TELEMATIKA DAN PASAR MODAL* Oleh: Chandra Yusuf, S.H., LL.M., M.B.A., M.Mgt.
1. Pendahuluan Kata telematika berasal dari 'telematics" yang memiliki pengertian suatu campuran atau kombinasi dari telekomunikasi (telecommunication) dan menghitung (computing). Komunikasi data antara sistem dan alat-alat, yang mana, internet merupakan salah satu contoh dari telematika. Howard Rheingold, dalam bukunya The Virtual Community berjudul 'Telematique and Messageries Roses:
A Tale of Two
Virtual Communities" menggambarkan Telematika sebagai berikut: Pertengahan
tahun
1970,
industri
Prancis
takut
dengan
perkembangan yang terjadi dengan IBM dan gelisah tentang eksperimen yang dilakukan lnggris dengan videotext --- suatu eksperimen (dalam perkembangannya telah mengalami kegagalan) menjual jasa informasi dari Amerika ke lnggris melalui layar televisi dan telepon sentuh (telephone touchpads). Tergeraknya kaum intelektual dan peneliti lnggris untuk menulis tentang pentingnya menyambut abad informasi. Seluruh tekanan yang tertumpu pada pemerintah dan industri untuk melakukan sesuatu yang lebih dari hanya memodernisasikan sistem telepon antik. DGT mendapatkan bujet superministerial dalam tahun 1975 untuk mengembangkan *Makalah ini disampaikan dalam Seminar Tentang Pengaruh Perkembangan Telematika Terhadap Pembangunan Hukum dan Peraturan Perundang-undangan. diselenggarakan oleh BPHN Departemen Hukum dan HAM Rl bekerja sama dengan Koordinator Pengelola Program Doktor (83) Bidang llmu Hukum Universitas Padjadjaran, tanggal 20-21 Oktober 2003 di Hotel Sahid Jaya Jakarta.
189
suatu megaproyek. Dalam tahun 1978, Simon Nora dan Alain Mine menyerahkan sebuah laporan sangat penting, yang diminta oleh presiden Republik Prancis, Valery Giscard d'Estaing, dalam mensosialisasikan komputer. Laporan Nora-Mine, seperti yang kita ketahui, sangat terbuka dan berani dalam ramalannya: ':4 massive social computerization will take place in the future, flowing through society like electricity. ... The debate will focus on interconnect ability.... The breakdown of power will be determined between the people who create networks and those who control the satellites .... "
Laporan
tersebut
menyimpulkan
bahwa
keuntungan
dari
komputer yang murah dan media komunikasi global yang sangat kuat pengaruhnya akan mengarah kepada sebuah masyarakat yang tidak pasti (uncertainty), yang mana hal tersebut akan menjadi tempat meredam konflik yang jumlahnya tak terhitung (infinite), dan sebuah sosialisasi komputer yang mana nilainya akan menjadi objek persaingan yang akan menghapuskan ketidakpastian itu, dan membawa masyarakat kedalam komunikasi lateral dalam jumlah yang tidak terbatas . Untuk bersaing dalam peringkat pertama nasional, Nora and Mine memaksa, pemerintah Prancis harus sepenuhnya mendukung dalam skala nasional bidang yang mereka sebut Telematique (menggabungkan kata dalam bahasa Perancis Telecommunications dan lnformatique). Mereka berhasil mencatat bahwa:
190
'Telematique, unlike electricity, does not carry an inert current, but rather information, that is to say, power, and that mastering the network is therefore an essential goal. This requires that its framework be conceived in the spirit of a public service. " Dengan demikian pemerintah kita seharusnya membuat suatu bingkai untuk perkembangan telematika yang mendasarkan jiwanya pada pelayanan publik. Selama ini negara adikuasa telah menguasai jaringan (network) komunikasi di dunia, yang mana tentunya telah menciptakan dan mempengaruhi bentuk informasi yang mengalir dari suatu negara yang memiliki teknologi tingi, seperti Amerika Serikat ke negara-negara sedang berkembang, seperti Indonesia.
II. Proses Komunikasi Perkembangan Telematika telah mempengaruhi dinamika dari suatu proses komunikasi dalam masyarakat. Namun elemen proses komunikasi itu sendiri tidak banyak berubah. Bapak komunikasi, Wilbur Schramm, mengungkapkan tentang konsep dan proses komunikasi, di mana elemen-elemen komunikasi terdiri dari sumber (source), penterjemahan informasi ke dalam sandi (encoder), signal (signal), penterjemahkan sandi ke dalam bahasa biasa (decoder), dan tujuan (destination). Hal tersebut merupakan satu kesatuan proses komunikasi yang tidak terpisahkan (coherency). Penerima pesan dapat menerima pesan secara efektif apabila ia memiliki tingkat pengalaman yang sama (field of experience), dan pesan yang disampaikannya sampai seutuhnya, dan penerima pesan akan merespon atau bereaksi sama dengan apa yang diharapkan oleh pemberi pesan.
191
Model dari Wilbur Schramm:
Foeld of upenence
field of "•petienco
Apabila aspek sosiologi mengambil tempat dalam komunikasi yang terjadi, Schramm menunjukkan bahwa untuk dapat saling mengerti
antara
sumber dan
tujuan,
mereka
harus
memiliki
pengalaman yang sama atau "something in common". Untuk mencapai tingkat pengalaman yang sama, mereka yang menjadi tujuan harus mengurangi perbedaannya dengan menggunakan alat bantu yang penting dalam berkomunikasi.
Ill. Komunikasi di Pasar Modal Dalam komunikasi di pasar modal, para pelaku pasar dianggap memiliki pengalaman yang sama. Komunikasi di pasar modal lebih menekankan kepada kesamaan posisi dalam mendapatkan informasi. Karena tingkat pengalaman dari para pelaku pasar dianggap sama, proses komunikasi menjadi efektif, yang mana tujuan (destination) akan merespon seperti apa yang diharapkan oleh sumber (source) dalam proses komunikasi. Adapun pola respon yang merupakan pergerakkan tingkah laku memiliki kecenderungan yang baku. Dengan kondisi seperti itu, kecepatan untuk mendapatkan informasi menjadi
192
faktor yang sangat vital. Proses komunikasi akan bertumpu kepada media yang dapat memberikan kecepatan dan ketepatan. Apabila media yang menjadi tumpuan dalam proses komunikasi ini tidak terikat ruang dan waktu, maka informasi akan sampai kepada pihak yang menjadi tujuan dengan ketepatan yang ideal. Kecepatan itu tidak luput dari perubahan teknologi komunikasi yang akan mempengaruhi tata cara transaksi saham-saham atau surat berharga lainnya yang diperjualbelikan di pasar modal. Teknologi terkini yang paling mendekati kriteria tidak terikat ruang dan waktu tersebut terdapat pada telematika, seperti telpon, fax, komputer dan internet. Selain itu komunikasi melalui komputer dan internet mengajak kita masuk dalam satu dunia yang tidak terikat ruang dan waktu, yang mana akan mengurangi keterlambatan informasi yang sampai kepada pelaku pasar. Sekalipun, jarak yang memisahkan dari suatu tempat ke tempat lainnya sangat jauh. Telematika, terutama komputer dengan internet mampu membuat pengirim pesan dan penerima pesan seperti layaknya mereka berhadapan langsung, dimana penerima pesan sedang mengalami langsung proses komunikasi tersebut.
IV. Kualitas lnformasi Dalam konsep "Market Efficiency Hypothesis", informasi menjadi elemen utama dalam melakukan transaksi di pasar modal, dimana setiap harga saham akan mempengaruhi setiap pemain di pasar modal untuk bereaksi dengan melakukan jual beli saham-saham berdasarkan kualitas informasi yang didapat. Pengawas pasar modal tidak pernah mempermasalahkan kualitas informasi yang sampai kepada investor atau pelaku pasar, akan
193
tetapi mereka hanya menekankan kepada siapa yang memberikan informasi dari orang dalam perusahaan sebelum perusahaan tersebut menyebarluaskan informasi kepada masyarakat. lnformasi yang sampai dengan cepat kepada pelaku pasar, harus didapat dari sumber yang sah, karena apabila tidak pemberian informasi tersebut akan dikategorikan dalam kejahatan "insider trading" atau informasi orang dalam. Selama ini, media yang ada masih memiliki kendala teknologi dalam mendistribusikan informasi, sehingga pengawas pasar modal masih sulit memperjelas ukuran yang digunakan dalam menjerat pelaku ''insider trading" atau informasi orang dalam. Kenyataannya, perusahaan dalam memberikan informasi kepada masyarakat tidak hanya kesulitan membakukan kualitas informasi, akan tetapi juga kesulitan untuk mendistribusikan informasi secara tepat waktu dan sampai kepada tujuan pada saat yang bersaman. Hal ini akan selalu menjadi kendala yang signifikan di pasar modal. Tentunya, semua bergantung kepada kemampuan otoritas pasar modal mengurangi perbedaan tempat dan sekaligus waktu. Untuk itu, otoritas pasar modal perlu menggunakan teknologi yang dapat mengurang perbedaan tersebut. Perlindungan terhadap investor atas penggunaan informasi dalam perusahaan harus mendapat perhatian khusus di pasar modal, karena seperti halnya pendapat Kripke (1980) tentang pelarangan penggunaan informasi orang dalam: "If market participants are legally restricted from using inside information, market prices cannot impound it. Furthermore, in
194
the absence of differences in information conveyed to different investor, there will be no arbitrage opportunities, and securities markets will necessarily be thin. Thus inhibitions on the use of inside information impair both the speed and accuracy of the market." Pernyataan tersebut juga dapat memiliki pengertian ''inside information" tidak akan memiliki efek yang cukup signifikan terhadap transaksi pembelian saham dalam masyarakat, apabila pendistribusian informasi masih memiliki kendala karena adanya perbedaan tempat dan waktu, sehingga respon masyarakat yang dapat mempengaruhi transaksi dalam pasar modal tidak dengan segera terlaksana. Artinya, otorita pasar modal memerlukan suatu teknologi komunikasi yang dapat mengurangi atau menghapuskan perbedaan tempat dan waktu. Penggunaan telematika di pasar modal akan mempengaruhi penyebaran informasi, dan membuat kejahatan orang dalam lebih dapat terukur. Adapun investor dalam menggunakan informasi dalam perusahaan seharusnya dapat dibenarkan selama perusahaan terse but transparan dalam informasi kepada publik. Seorang investor atau pelaku pasar dapat menggunakan informasi dari rencana strategi, seperti merger, akuisisi dan lainnya dalam suatu perusahaan untuk melakukan penjulan atau pembelian saham, yang mana pihak lainnya dapat juga memiliki informasi tersebut, akan tetapi kemampuan pelaku pasar dalam menggali dan menganalisa informasi tersebut akan membedakan keuntungan yang didapat. Persaingan dalam mencari dan membuat informasi lebih berkualitas merupakan suatu bag ian dari kompetisi yang dapat menggairahkan transaksi yang sehat dan akan mempengaruhi efisiensi pasar secara keseluruhan.
195
V. Pengaruh Perkembangan Telematika di Pasar Modal Terhadap Hukum.
Turut sertanya kita dalam globalisasi membuat pasar modal kita harus mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Konsekuensi dari penggunaan teknologi akan timbul kejahatankejahatan yang tadinya tidak terpikirkan, sehingga pengawas pasar modal kita memerlukan regulasi yang intensif untuk mencakup lingkup kejahatan tersebut. Regulasi yang diperlukan di pasar modal haruslah ketentuan yang tidak membatasi transaksi yang terjadi di pasar modal. Namun ketentuan pasar modal tidak hanya datang dari dalam otoritanya sendiri akan tetapi ketentuan yang terkait di luar dari pasar modal juga sangat berperan. Tentunya untuk mendukung proses transaksi di pasar modal, konsistensi regulasi dan hukum perlu diperbaiki kembali agar dasar hukum yang mendukukung transaksi di pasar modal tersebut tetap sah. Apabila
seseorang
dalam
melakukan
suatu
transaksi
membutuhkan salah satu telematika, seperti fax, maka pengikatan yang terjadi antara pihak yang terlibat harus menggunakan dasar hukum yang lebih informal. Kurangnya kita berpijak pada dasar hukum yang kuat dalam transaksi pasar modal yang menggunakan teknologi tinggi membuat pengawas pasar modal selalu tertinggal dalam mencakup kejahatan-kejahatan yang terjadi, lebih lagi kesulitan untuk membawa pelaku ke pengadilan agar mendapatkan sanksi pidana.
196
Negara-negara maju, seperti Amerika, lnggris dan Australia menggunakan sistem hukum common law. Dasar pengikatannya adalah kontrak. Elemen-elemen kontrak terdiri dari keinginan untuk meciptakan pengikatan (intention to create legal relation), prinsip penawaran (offer) dan penerimaan (acceptance), dan konsideran (consideraton), kapasitas (capacity). Elemen-lemen ini tercipta
dari Jurisprudensi, dimana hakim dapat membuat undang-undang (Judge made law), berdasarkan pembuktian-pembuktian atas
kasus-kasus dengan memberikan suatu rasio (Ratio dicidendi) dalam keputusan di pengadilan. Sebagai contoh, toko buku menjual buku terbaru dengan memajang di dalam etalase. Tahapan ini kita sebut undangan (invitation), di mana penjual harus menyatakan atau membuat
tindakan lebih lanjut agar undangan tersebut menjadi suatu proposal penawaran (offer). Pembeli masuk ke dalam toko buku tersebut dan menemukan buku-buku di atas rak beserta label harga pada buku-buku tersebut merupakan suatu penawaran kepada pembeli. Saat pembeli membawa buku baru tersebut ke kasir ia telah melakukan suatu keinginan (intention), dan saat ia melakukan pembayaran di kasir telah terjadi suatu penerimaan (acceptance). Prinsip ini juga berlaku bagi pelaku yang melakukan
transaksi di pasar modal. Pelaku pasar dapat melakukan transaksi dengan menggunakan telemetika seperti fax dan komputer dan internet. Timbul pertanyaan: bagaimana dasar hukum yang digunakan dalam transaksi saham dengan komputer dan internet di pasar modal Indonesia?
197
Suatu hubungan hukum harus berdasarkan ketentuan dalam undang-undang yang mengaturnya. Pasal 1338 KUH Perdata menyebutkan perjanjian sebagai berikut: 'Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undangundang bagi mereka yang membuatnya" Adanya suatu hubungan hukum bukan diakibatkan adanya keinginan (intention) dari para pihak, akan tetapi hal tersebut lebih ditekankan kepada keabsahan (legal) dari para pihak membuat hubungan terse but. Sistem common law lebih menekankan kepada informalitas, sementara sistem hukum kita lebih menekankan kepada formalitas. T entunya, pengikatan dengan penekanan kepada kecepatan waktu membutuhkan informalitas. Lalu bagaimana efeknya terhadap pembuktian di pengadilan atas transaksi yang menggunakan komputer dan internet? Dalam hukum acara perdata di Indonesia, pembuktian telah terikat pada pasal301 HIR, yang menyebutkan sebagai berikut:
''Kekuatan pembuktian suatu bukti tulisan terletak di akta asli" Apabila seseorang melakukan transaksi jual beli saham dengan fax atau komputer dan internet, maka bukti terjadinya transaksi hanya berupa fotokopi atau turunan dari aslinya. Kesepakatan yang timbul dalam transaksi jual beli sa ham yang menggunakan fax atau komputer dan internet tidak menghasilkan penguasaan bukti tertulis asli. Misalkan, seseorang melakukan sebuah transaksi jual beli saham yang dilakukan melalui fax. Input
198
yang keluar merupakan fotokopi. Transaksi dengan fax hanya dapat memberikan dokumentasi fotokopi kepada lawannya. Sementara transaksi dengan komputer dan internet tidak dapat memberikan dokumen asli, selain dari apa yang dapat dicetak pada printer. Apabila satu pihak mengharapkan pihak lawan menyerahkan dokumen asli adalah hal yang sangat sulit. Dalam pembuktian, hakim tidak dapat menerima fotokopi, kecuali para pihak dapat memperlihatkan aslinya. Apakah dasar hukum pembuktian tersebut di atas telah dapat mencakup transaksi saham dengan perkembangan telematika saat ini? Penggunaan teknologi dengan kecepatan waktu akan membutuhkan perubahan suatu dasar hukum yang merelakan informalitas berperan dalam mengikat suatu transaksi, seperti halnya dalam sistem common law, dimana dasar hukumnya lebih menggunakan sifat terang dan tunai. Hal ini telah ada dalam masyarakat kita, yakni hukum adat, akan tetapi hukum adat ini tidak pernah menjadi hukum nasional yang dapat diterima seluruh masyarakat, dan dilembagakan di pengadilan kita.
199
VI. Kesimpulan Dalam pemerintah mengadopsi suatu sistem kadangkala tidak pernah menggunakan pengkajian yang lebih mendalam dan hanya melihat sistem itu telah ada dan tanpa melihat proses lahirnya sistem tersebut. Hal ini telah terjadi pada pasar modal kita. Pemerintah tidak melihat regulasi yang dibuat oleh pasar modal akan bertentangan dengan undnag-undang atau ketentuan yang lebih memiliki kekuatan hukum di luar dari kewenangannya. Pasar Modal di Amerika Serikat berkembang dengan dukungan dasar hukum yang menggunakan suatu informalitas. Kemudian masyarakat kita mengadopsi sistem pasar modal di Amerika Serikat dengan dasar hukum yang sangat berbeda. Pasar modal mereka dapat bekerja dengan suatu keterikatan informalitas sehingga perubahan dasar hukumnya dapat segera menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi. Untuk mengikuti perkembangan ini, pemerintah dan pengawas pasar modal harus segera bekerja sama membuat suatu ketentuan hukum yang dapat mencakup keseluruhan permasalahan di pasar modal, agar perubahan teknologi tidak terhambat dengan mendapat dukungan dasar hukum yang cocok atau sesuai dengan sifat atau karakter dari transaksi yang terjadi di pasar modal.
200