Cetak Biru Kebijakan Industri Telematika Disajikan pada RAKORNAS Telematika & Media 2008 KADIN Indonesia 23 Juni 2008
Direkorat jenderal Industri Alat Angkut Transfortasi dan Telematika
Departemen Perindustrian
Kebijakan Industri Nasional
Industri Agro
Industri Telematika
Industri Alat Angkut
Industri Andalan Masa Depan
Basis Industri Manufaktur
SDA SDM
KEBIJAKAN INDUSTRI TELEMATIKA NASIONAL
........ Industri Telematika merupakan salah satu pilar dari Tiga Pilar Utama pada bangun industri masa depan .......
VISI, MISI DAN KEBIJAKAN Industri Telematika
VISI : Terwujudnya industri telematika dan elektronika sebagai industri andalan masa depan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. MISI : Meningkatkan kemampuan penyedia alat komunikasi dan informasi Mendukung peningkatan efisiensi dan produktivitas industri nasional Menciptakan lapangan kerja Mendukung persebaran industri Meningkatkan ekspor KEBIJAKAN : Mengembangkan Industri Telematika berteknologi maju yang diarahkan utamanya pada penguatan dan pengembangan Klaster Industri Telematika, dan Elektronika.
Sasaran Industri Telematika Permasalahan
Arah Pembangunan (2005-2009):
Sasaran Jangka Menengah 2005 - 2009 :
Kualitatif
•
Ketergantungan impor komponen 70-80% Utilisasi kapasitas : 56,57 % pd tahun 2005 Industri komponen belum berkembang. Keterbatasan permodalan. Distorsi pasar oleh produk-produk non standar dan ilegal.
Meningkatnya investasi dan utilisasi kapasitas produksi Ind.telematika 1. Mampu memenuhi • Meningkatnya kebutuhan alat komunikasi dan kemampuan SDM dan informasi dalam teknologi Ind.telematika. negeri. • Meningkatnya ekspor produk hasil industri. 2. Memperluas Disajikan pada • Meningkatnya pangsa pangsa pasar RAKORNAS Telematika & Media 2008 ekspor pasar dalam negeri. KADIN Indonesia 23 Juni 2008 • Tumbuh dan 3. Peningkatan berkembangnya industri kemampuan pendukung / supporting Direkorat jenderal Industri Alat Angkut Transfortasi dan Telematika teknologi industry. Departemen Perindustrian
Cetak Biru Kebijakan Industri Telematika
4.
Memperluas lapangan kerja.
Kuantitatif 1. Laju pertumbuhan sebesar 12,40% 2. Penambahan tenaga kerja 96.510 orang 3. Ekspor sebesar US $ 4 Milyar
Kebijakan Industri Telematika
ARAH KEBIJAKAN
Pengembangan Industri telematika yang mempunyai potensi pasar dalam dan luar negeri serta menarik investor asing yang potensial.
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
Menyediakan Produk Teknologi Informasi yang terjangkau masyarakat Membuka kesempatan bagi terwujudnya iklim usaha yang kondusif Menciptakan Peraturan Perundangan yang transparan, konsisten dan memberikan jaminan terhadap dunia usaha dan masyarakat. Meningkatkan produktifitas SDM
Program Pengembangan Industri Telematika
Strategi
Meningkatkan Investasi Meningkatkan Kemampuan SDM Menerapkan standardisasi sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar.. Meningkatkan pemasaran
Program
Bekerjasama dengan ICT/Telematika dunia. Penumbuhan Inkubator-Wirausaha dan ICT Park Peningkatan ketrampilan/sertifikasi tenaga profesional Penerapan Standard Kompetensi profesi/standard CMM untuk perusahaan. Pengembangan Networking Pemasaran DN dan LN.
Industri Telematika A. Industri Software - Aplikasi -aplikasi non internet - Aplikasi -aplikasi internet/Web/Konten ( Animasi, Blog, Kreatif,dll) B. Industri Hardware - Komputer - Telekomunikasi - Produk Multimedia (Camera digital, Camcoder, PDA, Ipod, WiFi,dll)
C. Industri sub Assy/Pendukung - Peripheral - Komponen/Sub Assy - Pendukung
Industri Software Dalam Negeri Pelaku Software di Indonesia terdapat sekitar 250 komunitas. Software Developer tahun 2006 sekitar 56.000 pelaku, tahun 2007 sekitar 63.000 pelaku dan tahun 2008 diperkirakan akan terus meningkat. Program legalisasi software diperkirakan akan meningkatkan aktifitas pengembang software .
* sumber IDC
Observasi Kondisi Industri Software Dunia
•
Sistem Salary di negara Eropah dan USA paling tinggi di dunia. Peningkatan IT professional sangat cepat terutama di China dan India.
•
Beberapa negara memiliki biaya tenaga kerja yang sangat renda
•
Dengan ketersediaan internet, dunia mudah terjangkau
•
Ada kecenderungan proses IT di-outsource.
Kondisi yang dihadapi oleh Indonesia dan beberapa negara lainnya
70
Cetak Biru Kebijakan Industri Telematika
60 50
Disajikan pada RAKORNAS Telematika & Media 2008 KADIN Indonesia 23 Juni 2008
40 30
Direkorat jenderal Industri Alat Angkut Transfortasi dan Telematika
Departemen Perindustrian
20 10 0
India
Source: ASPILUKI
Indonesia
Kamboja
Malaysia
Philifina
Finance Licensing Tax rates Corruption Policy uncertainty
Industri Hardware (Komputer)
Industri PC Local : saat ini ada 5.883 Produsen / Perakit PC lokal dari skala kecil hingga besar di seluruh Indonesia Beberapa Merk Lokal 1. Zyrex, Jakarta 2. Axioo, Jakarta 3. Anote & Asher, Surabaya 4. Extron, Jakarta 5. BYON, Jakarta 6. ION, Jakarta 7.Forsa, Surabaya 8. X-Ware, Medan 9. Relion, Jakarta 10. Wearnes, Jakarta
Product (PC, Notebook) (Notebook) (PC, Notebook) (PC, Server) (Notebook) (PC, Notebook) (Notebook) (Notebook) (PC) (PC,Notebook)
Perkiraan Pasar Komputer PC Indonesia tahun 2008 - 2012
Pasar PC : Desktop, Portable, Server
–
Prediksi penjualan PC tahun 2008 sekitar 2,2 juta unit, dengannilai US$ 1,623 Milyar. Pertumbuhan pasar 19% dalam unit dan 8% dalam $ value, impact dari trend penurunan harga PC/Notebook. Portable (notebook) tumbuh 34%, turun dari trend Notebook 2007 yang tumbuh 98%. Sektor Portable (notebook) tumbuh 34%, turun dari tahun sebelumnya 2007 - 98%
Perkiraan Pasar PC Indonesia tahun 2008 - 2012 Prediksi penjualan tahun 2008 sekitar 2,2 juta unit, dengan nilai US$ 1,623 Milyar Pertumbuhan pasar 19 % dalam unit dan 8 % dalam value $, impact dan trend pertumbuhan harga PC/Notebook. Portable (notebook) tumbuh 34% turun dari trend notebook 2007 yang tumbuh 98 %
Tingkatan penjualan PC Indonesia akan menjadi terbesar di negara ASEAN mulai 2008, solid mulai 2010. Permintaan Portable PC/Notebook juga terjadi dikota Tier-2, dimana sebelumnya permintaan lebih banyak ke PC desktop
Country 2006 2007 2008 2009 Indonesia Total 1,311,641 1,850,077 2,202,370 2,458,467 Philippines Total 807,499 921,515 1,106,377 1,290,029 Thailand Total 1,542,525 1,714,126 1,958,172 2,178,167 Vietnam Total 963,086 1,354,600 1,756,943 2,137,448 Malaysia Total 1,359,979 1,789,536 2,152,368 2,467,161
2010 2,912,618 1,454,031 2,407,931 2,542,854 2,760,091
2011 3,461,302 1,620,702 2,595,755 3,016,124 2,994,504
2012 4,113,660 1,779,668 2,735,651 3,540,297 3,159,293
Perkiraan Pertumbuhan Desktop PC dan Notebook/Portable 2,000 Nbook
1,871
% Growth
98%
100%
1,492
1,500
500
27%
20%
0
0% 2006
2007
2008
2009
2010
1,458
2011
1,288
13%
1,018
14%
14%
13%
2012
500
2007 1,288 535 27 1,850
5%
0
0% 2006
2007
2008
2009
2010
2011
Pertumbuhan Desktop 2008 1,458 715 30 2,202
15% 10%
3%
Pertumbuhan Notebook/Portable 2006 Desktop 1,018 Portable 270 x86 Server 24 Total 1,312
20%
1,497
25%
34%
270
25%
1,930
40%
26%
2,200
1,697
1,000 30%
% Growth
2,000
60%
715
PC
27%
1,500
929 535
30%
80%
1,181 1,000
120% 2,500
2009 1,497 929 32 2,458
2010 1,697 1,181 34,733 37,611
2011 1,930 1,492 39 3,461
Perkiraan Pertumbuhan komputer di Indonesia
2012 2,200 1,871 43 4,114
2012
Perkiraan perbandingan Desktop PC dan Notebook/Portable
4,000
PC
100%
Notebook 1,871
3,000
1,492
535 1,000
1,288
1,458
Portable 71%
67%
62%
929 40%
270 1,018
0
715
79%
1,497
1,697
1,930
59%
60%
1,181 2,000
80%
Desktop
2,200 20%
29%
33%
38%
56% 41%
54% 44%
46%
21%
0%
Y06
Y07
Y08
Y09
Y10
Y11
Y12
2006
Perbandingan dalam unit
Desktop Portable x86 Server Total
2006 1,018 270 24 1,312
2007 1,288 535 27 1,850
2007
2008
2009
2010
2011
Perbandingan dalam %
2008 1,458 715 30 2,202
2009 1,497 929 32 2,458
2010 1,697 1,181 34,733 37,611
2011 1,930 1,492 39 3,461
2012 2,200 1,871 43 4,114
2012
Industri Telekomunikasi (Kondisi saat ini) Saat ini ada beberapa industri yang bergerak dibidang telekomunikasi termasuk pendukungnya (PT. Inti, PT. Harif Daya, PT. CMI, PT. SKP, PT. LEN, PT. DI, PT. TELNIC, PT. Quasar,dll). Secara umum teknologi telekomunikasi sudah dikuasai oleh industri dalam negeri seperti: Perangkat Terminal seperti Telepon dan kelengkapannya, Peralatan Transmisi dan Switching Equipment dan produk-produk yang bermigrasi dari Nomadic ke Digital. Kemampuan teknologi industri pendukung seperti pembuatan power supply , antena, repeater dan tower telekomunikasi sampai saat ini sudah dikuasai oleh industri dalam negeri.
Kompetensi yang sudah dimiliki saat ini (perkiraan)
R&D Manufacturing dan Engineering Services
Perangkat Sentral
Antena,up/down coverter, modem, mulitplication equipment, echo canceller, digital microwave radio, dan sejenisnya
Perangkat Transmisi
Telepon Digital yang terdiri atas beberapa subkelompok produk antara lain switches (STDI, STDI-K, STK 1000, SENA, PABX, dll) beserta perangkat pendukungnya
Perangkat Terminal
Perangkat Pendukung
Telepon Set, facsimile, Wartel / Kiosphone, Card payphone, Multicoin payphone, Collect call payphone, Single channel radio dan Subscriber PCM, WiFi, WiMax
Rectifier, UPS , Stationary battery, dll
ROADMAP PRODUK INDUSTRI TELEKOMUNIKASI DALAM NEGERI 2007
2008
T EKNOLOGI M obile Application
2009
2010
PRODUK E-banking
E-business
EWS NMS
Entertainment
Control Transport
MSC GSM 900/1800 DMR (SDH)
Access CPE
BTS GSM 900/1800 MS GSM & CDMA
E-telemedicine HSS
IP Transport
FWT GSM & CDMA
IP + Wireline (NGN) Application
NMS SCF Application Servers
Control
Transport Access CPE
Unified Messaging IP-TV
Softswitch TGW SGW Gigabit Router AGW IP-DSLAM SIP-Phone
GPON STB IP-TV
IP + Wireless (Access) Application
NMS Billing Centre
Access CPE IP v.6
BS 2.3 GHz (802.16d) SS 2.3 GHz (802.16d)
BS 2.3 GHz (802.16e) SS 2.3 GHz (802.16e) Gigabit Router
Broadcasting STB DVB-S STB DVB-T
Ancillaries Power supply
Power supply
Power supply
Power supply
Antenna
Antenna Repeater
Antenna Repeater
Antenna Repeater
Tower
Tower
Tower
Keterangan: Tower INTI INTI-PISMA QUARSAR HARIFF
Industri Pendukung (Kabel Optik)
•
•
•
•
Ada 7 Perusahaan Industri Kabel Optik di Indonesia. Kapasitas terpasang 930,000 fiber-km pertahun, kapasitas tersebut mampu memenuhi kebutuhan nasional. Tingkat kwalitas sangat baik, karena didukung oleh lisensi dari luar, hal ini berkaitan dengan status perusahaan pada umumnya PMA, ada beberapa perusahaan telah mengekspor. TKDN-nya telah mencapai 80%. Ada perusahaan kabel optik dalam negeri sudah pernah memasok kebutuhan kabel optik perusahaan minyak dengan kualifikasi teknisnya mengacu pada standar industri perminyakan yang jauh lebih ketat karena faktor keamanan.
Industri Kabel Optik Indonesia Nama Pabrik
Kapasitas
Utilisasi
Pasar
Fiber – km BICC Berca,PT
120,000
10%
Domestik
Cummunication Cable systems Indonesia,PT
150,000
50%
Domestik
Furukawa-Supreme, PT
120,000
40%
Domestik
Jembo,PT
120,000
10%
Domestik
Prysmian Cable Indonesia, PT
150,000
60%
Export
Sumi-Indo,PT
120,000
0%
Domestik
Voksel,PT
150,000
60%
Domestik
Total
930,000
35%
Peluang Pasar Kabel Optik Domestik
Proyek Palapa Ring + USD 1,5 milyar
•
Kabel Darat sekitar 30.000 Km.
•
Kabel Laut sekitar 50.000 Km.
•
•
Untuk Indonesia wilayah timur sekitar 11.000 Km, sebagai tahap implementasi. Pemegang Saham Konsorsium Proyek Palapa Ring didominasi oleh pemerintah, diharapkan menjadi “Agent of Economic Development”
Permasalahan Industri Software Belum adanya keseriusan dari investor luar untuk menanamkan modalnya. Distorsi pasar oleh produk-produk non standar dan ilegal Praktek Piracy masih menjadi kendala. Untuk melakukan sertifikasii CMM/KIPI terhadap industri software dalam negeri diperlukan biaya yang cukup besar. Jumlah Profesional Software Developer Indonesia cukup banyak dibanding dengan Singapura ataupun Malaysia, tetapi hanya sebagian kecil terkordinasi dalam Software House, akibatnya tidak mampu bersaing merebut pangsa pasar. Kerjasama dengan Perbankan belum berjalan optimal.
Permasalahan Industri Hardware (Komputer) Permintaan Notebook/Laptop lebih besar daripada PC Desktop, akibatnya membuat produsen Komputer lokal tertekan oleh Komputer MNC, karena sebagian besar pembuat Komputer DN hanya membuat PC desktop. •
Pangsa pasar dalam negeri cukup besar, yang saat ini didominasi oleh produk impor dalam bentuk komponen/sub assy, sehingga berpeluang dimanfaatkan oleh pelaku bisnis ilegal .
Permasalahan Industri Hardware (Telekomunikasi)
Produk telekomunikasi dalam negeri belum mendapat peran optimal dalam pangsa pasar, karena masih ada kecenderungan import oriented. Untuk kegiatan manufaktur dan R&D , sebagian besar komponen yang dibutuhkan masih impor. Kurang apresiasi terhadap kemampuan SDM dalam negeri. TKDN produk telekomunikasi < 40%
Regulasi yang telah dilakukan Permen 11 Tahun 2006 tentang Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri. Regulasi yang terpenting antara lain: a. Bagi produsen yang telah mencapai perhitungan TKDN dengan bobot nilai telah mencapai minimal 40%, maka pengadaan barang/jasa hanya boleh diikuti produsen dalam negeri. b. Bagi produsen yang belum mencapai 40 % Nilai TKDN dan BMPnya, maka perhitungannya tanpa BMP, tetapi dengan preferensi harga yang berbeda. Insentif Perpajakan (PP No. 1 tahun 2007)
Regulasi yang sedang dilakukan Kelembagaan Standard CMMI atau KIPI versi Indonesia sedang dalam proses pembentukan.
. Penyusunan cara perhitungan TKDN untuk Industri Telekomunikasi dan Komputer.
Regulasi yang masih diperlukan untuk meningkatkan & mendorong Industri Telematika UU HAKI 19 tahun 2002, pelaksanaannya masih tersendat, perlu dicarikan pola pelaksanaannya dengan beberapa stimulus, untuk mengurangi aktifitas “Piracy Software”, melalui kerjasama berbagai pihak yang terkait. Perlu upaya / regulasi agar pengaturan akses Internet dapat lebih cepat dan murah. Diperlukan Regulasi Spesifik bagi produsen software dalam rangka meningkatkan pemanfaatan pasar dalam negeri. Regulasi untuk mempermudah industri software memperoleh pinjaman. Fasilitasi bagi industri yang berada di dalam Technopark.
Terima Kasih