PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN CERITA ANAK MELALUI METODE PREVIEW, QUESTION, READ, SUMMARIZE, TEST (PQRST) Hastiti Milasari1), Hasan Mahfud2), Sadiman3), M. Ismail Sriyanto4) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail:
[email protected] Abstract: The aim of this research is to improve the reading comprehension ability through Preview, Question, Read, Summarize, Test (PQRST) method of the students in grade V of State Primary School 1 Mojoreno Academic Year 2014/2015. This research used classroom action research method with two cycle. Each cycle consisted of four phase, namely: planning, implemetation, observation, and reflection. The subjects of the research were the student in Grade V of State Primary School 1 Mojoreno many as 21 students. The data of the research were gathered from the teacher and the students through observation, in-depth interview, test, and documentation. The data were validited by using the data source and data gathering technique triangulations. They were then analyzed by using the interactive model of analysis comprising three components, namely: data reduction, data display, and conclusion drawing. The results of the research show that prior to the treatment, the class average score on reading comprehension is 61,29 with the minimum learning completeness of 38,09%. Following the treatment, the class average scores become 73,29 with the minimum learning completeness of 66,67% in Cycle I, and 78,26 with the minimum learning completeness of 90,48% in Cycle II respectively. Based on the results of the research, a conclusion is drawn that Preview, Question, Read, Summarize, Test (PQRST) method can improve the reading comprehension ability of the students in Grade V of State Primary School 1 Mojoreno in Academic Year 2014/2015. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan membaca pemahaman melalui metode Preview, Question, Read, Summarize, Test (PQRST) pada siswa kelas V SD Negeri 1 Mojoreno Tahun Ajaran 2014/2015. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaa, tindakan, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Mojoreno yang berjumlah 21 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, tes, dan kajian dokumen. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data yang diguanakan adalah model analisis interaktif yang memunyai tiga komponen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas tes kemampuan membaca pemahaman pada pratindakan adalah 61,29 dengan ketuntasan klasikal mencapai 38,09%. Pada siklus I, nilai rata-rata kelas tes kemampuan membaca pemahaman meningkat menjadi 73,29 dengan ketuntasan klasikal mencapai 66,67% dan meningkat menjadi 78,26 dengan ketuntasan klasikal mencapai 90,48% pada siklus II. Simpulan penelitian ini yaitu penerapan metode Preview, Question, Read, Summarize, Test (PQRST) dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri 1 Mojoreno Tahun Ajaran 2014/2015. Kata Kunci: membaca pemahaman, Preview, Question, Read, Summarize, Test (PQRST)
Membaca merupakan sebuah komunikasi tidak langsung antara pembaca dan penulis melalui bahasa tulisan. Penulis mengungkapkan idenya dalam bahasa tulis yang kemudian ditangkap pembaca melalui bahasa tulis pula. Sesungguhnya kegiatan menulis dan membaca adalah dua kegiatan yang resiprokal. Membaca memiliki kedudukan yang penting bagi siswa, karena kebanyakan siswa belajar melalui kegiatan membaca. Tarigan (1994: 3) mengemukakan dua tujuan kegiatan membaca, yaitu tujuan behavioral dan tujuan ekspresif. Tujuan behavioral yang selanjutnya disebut tujuan tertutup atau tujuan instruksional diarahkan pada kegiatan mem
1)
baca: (1) memahami makna kata; (2) keterampilan-keterampilan studi; dan (3) pemahaman. Sedangkan tujuan ekspresif atau tujuan terbuka terkandung dalam kegiatan: (1) membaca pengarahan diri sendiri; (2) membaca penafsiran atau membaca interpretatif, dan (3) membaca kreatif. Dari pemaparan di atas, esensi dari kegiatan membaca adalah pemahaman isi bacaan, baik isi yang tersurat maupun yang tersirat. Tuntutan kemampuan membaca di SD disesuaikan dengan karakteristik pertumbuhan anak SD. Barbe dan Abbot (Tarigan, 2008: 39) mengemukakan kemampuan membaca yang harus dikuasai siswa SD kelas V,
Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2) 3) 4) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS
1
2 yaitu (1) membaca dalam hati jauh lebih cepat daripada membaca bersuara; (2) membaca dengan pemahaman yang baik; (3) membaca tanpa gerakan-gerakan bibir atau kepala atau menunjuk-nunjuk dengan jari tangan; (4) menikmati bahan bacaan. Dari hasil wawancara dengan guru kelas V SD Negeri 1 Mojoreno diketahui bahwa siswa kesulitan dalam menganalisis unsur intrinsik dan meringkas cerita anak. Hal ini disebabkan siswa tidak terbiasa membaca karena sumber bacaan yang kurang memadai. Hal tersebut diperkuat hasil pretes kemampuan membaca pemahaman, 8 siswa atau 38,09% yang mampu mendapatkan nilai ≥70 (KKM). Artinya 13 siswa lainnya atau 61,91% masih mendapatkan nilai kurang dari KKM. Hal tersebut menunjukkan kemampuan membaca pemahaman siswa SD Negeri 1 Mojoreno rendah. Kemampuan membaca pemahaman yang rendah disebabkan oleh metode pembelajaran yang berpusat pada guru dan cenderung monoton. Terdapat beberapa metode yang dapat membantu pembaca agar lebih mudah memahami isi bacaan. Muryati (2013: 87), mengungkapkan PQRST (Preview, Question, Read, Summarize, Test) adalah metode yang diterapkan untuk kegiatan membaca yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Metode PQRST merupakan metode membaca yang ditujukan untuk kepentingan studi. Melalui metode ini, pembaca akan lebih mudah memahami bacaan melalui langkah-langkah yang terdapat pada metode PQRST. Staton (1982: 15) menguraikan langkah metode PQRST sebagai berikut: Preview, getting the big, overall picture; (2) Question, gives you a purposes for reading; (3) Read, read carefully and react to what yo read. Reading is also thingking process; (4) Summarize, this pretty much guarantees comprehension, help you to put what you’re learning into long-term memory; (5) Test, to check yourself. Pelaksanaan metode Preview, Question, Read, Summarize, Test pada penelitian sebagai berikut: (1) guru menyediakan teks yang akan dibaca siswa; (2) guru membagi siswa ke dalam kelompok, masing–masing kelompok terdiri dari empat hingga lima
orang; (3) guru membagikan teks pada masing–masing anggota kelompok; (4) siswa membaca teks secara sekilas (Preview); (5) tiap anggota kelompok membuat pertanyaan tentang isi bacaan (Question); (6) tiap anggota kelompok membaca dalam hati bacaan yang dibacanya (Read); (7) masing–masing siswa menjawab pertanyaan yang telah dibuatnya; (8) anggota kelompok diskusi membuat ringkasan isi cerita (Summarize); (9) tiap siswa menjawab soal pertanyaan mengenai isi bacaan (Test). Oleh karena itu, metode PQRST cocok digunakan untuk menjembatani siswa untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia, khususnya kemampuan membaca pemahaman. Sehubungan dengan masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah, yaitu: apakah penerapan metode PQRST dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri 1 Mojoreno tahun ajaran 2014/2015? Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V dengan menggunakan metode Preview, Question, Read, Summarize, Test (PQRST) pada siswa kelas V SD Negeri 1 Mojoreno Tahun Ajaran 2014/2015. METODE Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Mojoreno. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Mojoreno yang berjumlah 21 siswa, terdiri 15 laki–laki dan 6 perempuan. Waktu penelitian ini adalah selama enam bulan yaitu bulan Januari–Juni 2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri 1 Mojoreno Tahun Ajaran 2014/2015. Data diperoleh dari berbagai sumber data. Sumber data terdiri dari sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer terdiri dari siswa kelas V SD Negeri 1 Mojoreno Tahun Ajaran 2014/2015 dan guru kelas V SD Negeri 1 Mojoreno Tahun Ajaran 2014/2015. Sumber data sekunder yaitu arsip berupa kurikulum KTSP, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, foto, dan video pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawan-
3 cara, kajian dokumentasi, observasi, dan tes. Uji validitas data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi teknik. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Prosedur penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Pada tahap perencanaan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat, skenario dikembangkan, penyusunan lembar observasi siswa dan guru, serta pengembangan format evaluasi pembelajaran. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Tahap observasi dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru menggunakan metode PQRST, Pada tahap refleksi dilakukan analisis dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah berlangsung. HASIL Hasil penelitian yang dilaksanakan dalam dua siklus ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan membaca pemahaman pada setiap siklusnya. Hasil pretes menunjukkan, kemampuan membaca pemahaman siswa tergolong rendah. Ketuntasan klasikal kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri 1 Mojoreno Tahun Ajaran 2014/2015 adalah 38,09% (8 siswa), sedangkan 61,91% (13 siswa) masih di bawah 70 (KKM). Nilai terendah mencapai 30 dan nilai tertinggi mencapai 70. Hasil pretes kemampuan membaca pemahaman dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Frekuensi Data Nilai Pretes Interval 29–37 38–46 47–55 56–64 65–73 74–82 Jumlah
xi 34 43 52 61 70 79
f 1 2 3 7 6 2 21
Persentase 4,77% 9,52% 14,29% 33,33% 28,57% 9,52% 100%
Berdasarkan data Tebel 1 di atas, dapat dilihat 13 siswa dari 21 siswa atau 61,91% siswa masih di bawah KKM (70), dan hanya 8 siswa atau 38,09% siswa yang mencapai KKM (70). Nilai terendah mencapai 30, ni
lai tertinggi mencapai 70, dan nilai rata–rata 61,29. Nilai kemampuan membaca pemahaman siswa pada siklus I menunjukkan peningkatan. Hasil tes kemampuan membaca pemahaman siklus I dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Frekuensi Data Nilai Siklus I Interval 54–60 61–67 68–74 75–81 82–88 89–95 Jumlah
xi 57 64 71 78 85 92
f 3 3 4 7 2 2 21
Persentase 14,29% 14,29% 19,05% 33,33% 9,52% 9,52% 100%
Berdasarkan data pada Tabel 2, pada siklus I sebanyak 14 siswa atau 66,67% siswa dapat mencapai KKM pada siklus I, sedangkan 7 siswa atau 33,33% masih di bawah KKM. Nilai terendah 54,44, serta nilai tertinggi 90, dan rata–rata nilai kemampuan membaca pemahaman secara klasikal sebesar 73,67. Penelitian dilanjutkan ke siklus II karena indikator kinerja penelitian, yaitu 85% siswa mencapai KKM, belum tercapai. Data nilai kemampuan membaca pemahaman pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan. Hasil tes kemampuan membaca pemahaman siklus II dapat dilihat pada Tabel 3 berikut. Tabel 3. Frekuensi Data Nilai Siklus II Interval 56–62 63–69 70–76 77–83 84–90 91–97 56–62 Jumlah
xi 59 66 73 80 87 94 59
f 1 1 4 10 3 2 1 21
Persentase 4,76% 4,54% 19,05% 47,62% 14,29% 9,52% 4,76% 100%
Berdasarkan data pada Tabel 3 di atas, pada siklus II sebanyak 19 siswa atau 90,48% siswa dapat mencapai KKM pada siklus II, sedangkan 2 siswa atau 9,52% masih di bawah KKM mengikuti pembelajaran remedial. Nilai terendah 56,67, nilai tertinggi 93,34 dan rata–rata nilai kemampuan membaca pemahaman klasikal sebesar 79,33. Hasil tes kemampuan membaca pemahaman telah memenuhi indikator kinerja penelitian, yaitu 85% siswa mencapai KKM, sehingga penelitian dihentikan pada siklus II.
4 PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi, tes, dan analisis data, terjadi peningkatan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri 1 Mojoreno melalui penerapan metode Preview, Question, Read, Summarize, Test (PQRST) setiap siklusnya. Pada kondisi awal nilai rata–rata kemampuan membaca pemahaman sebesar 61,29 dengan ketuntasan klasikal mencapai 38,09% atau 8 siswa tuntas, sedangkan 61,91% atau 13 siswa mendapatkan nilai di bawah KKM. Berdasarkan hasil tersebut, dilaksanakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri 1 Mojoreno Tahun Ajaran 2014/2015. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan diperoleh data bahwa pada siklus I terdapat peningkatan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada siswa ditunjukkan dari 21 siswa terdapat 14 siswa yang nilainya ≥70. Nilai tertinggi 90, nilai teren-dah 54,44 dengan ketuntasan klasikal 66,67% dan rata-rata kelas 73,67. Pada siklus II yang mendapat nilai ≥70 mencapai 19 siswa dengan ketuntasan klasikal kelas mencapai 90,48%. Namun, masih 9,52% atau 2 siswa yang belum tuntas karena mereka bermain sendiri saat kerja kelompok berlangsung sehingga mengerjakan tugas evaluasi utamanya merangkum isi cerita dengan sesukanya sendiri yaitu menuliskan isi cerita hanya dalam dua hingga lima kalimat. Nilai tertinggi 93,34, sedangkan nilai terendah 56,67, dan rata-rata kelas 79,33. Dari hasil observasi dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman dapat dilihat adanya peningkatan kemampuan membaca pemahaman, peningkatan aktivitas siswa, dan peningkatan kinerja guru. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Eanes (1997: 79) yang mengemukakan This method was developed by Robinson to provide students with systematic approach to reading for study and to promote more effecient learning assigned readings. Metode ini dihasilkan Robinson yang membantu siswa melalui pendekatan membaca yang sistematis untuk membaca khususnya membaca
untuk studi dan meningkatkan efisiensi membaca khususnya mem-baca untuk studi. Selain itu, Eanes (1997: 84) juga menyatakan Through these methods, tea-chers can help their students develop metacognitive appropriate for content area. Melalui metode ini, guru dapat membantu siswa mereka untuk membangun kemampuan metakognitif secara tepat dengan daya tampung memori jangka panjang yang luas. Sehingga, kemampuan membacanya meningkat. Pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan metode Preview, Question, Read, Summarize, Test (PQRST) dilakukan secara berkelompok. Selama proses pembelajaran, siswa melakukan kegiatan membaca sekilas bacaan, membuat pertanyaan tentang bacaan setelah melakukan kegiatan membaca sekilas, dan membaca dalam hati teks bacaan. Kemudian, siswa berdiskusi secara berkelompok membuat ringkasan. Setelah itu, siswa mengerjakan tes evaluasi secara individual. Melalui penerapan metode PQRST, keaktifan belajar siswa meningkat. Selain itu, variasi kegiatan pembelajaran membuat siswa lebih antusias mengikuti kegiatan pembelajaran ini. Metode Preview, Question, Read, Summarize, Test (PQRST) membantu siswa lebih mudah memahami isi bacaan melalui langkah–langkah kegiatan pembelajarannya. Penerapan metode Preview, Question, Read, Summarize, Test (PQRST) nyatanya mampu menjadi salah satu metode yang dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. Iskandarwassid & Sunendar (2008: 11) menyatakan bahwa metode ini sangat memudahkan seseorang yang memiliki kemampuan rendah dalam memahami dan mengingat isi bacaan yang telah ia baca. PQRST sebenarnya merupakan metode membaca ditujukan untuk kepentingan studi. Seperti yang dikemukakan Spache and Spache (Burns, 1984: 267) “Both methods are most often applied in the areas of social studies dan science”. Namun demikian, konsep dan langkah pembelajaran ini dipinjam untuk diterapkan pada pembelajaran membaca di sekolah.
5 SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Preview, Question, Read, Summarize, Test (PQRST) dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa
kelas V SD Negeri 1 Mojoreno tahun ajaran 2014/2015. Peningkatan tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya nilai rata–rata kemampuan membaca pemahaman siswa dan ketuntasan klasikal pembelajaran membaca di setiap siklusnya.
DAFTAR PUSTAKA Burns, Roe, Ross. (1984). Teaching Reading in Today’s Elementary Schools. Boston: Houghton Mifflin Company. Eanes, Robin. (1997). Content Area Literacy: Teaching for Today and Tommorow. New York: Delmar Publisher. Iskandarwassid & Sunendar. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Muryati, Sri. (2013). Dasar – Dasar Keterampilan Membaca. Sukoharjo: Univet. Staton, Thomas F. (1982). How to Study. Boston: Houghton Mifflin Company. Tarigan, Henry Guntur. (1994). Membaca Ekspresif. Bandung: Angkasa. ___________________. (2008). Membaca sebagai Suatu Keterampilan. Bandung: Angkasa.