PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI: KOTA TERPADU MANDIRI YANG LEBIH MANDIRI
Disampaikan oleh: MUHAMMAD NURDIN DIREKTUR JENDERAL PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI Yogyakarta, 14 Agustus 2017
Data diolah dari berbagai sumber (2017)
2
3
4
5
6
T R A N S M I G R A S I: PENDEKATAN KAWASAN & KLUSTER
Pemerataan penduduk Tersedia lahan, ada lapangan kerja Salah satu solusi pengentasan kemiskinan Mengurangi ketimpangan/kesenjangan
7
74.952 DESA 8
CAPAIAN PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI
1183 DESA DEFINITIF
355 IBUKOTA KECAMATAN
• 619 Kawasan Transmigrasi • 3.606 KIMTRANS (Permukiman Transmigrasi) • 48 KTM (Kota Terpadu Mandiri)
3,36 JUTA HA TANAMAN PANGAN
104 IBUKOTA KABUPATEN
2 IBUKOTA PROVINSI
PENGEMBANGAN WILAYAH KETAHANAN PANGAN NASIONAL DAN PERKEBUNAN
8,4 JUTA TON/ TAHUN GKG
50 KWS CENTRA PRODUKSI CPO
10.328 WIRAUSAHA BARU
9
PROSES PERENCANAAN PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI
Perencanaan
Pengumpulan dan Analisis
Evaluasi
DATA
Pengorganisasian
Implementasi
10
Perencanaan
TEORI DASAR PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI GROWTH POLE THEORY (Perroux dan Boudeville, 1955)
Pertumbuhan memiliki intensitas yang berbeda di setiap titik. Terdapat titik tertentu yang disebut kutub pertumbuhan.
Pusat KTM sebagai core industry dimana terdapat industri pengolahan hasil. Aktivitas produksi di SP (Satuan Permukiman) dapat membentuk secondary growth pole. Growth pole dan secondary growth pole bersinergi dan membentuk hubungan dengan kutub lainnya.
Pola Organisasi Keruangan (spatial organization pattern) Infrastruktur fisik dan sarana produksi Intensitas hubungan fungsional antara pusat dan hinterland
11
PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI MELALUI KONSEP KOTA TERPADU MANDIRI (KTM)
Ket: SKP : Satuan Kawasan Pengembangan Kimtrans: Permukiman Transmigrasi
Desa Sekitar
KAWASAN
KTM merupakan Kawasan Transmigrasi yang pembangunan dan pengembangannya dirancang menjadi pusat pertumbuhan yang mempunyai fungsi perkotaan melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Tujuan: o Menciptakan sentra-sentra agribisnis dan agroindustri o Membuka kesempatan kerja dan peluang usaha o Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para transmigran dan penduduk sekitar di Kawasan Transmigrasi
Desa Utama Desa Sekitar
Desa Utama
KE KABUPATEN
SKP
PUSAT KTM
Jalan Utama
Desa Sekitar
Desa Sekitar
Desa Utama
Desa Utama
Ilustrasi Pengembangan Kawasan Transmigrasi melalui Konsep KTM
12
Pengorganisasian
SINERGI PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI
Lembaga Lainnya
Swasta
Kemendesa PDT Transmigrasi
Pemda Kementerian Lainnya
Badan Pengelola Kawasan
KAWASAN TRANSMIGRASI
UU No. 29 Tahun 2009 tentang Ketransmigrasian; PP No. 3 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU Ketransmigrasian Kepmen Nakertrans Nomor 214 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum KTM RPJP, RPJM, Renstra K/L
Pengembangan Kawasan Transmigrasi melalui sinergi program antar Kementerian/Lembaga. Diantaranya: Pengembangan ekonomi kawasan secara klaster (Menko Perekonomian) Pengembangan infrastruktur kawasan (Kemen PUPR) Program sertifikasi lahan (Pemda dan ATR/BPN) Pengelolaan hasil produksi kawasan (PT. Mitra BUMDes –BUMN) Program Inti – Plasma (swasta)
13
SEBARAN 17 KTM BERSINERGI DENGAN KAWASAN PERDESAAN NASIONAL (KPPN) DAN WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS (WPS) KAWASAN PEUREULAK KAB. ACEH TIMUR
KAWASAN SIDIKALANG KAB. PAKPAK BHARAT
KAWASAN SAMBAS KAB. SAMBAS, DAN KAB. BENGKAYANG KAWASAN RASAU JAYA KAB. KUBU RAYA (KTM Rasau Jaya) KAWASAN SUKADANA KAB. KAYONG UTARA KAWASAN TANJUNG PANDAN KAB. BELITUNG, DAN KAB. BANGKA SELATAN (KTM Batu Betumpang)
KAWASAN SANGATA KAB. KUTAI TIMUR
KAWASAN KOLONEDALE KAB. MOROWALI, KAB. KONAWE SELATAN (KTM Tinangea), PROV. SULTENG, DAN KAB. LUWU TIMUR (KTM Mahalona)
KAWASAN POSO KAB. POSO, KAB. TOJO UNANA, KAB. PARIGI MOUTONG, KAB. DONGGALA
KAWASAN TANJUNG REDEB KAB. BERAU
KAWASAN MAMUJU KAB. MAMUJU, DAN KAB. MAMUJU TENGAH (KTM Tobadak)
KAWASAN DARUBA KAB. PULAU DMOROTAI (KTM Morotai)
KAWASAN BUOL/TOLI-TOLI KAB. BUOL (KTM Air Terang)
KAWASAN GERBANG KAYONG KAB. KAYONG UTARA (KTM Gerbang Kayong)
KAWASAN MABA KAB. HALMAHERA TIMUR KAWASAN KWANDANG KAB.BOALEMO (KTM Pawonsari), KAB. GORONTALO, KAB. GORONTALO UTARA
KAWASAN ARSO KAB. KEEROM KAWASAN MISOL KAB. RAJA AMPAT KAWASAN BULA KAB. MALUKU TENGAH (KTM Kobisonta) dan KAB. SERAM BAGIAN TIMUR
KAWASAN TAPAN KAB. PESISIR SELATAN, DAN LIMAPULUH KOTA
KAWASAN MANOKWARI KAB. MANOKWARI
KAWASAN TANJUNG SIAPIAPI KAB. BANYUASIN (KTM Telang) KAWASAN BATIK NAU KAB. BENGKULU UTARA (KTM Lagita)
KAWASAN RAHA KAB. MUNA dan KAB. MUNA BARAT (KTM Kantisa)
KAWASAN PINRANG KAB. PINRANG KAWASAN WANGI-WANGI KAB. WAKATOBI
KAWASAN BATURAJA (KTM Belitang) KAB. OGAN KOMERING ULU, DAN KAB. OGAN KOMERING ULU TIMUR
KAWASAN BARRU KAB. BARRU, DAN KAB. SIDENRENG RAPPANG
KAWASAN MESUJI KAB. MESUJI (KTM Mesuji), DAN KAB. TULANG BAWANG (KTM Rawa Pitu) KAWASAN CIBALIUNG KAB. PANDEGLANG KAWASAN PANGKALAN BUN KAB. KOTAWARINGIN BARAT KABUPATEN MARABAHAN KAB. BANJAR, DAN KAB. BARITO KUALA (KTM Cahaya Baru)
KAWASAN ENDE KAB. NGADA, DAN KAB. ENDE
KAWASAN PAMEKASAN KAB. PAMEKASAN, DAN SAMPANG KAWASAN BANYUWANGI KAB. BANYUWANGI KAWASAN TABANAN KAB. TABANAN
KAWASAN LABUAN BAJO KAB. MANGGARAI BARAT KAWASAN RABA KAB. DOMPU
KAWASAN PRAYA KAB. LOMBOK TIMUR, DAN KAB. LOMBOK BARAT
KAWASAN MERAUKE KAB. MERAUKE
Legenda: 17 KTM Terpadu KPPN Kode Nomor WPS KTM bersinergi dengan KPPN dan WPS
KAWASAN SUMBAWA BESAR KAB. SUMBAWA
14
Implementasi
STANDAR PELAYANAN KAWASAN TRANSMIGRASI KTM UNTUK MENUNJANG PERKEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI
SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN Permukiman Sarana, Prasarana, dan Utilitas Fasilitas Perdagangan dan Jasa Fasilitas Industri Pengolahan Fasilitas Pendidikan setingkat Sekolah Menengah Atas Fasilitas Kesehatan berupa Puskesmas Dengan Tempat Perawatan (DTP) Ruang Terbuka Hijau Fasilitas Terminal dan atau Dermaga
USAHA EKONOMI Pengembangan kegiatan usaha sekunder (industri pengolahan) dan Perdagangan/Jasa dipusatkan Pengembangan Konsep Agribisnis dan Agrobisnis Pengembangan Komoditas Unggulan Penerapan Teknologi Usaha tani dari hulu ke hilir Himpunan Wirausaha Transmigrasi (HW-Trans) Lembaga Ekonomi (Pengelola Industri, Pasar, Lembaga Keuangan) Gerai Wirausaha Bank, Koperasi LKM-BMT Trans, BUMDes
SOSIAL BUDAYA DAN KEMASYARAKATAN Aktifitas pelayanan pendidikan setingkat SLTA di Pusat KTM Aktifitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas DTP di Pusat KTM Aktifitas Lembaga Pengelola KTM Aktifitas Pusat Pengemb Pendidikan Agama Aktifitas Pusat Kegiatan Peningkatan, Pengetahuan& Keterampilan Masyarakat Aktifitas Penumbuhan dan Pengembangan Integrasi Masyarakat
15
PENGEMBANGAN EKONOMI DI KAWASAN TRANSMIGRASI SECARA KLASTER
Aliran Barang (Komoditas Unggulan) SP/Desa
SP/Desa
Pusat Kegiatan Ekonomi, Industri, Jasa, Perdagangan, Layanan Kesehatan, Pendidikan, dan Sarana Pemerintah
SP/Desa Pusat Kegiatan Desa Utama/SKP
SP/Desa
Pusat KTM/ KPB
Komoditas Unggulan Pusat Produksi Desa
Pusat Kegiatan Kawasan
Pusat Distribusi
Aliran Investasi
Pusat KTM/ Kawasan Perkotaan Baru (KPB)
Sistem klaster mempunyai keunggulan meningkatkan produktivitas, skala keekonomian, meningkatkan nilai tambah, serta mendorong inovasi kewirausahaan 16
KTM TELANG
Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan
contoh kawasan transmigrasi Legalitas dan Informasi Umum
Prov. Sumatera Selatan
Perda KTM : Perda no. 22 Tahun 2009 Badan Pengelola : Petikan Keputusan Bupati Banyasin no. 821/05/BKDPM/2009 (UPTD) Cakupan Wilayah : 95.940 Ha meliputi Kec. Tanjung Lago, Makarti Jaya, Sumber Marga Telang, dan Muara Telang Struktur ruang :4 SKP Pusat KTM : Desa Telang Jaya, Desa Tanjung Lago, Desa Sri Menanti, dan Desa Urip Jumlah Desa/UPT : 11 desa dan 34 eks UPT Jarak dari Kota Provinsi 50 km (aspal, beton, rusak sebagian) Jarak dari Kota Kabupaten 85 km (aspal, beton, rusak sebagian)
Mitra (IPT/NKB)
Sarana dan Prasarana
1. PT. Andira Agro (sawit) 2. PT. Hamita Utama Karsa (sawit)
PUSAT KTM TELANG
Pusat KTM : 1.Tugu; 2. Gapura; 3. Boulevard; 4.Taman Kota; 5. Asrama; 6. Rumah Pintar; 7. Pasar; 8. Kantor Pengelola; 9. Pusat Bisnis; 10. Puskesmas Rawat Inap; 11. Masjid; 12. Jalan Lokal Primer/Sekunder; 13. Jembatan; 14. Dermaga; 15. Pusat Pendidikan Pengembangan Agama; 16. SAB/RO System 17. SMK dan MAN 18. Taman Agro Teknologi; 19. Kantor LKM/BMT; 20. ATM; 21. UKM Mart; 22. Pesantren Kawasan Hinterland: Kantor Pertanian Terpadu, Green House, Rumah Produksi Pupuk Organik Granular, Peternakan Sapi, Seed Center
Pengembangan Usaha Ekonomi
ke Palembang
Komoditas Unggulan : Padi, Kelapa Dalam, Kelapa Sawit Industri Pengolahan Hasil : RMP, Pupuk Granular Kelembagaan Ekonomi : Bank BRI, BNI, aplikasi sistem online Kewirausahaan : HW-Trans
17
Evaluasi
MONITORING DAN EVALUASI PERKEMBANGAN KTM
Monitoring dan Evaluasi untuk pengendalian suatu program karena perubahan lingkungan internal & eksternal. Misalnya: 1. Isu Global, Nasional, Regional & Lokal yang didukung dengan TIK 2. Pergantian Kepemimpinan 3. Perubahan Regulasi dan Kebijakan yang merespon situasi dan kondisi, dst. (contoh: adanya pemekaran wilayah) Tahapan yang telah dicapai oleh sesuatu embrio pusat pertumbuhan yang telah memiliki kemampuan untuk mengatur dan memenuhi kebutuhan minimal layanan sosial ekonomi kawasan sehingga tidak memerlukan dukungan dari luar kawasan
Mandiri
Tahapan yang telah dicapai oleh suatu embrio pusat pertumbuhan dengan fasilitas sosial ekonomi sebagian besar sudah berfungsi dan dimanfaatkan oleh masyarakat Tahapan yang telah dicapai oleh sesuatu embrio pusat pertumbuhan dengan fasilitas kebutuhan dasar kawasan sudah terpenuhi seluruhnya
Monitoring dan Evaluasi KTM untuk mengetahui tingkat perkembangan kawasan (Layanan Dasar/ Berkembang/Mandiri)
Layanan Dasar
18
Contoh Monitoring dan Evaluasi Di Kab. Mesuji, Lampung Harus dilakukan perubahan karena adanya perubahan lingkungan internal dan eksternal Kebijakan skala nasional/regional akan merubah rencana di bawahnya
19
PERUMUSAN INDIKATOR EVALUASI PERKEMBANGAN KTM INDIKATOR EVALUASI PERKEMBANGAN KTM (VERSI LAMA) INDIKATOR I
II
III
Infrastruktur dan Keruangan
Ekonomi
Sosial, Kebudayaan, dan Lembaga
SUB INDIKATOR 1.
Tersedia dan berfungsinya sarana dan prasarana perkotaan
2.
Tersedia dan berfungsinya sarana dan prasarana perhubungan intra dan antar kawasan
3.
Tata ruang dan lingkungan
4.
Tingkat perkembangan sub sistem pertanian
5.
Tingkat perkembangan kelembagaan ekonomi
6.
Berfungsinya lembaga pengelola kawasan dan peran pemerintah daerah dalam pengembangan KTM
7.
Melembaganya layanan sosial skala kawasan
8.
Meningkatnya fungsi kelembagaan pemerintah dan masyarakat
9.
Peran masyarakat dan swasta
Penilaian dalam Monitoring dan Evaluasi: Impact: Perubahan positif apa yang telah dihasilkan oleh program?
Efektivitas: Apakah tujuan program tercapai? Efisiensi: Apakah program dilaksanakan sesuai dengan waktu dan sumberdaya yang telah direncanakan? Keberlanjutan: Apakah kegiatan dapat terus berlanjut setelah program selesai?
Relevansi: Apakah pencapaian tujuan konsisten dengan kebutuhan?
Perlu perumusan indikator yang lebih relevan untuk menilai KTM sebagai sebuah kawasan, mencakup pusat dan hinterland.
Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi bekerjasama dengan Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional (PSPPR) Universitas Gadjah Mada dalam identifikasi indikator evaluasi perkembangan Kota Terpadu Mandiri (KTM)
20
MONITORING DAN EVALUASI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) Monitoring dan Evaluasi Perkembangan Desa (Studi Kasus Indeks Perkembangan Desa Kabupaten Bandung Barat) Melalui monitoring dan evaluasi berbasis TIK, perkembangan desa dapat dipantau secara cepat dan berkala. Sebagai masukan dalam penentuan kebijakan dan program untuk meningkatkan status desa (Desa Tertinggal Desa Berkembang).
Click ↓ PROTOTIPE MODEL SPASIAL DINAMIK PEMBANGUNAN DESA
21
RUMAH PINTAR KTM BELITANG, OKUT, SUMSEL
TERIMA KASIH
PENGOLAHAN AIR KTM RAMBUTAN, OI, SUMSEL
ditjenpktrans.kemendesa.go.id
KEBUN LADA KTM MAHALONA, LUTIM, SULSEL
@DitjenPKTrans
PUSAT BISNIS KTM RASAU JAYA, KUBU RAYA, KALBAR