PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
B4B 6 Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia
dalam
penyelenggaraan
pemerintahan menganut asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas
pembantuan. Desentralisasi memberi penekanan kepada prinsip-prinsip otonomi daerah dimana daerah diberi kewenangan untuk mengurus dan
mengatur semua kewenangan diluar yang menjadi kewenangan pemerintah
(pusat) dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, peningkatan peran serta, prakarsa dan pemberdayaan masyarakat yang tujuan akhirnya adalah kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan asas dekonsentrasi dan tugas
pembantuan dilaksanakan karena tidak semua wewenang dan tugas pemerintahan dapat dilakukan dengan menggunakan asas desentralisasi.
Bagi Pemerintah Daerah (Kabupaten/Kota) implementasi dari asas-
asas tersebut memuat tugas dan wewenang dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan umum yang terbagi menjadi :
1. Urusan Desentralisasi yang memuat 26 (dua puluh enam) urusan wajib dan 8 (delapan) urusan pilihan;
2. Tugas Pembantuan dan;
3. Tugas Umum Pemerintahan. Pelaksanaan tugas umum pemerintahan yang dilaksanakan Pemerintah
Daerah Kabupaten Blitar pada tahun 2014 antara lain mencakup: 1. Kerjasama antar daerah;
2. Kerjasama daerah dengan Pihak Ketiga;
3. Koordinasi dengan Instansi Vertikal di Daerah; 4. Pembinaan batas wilayah;
5. Pencegahan dan penanggulangan Bencana;
6. Pengelolaan kawasan khusus yang menjadi kewenangan daerah; 7. Penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban.
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 1
Dengan uraian masing-masing sebagai berikut : A. KERJASAMA ANTAR DAERAH
Seperti yang termuat dalam Bab IX Pasal 195 ayat 1 UU Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberikan ruang kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, daerah dapat mengadakan kerjasama dengan daerah lain yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, sinergi dan saling menguntungkan.
Pada Tahun 2014 beberapa kerjasama antar daerah dilaksanakan
antara Pemerintah Kabupaten Blitar dengan Pemerintah Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu dalam bidang transmigrasi selama jangka waktu 5
tahun. Dasar hukum pelaksanaan kerjasama ini adalah Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian dan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah.
B. KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA
Kerjasama dengan pihak ketiga dilaksanakan oleh SKPD dalam
rangka pelaksanaan kegiatan masing-masing SKPD sesuai dengan aturan
yang berlaku, utamanya dalam pengadaan barang dan jasa baik melalui pengadaan langsung maupun proses tender lewat e procurement.
Pada tahun 2014, Kabupaten Blitar selain melakukan kerjasama
dengan pihak III penyedia barang dan jasa juga melakukan kerjasama dengan beberapa organisasi/instansi, diantaranya:
1. Dinas
Pendidikan
bekerjasama
dengan
USAID
dalam
rangka
penyelenggaraan bantuan teknis USAID untuk peningkatan kualitas pembelajaran, tata layanan dan manajemen pendidikan, serta koordinasi antar institusi pendidikan.
Dasar dari pelaksanaan
kerjasama ini adalah USAID Grant Agreement Nomor 497-025 tentang Kesepakatan Bantuan Hibah antara Pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat untuk Program Pendidikan di Indonesia tanggal 25 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 2
September 2009 yang diamandemenkan pada tanggal 30 September 2011. Jangka waktu kerjasama ini adalah selama lima tahun.
2. Dinas Perhubungan bekerjasama dengan PT Telekomunikasi Unit Enterprise Regional V Jawa Timur (PT. telekomunikasi Indonesia Tbk.)
dalam rangka pengembangan teknologi informasi dan komunikasi
dalam rangka peningkatan implementasi Electronic Government di Kabupaten Blitar.
C. KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH lebih
Koordinasi dengan instansi vertikal di daerah dimaksudkan untuk
memaksimalkan
penyelenggaraan
pembangunan dan pelayanan publik.
pemerintahan,
pengelolaan
Beberapa SKPD sebagai representasi Pemerintah Kabupaten
Blitar melakukan koordinasi dengan instansi vertikal dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, antara lain :
1. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BAKESBANGPOL) - Bekerja sama dengan Kodim 0808 Blitar, Polres Blitar, Yonif 511 Blitar, Pengadilan Negeri Blitar, Kejaksaan Negeri Blitar, Kantor
Imigrasi Kelas II Blitar, Kantor Pos Cabang Blitar, dan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Blitar dalam rangka pembentukan
Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM). Forum ini dibentuk dalam rangka antisipasi dini situasi dan kondisi keamanan daerah guna terwujudnya kondusifitas di Kabupaten Blitar.
- Bekerja sama dengan Kodim 0808 Blitar, Polres Blitar, Yonif 511 Blitar, Kejaksaan Negeri Blitar, Kantor Imigrasi Kelas II Blitar, Sub Den pom V/I-3 Blitar, Badan Intelejen Negara, Kodam V Brawijaya,
Korem 081 Madiun, Pos Kamladu blitar, dan Kantor Pelayanan Bea
dan Cukai Tipe B Blitar dalam rangka pembentukan Komunitas Intelejen Daerah (KOMINDA).
Forum ini dibentuk untuk
memantapkan koordinasi yang mantap lintas anggota KOMINDA guna diperolehnya data yang valid dan akurat sehingga tercipta IPOLEKSOSBUD yang kondusif.
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 3
- Bekerja sama dengan Kodim 0808 Blitar, Polres Blitar, Pengadilan Negeri Blitar, Kejaksaan Negeri Blitar, dan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Blitar dalam rangka pembentukan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Forum ini dibentuk untuk
mewujudkan kerukunan antar tokoh agama, umat beragama dalam
kehidupan bermasyarakat yang rukun, damai serta penanganan konflik di daerah khususnya masalah keagamaan.
- Bekerja sama dengan Kodim 0808 Blitar, Polres Blitar, dan Kejaksaan Negeri Blitar dalam rangka pembentukan Forum
Pembauran Kebangsaan (FPK). Forum ini dibentuk dalam rangka
terlaksananya kegiatan pembauran antar suku, ras dan agama di Kabupaten Blitar.
2. Badan Kepegawaian Daerah 1. Bekerja sama dengan Badan Diklat Provinsi Jawa Timur dalam
rangka penyelenggaraan Diklat Pajak Bumi dan Bangunan, Diklat
Kepemimpinan Tingkat III, Diklat Kepemimpinan Tingkat IV dan Diklat Struktural.
2. Bekerja sama dengan Kantor Regional II Badan Kepegawaian Negara
Jawa Timur dalam rangka penyelenggaraan Ujian Dinas dan Ujian Penyesuaian Ijasah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar.
3. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
- Bekerja sama dengan Kodim 0808 Blitar, Polresta Blitar, dan Polres Blitar dalam rangka koordinasi penanganan erupsi Gunung Kelud
4. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
1. Bekerja sama BKKBN Pusat dalam rangka penyelenggaraan capacity building
5. Dinas Pendapatan 1. Bekerjasama dengan PT PLN Area Pelayanan dan Jaringan Kediri dalam rangka pemungutan pajak penerangan jalan
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 4
2. Bekerjasama dengan PT PLN Area Pelayanan dan Jaringan Malang dalam rangka pemungutan pajak penerangan jalan
6. Dinas Sosial
1. Bekerjasama dengan Kantor Kementrian Agama, Pengadilan Agama, Advokat dan Polres Blitar dalam rangka peningkatan kelembagaan kerja LK3
2. Bekerjasama dengan PT Pos dalam rangka peningkatan kemampuan sasaran, petugas dan pendamping sosial, pemberdayaan fakir
miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) melalui program keluarga harapan (PKH)
3. Bekerjasama dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur dalam rangka Pembinaan Pahlawan Perintis Kemerdekaan
7. Dinas Perhubungan
1. Bekerjasama dengan Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur dan Polres Blitar dalam rangka pelaksanaan pemungutan retribusi parkir berlangganan di Kabupaten Blitar
2. Bekerjasama dengan Polresta, Polres Blitar, PT KAI, dan Organda
dalam Forum Lalu Lintas untuk mengkoordinasikan tentang keselamatan berlalu lintas dan mensinergikan tugas pokok dan
fungsi penyelenggara lalu lintas dengan mengacu pada UndangUndang No 22 Tahun 2009.
8. Bagian Kesejahteraan Rakyat 1. Bekerja sama dengan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Blitar
dalam rangka pembentukan Tim Pelaksana Teknis kegiatan Rukyatul Hilal awal romadhon, 1 syawal dan dhulhijah
2. Bekerja sama dengan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Blitar dalam rangka penetapan panitia pendamping bus dan truk dalam
rangka kegiatan pembinaan calon jemaah haji Kabupaten Blitar Tahun 2014
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 5
3. Bekerja sama dengan Polres Blitar dalam rangka penyediaan tenaga
keamanan untuk pemberangkatan calon jamaah hai, penjemputan jamaah haji, dan tasyakuran haji
4. Bekerja sama dengan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Blitar
dalam rangka pembentukan Tim Dewan hakim dan Majelis hakim (tim juri) serta panitia pelaksanaan lomba MTQ Kabupaten Blitar Tahun 2014.
D. PEMBINAAN BATAS WILAYAH Sengketa batas wilayah dengan Kabupaten Kediri
yang
menyangkut wilayah Gunung Kelud akhirnya menemui titik terang pada tahun 2014.
Setelah terbitnya SK Gubernur jawa Timur Nomor:
188/282/KPTS/013/2014 tentang Pencabutan atas Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor: 188/113/KPTS/013/2014 tentang Penyelesaian Perselisihan Batas Daerah antara Kabupaten Blitar dengan kabupaten Kediri yang terletak pada Kawasan Gunung Kelud di provinsi Jawa Timur
tanggal 11 Desember 2014, Bagian Pemerintahan selaku sekretaris Tim Penegasan batas Daerah telah melaksanakan rapat koordinasi dengan
seluruh anggota Tim dan menghasilkan sikap resmi pemerintah kabupaten Blitar terkait terbitnya SK tersebut.
Sikap resmi tersebut disampaikan kepada Gubernur Jawa Timur melalui surat Bupati Blitar nomor 100/168/409.011/2015 tanggal 20 Maret 2015 perihal Sikap Pemerintah Kabupaten Blitar terhadap Penerbitan SK
Gubernur jawa Timur Nomor 188/282/KPTS/013/2014 tanggal 11 Desember 2014.
Isi surat tersebut menyampaikan bentuk komitmen
penyelesaian penegasan batas daerah maka Pemerintah Kabupaten Blitar :
1.
Mengapresiasi dan menyambut baik atas terbitnya SK Gubernur
tersebut dan memaknai adanya langkah konkrit dari Pemerintah
Provinsi jawa Timur terkait Penyelesaian Perselisihan Batas Daerah Kabupaten Blitar dengan Kabupaten Kediri di Kawasan Puncak Gunung Kelud;
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 6
2. 3.
Memohon untuk segera dilaksanakan Fasilitasi Penyelesaian Sengketa
Batas Daerah di Kawasan Gunung Kelud oleh Tim Penegasan Batas Daerah Provinsi Jawa Timur;
Memohon agar semua kegiatan pembangunan fisik di Kawasan
Puncak Gunung Kelud yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kediri dihentikan sampai adanya penetapan batas daerah secara definitif.
Untuk selanjutnya Pemerintah Kabupaten Blitar akan sangat
serius dalam melaksanakan setiap proses tahapan penegasan batas daerah baik yang difasilitasi Pemerintah Provinsi maupun Kementrian Dalam Negeri.
E. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA Secara teknis pencegahan dan penanggulangan bencana di daerah
menjadi tugas pokok dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Beberapa kejadian bencana yang terjadi di Kabupaten Blitar pada
tahun 2014. Bencana terbesar yang terjadi adalah erupsi Gunung Kelud
yang terjadi pada tanggal 13 Februari 2014, yang dampak letusannya terasa sampai ke Jawa Tengah. Namun demikian, dibandingkan dengan daerah lain disekitarnya kerugian yang dialami Kabupaten Blitar tidak terlalu besar. Kejadian bencana lain yang terjadi adalah tanah longsor, kebakaran, puting beliung, dan kekeringan.
Koordinasi penanganan Gunung Kelud dilaksanakan oleh semua
Dinas Instansi, Organisasi Masyarakat dan Relawan yang tergabung dalam
Komando Tanggap Darurat yang telah ditetapkan Bupati Blitar dengan SK
No. 188/61/409.012/KPTS/2014, Penetapan Komando Tanggap Darurat Bencana Gunung Kelud, disamping juga berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur dan BNPB Pusat.
Ada 3 wilayah Kecamatan terdampak yaitu Gandusari, Garum,
Nglegok, terdidri dari 15 desa yaitu
Gadungan,
Ngaringan, Krisik,
Tulungrejo, Slumbung, Sumberagung, Sukosewu, Semen, Karangrejo, LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 7
Slorok, Sidodadi, Penataran, Modangan, Sumberasri, Kedawung, Kerusakan dan kerugian yang diakibatkan dari Bencana Erupsi Gunung Api Kelud adalah Sebagai berikut :
Tabel 6. ….
Rekapitulasi Kerugian Akibat Bencana Letusan Gunung Kelud No I 1 2 3
Uraian Jumlah Bidang Permukiman Pemukiman perumahan 504 Infrastruktur jembatan 1 Sumber daya air Sabuk 6 DAM 4 Air dan sanitasi ground 6 cap dan pipa air II Bidang Ekonomi 1 Pertanian 2 Peternakan 3 Pariwisata III Bidang Sosial 1 Pendidikan : 5 - PAUD 7 - TK 13 - SD 3 - SMP IV Bidang Agama Masjid 2 Mushola 2 Gereja 4 V Lintas Sektoral Pemerintahan 1 Balai Desa 1 JUMLAH Sumber : BPBD, 2015
Satuan unit unit lokasi unit
Biaya (Rp) 944.862.000 1.184.250.000 7.144.500.000 4.763.250.000
543.400.000 9.540.000 90.000.000 Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit
435.412.000
75.640.000 17.266.000 26.008.120.000
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 8
Secara terperinci kejadian bencana yang terjadi di Kabupaten Blitar selama tahun 2014 disajikan dalam tabel di bawah ini: Tabel 6.1
Kejadian Bencana di Kabupaten Blitar Tahun 2014 NO
JENIS BENCANA
JUMLAH KEJADIAN
1
Kebakaran
34
3
Tanah Longsor
40
Erupsi
1
2 4 5 6 7 8 9
10
Banjir
Puting Beliung Lahar Hujan
Kecelakaan laut Gagal Panen
Gempa bumi Kekeringan
Sumber : BPBD, 2015
7
14 2
KORBAN PENANGANAN LUKA BERAT/ MENINGGAL RINGAN Pemadam kebakaran / logistic -
-
Pengadaan logistic
-
-
Pengadaan logistic
-
2
2
1
-
1 20
-
-
Pengadaan logistic Peningkatan kapasitas/Pembuatan peta dan jalur evakuasi -
Evakuasi jenasah -
Pengadaan air bersih
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 9
F. PENGELOLAAN KAWASAN KHUSUS Beberapa kawasan khusus yang menjadi kewenangan dan dikelola
oleh Pemerintah Kabupaten Blitar, antara lain adalah : 1. Kawasan Minapolitan Kecamatan Nglegok
Berawal dari visi Kementrian Perikanan dan Kelautan yang
mentargetkan Indonesia sebagai produsen perikanan terbesar di
dunia pada tahun 2020, maka dikembangkanlah suatu program untuk
mendukung pencapaian target tersebut yaitu Minapolitan. Kabupaten
Blitar yang memiliki potensi perikanan darat yang cukup bagus menyambut baik program nasional ini sehingga pada tahun 2009
mulai menyusun Masterplan Kawasan Minapolitan di Kecamatan
Nglegok, yang kemudian pada tahun 2010 melalui Keputusan Bupati
Blitar Nomor 188/151/409.012/KPTS/2010 tentang Penetapan Lokasi Kawasan Minapolitan di Kabupaten Blitar maka ditetapkanlah Kecamatan Nglegok sebagai kawasan Minapolitan di Kabupaten Blitar.
Penetapan ini diperkuat dengan Surat Gubernur Jawa Timur Nomor: 050/2005/202.2/2011 tanggal 4 Mei 2011 perihal Penetapan
Kabupaten Blitar sebagai Lokasi Pengembangan Kawasan Minapolitan di Jawa Timur.
Kecamatan Nglegok dipilih sebagai lokasi pengembangan
Kawasan Minapolitan karena kecamatan ini memiliki potensi perikanan darat yang sangat bagus dengan komoditi andalan ikan koi
dan didukung dengan komoditas ikan konsumsi seperti lele, gurami dan nila.
Pendanaan
pengembangan
Kawasan
Minapolitan
ini
dianggarkan dalam APBN, APBD Provinsi Jawa Timur dan APBD Kabupaten Blitar.
Pengembangan Kawasan Minapolitan selain
dilakukan melalui pembangunan sektor perikanan, juga dilakukan LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 10
pembangunan sektor-sektor yang mendukung seperti pembangunan infrastruktur.
Pada tahun 2014, untuk pembangunan Kawasan Minapolitan di
Kecamatan Nglegok dianggarkan sebesar Rp. 24.924.308.250,-. Dana tersebut berasal dari APBD serta APBN melalui dana Tugas Pembantuan. SKPD yang secara langsung bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembangunan di Kawasan minapolitan diantaranya Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pemuda, Olahraga,
Kebudayaan dan Pariwisata, dan Dinas PU Bina Marga dan Pengairan. Secara terperinci kegiatan pembangunan yang dilaksanakan serta SKPD penanggungjawab di Kawasan Minapolitan pada tahun 2014 disajikan dalam tabel berikut:
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 11
Tabel 6. …. Kegiatan Pembangunan Kawasan Minapolitan Tahun 2014 No Program Lokasi 1 Tugas Pembantuan (TP) Program KawasanMinapolitan Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya - Rapat Koordinasi dan Perencanaan Pengembangan Kawasan Minapolitan - Pengembangan Demfarm Budidaya Ikan Koi 2 Pendampingan Pengembangan Usaha Mina Kabupaten Blitar Pedesaan (PUMP) 3 Optimalisasi Sub Raiser Ikan Hias Desa Penataran Kecamatan Nglegok 4 Pameran dan Kontes Ikan Hias Kabupaten Blitar
Biaya/Rp. 650.000.000
Sumber Dana APBN
InstansiPenanggungjawab DKP Kab. Blitar
1
paket
45.000.000
APBD Kab.
DKP Kab. Blitar
1
paket
43.000.000
APBD Kab.
DKP Kab. Blitar
1
paket
82.000.000
APBD Kab.
DKP Kab. Blitar
1
paket
60.000.000
APBD Kab.
DKP Kab. Blitar
Optimalisasi Balai Benih Ikan
6
Pendampingan Sertifikasi Hak Atas Tanah Kabupaten Blitar Pembudidaya Ikan
100
paket
20.000.000
APBD Kab
DKP Kab. Blitar
7
Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP-PB) Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP-P2HP) Fasilitasi Pengembangan Produk Perikanan Non Konsumsi (Pembangunan Kolam Filter) P2MKP Kelompok Sumber Harapan dan
Kabupaten Blitar
24
paket
840.000.000
APBD Kab.
DKP Kab. Blitar
Kabupaten Blitar
5
paket
150.000.000
APBD Kab.
DKP Kab. Blitar
Kabupaten Blitar
1
paket
93.250.000
APBD Kab.
DKP Kab. Blitar
Kabupaten Blitar
1
paket
APBN
DKP Kab. Blitar
9
10
Kabupaten Blitar
Satuan paket
5
8
(BBI)
Volume 1
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 12
No
12
Program Lokasi Akrimna Fish Koi Kegiatan Pelatihan Budidaya Koi Pengembangan Destinasi Wisata Penataran Kecamatan Nglegok (Pembuatan Patung Koi ) Kabupaten Blitar Pembangunan Jalan Produksi Kecamatan Nglegok
13
Revitalisasi Balai Benih Ikan (BBI)
14
Rehabilitasi, Pemeliharaan dan Peningkatan Kecamatan Nglegok Saluran Irigasi dan pemeliharaan DAM Kabupaten Blitar Kecamatan Nglegok - Pembangunan Saluran Pengaman Kabupaten Blitar Badan Jalan - Pembangunan, Pemeliharaan, Peningkatan dan Rehabilitasi Jalan (Aspal dan Paving) - Plat Deker - Pembangunan Talud dan Lapen
11
15
Jumlah Sumber : BAPPEDA Kabupaten Blitar, 2015
Kabupaten Blitar
Volume
Satuan
1
paket
1
Biaya/Rp.
Sumber Dana
InstansiPenanggungjawab
2.420.000.000
APBD Kab.
Paket
500.000.000
1
Paket
3.010.098.250
36
paket
5.448.500.000
APBN/Silpa DAK 2012 & 2013 DAK dan APBD Kab. APBD Kab.
Dinas Porbudpar Kab. Blitar DKP Kab. Blitar
60
paket
11.562.460.000
APBD Kab.
235
paket
24.924.308.250
DKP Kab. Blitar Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kab. Blitar
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 13
2. Kawasan Agropolitan Kecamatan Kanigoro Pengembangan Kawasan Agropolitan merupakan program
inovatif
pembangunan
ekonomi
di
kawasan
agrobisnis
dan
agroindustri yang dirancang dan dilaksanakan dengan jalan mensinergikan potensi yang ada untuk mendorong berkembangnya
sistem dan usaha agro yang berdaya saing, berbasis kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi yang digerakkan oleh masyarakat
serta difasilitasi oleh pemerintah berupa penyediaan infrastruktur strategis dan fasilitas lainnya yang berdampak pada peningkatan ekonomi lokal, maupun regional. Implementasinya melalui :
a. Pengembangan Kawasan Agrobisnis dengan memasarkan hasilhasil produksi pertanian, perikanan, peternakan serta lingkungan pertanian;
b. Pengembangan kawasan Agroindustri dengan mengolah hasil
produksi hasil primer menjadi olahan (Intermediate Product) on farm maupun off farm dan hasil ikutan;
c. Pembangunan Infrastruktur Strategis melalui pembangunan dan pengembangan Jalan Poros Desa (JPD) dan Jalan Usaha Tani (JUT),
prasarana irigasi dan program lain untuk menunjang kegiatan kawasan agropolitan.
Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Blitar
dilaksanakan berdasarkan pada:
a. Surat Menteri Pertanian RI Nomor : 144/OT.210/A/V/2002 tentang Pengembangan Kawasan Agropolitan;
b. Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Agropolitan dan Pedoman
Operasional
Pengembangan
Departemen Pertanian Tahun 2002;
Kawasan
Agropolitan
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 14
c. Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Agropolitan dan Pedoman
Operasional
Pengembangan
Provinsi Jawa Timur Tahun 2009;
Kawasan
Agropolitan
d. Masterplan dan RPJM disusun pada tahun 2006; Rentang waktu
rencana pengembangan jangka menengah : 5 tahun (2006 – 2011) Review TA 2012;
e. Surat penetapan Gubernur Jatim – Lokasi Pengembangan Kawasan Agropolitan Kanigoro Nomor 520/5621/201.2/2007;
f. SK Penetapan Lokasi No. 297 Tgl 30 Desember 2005, ditetapkan 6 Desa 1 Kelurahan di Kecamatan Kanigoro;
g. SK Perubahan Penetapan Lokasi Kawasan Agropolitan SK Bupati
Blitar No. 188/319/409.012/KPTS/2008, ditetapkan 10 Desa 2 Kelurahan di Kecamatan Kanigoro.
Perubahan penambahan lokasi ini mengikuti perkembangan
produk unggulan yang memerlukan penambahan wilayah yang masih
dalam satu lingkup Kecamatan Kanigoro. Oleh karena itu pada tahun pertama
(tahun
2006)
pengembangan
Kawasan
Agropolitan
dilaksanakan di 6 desa 1 kelurahan percontohan yaitu: Ds.
Minggirsari, Ds. Jatinom, Ds.Karangsono, Ds.Gaprang, Ds.Gogodeso, Ds.Tlogo, dan Kel. Kanigoro. Sejak tahun ketiga, yaitu tahun 2008
sudah dilaksanakan di seluruh Desa/Kelurahan di kecamatan Kanigoro.
Adapun potensi yang dikembangkan di Kawasan Agropolitan
Kecamatan Kanigoro adalah sebagai berikut:
a. Potensi Tanaman Bahan Makanan : Padi Sawah, Jagung, Ubi Kayu, Kacang Tanah;
b. Potensi Tanaman Sayuran : Cabe, Kacang Panjang, Buncis; LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 15
c. Potensi Tanaman Buah-Buahan : Rambutan, Jeruk, Mangga, Nangka, Durian, Alpukat, Jambu Biji, Duku, Belimbing, Langsep, Salak, Pepaya;
d. Potensi Tanaman Perkebunan : Kelapa, Kopi, Kapuk Randu, Bunga Kenanga, Bambu;
e. Potensi Ternak Besar : Sapi Perah, Sapi Potong; f. Potensi Ternak Kecil : Kambing / Domba;
g. Potensi Ternak Unggas : Ayam Ras, Itik, Ayam Buras, Itik Manila, Burung Puyuh;
h. Potensi Perikanan Darat : Tawes, Mujair, Gurami, Lele, Nila.
Pada tahun 2014, di Kawasan Agropolitan dilaksanakan
berbagai pembangunan untuk semakin meningkatkan eksistensi
Kawasan Agropolitan. Secara terperinci kegiatan pembangunan yang dilaksanakan selama tahun 2014 adalah sebagai berikut :
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 16
Tabel 6. …. Kegiatan Pembangunan Kawasan Agropolitan Tahun 2014 No I 1 2 3
Kegiatan
Sasaran Lokasi
Badan Lingkungan Hidup Tanaman Penghijauan RTH Kanigoro Pengurukan Tanah RTH Kanigoro Desa BERSERI Desa Banggle Desa Jatinom
4 5 6
II 1
Kelurahan Kanigoro
Pengadaan Tanaman Desa Tepi Jalan Karangsono Sarana dan prasarana Desa bank sampah Jatinom Pengadaan bibit kayu- Desa kayuan dan produktif Sawentar Dinas Kelautan dan Perikanan Pembesaran Lele Desa Tlogo
Volume Satuan 1
paket
1
paket
1
Sumber Dana DAU
paket
APBD
1
paket
APBD
1
paket
APBD
1
paket
APBD
1
paket
1
1
paket
paket
APBD
APBN / PPEJ APBN / PPEJ APBN
Jumlah Dana (Rp.)
Output
75.000.000 Penghijauan RTH
200.000.000 Pemerataah tanah di lokasi RTH 2.000.000 Pembinaan/Sosialisasi Desa/Kel BERSERI Kategori Pratama 1.000.000 Pembinaan/Sosialisasi Desa/Kel BERSERI Kategori Pratama 1.000.000 Pembinaan/Sosialisasi Desa/Kel BERSERI Kategori Pratama 3.500.000 Penghijauan tepi jalan - Pengelolaan Bank Sampah - Konservasi Lahan kritis
35.000.000 Terbelinya bibit lele 600 kg
Outcome Taman Terbuka Hijau -
Merubah Perilaku Masyarakat untuk bersih dan lestari Merubah Perilaku Masyarakat untuk bersih dan lestari Merubah Perilaku Masyarakat untuk bersih dan lestari Jalan menjadi rindang, teduh dan hijau Pemilihan/ Daur Ulang sampah Mengurangi lahan vegetasi dan rumah kaca Peningkatan
pendapatan
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 17
No
Kegiatan
Sasaran Lokasi
Volume Satuan
2
PUMP-PB Pembesaran Kelurahan Lele Kanigoro
III 1
Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Pembangunan Kec.amatan 60 kebinamargaan Kanigoro Pembangunan Kecamatan 48 pengairan (saluran Kanigoro irigasi) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Pemeliharaan Hutan Kelurahan 1,68 Kota Kanigoro Penghijauan Desa Bangle 1.200 Lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bantuan alat-alat Gogodeso, 8 produksi Karangsono, Papungan, Bangle Dinas Pertanian Pembangunan Embung Jatinom 1
2
IV 1 2
V 1 VI 1
1
Sumber Dana
paket
APBN
paket
APBD
Ha
APBN
paket
APBN
paket
Batang
Jumlah Dana (Rp.)
Outcome
Terbelinya pakan lele keluarga pokdakan 101,26 sak 35.000.000 Terbelinya bibit lele 36.000 Peningkatan pendapatan ekor keluarga pokdakan Terbelinya pakan lele 120,85 sak
21.048.750.000
APBD
DAK
Output
8.061.150.000
-
Terbentuknya Hutan kota
-
Terbentuknya penghijauan 387.550.000
unit LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 18
No 2 3 4
5
6 7
Sasaran Sumber Volume Satuan Lokasi Dana Pembangunan JUT Bangle, 2 Unit Sawentar Pengadaan sarana dan Gogodeso 4 Unit prasarana teknologi pertanian SLPTT Padi Hibrida Minggirsari, 5 Paket Gogodeso, Satriyan, Sawentar, Bangle SPTT Padi Non Hibrida Minggrisari, 10 Paket Gaprang, Tlogo, Sawentar, Bangle, Satriyan, Karangsono, Kanigoro Pengembangan Kanigoro, 4 Paket Kawasan Buah Sawentar Kegiatan Pasca Panen Gogodeso 1 Unit (Peralatan Pengolah Jagung) Sumber : BAPPEDA, 2015 Kegiatan
Jumlah Dana (Rp.)
Output
Outcome
2 unit handtractor 2 unit cultivator
Pengembangan Badugol
Durian
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 19
3. Kawasan Wisata Kabupaten Blitar memiliki banyak potensi wisata dengan
berbagai karakteristik yang menjadi daya tariknya. Jenis-jenis wisata yang dapat ditemui di Kabupaten Blitar adalah: a.
Wisata Budaya
Obyek wisata budaya yang ditawarkan Kabupaten Blitar adalah : - Prosesi
peringatan
Hari
Jadi
Kabupaten
dilaksanakan setiap tanggal 5 Agustus
Blitar
yang
- Festival Penataran
- Gelar Pesona Bumi Penataran
- Gelar Upacara Adat Larung Sesaji di Pantai Selatan Kabupaten Blitar, dilaksanakan setiap tanggal 1 Syuro
b.
- Siraman Gong Kyai Pradah setiap tanggal 12 Maulud Wisata Sejarah
- Kawasan Wisata Candi Penataran
Wisata Candi Penataran merupakan kawasan wisata dengan obyek wisata yang terdiri atas Candi Penataran, Kolam Renang berstandard nasional, Museum Penataran, Kolam
Perahu, Lapangan Tenis, Flying Fox, Makam Syekh Subakir, olah raga panjat tebing, dan Raiser Ikan Koi.
- Petilasan Rambut Monte
Petilasan Rambut Monte menyimpan peninggalan purbakala
berupa candi yang digunakan sebagai tempat pemujaan oleh
Umat Hindu, selain itu juga terdapat kolam ikan Sengkaring yang konon sudah berusia ratusan tahun dan dikeramatkan
oleh masyarakat setempat. Hawa sejuk, keasrian alam dan keindahan Panorama Gunung Kelud menambah keindahan Petilasan Rambut Monte.
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 20
- Monumen Trisula, terletak di desa Bakung Kecamatan Bakung,
d.
untuk
September / PKI
mengenang
Penumpasan
Gerakan
30
Wisata Alam
- Kawasan Wisata Pantai Tambak Rejo
Pantai Tambakrejo menawarkan keindahan pantai serta pelelangan ikan, pasar ikan sekaligus wisata kulinernya.
Pantai Tambakrejo oleh Pemerintah Kabupaten Blitar juga
dilengkapi dengan Pesanggrahan dan gazebo-gazebo untuk kenyamanan pengunjung. Setiap tanggal 1 Suro juga terdapat
wisata budaya yaitu upacara Larung Sesaji yang dilakukan oleh penduduk setempat.
- Kawasan Wisata Pantai Serang :
Pantai Serang menawarkan keindahan pasir putih dengan
serpihan kerang dan batu-batu karang, serta arena pancing di laut bebas. Seperti halnya Pantai Tambakrejo, Pantai Serang oleh Pemerintah Kabupaten Blitar juga dilengkapi dengan gazebo-gazebo untuk kenyamanan pengunjung. tanggal 1 Suro juga diadakan upacara Larung Sesaji.
Setiap
- Kawasan Wisata Pantai Jolosutro :
Pantai Jolosutro merupakan pantai dengan hamparan pasir putih yang sangat indah didukung panorama alam laut dan perbukitan yang masih asri.
Umat Hindu melaksanakan
Upacara Melasti yang melibatkan ribuan orang tiap tahunnya.
- Kawasan Wisata Gunung Kelud
- Goa Embultug di kecamatan bakung
- Goa Jedog di Kecamatan Kademangan - Goa Ngetup di Kecamatan Bakung
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 21
e.
Wisata Buatan
- Kawasan Wisata Olak Alen
Di kawasan wisata ini dikenal sebagai Wisata Lahor, terletak
di Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar. Dengan naik ke atas
gardu pandang yang telah dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Blitar, pengunjung akan dapat melihat keindahan
panorama lingkungan Bendungan Lahor. Selain itu juga terdapat Pasar Ikan, dan terdapat tempat untuk berwisata kuliner dengan menu berbagai masakan ikan air tawar.
- Bendungan Serut di Kecamatan Kanigoro f.
- Bendungan Wlingi Raya di Kecamatan Talun Kawasan Desa Wisata :
- Desa Wisata Semen Kecamatan Gandusari (Kampung Wisata Ekologis)
- Desa Wisata Tulungrejo Kecamatan Gandusari (Wisata Adventure Gunung Kelud)
- Desa Wisata Soso Kecamatan Gandusari (Wisata Tirta Waduk Nyunyur)
- Desa Wisata Krisik Kecamatan Gandusari (Wisata Alam dan Budaya Rambut Monte)
- Desa Wisata Tlogo Kecamatan kanigoro (Wisata Agropolitan)
- Desa Wisata Plosorejo Kecamatan Kademangan (Wisata Kampung Coklat)
- Desa Wisata Rejowinangun Kecamatan Kademangan (Wisata Aneka Olahan Makanan
- Desa Wisata Penataran Kecamatan Nglegok (Wisata Budaya Candi Penataran)
- Desa Wisata Siraman Kecamatan Kesamben (Wisata Kuliner Olahan Siput)
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 22
- Desa Wisata Serang Kecamatan Panggungrejo (Ekowiasata Penangkaran Penyu)
- Desa Wisata Jaten Kelurahan Kademangan Kecamatan Kademangan (Kampung Ekologis)
- Desa Wisata Plumbangan Kecamatan Doko (Adventure Ngarai Genjong)
4. Kawasan Kehutanan Potensi hutan di Kabupaten Blitar terdiri dari hutan negara
dan hutan rakyat. Untuk hutan negara, data dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar tahun 2010 menunjukkan bahwa luas
hutan negara yang dikelola oleh Perum Perhutani di Kabupaten Blitar adalah 35.418,6 Ha. Kawasan hutan tersebut terbagi dalam hutan
produksi seluas 23.515 Ha dan hutan lindung seluas 11.903,6 Ha. Berikut ini pertumbuhan potensi Hutan Negara tahun 2014: Tabel 6.2
Produksi Hutan Negara di Wilayah Kabupaten Blitar No. 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Jenis Kayu Jati
Acc Mangium Mahoni Sengon Pinus Damar Sonokeling Mindi Johar Flamboyan Gmelina Acasia Au Acasia Csrp Eucalyptus Salam Mimbo
Tahun 2013 Jumlah Produksi Pohon (M3) 47.543
42.047 9.809 1.858 2.252 1.603 562 874 913 103 2.139 7 148 108 56
6.561,748
5.682,040 3.129,210 734,560 201,670 1.826,630 387,760 82,600 116,250 19,370 241,910 7,200 11,960 99,630 0,580
Tahun 2014 Jumlah Produksi Pohon (M3) 32.782
22.713 14.687 116 5.014 1.469 205 4.357 51 714 14 1.135 -
7.319,705
3.545,760 2.401,250 54,180 470,770 1.653,800 63,230 479,220 43,910 102,200 7,320 150,040 -
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 23
Tahun 2013 No. Jenis Kayu Jumlah Produksi Pohon (M3) 17. Kesambi 70 20,320 18. Winong 1 5,180 19. Trembesi 3 0,930 20. Sonokembang 5 0,360 21. Sengonbuto 12 26,890 JUMLAH 110,113 19,156.798 Sumber: Dinas HUTBUN, 2015
Tahun 2014 Jumlah Produksi Pohon (M3) 1.730 1.113,790 34 63,370 85.021 17.468,545
Kayu merupakan produk hutan yang memerlukan waktu
tertentu untuk siap diambil hasilnya, oleh karena itu tidak semua kayu/pohon menghasilkan setiap tahunnya.
G. PENYELENGGARAAN KETENTERAMAN DAN KETERTIBAN UMUM SKPD Kabupaten Blitar yang melaksanakan kegiatan yang terkait
dengan upaya pemeliharaaan ketentraman dan ketertiban umum (trantibum) adalah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Secara umum kondisi trantibum di Kabupaten Blitar cukup kondusif. Tidak terjadi
gangguan yang bersifat masal dan fatal. Dengan kerjasama yang terjalin baik dengan aparat penegak hukum yaitu kepolisian dan koordinasi
dengan perangkat di wilayah, gangguan trantibum semisal pencurian dan tindakan kriminal lainnya relatif dapat diatasi dengan baik.
Hanya saja memang masih ditemui beberapa kendala yang apabila
dapat diatasi dengan baik akan semakin mempercepat terciptanya
kamtibmas yang stabil dan kondusif. Beberapa hal yang dirasakan masih menjadi kendala adalah :
1. Masyarakat masih cenderung berperilaku melanggar Perda
2. Pelanggaran Perda terbanyak pada tahun 2014 adalah Perda tentang reklame, IMB dan HO
3. Kurangnya intensitas koordinasi dengan instansi terkait tentang penyelenggaraan trantibum serta penegakan Perda
4. Terbatasnya personil satpol PP
5. Pemberian sanksi pada para pelanggar perda kurang tegas
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 24
Adapun
kegiatan
yang
telah
dilaksanakan
pemeliharaan trantibum selama tahun 2014 adalah :
dalam
rangka
Tabel 6.3 Kegiatan Penyelenggaraan Trantibum di Wilayah Kabupaten Blitar Tahun 2014 NO
Kegiatan
1. Patroli Keamanan Wilayah 2. Pengamanan Tempat Keramaian/Pejabat 3. Pengamanan Unjuk Rasa 4. Pengamanan Tamu VIP/VVIP 5. Operasi Spanduk Pileg 6. Penertiban/Penataan Pasar 7. Penertiban PKL Liar Sumber : Satpol PP Kabupaten Blitar Tahun 2015
Jumlah 383 kali 23 kali 13 kali 3 kali 4 kali 2 kali 1 kali
Dari berbagai kendala diatas, beberapa hal yang dapat diupayakan guna memaksimalkan upaya pemeliharaan trantibum antara lain : 1.
Intensifikasi penyuluhan baik melalui media cetak, radio atau melalui
2.
Meningkatkan intensitas dalam melaksanakan koordinasi dan
sosialisasi langsung ke masyarakat
kerjasama yang baik untuk mempermudah dalam penyelesaian kasuskasus gangguan trantibum dan pelanggaran perda khususnya pada
3. 4. 5.
kejaksaan
Ketegasan sanksi untuk memberikan efek jera bagi para pelaku pelanggar perda sesuai dengan peraturan yang berlaku
Memaksimalkan kegiatan sesuai rencana yang ditetapkan dengan keterbatasan personil yang ada
Berkoordinasi dengan instansi terkait dalam hal ini BKD untuk memberikan solusi masalah penambahan personil.
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014
VI - 25