PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI SEKTOR INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN KOPERASI
Out line • PENDAHULUAN • POTENSI KALTIM • PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT SEKTOR INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN KOPERASI • PENUTUP
PENDAHULUAN • Ekonomi kerakyatan, sebagaimana dikemukakan dalam Pasal 33 UUD 1945, adalah sebuah sistem perekonomian yang ditujukan untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam bidang ekonomi.
• Tiga prinsip dasar ekonomi kerakyatan adalah sebagai berikut: 1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan 2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara; dan 3. Bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat.
PENDAHULUAN
• Berdasarkan ketiga prinsip tersebut dapat disaksikan betapa sangat besarnya peran negara dalam sistem ekonomi kerakyatan. • Sebagaimana Pasal 27 ayat 2 dan Pasal 34, peran negara dalam sistem ekonomi kerakyatansebagai berikut:
1. Mengembangkan koperasi 2. Mengembangkan BUMN 3. Memastikan pemanfaatan bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung didalamnya bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat 4. Memenuhi hak setiap warga negara untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak 5. Memelihara fakir miskin dan anak terlantar.
PENDAHULUAN Agenda Pokok Ekonomi Kerakyatan
1. Menciptakan sistem politik yang pro rakyat; 2. Peningkatan disiplin anggaran dengan memerangi praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam segala bentuknya; 3. Menciptakan persaingan yang berkeadilan (fair competition); 4. Peningkatan alokasi sumber-sumber penerimaan negara kepada pemerintah daerah dan pro rakyat; 5. Penguasaan dan redistribusi pemilikan l a h a n pertanian kepada petani penggarap; 6. Pembaharuan UU Koperasi dan pendirian koperasikoperasi “sesungguhnya” dalam berbagai bidang usaha dan kegiatan.
PENDAHULUAN • Perkembangan Industri di Provinsi K a l i m a n t a n Ti m u r m e n g a l a m i kenaikan pertumbuhan 1,86% per tahun. • Sejalan dengan pertumbuhan, jumlah tenaga kerja yang terserap, untuk kurun waktu yang sama meningkat dari 125.386 orang menjadi 153.286 orang (5,28 %) per tahun, demikian pula untuk investasi yang mengalami pertumbuhan rata-rata 4,91% pertahun dari nominal Rp.9,09 triliun menjadi Rp. 10,91 triliun.
Tahun 2018: 10.000 UMKM Baru Kaltim
Kemenperin juga telah melaksanakan program yang menjadi prioritas Kementerian, yang terdiri dari: 1) Program Hilirisasi Industri Berbasis Agro, Migas, dan Bahan Tambang Mineral 2) Program Peningkatan Daya Saing Industri Berbasis SDM, Pasar Domestik, dan Ekspor; serta 3) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah.
POTENSI KALTIM
• Pemerintah telah memprioritaskan 9 (sembilan) sektor industri untuk dikembangkan dalam rangka mengisi pasar ASEAN, 1. Industri berbasis agro (CPO,kako,karet), 2. Industri produk olahan ikan, 3. Industri alas kaki, 4. Kulit dan barang kulit, 5. Industri furniture, 6. Industri makanan dan minuman, 7. Industri pupuk dan petrokimia, 8. Industri mesin dan peralatannya serta industri logam dasar, 9. Besi dan baja. Industri tersebut diprioritaskan untuk dikembangkan karena memiliki daya saing yang relatif lebih baik dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.
• Untuk industri agro, program hilirisasi harus fokus pada komoditas-komoditas yang menjadi sumber kekuatan Kaltim. "Hilirisasi tetap harus jalan, tapi fokus pada komoditas yang kita kuasai. • Tujuan hilirisasi adalah meningkatkan nilai tambah industri tersebut. Kaltim bukan hanya menjadi pedagang bahan baku. "Nilai tambahnya harus kita dapatkan secara optimal,"
POTENSI PERIKANAN DAN LAUT KALTIM
Komoditas Unggulan di Kalimantan Timur No Kabupaten/ Kota
Komoditas Unggulan
1.
Berau
Kelapa Sawit, Terasi , Karet ,Padi, Kedelai, Perikanan, Kelapa, Pariwisata dan Batubara
2.
Kutai Timur
Kelapa Sawit, Jagung, Pisang, Karet, HTI dan Batubara
3.
Kutai Kartanegara
Kelapa Sawit, Karet, Padi, Lada, Pisang, Nanas, Perikanan, Pariwisata, Batubara, HTI dan Gas
4.
Kutai Barat
Kelapa Sawit, Karet, Durian, Rambutan, Perikanan Darat, Batubara dan Emas
5.
Mahulu
Kelapa Sawit, Karet,Durian, Rambutan dan Perikanan Darat
6.
Bontang
Perikanan, Pupuk dan LNG
7.
Samarinda
Perikanan, Pariwisata, Lada, Sarung Tenun Batik dan Batubara
8.
Balikpapan
Perikanan, Pariwisata, dan Pengilingan Minyak Bumi
9.
Penajam Paser Utara
Kelapa Sawit, Durian, Karet dan HTI
10. Paser
Kelapa Sawit, Karet, Padi, Pisang, Perikanan, Batu bara, dan HTI
Komoditas Produk Unggulan Industri Menengah Besar Kalimantan Timur 1.
Kayu Lapis ( plywood ),
Samarinda, Balikpapan, PPU, Kukar
2.
Udang Beku
Balikpapan, Kukar
3.
Ind. Pengolahan kayu/sawmill
Samarinda, Balikpapan, Kukar, Berau, Pasir,Kutim
4.
Crude Palm Oil
Kutai,Pasir,Kutim
5.
Galangan Kapal
Kukar,Pasir,Samarinda,Balikpapan
6.
Pupuk urea & Amoniak
Bontang
7.
Moulding
Samarinda, Balikpapan, Kukar
8.
Gas Methanol
Bulungan
9.
Methanol
Bontang
10.
Hexamethylene Tetramine
Bontang
11.
Melamine
Bontang
12.
Ind. Lem
Samarinda, Bontang
13.
Ind. Minyak Kelapa
Penajam Paser Utara
14.
Pulp
Berau
15.
Bengkel Service
Samarinda, Balikpapan, Kubar, Kukar
16.
Ind. Pengolahan Rotan
Pasir, Balikpapan
17.
Kulit Buaya
Balikpapan
18.
Kain Tenun Ulap Doyo
Kutai Kartanegara
19.
Garmen
Balikpapan
Sentra Industri Kecil Menengah di Kalimantan Timur No.
Cabang Industri
Sentra
TK
Investasi Rp. 000
Produksi Rp. 000
91
2,797
9,663,255
13,728,648
8
201
1,643,925
1,432,196
1.
Pangan
2.
Sandang dan Kulit
3.
Kimia dan Bahan Bangunan
23
1,432
6,068,164
5,592,199
4.
Kerajinan
47
1,144
8,904,436
5,405,114
5.
Logam
21
1,307
39,240,574
7,646,781
6.
Hasil Hutan
16
1,471
8,165,787
3,524,082
206
8,352
73,686,141
37,329,020
TOTAL
DASAR PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT MELELAUI SEKTOR INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN KOPERASI
PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT MELELAUI SEKTOR INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN KOPERASI
PROGRAM-PROGRAM
• Program pengembangan sistem pendukung bagi usaha mikro, kecil dan menengah • Program Pengembangan Kewirausahaan dan kenggulan Kompetitif • Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi • Program Peningkatan dan Pengembangan Industri olahan non migas • Program Peningkatan Efesiensi Perdagangan Dalam Negeri • Program Peningkatan dan pengembangan Ekspor • Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional • Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT MELELAUI SEKTOR INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN KOPERASI
Perlu memperhatikan prinsip-prinsip: 1. Berlandaskan pada kearifan lokal 2. Mendorong pemanfaatan optimal sumber daya lokal untuk mendorong kemandirian daerah, misalnya program OVOP 3. Menjaga keberlanjutan, kualitas dan kelestarian lingkungan 4. Mendorong masyarakat untuk mengembangkan koperasi untuk mendukung industri dan perdagangan 5. Mendorong kesadaran, kepedulian, partisipasi dan rasa memiliki oleh masyarakat akan proses dan hasil pembangunan.
LANGKAH AWAL PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT MELELAUI SEKTOR INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN KOPERASI 1. Melalui langkah-langkah sebagai berikut: • Identifikasi potensi dan masalah yang dihadapi • Penyiapan program pembinaan dan pengembangan sesuai potensi dan masalah yang dihadapi • Pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan. • Pemantauan dan pengendalian pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan
2. Penguatan Alokasi Anggaran untuk Panjaminan Kredit untuk Usaha Rakyat • Yang dibutuhkan oleh usaha rakyat sebenarnya bukan subsidi bunga dan bukan dana block grant, tetapi akses untuk mendapatkan pinjaman ke lembaga keuangan. Dengan demikian, intervensi yang diperlukan dari pemerintah adalah adanya penjaminan kredit untuk UKM. • Mengapa perlu penjaminan, sebab bank adalah risk aversion sehingga tidak berminat memberikan kredit kepada UKM yang memang memiliki default risk tinggi.
3. Penguatan Pajak • Untuk mendorong UKM bergabung pada koperasi (baik di sektor pertanian, peternakan, perikanan, perdagangan, industri), maka UKM yang bergabung diberi keringanan pajak. Demikian pula kepada perusahaan apapun yang bersedia menjual sahamnya kepada pegawainya, diberi keringanan pajak. 4. Penguatan Pertanahan • Lahan dalam perekonomian merupakan faktor modal yang penting. Meningkatnya jumlah petani landless dalam 3 dekade terakhir, dan hilangnya spesifikasi pemilikan komunal atas sumber daya hutan, merupakan ancaman serius dalam membangun ekonomi kerakyatan.
5. Penguatan Upah • Dari model ekonomi income masyarakat, salah satu sumber pendapatan masyarakat adalah dari upah dan gaji. Rendah tingginya upah dan gaji yang diterima, tergantung dari tingkat upah perjam/bulan, lama jam kerja, dan jumlah anggota keluarga yang bekerja. Tinggi rendahnya tingkat upah dan gaji ditentukan oleh kualitas tenaga kerja. • Kualitas tenaga kerja bukan hanya ditentukan oleh tingat pendidikan, tetapi juga sikap mental (etos kerja, profesionalitas, dan kedisiplinan). Lama jam kerja dan jumlah anggota keluarga yang bekerja ditentukan oleh ketersediaan lapangan kerja.
6. Penguatan bidang UMKM Pertanian dan Desa Pengadaan sarana produksi pertanian a) Melindungi usaha pengembangan ekonomi desa melalui penguatan regulasi perda, BUMDES, BUMK b) Memberikan akses kemudahan kemitraan usaha dan akses permodalan usaha ekonomi lokal c) Maningkatkan pelayanan yang berbasis pada potensi lokal dan masyarakat d) m e m p e r h a t i k a n d a y a d u k u n g , p e m a n f a a t a n d a n pengendalaian rencana tata ruang wilayah/desa e) Mengembangkan usaha-usaha kerjasama antar desa f) Memberikan rasa aman bagi kegiatan investasi
CONTOH CLUSTER SINGKONG
• Membuka untuk investor membangun industri dengan tentunya petani harus terlibat (petani bisa sebagai penanam singkong atau pemilik lahan atau pinjam lahan dengan share/sharing ekonomi dengan pemilik lahan) • Membangun kelembagaan (institusional) dan mapping stakeholder • Konsep silaturahmi (social networking capital) • Industrilisasi singkong melibatkan perbankan dengan sistem kredit pinjaman dengan pola invoice (Closed Payment System). • Harus disadari bahawa petani sebagai bagian pelaku utama karena pola berbasis komoditas, dimana Koperasi petani harus dikembangkan dalam klaster. • Harus berbasis teknologi/mekanisasi baik dalam penanaman maupun panen dan pascapenen. • Empowering (Pendampingan) harus dilakukan oleh seluruh stake holder terutama campur tangan pemerintah. • Market supply chain harus dibentuk baik regional, nasional dan internasional. • Market harus dijemput oleh pengusaha dan pemerintah, pemerintah melalui bidang industri dan perdagangan melakukan kerjasama dengan pembeli (industri) singkong dari luar Kalimantan Timur sehingga produksi singkong petani dapat terjual dengan harga yang pantas secara ekonomis. • Program kerjasama dengan pihak pembeli harus lebih awal karena petani pasti mau menanam jika pasar jelas dengan harga menguntungkan.
7. Penguatan Perdagangan • Dalam rangka penguatan ekonomi kerayatan, struktur pemilikan saham di distributor dan retail besar, perlu dilakukan peninjauan kembali. • Intinya adalah, sebanyakbanyaknya warga negara harus memiliki saham di sektor perdagangan. • Bentuknya adalah, retail-retail kecil harus membentuk koperasi. Melalui koperasi ini, retail-retail kecil memiliki saham di retail besar dan di peerusahaan distributor.
8. Penguatan UMKM sektor Kehutanan dan SDA • Pengakuan atas pemilikan komunal terhadap sumber daya alam yang selanjutnya melibatkan masyarakat lokal dalam eksploitasi, merupakan pilihan kebijakan yang cukup baik bila ditinjau dari aspek politik, aspek ekonomi, dan aspek keberlanjutan. • Melalui pengakuan hak kepemilikan komunal, masyarakat bersama pemerintah secara bersama-sama dapat: a) Mengkonsesikan sepenuhnya kepada pihak investor dengan pemilikan saham bersama antara pemerintah, masyarakat lokal, dan investor b) Melakukan kerja sama dengan pihak investor dengan pola Kerja Sama Operasional (KSO) c) Bersama pemerintah membentuk perusahaan yang akan mengeksploitasi sumber daya alam yang bersangkutan.
9. Penguatan di bidang produksi dan pengolahan dengan: • Meningkatkan kemampuan manajemen serta teknik produksi dan pengolahan. • Meningkatkan kemampuan rancang bangun dan perekayasaan. • Memberikan kemudahan dalam pengadaan sarana dan prasarana produksi dan pengolahan, bahan baku, bahan penolong, dan kemasan. • Menyediakan tenaga konsultan profesional di bidang produksi dan pengolahan.
10. Penguatan di bidang pemasaran dengan: • • • • • • • •
Melaksanakan penelitian dan pengkajian pemasaran. Meningkatkan kemampuan manajemen dan teknik pemasaran. Menyediakan sarana serta dukungan promosi dan uji coba pasar. Mengembangkan lembaga pemasaran dan jaringan distribusi. Memasarkan produk Usaha Kecil. Menyediakan tenaga konsultan profesional di bidang pemasaran. Menyediakan rumah dagang dan promosi Usaha Kecil. Memberikan peluang pasar.
11. Penguatan di bidang sumber daya manusia, dengan • Memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan/ enterpreneurship. • Meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial. • Membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan, pelatihan, dan konsultasi Usaha Kecil. • Menyediakan tenaga penyuluh dan konsultan Usaha Kecil. • Menyediakan modul manajemen Usaha Kecil. • Menyediakan tempat magang, studi banding, dan konsultan utk Usaha Kecil.
12. Penguatan di bidang teknologi, dilaksanakan dengan: • Meningkatkan kemampuan di bidang teknologi produksi dan pengendalian mutu. • Meningkatkan kemampuan di bidang penelitian untuk mengembangkan desain dan teknologi baru. • Memberikan insentif kepada Usaha Kecil yang menerapkan teknologi baru dan melestarikan lingkungan hidup. • Meningkatkan kerjasama dan alih eknologi. • Meningkatkan kemampuan dalam memenuhi standardisasi teknologi. • Menumbuhkan dan mengembangkan lembaga penelitian dan pengembangan di bidang desain dan teknologi bagi Usaha Kecil. • Menyediakan tenaga konsultan profesional di bidang teknologi. • Memberikan bimbingan dan konsultasi berkenaan dengan hak atas kekayaan intelektual.
13. PENGUATAN BIDANG MUTU • Penerapan Sistem Jaminan Mutu (GMP/ISO/SNI/HACCP), Gugus Kendali Mutu • SNI produk baru (Spesifik Kaltim) • Meningkatkan daya saing, perlu ditingkatkan dengan menggenjot produktivitas dan menciptakan efesiensi tanpa mengesampingkan kualitas (Mutu) produk • Inovasi Teknologi
Permasalahan Umum UMKM dalam Penerapan Standar Mutu (GMP/SNI/ISO) : Pengalaman Penulis dalam Pendampingan • Kesulitan dalam pembuatan dokumen disebabkan oleh karena tidak ada karyawan yang menangani administrasi khusus • Perhatian UMKM belum maksimum orientasi mutu karena paling penting masih bisa terjual semua • Karyawan dalam UMKM sendiri ada hanya satu atau dua orang sehingga perlu ekstra keras untuk menyiapkan semua komponen SNI sehingga sulit dilakukan • Karyawan belum dikenalkan dengan baik tentang pentingnya MUTU • Perencanaan tata letak usaha belum baik, sehingga sulit untuk diatur ulang dari kondisi eksisting
PENUTUP • Penguatan ekonomi masyarakat melalui sektor industri, perdagangan dan koperasi akan memacu kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan • Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota kaltim diharapkan mendorong meningkatnya daya saing industri lokal • Penguatan Mutu sangat penting dalam memasuki pasar domestik, nasional dan internasional
TERIMAKASIH PENGUATAN INDUSTRI, PERDANGAN DAN KOPERASI UNTUK KESEJAHTERAAN DAN KALTIM MAJU
Bernatal Saragih: Guru Besar Bidang Ilmu Pangan dan Gizi Universitas Mulawarman, Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Kaltim, Ketua Perhimpunan Ahli Pangan dan Gizi Kalimantan Timur, Ketua Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Kota Samarinda, Pembina Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia Kaltim, Tim Ahli Kemanan Pangan Kaltim, dan Wakil Ketua Masyarakat Singkong Indonesia Kaltim