PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SOLOK
DEDI SUTRISNO
PROGRAM STUDI CHIEF INFORMATION OFFICER FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode Juni 2013
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SOLOK
DEDI SUTRISNO
Artikel ini disusun berdasarkan tesis Dedi Sutrisno untuk persyaratan wisuda periode Juni 2013 yang telah direviu dan disetujui oleh kedua pembimbing
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SOLOK Dedi Sutrisno1, Fahmi Rizal2, Efrizon3 Program Studi Chief Information Officer FT Universitas Negeri Padang Email:
[email protected] Abstrak Tujuan dari penelitian ini untuk mengembangkan Rencana Strategis Sistem Informasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan kerangka kerja Ward and Peppard (2002). Tahapan tersebut terdiri dari tahapan pengumpulan data, proses analisis, dan tahapan keluaran. Tahapan pengumpulan data berisi gambaran kondisi lingkungan bisnis internal, kondisi lingkungan bisnis eksternal, kondisi sistem informasi internal organisasi dan kondisi sistem informasi eksternal organisasi. Proses selanjutnya adalah analisis dengan menggunakan analisis Critical Success Factor, analisis Five Forces Porter, analisis Value Chain, analisis SWOT, dan analisis Mc Farlan Strategic Grid. Rencana Strategis Sistem Informasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solok, meliputi strategi bisnis sistem informasi, strategi manajemen sistem informasi, dan strategi teknologi informasi. Abstract The aim of this research to develope strategic planning information systems at Transportation, Comunication and Informatics Department of Kota Solok. This research use qualitative approach and Ward and Peppard (2002) framework. The phase are collecting data, analysis process and outputs. The phase of collecting data consist of illustration the internal business environment condition, the external business environment condition, the internal information system environment condition and the external information system environment condition. The next process are analysis by using Critical Success Factor analysis, Five Forces Porter analysis, Value Chain analysis, SWOT analysis, and Mc Farlan Strategic Grid analysis. Strategic Planning Information System for Solok City Transportation, Comunication and Informatics Department include business information system strategies, information system management strategies, and information technology strategies. Keyword: Strategic Planning, Information System, Ward and Peppard Framework, CSF, SWOT.
1
2
Pendahuluan Kota Solok yang terletak di jalur perlintasan antara Provinsi Jambi, Sumatera Utara dengan Ibukota Provinsi Sumatera Barat serta sebagai perlintasan Kota/Kabupaten di Sumatera Barat membuat Kota Solok selalu ramai dilewati kendaraan baik siang maupun malam. Hal ini terutama terlihat pada jalan Natsir Sutan Pamuncak dengan volume kendaraan pada jam puncak sebesar 172 kendaraan/jam dan rata rata setiap harinya sebanyak 3.403 mobil angkutan barang dan mobil penumpang melewati Kota Solok (Dishub Komifo Kota Solok, 2009). Lain lagi halnya dengan layanan pengujian kendaraan bermotor, berdarkan laporan tahunan UPTD Pengujian kendaraan bermotor Kota Solok untuk tahun 2011 sebanyak 2.498 kendaraan telah diuji pada UPTD ini. Dari hasil observasi dilakukan lakukan pada tanggal 14 Nopember 2012 terlihat bahwa dengan layanan administrasi pengujian kendaraan bermotor secara manual proses layanan rata-rata untuk setiap kendaraan memakan waktu sekitar 18 menit. Melihat kondisi ini sudah sepatutnya UPTD ini didukung oleh sistem informasi. Dengan dukungan sistem informasi tentu waktu yang diperlukan untuk proses layanan ini akan semakin singkat dan hasilnya akan lebih baik dan akurat. Untuk pemanfaatan sistem informasi lalu lintas kita bisa bercermin dari Kota Jakarta, disana pengawasan lalu lintas telah menggunakan perangkat CCTV dan dilaporkan secara berkala kepada masyarakat setiap harinya dengan bekerja sama dengan media televisi. Dengan dukungan sistem informasi seperti ini tentu masyarakat akan dapat memilih alternatif jalan lain guna menghindari kemacetan dan pihak kepolisian dapat melakukan pengawasan lalu lintas tanpa harus
3
menempatkan petugasnya disetiap persimpangan. Untuk Dishub Kominfo Kota Solok hal ini sudah mulai diadopsi dengan meletakkan CCTV pada tiga titik yang dianggap rawan yaitu Simpang Rumbio, Simpang Pandan Ujung, dan Simpang Tugu Carano. Namun sayangnya kegiatan ini terhenti sebatas pengadaan prasarana dan belum dimanfaatkan lebih lanjut untuk mendukung operasional Dinas. Dinas belum menginformasikannya pada masyarakat dan belum memanfaatkan prasarana ini untuk mengumpulkan data lalu lintas yang nantinya dapat dijadikan sebagai bahan untuk membuat kebijakan. Perkembangan teknologi informasi belum dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dishub Kominfo Kota Solok untuk mendukung pencapaian keunggulan kompetitif instansi. Ini terlihat dari masih rendahnya optimalisasi penggunaan sistem informasi dalam mendukung operasional Dinas, bahkan Dinas ini belum memiliki website yang menjadi gerbang utama untuk berinteraksi dengan stakeholder secara lebih luas. Untuk mensosialisasikan apa saja yang dikerjakan oleh instansi pemerintah dan untuk melayani masyarakat, sesuai amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Saat ini pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solok perangkat teknologi informasi baru digunakan untuk membuat laporan, mengolah data, dan menyimpan data. Sementara untuk pemanfaatan aplikasi, masih sebatas menggunakan aplikasi word, excel, dan power point. Padahal sekarang telah banyak berkembang berbagai aplikasi yang dapat membantu dalam operasional Dinas. Akibatnya timbul permasalahan dalam pelayanan publik diantaranya,
4
sulitnya mencari data karena bayaknya tumpukan arsip, masyarakat harus datang kekantor untuk mendapatkan layanan bidang perhubungan, dan sering terjadi kesalahan data karena pengisian blanko isian dalam proses layanan masih secara manual. Sejalan dengan itu berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Egovernment menuntut terbentuknya kepemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif. Untuk itu Pemerintah Daerah harus segera melaksanakan proses transformasi menuju e-government. Melalui proses transformasi tersebut, Pemerintah Daerah dapat mengoptimasikan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi untuk mengeliminasi sekat-sekat organisasi birokrasi, serta membentuk jaringan sistem manajemen dan proses kerja yang memungkinkan instansi-instansi pemerintah bekerja secara terpadu untuk menyederhanakan akses ke semua informasi dan layanan publik yang harus disediakan oleh pemerintah. Untuk menindak lanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003
tersebut Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Solok telah
membuat Masterplan Pengembangan Sistem e-government Pemerintah Kota Solok Tahun 2010-2014. Namun kami melihat masterplan pengembangan egovernment tersebut belum detail. Sebagai contoh dalam Masterplan tersebut untuk Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Solok direncanakan pengembangan e-transportation, sementara aplikasi apa saja yang dibutuhkan untuk pengembangan e-transportation tersebut tidak diuraikan dengan rinci.
5
Untuk itu perlu dibuat sebuah perencanaan strategis sistem informasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Solok sebagai penjabaran dari masterplan pengembangan e-government Kota Solok. Selain itu masterplan Pengembangan Sistem e-government ini kurang optimal disosialisasikan sehingga masterplan ini tidak banyak diketahui oleh instansi lain yang ada di Kota Solok. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Dishub Kominfo Kota Solok telah menyusun Rencana Strategis Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Solok tahun 2011-2015. Renstra ini disusun dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. Namun Renstra tersebut belum secara rinci mengakomodir kebutuhan pengembangan e-government seperti amanat Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003. Strategi yang ada pada Renstra ini masih berupa rencana kegiatan yang sudah rutin dilakukan, seperti sosialisasi dengan tatap muka, diklat bidang perhubungan, penempatan petugas dilapangan, dan pengadaan sarana prasarana lalu lintas dan Kominfo. Seharusnya untuk menuju egovernment maka strateginya sudah mulai diarahkan pada pemanfaatan aplikasi sistem informasi yang akan menunjang kegiatan Dinas. Renstra ini juga belum memuat strategi manajemen yang akan merencanakan penyediaan, pengoperasian dan pemeliharaan sistem informasi yang perlu dibangun. Untuk strategi teknologi Renstra ini baru merencanakan pengadaan perangkat teknologi informasi dan
6
belum merencanakan aplikasi apasaja yang perlu dikembangkan oleh Dinas. Untuk itu perlu disusun sebuah perencanaan strategis sistem informasi yang memuat strategi bisnis sistem informasi, strategi manajemen sistem informasi dan strategi teknologi informasi yang akan menjadi acuan dalam pemanfaatan teknologi informasi yang lebih tepat, sesuai dengan kondisi organisasi. Perencanaan Strategis Sistem Informasi ini harus disusun dengan baik sehingga benar-benar dapat mendukung operasional Dinas. Ward dan Peppard (2002:69) menjelaskan, “Strategic planning-systematic, comprehensive analysis to develop a plan of action”. Jadi perencanaan strategis merupakan serangkaian langkah-langkah yang tersusun secara sistematis dengan melakukan analisis yang komprehensif untuk mengembangkan rencana aksi sehingga tercapai tujuan organisasi. Menurut Ward dan Peppard (2002:23) tujuan utama penerapan sistem informasi dalam suatu organisasi adalah (1) meningkatkan efisiensi operasional dengan mengotomatisasi proses pengolahan data berbasis informasi, (2) meningkatkan efektivitas manajemen dengan manajemen sistem informasi untuk memenuhi persyaratan informasi untuk pengambilan keputusan, (3) meningkatkan daya saing dengan mengubah sifat atau cara bisnis sehingga investasi sistem informasi dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif. Berdasarkan masalah yang dihadapi oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solok terkait pemanfaatan sistem informasi dalam mendukung operasional Dinas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
7
mengembangkan Rencana Strategis Sistem Informasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solok.
Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik analisis data dari penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kerangka kerja Ward and Peppard (2002). Tahapan tersebut terdiri dari tahapan pengumpulan data, proses analisis, dan tahapan keluaran. Tahapan dari analisis data tersebut diuraikan sebagai berikut: A. Tahapan Pengumpulan Data Tahap ini tidak hanya sekedar pengumpulan data namun juga melakukan pengklasifikasian data menjadi data internal dan eksternal organisasi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, penyebaran kuisioner, observasi dan studi dokumentasi. Data yang dikumpulkan pada tahap ini meliputi kondisi bisnis internal, kondisi bisnis eksternal, kondisi sistem informasi internal organisasi dan kondisi sistem informasi eksternal organisasiTahapan Proses Strategi Sistem Informasi.
B. Tahapan Proses Strategi Sistem Informasi Tahapan proses strategi sistem informasi dilakukan dengan analisis berikut: 1. Critical Success Factor (CSF), Analisis ini digunakan untuk melihat atau mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh pada organisasi ini. 2. Five Forces Porter, dilakukan terhadap analisis parameter berupa pesaing, pendatang baru, produk pengganti, konsumen dan pemasok.
8
3. Value Chain Analysis, analisis ini memetakan aktivitas pada organsiasi kedalam dua katagori yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. 4. Analisis SWOT, dilakukan untuk melakukan analisis terhadap faktor kekuatan, kelemahan, tantangan dan ancaman dari organisasi guna merumuskan strategi organisasi. 5. Mc Farlan Strategic Grid, digunakan untuk memetakan aplikasi sistem informasi berdasarkan kontribusinya terhadap organisasi.
C. Tahapan Keluaran Tahapan keluaran merupakan bagian yang dilakukan untuk menghasilkan suatu dokumen perencanaan strategis sistem informasi yang isinya terdiri dari strategi bisnis sistem informasi, strategi manajemen sistem informasi, dan strategi teknologi informasi.
Hasil dan Pembahasan Sesuai tujuan penelitian maka berikut ini disajikan Rencana Strategis Sistem Informasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solok. Rencana Strategis ini meliputi berbagai strategi dan kebijakan untuk mencapai tujuan dinas untuk lima tahun kedepan. A. Strategi Bisnis Sistem Informasi 1. Strategi dalam perspektif bisnis a. Meminta pegawai bidang TIK pada BKD. b. Pelatihan TIK bagi pegawai.
9
c. Adopsi sistem informasi dalam pelayanan perhubungan. d. Pengadaan perangkat sistem informasi secara outsourcing dan cloud computing. e. Pembentukan tim sistem informasi/Pusat Data dan Informasi. f. Pembuatan pedoman pengembangan sistem informasi. g. Pembinaan dan pengawasan kegiatan informatika.
2. Strategi dalam perspektif sistem informasi Strategi, kebutuhan informasi dan kebutuhan sistem informasi Dishub Kominfo Kota Solok seperti pada tabel berikut. Tabel 1. Informasi dan sistem informasi Dishub kominfo Kota Solok No Strategi Organisasi 1. Sosialisasi peraturan
2.
Penertiban lalu-lintas
3. 4.
Diklat pegawai Penertiban dan pengawasan angkutan umum
5.
Pengujian kendaraan bermotor Pengawasan Kominfo
6.
7.
Pelaksanaan administrasi perkantoran
Kebutuhan Informasi Informasi umum Perhubungan dan Kominfo Informasi lalu-lintas Informasi perparkiran Informasi parasarana lalu-litas Informasi kepegawaian Informasi terminal Informasi usaha angkutan Informasi perbengkelan Informasi pengujian kendaraan bermotor Informasi spektrum radio Informasi warnet Informasi Arsip Informasi perencanaan Informasi Pelaporan Informasi keuangan
Kebutuhan SI website
SI Lalu lintas SI Perparkiran SI Parasarana lalu lintas SI Kepegawaian SI Terminal SI Izin Angkutan SI Pengawasan Perbengkelan SI Pengujian Kendaraan Bermotor SI Pengawasan Spektrum Radio SI Pengawasan Warnet SI Kearsipan SI Perencanaan SI Pelaporan SI Keuangan
10
Agar semua sistem informasi tersebut dapat terintegrasi dan bisa digunakan sebagai alat bantu dalam membuat keputusan maka dinas perlu mengembangkan sistem informasi eksekutif atau biasa juga disebut decision support system (DSS) yang akan digunakan oleh top manajemen. Sistem informasi ini akan menyajikan resume laporan kegiatan dari setiap unit kerja yang memuat data dan informasi dengan cepat dan akurat dengan format yang telah ditentukan.
3. Portfolio aplikasi, yaitu jenis aplikasi dalam bentuk matriks Berdasarkan jenis informasi dan kebutuhan sistem informasi dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solok maka portofolio sistem informasi yang dibutuhkan adalah seperti Tabel berikut. Tabel 2. Matrik Kebutuhan Sistem Informasi Dishub Kominfo Kota Solok Strategic 1. Website 2. SI Eksekutif 3. SI Pengujian Kendaraan Bermotor 4. SI Lalu-lintas 5. SI Terminal 1. Aplikasi Office
Key Operational
1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5.
High Potential SI Izin Usaha Angkutan SI Perparkiran SI Parasarana lalu-litas SI Pengawasan Perbengkelan SI Pengawasan Spektrum Radio SI Pengawasan Warnet SI Kepegawaian SI Arsip SI Perencanaan SI Pelaporan SI Keuangan Support
B. Strategi Manajemen Sistem Informasi Strategi manajemen sistem informasi mencakup elemen umum yang diterapkan melalui organisasi, untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan
11
sistem informasi yang dibutuhkan. Strategi manajemen sistem informasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solok adalah sebagai berikut: 1. Bentuk organisasi dan wewenang/tanggung jawab terhadap keputusan sistem informasi; a. Perlu dibentuknya pusat data dan informasi (Pusdatin). b. Pusdatin ini dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung ke Kepala Dinas. c. Kepala Pusdatin bertugas memberikan masukan dan rekomendasi bagi pengambilan keputusan terkait implementasi sistem informasi. d. Segala keputusan terkait implementasi sistem informasi adalah wewenang Kepala Dinas atas rekomendasi kepala Pusdatin.
2. Kebijakan untuk memilih vendor/supplier/mitra bisnis berdasarkan finansial dan kebutuhan teknologi. Kebijakan tersebut antara lain: a. pengembangan sistem informasi diusulkan dengan outsourcing dan cloud computing. b. Penyedia cloud computing disarankan memakai PT. Telkom karena sudah cukup berpengalaman dan fasilitas internet yang ada sekarang pada dinas juga menggunakan Telkom Speedy. c. Dalam pengadaan server juga disarankan menggunakan Virtual Server dari cloud computing PT. Telkom.
12
3. Pengembangan Sistem informasi Cara pengembangan sistem informasi untuk Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solok, seperti pada tabel berikut. Tabel 3. Kebutuhan Sistem Informasi Dishub Komifo dan Pengembangannya No
Unit Kerja
Kebutuhan Sistem Informasi Website SI Eksekutif SI Pengujian Kendaraan Bermotor SI Terminal dan SI Izin Angkutan
1. 2. 3.
Dishub Kominfo Kepala Dinas UPTD PKB
4. 5.
10
UPTD Terminal Seksi Angkutan Keselamatan Seksi Manajemen Rekayasa Lalin Seksi Teknik Kendaraan dan Perbengkelan Seksi Perparkiran Seksi Sarana Prasarana Seksi Komunikasi
11.
Seksi Informatika
12.
Sub Bagian Umum
6. 7. 8. 9.
13. 14.
&Kepegawaian Sub Bagian Program Evaluasi dan Pelaporan Sub Bagian Keuangan
Cara Pengembangan outsourcing outsourcing outsourcing outsourcing outsourcing
SI Lalu-lintas
outsourcing
SI Pengawasan Perbengkelan SI Perparkiran SI Parasarana lalu-litas
outsourcing
SI Pengawasan Spektrum Radio SI Pengawasan Informatika SI Kepegawaian SI Kearsipan
outsourcing
SI Perencanaan SI Pelaporan SI Keuangan
outsourcing outsourcing
outsourcing cloud computing cloud computing cloud computing cloud computing Oleh DPPKA
4. Kebijakan yang berhubungan dengan sumber daya manusia dan pelatihan Untuk memenuhi kekurangan pegawai dengan keahlian komputer Dinas perlu melakukan permintaan pegawai ke Badan Kepegawaian Daerah Kota Solok dan mengikut sertakan pegawai yang ada dalam diklat secara bertahap seperti berikut:
13
a. Out house training, pendekatan ini akan cocok untuk web administrator, pemeliharaan jaringan, dan keahlian spesifik lainnya. b. In house training, pelatihan ini cocok untuk melatih keterampilan komputer yang umum seperti pelatihan aplikasi office. c. Multiply training, pendekatan ini cocok untuk keterampilan komputer yang bayak digunakan di kantor namun yang tidak terlalu rumit untuk diajarkan kembali seperti aplikasi design grafis. d. Bimbingan teknis, pendekatan ini cocok untuk pegawai yang butuh keahlian hanya sebatas pekerjaan yang di laksanakan seperti operator sistem informasi keuangan pemerintah daerah (SIKPD).
5. Kebijakan terkait pengamanan sistem informasi Untuk menjamin keberlangsungan sistem informasi maka dinas perlu dijalankan langkah-lagkah pengamanan sistem informasi yaitu; mengatur akses (Access Control), menutup servis yang tidak digunakan, memasang Proteksi, sistem pemantau (monitoring system), pemantau integritas sistem, audit: mengamati berkas log, backup secara rutin, penggunaan enkripsi untuk meningkatkan keamanan.
C. Strategi Teknologi Informasi Mencakup kebijakan dan strategi bagi pengelolaan teknologi dan sumber daya manusia sistem informasi, infrastruktur teknologi, termasuk juga portofolio
14
dari sistem informasi. Maka strategi teknologi informasi untuk Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solok adalah sebagai berikut: 1. Pembentukan Tim Pengelola Sistem informasi 2. Kebijakan Sumber Daya Sistem Informasi Untuk menjamin keberlangsungan penerapan sistem informasi maka idealnya dibutuhkan SDM sebagai berikut: a. Dinas harus memiliki web administrator yang bertanggung jawab. dalam perancangan, pengembangan serta penyediaan content website. b. Dinas harus memiliki SDM bidang administrasi dan pemeliharaan jaringan. c. Dinas harus memiliki teknisi yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan, perakitan dan perbaikan komputer. d. Setiap unit kerja yang menggunakan aplikasi khusus harus punya SDM yang punya kemampuan menjadi operator sekaligus pemelihara aplikasi tersebut. e. Setiap pegawai harus bisa menggunakan aplikasi office, email dan scanning dokumen. 3. Usulan Konfigurasi Jaringan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solok Kedepan seluruh unit kerja yang ada pada Dishub Kominfo Kota Solok harus memiliki infrastruktur jaringan LAN guna menyokong penggunaan sistem informasi. Infrastruktur jaringan LAN tersebut menggunakan topologi Star dengan kabel UTP. Kedepan karena kita merencanakan penggunaan teknologi cloud computing seperti penggunaan virtual server dan aplikasi yang
15
dikembangkan juga bersifat web base maka Untuk UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor, UPTD Terminal Bareh Solok dan UPTD Terminal Lintas Sumatera juga sudah harus terkoneksi dengan internet. Untuk ketiga UPTD ini disarankan menggunakan Telkom Speedy paket unlimeted Familia 1 Mbps. Ketiga UPTD ini juga harus meyediakan hotspot. Seiring meningkatnya lalu lintas data maka untuk kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solok sebaiknya paket yang digunakan ditingkatkan menjadi unlimited 2 Mbps.
Gambar 1. Usulan Konfigurasi Jaringan Dishub Kominfo Kota Solok 4. Tahapan Pengembangan Sistem Informasi Tahapan pengembangan sistem informasi disusun dengan mempertimbangkan tingkat urgensinya terhadap organisasi mulai dari Key Operational, Strategic, High Potential, dan Support sesuai analisis Mc Farlan Strategic Grid. Berikut disajikan rencana pengembangan sistem informasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solok.
16
Tabel 4. Tahapan pengembangan sistem informasi Dishub kominfo Kota Solok No Jenis Sistem Informasi 1. Website 2. SI Eksekutif 3. SI Pengujian Kendaraan Bermotor 4. SI Terminal 5. SI Izin Angkutan 6. SI Lalu-lintas 7. SI Pengawasan Perbengkelan 8. SI Perparkiran 9. SI Parasarana lalu-litas 10. SI Pengawasan Spetrum Radio 11. Si Pengawasan Informatika 12. SI Kepegawaian 13. SI Arsip 14. SI Perencanaan 15. SI Pelaporan
2014 2015 2016 2017 2018
Sebuah sistem tidak selamanya dapat digunakan dengan baik, dan perlu dilakukan perubahan. Hal ini sejalan dengan Pressman (2010:905) yang menyatakan bahwa terlepas dari domain aplikasi dan ukuran, atau kompleksitasnya, perangkat lunak komputer akan selalu berkembang dari waktu kewaktu, hal ini terjadi ketika kesalahan sistem diperbaiki, ketika perangkat lunak beradaptasi dengan lingkungan baru, ketika pelanggan meminta fungsi baru, dan saat sistem direkayasa ulang untuk memberikan manfaat yang lebih. Karena itu website perlu dikembangkan setiap tahun karena merupakan gerbang dari Dinas sehingga perlu terus disempurnakan. Sistem informasi eksekutif yang merupakan resume dari setiap aplikasi yang ada juga perlu terus dikembangkan seiring penambahan aplikasi. Sistem informasi yang lain juga akan dikembangkan karena pada tahun 2016 kota
17
solok akan ada pelantikan walikota baru sehingga akan ada peraturan dan kebijakan baru yang berpengaruh pada sistem informasi yang digunakan.
Simpulan dan Saran A. Kesimpulan Rencana strategis sistem informasi yang dihasilkan, meliputi strategi bisnis sistem informasi, strategi manajemen sistem informasi, dan strategi teknologi informasi. Strategi bisnis sistem informasi yang diperoleh dari hasil proses analisis antara lain meminta pegawai dengan keahlian komputer pada Badan Kepegawaian Daerah, melakukan pelatihan komputer bagi pegawai, adopsi sistem informasi dalam pelayanan Dinas, pengadaan perangkat sistem informasi secara outsourcing dan cloud computing, pembentukan tim pengelola sistem informasi, serta pembuatan pedoman pengembangan sistem informasi. Strategi manajemen sistem informasi yang ditawarkan antara lain membentuk pusat data dan informasi, pengembangan sistem informasi dilakukan secara outsourcing dan cloud computing, menyelenggarakan diklat bagi pegawai, serta kebijakan terkait pengamanan sistem informasi. Strategi teknologi informasi antara lain memuat tahapan waktu pengembangan sistem informasi berdasarkan analisis Mc Farlan Strategic Grid yang meliputi: pembuatan website, sistem informasi pengujian kendaraan bermotor, sistem informasi terminal, sistem informasi lalu-lintas, sistem informasi izin angkutan, sistem informasi perparkiran, sistem informasi pengawasan spekrum radio, sistem informasi pengawasan perbengkelan, sistem informasi parasarana lalu-litas, sistem informasi pengawasan informatika, sistem
18
informasi kepegawaian, sistem informasi arsip, sistem informasi perencanaan dan sistem informasi pelaporan.
B. Saran Agar
Rencanaan
Strategis
Sistem
Informasi
Dinas
Perhubungan
Komunikasi dan Informatika Kota Solok ini dapat berjalan maka disarankan: 1. Bagi unsur pimpinan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solok, agar rencana strategis sistem informasi ini dapat disosialisasikan kepada seluruh staf dengan sering melakukan dialog terkait Renstra sistem informasi ini dan mengimplementasikan dengan menganggarkannya dalam Rencana Kerja Anggaran Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solok. 2. Mengikut sertakan unsur manajemen dalam berbagai workshop yang terkait dengan pemanfaatan sistem informasi sehingga para unsur pimpinan bertambah wawasannya tentang pentingnya pemanfaatan sistem informasi. 3. Bagi unsur Staf, agar pemanfaatan sistem informasi dapat berjalan dengan baik maka setiap Staf harus bisa menggunakan perangkat sistem informasi, untuk itu setiap Staf harus meningkatkan kemampuan dibidang teknologi informasi dengan mengikuti berbagai diklat terkait TIK. 4. Bagi penelitian selanjutnya, karena Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solok ini tidak membahas keefektifan biaya maka disarankan untuk penelitian selanjutnya melakukan
analisis
investasi pengembangan Sistem Informasi Dinas
Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solok.
19
Daftar Rujukan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solok. 2009. Tataran Transportasi Lokal Kota Solok (TATRALOK). Solok. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solok. 2011. Renstra Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solok 2011-2015. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government. 2003. Pemerintah Kota Solok. 2010. Masterplan Pengembangan Sistem E-Government Pemerintah Kota Solok Tahun 2010-201. Solok. Pemerintah Kota Solok. 2011. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Solok. Solok. Pressman, Roger S. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi. Terjemahan oleh Adi Nugroho, dkk. 2012. Yogyakarta: ANDI. Rahardjo, Budi. 2002. Keamanan Sistem Informasi Berbasis Internet. Jakarta: PT Insan Infonesia-Bandung & PT INDOCISC. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. 2008. Jakarta. UPTD PKB Kota Solok. 2011. Laporan Tahunan UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Kota Solok. Solok. Ward, John dan Peppard, Joe. 2002. Strategic Planning for information System 3nd ed. England: John Wiley & Son.
Persantunan: Artikel ini diolah dari tesis Dedi Sutrisno dengan judul Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solok. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada Pembimbing I Dr. Fahmi Rizal, M.Pd, MT dan Pembimbing II Drs. Efrizon, MT yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian artikel ini.