PENGEMBANGAN MODEL GENERIK BERBASIS INTERVENSI TERHADAP PERILAKU MANUSIA UNTUK PENGELOLAAN PERIKANAN KARANG INDONESIA Arisetiarso Soemodinoto Program Kelautan The Nature Conservancy Indonesia, Jakarta Suraji Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Sutraman Program Kelautan The Nature Conservancy Indonesia, Jakarta Handoko Adi Susanto RARE Conservation Indonesia, Bogor Makalah dipresentasikan pada Simposium Nasional Pengelolaan Perikanan Karang Berkelanjutan Indonesia Hotel Ramada Bintang Bali, Kuta, Bali, 24 – 27 November 2015
Pendahuluan Latar Belakang (1) Perikanan
karang penting bagi jutaan nelayan dan masyarakat pesisir Indonesia ~ 600+ ribu nelayan & 2,4 juta keluarganya (BPS, 2013) Perikanan karang terancam oleh pemanfaatannya ~ penangkapan berlebih dan penggunaan cara & alat tangkap merusak (a.l. Burke et al., 2012; Radjawali, 2012; Rani, 2003)
Pendahuluan Latar Belakang (2) Pengelolaan perikanan Indonesia mengadopsi EAFM (Adrianto et al., 2013; Musthofa et al., 2011) 6 domain (sumberdaya ikan; habitat dan ekosistem perairan; teknis penangkapan ikan; sosial; ekonomi; dan kelembagaan) Perencanaan dan implementasi konservasi menggunakan Open Standards for the Practice of Conservation (OSPC) (CMP, 2013), dan piranti-lunak MIRADI.
Pendahuluan Latar Belakang (3) Kompatibilitas antara EAFM dan OSPC: (Domain) EAFM
(Komponen) OSPC
Kelembagaan, dan Tata-kelola teknis penangkapan ikan Sumberdaya ikan, dan habitat & ekosistem perairan
Biofisik
Sosial-ekonomi perikanan
Sosio-ekonomi
Model generik pengelolaan perikanan karang yang komplementer terhadap EAFM
Pendahuluan Tujuan Kajian “Membangun sebuah model generik pengelolaan perikanan karang berbasis kepada intervensi terhadap perilaku dan kegiatan manusia yang mengancam keberlanjutan sumberdaya perikanan karang di Indonesia”.
Metodologi Pembuatan model menggunakan piranti Open Standards for the Practice of Conservation (http://cmp-openstandards.org/) dan piranti-lunak MIRADI (https://www.miradi.org/) Menentukan Lingkup Pengelolaan
Menentukan Visi Pengelolaan
Menentukan Target Konservasi
Mengidentifikasi Ancaman Penting
Membangun Model Konsep dan Rantai Perubahan terkait
HASIL & PEMBAHASAN
Lingkup Pengelolaan Lingkup pengelolaan adalah: “fokus geografis atau tematis sebuah kegiatan pengelolaan” (cf. CMP, 2013). “Ekosistem terumbu karang di Indonesia, dimana kegiatan penangkapan ikan karang bernilai ekonomi terjadi atau dilakukan oleh masyarakat nelayan setempat”.
Visi Pengelolaan Visi pengelolaan adalah: “suatu pernyataan yang menggambarkan suatu status atau kondisi keanekaragaman-hayati dan sosial-ekonomi yang ingin dicapai oleh suatu kegiatan pengelolaan (dalam satu periode waktu tertentu)” (cf. CMP, 2013). “Melestarikan perikanan karang dan sumberdaya hayati terkait di ekosistem terumbu karang yang tersebar di seluruh Indonesia, baik di dalam maupun di luar Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KKP3K), dengan mengutamakan keseimbangan antara perlindungan dan pemanfaatan sumberdaya, bekerjasama dengan semua pihak yang berkepentingan/para pemangku-kepentingan”.
Target Konservasi Target konservasi atau target keanekaragaman-hayati adalah: “komponen keanekaragamanhayati pada suatu proyek, yang dapat berupa species, habitat atau ekosistem yang dipilih sebagai fokus suatu proyek” (CMP, 2013). “Populasi-populasi ikan karang bernilai komersial maupun bernilai konsumsi”.
Ancaman Ancaman adalah: “kegiatan manusia yang secara langsung atau tidak langsung merusak satu atau lebih target konservasi” (CMP, 2013). Populasi ikan-ikan karang!
Beberapa ancaman tak-langsung yang menyumbang kepada ancaman langsung terhadap perikanan karang Ancaman langsung
Ancaman tak-langsung atau Faktor penyumbang Tingkat 1 (segera)
Tingkat 2 (penyumbang)
Tingkat 3 (pemicu)
Penangkapan (ikan) berlebih
Penggunaan alat-tangkap yang non-selektif dan takramah lingkungan
Rendahnya pemahaman para pemangku-kepentingan rendahnya kepatuhan
(a) Lemahnya penegakan aturan/hukum; (b) Kebijakan pembangunan yang tidak serasi.
Penangkapan (ikan dengan cara) merusak
Penggunaan alat-tangkap yang tak-ramah lingkungan; penggunaan bom dan racun
Rendahnya pemahaman para pemangku-kepentingan rendahnya kepatuhan
(a) Lemahnya penegakan aturan/hukum; (b) Kebijakan pembangunan yang tidak serasi.
Pencemaran
Pembangunan pertanian yang tak-berkelanjutan
Rendahnya pemahaman para pemangku-kepentingan rendahnya kepatuhan
(a) Lemahnya penegakan aturan/hukum; (b) Kebijakan pembangunan yang tidak serasi.
Pembangunan pesisir
Pembangunan di wilayah pesisir yang tidak mengindahkan rencana tata ruang
Rendahnya pemahaman para pemangku-kepentingan rendahnya kepatuhan
(a) Lemahnya penegakan aturan/hukum; (b) Kebijakan pembangunan yang tidak serasi.
Model Konsep generik pengelolaan perikanan karang
Rantai Perubahan dan Teori Perubahan
Rantai Perubahan generik pengelolaan perikanan karang
Rangkuman
Sebuah model generik berbasis intervensi terhadap perilaku manusia untuk pengelolaan perikanan karang yang efektif dan berkelanjutan di Indonesia telah dibuat dengan menggunakan data dan informasi dari literatur. Model generik tersebut dapat dijadikan sebagai basis untuk merancang dan merencanakan pengelolaan perikanan karang yang secara efektif sangat mengurangi atau menghentikan ancaman penting langsung yang disebabkan oleh manusia dalam memanfaatkan sumberdaya ikan karang.
Saran/Rekomendasi Model generik yang sudah dibangun, meski masih memiliki keterbatasan, sangat disarankan untuk diuji melalui replikasi di berbagai tapak dimana perikanan karang dilakukan. Karena pengelolaan bersifat khas-tapak (site-specific), agar model generik dalam penggunaannya relevan dengan situasi setempat, perlu dilakukan penyesuaian dengan menambahkan komponenkomponen yang cocok (atau mengurangi komponen yang tidak cocok) dari masingmasing tapak, bila ada.
TERIMA KASIH MATUR SUKSMA Arisetiarso Soemodinoto (
[email protected]; 0812-1008-6663) Suraji (
[email protected]; 0812-8238-363) Sutraman (
[email protected]; 0856-2407-6000) Handoko Adi Susanto (
[email protected]; 0812-1163-3960)