Pengembangan Industri Otomotif, Perkapalan dan Telematika KOMISI INDUSTRI MANUFAKTUR
RAPAT KOORDINASI NASIONAL RISET DAN TEKNOLOGI Jakarta, 26-27 Oktober 20011
Pengembangan Industri Prioritas • • • • •
Industri Industri Industri Industri Industri Atsiri
Fesyen Kerajinan Batu Mulia Keramik Minyak
• Industri Tekstil • Industri Alas Kaki • Industri Furniture Industri Padat Karya
Industri Kecil dan Menengah
Industri Prioritas Khusus
• Industri Otomotif • Elektronika Industri dan Telematika Pertumbuha n Tinggi
Industri Padat Modal • Industri Penghasil barang Modal • Industri Perkapalan
• Industri Gula • Industri Pupuk • Industri Petrokimia
Industri Berbasis Sumber Daya Alam
• • • • •
Industri Makanan dan Minuma Industri Hilir Kelapa Sawit Industri Hilir Karet Industri Hilir Kakao Industri Hilir Baja & Alumunium Hulu • Industri Rumput Laut
Fokus Pembahasan Komisi Industri dalam Rakornas Ristek 2011
• Industri Otomotif : Angkutan Umum Murah • Industri Maritim : Standarisasi Kapal • Industri ICT : E- Services
Hasil Rapat Pra-Rakornas 2011 (Pelaku Usaha, Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang)
LATAR BELAKANG Pengembangan kendaraan angkutan umum murah untuk pedesaan merupakan arahan Bapak Presiden RI sehingga menjadi salah satu program pemerintah dalam rangka menunjang program pro-rakyat Standarisasi kapal dilaksanakan dalam rangka penumbuhan industri komponen kapal serta meningkatkan efisiensi pembangunan kapal terutama bagi jenis kapal yang banyak dibutuhkan di Indonesia. E-services merupakan sektor yang memiliki potensi pasar yang sangat besar dihari-hari mendatang, sehinga perlu dukungan pemerintah agar industri dalam negeri memainkan peran besar dalam kegiatan tersebut
PETA PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT PENGEMBANGAN INDUSTRI KENDARAAN ANGKUTAN UMUM MURAH
LATAR BELAKANG
► PENGEMBANGAN INDUSTRI MOBIL MURAH 650 cc
DESAIN KONSEP
INOVASI ENGINE & TRANSMISI
PENEMUAN (INVENSION)
R&D SEKTOR AKADEMI K
KNOWLEDGE PUSH RISET PADA “GREEN TECHNOLOGY” & ENERGI TERBARUKAN
R&D SEKTOR PEMERIN -TAH / PUBLIK
INOVASI PEMAKAIAN LGV/LPG PLATFORM
MENATA ULANG INOVASI MENUJU SUSTAINABLE TRANSPORT IDE
PRODUK
MASALAH
DIPERLUKAN DESIGN HOUSE
R&D SEKTOR INDUSTR I SWASTA
INOVASI PLATFORM PRODUK & PROSES PRODUKSI
MARKET PENYEMAIAN (DIFFUSION) PULL PENGEMBANGAN MOBIL RAKYAT HARGA TERJANGKAU & BERWAWASAN LINGKUNGAN
Peta Permasalahan Angkutan Umum Murah = Engine dan transmisi Program
Regulasi
Infrastruktur
Insentif
SDM
Riset & Teknologi
Angkutan Umum Murah Untuk Pedesaan
Belum ada standar, baik material, proses, produk dan performancenya
Belum ada industri engine dan transmisi
• Belum ada Insentif bagi Industri yang melakukan R&D
Belum terintegrasi
• Riset masih berjalan sendirisendiri, mahal, area terbatas (peran industri masih belum banyak dilibatkan)
Engine dan transmisi
Belum ada perlindungan untuk manufaktur engine ber cc rendah (TKDN dan Cluster Industri)
Belum ada pusat pengembangan komponen kendaraan bermotor
• Belum ada dukungan finansial untuk industri engine dan transmisi
Belum ada yang berminat pada engine berkapasitas 650 CC
• Belum ada Riset untuk engine 600 CC
Perlunya penetapan/ pengaturan untuk engine 650 CC dengan menggunakan dual bahan bakar
Belum ada pemilik Teknologi Enginee 650 CC
• Kemudahan mendapatkan dan menjadi kios VIGAS
Diperlukan ahli di bidang Ilmu Bahan dan Teknologi bejana bertekanan
• Belum ada riset untuk pengembangan tabung yang aman
Belum adanya standar pengujian khusus untuk engine
Perlunya pengembangan jaringan VIGAS maupun SPBE
Program penyemaian inovasi dari ilmuwan ke pelaku industri maupun SMK
• Penggalakan riset pada Green Technologi dan Energi terbarukan
Perlu keterlibatan dalam pembentukan lembaga rancang bangun dan
Belum ada lembaga sertifikasi uji engine, khusunya untuk 650 CC
Perlu sertifikasi personil bidang pengujian otomotif
• Riset pengembangan desain dan sistem kendaraan angkutan murah
TINDAK LANJUT MATRIK RENCANA AKSI PROGRAM BERSAMA Kementerian / Institusi Kemenperin
BKPM
Regulasi
Infrastruktur
SDM
Menyusun Standar baik Material, proses, produk dan performance nya
Riset dan Teknologi 1.
1. Mendorong Investasi industri engine
KemenDikNas
KemenRistek
Insentif
1. Meningkatkan pengetahuan SDM dibidang ilmu bahan dan teknologi bejana 2. Meningkatkan Program inovasi dari ilmuawan kepelaku industri maupun SMK 1.
Pengembangan institusi yang menangani pr oses perancangan dan rekayasa mobil mur ah
1. Peningkatkan aktivitas r iset pada green teknology dan energy terbarukan 2. Melaksanakan riset untuk pengembangan tabung yang aman dan riset untuk engine 650 cc . 3. Melibatkan sektor industri dalam
TINDAK LANJUT (CONT…) MATRIK RENCANA AKSI PROGRAM BERSAMA Kementerian / Institusi
Regulasi
Kemenkeu
Kementerian Dalam Negeri Pemda
Infrastruktur
Insentif 1. Memberikan dukungan financial pada industri engine 2. Memberikan insentif bagi industri yang melakukan R and D
1. Mengembangjkan / jaringan vigas maupun SPBE 2. Menyiapkan lembaga sertifikasi uji engine khususnya untuk 650 CC
SDM
Riset dan Teknologi
PETA PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT PENGEMBANGAN KAPAL STANDAR
LATAR BELAKANG Untuk menumbuh kembangkan industri komponen dalam negeri dan meningkatkan efisiensi pembuatan kapal dan daya saing industri pelayaran terutama bagi jenis-jenis kapal yang demandnya besar dapat distandarkan seperti antara lain untuk keperluan : •Patroli (TNI , POLRI, Bea Cukai, KPLP, dan BASARNAS); •Kapal niaga (Penumpang, Barang General Cargo, Curah, Kontainer, maupun Tanker); •Kapal Ikan (ada beberapa tipe kapal ikan); •Kapal pendukung eksplorasi (banyak jenisnya). Fokus awal pada kapal yang banyak dibutuhkan
PETA PERMASALAHAN PENGEMBANGAN KAPAL STANDAR PROGRAM Pengembangan Kapal Standar
Regulasi 1.
2.
Regulasi 1. tentang standardisas kapal yang beroperasi di 2. Indonesia belum ada. UU No.17 tentang Pelayaran yang berkaitan dengan 3. standardisasi belum dilaksanakan.
Infrastruktur Kemampuan PDRKN/NaS DEC belum optimal. Fasilitas produksi galangan kapal nasional umumnya sudah tua. Industri komponen dalam negeri belum berkembang dengan baik.
PERMASALAHAN Insentif 1.
PP 35/2007 1. ttg Insentif R&D belum implement 2. atif.
SDM
Riset dan Teknologi
Tenaga ahli / 1. khususnya designer kapal masih terbatas. Peneliti dan tenaga ahli teknik di 2. bidang perkapalan terbatas. 3.
4.
Sinergi riset dan pengembangan antar instansi dan lembaga masih lemah. Kemitraan antara industri dan lembaga litbang masih lemah. Riset pengembangan desain dan ukuran kapal standar Penyusunan roadmap standardisasi kapal
TINDAK LANJUT MATRIK RENCANA AKSI PROGRAM BERSAMA Kementerian / Regulasi Infrastruktur Institusi KemenHub 1.Menyusun 1.Menyusun kebutuhan kebutuhan kapal kapal yang yang harus harus distandarkan distandarkan
Insentif
SDM
Riset dan Teknologi 1.Pembuatan prototipe kapal standar.
KemenKP
Menyusun kebutuhan kapal yang harus distandarkan
1.Pembuatan prototipe kapal standar.
KemenESDM (BP Migas dan Pertamina)
Menyusun kebutuhan kapal yang harus distandarkan
1.Pembuatan prototipe kapal standar.
KemenKeu (Bea Cukai)
1.Menyusun kebutuhan kapal yang harus distandarkan
1.Memberikan insentif fiskal, R&D, dan investasi.
TINDAK LANJUT (Cont…. ) MATRIK RENCANA AKSI PROGRAM BERSAMA Kementerian / Institusi KemenPerin
Regulasi 1. Menyusun SNI komponen / perlengapan kapal
Infrastruktur 1. Meningkatkan kemampuan PDRKN/NaSDEC. 2. Revitalisasi fasilitas produksi galangan kapal nasional. 3. Pengembangan industri komponen dalam negeri.
KemenDikNas
1. Meningkatkan kemampuan PDRKN/NaSDEC.
KemenRistek
1. Revitalisasi Laboratorium Hidrodinamika Indonesia (LHI).
Insentif 1. Mengusulkan insentif fiskal untuk industri galangan kapal.
SDM
Riset dan Teknologi 1. Pengembangan Desain Kapal Standar.
1. Memfasilitasi 1. Membangun konsorsium riset pemberian pengembangan kapal standar. insentif untuk 2. Mensinergikan kegiatan riset peneliti. antar industri dan lembaga 2. Meningkatkan litbang. kompetensi SDM perkapalan (S1, S2, S3 bidang desain dan industri kapal). 1. Mengusulkan insentif R&D.
1. Membangun konsorsium riset pengembangan kapal standar. 2. Mensinergikan kegiatan riset antar industri dan lembaga litbang.
PETA PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT PENGEMBANGAN E-Services
LATAR BELAKANG 1. Kebutuhan e-services yang semakin meningkat dengan nilai yang besar dimasa datang 2. Peran industri dalam negeri saat ini masih relatif rendah dalam memasok kebutuhan tersebut eservices 3. Meningkatkan peran industri e-services dalam negeri baik perangkat lunak, perangkat keras, komponen serta penyedia pelayananjasa nya dalam memasok kebutuhan dalam negeri.
Potensi Industri TIK Indonesia “Konektivitas & e-Services” Topik TIK berskala Nasional
Jumlah Pengguna
Skala Ekonomi
e-KTP
170 juta
Rp 3,4 Triliun
Jumlah penduduk wajib KTP (Rp 20 rb / kartu)
Migrasi TV digital
60 juta
Rp 12 Triliun
Jumlah TV analog yg beredar (Rp 200 rb / set top box)
BWA
10 juta
Rp 4 Triliun
Substitusi 3G (Rp 400 rb / CPE)
Komputer Personal (PC)
3,5 juta
Rp 10,5 Triliun
Data IDC (Rp 3 jt / unit)
Industri Kreatif
Sangat besar
Keterangan
17
Regulator (Pemerintah)
Produsen
Insentif pada Pengembangan Produk
Pengguna
Insentif pada Pengguna (atau menjadi Pasar)
Industri Pendukung
Industri Inti DN Industri PemasokI
Hariff TRG Hariff LEN
Masyarakat Litbang
ITB, UGM, UI dll
LIPI, BPPT Ditjen IUBTT, Kemperin
Industri Pengguna Operator Free Market Market channel
Masyarakat Pengguna (End user)
nstitusi Pendukung
Kemdag
PETA PERMASALAHAN PENGEMBANGAN TELEMATIKA (E-SERVICES) PROGRAM
REGULASI
Pemberdayaan Industri Telematika dalam rangka mendukung eservices ( eKTP, e-voting, egovernance, dlsb) Pola program pemerintah cenderung tidak berbentuk program pengembangan penerapan, melainkan 'pembelanjaan' Kurangnya program pendukungan inovasi yang 'inovatif' (Program Insentif yang monoton)
• Implementasi PP 35/2007 (tentang : Pengalokasian sebagian pendapatan usaha untuk peningkatan kemampuan perekayasaan, inovasi, dan difusi teknologi) • Pengembangan program K/L berbasis telematika sebagai basis pengembangan industri DN • Perlindungan HAKI • Pemberian prioritas produk dalam negeri atau TKDN tertinggi dalam pengadaan pemerintah (Pemerintah sebagai Pasar)
INFRASTRUKTUR Jaringan Internet Power suplai Industri peralatan/ hardware, komponen Fasilitas pengujian yang dapat dimanfaatkan oleh industri telematika untuk pengembangan maupun produksi (industrial support center)
INSENTIF Tax reduction Dukungan permodalan (incl. start up capital, vendor financing) Promosi Pembangunan 'Branding Image'
SDM
RISET & TEKNOLOGI
Jumlah SDM teknologi perangkat keras dan lunak Kualitifasi SDM teknologi perangkat keras dan lunak yang tersertifikasi Konsistensi SDM teknologi dalam bidangnya Exodus tenaga terampil ke LN (brainware)
• Technology readiness • Terbatasnya dana riset yg aplikatif u/ industri • Berkurangnya konsentrasi R&D di BUMN karena tuntutan profit semata • Salah paham di stakeholder, bahwa R&D dianggap dapat dilakukan dalam waktu singkat dan tak memandang track record
TINDAK LANJUT KEMENTERIAN / INSTITUSI
REGULASI
INFRASTRUKTUR
INSENTIF
SDM
RISET & TEKNOLOGI
KEMRISTEK
Juknis PP 35/2007
Inkubator Teknologi di LPNK Science Techno Park (Serpong)
KEMDIKNAS
Penggunaan perangkat TIK produksi DN utk pendidikan
Pengembangan Inkubator di Perguruan Tinggi produk TIK utk pendidikan dlm beberapa fase
Program beasiswa, lomba kreativitas mahasiswa
KEMPERIND
•Standarisasi dan sertifikasi produk • Evaluasi perhitungan TKDN
Techno Park, RICE/IBC)
Pendampingan Penguatan UKMK/incubator, kapasitas Pelatihan , lembaga R&D magang, studi banding, pengembangan standarisasi kompetensi dan sertifikasi profesi,
KEM UKMK KEMKEU
INDUSTRI
Modal Ventura PP 35 PP 20
Insentif bidang TIK Insentif pada masalah kongkrit di Industri DN
Fasilitasi : BM, BMDTP, PPnBM, Tax holliday/allowanc e;promosi/pamera n, penguatan kapasitas, gelar kompetisi
Pusat Unggulan Program bersama/konsorsi di LPNK um Pemagangan di industri sebagai tenaga R&D Pusat Unggulan di Perguruan Tinggi
Start-up capital, Start-up Company Vendor financing Program pengembangan (uji coba penerapan teknologi tinggi) multi years Investasi
Investasi
TERIMA KASIH