ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) Riski Prasetyo Email :
[email protected] Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok ABSTRAK
Metode penelitian ini dilakukan melalui studi lapangan dengan menggunakan metode kuantitatif yang dapat dilakukan dengan cara perhitungan, yaitu data primer (observasi dan wawancara) dan data sekunder (melakukan study pustaka). Studi ini menjelaskan perhitungan laporan keuangan pada PT. X untuk mengukur kinerja keuangan dengan menggunakan metode Financial Ratio dan Metode Economic Value Added (EVA).
Tujuan penelitian ini adalah mengukur kinerja keuangan PT. X dengan menggunakan metode Financial Ratio dan Metode Economic Value Added (EVA).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua metode, yaitu metode Financial Ratio dan metode Economic Value Added (EVA). Financial Ratio adalah suatu analisis yang menggambarkan hubungan antara satu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain laporan keuangan dalam perbandingan, sedangkan berdasarkan metode Economic Value Added (EVA) adalah ukuran kinerja keuangan yang lebih mampu menangkap laba ekonomis perusahaan yang sebenarnya daripada ukuranukuran lain. Berdasarkan penelitian dengan menggunakan kedua metode tersebut, diperoleh hasil kinerja keuangan pada PT. X dengan perhitungan Return On Equity adalah sebesar 29.18% pada tahun 2004, 28.52% pada tahun 2005, 25.22% pada tahun 2006, 24.89% pada tahun 2007 dan 26.65% pada tahun 2008, sedangkan pengukuran kinerja keuangan berdasarkan metode Economic Value Added (EVA) diperoleh hasil sebagai berikut pada tahun 2004 sebesar Rp. 3.200.462, pada tahun 2005 sebesar Rp. 2.688.223, pada tahun 2006 sebesar Rp. 2.034.801, pada tahun 2007 sebesar Rp. 2.450.617 dan pada tahun 2008 sebesar Rp. 3.695.923.
Kata Kunci : Pengukuran Kinerja Keuangan ( xii + 96 + lampiran ) Daftar Pustaka (2000-2008) Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan pada PT. X dengan Menggunakan Metode Financial Ratio dan Metode Economic Value Added (EVA)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk memberikan informasi tentang hasil usaha, posisi keuangan (financial) dan berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan posisi financial kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan berkembangnya perubahan usaha seperti : Para pemilik, direksi atau manajemen dalam perusahaan, para kreditur perusahaan Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan perhitungan rugi laba serta laporan perubahan modal. Dengan menganalisis terhadap pos neraca maka akan diketahui atau diperoleh gambaran posisi keuangan, sedangkan analisis terhadap laporan rugi laba akan diketahui tentang hasil atau perkembangan perusahaan yang bersangkutan, serta analisis pada laporan perubahan modal akan diketahui perubahan modal pada suatu perusahaan. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) merupakan lembaga keuangan pertama yang dimiliki indonesia serta merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara atau lembaga keuangan milik pemerintah yang dapat membantu masyarakat untuk menyimpan uangnya serta memperoleh dana pinjaman
Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan pada PT. X dengan Menggunakan Metode Financial Ratio dan Metode Economic Value Added (EVA)
2
untuk membuka usaha. Sebagai lembaga atau bank milik pemerintah PT Bank Rakyat Indonesia banyak berperan mewujudkan visi pemerintah dalam membangun sistem ekonomi kerakyatan, salah satunya dengan cara memberikan pinjaman modal kepada masyarakat untuk membuat atau mengembangkan usahanya. Selain itu PT Bank Rakyat Indonesia berperan sebagai penjamin kredit yang diajukan oleh masyarakat serta dapat memberikan pinjaman langsung dengan sistem bagi hasil. Perusahaan juga menganalisis hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan adalah merupakan dasar untuk dapat menginterprestasikan kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan. Dengan menggunakan laporan yang diperbandingkan, termasuk data tentang perubahan yang terjadi dalam jumlah rupiah, prosentase serta trendnya, penganalisis menyadari bahwa beberapa ratio secara individu akan membantu dalam menganalisis dan menginterprestasikan
posisi
keuangan
suatu
perusahaan.
Ratio
menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa ratio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka ratio tersebut dibandingkan dengan angka ratio pembanding yang digunakan sebagai standar. Analisis ratio seperti halnya alat analisis yang lain yang mampu untuk menyesuaikan faktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan faktor di masa yang akan datang yang mungkin akan Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan pada PT. X dengan Menggunakan Metode Financial Ratio dan Metode Economic Value Added (EVA)
3
mempengaruhi posisis keuangan atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan. Dengan menggunakan analisis ratio dimungkinkan untuk dapat menentukan tingkat likuiditas suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya, solvabilitas perusahaan dalam memperoleh laba, keefektifan operasi serta keuntungan suatu perusahaan (profitability). Jadi melalui laporan keuangan akan dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, struktur modal, distribusi aktivanya, keefektifan pengguna aktiva, hasil usaha atau pendapatan yang telah dicapai oleh perusahaan, serta beban yang harus dibayar. Atas dasar pemikiran tersebut penulis mencoba menguraikan masalah yang ada dalam penulisan ilmiah yang berjudul “ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN TAHUN 2004 - 2008 PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA
(PERSERO)
TBK
MENGGUNAKAN
METODE
FINANCIAL RATIO DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) “.
1.2
RUMUSAN MASALAH a. Bagaimana mengukur kinerja keuangan
PT. X dengan menggunakan
metode Financial Ratio ? b. Bagaiman mengukur kinerja keuangan PT. X dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA)?
Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan pada PT. X dengan Menggunakan Metode Financial Ratio dan Metode Economic Value Added (EVA)
4
1.3.
BATASAN MASALAH Batasan masalah pada penelitian ini mencakup : 1. Penelitian hanya dilakukan pada PT. X 2. Penelitian dilakukan berdasarkan laporan keuangan PT. X 3. Pengukuran kinerja keuangan hanya dilakukan dengan menggunakan metode Financial Ratio dan metode Economic Value Added (EVA).
1.4.
TUJUAN PENELITIAN Maksud dan tujuan dalam penulisan ilmiah ini yaitu : a. Untuk mengukur kinerja keuangan PT. X dengan menggunakan metode Financial Ratio. b. Untuk mengukur kinerja keuangan PT. X dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA).
1.5.
METODE PENELITIAN Penyusunan penulisan ilmiah ini, penulis melakukan studi lapangan dengan menggunakan metode kuantitatif yang dapat dilakukan dengan cara perhitungan.
1.5.1
Objek Penelitian Objek penelitian yang dilakukan oleh penulis bertempat di PT. X yang beralamat di Jln. Jendral Sudirman Kav. 44 – 46 Jakarta Selatan, adapun waktu penelitian yang penulis lakukan dalam
Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan pada PT. X dengan Menggunakan Metode Financial Ratio dan Metode Economic Value Added (EVA)
5
pengumpulan data adalah pada 14 Mei Sampai 14 Juni 2009 atau selama 1 bulan.
1.5.2
Data / Variabel Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data primer yaitu data yang berasal dari dalam perusahaan, yang berupa sejarah perusahaan, perkembangan perusahaan, sumber daya manusia, struktur organisasi perusahaan dan laporan keuangan tahun 2004 – 2008 pada PT. X.
1.5.3
Metode Pengumpulan Data Dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode literatur yaitu data yang berasal dari buku laporan tahunan PT. X
1.5.4
Alat analisis yang digunakan Dalam penulisan ini, penulis menggunakan alat analisis seperti Financial Ratio dan Economic Value Added. Financial Ratio terdiri dari Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas
Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan pada PT. X dengan Menggunakan Metode Financial Ratio dan Metode Economic Value Added (EVA)
6
BAB IV PEMBAHASAN KINERJA KEUANGAN
Analisis CR : Tabel 4.1 Nilai Cash Ratio Tahun
Kenaikkan / Penurunan
2004 – 2005
(0.36%)
2005 - 2006
2.2 %
2006 – 2007
7.52 %
2007 – 2008
(13.26 %)
Berdasarkan tabel perhitungan diatas, maka dapat dianalisis tingkat Cash Ratio tersebut, terlihat bahwa antara tahun 2005 – 2006 terdapat kenaikkan sebesar 2.2 %. Kemudian antara tahun 2006 – 2007 terlihat bahwa terdapat kenaikkan sebesar 7.52 %, kenaikkan tersebut diakibatkan pula oleh kenaikkan alat likuid yang diimbangi pula dengan kenaikkan pinjaman yang harus segera dibayar.
Analisis RR : Tabel 4.2 Nilai Reserve Requirement Tahun
Kenaikkan / Penurunan
2004 – 2005
Rp. 1.207.339,92
Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan pada PT. X dengan Menggunakan Metode Financial Ratio dan Metode Economic Value Added (EVA)
7
2005 – 2006
Rp. 2.271.837,84
2006 – 2007
Rp. 3.388.468,08
2007 - 2008
Rp. 3.149.254
Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat dianalisis bahwa penyisihan sebagian dari Dana Pihak Ketiga (DPK) PT. X mengalami kenaikkan setiap tahunnya dan hanya ditahun 2008 saja nilai RR PT. X mengalami penurunan.
Analisis LDR : Tabel 4.3 Nilai Loan to Deposit Ratio (LDR) Tahun
Kenaikkan /. Penurunan
2004 – 2005
8.94%
2005 – 2006
11.56%
2006 – 2007
1.45%
2007 – 2008
9.9%
Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat dianalisis bahwa tingkat LDR PT. X dapat dikatakan aman dari tingkat kerawanan dan kemampuan karena dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 nilai LDR masih dibawah 80%.
Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan pada PT. X dengan Menggunakan Metode Financial Ratio dan Metode Economic Value Added (EVA)
8
Analisis LAR : Tabel 4.4 Nilai Loan to Assets Ratio (LAR) Tahun
Kenaikkan / Penurunan
2004 – 2005
3.43%
2005 – 2006
(3.26%)
2006 – 2007
1.36%
2007 – 2008
(9.87%)
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat dianalisis nilai LAR PT. X dalam setiap tahunnya mengalami naik turun. Pada tahun tahun 2004 – 2005 LAR PT. X mengalami kenaikkan sebesar 3.43% sedangkan pada tahun 2005 - 2006 mengalami penurunan dari 56.61% menjadi 53.35% yaitu sebesar 3.26%. Analisis ROA : Tabel 4.5 Nilai Return On Assets (ROA) Tahun
Kenaikkan / Penurunan
2004 - 2005
(0.29%)
2005 – 2006
(0.35%)
2006 – 2007
(0.38%)
2007 – 2008
0.05%
Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan pada PT. X dengan Menggunakan Metode Financial Ratio dan Metode Economic Value Added (EVA)
9
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan maka dapat dianalisis bahwa nilai ROA tertinggi yang berhasil dicapai oleh PT. X adalah pada tahun 2004 - 2005 yaitu sebesar 3.39%, kemudian ditahun berikutnya yaitu pada tahun 2005 – 2006 dan 2006 - 2007 nilai ROA yang dicapai PT. X mengalami penurunan, masing-masing sebesar 0.35% dan 0.38%. Analisis ROE : Tabel 4.6 Nilai Return On Equity (ROE) Tahun
Kenaikkan / Penurunan
2004 – 2005
(0.66)
2005 – 2006
(3.3%)
2006 – 2007
(0.33%)
2007 - 2008
1.76%
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat dianalisis seberapa besar nilai ROE pada PT. X yaitu sebagai berikut: Dari tahun 2004 – 2005 sampai dengan tahun 2006 – 2007 terjadi penurunan, masing-masing sebesar 0.66, 3.3%, 0.33%.
Tabel 4.7 Nilai Operating Cost Ratio (OCR) Tahun
Kenaikkan / Penurunan
2004 – 2005
5.48%
Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan pada PT. X dengan Menggunakan Metode Financial Ratio dan Metode Economic Value Added (EVA)
10
2005 – 2006
0.5%
2006 – 2007
(4.73%)
2007 – 2008
3.31%
. Berdasarkan perhitungan diatas dapat dilihat bahwa nilai OCR mengalami naik turun dari tahun 2004 sampai dengan 2008. Pada tahun 2004 – 2005 dan 2005 – 2006 terjadi kenaikkan, masingmasing sebesar 5.48% dan 0.5% sedangkan pada tahun 2006 – 2007 terjadi penurunan sebesar 4.73% serta pada tahun 2007 – 2008 terjadi kenaikkan kembali sebesar 3.31%.
Analisis NPM Tabel 4.8 Nilai Net Profit Margin (NPM) Tahun
Kenaikkan / Penurunan
2004 – 2005
(0.44%)
2005 – 2006
(2.04%)
2006 – 2007
0.48%
2007 – 2008
0.14%
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat dianalisis tingkat NPM pada PT. X yaitu pada tahun 2004 – 2005 dan 2005 – 2006 saja yang mengalami penurunan dibandingkan tahuntahun sesudahnya yaitu sebesar 0.44% dan 2.04%. Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan pada PT. X dengan Menggunakan Metode Financial Ratio dan Metode Economic Value Added (EVA)
11
Analisis CAR : Tabel 4.8 Nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) Untuk Resiko Kredit Tahun
Kenaikkan / Penurunan
2004 – 2005
(1.84%)
2005 – 2006
3.72%
2006 – 2007
(3.31%)
2007 – 2008
(2.99%)
Car merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang beresiko. Semakin kecil rasio ini, maka semakin kecil pula resiko terhadap aktivanya. Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat dianalisis bahwa nilai CAR yang terkecil atau yang sangat baik yang berhasil dicapai oleh PT. X dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebesar 13.67% yaitu pada tahun 2008. Hal ini berarti semakin kecil resiko aktiva yang harus ditanggung, maka semakin kecil pula resiko terjadinya bunga yang gagal ditagih.
Analisis CAR : Tabel 4.9 Nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) Untuk Resiko Kredit dan Pasar
Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan pada PT. X dengan Menggunakan Metode Financial Ratio dan Metode Economic Value Added (EVA)
12
Tahun
Kenaikkan / Penurunan
2004 – 2005
(0.90%)
2005 – 2006
3.53%
2006 – 2007
(2.98%)
2007 – 2008
(2.66%)
Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat dianalisis bahwa nilai CAR terkecil atau sangat baik yang berhasil dicapai PT. X dibandingkan tahun-tahun sebelumnya adalah sebesar 13.18% yaitu pada tahun 2008. Hal ini berarti semakin kecil resiko aktiva yang harus ditanggung, maka semakin kecil pula resiko terjadinya bunga yang gagal ditagih.
Analisis DTE : Tabel 5.0 Nilai Debt To Equity (DTE) Ratio Tahun
Kenaikkan / Penurunan
2004 – 2005
59.72%
2005 – 2006
(2.78%)
2006 – 2007
131.47%
2007 - 2008
52.53%
Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan pada PT. X dengan Menggunakan Metode Financial Ratio dan Metode Economic Value Added (EVA)
13
Berdasarkan perhitungan Debt To Equity Ratio yang didapat berdasarkan laporan keuangan PT. X periode 2004 – 2008, maka terlihat jumlah hutang yang sangat besar yang disebabkan pinjaman pada tahun-tahun tersebut telah jatuh tempo dan harus segera dibayar dan jika diukur dengan modal sendiri, hutang-hutang tersebut masih belum dapat dilunasi karena penambahan jumlah modal sendiri tidak sebesar jumlah hutang yang terjadi. Dari hasil rasio dapat dianalisis bahwa kemampuan PT. X untuk menutupi seluruh hutang-hutangnya baik jangka panjang maupun jangka pendek dengan modal sendiri masih sangat rendah.
Analisis LTDA
:
Tabel 5.1 Nilai Long Term Debt To Assets (LTDA) Ratio Tahun
Kenaikkan / Penurunan
2004 – 2005
(1.38%)
2005 – 2006
1.58%
2006 – 2007
0.53%
2007 - 2008
(20.28%)
Berdasarkan perhitungan Long Term Debt To Assets yang didapat berdasarkan laporan keuangan PT. X periode 2005 – 2008, menunjukkan bahwa bank mampu membayar hutang-hutang jangka panjangnya dengan
Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan pada PT. X dengan Menggunakan Metode Financial Ratio dan Metode Economic Value Added (EVA)
14
menggunakan jumlah total aktiva dengan jumlah hutang jangka panjang yang ada tidak terlalu besar perbedaannya.
4.2.6
Perhitungan EVA Setelah didapat data-data mengenai Cost of Debt, Cost of Equity, dan Weighted Average Cost Of Capital, maka dapat dilakukan perhitungan melalui metode EVA sebagai berikut :
Tabel 5.8 Perhitungan EVA PT. X Tahun 2004 – 2008 Tahun
NOPAT
WACC
EVA
2004
4.011.998
811.536
3.200.462
2005
3.925.566
1.237.333
2.688.223
2006
4.134.705
2.099.904
2.034.801
2007
5.446.052
2.995.435
2.450.617
2008
6.175.408
2.479.485
3.695.923
Dari nilai EVA yang positif jelas bahwa perusahaan telah berhasil menciptakan nilai dan memaksimalkan nilai perusahaan bagi pemiliknya. Dengan kata lain selama periode tahun 2004-2008, return yang diharapkan oleh pemegang saham sebagai pemilik perusahaan telah dapat dipenuhi oleh perusahaan.
Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan pada PT. X dengan Menggunakan Metode Financial Ratio dan Metode Economic Value Added (EVA)
15
5.1.
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis kemudian dirangkum dalam analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.
Berdasarkan perhitungan atas penilaian kinerja keuangan dengan menggunakan metode Financial Ratio perusahaan pada PT. X, maka dapat diambil kesimpulan :
a.
Analisis Likuiditas dilakukan dengan menggunakan rasio – rasio yaitu :
Cash Ratio: Pada Cash Ratio pada tahun 2004 – 2005 dan 2007 – 2008 terjadi penurunan, masing-masing sebesar 0.36% dan 13.26%.
Reserve Requirement : Pada Reserve Requirement dapat dilihat bahwa pada tahun 2004 – 2005, 2005 – 2006, 2006 – 2007, mengalami kenaikkan masing-masing sebesar Rp. 1.207.339,92, Rp. 2.271.837,84, Rp.3.388.468,08 sedangkan pada tahun 2007 – 2008 mengalami penurunan sebesar Rp. 3.149.254.
Loan to Deposit Ratio : Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat dianalisis bahwa tingkat LDR PT. X dapat dikatakan aman dari tingkat kerawanan dan kemampuan karena dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 nilai LDR masih dibawah 80%.
Loan to Assets : Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat dianalisis nilai LAR PT. X dalam setiap tahunnya mengalami naik turun. Pada tahun tahun 2004 – 2005 LAR PT.
Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan pada PT. X dengan Menggunakan Metode Financial Ratio dan Metode Economic Value Added (EVA)
16
X mengalami kenaikkan sebesar 3.43% sedangkan pada tahun 2005 - 2006 mengalami penurunan dari 56.61% menjadi 53.35% yaitu sebesar 3.26%. b.
Analisis Solvabilitas dilakukan dengan menggunakan rasio – rasio yaitu:
Capital Adequacy Ratio:
Berdasarkan perhitungan diatas pada
CAR untuk resiko kredit, maka dapat dianalisis bahwa nilai CAR yang terkecil atau yang sangat baik yang berhasil dicapai oleh PT. X dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebesar 13.67% yaitu pada tahun 2008 dan untuk CAR untuk resiko kredit dan pasar Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat dianalisis bahwa nilai CAR terkecil atau sangat baik yang berhasil dicapai PT. X dibandingkan tahun-tahun sebelumnya adalah sebesar 13.18% yaitu pada tahun 2008.
Debt to Equity Ratio : Berdasarkan perhitungan Debt To Equity Ratio yang didapat berdasarkan laporan keuangan PT. X periode 2004 – 2008, maka terlihat jumlah hutang yang sangat besar yang disebabkan pinjaman pada tahun-tahun tersebut telah jatuh tempo dan harus segera dibayar dan jika diukur dengan modal sendiri, hutang-hutang tersebut masih belum dapat dilunasi karena penambahan jumlah modal sendiri tidak sebesar jumlah hutang yang terjadi.
Long Term Debt to Assets Ratio : Berdasarkan perhitungan Long Term Debt To Assets yang didapat berdasarkan laporan keuangan
Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan pada PT. X dengan Menggunakan Metode Financial Ratio dan Metode Economic Value Added (EVA)
17
PT. X periode 2005 – 2008, menunjukkan bahwa bank mampu membayar
hutang-hutang
jangka
panjangnya
dengan
menggunakan jumlah total aktiva dengan jumlah hutang jangka panjang yang ada tidak terlalu besar perbedaannya.
c. Analisis Rentabilitas dilakukan dengan menggunakan rasio – rasio yaitu:
Return On Equity Ratio: Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan maka dapat dianalisis bahwa nilai ROA tertinggi yang berhasil dicapai oleh PT. X adalah pada tahun 2004 - 2005 yaitu sebesar 3.39%, kemudian ditahun berikutnya yaitu pada tahun 2005 – 2006 dan 2006 - 2007 nilai ROA yang dicapai PT. X mengalami penurunan, masing-masing sebesar 0.35% dan 0.38%.
Return On Assets Ratio : Dari tahun 2004 – 2005 sampai dengan tahun 2006 – 2007 terjadi penurunan, masing-masing sebesar 0.66, 3.3%, 0.33%.
Operating Cost Ratio : Berdasarkan perhitungan diatas dapat dilihat bahwa nilai OCR mengalami naik turun dari tahun 2004 sampai dengan 2008. Pada tahun 2004 – 2005 dan 2005 – 2006 terjadi kenaikkan, masing-masing sebesar 5.48% dan 0.5% sedangkan pada tahun 2006 – 2007 terjadi penurunan sebesar 4.73% serta pada tahun 2007 – 2008 terjadi kenaikkan kembali sebesar 3.31%.
Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan pada PT. X dengan Menggunakan Metode Financial Ratio dan Metode Economic Value Added (EVA)
18
Profit Margin Ratio : Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat dianalisis tingkat NPM pada PT. X yaitu pada tahun 2004 – 2005 dan 2005 – 2006 saja yang mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sesudahnya yaitu sebesar 0.44% dan 2.04%.
2.
Berdasarkan penilaian kinerja keuangan dengan menggunakan metode EVA didapat hasil positif. Hal ini menandakan bahwa perusahaan telah berhasil menciptakan nilai dan memaksimalkan nilai perusahaan bagi pemiliknya. Dengan kata lain, selama periode tahun 2004-2008, return yang diharapkan oleh pemegang saham sebagai pemilik perusahaan telah dapat dipenuhi oleh perusahaan.
5.2
Saran Saran yang dapat diberikan setelah melakukan penelitian ini adalah : 1.
Agar perusahaan terus memelihara kinerja perusahaan secara lebih baik lagi dari tahun 2004 – 2008, karena berdasarkan metode rasio keuangan masih adanya rasio pertumbuhan perkembangan yang mengalami penurunan pertumbuhan dari tahun ke tahun.
2.
Agar perusahaan dapat menggunakan metode terbaru dalam bidang manajemen guna memberi penilaian pada perusahaan dan kemajuan sesuai dengan standar Internasional, contoh dengan penerapan metode EVA sebagai salah satu alternative penilaian kinerja keuangan.
Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan pada PT. X dengan Menggunakan Metode Financial Ratio dan Metode Economic Value Added (EVA)
19
DAFTAR PUSTAKA Bambang Riyanto, 2001. Dasar-dasar Anggaran Perusahaan, Edisi Ketujuh, BPFE, Yogyakarta.
Kashmir, 2008. Manajemen Perbankan : Edisi Revisi 2008. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Laporan Keuangan, 2004. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Laporan Keuangan, 2005. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Keuangan, 2006. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Laporan Keuangan, 2007. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Laporan Keuangan, 2008. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
N. Lapoliwa, Daniel S, dan Kuswandi, 2000, Institut Bankir Indonesia, Jilid 1 Edisi Kelima, Jakarta.
Sawir, A., 2003. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. S. David Young, dan Stephen F. O’Byrne., 2001. EVA dan Manajemen Berdasarkan Nilai. Alih Bahasa Lusi Widjaja. Penerbit Salemba Empat, Yogyakarta.
S. Munawir, 2004, Analisis Laporan Keuangan, Liberti, Yogyakarta. Tunggal, A. W., 2001. Economic Value Added – Teori, Soal dan Kasus. Harvarindo, Jakarta. www.google.com Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan pada PT. X dengan Menggunakan Metode Financial Ratio dan Metode Economic Value Added (EVA)
20