PERANCANGAN DAN PEMBUATAN GAME KELERENG POCIS MENGGUNAKAN ADOBE FLASH
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Muhammad Hasan Maulana 11.12.5736
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN GAME KELERENG POCIS MENGGUNAKAN ADOBE FLASH Muhammad Hasan Maulana1), Hanif Al Fatta 2), 1)
Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 2) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email :
[email protected]),
[email protected]) sebagainya. Sejak abad ke-12, di Perancis, kelereng disebut dengan bille. Artinya, bola kecil. Lain halnya Belanda disebut dengan knikkers. Kata knikkers pun diserap menjadi neker. Biasanya anak-anak memainkan kelereng dengan adu ketangkasan dalam menembak ke kelereng lawan. Baik satu melawan satu orang atau bermain ramai-ramai. Dan mereka yang dapat mengenai semua lawan adalah pemenangnya. [3.2015] Game ini sangat berguna sekali buat semua kalangan, dengan bermain game ini kita akan mendapatkan manfaat diantaranya melatih emosi (refleks), meningkatnya keterampilan, meningkatnya perhatian visual, melatih tingkat ketelitian, kecermatan dan berguna untuk mengatasi depresi. Karena banyak manfaat yang bisa didapatkan, inilah yang membuat penulis untuk membuat game kelereng pocis dengan menggunakan adobe flash.
ABSTRACT The development of era and technology has brought many impacts to sectors of life. One of them is game. Game is a form of entertainment that is most widely used and enjoyed for removing boredom of an activity. Game Marbles Pocis is the game that uses glass marbles as the primary object. The game has different levels of difficulty on each level. Players who play this game from the standpoint of control over. This game is played by way of firing marbles the marbles onto the main objectives with the purpose to remove it from flat areas are imaged. The target marbles are placed in each corner point to wake up. In this earliest known player would be given a deadline to remove all of the marbles. And if a player shoot marbles found in the wake of flat and not out of a flat wake or still in line then the Marbles is not lost. With the game of marbles Pocis based flash, hopefully so that players get the benefit in the form of training the emotions (reflex), increasing skills, visual attention increased, the level of thoroughness, accuracy and is useful for overcoming depression.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan deskripsi yang terdapat pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian skripsi ini adalah, bagaimana cara merancang dan membuat game "Kelereng Pocis" menggunakan Adobe Flash?.
Keywords: Game, design, manufacture, traditionally, marbels, and adobe flash.
1.3 1.
Batasan Masalah Untuk menghindari meluasnya pembahasan yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan dari pembahasan pembuatan game ini maka diberikan batasan masalah, sebagai berikut:
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Game merupakan suatu bentuk hiburan yang yang sering kali dijadikan sebagai penyegar pikiran dari rasa penat yang disebabkan oleh aktivitas dan rutinitas kita. Ternyata tidak hanya anak kecil saja yang membutuhkan hiburan, orang dewasa pun cukup banyak tergolong maniak game. Oleh karena itu tidak salah jika peminat game semakin hari semakin meningkat. Ada banyak jenis game yang beredar saat ini diantarnya Scrolling Game, Shooting, RPG, RTS, Simulation, Racing dan Fighting. [1.2009] Banyak Genre game yang bermunculan di pasaran sehingga membuat banyak orang mencari model game yang mereka sukai. Salah satunya game yang cukup banyak disukai adalah game dengan model Simulasi. Game Simulasi yang sering The sims, Sim City dan Harvest Moon. Untuk membuat sebuah game, dibutuhkan sebuah software yang dapat mengimplementasikan rancangan game seperti apa yang ingin dibuat. Salah satu software untuk merancang game adalah adobe flash. [2.2011] Kelereng ini merupakan salah satu permainan tradisional tertua di dunia. Saat ini beragam sekali warna dan model dari kelereng ini. Ada bentuk kelereng transparan (bening) hingga terlihat warna biru, merah, kuning, dan lain
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Game ini menggunakan tampilan dua dimensi (2D). Game yang dibuat merupakan game single player. Tampilan Kelereng Pocis ini akan terlihat dari tampak atas. Game yang dibuat hanya dapat dijalankan di desktop. Game yang dimainkan secara offline. Perangkat lunak yang di gunakan : a. Adobe Flash. b. Adobe Ilustrator.
1.4
Maksud dan Tujuan Penelitian Setiap hasil penelitian pada dasanya memiliki nilai maksud dan tujuan, dan yang bisa diharapkan pada penelitian ini, sebagai berikut: 1.
1
Dengan adanya game ini maka pemain dapat meningkatkan keterampilan, meningkatkan perhatian visual dan mengatasi depresi.
2. 3.
4. 5. 6. 7.
2.
Pemain dapat mengisi rasa bosan dari kegiatan harian. Memperkaya varian game yang beredar dalam dunia hiburan game untuk menghibur para pemainnya. Merancang dan membuat game "Kelereng Pocis" menggunakan Adobe Flash. Mengetahui cara pembuatan grafis untuk digunakan dalam game. Dapat membuat game yang menarik dan dapat dinikmati oleh semua kalangan. Sebagai syarat untuk meyelesaikan pendidikan strata-1 (S1) pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer "AMIKOM" Yogyakarta.
1. Kategori dan fitur utama game yang akan dibuat. Apakah masuk kedalam kategori action, shooting, racing atau yang lain? 2. Siapakah target audience game yang akan dibuat, apakah remaja, anak-anak, tau orang tua? 3. Setting seperti apakah yang akan diberikan kepada pemain. apakah game memberikan sebuah komedi, tampilan horor, retro tau sesuatu yang benar-benar baru? 4. Akan dibagi menjadi beberapa level atau beberapa misi? jika itu game bertipe racing akan ada berapa trek atau lintasan balap dan sebagainya. 5. Bagaimana tampilan visual yang akan di pakai, apakah 3D atau 2D? seberapa detail, vector, bitmap, pixelart, prerender semua harus di tentukan dalam tahapan ini. 6. Bagaimana dengan produk kompetitor? Apakah ada game sejenis yang sudah dibuar sebelumnya? jika ada, apa yang menyebabkan game yang akan dibuat lebih unggul? apakah lebih baik dari segi gameplay atau dari segi tampilan visual? Selain itu perlu juga dipikirkan fitur apa yang menjadi nilai jual dari game tersebut. 7. Berapakah anggaran yang disiapkan dan lamanya waktu untuk mewujudkan ide tersebut?
LANDASAN TEORI
2.1
Definisi Game Game merupakan permainan yang terdiri atas sekumpulan peraturan yang membangun situasi bersaing dari dua sampai beerapa orang atau kelompok dengan memilih strategi yang dibangun dengan untuk memaksimalkan kemampuan sendiri atau meminimalkan kemenangan lawan (Neumann, 1953). Defenisi game menurut Agustinus Nilwan Game merupakan permainan komputer yang dibuat dengan teknik dan metode animasi (Nilwan, 1995). [4.2013]
2.3.3
Pada tahapan ini aset-aset utama dibuat, yaitu aset visual dan suara. Aset visual meliputi grafis yang akan dipakai sebagai karakter dalam permainan, efek visual, tipografi (penggunaan huruf), dan grafis untuk keperluan antarmuka (interface). Pada umumnya tahapan ini lebih mudah dilakukan oleh game artist karena membutuhkan keterampilan grafis dan kepekaan estetis.
2.2
Sejarah Perkembangan Game Game pertama kali ditemukan oleh Thomas Toliver Goldsmith Jr dan Estle Ray. Penemuan ini di patenkan pada Januari 1947. Yang mendasari perkembangan saat ini adalah ketika mereka menemukan Cathode-Ray Tube sebuah tabung vacum yang digunakan sebagai media untuk membuat simulasi kecepatan tembakan dan arah tembakan roket. Pada Februari 19951, Christopher Strachey memulai pengembangannya ke arah pemograman yang mulai menggunakan memori di mana aplikasinya diterapkan untuk kebutuhan para pilot. Dan penemuan berkembang konsol game di mulai setelah masa ini.[5.2009] 2.3
Game Asset Development Phase
2.3.4
Programming Phase Pada tahap ini, dibutuhkan sebuah ketelitian yang tinggi dalam membuat game kode karena pemograman menuntut sebuah ketepatan. kesalahan penulisan kode menyebabkan game tidak dapat dikompilasi. pekerjaan pemograman dapat dilakukan oleh semua orang, namun pengetahuan terhadap logika pemograman, pengalaman dalam menghadapi kode, dan pengetahuan terhadap teknologi yang baik sangat menetukan sehingga pekerjaan ini lebih mudah dilakukan oleh seorang programer.
Tahapan Pembuatan Game
2.3.1 Menentukan Ide Game Tahapan pertama ini adalah tahapan yang paling penting dalam membuat sebuah game. ide game meliputi pertanyaan tentang bagaimana game tersebut dimainkan, apakah tujuan dari memainkan game tersebut, apakah pemain akan memainkan game secara berulang-ulang atau hanya sekali, apakah game tersebut nantinya menyenangkan, dan berbagai gambaran secara umum tentang game yang akan dibuat tersebut.
2.3.4
Testing Phase Tahap pengetesan adalah sebuah proses pengumpulan informasi untuk memperbaiki segala kesalahan desain dan kesalahan pemograman. Tahapan ini deperlukan sebagai bentuk quality control dari game yang dibuat.dari tahapan ini akan diketahui berbagai kesalahan, peluangpeluang yang dapat dimanfaatkan pemain untuk mencurangi game, serta didapatkan gameplay yang seimbang.
2.3.2
Design Treatment Design treatment merupakan sebuah istilah desain yang mengandung pengertian analisis tentang produk apa yang akan dibuat dan apa yang dibutuhkan untuk membuatnya. pada tahapan ini sebuah ide harus melalui sebuah proses analisis secara mendalam tentang game tersebut, diantaranya adalah:
2.3.5
Post Mortem Setelah melalui tahapan pengetesan, maka game siap untuk dilepas ke pasar atau diistilahkan dengan publishing. pemain game yang dalam hal ini adalah pemain global dari penjuru dunia akan memainkan dan memberikan perilaku yang berbeda terhadap game yang dibuat.[6.2013]
2
3.3.3 3.
Analisis Kelayakan Operasional Dari segi kalayakan Operasional, game ini dapat dikatakan layak karena sebagian besar masyarakat sudah mampu mengoperasikan komputer dengan baik dan game ini mudah dimainkan
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1
Analisis Sistem Analisis Sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sistem. Analisis Sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka.[7.2007]
3.4
Perancangan Game Pada perancangan game akan membahas konsep game, gameplay dan flowchart game.
3.2
Analisis Kebutuhan Sistem Untuk dapat memudahkan analisis sistem dalam menentukan semua kebutuhan-kubutuhan secara lengkap maka analisis ini dibagi menjadi dua bagian yaitu analisis kebutuhan fungsional dan analisis kebutuhan nonfungsional.
3.4.1 Flowchart Game Untuk mempermudah proses pemograman, perlu dilakukan sebuah Flowchart. Sistem Flowchart menggambarkan tahapan proses dari suatu sistem, termasuk sistem multimedia. Berikut ini adalaha gambaran flowchart pada game kelereng pocis: Gambar 1. Flowchart Game Kelereng Pocis
3.2.1
Analisis Kebutuhan Fungsional Analisis kebutuhan fungsional menunjukan aktivitas apa saja yang dilakukan dan terjadi dalam sistem. 3.2.2
Analisis Kebutuhan Non Fungsional Kebutuhan non-fungsional merupakan tipe kebutuhan yang berisi properti perilaku yang dimiliki oleh sistem. 3.2.2.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras (hardware) adalah alat atau mesin dirancang menerima dan mengolah data yang berbeda di dalamnya. atau yang beroperasi di dalamnya dan dibedakan dengan perangkat lunak yang menyediakan instruksi untuk perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya. 3.2.2.2 Analisis (Software)
Kebutuhan
Perangkat
Lunak
Perangkat lunak (Software) adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara digital, termasuk program komputer dokumentasi dan berbagai informasi yang bisa dibaca komputer. Komputer tidak berguna tanpa keberadaan perangkat lunak, komputer bekerja atas dasar intruksi dan intruksi diberikan untuk mengendalikan perangkat keras komputer.
3.4.2 Perancangan Tampilan Antar Muka (Interface) Rancangan Interface dipergunakan untuk mendesain antar muka pada game yang dapat memberi gambaran secara garis besar rancangan interface menurut masing-masing kategori interface. Gambar berikut akan menjelaskan rancangan interface menurut masing-masing kategori interface. a. Tampilan Menu Utama b. Tampilan Menu Mulai c. Tampilan Menu Level 1 d. Tampilan Menu Level 2 e. Tampilan Menu Level 3 f. Tampilan Pengaturan g. Tampilan Menu Help h. Tampilan Menu Exit
3.3
Analisis Kelayakan Sistem Tujuan analisis kelayakan adalah untuk menentukan apakah analisis kebutuhan yang telah disusun layak untuk dibuat atau dilanjutkan menjadi sebuah game. 3.3.1
Analisis Kelayakan Teknologi Dari segi kelayakan teknologi, game ini dapat dikatakan layak karena untuk menjalankan game ini tidak membutuhkan spesifikasi komputer yang tinggi. Game ini dirancang agar dapat di jalankan di semua level komputer. 3.3.2
Analisis Kelayakan Hukum Dari segi kelayakan hukum, game ini bisa dikatakan layak karena dilihat dari konten game ini, tidak ada unsur yang melanggar hukum karena tidak mengandung unsur sara dan pornografi.
3
4.
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1
Implementasi Sistem Tahapan ini adalah tahapan membangun dan mengembangkan aplikasi sesuai dengan naskah yang sudah dibuat. Bagian ini merupakan kegiatan yang meliputi tentang pembuatan desain grafik yang mendukung semua interaksi, membuat animasi yang sesuai dengan tema, membuat teks sebagai penyimpanan pesan. Dan semua digabungkan dalam Adobe Flash CS3 (ActionScript 2.0). 4.2
Pembahasan 4.2.4
Tampilan Pengaturan Tampilan pengaturan yaitu untuk mengatur suara dan mengatur layar.
4.2.1
Tampilan Intro Tampilan intro merupakan tampilan pertama ketika game dijalankan setelah animasi berjalan maka akan otomatis akan menuju ke halaman menu utama.
Gambar 5. Tampulan Pengaturan
Gambar 2. Tampilan Intro
4.2.2
Tampilan Menu Utama Tampilan menu utama berisi 4 pilihan yaitu mulai, help (Bantuan), gambar kunci pas (Pengaturan), exit (Keluar).
4.2.5
Tampilan level 1 Didalam tampilan level 1 akan menampilkan permainan menembak kelereng, hasil score, timer, kekuatan tembakan, dan tombol pause.
Gambar 3. Tampilan Menu Utama
Gambar 6. Tampilan level 1
4.2.3
Tampilam Help Pada Tampilan Help atau petunjuk untuk menuju ke instruksi permainan atau aturan dari permainan.
4.2.6
Gambar 4. Tampilan Help
Gambar 7. Tampilan Level 2
Tampilan Level 2 Pada level 2 tampilan sama seperti level 1 tapi yang membedakan adalah jumlah target kelereng.
4
4.2.10
Tampilan Exit Dalam Tampilan ini terdapat tombol "Ya" untuk keluar dari permainan dan tombol "Tidak" Untuk kembali ke menu utama.
4.2.7
Tampilan Level 3 Pada level 3 tampilan sama seperti level 1 dan 2 yang membedakan adalah jumlah target kelereng. Gambar 8. Tampilan Level 3
Gambar 11. Tampilan Exit
4.2.8
Tampilan Menang Dalam Tampilan ini terdpat tombol lanjut untuk menlanjutkan permainan ke level berikutnya dan tombol menu untuk kembali ke menu utama.
4.4
Pemeliharaan Game Setelah game digunakan, maka akan dievaluasi untuk menentukan apakah game yang baru tersebut sesuai dengan tujuan awal dan diputuskan apakah ada revisi atau modifikasi. setelah terjadinya perubahandalam perangkat keras, perangkat lunak, dokumentasi atau prosedur untuk melihat kesalahan dengan kebutuhan baru atau proses perbaikan efisiensi proses, maka pengembang game tersebut akan masuk ke tahap pemeliharaan dibagi menjadi dua bagian yaitu pemeliharaan hardware dan pemeliharaan software.
Gambar 9. Tampilan Menang
5.
PENUTUP
5.1
Kesimpulan Dari hasil pembuatan game Kelereng Pocis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. 4.2.9
Tampilan Kalah Tampilan ini akan muncul ketika waktu permainan habis. Pada tampilan ini terdapat tombol ilang untuk mengulang permainan dan tombol menu untuk kembali ke menu utama. Gambar 10. Tampilan Kalah
5
Ada beberapa tahapan dalam pembuatan game Kelereng Pocis diantaranya, Menentukan ide yaitu mencari cara game dimainkan tujuan dan manfaat game yang akan di aplikasikan ke dalam Software. Setelah tahap ini selesai maka, Design Treatment, tahap ini melakukan analisis mendalam tentang game, setelah tahap ini lengkap, kemudian Game Assets Development Phase Penentuan aset-aset utama dibuat, yaitu aset visual dan suara. Setelah itu lanjutkan tahap Programing Phase. Pemberian coding pada game. Kemudian dilakukan Testing
2.
Phase adalah sebuah proses pengumpulan informasi untuk memperbaiki segala kesalahan desain dan kesalahan pemograman. Game Kelereng Pocis ini Menggunakan Tampilan 2D (dua dimensi). Game hanya dapat dimainkan di desktop, dengan ekstensi file .exe. Dan game ini memiliki permainan terlihat dari tampak atas. Adapun fitur-fitur dari game ini adalah: a. Game Kelereng Pocis ini memiliki permainan yang hanya dapat dimainkan single player. b. Game ini tidak membutuhkan koneksi internet untuk memainkanya karna game ini dimainkan secara offline. c. Game ini merupakan jenis game tembaktembakan karena game ini karna game ini menembakkan kelereng utama ke kelereng target dengan tujuan mengeluarkanya. d. Game ini terdiri dari 3 level yang disetiap levelnya memiliki kesulitan yang berbedabeda.
DAFTAR PUSTAKA [1] Adi, Rafrastara Fauzi, Prajoko Hajar Sigit, dan Diginnovac. 2009. Membuat Game Fighting Dengan Flash. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo. [2] Rogers, Ricky. 2011. LEARNING Android GAME PROGRAMING. Addioson-Wesley Prefesional. [3] Pratama.2015. Masih Ingatkah Anda Dengan Permainan Yang Satu Ini?. www.indopos.co.id/2015/05/masih-ingatkah-andadengan-permainan-yang-satu-ini.html. diakses 25 November 2015. [4] Riandi, Muchlisin. 2013. Defenisi dan Elemen Game. http://www.kajianpustaka.com/2013/11/defenisidan-elemen-game.html?m=1. diakses 27 Januari 2015. [5] Ivan C, Sibero. 2009. Langkah Mudah membuat Game 3D, Yogyakarta: Penerbit MediaKom. [6] Wibawanto, Wandah. 2013. Memprogram Game Flash 3D Itu Mudah. Yogyakarta: ANDI OFFSET.
5.2
Saran Game ini masih memiliki kekurangan yang harus diperbaiki maupun dikembangkan, adapun saran saran yang ingin di sampaikan yaitu: 1. 2.
3. 4.
5.
[7] Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Keuggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Permainan dapat diperluas dengan menambahkan level pada setiap permainan. Menambahkan fitur-fitur tampilan disetiap levelnya, agar permainan lebih terlihat lebih realistis. Gameplay serta model perlu dikembangkan dan diperbanyak agar pemain lebih tertarik. Software masih dalam tahap beta dan perlu diperbaiki lagi karena terdapat beberapa bug yang mengganggu. dapat dimainkan di dalam android.
Biodata Penulis Muhammad Hasan Maulana, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015.
Hanif Al Fatta, Riwayat pendidikan SD N Bekonang I Sukoharjo Solo, SMP N Bekonang Solo, SMA N O1 Surakarta, S1 Ilmu Komputer UGM Jogjakarta, S2 Ilmu Komputer UGM Jogjakarta. sekarang menjadi dosen tetap di STMIK Amikom Yogyakarta.
6