MENERAPKAN MANAJEMEN PR]CING DALAM KOPERASI AGROBISNIS, AGROINDUSTRI DAN AGROWSATA DI DIY Oleh : WhiDarko Juli P. AESTNACT For the coopentire novement in thefeld ofsat'ings ahdloans, the intercst rute lot loarc is on indicaror for the cooperutiye site of incone. So hat the calculation oJ ntercst rate loan thal nee^ to be dow cotefulu, so that incone is etpected to be
Xey Wotdt: Inlercsl tdes,
A.
i
come,
prdng nsnagentent
PENDAHULUAN
Pengertian Koperasi menurut undang-undang Koperasi no 2511992 pasal l, adalah badan usaha yang beranggotakan o.ang-orarg atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi ralg/al yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Seperti hal-nya badan usaha lainnya. koperasi bergerak dalam berbagai lapangan usaha untuk memperoleh pendapatan. Ruang lingkup usaha koperasi dapat diklasifikasikan menjadi Iima" yaitu Koperasi Konsumsi(KK). Koperasi Simpan Pinjam atau Koperasi Iftedit (KSP), Koperasi Produksi (KP), Koperasi Jasa (KJ1 dan Koperasi Serba Us$a (KSU) yang memiliki
33
MauopLan
Madjetu P,nhE
Ddldn Kopa$i .,..... (Whlnado tull
4
beberapa unit usaha. Dari lima klasifikasi tersebut, KSP dan
Unit Usaha Simpan Pinjam (USP) KSU bergerak di bidang Usaha Simpan Pinjam. Kegiatan yang dilakukan KSP dan USP KSU (selanjutnya untuk menyebut dua pengenian tersebut akan digunakan kata Koperasi )adalah penghimpunan dana dan penyalural dana, dari dan untuk anggota. KSP dan USP KSU, saat ini menjadi
primadona usaha koperasi setelah paska kisis 1997, yaitu setelah banyak Bank di Likuidasi oleh Pemerintah. Dalam perkembaogannya, Kopemsi tersebut berkembang menjadi lembaga keuangan yang menghimpun dan menyalurkan dana kepada Non Anggota. Sehingga Koperasi menjadi lembaga keuangan yang harus bersaing dengan lembaga keuangan lainya, seperi Ban! Leasing (sewa guna r.rsaha), Pegadaian, Modal Ventura dan lain-lain. Seperti halnya lembaga keuangan laimya, untuk memperoleh pendapalan usaha- koperasi menggunakan spread ya;tu pendapatan lang diperoleh dari selisih antara bunga pinjaman dikurangi bunga simpanan. Selain pendapatan dari administrasi dan jasa lainnya. Dengan demikian suku bunga menjadi indikator utama dalam menentukan besar kecilnya pendapatan yang akan diperoleh. Ketatnya persaingan dari lembaga keuangan yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam. menyebabkan persaingan usaha dibidang simpan pinjam menjadi terbuka, baik antara Koperasi dengan koperasi. koperasi dengan Non Koperasi dan Koperasi dengan perbankan. Sehingga Koperasi dituntut untuk mampu bersaing, dan melakukan perhitungan yang cermat serta efelctif dalam menentukan besarnya suku bunga pinjaman dan simpanan, agar pendapatan yang diinginkan
34
/ol.3l Na I,
tS
F.ttuai
20lN: JJ-16
sesuai target Stru yang ditetapkarl Oleh karena itu koperasi perlu mencari upaya agar suku bunga yang ditawarkan mampu
bersaing dengan suku bunga lembaga keuangan lainnya, dengan menerapkan menejemen dalam menetapkan suku bunga pinjaman (lending rate/LR). Penerapan manajemen ini perlu dilakulan oleh koperasi agardiperoleh prerhitungan suku bunga yang menguntungkaD dan mampu bersaing di pasar. Manajemen dalam perhitungan suku bunga pinjaman telah banyak dilakukan oleh lembaga keuangan seperti perbankan yang disebut Manajemen Princing (Manajemen Harga) untuk menetapkan suku bunga pinjaman oending rate/LR). Manajemen Pricing adalah pengelolaan asset yang digunakan untuk menentukan besamya suku bunga pinjaman (lending ratel LR )minimal atau batas bawah yang didasarkan atas laporan keuangan (Neraca dan Rugi Laba). Sehingga perhitungan LR akan lebih realistis untuk menentukal besamya pendapatan yang akan djtetapkan, dan tidak berdasarkan perkiraan. Praktek yang banl.ak dilakukan koperasi dalam meneraokan suku bunga adalah berdasarkan istimasi (perkiraan). Penetapan suku bunga pinjaman berdasarkan prosenlase bunga per bulan yang harus ditanggung oleh peminjam, misalnya I oZ per bulan, 1.5 7o perbulan, 2,5 % per bulan dan seterusnya. Cara ini efektif pada saat volome usaha belurn besar. namun akan menjaditidak efektifapabila volome usaha makin besar Dengan menerapkan Manajemen Pricing dalam menetapkan LR, bunga pinjaman akan diperhitungkan secara anuilas (per tahun) baik secara Flat (angsuran tetap) maupur effetif(bunga menurun). Perhitungan suku bunga dapat berdasarkan pada laporan keuangal (terdiri dari laporan rugi iaba dan neraca) dan berdasarkan pendekatan bunga yang
35
M.t.rap*@
lttdzjffi
Hclng
Dd6 Kato6i
,...-,
(*Unarto Jull
P)
berpedomanar pada bunga pasar (atau mengacu pada sertiflkat
Bank hdonesia i SBI), Dua cara ters€but akan dikemukan dalam tulisan ini. Sebelum menera*an Manajemen Princing dalam koperasi, akan dikemukakan pengertian Manajemen Pricing dar Suku bunga pinjaman (Lending Rate/LR), deryan mengambil contoh penerapan Maiajemen Pricing dalam perbankan, yang berdasarkan pada gouk simpanan yang ada di Bank yaitu Giro, Deposito dan Tabungan.
B.
TINJAUAN PUSTAKA
B.1 Manajemen Pricing (Murajad.Kr000) Suatu kegiatan manajemen untuk menentukan tingkat suku bunga dari produk-produk yang ditawarkan oleh lembaga yang bergerak di bidangjasa keuangan, s€perti perbankan dan Koperasi, baik di sisi aset maupun liabilities. Mengingat bahwa dana merupakan bahan baku utama yang dijual baik oleh Bank maupun Koperasi dalam kegiatan operasionalnya, maka penetapan hargajual uotuk asset pricing banyak mendasarkan kepada harga beli atau harga pokok dari bahan bakunya yaitu
liability pricing. Tingkat suku bunga (interest rate) dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat dikelompokan sebagai berikr.rt: Kelompok Pinjaman. seperti Cost of funds, premi resiko, biaya pelalanan. overhead dan personel, marjin keuntungan dan frekwensi repricing. Kelompok Simpanan, yang dipertimbangkan adalah cost of funds, biaya pelayanan, temasuk biaya overhead dan personel, marjin keuntungan, struktur target matudty,pricing yield curve simpanan berjangka dan cadangan
a. b.
36
tU.)I
No t, tS F.t .ti
20A9 :
J.116
wajib minimum likuiditas (CWM). Penerapan Majemen pricing yang dilakukan oleh perbankan adalah dengan mcnggunakan metode pricing. Metode ini ada dua pendekatan yaitu b€rdasarkan pada laporan keuangan dan prosentase suku bunga BI (BI rate),
8.2 Metode pricirg detrg8r Pedekatal Suku Bunga Pirjaman (Lending Rate/LR), Pada metode ini, LR yang ditetapkan minimal dapat menutupi semua biay4 sehingga diperoleh pengembalian l"ang memadai, dapat mencapai target pa[gsa pasar, penetrasi sektor ekonomi, dan pertumbuhan aktiva serta kwalitasnya, di samping mencapai target manaj emen gap (yaitu gap antara suku bunga simpanan dengan pinjaman). Metode yang digunakan dalam penetapan LR ini adalah metode pricing yang mencakup 5 komponen, yaitu: Cost OfFutrds, merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan dana. Premi Resiko. baik menurut industri (bidang usaha yang dibiayai) dan perusahaan atau debitur tertentu, yang merupakan antisipasi terhadap penghapusan pinjaman dan biaya pinjaman kurang lancar. Biaya pelayanan, termasuk biaya pe$onel dan overhead. Marjin keuntungan, disesuaikan dengan resiko kredit dan tingkat persaingan. Berdasarkan ke 5 (lima) Komponen tersebut diatas, maka LR dapat dirumuskan sebagai berikut : LR = COM + RISK COST + SPREAD Dari rumus diatas, dapat dijelaskan, COM (Cost Of Money) adalah biaya yang dikeluarkan
a. b. c. d.
L
37
lbl JI Nd l,
15
F.btuad
2A09 :
1316
giro Rp.57.875juta deposito Rp . 679j 50:\ra buga tabungan Rp. 200.000 juta promosi dana Rp- 22.500jura e. Rata-rata outstanding giro Rp. l.75o,000jura f. Rata-rata outstanding deposito Rp. 3.250,000jura a.Biaya b. Biaya c. Biaya d.Biaya
bunga bunga
g.Rata-rataoutstandingtabungan Rp. 1.825.000juta
BI)
h.Reserve Requirement(kas + giro 6,5 % i. Biaya overhead (not interest expenses)Rp, 365.000juta j. Rata-nta aset yang menghasilkau Rp. 17.825.000juta k.Risk Cost 1,5 % l. Spread yang diinginkan 2,5 %
Dari data tersebut diatas, maka dapat dihitung
sebagai
berikuti COF = Biaya bunga I Biaya promosi
a.
'
Tabel :
I
Pe.hitungan Cost Of Fruds (SOF)
Abu drpdohh COF = 14,0?%
b. c.
coLF = coF n -RR =
14,07 / 1-6,5 %= t5,05 % + COM = COLF OHC = 15,05 % + (365.000/t'l .826.000 x 100%) = l7,ro %
39
Matqqt i Mu4M PtaaDdt Kopa6i.-.... (vhtaarto
d.
tau P)
LR (Lending Rate) = COM + Risk Cost + Spread -> 17,10 Merupakan Suku % + 1,5 yo + 2,5 % = 2l,ll yo Bunga minimal yang akan ditetapkan bagi peminjam
+
8.3 PerdekatsnMetodePriciDgberdaserproseDlasebunga yargdidasarkatr pada SertifikltB&nk Indonesia (SBI BasedMarked Based Rrte) (Karmir,2000) Pada Metode pricing ini, suku bunga dihitung berdasarkan pedoman suku bunga sertifikat Bank Indoresia (SB I) atau bunga pasar. Misal bila S8l diitetapkao sebesar 9,50 %, maka dalam kondisi idle money apabila danatidak bisadilempar dipasaran, maka altematifyang dilakukan oleh lembaga perbankan adalah membeli SBL Agar mendapat selisih lebih, maka dana yang
dihimpun dari rnasyarakat dalam bentuk Tabungan, Deposito dan Giro, harus diberikan suku bunga dibawah SBI, sehingga bank tetap memperoleh keuntungan, meskipun ddah optimum. Dengan SBI sebesar 9,5 %. misal bank dapat metetapkan suku bunga simpanan sebesar 8-50 % (lebih rendah I % dari SBI). Yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan LR. Kemudian bunga tersebut dihituDg bersama dengan kornpone lain, yaitu cadangan, biaya operasi, credit risk(resiko kedit) , margin (spread) dan pajak. Sesuai peraturan pemerintah (Bl)Cadangan rvajib yang harus ditetapkan bank adalah 5 %. Kemudian berdasarkan pengalaman biaya operasi yang dikelua*an adalah 6 o/o dan cadangan resiko kredit adalah I Yo, sedangkan margin keuntungan ditetapkan 5 '/" dan pajak 20 %, maka LR dapat dihitung sebagai berikut: Cost ofFund = Bunga yang dibeba*an /100% -cadangan wajib 8,5yo ll00% - 5 Vo -> 8,95 % dibulatkan
-
40
td.3l
No.
t, I5 F.buan 2N9: J3-.t6
menjadi 9 % Lending Rate adalah a. Total biaya dana (cost of find) b. Total biaya operasi c. Resiko kedit macet d. Cadangao Wajib €.
Laba I'ang
9yo
6% tyo 5% 5%
diingintan
o/o
Total sebelum pajak Pajak 20 % dari laba (5%)
26
LR
27%
1%
Deogal reiah diketahui prosentase biaya
sesuai
pengalaman sebelumnya, atau pihak Bank telah mengetahui besamya bia-va. mala lending rate dengan mudah dapat dihitung. Nainun penentuan biaya tidak hanya ditetapkan berdasarkaa pengalaman atau istimasi saja. tetapi dilal(ukan nrelalui perhitungan terlebih dahulu. Dari kedua metode lersebut. maka manajemen dapat memilih metode mana yang paling sesuai. Namun demikian perhitungan Lending Rate berdasarkan perhitutgan laporan keuangan akan jauh lebih realistis.
8.4 Manajamen Pricing dalam Koperasi Pada dasarnya Laporan keuangan koperasi,
meliputi unsur
- unsur neraca. perhitungan hasil usaha, catatan keuangan yang memuat kebijakan kebijalan akuntansi dan penjelasan pospos neraca koperasi dan perhitungan hasil usaha dan laporan pelubalun kekayaan bersih. Berdasarkan neraca Koperasi maka terlihat unsur
-
unsur neraca sebagai berikut:
4t
Yot,
t.3
I3t
3l Na l.
Lulsa Dari Kope.a'i Bunsa Tabunga'l
Kop€6i
1.1.2
Bunga Simpanan
Berjri8ka
1.1
PcDdapatan
1,5
Perdapabn Opelrsi Pinjoman
Admini$rrsi pinjaman
JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL B, BEDAN
OPEMSIONAL
L Beban Bunea
l.r
Bun8a TabunSan KoDeresi
1.2
Btnea Simpanan Bcrjanskn
l:l
Bun8s Pinjamm Yane dnerima
AdminkE6i PinjalM ydg dire ama t.5 Provisi/ Konhi Unruk P.rclchsn Dana 2. BebD Operdsional laiDya 1.4
Bcban
2.t
Bebm Umum dan Adninistrasi
2.2
Bebd Organ66i Bebd Operasional lairnya
2.3
JUMLAH BEBAN OPER.\SIONAI
,
IIASIL USAHA/RIJCIUS$A 2, P€}iDAP,{TAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL
A. PENDAPATAN NON OPERASIONAL Pendanatan Penycnaal
z.
JUIi'ILAH PENDAPATA].i NON OPERASIOiAL B. BEBAN NON OPERASIONAI
I 2.
Bcban Lainnya
JUMI,AH BEBAN/BIAYA NON OPERASIONAL C. SISA HASIL USAHA,/BIAYA NON OPERASIONAL D, BEBAN PAJAK
SISAMSILUSA}IA BERSIH
43
IS
F.btuai 20lt : t3.{6
Madttra M@djM
PricinE
DalM Kopati
....... (Whld@*o
JuI
P)
Dari unsur-unsur neraca dan Pemyataan rugi tersebut terlihat, pada sisi Passiva teldapat unsu-unsur n€raca yang merupakaa beban biaya yang halus ditanggung koperasi yaitu kewajiban bunga ( Tabungan Koperasi dan Simpanan Penyertaan) dan kewajiban lainnya.Sedangkan pada sisi Aktiva terdapat unsur-unsur oeraca yang menghasilkan pendapatan, seperti Pendapatar Bunga baik dari bunga pinjaman dan dari bunga simpanan. Untuk membiayai kewajibanny4 koperasi akan mengandalkan pendapatan yang diperoleh dari pinjaman yang berupa pendapatan bunga. Setisih antara pendapatan bunga dan kewajiban bunga merupakan laba bagi koperasi atau merupakan SHU. Sehingga makin besar kewajiban bunga, koperasi dituntut untuk memperoleh pendaparan lebih besar, sehingga tidak mengalami kerugian dan di peroleh laba sesuai target yang ditetapkar Pendapatan utama Koperasi (pendapataa operasional) berasal dari pinjaman yang diberikan baik kepada anggota maupin kepada non anggota. Sehingga Koperasi dituntut untuk mampu menghitr-rng berapa besamya prosentase bunga yang harus ditetapkan )ang mampu menutup biaya yang harus dikeluarkan sehingga diperoleh Laba yang diinginkan. Untuk menerapkan metode pricing dalam menentukan lending rate koperasi, koperasi harus memiliki administrasi keuangan yang baik, dan koperasi telah melakukan pencatatan keuangan seperti: Biaya-Biaya Bunga (Tabungan, Simpanan Berjangka), biaya promosi (bila ada), Rata-rata outstanding Tabungan Koperasi, rata-rata outstanding Simpanan berjangka, Biaya opeasional, fusk Cost, Margin keuntungan yang diinginkan, Reserve Requirement (Cadangan wajib yang ditetapkan dalam AD/ART). Dengan pencatatan yang
44
thl Sl Nd l,
I5
F.hnafl 2009:
334
dilakukan tersebut maka metode pricing dapat diterapkan. Sebagai ilustrasi apabila berdasarkan catatan keuargan koperasi seperti pada taber; penerapan metode pricing di Koperasi adalah sebagai berikur: a. Biaya bunga simpatan berjangka Rp 45,317 b. Biaya bunga tabungan Rp. 13,333 c. Biaya promosi dana Rp 1,500 d. Rata-mta Simpanan Peryertaan 216,667 Rp e. Rata-rata Tabungan Koperasi t2t,667 Rp f. Resen e RequiremeDt(kas + giro BI) 5% g. Biava overhead (not interest expenses) Rp 24,333 h. Rata-rata aset yang menghasilkan Rp 1,188,333 i. fusk Cost 1Vo j. Spread yang diinginkan 3% Dengan menyesuaikan ptoduk yang ada pada Koperasi, maka dengan rwnus seperti tersebut pada II.2. diperoleh LR koperasi sebesar 24.16Vt S*n bunga ini merupakan suku bunga minima I atau baks bawah yang dapat dijadikan sebagai dasar suku bunga. Besar kecilnya suku bunga ini tergantung dari kinerja koperasi dalam mengelola keuangannya. Dengan cara yang sama. dapat diperoleh suku bunga berdasarkan bunga dasar yang ditetapkan pemerintah / bank lndonesia dalam bentuk SBL
C.
PENTJTTIP
Metode perhitungan suku bunga pinjaman pada dasamya telah dimiliki oleh Koperasi. Karena Koperasi telah memahami, bahwa suku bunga pinjaman yang ditetapkan akan berpengaruh pada pendapataa Koperasi. Oleh karena itu 45
MadAt a M@6tu
PrLbe
ttdlq {opei
....,..
(Whlnqto Jat P)
metod€ p cing ini hanya merupakan salah satu metode yang dapat diterapkan oleh koperasi, dan buka satu-satunya metode yang ada, Semoga bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Mudndjat Kuncoro, Suhardjono, Manajemen Perbankan, Teori dan Aplikasi, BPFE,2002 Siswanto Sutoyo, Manajemen Terapan Bank, PPM' 1999 Pandj i Anoraga, 3E, MM dao H.Djoko Sudantoko, S. Sos, MM, Koperasi, Kewiraiusabaan, dan Us$a Kecil' 2002 Kementrian Kopensi dan Usaha Kecil dan Menengah, UPT Kemitraan dan Kewiausahaal Universitas Diponegoro, Materi dan Modul Peodidikan dan Pelatihan Bagi 400 Tenaga Pendamping 2003 Rewisor Baswir, Koperasi Indodesia, BPFE. 1997
46