PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PT UNILEVER INDONESIA, Tbk DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) Disusun Oleh : Nama : Siti Jahhara Kelas : 3EB03 NPM : 25209943 Jurusan: Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2012
Latar Belakang Ø
Perkembangan dunia usaha saat ini dipengaruhi dengan berbagai perubahan pasar, tuntutan perubahan tersebut menyebabkan perusahaan-perusahaan harus dapat memantapkan untuk dapat terus eksis dan bersaing dalam situasi pasar yang global. Setiap perusahaan sangat berkepentingan dengan pengukuran kinerja, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Penilaian kinerja perusahaan penting dilakukan baik oleh manajemen maupun pemegang saham karena berkaitan dengan distribusi kesejahteraan di antara pihak –pihak yang terkait.
Rumusan dan Batasan Masalah v
Rumusan dalam penelitian ini adalah Bagaimana kinerja keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk berdasarkan EVA selama periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 dan Apakah dengan penggunaan metode EVA perusahaan dapat menunjukkan nilai positif atau negatif ?
v
Penelitian ilmiah ini hanya membatasi masalah pada penilaian kinerja keuangan perusahaan dengan pendekatan Economic Value Added (EVA). Dengan hanya memperhatikan Neraca dan Laporan Laba Rugi pada periode 2007 sampai dengan tahun 2011 pada PT. Unilever Indonesia,Tbk .
Tujuan Penelitian v
Tujuan dari penelitian ini yaitu, Untuk mengetahui kinerja keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk berdasarkan metode Economic Value Added ( EVA ) dan untuk mengetahui setelah menggunakan metode EVA apakah perusahaan memiliki nilai positif atau negatif.
Pembahasan Data dan Objek Penelitian ¢
Data yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan PT.UNILEVER INDONESIA, Tbk yang diperoleh dari situs resmi www.unilever.co.id khususnya neraca dan laporan keuangan periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011.
¢
Objek penelitian ini adalah PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk yang beralamat di Jl. Gatot Subroto kav 15 Jakarta 12930-Indonesia. PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk didirikan pada tanggal 5 desember 1933.Perseroan ini memiliki delapan pabrik utama dikawasan Industri Jababeka Cikarang, Jawa barat, dan rungkut Surabaya Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk bergerak dibidang produksi,pemasaran dan distribusi barang-barang konsumsi yang meliputi sabun, deterjen, margarin, makanan berinti susu, es krim, produk-produk kosmetik, minuman dengan bahan pokok teh dan minuman sari buah.
Hasil Perhitungan Kinerja Keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk Dengan Metode EVA ( disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dalam pernyataan lain ) Tabel 1 Keterangan
2007
2008
2009
2010
2011
NOPAT
2.005.943
2.446.023
3.053.765
3.416.897
4.190.804
Invested 2.909.203 Capital Tingkat Modal 49,486% dari Hutang Biaya Hutang 1,564%
3.416.299
3.895.802
4.298.322
4.007.763
52,238%
50,453%
53,468%
64,884%
1,141%
0,255%
0,643%
0,39%
Beban Pajak
30,455%
30,061%
28,368%
25,426%
25,301%
Tingkat Ekuitas 50,477%
47,662%
49,470%
46,492%
35,115%
Biaya Ekuitas
3,808%
4,039%
3,61 %
2,691%
2,904 %
WACC
2,4603%
2,3419%
1,878%
1,5074%
0,6326%
Capital Charges EVA
71.575
80.006
73.163
64.793
25.353
1.934.368
2.366.017
2.980.602
3.352.104
4.165.451
Simpulan ¢
Berdasarkan kinerja keuangan PT.UNILEVER INDONESIA, Tbk yang dinilai dengan menggunakan metode EVA pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 memperoleh EVA positif, dimana perusahaan menunjukkan kemampuan untuk menciptakan nilai tambah yang sangat berpengaruh bagi para kreditur dan pemegang saham untuk menanamkan modalnya,
¢
Dengan menggunakan Metode EVA perhitungan yang dilakukan lebih efisien, efektif serta memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Dengan menggunakan metode EVA kita dapat mengetahui apakah biaya yang dihasilkan dan dikeluarkan oleh perusahaan sudah baik apa belum.
Saran o
Saran yang dapat diberikan yaitu agar kinerja PT.UNILEVER INDONESIA,Tbk dapat dikatakan lebih baik maka perusahaan tersebut harus meningkatkan EVA setiap tahunnya. Hal ini dapat dicapai jika perusahaan dapat menurunkan biaya modal dan meningkatkan NOPAT tanpa menambah modal secara berlebihan dan beroperasi dengan lebih efisien.