ISSN-P 2407-2184 Jurnal Akuntansi Politeknik Sekayu ( ACSY ) Volume IV, No. 1, April 2016, h. 32-44
PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PT MAYORA INDAH Tbk DENGAN PENDEKATAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) Endang, S.E.,M.M Dosen Tetap STIE Rahmaniyah Sekayu
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PT Mayora Indah Tbk bila diukur dengan pendekatan Economic Value Added (EVA).Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menganalisis data sekunder yaitu laporan keuangantahun 2012 s.d. 2014. Dari hasil analisis datamenunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan PT. Mayora Indah Tbk pada tahun 2012 dan tahun 2013 dalam keadaan baik karena nilai EVA yang diperoleh lebih besar dari nol (EVA>0) sehingga terjadi proses nilai tambah ekonomis (NITAMI) bagi perusahaan, karena laba yang tersedia bisa memenuhi harapan stakeholder terutama investor.Sedangkan pada tahun 2014 dalam keadaan kurang baik karena nilai EVA yang diperoleh lebih kecil dari nol (EVA<0) sehingga tidak memberikannilai tambah bagi perusahaan. Masalah ini disebabkan karena NOPAT mengalami penurunan dan pada komponen modal (WACC) yang ditanggung oleh perusahaan yang mempengaruhi aliran kas yang dibutuhkan untuk mengganti atas resiko usaha dari modal yang ditanamkan (Capital Charges) akan mengalami peningkatan. Kata kunci: Pengukuran, Kinerja Keuangan, Economic Value Added (EVA) 1.1
Investor yang berminat untuk membeli
Latar Belakang Investasi yang ditanamkan oleh perusahaan
saham maupun obligasi suatu perusahaan tidak
dengan tujuan untuk menghasilkan pendapatan
hanya akan melihat bagaimana pergerakan saham
yang
akan
secara historis akan tetapi performance atau kinerja
datang.Dengan dasar tersebut maka perusahaan
keseluruhan perusahaan juga harus diukur. Dengan
sebelum pengambilan keputusan investasi, harus
kata lain, setelah mengukur kinerja perusahaan
melakukan
secara
menguntung
terutama
pada
penilaian pada
masa
atas
pelaporan
yang
kondisi
keuangan
keuangan
untuk
keseluruhan
memutuskan
untuk
seorang
investor
berinvestasi
atau
dapat tidak.
memstikan bahwa dana yang ada tersedia untuk hal
Pengukuran kinerja sudah mendapat perhatian
tersebut. Salah satu aspek yang akan dinilai oleh
sejak lama yakni sejak kapitalisme industri itu
investor adalah kinerja keuangan. Di Era pasar
dimulai. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif,
bebas, informasi terutama informasi keuangan yang
penggunaan
menggambarkan
mendasarkan pada analisis rasio keuangan sebagai
digunakan
keuangan
yang
keberhasilan perusahaan dalam menciptakan nilai
profitabilitas memiliki kelemahan utama yaitu
tambah bagi perusahaan yang bersangkutan. Oleh
mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit
karena itu, diperlukan suatu pengukuran kinerja
untuk
perusahaan yang relevan dan akurat, adapun yang
mengatasi kelemahan tersebut dikembangkan suatu
dimaksud dengan pengukuran kinerja adalah
pendekatan baru dalam menilai kinerja keuangan
penentuan secara periodik efektifitas operasional
suatu perusahaan, yaitu Economic Value added
organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran,
(EVA).
kriteria
yang
kemampuan
keaungan
alat pengukur akuntansi konvensional, seperti rasio
dan
menilai
perusahaan
kinerja
atau
standar
untuk
kinerja
ukuran
telah
ditetapkan
sebelumnya.
menciptakan
nilai
atau
tidak.
Untuk
Menurut Rudianto (2013:217), Economic Value Added (EVA) adalah suatu pengukuran dengan memperhatikan secara tepat semua faktor-
Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, April 2016, h. 32-44
32
faktor yang berhubungan dengan penciptaan nilai
gilirannya
akan
menunjang
tambah (value creation) yang dihasilkan suatu
pengelolaan usaha. Salah satu cara yang digunakan
perusahaan dengan cara mengurangi biaya modal
oleh PT Mayora Indah Tbk adalah meningkatkan
(cost of capital) yang timbul sebagai akibat
efektivitas pengelolaan manajemen, sebab dengan
investasi yang dilakukan. EVA yang positif
adanya
menandakan perusahaan berhasil menciptakan nilai
manajemen perusahaan, maka akan mendorong
bagi pemilik modal karena perusahaan mampu
pencapaian
menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi
pengelolaan efektivitas manajemen perusahaan
tingkat biaya modalnya. Sebaliknya, EVA yang
dalam peningkatan kinerja keuangan, maka perlu
negatif menunjukkan nilai perusahaan menurun
dilakukan penilaian kinerja keuangan yang dicapai
karena tingkat pengembalian lebih rendah dari
oleh
biaya modal.
mengetahui perkembangan kinerja keuangan yang
peningkatan
tujuan
perusahaan,
kontinuitas
efektivitas
dan
hal
sasaran.
ini
dari
pengelolaan
Pentingnya
bertujuan
untuk
PT Mayora Indah Tbk adalah perusahaan
telah dicapai oleh PT Mayora Indah Tbk, untuk
yang bergerak di bidang industri makanan dan
mengetahui kinerja perusahaan dengan melakukan
minuman selalu melakukan perbaikan dan inovasi
penilaian perusahaandengan pendekatan melalui
seiring dengan perkembangan yang dialami oleh
metode Economic Value Added (EVA), yang
perusahaan, perusahaan dianggap perlu melakukan
diukur dengan menggabungkan perolehan nilai
analisis kinerja
keuangan, hal ini dimaksudkan
dengan biaya yang digunakan untuk memperoleh
untuk mengetahui posisi atau kondisi keuangan
nilai tambah. Oleh karena itu dalam melakukan
yang terjadi pada perusahaan. Dewasa ini upaya
penilaian mengenai kinerja keuangan yang telah
yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan adalah
dicapai, perlu adanya laporan keuangan. Berikut
meningkatkan pendapatan dari pengelolaan usaha,
data laba dan modal PT Mayora Indah Tbk periode
dimana dengan adanya peningkatan pendapatan
tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.
maka akan mempengaruhi profit,
yang pada
Tabel 1. Data Perolehan Laba Bersih dan Penggunaan ModalTahun 2012 – 2014 (Dalam Rupiah )
Tahun
Laba Bersih
Modal
2012
Rp. 744.428.404.309
Rp. 3.067.850.327.238
2013
Rp. 1.013.558.238.779
Rp. 3.893.900.119.177
2014
Rp. 409.828.768.594
Rp. 4.100.554.992.789
Sumber: Laporan Tahunan PT Mayora Indah Tbk, Tahun 2015 Dari perolehan laba dan penggunaan
digunakan dalam penelitian ini adalah Economic
modal di atas, tahun 2013 menunjukkan laba lebih
Value Added (EVA). EVA adalah ukuran kinerja
besar dari tahun 2012 begitu juga dengan
yang menggabungkan perolehan nilai dengan biaya
penggunaan modalnya semakin besar pula, namun
untuk memperoleh nilai tambah tersebut.
untuk tahun 2014 hampir 60% laba mengalami
Dari hal itu, investor yang hendak
penurunan tetapi penggunaan modalnya mengalami
berinvestasi harus memahami atau melakukan
kenaikan. Oleh sebab itu perlu dilakukan penilaian
pendekatan terlebih dahulu terhadap perusahaan
kinerja
yang akan menjadi sasaran, sehingga akan dapat
keuangan,
sebagai
tolak
ukur
yang
Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, April 2016, h. 32-44
33
diketahui kondisi perusahaan atau kekuatan saham
tugas-tugas untuk mengukur bebagai aktivitas
yang di miliki oleh perusahaan tersebut dan
tingkat organsiasi sehingga menghasilkan informasi
dokumen yang diperoleh dapat dijadikan acuan
umpan balik untuk melakukan perbaikan organisasi
sebagai gambaran dalam pengambilan keputusan
secara
untuk melakukan investasi.
perencanaan, perbaikan proses, perbaikan evaluasi
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik
komprehensip
mulai
dari
perbaikan
Hasil evaluasi selanjutnya
merupakan
untuk meneliti Evaluasi Kinerja Keuangan PT
informasi untuk perbaikan “perencanaan proses
Mayora Indah Tbk Melalui Pendekatan Dengan
evaluasi” selanjutnya perencanaan proses evaluasi
MetodeEconomic Value Added (EVA).
harus dilakukan secara terus menerus (continuous process improvement) agar faktor strategi dapat
1.2
tercapai.
Perumusan Masalah Berdasarkan perrmasalahan diatas, maka
dapat dirumuskan sebagai berikut
yaitu :
2.1.2. Pengukuran Kinerja Keuangan Dalam konteks persaingan “one man
Bagaimana kinerja keuangan PT. Mayora Indah, Tbk.
dapat
diukur
dengan
menggunakan
pendekatan metode economic value added (EVA)?
show” peran tolak ukur dari informasi keuangan masih representatif karena hampir seluruh aktivitas operasional masih controllable, pengukuran kinerja
2.
LANDASAN TEORI
secara
2.1
Konsep Kinerja Keuangaan
membandingkan harga output (exit value) dengan
keuangan
dapat
dilakukan
dengan
harga input (entry value).
2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja
obyektif
mengindikasikan
Yuwono (2005:23), mengemukakan bahwa
apakah strategi perusahaan, implementasi strategi,
pengukuran kinerja adalah tindakan pengukuran
dan segala inisiatif, perusahaan dalam memperbaiki
yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam
laba perusahaan dengan menelusuri serangkaian
rantai nilai yang ada pada tahap perusahaan.
aktivitas
Manfaat sistem pengukuran kinerja yang baik
penciptaan
nilai
tambah
melaui
serangkaian indikator sebab akibat yang penting
adalah sebagai berikut:
bagi organisasi. Agus
a)
Menelusuri
kinerja
terhadap
bahwa kinerja keuangan bagi suatu perusahaan
pelanggan
sehingga
akan
sangat
pihak
perusahaan lebih dekat pada pelanggannya
(stakeholders) seperti investor, kreditur, analis,
dan membuat seluruh orang dalam organisasi
konsultan keuangan, pialang, pemerintah, dan
terlibat dalam upaya memberi kepuasan
pihak manajemen sendiri.
kepada pelanggan.
bermanfaat
(2008:16),
bagi
berpendapat
berbagai
Guna mengetahui tingkat kinerja suatu perusahaan
dilakukan
serangkaian
b)
tindakan
pegawai
untuk
c)
Mengidentifikasi
pemborosan
mendorong
atau
terhadap pemborosan tersebut.
yang
dapat
menjadi
atribut
dari
melakukan
pelanggan dan pemasok internal.
tertentu. Hasil usaha tersebut dapat berupa barang jasa
membawa
pelayanan sebagai bagian dari mata rantai
evaluasi yang pada intinya adalah penilaian atas hasil usaha yang dilakukan selama periode waktu
Memotivasi
harapan
upaya-upaya
sekaligus pengurangan
keberhasilan kerja organisasi. Merujuk pada konsep tersebut, maka penilaian kinerja mengandung
Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, April 2016, h. 32-44
34
d)
e)
Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya
laba ekonomis yang benar atas suatu bisnis selama
masih kabur menjadi lebih konkrit sehingga
tahun tertentu.
mempercepat proses pembelajaran organisasi.
Perusahaan apabila memiliki nilai EVA
Membangun konsensus untuk melakukan
positif, maka dapat dikatakan bahwa manajemen
suatu perubahan dengan memberi reward atas
perusahaan tersebut mampu menciptakan nilai
perilaku yang diharapkan tersebut.
tambah bagi perusahaannya.Sebaliknya apabila
Hasil
pengukuran
digunakan
sebagai
tersebut
umpan
balik
kemudian yang
akan
EVA
negatif,
Economic
suatu
sebagai berikut :
memerlukan
dan
titik
dimana
perusahaan
penyesuaian-penyesuaian
perusahaan
mengalami
distructing atau destroying value. Berikut formulasi
memberikan informasi tantang prestasi pelaksanaan rencana
maka
Value
Added,
Tunggal
(2008:27)
atas
aktivitas perencanaan dan pengendalian.Alat ukur
EVA = NOPAT – Capital charges Atau
kinerja yang dapat diandalkan sebagai dasar
= NOPAT – ( WACC x Invested capital )
pengambilan keputusan investasinya dalam jangka panjang, diantaranya:
Dimana:
1)
EVA (Economic Value Added)
EVA
2)
Residual Income
NOPAT =Net Operating After Tax
3)
Biaya Modal (Cost of Capital)
WACC = Weighted Average Cost of Capital
2.2
= Economic Value Added
EVA memberikan pengukuran yang lebih
Konsep Economic Value Added (EVA)
2.2.1 Pengertian Economic Value Added (EVA)
baik atas nilai tambah yang diberikan perusahaan
Pendekatan yang lebih baru dalam penilaian
kepada pemegang saham, oleh karena itu manajer
saham adalah dengan menghitung Economic Value
yang menitik beratkan pada pengukuran dengan
Added (EVA) suatu perusahaan. EVA merupakan
metode EVA dalam memaksimalkan kemakmuran
salah
pemegang saham.
satu
ukuran
kinerja
operasional
yang
dikembangkan pertama kali oleh G. Bennet Stewart
Young (2005:45), menambahkan bahwa
& Joel M. Stren. Tahun 1993. Di Indonesia metode
pendekatan nilai EVA adalah unik dimana hal itu
EVA dikenal dengan sebutan metode NITAMI
adalah satu-satunya yang menggabungkan semua
(Nilai Tambah Ekonomi).
informasi mengenai perusahaan termasuk yang
Menurut Tunggal (2008:1) Economic Value
berikut:
Added (EVA) adalah suatu sistem manajemen
a)
Penjualan dan pertumbuhan pangsa pasar
keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam
b)
Kepuasan pelanggan
suatu
bahwa
c)
Hubungan dengan pemasok
kesejahteraan hanya dapat tercipta jika perusahaan
d)
Produktivitas buruh dan hubungan buruh
mampu memenuhi semua biaya operasi (operating
e)
Pajak
cost) dan biaya modal (cost of capital). Sedangkan
f)
Bunga dan pembayaran hutang pokok kepada
perusahaan
menurut
Warsono
yang
menyatakan
(2002;46),
EVA
pemberi pinjaman
adalah
perbedaan antara laba operasi setelah pajak dengan
g)
Reputasi dengan bank dan peminjam lainnya
biaya modalnya.EVA merupakan suatu estimasi
Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, April 2016, h. 32-44
35
2.2.2 Pengertian NOPAT ( Net Operating After
nilai pasar, maka WACC bias dirumuskan sebagai
Tax) Menurut
relatifnya dalam struktur modal perusahaan pada
Tunggal
(2008:4),
NOPAT
berikut :
merupakan laba bersih setelah pajak, mengukur
WACC = {(D x rd) (1 – Tax) + (E x re)}
laba yang diperoleh perusahaan dan operasi bersih. NOPAT
pada
dasarnya
merupakan
tingkat
keuntungan yang diperoleh dari modal yang
Dimana: Total Hutang
Tingkat Modal (D) =
Total Hutang & Ekuitas
X 100%
ditanam dan biaya modal adalah biayadari modal yang ditanamkan, maka NOPAT dan biaya modal
Beban bunga
Cost of Debt (rd) =
bisa dirumuskan sebagai berikut:
Total Ekuitas
Tingkat Modal &
NOPAT = EBIT - TAX
Ekuitas (E)
Dimana :
=
Total Hutang & Ekuitas
EBIT = Earning Before Interest and Tax (laba
Laba Bersih Setelah Pajak
Cost of Equity (re) =
bersih sebelum bunga dan pajak).
Total Ekuitas Beban Pajak
Tingkat Pajak (Tax) =
2.2.3. Pengertian Invested Capital
X 100%
Total Hutang
Laba Bersih Sebelum Pajak
X 100%
X 100%
X 100%
Menurut Tunggal(2008:5),Invested capital merupakan hasil penjabaran perkiraan dalam neraca untuk melihat besarnya
modal
yang
diinvestasikan dalam perusahaan oleh kreditur dan seberapa besar modal yang diinvestasikan dalam aktivitas perusahaan. Invested capital dihitung dari jumlah hutang bank jangka pendek, pinjaman bank atau sewa guna usaha yang jatuh tempo dalam satu tahun, kewajiban pajak tangguhan, kewajiban jangka panjang atas aktiva perusahaan dan ekuitas. Invested Capital = Total Hutang&Ekuitas – HutangJk.
2.2.5
Konsep Capital Charges Capital charges diperoleh dengan cara
mengkalikan WACC (Weighted Average Cost of Capital) dengan Invested capital. Capital charges menunjukkan seberapa besar kesempatan modal yang telah di investasikan kreditur. Tunggal (2008:3),
menambahkan
Capital
charges
merupakan aliran kas yang dibutuhkan untuk mengganti para investor atas resiko usaha dari modal yang ditanamkan.
Pendek
Capital Charges = WACC x Invested Capital 2.2.4
Konsep WACC (Weighted Average Cost Of Capital) Menurut
Young
(2005:49),
2.3
Kriteria Economic Value Added (EVA) Widayanto
mendefinisikan bahwa biaya modal sama dengan
(2004:50),
mengemukakan
(juga
bahwa untuk melihat apakah dalam perusahaan
disebut modal atau modal yang dipakai) dikalikan
telah terjadi penciptaan nilai atau tidak, dapat
rata-rata tertimbang (weighted average) dari biaya
ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:
modal (WACC). WACC sama dengan jumlah
a)
modal yang diinvestasikan perusahaan
EVA > 0, maka telah terjadi nilai tambah
biaya dari setiap komponen modal – utang jangka
ekonomis
pendek,
ekuitas
sehingga semakin besar EVA yang dihasilkan
pemegang saham ditimbang berdasarkan proporsi
maka harapan para penyandang dana dapat
utang
jangka
panjang,
dan
Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, April 2016, h. 32-44
(NITAMI)
dalam
perusahaan,
36
terpenuhi dengan baik, yaitu mendapatkan
2.4
pengembalian investasi yang sama atau lebih
Keunggulan dan Kelemahan Economic Value Added ( EVA )
dari yang diinvestasikan dan kreditur yang mendapatkan
bunga.
Keadaan
ini
menunjukkan bahwa perusahaan berhasil
b)
Keunggulan yang dimiliki model EVA menurut Abdullah (2003:142), di antaranya adalah: 1.
menciptakan nilai (Create Value) bagi pemilik
sendiri, tidak memerlukan adanya suatu
modal sehingga menandakan bahwa kinerja
perbandingan
keuangannya baik.
dalam industri dan tidak perlu pula membuat
EVA < 0, maka menunjukkan tidak terjadi
suatu analisis kecenderungan dengan tahun-
proses nilai tambah ekonomis (NITAMI) bagi
tahun sebelumnya.
perusahaan, karena laba yang tersedia tidak
2.
dengan
perusahaan
sejenis
EVA adalah alat pengukur kinerja perusahaan
bisa memenuhi harapan para penyandang
yang
dana terutama pemegang saham yaitu tidak
pengukurannya, yaitu dengan memperhatikan
mendapatkan pengembalian yang setimpal
harapan-harapan pada pemilik modal (kreditur
dengan
dan
dan pemegang saham) secara adil. Derajat
kreditur tetap mendapatkan bunga. Sehingga
keadilan EVA dinyatakan dengan ukuran
dengan
tambah
tertimbang dari struktur modal yang ada dan
keuangan
berpedoman pada nilai pasar, bukan nilai
investasi
tidak
mengindikasikan
yang
ada
ditanamkan
nilai
kinerja
perusahaan kurang baik. c)
EVA merupakan alat ukur yang dapat berdiri
melihat
segi
ekonomis
dalam
buku.
EVA = 0, maka menunjukkan posisi impas
3.
Model EVA dapat dipakai sebagai tolak ukur
karena semua laba yang telah digunakan
dalam pemberian bonus kepada karyawan.
untuk
kepada
EVA merupakan tolak ukur yang tepat untuk
penyandang dana baik kreditur dan pemegang
menjalankan stakeholder satisfaction concept,
saham.
yakni memperhatikan karyawan, pelanggan,
membayar
kewajiban
Pengukuran kriteria EVA dapat dilihat dalam tabel
dan pemilik modal.
2 berikut: Adapun kelemahan dari model EVA sebagai
Tabel 2 Kriteria Pengukuran EVA Nilai EVA > 0 (Positif)
Kriteria Menunjukkan bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan lebih besar dari pada biaya modalnya atau berarti perusahaan telah berhasil menciptakan nilai tambah. EVA = 0 Perusahaan impas, karena semua (Impas) laba yang dihasilkan perusahaan digunakan untuk membayar kewajiban kepada investor baik kreditor maupun pemegang saham. EVA < 0 Menunjukkan bahwa nilai (Negatif) perusahaan berkurang karena tingkat pengembalian lebih rendah dari biaya modal atau berarti perusahaan gagal menciptakan nilai tambah yang dituntut investor. Sumber: Mirza (2008:23)
berikut: 1.
Secara konseptual EVA lebih unggul dari pada pengukur tradisional akuntansi, namun secara praktis belum tentu dapat diterapkan dengan mudah. Penentuan biaya modal saham cukup rumit sehingga diperlukan analisis yang lebih
mendalam
tentang
teknik-teknik
menaksir biaya modal saham. 2.
EVA adalah alat ukur semata dan tidak bisa berfungsi
sebagai
cara
untuk
mencapai
sasaran perusahaan sehingga diperlukan suatu cara bisnis tertentu untuk mancapai sasaran perusahaan.
Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, April 2016, h. 32-44
37
3.
Masih mengandung unsur keberuntungan
sebagai dasar untuk memberikan kompensasi bagi
(tinggi rendahnya EVA dapat dipengaruhi
eksekutif dalam bentuk insentif-insentif.
oleh gejolak pasar modal). 4.
5.
EVA hanya menggambarkan penciptaan nilai
3.
METODOLOGI PENELITIAN
pada suatu tahun tertentu.
3.1
Objek Penelitian
EVA
mendorong
pengalokasian
dana
Penelitian ini dilaksanakan pada PT Mayora
perusahaan untuk investasi dengan biaya
Indah T.bk yang beralamat di Jalan Tomang Raya,
modal yang rendah.
Telepon:021-565-5320, Fax:021-565-5323, email:
[email protected], Website: www.mayoraindah.
2.5
model
ManfaatEconomic Value Added ( EVA )
co.id. Penelitian ini dilakukan dari bulan September
Manfaat
s.d. Maret 2016.
EVA
yang di
diperolehdaripenerapan
dalamsuatuperusahaanmenurut
Abdullah (2003:142), meliputi: 1.
2.
3.2
Penerapan model EVA sangat bermanfaat
Data yang digunakan Data
yang
digunakan
penulis
dalam
untuk digunakan sebagai pengukur kinerja
penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder
perusahaan di mana fokus penilaian kinerja
merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
adalah penciptaan nilai (value creation).
peneliti secara tidak langsung melalui media
Penilaian
dengan
perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
menggunakan pendekatan EVA menyebabkan
Data sekunder yairu data mengenai laporan laba
perhatian
dengan
dan neraca PT Mayora Indah Tbk yang telah
kepentingan pemegang saham. Metode EVA
tersusun dalam arsip yang dipublikasikan di
membuat para manajer akan berpikir dan
website PT Mayora Indah Tbk.
kinerja
keuangan
manajemen
sesuai
bertindak seperti halnya pemegang saham, yaitu memilih investasi yang memaksimalkan
3.
4.
3.3
Teknik Pengumpulan Data
tingkat pengembalian dan meminimalkan
Teknik yang digunakan penulis untuk
tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan
memperoleh dan mengumpulkan data penelitian
dapat dimaksimalkan.
yang diperlukan menurut Subagyo (2004:37)
EVA mendorong perusahaan untuk lebih
adalah:
memperhatikan
1.
kebijaksanaan
struktur
Dokumentasi
modalnya.
Berupa
EVA dapat digunakan untuk mengidentifikasi
perusahaan, dan laporan keuangan yang terdiri
proyek atau kegiatan yang memberikan
atas laporan laba rugi dan neraca PT Mayora
pengembalian yang lebih tinggi daripada
Indah Tbk.
biaya modalnya.
2.
data
sejarah,
gambaran
umum
Studi kepustakaan Yaitu penulis melakukan pengumpulan data
Selain itu, manfaat utama EVA menurut
dengan membaca buku-buku, laporan-laporan
Warsono (2003:47), adalah mengatasi kesulitan
serta referensi lainnya yang berhubungan
dalam
eksekutif
dengan permasalahan yang diteliti yaitu
perusahaan.Hasil analisis EVA ini dapat digunakan
pengukuran kinerja keuangan dengan metode
pengukuran
kinerja
EVA.
Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, April 2016, h. 32-44
38
3.4
Teknik Analisis Data
4.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini diolah
dengan
usaha
perusahaan
lebih
diarahkan untuk meningkatkan laba guna dapat
melakukan
mempertahankan kontinuitas dari perusahaan yang
perhitungan dan analisis hasil yang relevan dengan
dikelola. Oleh karena itulah dalam menunjang
permasalahan, yaitu pengukuran kinerja keuangan
usaha yang dikelola maka perlu ditunjang oleh
ini menggunakan konsep EVA yaitu sebagai
adanya peningkatan kinerja usaha, sebab akan
berikut :
berpengaruh
a.
perusahaan.
yaitu
dengan
teknik
Pengelolaan
analisis
kuantitatif,
menggunakan
PEMBAHASAN
cara
Menghitung NOPAT ( Net Operating After Tax)
terhadap
Laporan
kelangsungan
keuangan
diperlukan
hidup
untuk
b.
MenghitungInvested Capital
mengetahui kondisi dan kinerja keuangan dari
c.
Menghitung WACC (Weighted Average Cost
perusahaan
Of Capital)
keuangan akan menggambarkan kinerja operasional
d.
Menghitung Capital Charges
suatu perusahaan.
e.
Menghitung Economic Value Added (EVA)
yang
dikelolah,karena
laporan
Tabel 3. Laba Bersih PT Mayora Indah Tbk Tahun 2012-2014 Tahun
Keterangan 2012
2013
2014
10.510.625.669.832
14.169.088.278.238
Beban Pokok Penjualan
8.165.009.551.392
9.096.171.291.553
11.633.862.469.470
Laba Bruto
2.345.616.118.440
2.921.665.841.784
2.535.225.808.768
Beban penjualan
928.883.434.155
1.275.792.683.188
1.283.950.832.627
Beban umum & administrasi
260.172.867.845
341.063.860.907
359.977.617.999
(1.189.056.302.000)
(1.616.856.544.095)
(1.643.928.450.626)
LABA USAHA Penghasilan (Beban) LainLain Laba (rugi) kurs mata uang asing-bersih
1.156.559.816.440
1.304.809.297.689
891.297.358.142
31.718.135.963
308.440.556.537
(18.524.885.783)
Penghasilan bunga Keuntungan Penjualan asset tetap
18.638.363.729
25.150.169.666
32.657.875.095
3.880.809.342
2.932.016.031
1.817.315.115
Penjualan Bersih
14.169.088.278.238
Beban Usaha
Jumlah Beban Usaha
Penghasilan sewa Beban bunga
2.595.900.000
2.278.896.000
(223.360.619.855)
(256.841.148.674)
(358.432.961.457)
(40.791.666.669)
(32.388.888.893)
(20.891.616.252)
10.574.327.964
3.971.494.201
1.777.945.895
(196.744.749.526)
51.264.198.868
(361.596.327.387)
959.815.066.914
1.356.073.496.557
529.701.030.755
Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah Lain – lain bersih Penghasilan (beban) lain-lain bersih LABA SEBELUM PAJAK BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK
Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, April 2016, h. 32-44
39
Pajak kini
216.314.332.700
342.484.776.850
123.252.080.059
(927.670.095)
30.480.928
(3.375.817.898)
Beban pajak 215.386.662.605 342.515.257.778 LABA BERSIH SETELAH PAJAK 744.428.404.309 1.013.558.238.779 Sumber : Laporan tahunan PT. Mayora Indah Tbk, 2015 (data diolah)
119.876.262.161
Pajak tangguhan
409.824.768.594
Tabel 4. Neraca PT Mayora Indah Tbk Tahun 2012-2014 Tahun
Keterangan 2012
2013
2014
Aset Aset Lancar Kas dan setara kas
1.339.570.311.638
1.860.492.328.823
712.922.612.494
Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain-pihak ketiga Persediaan
1.547.147.535.022
2.049.772.304.055
1.950.164.516.232
488.181.729.372
746.406.242.118
1.096.206.874.211
16.017.323.669
16.967.687.340
34.469.136.171
1.498.989.460.205
1.456.454.215.049
1.966.800.644.217
Uang muka pembelian
77.633.807.824
47.888.814.428
180.466.025.508
Pajak dibayar dimuka
341.138.704.485
236.688.636.014
510.331.330.660
Biaya dibayar dimuka
4.920.686.301
15.395.201.044
57.407.483.947
Jumlah Aset Lancar
5.313.599.558.516
6.430.065.428.871
6.508.768.623.440
2.226.736.513
2.138.301.708
7.154.039.678
2.857.932.917.234
3.114.328.724.682
3.585.011.717.083
126.503.271.192
161.565.047.855
181.501.934.026
1.267.301.423
1.278.501.423
8.090.881.730
976.457.225
847.449.461
580.833.377
Jumlah aset tidak lancar
2.988.906.683.587
3.280.158.025.129
3.782.339.405.894
Jumlah Aset
8.302.506.242.103
9.710.223.454.000
10.291.108.029.334
Liabilitas jangka pendek
1.924.434.119.144
2.676.892.373.682
3.114.337.601.362
Liabilitas jangka panjang
3.310.221.795.521
3.139.430.961.141
3.076.215.435.183
Jumlah liabilitas
5.234.655.914.665
5.816.323.334.823
6.190.553.036.545
383.292.000.000
447.173.994.500
447.173.994.500
64.212.000.000
330.005.500
330.005.500
31.000.000.000
33.000.000.000
35.000.000.000
2.514.195.350.568
3.332.786.719.865
3.528.717.141.753
Aset Tidak Lancar Aset pajak tangguhan Aset tetap stelh dikurangi akm peny Uang muka pembelian aset tetap Uang jaminan Beban tangguhan
Liabilitas dan Ekuitas Liabilitas
Ekuitas Modal saham Tambahan modal disetor Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Selisih kurs penjabaran Jumlah Kepentingan nonpengendali
-970.248.856
-5.764.375.696
-3.234.233.208
2.991.729.101.712
3.807.526.344.169
4.007.986.908.545
76.121.225.526
86.373.775.008
92.568.084.244
Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, April 2016, h. 32-44
40
Jumlah Ekuitas 3.067.850.327.238 3.893.900.119.177 Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 8.302.506.241.103 9.710.223.454.000 Sumber :Laporantahunan PT. Mayora Indah Tbk, 2015 (data diolah)
4.1
Tahapan Perhitungan Economic Value
4.100.554.992.789 10.291.108.029.334
tahapan yang harus di hitung, yaitu sebagai berikut:
Added (EVA) Sebelum
melakukan
perhitungan
4.1.1 Perhitungan NOPAT
Economic Value Added (EVA) ada beberapa Tabel 5. Besarnya Tingkat Laba (NOPAT) Tahun
Laba Sebelum Bunga dan Pajak (1)
Pajak (2)
NOPAT (1-2)
2012
Rp. 959.815.066.914
Rp. 215.386.662.605
Rp. 744.428.404.309
2013
Rp. 1.356.073.496.557
Rp. 342.515.257.778
Rp. 1.013.558.238.779
2014
Rp. 529.701.030.755
Rp. 119.876.262.161
Rp. 409.824.768.594
Sumber: PT. Mayora Indah, Tahun 2015, data diolah 4.1.2. Perhitungan Invested Capital Tabel 6.Hasil Perhitungan Invested CapitalTahun 2012 s/d Tahun 2014 Tahun 2012 2013 2014
Total Utang dan Ekuitas 8.302.506.241.903
Hutang Jangka Pendek 1.924.434.119.144
9.710.223.454.000
2.676.892.373.682
10.291.108.029.334
3.114.337.601.362
Invested Capital 6.378.072.122.759 7.033.331.080.318 7.176.770.427.972
Sumber: PT. Mayora Indah, Tahun 2015, data diolah 4.1.3. Perhitungan Biaya Modal Rata-rata Tertimbang (WACC) a. Tingkat Modal (D) Tahun
Total Hutang
2012 2013 2014
5.234.655.914.665 5.816.323.334.823 6.190.553.036.545
Total Hutang dan Ekuitas 8.302.506.241.903 9.710.223.453.000 10.291.108.029.334
Persentase 100% 100% 100%
Tingkat Modal (D) 63,04% 59,89% 60,15%
b. Cost of debt (rd) Tahun
Beban Bunga
Total Hutang
Persentase
2012 2013 2014
223.360.619.855 256.841.148.674 358.432.961.457
5.234.655.914.665 5.816.323.334.823 6.190.553.036.545
100% 100% 100%
Cost of debt (rd) 4,26% 4,41% 5,78%
c. Tingkat Modal dan Ekuitas (E) : Tahun
Total Ekuitas
Total Hutang dan Ekuitas
Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, April 2016, h. 32-44
Persentase
Tingkat Modal dan Ekuitas
41
2012 2013 2014
3.067.850.327.238 3.893.900.119.177 4.100.554.992.789
d. Cost of Equity (re) : Laba bersih Setelah Tahun Pajak 2012 744.428.404.309 2013 1.013.558.238.779 2014 409.824.768.594
8.302.506.241.903 9.710.223.453.000 10.291.108.029.334
100% 100% 100%
Total Ekuitas
Persentase
3.067.850.327.238 3.893.900.119.177 4.100.554.992.789
36,95% 40,10% 39,68%
100% 100% 100%
Cost of Equity (re) 24,26% 26,02% 9,99%
e. Tingkat Pajak (Tax) : Tahun
Beban Pajak
2012 2013 2014
215.386.662.605 342.515.257.778 119.876.262.161
Laba Bersih Sebelum Pajak 959.815.066.914 1.356.073.496.557 529.701.030.755
Berdasarkan tahap tersebut diatas maka dapat dihitung WACC sebagai berikut :
Persentase 100% 100% 100%
Tingkat Pajak (Tax) 22,44% 25,25% 22,63%
Tabel 7. Rekapitulasi Biaya Rata-rata Tertimbang (WACC) Tahun 2012 s.d. 2014 Tahun
1. Tahun 2012 :
WACC
2012 0, 11 2013 0,12 2014 0,66 Sumber : PT. Mayora Indah Tbk, Tahun 2015, data diolah
WACC = {(D x rd) (1 – Tax) + (E x re)} = {(0,6304 X 0,426) (1- 0,2244) + (0,3695 X 0,2426) = 0,11
2. Tahun 2013 :
4.1.4. Perhitungan Capital Charges Tabel 8. Hasil Perhitungan Capital ChargesTahun 2012 s/d Tahun 2014
WACC = {(D x rd) (1 – Tax) + (E x re)}
Tahun
WACC (1)
Invested Capital (2)
Capital Charges (1x2)
2012
0,11
6.378.072.122.759
701.587.933,4
2013
0,12
7.033.331.080.318
843.999.729,6
2014
0,66
7.176.770.427.972
4.736.668.482
= {(0,5989 x 0,0441) (1- 0,2525) + (0,4010 x 0,2602) = 0,12
Sumber : PT. Mayora Indah, Tahun 2015, (data diolah)
3. Tahun 2014 : WACC = {(D x rd) (1 – Tax) + (E x re)} = {(6,0154 x 0,0578) (1- 0,2263) + (3,9845 x 0,0999)
4.2.
Perhitungan EVA
(Economic Value
Added) Perhitungan nilai tambah ekonomi (EVA), maka dapat di formulasikan sebagai berikut :
= 0,66
EVA = NOPAT – Capital Charges
Tabel 9.Hasil Perhitungan Kinerja Keuangan dengan Metode EVA Tahun 2012 s/d Tahun 2014 Tahun 2012
NOPAT 744.428.404
Capital Charges 701.587.933,4
2013 1.013.558.238 843.999.729,6 2014 409.824.768 4.736.668.482 Sumber : PT. Mayora Indah , tahun 2015, (data diolah)
Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, April 2016, h. 32-44
EVA (Rp)
Kriteria
Kinerja
42.840.470,6
EVA > 0
Baik
169.558.508,4 (4.326.843.714)
EVA > 0 EVA < 0
Baik Kurang baik
42
Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
perhitungan kinerja keuangan dengan metode EVA untuk tahun 2012 adalah sebesar Rp 42.840.470,6. Kemudian meningkat pada tahun 2013 sebesar Rp 169.558.508,4. Selanjutnya untuk tahun 2014 turun sebesar (Rp 4.326.843.714). Sesuai dengan kriteria EVA, dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 nilai EVA > 0, artinya kinerja keuangan PT. Mayora Indah dalam keadaan baik atau terjadi NITAMI
(nilai
tambah
ekonomi).
Hal
ini
disebabkan laba usaha yang dihasilkan pada tahun 2012 dan 2013 oleh perusahaan sangat tinggi, sehingga dapat dibandingkan antara nilai capital charges dengan nilai NOPAT bahwa nilai NOPAT lebih besar dibandingkan dengan nilai capital
2013 dalam keadaan baik karena nilai EVA yang diperoleh lebih besar (>) dari 0 sehingga terjadi proses nilai tambah ekonomis (NITAMI) bagi perusahaan,
karena
laba
yang
tersedia
bisa
memenuhi harapan stakeholder terutama investor. Sedangkan pada tahun 2014 dalam keadaan kurang baik karena nilai EVA yang diperoleh lebih kecil (<) dari 0 sehingga tidak terjadi proses nilai tambah bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena NOPAT
mengalami
penurunan
dan
pada
komponen modal (WACC) yang ditanggung oleh perusahaan yang mempengaruhi aliran kas yang dibutuhkan untuk mengganti para investor atas resiko usaha dari modal yang ditanamkan (Capital Charges) mengalami peningkatan.
charges dan dari komponen masing-masing biaya modal (WACC) yang kecil sehingga dari nilai
5.2
Dari
NOPAT tersebut perusahaan dapat mengahasilkan nilai yang dapat menutup kewajiban kepada para pemegang saham, dan untuk tahun 2014 sesuai dengan kriteria EVA, nilai EVA < 0 artinya kinerja
1.
modal
(WACC)
Charges)
2.
5.1
Simpulan
perusahaan. Untuk para investor dan calon investor agar
maka
dengan
lebih
Selain menggunakan analisis keuangan atau
dapat
ditarik
simpulan
dari
keseluruhan hasil analisis yaitu analisis kinerja keuangan
mempertimbangkan
cermat dalam mengambil keputusan investasi.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diatas,
pengkurankinerja
Perusahaan untukdapat meminimalkan biaya
dapat SIMPULAN DAN SARAN
selalu
operasional dapat menambah keuntungan
3.
5.
metode
untuk
operasionalnya, karena dengan menekan biaya
mengalami
peningkatan.
hendaknya
dengan tepat.
para investor atas resiko usaha dari modal yang (Capital
maka
dapat menilai kinerja keuangan perusahaan
aliran kas yang dibutuhkan untuk mengganti biaya
ditanamkan
tersebut,
keuangan, hal ini dilakukakan agarperusahaan
yang
ditanggung oleh perusahaan yang mempengaruhi
Perusahaan mengevaluasi
disebabkan karena NOPAT mengalami penurunan komponen
kesimpulan
perusahaan yaitu:
terjadi NITAMI (nilai tambah ekonomi). Hal ini
pada
hasil
selanjutnya saran yang dapat diberikan bagi pihak
keuangan dalam keadaan kurang baik atau tidak
dan
Saran
dengan
menggunakan
pendekatan
metode EVA, yang menunjukkan bahwa kinerja
dengan melakukan penilaian kinerja dari kondisi
internal,
memperhatikan
investor kondisi
juga
perlu
eksternalnya.
Sehingga Investor dapat melihat prospek dan kelanjutan bisnis di masa depan.
keuangan perusahaan PT. Mayora Indah Tbk dengan metode EVA pada tahun 2012 dan tahun Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, April 2016, h. 32-44
43
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, M. Faisal. 2003. Manajemen Perbankan (Teknik Analisis Kinerja Keuangan Bank). Malang: Umpress. Mirza. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Pustaka Setia. Subagyo, P. Joko, 2008. Metode Penelitian dalam Teori
dan
Praktek.
Edisi
Keempat.
Jakarta: Reneka Cipta. Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen. Informasi untuk Pengambilan Keputusan Strategis. Jakarta: Erlangga. Tunggal,
Amin
Wijaya.
2008.
Akuntansi
Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta. Warsono,
2003.
Perusahaan.
Manajemen Edisi
ketiga.
Keuangan Malang:
Banyumedia Publising. Widayanto. 2004. Analisis Nilai Perusahaan, Teknik dan Teori. Jakarta: Pustaka Setia. Young, S. David. 2005. EVA dan Manajemen Berdasarkan Nilai. Edisi kedua. Jakarta: Salemba Empat. Yuwono, Sony, dkk. 2005. Petunjuk Praktis Penyusunan Balance Score Card. Cetakan kedua. Jakarta: Gramedia. www.mayoraindah.co.id. (diakses pada tanggal 15 Januari 2016. Pukul 14.06 wib)
Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, April 2016, h. 32-44
44