PENGERTIAN KOPERASI, KONSEP, NILAI, PRINSIP, PENDEKATAN, dan PERAN KOPERASI Hampir dua abad telah berlalu sejak sekelompok buruh di Rochalde, Inggris, mendirikan koperasi untuk pertama kalinya. Sejak saat itu, langsung atau tidak langsung berjuta-juta manusia diseluruh dunia telah merasakan dan mendapatkan manfaat dari lembaga ekonomi yang mereka pelopori itu. orang-orang memandang bahwa dengan menghimpun kekuatan atau berbagai sumber daya dalam wadah koperasi, yang dikelola secara berdaya guna,berhasil guna, dan bermanfaat, tak heran dapat meenciptakan berbagai manfaat yang dapat dirasakan bersama. Manfaat yang dirasakan dari koperasi tersebut, tidak terpengaruh oleh silih bergantinya pergantian pemerintahan maupun perubahan-perubahan lainnya di suatu negara. koperasi tetap mampu menunjukan eksistensi dan keunggulannya. Kontribusi koperasi dalam kehidupan masyarakat dunia, betapa riil dan berharganya sumbanganyang diberikan oleh koperasi untuk kehidupan masyarakat dengan memperjuangkan kepentingan ekonomi rakyat kecil.
PENGERTIAN KOPERASI. Pengertian Koperasi secara harfiah atau secara luas ialah berasal dari kata “Co” dan “Operation”mempunyai arti “Bersama-sama bekerja”. Pengertian sebelumnya berasal dari bahasa inggris “co-operationatau cooperative ”, dan adapula pendapat lain bahwa koperasi berasal dari bahasa latin “coopere” walaupun memiliki kata yang berbeda dalam berbagai bahasa tetapi memiliki arti yang sama “Bersama-sama bekerja”guna untuk mencapai tujuan serta kemanfaatan bersama. Adapun berbagai pengertian Koperasi dari berbagai ilmuwan dan lembaga internasional:
Calvert dalam bukunya “The Law and Principles of Cooperations”, menyatakan bahwa koperasi adalah sebagai orang-orang yang hasratnya dilakukan sebagai manusia atas dasar kesamaan untuk mencapai tujuan ekonomi masing-masing. Drs. A. Chaniago dalam bukunya “Perkoperasian Indonesia”, koperasi adalah sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan huku yang memberi kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeleuargaan menjalankan usaha, untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya. (Internasional Labor Organization) ILO , “cooperative is an association of person, usually of limited man, who have voluntary joined together, to achieve a common economic and through the formation of a demokratically controlled bussiness organization, making contribution to the capital required and accepts a fair share of the risks and benefits of the undertaking” (koperasi adalah sebuah perkumpulan orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk mencapai tujuan ekonomi bersama, organisasi perusahaan yang dikendalikan secara demokratis. Kontribusi yang adil terhadap modal yang diperlukan dan menanggung resiko dan menerima bagian keuntungan secara adil.) pengertian yang diutarakan oleh Internasional Labor Organization sebelumnya merupakan resolusi nomor 127 yang dibuat ILO pada tahun 1966 menggambarkan mengenai ciri-ciri utama koperasi.
ICA (International Cooperative Alliance) mengadakan Kongres di Manchester, Inggris pada bulan September 1995. Mendefinisikan bahwa “koperasi adalah sebagai perkumpulan otonom dari orang-orang yang bersatu secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dari budaya bersama melalui perusahaan yang dimiliki bersama dan dikendalikan secara demokratis.". Dengan perkembangan pengertian koperasi sebagaimana dikemukakan tersebut , dapatlah ditarik suatu pengertian bahwa koperasi memiliki pengertian yang beragam tetapi memiliki tujuan yang sama. Jadi Koperasi ialah perkumpulan orang-orang yang mempunyai kepentingan ekonomi yang sama, yang ingin dipenuhi secara bersama melalui pembentukan perusahaan yang dikelila dan diawasi secara demokratis. Konsep koperasi terbagi tiga yaitu: 1. Konsep koperasi barat, Yaitu merupakan organisasi ekonomi, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai kesamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi. 2. Konsep koperasi sosialis, Yaitu koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional. 3. Konsep koperasi Negara berkembang, Yaitu koperasi sudah berkembang dengan cirri tersendiri, yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembionaan dan pengembangan NILAI-NILAI KOPERASI Perusahaan Koperasi merupakan badan Hukum yang melakukan kegiatan usaha yang didirikan orang perseorangan yang memiliki usaha sejenis, yang mempersatukan semua golongan yang secara sukarela, dimiliki bersama, dan dikontrol secara demokrasi untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi. Sebagai tempat sekumpulan usaha sejenis yang memiliki kepentingan yang sama baik untuk meningkatkan efesiensi, efektifitas dan produktivitas yang penuh dengan nilai-nilai universal yang merupakan kekuatan dasar membangun ekonomi sosial masyarakat. Dalam Pernyataan Aliansi Koperasi Sedunia, tahun 1995, tentang Jatidiri Kopersi, Nilai-nilai Koperasi dirumuskan didalam dua bagian yaitu nilai-nilai organisasi dan nilai-nilai etis. : Nilai-nilai organisasi: a. Keadilan Kekeluargaan b. Menolong diri sendiri c. Bertanggung jawab atas nasib diri sendiri d. Demokratis e. Persamaan f. Kesetiakawanan
Nilai-nilia etis yang harus dijunjung oleh anggota koperasi ialah: a. Kejujuran b. Keterbukaan c. Tanggung jawab sosial d. Kepeduliaan terhadap orang lain e. Individualitas PRINSIP-PRINSIP KOPERASI Prinsip-prinsip Koperasi ialah sendi-sendi atau garis garis panutan atau panduan yang digunakan oleh koperasi untuk melaksanakan nilai-nilai koperasi dalam praktek. Sendi koperasi atau asas koperasi digunakan sebagai landasan dan membedakan karakter dan khas koperasi yang membedakan dari perusahaan-perusahaan non koperasi. adapun perbedaan khas antara Perseroan dan Koperasi:
PERSEROAN
KOPERASI
Pemilik/Pemodal: Pemilik/Pemodal: Semua orang yang memiliki modal, uang,· Para Produen yang ingin memperkuat barang bergerak maupun tidak bergerak, dan memperbaiki usahanya yang sadar keahlian, koneksi, dan lain-lian bahwa keinginannya tersebut tidak dapat dicapai apabila diusahakan sendiri. · Para konsumen ingin memperkuat daya belinya. Tujuan: Memperoleh Keuntungan sebesar-· besarnya bagi pemodal dengan cara menggunakan modal membeli barang dan· dijual kembali atau diolah terlebih dahulu kemudian dijual
Tujuan: Memperbaiki dan memperkuat kondisi usaha pemodal. Pemodal produsen berusaha menekan biaya produksi dan menjual barang yang berkualitas kemudian dipasarkan hasil produksi tersebut dengan harga yang selayaknya.
·
Pemilik modal melakukan pengadaan barang dan jasa, pengeceran atau melakukan kegiatan distribusi dengan cara membeli atau membuat sendiri hingga harga barang dan jasa tersebut menjadi lebih murah
Hak dan Tanggung Jawab :
Hak dan Tanggung Jawab :
Sebatas Saham yang dimiliki. Jumlah Setiap anggota tidak sebatas saham yang banyaknya kepemilikan saham dimiliki, saham tidak menentukan menentukan hak suara dan saham dapat besarnya hak suara. diperjual belikan. Prinsip-prinsip koperasi pertama kali diperkenalkan oleh Koperasi Rochdale di Inggris tahun 1844, prinsip-prinsip koperasi tersebut merupakan hasil rumusan yang disepakati oleh seluruh anggota Koperasi Rochdale tentang cara bekerja bagi suatu koperasi yaitu : a. Menjual barang yang murni, tidak dipalsukan, dengan timbangan yang benar b. Menjual dengan tunai c. Menjual dengan harga umum d. Pembagian keuntungan seimbang dengan pembelian anggota dari koperasi e. Satu suara bagi seorang anggota f. Tidak membeda-bedakan aliran dan agama anggota Banyak para ahli dan ilmuwan koperasi yang memaparkan pemikirannya tentang Prinsipprinsip Koperasi. Diantaranya seperti Revrisond Baswir (1997) dengan 3 unsur Prinsipprinsip Koperasi, oleh Prof. Coole dalam bukunya “A Century of Cooperative” yaitu ada 8 hal Prinsip-Prinsip Koperasi, sementara itu ada juga yang berpendapat lain mengenai prinsip-prinsip Koperasi yaitu menurut Koperasi Kredit model Raiffesein tahun 1860 dengan 5 Prinsip-Prinsip Koperasi. Penerapan prinsip-prinsip koperasi adalah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing koperasi di suatu negara, sehingga prinsip koperasi menjadi sangat beragam. Melihat Keadaan seperti itu, ICA sebagai organisasi perkoperasian internasional memandang perlu dibuat suatu rumusan umum mengenai prinsip-prinsip koperasi yang diharapkan dapat diterapkan di koperasi seluruh dunia. Pada Kongres ICA tahun 1934 di London, Komisi Khusus yang dibentuk untuk mengkaji prinsip-prinsip koperasi yang dirintis oleh para pelopor koperasi Rochdale menyimpulkan bahwa dari 8 Prinsip Rochdale, 7 diantaranya dianggap sebagai asas yang cocok atau esensial yaitu : - Keanggotaan bersifat sukarela. - Pengurusan dikelola secara demokratis - Pembagian SHU sesuai partisipasi masing-masing anggota dalam usaha koperasi - Bunga yang terbatas atas modal - Netral dalam lapangan politik dan agama - Tata niaga dijalankan secara tunai
-
Menyelenggarakan pendidikan bagi anggota, pengurus, pengawas dan karyawan koperasi.
Ternyata Rumusan-rumusan yang telah ditetapkan oleh komisi khusus ICA di tahun 1934 tidak disepakati oleh semua negara, terutama 3 butir pokok prinsip koperasi yaitu tata niaga dijalankan secara tunai, netral dalam lapangan politik dan agama serta menyelenggarakan pendidikan bagi anggota, pengurus, pengawas dan staf. Dan akhirnya Prinsip-prinsip tersebut diganti, Kongres ICA di paris tahun 1937 menyempurnakan rumusan tersebut dengan dihapusnya 3 butir tersebut dan ditetapkan 4 yang pertama sebagai prinsip-prinsip ICA. Kemudian dalam Kongres di Praha tahun 1984, IcA menetapkan Anggaran Dasarnya dan menambahkan lagi 3 pokok prinsip-prinsip koperasi. keadaan menjadi berkembang lagi tatkala Kongres ICA tahun 1966, di wina yang memutuskan 6 prinsip koperasi, yaitu : 1. Voluntary and open membership 2. Democratic Administration 3. Limited interest on capital. 4. Distribution of surplus, in proportion to their purchase 5. Providing for members, board members and staf educations 6. Cooperation among the cooperative Diadakan Kongres ICA tahun 1995 di Manchester, Inggris yang merupakan penyempurnaan terakhir untuk perumusan prinsip koperasi sebagai tentang jati diri koperasi (Identity Cooperative ICA Statement/CIS), yang butir-butirnya ialah : a. Keanggotaan sukarela dan Terbuka b. Pengendalian oleh Anggota secara demokratis c. Pratisipasi Ekonomi Anggota d. Otonomi dan Kebebasan e. Pendidikan, Pelatihan dan Informasi f. Kerja sama di antara Koperas-koperasi g. Kepeduliaan terhadap Komunitas. Prinsip-prinsip Koperasi digunakan sebagai landasan atau pedoman bagi koperasi untuk melakukan kegiatan organisasi dan bisnisnya, sekaligus menjadi jati dirinya. Prinsip koperasi dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan seperti, koperasi melayani anggotanya sebaik mungkin dan memperkuat gerakan koperasi dengan bekerjasama baik antara gerakan koperasi maupun antar bangun perusahaan koperasi dengan pelaku ekonomi lainnya serta koperasi juga bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disusun dan disepakati anggota. PENDEKATAN KOPERASI
untuk membangun demokrasi ekonomi tidaklah mudah membalik telapak tangan. Hambatan utama yang dihadapi ialah skala ekonominya yang kecil, lemahnya akses terhadap pemasaran, permodalan, informasi dan tekhnologi serta daya saing yang sangat lemah merupakan masalah struktural menuntut adanya campur tangan dari pemerintah terutama pada aspek kebijakan-kebijakan atau peraturan yang mengacu pada amanah konstitusi masing-masing negara. Terlebih koperasi yang bergerak dalam bidang usaha mikro. Oleh karena itu, pemberdayaan ekonomi kerakyatan dengan pendekatan membangun perusahaan koperasi merupakan salah satu option amanah konstitusi yang perlu dilaksankan dengan sungguh-sungguh penuh dengan keberpihakan terutama dukungan kebijakan pemerintah. Koperasi merupakan badan usaha, yang bisa menghimpun dan membantu unit kecil disektor usaha kecil. Dengan koperasi, berbagai program pengembangan sektor pertanian dan industri rakyat pada umumnya dikelola pengusaha kecil yang bisa dijalankan dengan skala ekonomi yang besar, lebih efesien dan efektif, dengan skala ekonomi yang mampu bekerjasama dengan bangun usaha yang lain dalam satu tataran yang sama.
PERAN DAN FUNGSI KOPERASI Koperasi sering dinyatakan oleh banyak orang sebagai lembaga atau institusi yang memperjuangkan dan menolong kepentingan perekonomian rakyat kecil dengan menghimpun berbagai kekuatan, sumber daya alam yang kemudian dijadikan sebagai wadah atau tempat untuk pengelolaan sumber-sumber atau source tersebut menjadi lebih berdaya guna, efisiensi dan sudah tidak diragukan manfaat yang begitu besarpun akan dirasakan bersama. Fungsi koperasi sangat besar bagi rakyat yaitu seperti, memenuhi kebutuhan anggota untuk memajukan kesejateraannya, membangun sumber daya anggota dan masyarakat, mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota, mengembangkan aspirasi ekonomi anggota dan masyarakat di lingkungan kegiatan koperasi, serta membuka peluang kepad anggotanya untuk mengaktualiasasikan diri dalam bidang ekonomi secara optimal. Peran Koperasi antara lain sebagai berikut ialah : a. Wadah peningkatan taraf hidup dan ketangguhan berdaya saing para anggota koperasi dan masyarakat di lingkungannya b. Bagian intergal dari sistem ekonomi nasional c. Pelaku strategis dalam sistem ekonomi rakyat d. Wadah pencerdasan anggota dan masyarakat di lingkungannya.