PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SIAWA KELAS X5 DENGAN MENGGUNAKAN METODE SRT (SEARCH REWRITE AND TEST) SISWA DI SMA NEGERI 2 PANCUNG SOAL KABUPATEN PESISIR SELATAN 1) 2)
MeliaKurniawati1, Hasnul Fikri2, Gusnetti2 Mahasiswa Program StudiPendidikanBahasadansastra Indonesia Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta
[email protected] ABSTRACT
This research was stimulated by the background of students’ deficient in aspiration and reading comprehension ability at the class X5 SMA Negeri 2 Pancung Soal of Pesisir Selatan. The aim of this research was to describe the improvement of students’ aspiration and reading comprehension skill at the class X5 by using method of Search, Rewrite and Test (SRT) in SMA Negeri 2 Pancung Soal of South Pesisir Regency. This research used theory was affirmed by Tarigan about reading comprehension as the type of reading which has the objective to understanding the text, Agustina about the reading comprehension aspects. This research was conducted with two cycles. It was class room action research. The subject of this research was the students at the class X5 SMA Negeri 2 Pancung Soal of Pesisir Selatan totally 34 people. The collection of data used observation sheets, writing test and field notes. Based on the result of the research, can be known (1) the average of students’ aspiration in learning to the first cycle was 84,04 and had improved become 94,94 to the second cycles. (2) the average of students’ learning outcome to the first cycle was 45,57 and had improved become 90 to the second cycles. Therefore, it can be concluded that by using search rewrite and test method (SRT) can improve students’ aspiration and their learning outcome at the class X5 SMA Negeri 2 Pancung Soal of Pesisir Selatan. Key words: SRT method, aspiration, reading comprehension ability PENDAHULUAN Berdasarkan
wawancara
informal
Desember
2012,
ada
sebagian
siswa
dengan siswa SMA N 2 Pancung Soal
menyatakan bahwa membaca merupakan
Kabupaten Pesisir Selatan Pada tanggal 3
suatu kegiatan yang sangat membosankan.
1
Pernyataan
tersebut
kemampuan waktu,
disebabkan
membaca
tenaga,
banyak
kemampuan membaca pemahaman siswa
menyita
perhatian
adalah
kurang
menariknya
metode
yang
pembelajaran yang digunakan guru dalam
sungguh-sungguh terhadap suatu bacaan
proses pembelajaran. Minat dan kemampuan
agar bisa mengetahui dan memahami isi
siswa
bacaan tersebut. Mereka berpikir daripada
rendahnya nilai siswa pada hasil UH
membaca lebih baik main dengan teman-
(Ulangan Harian) Semester I sebanyak 20
teman
itulah
orang dari 34 orang siswa mendapat nilai di
membuat siswa kurang mampu dalam
bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
membaca pemahaman.
yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 75.
sepulang
serta
karena
sekolah.
Jadi
Berdasarkan informasi dari guru
dalam
Salah
membaca
satu
upaya
rendah
yang
pada
dapat
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA N 2
dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut
Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan
adalah menerapkan metode pembelajaran
pada tanggal 3 Desember 2012 terdapat
membaca pemahaman yang lebih baik
beberapa yang menjadi masalah bagi siswa
kepada
dalam membaca. Pertama, kurangnya minat
kemampuan membaca pemahaman siswa
siswa dalam membaca, sehingga siswa
dapat ditingkatkan. Metode yang digunakan
kurang memahami bacaan. Kedua, sepulang
dalam penelitian ini adalah metode SRT,
sekolah siswa lebih memilih untuk pergi
singkatan dari Search, rewrite, and test”.
bermain-main
Metode SRT merupakan metode yang
bersama
teman-teman
mereka. Masalah
siswa,
sehingga
minat
dan
mengajarkan siswa berlatih keras untuk yang
paling
banyak
membuka kreativitas pemikiran mereka
ditemukan sehubungan dengan rendahnya
dalam memahami bacaan. Metode SRT
2
memiliki
salah
satu
yang
membaca yang bertujuan untuk memahami
berbeda dari metode pembelajaran yang lain
bacaan. Agustina (2008:15), menyatakan
yaitu mempercepat siswa dalam memahami
bahwa membaca pemahaman merupakan
teks bacaan karena pokok pikiran yang
membaca
ditulis dengan menggunakan bahasa sendiri
mengeluarkan bunyi atau suara. Dalam
(Munaf, 2010:14).
membaca
Menurut
keunggulan
jenis
dilakukan
ini
tanpa
tidak
dituntut
membunyikan
atau
dan
pembacanya
Suhendar (2008:113), Minat adalah Salah
mengoralkan
satu faktor yang cukup penting yang
menggunakan mata untuk melihat dan hati
mempengaruhi
serta pikiran untuk memahaminya.
Semiawan
Iskandarwassid
yang
kemampuan
(dalam
membaca.
Iskandarwassid
dan
SRT
bacaannya,
merupakan
suatu
minat adalah Suatu keadaan mental yang
kepentingan membaca intensif (pemahaman)
menghasilkan respons terarah kepada suatu
dan relasional (Depdiknas, 2006:13). SRT
situasi
yang
merupakan singkatan dari Search, Rewrite,
menyenangkan dan memberikan kepuasan
and Test. Metode ini cocok untuk membaca
kepadanya.
artikel-artikel atau tulisan-tulisan singkat
tertentu
Selanjutnya
menurut
baik
metode
membaca
objek
sangat
hanya
Suhendar 2008:113), menyatakan bahwa
atau
yang
tetapi
Tampubolon (dalam Iskandarwassid dan
yang lainnya (Agustina, 2008:74).
Suhendar
METODOLOGI
2008:113),
Minat
adalah
untuk
perpaduan keinginan dan kemauan yang
Jenis penelitian ini merupakan penelitian
dapat berkembang jika ada motivasi.
tindakan kelas (PTK). Menurut Arikunto
Menurut
Tarigan
membaca pemahaman
(2006:3),
(1979:56),
penelitian
tindakan
kelas
merupakan suatu pencermatan terhadap
merupakan sejenis
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan 3
yang sengaja dimunculkan dan yang terjadi
pertimbangan untuk
di sebuah kelas secara bersama. Tindakan
berikutnya.
pelaksanaan siklus
tersebut diberikan oleh guru atau arahan dari
Menurut Arikunto (2006:16), ada
guru yang dilakukan oleh siswa. Susilo
empat langkah utama dalam penelitian
(2007:16) menyatakan bahwa PTK yaitu
tindakan kelas yaitu, perencanaan tindakan
penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas
(planning), pelaksanaan tindakan (action),
atau di sekolah tempat mengajar, dengan
mengobservasi dan mengevaluasi proses
penekanan
atau
(observational evaluation), dan melakukan
peningkatan praktik dan proses dalam
refleksi (reflection). Empat unsur tersebut
pembelajaran.
harus ada dalam satu siklus karena setiap
pada
penyempurnaan
Jadi, dapat disimpulkan bahwa PTK
unsur mempunyai hubungan dengan unsur
merupakan suatu cara yang sistematis untuk
lain.
meningkatkan dan mengatasi masalah yang
Subjek penelitian ini adalah Siswa
terjadi dalam kegiatan belajar mengajar.
Kelas X-5 SMA N 2 Pancung Soal
PTK dilaksanakan untuk memperbaiki mutu
Kabupaten Pesisir Selatan yang terdaftar
atau proses pembelajaran di kelas dalam
tahun pelajaran 2012/2013. Jumlah siswa 34
bentuk siklus.
orang siswa, yang terdiri dari 15 orang siswa
Penelitian tindakan ini dilaksanakan
perempuan dan 19 orang siswa laki-laki.
dalam beberapa siklus, yang pada setiap
Kelas ini dipilih karena kelas X-5 tersebut
siklusnya dilakukan analisis untuk melihat
nilai membacanya yang paling rendah di
keberhasilan dan kelemahan tindakan yang
antara kelas X yang ada di sekolah ini.
telah dilaksanakan. Hasil analisis tersebut dapat
digunakan
sebagai
Dalam penelitian ini terdapat dua
bahan
siklus kegiatan pembelajaran. Pada pada
4
setiap siklus terdapat 4 tahap, yaitu (1) tahap
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai
perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3)
dengan kompetensi dasar yang dipilih; (4)
tahap pengamatan atau observasi, (4) tahap
menyiapkan instrumen pengamatan untuk
refleksi.
memantau aktivitas guru dan siswa; (5)
Pada tahap perencanaan, peneliti
menghubungi pihak-pihak yang berkaitan
melakukan observasi latar belakang sekolah
dengan pelaksanaan penelitian tindakan
seperti, suasana, tempat, jumlah siswa,
kelas
jumlah kelas, serta kegiatan organisasi siswa
kurikulum, dean guru kolabolator; (6)
guna
menetapkan waktu pelaksanaan.
menunjang
selanjutnya.
proses
wakil
terhadap
berperan sebagai pelaksana (praktisi) dan
pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya
guru (bahasa Indonesia) berperan sebagai
membaca pemahaman di kelas X SMA N 2
pengamat tindakan tersebut. Pelaksanaan
Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan.
tindakan kegiatan belajar mengajar sesuai
Hal
mengetahui
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran
permasalahan yang dihadapi guru dan siswa.
yang dirancang dengan fokus pelaksanaan
Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang
penelitian tindakan kelas. Secara rinci
dilakukan
langkah-langkah
ini
pendahuluan
dilakukan
adalah
peneliti
sekolah,
Pada tahap pelaksanaan, peneliti
studi
itu,
kepala
juga
melakukan
Selain
penelitian
seperti
untuk
(1)
membaca
dan
pelaksanaan
tindakan
memahami Kurikulum Bahasa Indonesia
pembelajaran pada siklus I sebagai berikut:
kelas X Semester 2, (2) memilih Standar
a. Penyampaian informasi pembelajaran
Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD),
sesuai dengan rencana pembelajaran.
indikator, dan materi yang sesuai dengan
b. Menyelenggarakan
judul penelitian; (3) membuat Rencana
pembelajaran
membaca pemahaman dengan metode
5
SRT yang meliputi: Pada tahap persipan,
penilaian kemampuan membaca pemahaman
rancangan
skenario
dengan metode SRT kepada siswa, dan (4)
penerapan pembelajaran akan diterapkan
guru melakukan penilaian. Kegiatan tindak
meliputi
materi
lanjut ditentukan oleh hasil dan proses
mempersiapkan
belajar siswa. Tindak lanjut yang dilakukan,
pembelajaran
antara lain (a) kegiatan pengayaan berupa
strategi
(a)
mempersiapkan
pembelajaran, rencana (RPP)
dan
(b)
pelaksanaan sebagai
dalam
pemberian tugas yang serupa dengan bahan
pembelajaran, (c) mempersiapkan hal-
yang berbeda (b) kegiatan menyempurnakan
hal
yang
strategi pemahaman,
pedoman
mendukung
pelaksanaan
teks asli, bila teks asli tidak memperlihatkan
pembelajaran
membaca
kelogisan, dan (c) menentukan kesalahan-
seperti
mempersiapkan
kesalahan
sumber dan bahan, dan, (d) membuat kisi-kisi
hasil
tes
yang
tata
bahasa
yang
mungkin
ditemukan dalam teks.
disusun
Pada
siklus
II,
pembelajaran
berdasarkan indikator pencapaian hasil
diarahkan untuk memperbaiki hal-hal yang
belajar.
belum tuntas pada siklus I.
Pada kegiatan inti, langkah-langkah
Sesuai
dengan
karakteristik
kerja yang harus ditempuh dalam kegiatan
penelitian kelas yang baik maka pada tahap
inti meliputi, (1) guru menjelaskan materi
pengamatan, peneliti dibantu oleh guru mata
mengenai membaca pemahaman, (2) guru
pelajaran Bahasa Indonesia juga mengamati
menerapkan strategi pembelajaran membaca
kinerja
pemahaman dengan menggunakan metode
berlangsung.
SRT diiringi dengan pembagian teks bacaan
pengamatan dilakukan oleh guru Bahasa
dan tugas, (3) guru menjelaskan cara
Indonesia dengan menganalisis format yang
6
siswa
selama Untuk
pembelajaran penelitian
itu,
telah disediakan. Format pengamatan itu
Instrumen penelitian yang digunakan
berisi tindakan guru maupun siswa yang
pada penelitian ini, yaitu lembar observasi,
berisikan temuan-temuan selama proses
catatan lapangan, angket dan tes. Observasi
pembelajaran
dengan
pada penelitian tindakan kelas ini terbagi
masalah penelitian. Tindakan dinyatakan
dua bagian, yaitu lembar observasi untuk
berhasil apabila kemampuan siswa di atas
guru
.KKM yang ditetapkan.
digunakan
Hasil
yang
proses
berkaitan
tindakan
siklus
I
dan
siswa. untuk
Lembar
observasi
mengumpulkan
data
tentang sikap dan prilaku guru serta siswa
digunakan sebagai dasar pijakan atau tolak
dalam
ukur pada proses tindakan siklus II. Proses
berguna untuk mengumpulkan data yang
tindakan pada siklus II telah mencapai hasil
tidak terekam dan lembar observasi. Artinya
yang diharapkan, yaitu ada peningkatan
catatan lapangan menggambarkan peristiwa
hasil tes dan perubahan tingkah laku siswa
nyata dalam proses pembelajaran yang
dari negatif ke positif. Diadakan perbaikan
berlangsung dalam kelas. Angket digunakan
jika ada kelemahan, sedangkan kelebihan
untuk mendapatkan informasi bagaimana
dan keunggulan yang ada pada siklus I tetap
minat siswa terhadap pembelajaran bahasa
dipertahankan dan dipakai untuk siklus II.
dan sastra Indonesia, khususnya penerapan
Hasil refleksi digunakan untuk mengetahui
pembelajaran
apakah metode SRT dapat meningkatkan
pemahaman melalui metode SRT. Hal ini
minat
membaca
penting karena siswalah sebagai subjek yang
pemahaman pada siswa Kelas X SMA N 2
paling berkepentingan untuk mengevaluasi
Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan.
atau menanggapi kekuatan dan kelemahan
dan
kemampuan
pembelajaran.
Catatan
kemampuan
lapangan
membaca
pembelajaran yang digunakan guru.
7
Tes
digunakan
mengukur
siswa atau 56% memilih sangat setuju, dan
kemampuan membaca pemahaman siswa
15 orang (44%) orang siswa memilih setuju
pada setiap pembelajaran atau akhir siklus.
dan 5 orang siswa (15%) memilih kurang
Hal ini dilakukan untuk memperoleh data
setuju. Persentase rata-ratanya yaitu 84,04%
yang
sudah mencapai indikator keberhasilan.
akurat
atas
untuk
kemampuan
siswa
Hasil angket Siklus I No Pertanyaan/pernyataan
memahami bacaan yang dibacanya dengan pembelajaran metode SRT. Indikator
keberhasilan
untuk
1
peningkatan minat belajar siswadapat diukur melalui angket minat respon siswa yaitu
2
besar dari 70. Apabila ada siswa yang dapat
3
melebihi nilai KKM, maka dapat dikatakan
4
tuntas. Apabila ada siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM, maka dikatakan
5
belum tuntas. Siswa yang belum tuntas 6
diharuskan
untuk
melanjutkan
siklus
selanjutnya.
7
HASIL PENELITIAN 8
Hasil angket minat siswa terhadap 9
pembelajaran pada siklus I dapat dilihat
10
pada tabel 1. Hasil terbanyak pada indikator 7 “Apakah anda tertarik untuk membaca dengan menggunakan metode SRT” yaitu 19
8
Apakah anda memperhatikan saat guru menjelaskan membelajaran membaca dengan menggunakan metode SRT Apakah anda belajar dengan disiplin saat mengikuti pembelajaran. Apakah anda membaca teks yang dibagikan oleh guru. Pernahkan anda melakukan Tanya jawab dengan guru tentang membaca dengan menggunakan metode SRT tersebut. Apakah anda senang membaca dengan menggunakan metode SRT. Apakah setelah menggunakan metode SRT dalam membaca pemahaman ini ada menjadi gemar untuk membaca. Apakah anda tertarik untuk membaca dengan menggunakan metode SRT ini. Setelah menggunakan metode SRT dalam membaca apakah anda masih ingin untuk membaca teks lainnya Apakah anda termotivasi untuk membaca dengan metode SRT. Apabila diberikan buku baru apakah anda masih ingin untuk memabacanya Rata-rata
Hasil Siklus I Jumlah 75,29%
89.41%
88,82% 87,55%
68,23%
90%
91,17%
87,05%
83,52% 79,41%
84,04%
Dari hasil tes diperoleh gambaran
Nilai Silus I
bahwa kemampuan membaca pemahaman pada seluruh indikator, yaitu 1 orang siswa yang mencapai kualifikasi baik, I orang yang mencapai kualifikasi lebih dari cukup, 2 orang siswa yang mencapai kualifikasi cukup, 7 orang yang mencapai kualifikasi hampir cukup, 13 orang yang mencapai kualifikasi kurang, 7 orang yang mencapai kualifikasi kurang sekali dan 3 orang yang mencapai kualifikasi buruk. Secara umum kemampuan mambaca pemahaman siswa pada siklus I, berada pada kualifikasi kurang. Hal ini dapat dilihat dari 2 orang siswa sudah mencapai KKM 75 dan 32 orang siswa belum mencapai KKM 75.
Kode Sampel
Nilai
Klasifikasi
001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 013 014 015 016 017 018 019 020 021 022 023 024 025 026 027 028 029 030 031 032 033 034 Jumlah Rata-rata
55 89 55 44 55 33 44 44 78 22 44 44 44 22 33 33 44 33 22 44 67 33 44 55 55 33 33 44 67 44 55 44 44 55 1555 45,73
HC BS HC KR HC KS KR KR BK BR KR KR KR BR KS KS KR KS BR KR CK KS KR HC HC KS KS KR CK KR HC KR KR HC HC
Hasil dan tabulasi observasi kegiatan pada siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut. Pertama, siswa yang melaksanakan pembelajaran dengan serius ada 24 orang (70,58%) berada pada kualifikasi lebih dari 9
cukup. Kedua, siswa yang mengerjakan
Hasil Angket Siklus 2
tugas
No
dengan
antusias
ada
19
orang
(55,80%) berada pada kualifikasi hampir cukup. Ketiga, siswa yang aktif menanggapi 1
pertanyaan guru ada 18 orang (52,94%) berada pada kualifikasi hampir cukup.
2
Keempat, siswa yang melakukan tanya 3
jawab dengan guru ada 21 orang (61,76) berada pada kualifikasi lebih dari cukup.
4
Kelima, siswa yang senang mengikuti PBM ada
24
orang (70,58%)
berada
pada
5
kualifikasi lebih dari cukup. Keenam, 6
keaktifan siswa dalam belajar ada 25 orang (73,52%) berada pada kualifikasi lebih dari
7
cukup. Ketujuh, siswa yang aktif dalam membacakan latihan ada 20 orang (58,82%)
8
berada pada kualifikasi cukup. Berdasarkan deskripsi tersebut dapat disimpulkan secara
9
keseluruhan rata-rata hasil observasi adalah 10
436/7 = 62,28% berada pada siklus cukup. Tindakan yang dinyatakan belum berhasil karena
belum
mencapai
Pertanyaan/pernyataan
Jawaban Siswa Siklus 2 Jumlah Apakah anda memperhatikan 94,11% saat guru menjelaskan membelajaran membaca dengan menggunakan metode SRT Apakah anda belajar dengan 95,29% disiplin saat mengikuti pembelajaran. Apakah anda membaca teks 100% yang dibagikan oleh guru. Pernahkan anda melakukan 94,70% Tanya jawab dengan guru tentang membaca dengan menggunakan metode SRT tersebut. Apakah anda senang 96,88% membaca dengan menggunakan metode SRT. Apakah setelah menggunakan 92,35% metode SRT dalam membaca pemahaman ini ada menjadi gemar untuk membaca. Apakah anda tertarik untuk 97,64% membaca dengan menggunakan metode SRT ini. Setelah menggunakan metode 94,38% SRT dalam membaca apakah anda masih ingin untuk membaca teks lainnya Apakah anda termotivasi 97,05% untuk membaca dengan metode SRT. Apabila diberikan buku baru 87,05% apakah anda masih ingin untuk memabacanya Rata-rata 94,94%
Berdasarkan
indikator
hasil
angket
minat
siswa terhadap pembelajaran pada siklus II,
keberhasilan yaitu 75%,
terlihat bahwa hasil tertinggi terdapat pada
10
indikator ketiga “Apakah anda membaca
N2 Pancung soal Kabupaten pesisir selatan
teks yang dibagikan oleh guru” yaitu 34
dengan menggunakan metode SRT per
siswa atau 100% memilih sangat setuju.
indikator pada siklus 2.
Sedangkan hasil terendah terdapat pada
Nilai Siklus II
indikator kesepuluh “Apabila diberikan
Kode Sampel 001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 013 014 015 016 017 018 019 020 021 022 023 024 025 026 027 028 029 030 031 032 033 034 Jumlah Rata-rata
buku baru apakah anda masih ingin untuk membacanya” 12 orang siswa atau 35% memilih sangat setuju dan 22 siswa dengan penentuan total 87,05%. Secara
umum,
diperoleh
gambaran
bahwa kemampuan siswa dalam membaca pada seluruh indikator, yaitu 14 orang yang mencapai kualifikasi sempurna, dan 20 orang yang mencapai kualifikasi lebih dari cukup. Kemampuan membaca pemahaman siswa pada siklus II secara umum berada pada kualifikasi sempurna. Hal ini dapat dilihat dari 34 siswa yang telah mencapai (KKM). Berdasarkan data yang tertera pada lampiran
20,
dapat
dideskripsikan
Nilai
Klasifikasi
83 83 83 100 100 83 100 83 83 100 100 100 83 83 100 100 100 83 83 83 100 100 83 100 100 83 83 83 83 100 83 83 83 83 3060 90
BK BK BK SP SP BK SP BK BK SP SP SP BK BK SP SP SP BK BK BK SP SP BK SP SP SP BK BK BK SP BK BK SP BK BS
pemerolehan skor minat dan kemampuan Hasil dan tabulasi observasi kegiatan membaca pemahaman siswa kelas X5 SMA pembelajaran pada siklus II. Hasil observasi
11
tersebut
dapat
sebagai
membaca pemahaman dengan menggunakan
berikut.
Pertama,
yang
metode SRT mampu meningkatkan minat
pembelajaran
dan kemampuan membaca siswa . Hal ini
dengan serius ada 30 orang (88,23%)berada
sesuai dengan pendapat Munaf (2010:14)
pada kualifikasi baik. Kedua, siswa yang
yang menyatakan keunggulan SRT yaitu, (1)
antusias mengerjakan tugas ada 28 orang
mempermudah mencari pokok pikiran yang
(82,35%) berada pada kualifikasi baik,
terdapat
Ketiga,
menanggapi
mempercepat pemahaman terhadap isi buku,
pertanyaan guru ada 28 orang (82,35) berada
karena pokok pikiran sebuah buku dicatat
pada kualifikasi baik, Keempat siswa yang
dengan menggunakan bahasa sendiri, dan
melakukan Tanya jawab dengan guru ada 31
(3) di samping untuk membaca artikel,
orang (91,17&) berada pada kualifikasi baik
metode ini juga bisa digunakan untuk
sekali, Kelima siswa yang senang mengikuti
membaca catatan perkuliahan, bagian dari
PBM ada 30 prang (88,23%) berada pada
sebuah buku dan tulisan singkatan lainnya.
kualifikasi baik sekali, Keenam siswa yang
Selain memiliki keunggulan, metode SRT
aktif dalam belajar ada 25 orang (73,52%)
juga
berada pada kualifikasi lebih dari cukup,
diketahui perwajahan buku, karena langsung
Ketujuh
menyusun kalimat demi kalimat dalam
melaksanakan
siswa
siswa
dideskripsikan siswa-siswa
kegiatan
yang
aktif
yang
aktif
dalam
dalam
memiliki
sebuah
kelemahan
buku,
yaitu
(2)
tidak
membacakan latihannya ada 26 orang
paragraf.
(76,47%) berada pada kualifikasi baik.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
Agustina. 2008. Pembelajaran Kemampuan Membaca. Padang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBSS UNP.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan
12
Praktik Edisi Revisi IV. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. 2006. Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA dan MA. Jakarta: Depdiknas. Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya. Munaf, Yarni. 2010. Rangkuman Pengajaran Kemampuan Membaca. Padang: FBSS UNP. Susilo. 2007. Paduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher. Tarigan, Henry Guntur. 1979 Membaca Sebagai Suatu Kemampuan Berbahasa. Bandung: Angkasa ______. 2008. Membaca Sebagai Suatu Kemampuan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
13