PENGUATAN SEKTOR UMKM DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) MELALUI CASH MANAGEMENT
Intan Puspitasari
[email protected] Universitas Muahammadiyah Purworejo
Abstrak UMKM merupakan salah satu sektor industri yang sedikit bahkan tidak sama sekali terkena dampak krisis baik krisis moneter maupun krisis global yang melanda dunia. sehingga UMKM dapat diperhitungkan dalam meningkatkan kekompetitifan pasar dan stabilisasi sistem ekonomi yang ada. Oleh karena itu perlu adanya penguatan UMKM agar dapat bertahan dan bersaing dalam perdagangan bebas atau MEA yang sebentar lagi akan diterapkan di Indonesia Penguatan UMKM dalam bidang manajemen usaha dapat dilakukan melalui cash managemet yang focus dalam tiga hal, yaitu 1). Mempercepat Pemasukan Kas, 2). Memperlambat Pengeluaran kas dan 3). Memelihara Saldo Kas yang Optimal. Kata kunci: UMKM, cash managemet, MEA.
permodalan pada usaha-usaha skala besar.
PENDAHULUAN Sejarah perjalan perekonomian
Ketika terjadi Krisis Global pun demikian
dunia mengalami beberapa kali kejadian.
yang berdampak kepada industri-industri
Pada tahun 1997/1998 terjadi krisis
besar.
moneter yang mana pada saat itu usaha
berdampak kepada Usaha Mikro Kecil
berskala besar mengalami kebangkrutan
dan Menengah (UMKM), yang pada saat
atau pailit di karenakan tidak mampu lagi
itu justru cenderung bertahan, bahkan
memproduksi yang di sebabkan oleh
kian bertambah.
meningkatnya harga bahan baku yang
Namum
hal
tersebut
tidak
UMKM merupakan salah satu
impor,
sektor industri yang sedikit bahkan tidak
melemahnya nilai tukar rupiah terhadap
sama sekali terkena dampak krisis global
dollar sehingga biaya cicilan utang juga
yang melanda dunia. Dalam analisis
naik, selain itu sektor perbankan yang
makro ekonomi UMKM memiliki peran
umumnya juga mengalami keterpurukan
strategis dalam pendapatan nasional dan
sehingga menjadi permasalahan dalam hal
pengurangan pengangguran sesuai dengan
impor,
kenaikan
pajak
Intan Puspitasari: Penguatan Sektor UMKM Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Melalui Cash Management Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
33
UU.No 20 Th 2008 BAB III Pasal V yang
stabilisasi sistem ekonomi yang ada,
berbunyi “meningkatkan peran Usaha
sehingga perlu adanya penguatan UMKM
Mikro, Kecil, dan Menengah dalam
agar dapat bertahan dan bersaing dalam
pembangunan
perdagangan bebas atau MEA yang
daerah,
penciptaan
lapangan kerja, pemerataan pendapatan,
sebentar
lagi
pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan
Indonesia.
akan
diterapkan
di
rakyat dari kemiskinan”. Dalam ekonomi
Salah satu cara memperkuat
makro salah satu yang menjadi pokok
keberadaan UMKM dalam menghadapi
permasalahan adalah pengangguran dan
MEA
membahas tentang pendapatan nasional
kegiatan pengelolaan keuangan, yaitu
atau pertumbuhan ekonomi.
manajemen kas.
Sebentar
lagi,
di
Indonesia
adalah
melalui
perdagangan
bebas akan mulai diberlakukan di negara kita. Tentunya ada dampak positif dan
PENGERTIAN UMKM Usaha Menengah adalah usaha
Namun
ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
mempersiapkan
yang dilakukan oleh orang perseorangan
semua kemungkinan yang akan terjadi.
atau badan usaha yang bukan merupakan
Kita harus mempersiapkan UMKM dalam
anak perusahaan atau cabang perusahaan
menyongsong datangnya MEA, karena
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
salah
dilakukan
bagian baik langsung maupun tidak
rencana
langsung dengan Usaha Kecil atau usaha
strstegisnya dalam menghadapi MEA
besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
adalah penguatan pada sektor UMKM.
hasil penjualan tahunan sebagaimana
UMKM hadir sebagai suatu solusi dari
diatur dalam Undang-Undang ini.
negative
yang
akan
demikian
kita
perlu
satu
pemerintah
langkah
terjadi.
yang
berdasarkan
sistem perekonomian yang sehat. UMKM
Sesuai dengan Undang- Undang
merupakan salah satu sektor industri yang
Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
sedikit bahkan tidak sama sekali terkena
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) :
dampak krisis global yang melanda dunia. Dengan bukti ini, jelas bahwa UMKM dapat
diperhitungkan
dalam
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan
usaha
perorangan
yang
meningkatkan kekompetitifan pasar dan Intan Puspitasari: Penguatan Sektor UMKM Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Melalui Cash Management Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
34
memenuhi
kriteria
Usaha
Mikro
3. Usaha
Menengah
adalah
usaha
yang
berdiri
sebagaimana diatur dalam Undang-
ekonomi
produktif
Undang ini.
sendiri, yang dilakukan oleh orang
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi
perseorangan atau badan usaha yang
produktif yang berdirisendiri, yang
bukan merupakan anak perusahaan
dilakukan oleh orang perorangan atau
atau
badan usaha yang bukan merupakan
dimiliki,
anak perusahaan atau bukan cabang
bagian baik langsung maupun tidak
perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
langsung dengan Usaha Kecil atau
atau menjadi bagian baik langsung
usaha besar dengan jumlah kekayaan
maupun tidak langsung dari usaha
bersih atau hasil penjualan tahunan
menengah atau usaha besar yang
sebagaimana diatur dalam Undang-
memenuhi
Undang ini.
kriteria
sebagaimana
Usaha
dimaksud
Kecil
cabang
perusahaan
dikuasai,
atau
yang menjadi
dalam
Undang-Undang ini. Adapun kriteria Usaha Kecil Mikro dan Menengah adalah sebagai berikut: KRITERIA No.
URAIAN
ASSET
OMZET
1
USAHA MIKRO
Maks. 50 Juta
Maks. 300 Juta
2
USAHA KECIL
> 50 Juta - 500 Juta
> 300 Juta - 2,5 Miliar
3
USAHA MENENGAH > 500 Juta - 10 Miliar > 2,5 Miliar - 50 Miliar
Sumber: www.depkop.go.id
mencari nafkah, yang lebih umum Selain tersebut,
berdasar dari
perkembangannya Menengah dapat beberapa
kriteria
Undang-undang
sudut
dikenal
pandang
Usaha
Kecil
Dan
Kecil
2.
sebagai
Menengah
Micro Enterprise, merupakan Usaha
pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan.
Livelihood Activities, merupakan Usaha Kecil
informal.
Kecil Menengah yang memiliki sifat
Dan
Menengah yaitu: 1.
sektor
Contohnya adalah pedagang kaki lima.
dikelompokkan dalam Usaha
sebagai
yang
kesempatan
digunakan
kerja
untuk
3.
Small Dynamic Enterprise, merupakan Usaha Kecil Menengah yang telah memiliki
jiwa
kewirausahaan
dan
Intan Puspitasari: Penguatan Sektor UMKM Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Melalui Cash Management Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
35
4.
mampu menerima pekerjaan subkontrak
Karena ditinjau dari sisi produktivitas,
dan ekspor.
memegang
asset
Fast Moving Enterprise, merupakam
merupakan
pilihan
Usaha Kecil Menengah yang telah
perusahaan.
memiliki jiwa kewirausahaan dan akan
Menurut
melakukan transformasi menjadi Usaha
perusahaan menyimpan uang kas memilikik
Besar (UB).
tiga tujuan, yaitu:
PENGERTIAN KAS
seminimal
Harjito
yang
dan
mungkin
baik
untuk
Martono
(2001)
1. Kebutuhan kas untuk Transaksi
Kas merupakan salah satu bagian
Kebutuhan
kas
untuk
transaksi
dari aktiva yang memiliki sifat paling lancar
diperlukan dalam pelaksanaan operasi
(paling liquid) dan paling mudah berpindah
usaha perusahaan, seperti pembayaran
tangan
upah, pembelian bahan baku, biaya
dalam
dibutuhkan
suatu
perusahaan
transaksi. baik
Kas
digunakan
untuk operasi perusahaan sehari-hari (dalam bentuk
modal
pembelian
aktiva
kerja)
maupun
tetap
memiliki
untuk sifat
adminitrasi, dan biaya kantor. 2. Kebutuan Kas untuk berjaga-jaga Kebutuhan dimaksudkan
kontinyu Aliran kas kontinyu (terus menerus) digunakan untuk pembelian bahan baku dan baha pembantu, membayar upah dan gaji, membayar siplies kantor habis pakai, dan sebaginya. Sedangkan aliran kas yang tidak kontinyu (tidak rutin) digunkan untuk pembelian aktiva tetap, hutang, pembayaran deviden, pembayaran pajak, dan sebagainya. (Harjito dan Martono, 2001:117)
untuk
berjaga-jaga mengantisipasi
dan
sulit
diperkirakan.
Pengeluaran yang tiba-tiba muncul dan harus
dibayar
perusahaan
akan
menyulitkan perusahaan apabila tidak memiliki cadangan kas yang cukup. 3. Kebutuhan kas untuk spekulasi Kebutuhan
kas
untuk
spekulasi
dimaksudkan agar perusahaan dapat memanfaatkan kesempatan agar apabila ada barang yang dapat dibeli secara lebih murah.
MOTIF MEMEGANG KAS memegang
untuk
aliran kas masuk dan keluar yang tidak
kontinyu dan tidak kontinyu.
Perusahaan
kas
kas
karena kas merupakan asset yang paling
Sedangkan
menurut
Hanafi,
(2004: 537-538) ada empat motif memegang
tidak produktif dibandingkan asset lainnya. Intan Puspitasari: Penguatan Sektor UMKM Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Melalui Cash Management Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
36
kas yang dilakukan oleh suatu perusahaan, yaitu
1. Mempercepat Pemasukan Kas Mempercepat aliran kas bertujuan menaikkan ketersediaan kas, dengan
1. Motif Transaksi Perusahaan
memegang
kas
karena
untuk memenuhi kebutuhan transaksi.
memegang
a. Penjualan kas Penjualan yang dilakukan secara
2. Motif Berjaga-jaga Perusahaan
cara:
kas
untuk
berjaga-jaga menghadapi ketidakpastian
langsung tanpa piutang. b. Potongan Kas (cash discount) Potongan kas yang ditujukan untuk
di masa mendatang. 3. Kebutuhan di Masa Mendatang Kebutuhan kas bias meningkat pada saat kejadian-kejadian tertentu di masa
mempercepat pembayaran piutang oleh pembeli/pelanggan perusahaan. c. Desentralisasi
pusat
penerimaan
pembayaran
mendatang.
Yaitu
4. Saldo Kas Minimal
Membagi
Bank seringkali mensyaratkan saldo kas
tempat
untuk
minimal yang tetap berada di rekening
pembayaran
pada
berbagai
dilakukannya
d. Lockboxes
perusahaan di Bank.
Adalah menyediakan kotak-kotak CASH MANAGEMENT (MANAJEMEN KAS)
pembayaran pada suatu tempat. 2. Memperlambat Pengeluaran kas
Perusahaan keuangannya
harus
dalam
mengelola
mempertimbangkan
Memperlambat pengeluaran kas bertujuan agar perusahaan mempunyai
aliran kasnya agar dapat terkontrol dan dapat
kesempatan yang lebih lama untuk
digunakan sesuai dengan tujuan perusahaan.
menggunakan kas. Ada beberapa cara
Aliran kas yang harus dikelola perusahaan
untuk memperlambat pembayaran,
adalah aliran kas masuk dan aliran kas
yaitu:
keluar. Ada tiga hal yang ingin dilakukan
a. Pembelian dengan kredit
manajer keuangan ketika megelola kas
Adalah suplier mendanai terlebih
(Hanafi, 2004:538)
dahulu pembelian yang dilakukan oleh perusahaan.
Intan Puspitasari: Penguatan Sektor UMKM Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Melalui Cash Management Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
37
b. Memanfaatkan float
rendah produktivitasnya. Dengan trade
Float Merupakan selisih perbedaan
off
saldo
memegang saldo kas yang optimal,
bank
dengan
saldo
kas
perusahaan.
maka
perusahaan
diharapkan
yaitu saldo kas yang bias menjaga
c. Menggunakan draft
likuiditas perusahaan, tetapi juga bias
Draft merupakan tanda bayar yang
menjaga
harus
(Hanafi, 2004: 544)
diotorisasi
perusahaan
oleh
untuk
pihak
kemudian
produktivitas
perusahaan.
PEMBAHASAN
dibayarkan. Diberlakukankan
d. Pembayaran secara sentral Yaitu pembayaran yang dilakukan di setiap cabang perusahaan akan diserahkan
ke
pusat
untuk
bebas atau MEA (Masyarakan Ekonomi ASEAN)
di
Indonesia
tentunya
akan
mempengaruhi perkembangan UMKM di Indonesia yang dapat bersaing dengan
dimintakan otorisasi.
produk produk asing yang masuk ke
e. Cek dibayar pada hari tertentu
Indonesia adalah dengan memperkuat sector
Cek dapat dipakai untuk
UMKM di Indonesia. Salah satu bagian
memperlambat pembayaran kas. 3. Memelihara Saldo Kas yang Optimal Setelah
perdagangan
ketersediaan
kas
meningkat, langkah berikutnya adalah menentukan saldo kas yang optimal. Memegang kas memiliki trade off
yang harus diperkuat dalam UMKM adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman dalam
mengelola
kas
atau
dalam
pembahasan ini adalah (cash management) manajemen kas.
tingkat keuntungan dan risiko. Semakin
CASH MANAGEMENT BAGI UMKM
besar
DALAM MENGHADAPI MEA
saldo
kas,
semakin
liquid
perusahaan dan semakin aman dari risiko kekurangan kas. Kekurangan menyebabkan
a. Penjualan Kas kas
operasi
dapat perusahaan
terganggu. Sebaliknya kas yang besar menyebabkan kurangnya produktifitas asset perusahaan, karena secara umum kas
merupakan asset
1. Mempercepat Pemasukan Kas
UMKM
akan
memperoleh
melalui penjualan langsung tanpa Piutang atau kredit. Karena piutang atau kredit hanya akan menunda penerimaan kas. Penjualan kredit
yang paling
Intan Puspitasari: Penguatan Sektor UMKM Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Melalui Cash Management Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
38
kas
diberikan dengan cara-cara untuk
Apabila
mempercepat pemasukan kas dari
memanfaatkan potongan kas, maka
penjualan kredit tersebut.
ia
b. Potongan Kas (cash discount) UMKM
menentukan
akan
Term
berniat
membayar
kesepuluh,
term atau
persyaratan potongan kas.
pelanggan
bukan
pada
hari
pada
hari
pertama. Karena pelanggan masih bias menunda pengeluaran kas. Jika
yang ditetapkan biasanya adalah
pelanggan
1/10
memanfaatkan potongan kas, maka
–
n/30.
Artinya
UMKM
tidak
berniat
menawarkan potongan (discount)
sebaiknya
sebesar
pelanggan
pada hari ketiga puluh, dengan alas
bersedia membayar dalam jangka
an yang sama dengan alas an
waktu 10 hari. apabila pelanggan
sebelumnya.
1%
apabila
tidak mau memanfaatkan tawaran
pelanggan
membayar
c. Desentralisasi pusat penerimaan
tersebut, pelanggan harus melunasi
pembayaran
utangnya dalam jangka waktu 30
Apabila pelanggan yang tersebar
hari. Pembayaran dalam jangka
secara
waktu 11 sampai 30 hari tidak akan
kebiasaan menggunakan pos wesel
memperoleh potongan.
sebagai
Apabila dalam jangka waktu 30 hari
pusat pembayaran ada di suatu
piutang tersebut belum dibayarkan,
tempat, misanya Jakarta. Jika ada
UMKM bisa mengubah piutang
pos
dagang tersebut menjadi piutang
Banyuwangi membutuhkan waktu 7
wesel. Piutang wesel merupakan
hari
janji
Apabila
tertulis
pelanggan
akan
geografis
alat
wesel
untuk
mempunyai
pembayaran,
dari
pelanggan
sampai
uang
yang
di
yang
di
Jakarta. beredar
membayar sejumlah uang tertentu
(outstanding) setiap harinya adalah
beserta bunganya, dalam jangka
Rp 1 milyar , maka ada Rp 7 milyar
waktu
wesel
(7 hari x Rp 1 milyar) uang yang
memmiliki kekuatan hukum yang
tidak bisa dipakai karena masih
lebih tinggi dibandingkan dengan
dalam
piutang
biasanya
mempercepat perjalanan tersebut,
hanya timbul dari kebiasaan bisnis
UMKM dapat menyebarkan pusat
(tanpa bukti tertulis yang cukup).
penerimaan.
tertentu.
dagang
Piutang
yang
perjalanan.
Misalnya
Untuk
UMKM
Intan Puspitasari: Penguatan Sektor UMKM Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Melalui Cash Management Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
39
membuka
rekening
penerima
kesempatan menunda pengeluaran
pembayaran di bank di tiga kota.
kas.
Sehigga pelanggan dapat memilih
dipertimbangkan
tempat terdekat untuk engirimkan
manfaat
weselnya yang dapat mempercepat
pembayaran tersebut dibandingkan
waktu dan meminimumkan biaya.
dengan biaya yang ditimbukan.
Dan pada akhirnya dapat dilakukan
Apabila
suatu penghematan dibandingkan
tersebut lebih besar dibandingkan
dengan
biaya
biaya
pelaksanan
concentration banking tersebut.
demikian
perlu
terlebih
dahulu
dari
penundaan
manfaat
yang
penundaan
ditimbukan,
maka
alternative pembelian dengan kredit
d. Lockboxes
dapat dilakukan.
Lockboxes memiliki ide yang sama dengan
Namun
concentration
b. Memanfaatkan float
banking.
Apabila UMKM memiliki saldo kas
Misalnya pembeli yang tersebar ke
RP 1 Juta, kemudian UMKM
pelosok-pelosok
akan
tersebut mengeluarkan cek sebesar
maka
Rp 300.000,00 maka saldo kas
melakukan mereka
kota
pembayaran, dapat
melakukannya
UMKM
akan
tercatat
Rp
melalui Kantor Pos terdekat yang
700.000,00. Namun saldo di bank
telah
tidak
disediakan
kotak-kotak
langsung
menjadi
Rp
penerimaan oleh UMKM dengan
700.000,00 karena cek tersebut
kerjasama yang telah terjalin. Dan
biasanya tidak langsung diuangkan.
pada
Ada
periode
mengirimkan berkeliling
tertentu
UMKM
petugas
untuk
menguangkan cek. Apabila UMKM
mengumpulkan
dapat menaksir jumlah float setiap
dan
pembayaran
dalam
kotak-kotak
tersebut.
a. Pembelian dengan kredit Pebelian
dengan
kredit
waktu
untuk
periodenya dengan cukup akurat, maka
2. Memperlambat Pengeluaran kas
tenggang
float
tersebut
dapat
dimanfaatkan sebagai sumber dana. Risiko yang ditimbukan adalah
berarti
peramalan/penaksiran yang salah
supplier mendanai terlebih dahulu
akan
pembelian yang dilakukan oleh
(jumlah kewajiban melebihi saldo
UMKM.
kas
UMKM
memiliki
menimbulkan
yang
ada).
overdrawn
Bank
Intan Puspitasari: Penguatan Sektor UMKM Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Melalui Cash Management Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
40
bisa
memberikan penalty atau denda
dibayarkan pada hari jumat. Biasanya cek tidak langsung diuangkan, apalagi hari jumat yang merupakan hari terakhir transaksi di bank dalam setiap minggunya. Dan biasanya nasabah akan melakukan transaksi di bank pada hari senin.
terhadap overdrawn semacam itu, kecuali antara UMKM dengan bank ada perjanjian khusus sebelumnya. c. Menggunakan draft Istilah yang paling popular adalah kas bon. Dalam kas bon apabila ada tagihan
datang,
maka
akan
dibuatkan surat pembayaran yang kemudian
baru
bisa
diuangkan
beberapa hari kemudian. Hal ini bemanfaat juga untuk pengendalian keuangan UMKM. d. Pembayaran secara sentral Setiap tagihan yang datang ke cabang UMKM akan diserahkan ke pusat
untuk
dimintai
otorisasi.
Setelah pusat memberikan otorisasi, baru kemudian diserahkan lagi ke cabang
dan
kemudian
bisa
3. Memelihara Saldo Kas yang Optimal Apabila UMKM telah berhasil mengelola kas dengan baik, langkah yang harus dilakukan adalah menentukan saldo kas yang optimal. Dalam menentukan saldo kas yang optimal, terdapat dua model analisis yaitu Model Persediaan dan model Miller-Orr. Dari dua metode tersebut yang lebih sesuai dengan kondisi saldo kas pada UMKM adalah dengan menggunakan model persediaan Boumol, karena secara rata-rata UMKM menggunakan kas dengan pola yang konstan. Pola konsumsi yang konstan dengan model Boumol dapat dilihat pada gambar berikut:
dibayarkan. Dengan cara semacam Gambar 1 Pola Konsumsi dengan Model Boumol
ini pembayaran bisa ditunda. Surat tagihan yang dibawa ke pusat dan dikembalikan lagi akan memakan waktu. Manfaat
C
lain dari cara
semacam ini adalah pengendalian
C/2
keuangan yang lebih baik, sehingga supplier
diharapkan
akan
lebih
memahami prosedur semacam itu. e. Cek dibayar pada hari tertentu Misalnya pembayaran gaji pegawai dari UMKM melalui cek yang
Sumber: Hanafi (2004)
Waktu
Model Persediaan (Model Baumol) bertujuan untuk menghitung saldo kas yang optimal, yaitu saldo kas yang bisa
Intan Puspitasari: Penguatan Sektor UMKM Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Melalui Cash Management Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
41
meminimalkan total biaya transaksi.
kecil. Dan sebaliknya, Jika saldo kas
Total
optimal kecil, maka UMKM harus
biaya
transaksi
yang
akan
diminimalkan untuk memperoleh saldo
sering
kas optimal terdiri dari dua item, yaitu:
semakin
a. Biaya simpan
pengadaan kas, tetapi simpan akan
Berupa
biaya
kesempatan
mengisi tinggi
kas,
yang
biaya
berarti transaski
menjadi semakin kecil karena rata-rata
(opportunity cost) yang muncul
persediaan menjadi kecil.
karena perusahaan memegang kas,
Adapun trade off total biaya kas dapat
bukannya
dilihat pada gambar 2 berikut ini:
memegang
surat
berharga.
Gambar 2 Trade Off Total Biaya Kas
b. Biaya transaksi Biaya transaksi merupakan biaya yang
dikeluarkan
Biaya Total Biaya
untuk
Biaya
memperoleh saldo kas tersebut. Sehingga total biaya dapat dituliskan sebagai berikut:
Biaya
Biaya Total = Biaya Simpan+Biaya Transaksi
sumber: Hanafi (2004)
Saldo
Atau PENUTUP
TC = (C/2)i + (T/C)b
Penguatan sektor UMKM dalam
Dimana: C = Saldo kas optimal
menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
i = Tingkat bunga
(MEA)
T = Total kebutuhan kas dalam satu
management (manjemen kas). UMKM yang
dapat
dilakukan
melalui
cash
dapat mengelola kas dengan baik, maka dia
periode
dapat eksis bertahan dalam persaingan pasar
b = Biaya order kas Yang diperhatikan adalah trade off
bebas di Indonesia.
biaya
Cash management yang dilakukan
transaksi. Jika saldo kas optimal besar,
antara lain Mempercepat Pemasukan Kas,
maka biaya simpan akan menjadi lebih
dan memperlambat Pengeluaran kas, serta
tinggi, tetapi biaya transaski akan lebih
apabila apabila UMKM telah berhasil
antara
biaya
simpan
dan
Intan Puspitasari: Penguatan Sektor UMKM Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Melalui Cash Management Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
42
mengelola kas dengan baik, langkah yang harus dilakukan adalah memelihara saldo
DAFTAR PUSTAKA
kas yang optimal. Metode
yang
digunakan
untuk
memelihara saldo kas yang optimal pada UMKM adalah model Model Persediaan
Martono dan Harjito, Agus. 2001. Manajemen Keuangan. Ekonisia. Yogyakarta
(Model Baumol). Model ini bertujuan untuk
Hanafi, Mamduh. 2004. Manajemen Keuangan. BPFE. Yogyakarta
menghitung saldo kas yang optimal, yaitu
www.depkop.go.id
saldo kas yang bisa meminimalkan total
Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang
biaya transaksi.
Usaha Kecil Mikro dan Menengah.
Intan Puspitasari: Penguatan Sektor UMKM Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Melalui Cash Management Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
43
Intan Puspitasari: Penguatan Sektor UMKM Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Melalui Cash Management Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
44