1
Antologi UPI, Volume... Nomor Edisi ... Juni 2015
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS METODE TURNAMEN MEMBACA DAN METODE SHARED READING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN FIKSI ANAK Dewi Purnama Sari, D. Syahruddin 1, Yeni Yuniarti2 Jurusan PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia Email:
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas (1) metode mana yang lebih baik digunakan dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman fiksi anak, antara metode turnamen membaca dan metode shared reading. (2) peningkatan kemampuan membaca dari kedua metode tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol non-ekivalen yang di dalamnya terdapat pretes untuk mengetahui kemampuan awal kelas eksperimen dan kontrol, adanya perlakuan yang berbeda dan postes untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah diberikan perlakuan. Metode turnamen membaca diberikan kepada kelas eksperimen dan metode shared reading diberikan kepada kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari cerita fiksi, tes pemahaman bacaan berupa siswa diminta menceritakan kembali menggunakan bahasanya sendiri, dan format penilaian menceritakan kembali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) metode turnamen membaca tidak lebih baik dari metode shared reading dalam pembelajaran membaca pemahaman cerita fiksi anak. Hal ini terlihat nilai signifikansi satu pihak (1-tailed) yaitu 0,22 yang lebih besar dari 0,05. (2) terdapat peningkatan kemampuan membaca pemahaman dari kedua metode tersebut rata-rata 0,31 dengan interpretasi sedang untuk metode turnamen membaca dan 0,29 dengan interpretasi rendah untuk metode shared reading. Berdasarkan hasil tersebut, metode turnamen membaca tidak lebih baik dari metode shared reading, yang artinya metode turnamen membaca ini sama dengan metode shared reading dalam hal efektivitas meningkatkan kemampuan membaca pemahaman.
Kata kunci : Turnamen Membaca, Shared reading, Membaca Pemahaman, Fiksi Anak 1) Dosen Pembimbing 1, Penulis Penanggung Jawab 2) Dosen Pembimbing 2, Penulis Penanggung Jawab
2 1,
2
Dewi Purnama Sari, D. Syahruddin Yeni Yuniarti Perbandingan Efektivitas Metode Turnamen Membaca dan Metode Shared Reading Terhadap Peningkatan Kemampu Membaca Pemahaman Fiksi An
COMPARATIVE OF EFFECTIVENESS TOURNAMENT METHOD AND SHARED READING METHOD TO IMPROVEMENT OF UNDERSTANDING CHILDREN FICTION SKILL
Dewi Purnama Sari, D. Syahruddin 1, Yeni Yuniarti2 Jurusan PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia Email:
[email protected] ABSTRACT This research to purpose (1) what used tournament method better than shared reading method to improvement of understanding children fiction skill, (2) how of increase to improvement understanding children fiction skill from tournament method and shared reading. This research is a quasi-experimental design with non - equivalent control group in which there is pretest to determine the ability of early experimental and control classes , different treatment and posttest to determine the ability of the student's final after being given treatment. Tournament method is given to experimental classes and shared reading method given to the control class . The instrument used in this study consisted of fiction , reading comprehension test in the form tells the students were asked to re-use their own language , and format retelling assessment . The results showed that (1) the tournament method no better than a shared method of understanding children fiction skill. This can be seen the significant value of the parties (1-tailed) is 0.22 greater than 0.05. (2) there is an increase reading comprehension of both methods an average of 0.31 with a moderate interpretation of the tournament method of reading and interpretation 0.29 with low to methods of shared reading . Based on these results , the method of the tournament read no better than a method of shared reading, which means reading this tournament method similar to the method in terms of the effectiveness of shared reading improve reading comprehension .
Keywords: Tournament Method, Shared Reading Method, Reading Comperhensive, Fiction 1) Dosen Pembimbing 1, Penulis Penanggung Jawab 2) Dosen Pembimbing 2, Penulis Penanggung Jawab
3
Antologi UPI, Volume... Nomor Edisi ... Juni 2015 PENDAHULUAN Pembelajaran membaca di Sekolah Dasar dibedakan menjadi dua yaitu membaca permulaan yang diperuntukan untuk kelas rendah dan membaca pemahaman untuk kelas tinggi. Membaca pemahaman adalah suatu kegiatan atau proses membaca yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang terkandung dalam isi bacaan, guna mendapatkan pemahaman dari teks bacaan yang dibacanya tersebut. Bertemali dengan prinsip pembelajaran membaca yang telah disebutkan sebelumnya, membaca terutama membaca pemahaman ini bukanlah sebuah aktivitas pembelajaran yang pasif semata, membaca itu bukanlah sekedar memahami lambang-lambang yang tertulis saja, melainkan dengan kegiatan membaca pemahaman ini siswa mampu menerima, menolak, membandingkan, dan meyakini atau mendukung terhadap isi yang ada dalam teks bacaan yang telah dibacanya, sehingga pembelajaran membaca pemahaman ini bersifat aktif bukan pasif. Membaca pemahaman adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami standar atau norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis dan juga salah satunya adalah memahami pola-pola fiksi. Contohnya saja cerita fiksi anak yang sengaja difungsikan sebagai salah satu bacaan anak yang memberikan pendidikan, dan sengaja dikreasikan untuk bacaan anak karena diharapkan pembaca anak-anak memperoleh sesuatu yang baik bagi perkembangannya, jadi dalam cerita fiksi anak ini tidak hanya terdapat pengetahuannya saja, tapi terdapat juga pesan moral didalamnya. Bahan bacaan yang diharapkan dapat mendukung pembelajaran siswa ini, kurang didukung oleh aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru, yang biasanya pada saat pembelajaran lebih didominasi oleh guru, dan condong pada pembelajaran dimana siswa diminta untuk membaca teks cerita tersebut hanya untuk menjawab pertanyaan
bacaan. Selain hal tersebut, rendahnya kemampuan membaca pemahaman siswa diduga dikarenakan adanya kegagalan dalam pembelajaran membaca yang dilakukan di sekolah. Seperti dalam aktivitas pembelajarannya, guru tidak menggunakan metode membaca pemahaman yang tepat, dan juga masih banyak yang beranggapan bahwa dalam pembelajaran membaca tidak banyak hal yang harus dilakukan guru, sehingga guru hanya menugaskan siswa untuk membaca saja. Terkadang juga masih banyak guru yang memberikan pertanyaan atau soal latihan yang kurang mampu menguji pemahaman siswa terhadap hasil bacanya. Berdasarkan hal tersebut di atas, upaya meningkatkan kemampuan membaca pemahaman adalah dengan merancang kegiatan pembelajaran yang efektif, serta mampu mengajak siswa untuk terlibat secara aktif dalam memahami isi bacaannya, sehingga menuntut guru untuk kreatif dan mampu menggunakan metode pembelajaran membaca dengan baik. Menurut Lestari (2012, hlm.6) dalam penelitiannya bahwa solusi untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran membaca pemahaman tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Model kooperatif dengan tipe pembelajaran yang didalamnya terdapat unsur game dan turnamen yang dapat menambah motivasi belajar bagi siswa, selain itu juga mampu untuk meningkatkan kinerja siswa sehingga mampu memberikan kondisi belajar yang aktif kepada siswa. Bertemali dengan model kooperatif yang dikemukakan Lestari. Metode pembelajaran membaca yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut, salah satunya adalah dengan menggunakan metode turnamen membaca dalam kegiatan pembelajaran. Metode turnamen membaca ini menekankan pemahaman siswa memahami suatu wacana yang dibacanya dengan jalan
1) Dosen Pembimbing 1, Penulis Penanggung Jawab 2) Dosen Pembimbing 2, Penulis Penanggung Jawab
4 1,
2
Dewi Purnama Sari, D. Syahruddin Yeni Yuniarti Perbandingan Efektivitas Metode Turnamen Membaca dan Metode Shared Reading Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Fiksi Anak kerjasama dalam suatu kelompok dengan menggunakan berbagai keterampilan sosial dan terdapat unsur game dan turnamen didalamnya. Peneliti dalam melakukan penelitian ini selain menggunakan metode turnamen membaca dalam melaksanakan penelitian, namun juga akan menggunakan metode shared reading. Metode shared reading digunakan sebagai metode pembanding bagi metode turnamen membaca nantinya. Selain itu juga metode shared reading dipilih untuk digunakan pada kelas kontrol, dikarenakan metode ini sering digunakan pada pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya pada saat kegiatan membaca. Apalagi mengingat bahwa metode shared reading ini adalah metode yang sering kita jumpai ketika pembelajaran membaca di SD. Sehingga berdasarkan hal tersebut, dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut. 1. Apakah metode turnamen membaca lebih baik daripada metode shared reading, dalam pembelajaran membaca pemahaman teks cerita fiksi anak? 2. Bagaimana peningkatan kemampuan membaca pemahaman terhadap siswa yang belajar menggunakan metode turnamen membaca dengan siswa yang belajar menggunakan metode shared reading? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan. 1. Metode mana yang lebih baik digunakan dalam hal kemampuan membaca pemahaman teks cerita fiksi anak yang belajar menggunakan metode turnamen membaca, dengan metode Shared Reading. 2. Peningkatan kemampuan membaca pemahaman menggunakan metode turnamen dan shared reading. Yang diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah, dan peneliti.
Membaca pemahaman adalah suatu aktivitas atau proses membaca yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang terkandung dalam isi bacaan, guna mendapatkan pemahaman dari teks bacaan yang dibacanya tersebut. tujuan membaca pemahaman itu adalah untuk memahami secara benar tentang isi bacaan yang meliputi pemahaman terhadap standar kesastraan, resensi kritis, drama tulis, dan pola fiksi. Indikasi terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran membaca pemahaman itu meliputi pembaca mampu memberikan respon, menceritakan kembali, menjawab pertanyaan yang berkaitan tentang isi bacaan, mempertimbangkan hal penting yang terdapat dalam isi bacaan, menulis kembali cerita yang telah dibacanya, maupun memainkan peran dan mengubah wacana ke dalam bentuk wacana lain. Cerita fiksi anak adalah suatu bacaan yang sengaja dibuat agar anak-anak mendapatkan hal baik guna perkembangannya. Huck dkk (dalam Nurgiyantoro, 2010a, hlm. 219) mengemukakan bahwa “children’s books are books that have the child’s eye at the center”. Bertemali dengan pernyataan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa buku fiksi anak yang baik adalah buku cerita yang mengantarkan dan berangkat dari kacamata anak, karena dengan demikian ketika anak membaca cerita fiksi tersebut anak akan mudah memahami, mengidentifikasi dan mengembangkan fantasinya lewat cerita fiksi, sehingga pada akhirnya anak akan merasa senang, puas dan mampu memperoleh pembelajaran yang berharga. Daya tarik cerita fiksi anak ini akan memotivasi anak untuk membacanya, melalui sarana cerita fiksi anak ini juga anak secara tidak langsung dapat belajar merasakan dan menghayati permasalahan kehidupan yang ada, yang secara sengaja disajikan oleh pengarang dalam tulisannya.
1) Dosen Pembimbing 1, Penulis Penanggung Jawab 2) Dosen Pembimbing 2, Penulis Penanggung Jawab
5
Antologi UPI, Volume... Nomor Edisi ... Juni 2015 Metode ini merupakan pengembangan dari model pembelajaran kooperatif yang digagas Slavin. Tujuan utama metode turnamen membaca adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami bacaan dan sekaligus mengukur tingkat kinerja kooperatif siswa dalam kelompok, metode ini juga bertujuan untuk mengembangkan karakter sosial, individual pada diri siswa. Tahapan pembelajaran dalam metode turnamen membaca ini diturunkan dari model kooperatif Team Game Tournament versi Slavin (Abidin. 2013, hlm 165). Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode turnamen membaca ini selain bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran membaca pemahaman, namun juga bertujuan untuk mengukur kinerja dalam sebuah kelompok dan mengembangkan karakter sosial. Adapun tahapan dalam metode turnamen membaca ini yaitu 1 tahap prabaca yang terdiri dari kegiatan persiapan dan penyajian materi 2 tahap membaca yang terdiri dari kegiatan kelompok, turnamen akademik, perhitungan skor, pemberian penghargaan. 3 tahap pascabaca yang terdapat kegiatan penutup, dimana siswa diminta untuk menceritakan kembali. Metode SR merupakan kegiatan membaca bersama antara guru dengan siswa, setiap siswa diharapkan memiliki bahan bacaannya untuk dibaca bersama. Metode ini bertujuan agar siswa dapat memahami suatu bacaan secara utuh dengan jalan kerjasama dengan kelompok. Tahapan pembelajarannya terdiri dari 1. Tahap prabaca yang terdiri dari kegiatan pemanasan, berbagi kesukaan, permainan bahasa 2. Tahap membaca yang terdiri dari kegiatan membaca cerita, kegiatan kelompok dan berbagi cerita.
3. Tahap pascabaca yang terdiri dari kegiatan berbagi respon dan tindak lanjut. . METODE Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Ujungberung 3. Kelas Eksperimen sebanyak 42 siswa menggunakan metode turnamen membaca dan kelas kontrol sebanyak 46 siswa menggunakan metode shared reading. teknik sampel yang diambil adalah desain kelompok kontrol non-ekivalen. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pretes dan postes. Setiap kelas diberikan 6 kali perlakuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yaitu berupa siswa diminta untuk menceritakan kembali bacaan yang telah dibacanya menggunakan bahasanya sendiri Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti menggunakan bantuan SPSS 17.0 dengan melakukan uji normalitas, uji homogenitas, uji dua perbedaan rerata, dan apabila diketahui data tidak normal atau homogeny maka digunakan uji mann whitney. Serta menggunakan data gain ternormalisasi. TEMUAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data pretes, postes, dan uji rerata terhadap kelas eksperimen dan kontrol dengan menggunakan bantuan SPSS 17.0, diketahui bahwa hasil pretes kemampuan membaca pemahaman teks cerita fiksi anak, diperoleh hasil rata-rata pretes kelas eksperimen 59,64 dengan jumlah siswa 42 dan rata-rata pretes yang diperoleh kelas kontrol adalah 58,26 dengan jumlah siswa 46. Ini menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa dari kedua kelas hampir sama, dilihat dari rata-rata pretes kelas eksperimen hanya berbeda 1,4 dengan ratarata kelas kontrol, namun untuk dapat membuktikan kedua kelas tersebut memiliki kemampuan yang sama secara signifikan. Maka peneliti melakukan
1) Dosen Pembimbing 1, Penulis Penanggung Jawab 2) Dosen Pembimbing 2, Penulis Penanggung Jawab
6 1,
2
Dewi Purnama Sari, D. Syahruddin Yeni Yuniarti Perbandingan Efektivitas Metode Turnamen Membaca dan Metode Shared Reading Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Fiksi Anak analisis terhadap hasil pretes dari kedua kelas tersebut. Analisis ini dimulai dengan melakukan uji normalitas, yang dilanjutkan dengan uji homogenitas, serta uji perbedaan dua rerata. Diawali dengan pengujian pretes dengan uji normalitas terhadap data pretes dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Setelah dilakukan uji normalitas tersebut didapatkan hasil signifikansi 0,102 untuk kelas eksperimen dan 0,073 untuk kelas kontrol. Berdasarkan hasil tersebut maka sudah diketahui bahwa data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol keduanya berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sehingga dilanjutkan pada uji homogenitas, setelah dilakukan uji homogenitas diperoleh hasil signifikansi 0,262 yang artinya variansi pada tiap kelompok data adalah sama atau homogen. Pengujian terakhir adalah uji rerata menggunakan uji t (independent sample t test) dengan diperolehnya nilai signifikansi 0,54 yang lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan awal siswa dalam membaca pemahaman teks cerita fiksi anak di kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebelum perlakuan Selanjutnya setelah diberikan pembelajaran sebanyak enam kali yaitu, di kelas eksperimen menggunakan metode turnamen membaca dan di kelas kontrol menggunakan metode shared reading. Kedua kelas tersebut diberikan postes membaca pemahaman berupa siswa diminta untuk menceritakan kembali menggunakan bahasanya sendiri. Berdasarkan hasil postes tersebut diperoleh rata-rata postes kelas eksperimen sebesar 72,02 dan di kelas kontrol sebesar 70,43. Sama halnya dengan data pretes, data postes peneliti uji normalitasnya dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka diperolehlah hasil signifikansi di kelas eksperimen sebesar 0,002 dan di kelas
kontrol sebesar 0,018. Berdasarkan hasil tersebut maka diketahui bahwa data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berdistribusi normal, sehingga dilanjutkan dengan uji rerata menggunakan uji mann whitney. Hasil dari pengujian data postes dari kelas eksperimen dengan kelas kontrol didapatkan signifikansi (2-tailed) 0,433. Selanjutnya untuk mengetahui bahwa, kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol dalam pembelajaran membaca pemahaman atau sebaliknya. Maka dilakukan nilai signifikansi satu pihak (1tailed) sebesar 0,22. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari taraf signifikansi yaitu 0,05 hal ini menjelaskan bahwa turnamen membaca tidak lebih baik daripada metode shared reading, dalam hal membaca pemahaman teks cerita fiksi anak. Apabila dilihat dari peningkatan kemampuan membaca pemahaman, kelas eksperimen maupun kelas kontrol mengalami peningkatan kemampuan membaca pemahaman, rata-rata peningkatannya ini sebesar 0,31 untuk kelas eksperimen yang menggunakan metode turnamen membaca dengan interpretasi yang sedang, dan sebesar 0,29 untuk kelas kontrol yang menggunakan metode shared reading dengan interpretasi rendah SIMPULAN Penelitian ini mengambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Berdasarkan hasil penelitian penggunaan metode turnamen membaca dan shared reading dalam pembelajaran membaca pemahaman ditemukan uji perbedaan dua rerata one tailed dengan signifikansi 0,22 lebih besar dari 0,05. Sehingga H0 diterima yang artinya metode turnamen membaca tidak lebih baik dari metode shared reading dalam
1) Dosen Pembimbing 1, Penulis Penanggung Jawab 2) Dosen Pembimbing 2, Penulis Penanggung Jawab
7
Antologi UPI, Volume... Nomor Edisi ... Juni 2015 hal membaca pemahaman teks cerita fiksi anak. Metode turnamen membaca ini sama dengan metode shared reading. 2. Dilihat dari terdapat atau tidaknya peningkatan kemampuan membaca dari penggunaan metode turnamen membaca dan shared reading, maka didapatkan bahwa kedua metode tersebut dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa dengan rata-rata persentase peningkatan kemampuan membaca yang sedang (0,31) untuk turnamen membaca dan rendah (0,29) untuk shared reading, 3. Walaupun terdapat hasil bahwa metode turnamen membaca tidak lebih baik dari metode shared reading tapi jika dilihat dari peningkatan kemampuan membaca pemahaman fiksi anak metode turnamen membaca lebih baik daripada metode shared reading IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 1. Metode turnamen membaca dan metode shared reading, kedua metode ini baik digunakan pada pembelajaran membaca pemahaman khususnya fiksi anak dikarenakan mampu meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. 2. Peneliti selanjutnya disarankan dapat memperluas pokok bahasan tidak hanya mencakup membaca pemahaman saja atau mengkaji kembali agar dapat memperoleh hasil penelitian yang lebih baik lagi 3. Diharapkan guru dapat mencoba menggunakan metode turnamen membaca dan shared reading pada pembelajaran membaca pemahaman DAFTAR PUSTAKA Abidin, Y. (2012). Pembelajaran membaca berbasis pendidikan karakter. Bandung: PT Refika Aditama. Abidin, Y. (2013). Pembelajaran bahasa berbasis pendidikan karakter. Bandung: PT Refika Aditama.
Dalman. (2013). Keterampilan membaca. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Gustina. (2013). Meningkatkan hasil belajar siswa dengan model team game tournament (TGT) pada konsep sumber daya alam dan kegiatan ekonomi. (Skripsi). Program S1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Huda, M. (2013). Model-model pengajaran dan pembelajaran. Malang: Pustaka Pelajar Jauhari, M. (2011). Implementasi paikem dari behavioristik sampai kontruktivis. Jakarta: Prestasi Pustaka. Lestari, E. (2012). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. (Skripsi). Kampus Cibiru, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Nurdiani. (2010). Model cooperative team game tournament dalam pembelajaran keterampilan membaca pemahaman di kelas V sekolah dasar. (Skripsi). Program S1 PGSD Kampus Cibiru, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Nurgiyantoro, B. (2010a). Sastra anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Nurgiyantoro, B. (2010b). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Nurhidayanti, F. (2013). Model belajar van hiele untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar. (Skripsi). Program S1 PGSD Kampus Cibiru, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
1) Dosen Pembimbing 1, Penulis Penanggung Jawab 2) Dosen Pembimbing 2, Penulis Penanggung Jawab
8 1,
2
Dewi Purnama Sari, D. Syahruddin Yeni Yuniarti Perbandingan Efektivitas Metode Turnamen Membaca dan Metode Shared Reading Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Fiksi Anak Priyatno, D. (2009). 5 jam belajar olah data dengan SPSS 17. Yogyakarta: Andi Offset Purwanto, A.E. & Sulistyastuti, R.D. (2011). Metode penelitian kuantitatif. Yogyakarta: Gava Media. Ruseffendi. (2010). Dasar-dasar penelitian pendidikan dan bidang noneksakta lainnya. Bandung: Tarsito
Suliyono, J. (2010). 6 hari jago SPSS 17. Yogyakarta: Cakrawala Tarigan, H.G. (2008). Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa. Wina, S. (2013). Penelitian pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
1) Dosen Pembimbing 1, Penulis Penanggung Jawab 2) Dosen Pembimbing 2, Penulis Penanggung Jawab