreasi naik 1,12 persen dan sub kelompok olahraga naik 1,77 persen. Sub kelompok yang mengalami penurunan adalah sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan turun 0,15 persen. Sedangkan dua sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok pendidikan dan sub kelompok kursus-kursus/pelatihan relatif stabil dibandingkan dengan bulan lalu. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Bulan April 2014 antara lain: rekreasi naik 3,12 persen dengan andil sebesar 0,01 persen; biaya foto copy, televisi berwarna, sewa lapangan futsal, sepatu olah raga pria, dan organ/piano naik 3,85 persen, 0,96 persen, 7,69 persen, 2,99 persen, dan 0,63 persen. Sebaliknya komoditas laptop/notebook turun 0,71 persen dengan memberikan andil sebesar 0,01 persen; printer dan kamera turun 0,25 persen dan 0,05 persen.
7.
Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan
Angka Indeks Harga Konsumen kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan pada Bulan April 2014 sebesar 111,50 atau mengalami penurunan angka indeks sebesar 0,08 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai angka 111,59. Pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami kenaikan yaitu sub kelompok sarana dan penunjang transpor naik 0,76 persen dan sub kelompok jasa keuangan naik 1,34 persen, sebaliknya sub kelompok transpor turun 0,27 persen. Sedangkan sub kelompok komunikasi dan pengiriman angka indeksnya relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga menyebabkan terjadinya kenaikan angka indeks pada kelompok ini diantaranya pemeliharaan/service naik 2,25 persen dengan andil sebesar 0,01 persen; cuci kendaraan, sepeda motor, biaya administrasi asuransi, busi dan accu naik 8,40 persen, 6
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 22/05/34/Th.XVI, 2 Mei 2014
0,14 persen, 3,84 persen, 0,48 persen, dan 0,11 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga adalah angkutan udara turun 1,56 persen dengan memberikan andil sebesar -0,03 persen; bensin dan bahan pelumas/oli turun 0,21 persen dan 0,14 persen. Tabel 3 Indeks Harga Konsumen Kota Yogyakarta bulan Maret dan April 2014, Perubahannya serta Sumbangan Inflasi (2012=100) IHK KODE [1] 00000 10000 10100 10200 10300 10400 10500 10600 10700 10800 10900 11000 11100 20000 20100 20200 20300 30000 30100 30200 30300 30400 40000 40100 40200 40300 40400 50000 50100 50200 50300 50400 60000 60100 60200 60300 60400 60500 70000 70100 70200 70300 70400
KELOMPOK / SUB KELOMPOK [2] UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian,umbi2-an & hasilnya Daging dan hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur,susu,dan hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang-kacan Buah-buahan Bumbu-bumbuan Lemak dan minyak Bahan makanan lainnya MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU Makanan jadi Minuman yang tdk beralkohol Tembakau dan minuman beralkohol PERUMAHAN Biaya tempat tinggal Bh,bakar,penerangan dan air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga SANDANG Sandang laki-laki Sandang wanita Sandang anak-anak Barang pribadi dan lainnya KESEHATAN Jasa kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan jasmani & kosmetika PENDIDIKAN,REKREASI,OLAH RAGA Jasa Pendidikan Kursus-kursus/Pelatihan Perlengkapan/peralatan pendidikan Rekreasi Olahraga TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi dan pengiriman Sarana & penunjang transport Jasa Keuangan
Maret 2014 [3] 111,00 119,93 112,20 126,71 121,57 137,09 112,19 120,81 124,61 131,29 134,78 109,14 115,72 112,22 113,78 106,61 111,69 109,56 107,13 116,24 103,17 107,38 104,48 109,29 104,87 102,37 101,07 105,27 103,52 104,83 103,85 108,16 103,30 101,70 122,07 99,99 103,76 105,63 111,59 118,55 98,58 103,87 102,49
April 2014 [4] 111,08 119,00 110,34 127,39 122,19 133,16 114,67 117,50 124,48 132,35 124,45 108,32 115,49 112,49 113,96 106,78 112,41 110,02 107,96 116,24 103,27 107,65 104,37 109,79 105,20 102,84 99,23 106,45 105,55 105,16 104,11 108,90 103,51 101,70 122,07 99,84 104,92 107,50 111,50 118,23 98,58 104,66 103,86
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 22/05/34/Th.XVI, 2 Mei 2014
Inflasi April 2014 (%) [5] 0,07 -0,78 -1,66 0,54 0,51 -2,87 2,21 -2,74 -0,10 0,81 -7,66 -0,75 -0,20 0,24 0,16 0,16 0,64 0,42 0,77 0,00 0,10 0,25 -0,11 0,46 0,31 0,46 -1,82 1,12 1,96 0,31 0,25 0,68 0,20 0,00 0,00 -0,15 1,12 1,77 -0,08 -0,27 0,00 0,76 1,34
ANDIL INFLASI [6] 0,07 -0,14 -0,07 0,02 0,01 -0,01 0,06 -0,03 0,00 0,02 -0,12 -0,01 0,00 0,04 0,02 0,00 0,02 0,11 0,10 0,00 0,00 0,01 -0,01 0,01 0,00 0,01 -0,02 0,07 0,05 0,00 0,00 0,01 0,02 0,00 0,00 0,00 0,02 0,00 -0,01 -0,03 0,00 0,01 0,00
7
C. INFLASI MENURUT KOMPONEN APRIL 2014 Komponen inti pada bulan April 2014 mengalami inflasi 0,36 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 107,07 pada Maret 2014 menjadi 107,45 pada April 2014, komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami deflasi 0,14 persen, dan komponen bergejolak mengalami deflasi 0,88 persen. Inflasi komponen inti, komponen yang harganya diatur pemerintah, dan komponen bergejolak untuk tahun kalender (Januari-April) 2014 masing-masing 1,17 persen, 2,34 persen, dan 0,87 persen. Sedangkan Inflasi dari tahun ke tahun (April 2014 terhadap April 2013) masing-masing 4,43 persen, 16,92 persen, dan 3,58 persen (lihat tabel 4). Tabel 4 Tingkat Inflasi April 2014 Inflasi Tahun Kalender 2014, dan Inflasi Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Komponen IHK
IHK
IHK
Inflasi
Andil
April
Desember
April
April
Inflasi
2013
2013
2014
[2]
[3]
[4]
Umum
104.42
109,62
111.08
Inti
102.89
106,21
Harga Diatur Pemerintah
102.38
Bergejolak
114.18
Komponen
[1]
Laju Inflasi Tahun Kalender 2014
Laju Inflasi
[6]
[7]
[8]
0.07
0.07
1.33
6.37
107.45
0.36
0.24
1.17
4.43
116,97
119.70
-0.14
-0.03
2.34
16.92
117,24
118.27
-0.88
-0.14
0.87
3.58
2014 [5]
(%)
Tahun ke Tahun
Satu kelompok komponen pada April 2014 memberikan sumbangan inflasi terhadap Yogyakarta yaitu komponen inti sebesar 0,24 persen, sedangkan komponen harga yang diatur pemerintah dan komponen bergejolak memberikan andil deflasi masing-masing 0,03 persen dan 0,14 persen. Gambar 3 Inflasi Maret dan April 2014 Menurut kelompok Komponen 0,60 0,40 0,20 0,00 -0,20
UMUM
INTI
DIATUR PEMERINTAH
BERGEJOLAK
Mar-14 Apr-14
-0,40 -0,60 -0,80 -1,00
8
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 22/05/34/Th.XVI, 2 Mei 2014
D. PERBANDINGAN INFLASI KOTA YOGYAKARTA DENGAN KOTA LAIN DI INDONESIA Pada Bulan April 2014 dari 82 kota yang dihitung inflasinya, 43 kota mengalami inflasi dan 39 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 1,57 persen, diikuti oleh Kota Maumere dan Ambon dengan laju inflasi sebesar 0,99 persen dan 0,92 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Samarinda dan Jember masing-masing sebesar 0,01 persen, diikuti Kota Tasikmalaya sebesar 0,03 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Jayapura sebesar 1,79 persen, diikuti Kota Tanjung Pinang sebesar 0,87 persen, sedangkan deflasi terkecil terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,01 persen, diikuti Kota Bengkulu dan Semarang masing-masing sebesar 0,04 persen. Di wilayah Sumatera dari 23 kota IHK, 7 kota mengalami perubahan meningkat, inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 1,57 persen diikuti oleh Kota Tembilahan sebesar 0,77 persen. Inflasi terendah terjadi di Kota Padang Sidimpuan yang mengalami inflasi sebesar 0,08 persen, diikuti Kota Jambi sebesar 0,14 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Tanjung Pinang dan Metro masing-masing sebesar 0,87 persen dan 0,82 persen, sedangkan deflasi terkecil terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,01 persen. Di pulau Jawa dan Madura, dari 26 kota yang dihitung Indeks Harga Konsumennya, 9 kota mengalami inflasi dan 17 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tangerang yaitu sebesar 0,30 persen, diikuti Kota Cirebon sebesar 0,26 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Jember sebesar 0,01 persen, diikuti Kota Tasikmalaya sebesar 0,03 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Bekasi sebesar 0,80 persen, sedangkan deflasi terkecil terjadi di Kota Semarang sebesar 0,04 persen. Untuk wilayah Sulawesi, seluruh kota IHK yaitu 11 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Gorontalo dan Bau-Bau sebesar 0,89 persen dan 0,71 persen, dan inflasi terendah terjadi di Kota Kendari dan Mamuju sebesar 0,08 persen dan 0,10 persen. Selanjutnya untuk wilayah Kalimantan, dari 9 kota IHK, 8 kota IHK mengalami inflasi dan 1 kota IHK mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Balikpapan sebesar 0,79 persen diikuti Kota Palangka Raya sebesar 0,62 persen. Inflasi terendah terjadi di Kota Samarinda sebesar 0,01 persen, sedangkan Kota Singkawang mengalami deflasi sebesar 0,46 persen. Sementara itu kota-kota lain di luar wilayah Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan inflasi tertinggi terjadi di Kota Maumere sebesar 0,99 persen, dan inflasi terendah terjadi di Kota Bima sebesar 0,12 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di Kota Jayapura sebesar 1,79 persen dan deflasi terkecil sebesar 0,05 persen terjadi di Kota Merauke.
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 22/05/34/Th.XVI, 2 Mei 2014
9
Tabel 6 Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Maret 2014 di 82 kota NO (1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
10
KOTA
IHK
(2)'
MEULABOH BANDA ACEH LHOKSEUMAWE SIBOLGA PEMATANG SIANTAR MEDAN PADANGSIDIMPUAN PADANG BUKITTINGGI TEMBILAHAN PEKANBARU DUMAI BUNGO JAMBI PALEMBANG LUBUKLINGGAU BENGKULU BANDAR LAMPUNG METRO TANJUNG PANDAN PANGKAL PINANG B A TA M TANJUNG PINANG DKI JAKARTA BOGOR SUKABUMI BANDUNG CIREBON BEKASI DEPOK TASIKMALAYA CILACAP PURWOKERTO KUDUS SURAKARTA SEMARANG TEGAL YOGYAKARTA JEMBER BANYUWANGI SUMENEP KEDIRI
INFLASI
NO
(3)
(4)
(1)
112.05 107.26 107.19 110.62 113.32 111.95 110.54 113.48 109.55 116.94 111.07 111.72 110.31 111.67 108.44 106.76 113.24 109.89 120.34 114.68 112.25 109.24 112.57 111.55 111.95 112.15 110.48 111.27 110.30 111.65 110.27 113.26 111.28 116.45 109.94 110.92 108.29 111.08 110.74 112.11 109.69 111.91
-0.06 -0.15 -0.01 0.23 -0.66 0.34 0.08 -0.09 -0.25 0.77 -0.05 0.40 -0.28 0.14 -0.14 -0.59 -0.04 -0.05 -0.82 -0.65 1.57 -0.53 -0.87 0.04 -0.43 -0.09 0.05 0.26 -0.80 -0.39 0.03 -0.09 -0.08 -0.36 -0.15 -0.04 -0.37 0.07 0.01 -0.25 -0.59 -0.23
43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
KOTA (2)'
MALANG PROBOLINGGO MADIUN SURABAYA TANGERANG CILEGON SERANG SINGARAJA DENPASAR MATARAM BIMA MAUMERE KUPANG PONTIANAK SINGKAWANG SAMPIT PALANGKA RAYA TANJUNG BANJARMASIN BALIKPAPAN SAMARINDA TARAKAN MANADO PALU BULUKUMBA WATAMPONE MAKASSAR PARE-PARE PALOPO KENDARI BAU-BAU GORONTALO MAMUJU AMBON TUAL TERNATE MANOKWARI SORONG MERAUKE JAYAPURA
IHK
INFLASI
(3)
(4)
111.70 112.27 110.28 111.16 115.95 112.09 112.98 115.49 110.03 110.57 113.49 111.09 112.71 114.03 110.16 110.47 110.44 109.98 108.81 112.73 113.98 115.66 109.72 111.68 117.90 110.45 109.30 108.55 109.43 107.43 110.62 109.20 109.03 111.21 112.70 112.95 106.28 109.51 113.07 111.64
-0.13 -0.14 -0.33 0.17 0.30 0.12 -0.34 0.16 0.13 -0.49 0.12 0.99 -0.18 0.08 -0.46 0.04 0.62 0.37 0.55 0.79 0.01 0.19 0.30 0.21 0.59 0.58 0.33 0.24 0.54 0.08 0.71 0.89 0.10 0.92 0.15 0.70 -0.09 0.39 -0.05 -1.79
NASIONAL
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 22/05/34/Th.XVI, 2 Mei 2014
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi :
Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, 55183 Telp.0274-4342234 (Hunting) Fax. 0274-4342230 Email :
[email protected] Website : yogyakarta.bps.go.id
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 22/05/34/Th.XVI, 2 Mei 2014
11