eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015 3 (2): 470 - 481 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2015
PENGARUH VARIASI PRODUK TERHADAP VOLUME PENJUALAN MEREK AKO PADA MATAHARI DEPARTEMEN STORE LEMBUSWANA DI SAMARINDA Hayatun Isqo 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi bentuk, warna dan motif secara Parsial terhadap Volume Penjualan merek AKO pada Matahari Departemen Store Lembuswana di Samarinda dan untuk mengetahui pengaruh variasi variasi bentuk, warna dan motif secara simultan terhadap Volume Penjualan merek AKO pada Matahari Departemen Store Lembuswana di Samarinda. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, sedangkan alat analisis data yang digunakan uji Asumsi klasik, regresi linier berganda, uji F, uji T, dan uji koefesien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh variasi produk yang terdiri dari variasi bentuk, warna dan motif secara simutan dan parsial terhadap volume penjualan merek AKO pada Matahari Departemen Store Lembuswana di Samarinda. Saran utama bagi PT. Angkasa Indah Abadi sebaiknya lebih mengembangkan kembali variasi produk yang ditawarkan kepada konsumen dengan mengikuti perkembangan fashion yang ada dan melakukan evaluasi secara berkala mengenai mengenai hal variasi bentuk, variasi warna dan variasi motif serta variabel-variabel lainya yang bisa mempengaruhi peningkatan volume penjualan. Kata Kunci : variasi produk, volume penjualan. Pendahuluan Pakaian merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Ini artinya pakaian merupakan kebutuhan sandang manusia. Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, kegiatan dan aktifitas seseorang semakin banyak, sehingga dibutuhkan berbagai jenis pakaian yang dapat dipakai sesuai dengan kegiatan tersebut. Maka dari itu produsen pakain harus memahami perilaku konsumen dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam keputusan membeli, perilaku konsumen menjadi sangat penting untuk diperhatikan, karena konsumen memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam menentukan terjadinya suatu pembelian. konsumen selalu melihat produk yang 1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
Pengaruh Variasi Produk terhadap Volume Penjualan Merek Ako (Hayatun Isqo)
ditawarkan oleh produsen pakaian sebelum membeli. Dengan pemberian produk yang bervariatif dengan jaminan mutu kualitasnya, akan membuat harapan terhadap minat konsumen untuk membeli produk yang sedang di edarkan oleh produsen. Dengan produk yang bervariatif konsumen akan melakukan sebuah pembelian sehingga akan berdampak terhadap volume penjualan. Dengan meningkatnya permintaan konsumen terhadap produk pakaian, membuat produsen berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang konsumen inginkan. Produsen berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan menciptakan berbagai produk yang bervariatif serta berbagai pilihan untuk produk itu sendiri. PT. Angkasa Indah Abadi merupakan produsen pakaian khusus wanita yang berdiri sejak tahun 1986 di Surabaya. Jenis-jenis pakaian yang dihasilkan seperti, Jaket, Celana, Kemeja Sack Dress, dan Rok. Pakaian-pakaian yang dihasilkan ini diberi merek AKO. Penjualan Pakaian merek AKO dilakukan dengan cara pendistribusian melalui departemen-departemen store yang ada di Indonesia yang salah satunya yaitu Matahari Departemen Store yang ada di Lembuswana Samarinda. Jumlah variasi yang dijual pada Matahari Departemen Store Lembuswana paling banyak 9 jenis yang terdiri dari, jaket, kemeja, rok pendek, rok panjang, celana pendek, celana Capri, celana panjang, jegging dan sack dress untuk meningkatkan volume penjualan merek AKO. Berikut ini adalah data volume penjualan merek AKO pada Matahari Departemen Store Lembuswana yang dimulai dari bulan Januari sampai dengan Desember 2014 dapat di lihat pada tabel volume penjualan. Tabel Volume penjualan AKO Periode bulan Januari -Desember 2014 Volume No. Bulan Penjualan 1 Januari 352 pcs 2 Februari 327 pcs 3 Maret 666 pcs 4 April 346pcs 5 Mei 391pcs 6 Juni 904 pcs 7 Juli 2383 pcs 8 Agustus 315 pcs 9 September 305 pcs 10 Oktober 339 pcs 11 November 349 pcs 12 Desember 360 pcs Sumber : MDS lembuswana AKO jeans yang diolah
471
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3 , Nomor 2 , 2015: 470 - 481
Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukan bahwa penjualan merek AKO pada MDS lembuswana mengalami penurunan dan peningkatan volume penjualan. penurunan drastis yang terjadi pada bulan Agustus sampai dengan September 2014 dari 315-305 pcs dari bulan sebelumnya yaitu pada bulan Juli sebanyak 2.383 pcs selanjutnya pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014 mengalami penikatan dari 339 – 360 pcs walaupun tidak sebanyak bulan Juli. Masalah yang dihadapi adalah penurunan volume penjualan yang terjadi antara bulan Agustus –September 2014, Untuk dapat meningkatkan volume penjualan di dalam persaingan yang ketat dan kompetitif pakaian merek AKO pada MDS Lembuswana menerapkan strategi yang dapat mempertahankan dan meningkatkan keuntungan perusahaan dengan memberikan produk yang bervariatif yang dapat menarik daya minat konsumen untuk membeli produk yang sedang diedarkan di pasaran, sehingga penjualan akan meningkat sesuai tujuan yang diharapkan. Kerangka Dasar Teori Pengertian pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, untuk berkembang dan mmendapatkan laba. Pemasaran mengandung arti yang luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan barang dan jasa. Menurut American Marketing Association yang dikutip Assauri (2007:3) mengatakan pengertian pemasaran diartikan sebagai hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen. Menurut Kotler (2005:10) pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Jadi pemasaran merupakan suatu interaksi yang berusaha untuk menciptakan hubungan pertukaran pada dasarnya kegiatan manajemen pemasaran meliputi proses penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam hubungannya dengan produk barang dan jasa untuk memperoleh apa yang diinginkan. Dalam melaksanakan kegiatan pemasaran perusahaan mengkombinasikan keempat variabel yang sangat mendukung didalam menentukan strategi pemasaran, kombinasi itu dikenal dengan bauran pemasaran (marketing mix). Menurut Umar (2003:31) menegaskan bahwa didalam bauran pemasaran (marketing mix) terdapat 4 komponen yaitu : produk, harga, tempat dan promosi. 1. Produk Produk adalah suatu yang dapat di tawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang 472
Pengaruh Variasi Produk terhadap Volume Penjualan Merek Ako (Hayatun Isqo)
dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan. Termasuk produk fisik juga jasa maupun pelayanan. 2. Harga adalah sejumlah nilai yang ditawarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar-menawar atau ditetapkan oleh penjual untuk suatu harga yang sama terhadap semua pembeli. 3. Tempat atau distribusi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan agar produknya dapat diperoleh dengan mudah dan tersedia bagi konsumen sasaran. Sebagian besar produsen menggunakan prantara pemasaran untuk memasarkan produk khusus barang dengan cara membangun satu saluran distribusi. 4. Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat produknya dan menyakinkan konsumen agar mau melakukan tindakan pembelian. Pengertian Produk Produk merupakan sesuatau yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik (seperti sepeda motor, komputer, tv, buku), jasa (restoran, penginapan, transportasi), tempat ( pantai kuta, danau toba), organisasi (ikatan akuntan indonesia, pramuka, PBB) dan ide (keluarga berencana). Menurut Tjiptono (2008:95) produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas orgtanisasi serta daya beli pasar. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:267) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Dari beberapa pengertian produk diatas dapat ditarik sebuh kesimpulan bahwa produk adalah suatu barang yang ditawarkan produsen kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Suatu produk merupakan hal paling penting dari perusahaan, produk dapat berupa barang atau jasa. Pemasar atau produsen harus lebih mengerti akan keinginan dan kebutuhan konsumen. Produsen harus menyesuaikan keinginan dan kebutuhan konsumen dengan upaya tertentu dan salah satunya adalah dengan upaya bauran produk sebagai tindakannya. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:234) bauran produk terdiri atas : keanekaragaman produk (variasi), kualitas produk (quality), rancangan produk (design), ciri-ciri produk (features), merek produk (brand name), kemasan produk (packaging), tingkat pelayanan (service), garansi (warranties), ukuran produk (size), dan pengembalian (return). 473
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3 , Nomor 2 , 2015: 470 - 481
Variasi produk atau keanekaragaman produk bukan hal yang baru dalam dunia pemasaran, dimana strategi ini banyak digunakan oleh praktisi-praktisi pemasaran di dalam aktivitas peluncuran produknya. Variasi produk memiliki pengertian yang luas tidak hanya menyangkut jenis produk dan line produk tetapi juga menyangkut kualitas, desain, bentuk, merek, kemasan, ukuran,pelayanan, jaminan dan pengembalian yang harus diperhatikan oleh perusahaan secara seksama terhadap keanekaragaman (variasi) produk yang dihasilkan secara keseluruhan. Artinya dengan semakin bervariasinya produk yang dihasilkan, maka perusahaan juga semakin banyak melayani berbagai macam kebutuhan konsumen yang dituju. Menurut kotler (2009:72) mendefinisikan variasi produk sebagai unit tersendiri dalam suatu merek atau lini produk yang dapat dibedakan berdasarkan ukuran, harga, atau suatu ciri lain. Tjiptono (2008:97) variasi produk adalah suatu unit khusus didalam suatu merek atau lini produk berdasarkan ukuran, harga, penampilan atau atribut lainnya. Berdasarkan pengertian diatas dapat diartikan bahwa variasi produk adalah strategi perusahaan dengan menganekaragamkan produnya dengan tujuan agar konsumen mendapatkan produk yang diinginkan dan dibutuhkanya. Pengertian Volume Penjualan Volume penjualan merupakan hasil akhir yang dicapai perusahaan dari hasil penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Volume penjualan tidak memisahkan secara tunai maupun kredit tetapi dihitung secara keseluruhan dari total yang dicapai. Seandainya volume penjualan meningkat dan biaya distribusi menurun maka tingkat pencapaian laba perusahaan meningkat tetapi sebaliknya bila volume penjualan menurun maka pencapaian laba perusahaan juga menurun. Menurut Rangkuti (2008:207) bahwa volume penjualan adalah pencapaian yang dinyatakan secara kuantitatif dari segi fisik atau volume atau unit suatu produk. Volume penjualan merupakan suatu yang menandakan naik turunnya penjualan dan dapat dinyatakan dalam bentuk unit, kilo, ton atau liter. Menurut Swasta (2004:65) volume penjualan merupakan penjualan bersih dari laporan laba perusahaan. Penjualan bersih diperoleh melalui hasil penjualan seluruh produk (line produk) selama jangka waktu tertentu, dan hasil penjualan yang dicapai dari market share (pangsa pasar) yang merupakan penjualan yang pontensial, yang dapat terdiri dari kelompok territorial dan kelompok pembeli selama jangka waktu tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa volume penjualan merupakan hasil total penjualan produk baik berupa barang atau jasa yang diperoleh selama jangka waktu tertentu.
474
Pengaruh Variasi Produk terhadap Volume Penjualan Merek Ako (Hayatun Isqo)
Perilaku Konsumen Semakin berkembangnya pengetahuaan serta taraf hidup masyarakat, maka konsumen akan semakin selektif dalam memilih barang atau jasa yang akan dibelinya oleh karena itu agar dapat berhasil dalam usahaanya produsen perlu memahami bagaimana konsumen memilih, membeli serta memanfaatkan barang atau jasa dalam rangka memuaskan kebutuhan atau keinginan meraka. Dalam memahami prilaku konsumen dan mengenal pelanggan tidak pernah sederhana. Menurut Kotler dan Keller (2008:166) Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka”. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif adalah pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan majerial dan ekonomi, pendekatan analisis kuantitatif terdiri atas perumusan masalah, menyusun model, mendapatkan data, mencari solusi, menguji solusi, menganalisis hasil dan mengimplementasikan hasil. Definisi Operasional Definisi operational variabel adalah segala sesuatu yang menjadi obyek pengamatan dalam suatu penelitian yang berdasarkan atas sifat atau sesuatu yang dapat didefinisikan, diamati atau diobservasi, Agar variabel yang digunakan dapat diukur secara empiris serta menghindarkan dari kesalahpahaman dalam penafsirkan makna, maka variabel harus didefinisikan Jenis dan Sumber Data Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari a. Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data b. Data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian yang akan dilakukan maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah sebagai berikut: a Penelitian Kepustakaan (Library Research) b Penelitian Lapangan (Field work Research) yaitu penelitian langsung kelokasi yang menjadi objek penelitian yang terdiri dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh selama proses penelitian kemudian dianalisis dan di interpretasikan lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih terperinci, untuk menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian ini sekaligus untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh variasi bentuk, warna dan motif terhadap volume penjualan 475
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3 , Nomor 2 , 2015: 470 - 481
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Dalam uji ini akan digunakan uji one sample kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05. Tabel Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
X1
X2
X3
Y
60 1.77 1.254
60 5.95 4.862
60 60 2.72 117.92 1.975 146.197
.187 .154 -.187 1.351 .103
.151 .139 -.151 1.170 .129
.149 .149 -.108 1.153 .140
.264 .264 -.210 1.218 .107
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Uji Multikoliniearitas Uji multikoliniearitas dilakukan untuk melihat seberapa eratnya hubungan antar variabel bebas dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance, apabila nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,10 maka dinyatakan tidak terjadi multikoliniearitas. Tabel Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa Model
Collinearity Statistics Tolerance
1
X1
.445
2.248
X2
.362
2.760
X3
.532
1.880
a. Dependent Variable: Y
476
VIF
Pengaruh Variasi Produk terhadap Volume Penjualan Merek Ako (Hayatun Isqo)
Uji Heteroskedasitas Uji heteroskedasitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedasitas dengan melihat nilai signifikasi dari uji gletjer Tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients B -31.962
16.239
X1
25.453
19.477
X2
7.843
X3
15.967
(Constant) 1
Std. Error
Standardized Coefficients
T
Sig.
Beta .2.177
1.67
.560
2.344
.248
5.564
.000
.879
.068
11.305
.000
1.365
.107
a. Dependent Variable: RES_2 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada Problem autokorelasi. Padahal model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mengetahui adanya autokorelasi menggunakan Durbin Watson dengan criteria Jika nilai DWdiantara 1,5 sampai 2,5 berarti tidak ada Autokorelasi Tabel Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Model 1
Durbin-Watson 1.776a
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y Uji Hipotesis Regresi Linear Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh atau hubungan variabel independen dengan variabel dependen secara parsial maupun secara bersama-sama. Data yang biasanya digunakan berskala interval atau rasio. Perhitungan statistic dalam analisis regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi 21. Tabel Hasil Analisis Regresi Linear Berganda 477
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3 , Nomor 2 , 2015: 470 - 481
Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients B
1
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
-1.385
30.239
X1
65.266
19.477
X2
18.666
X3
20.453
T
Sig.
Beta -.046
.964
.560
3.351
.001
5.564
268
1.758
.125
11.305
.276
1.809
.076
a. Dependent Variable: Y Uji F (simultan) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variable independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependen. Dalam output SPSS ditentukan lewat tabel ANOVA. Apabila variabel independen < dari signifikan penelitian yaitu 0,05 yang berarti variabel berpengaruh secara bersamasama. Tabel Hasil Uji F (Simultan) ANOVAa Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
384817.748
3
128272.583
Residual
876230.835
56
15646.979
1261048.583
59
Total
F 8.198
Sig. .000b
a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 Uji t (parsial) Uji t dalam regresi berganda digunakan untuk mengetahui apakah model regresi variable independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variable dependen. Apabila variabel independen < 0,05 maka variabel berpengaruh. Tabel Hasil Uji t (Uji Parsial)
478
Pengaruh Variasi Produk terhadap Volume Penjualan Merek Ako (Hayatun Isqo)
Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients B
1
Std. Error
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta
(Constant)
-1.385
30.239
-.046
.964
X1
65.266
19.477
.560 3.351
.001
X2
18.666
5.564
.268 1.758
.125
X3
20.453
11.305
.276 1.809
.076
a. Dependent Variable: Y Koefesien Determinasi koefesien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Dalam output SPSS R2 terletak pada tabel model summaryb dan tertulis R square Tabel Hasil Pengujian Koefesien Determinasi ( R2). Dimana menunjukkan bahwa tingkat kemampuan variabel bebas terhadap variabel terikat ialah 60% yang sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Tabel Hasil Pengujian Koefesien Determinasi Model Summary Model
R
R Square .852a
1
.605
Adjusted R Square .568
Std. Error of the Estimate 125.088
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 Pembahasan Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS versi 21 diperoleh persamaan regresi yaitu Y = -1.385 + 65.266 X1 + 18.666 X2 + 20.453 X3 yang dapat diartikan bahwa nilai konstanta -1.385 menunjuakan apabila tidak ada perkembangan terhadap variasi bentuk, warna dan motif maka volume penjualan akan menurun sebesar -1.385 . Berdasarkan hasil perhitungan uji f (simultan) menunjukan nilai f hitung (18.198) > f tabel (2.77) dengan tingkat signifikasi (a) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel variasi bentuk, warna dan motif secara simultan memiliki pengaruh terhadap volume penjualan. Berdasarkan pengujian hipotesis pengaruh antara variabel variasi bentuk (X1) terhadap volume penjualan dengan menggunakan uji t diperoleh nilai t hitung
sebesar 3.351 > t
tabel
sebesar 1,672. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh variabel variasi produk terhadap volume penjualan. Hasil ini sesuai dengan teori, dimana Husein (2002:411) menyebutkan bahwa ” banyak hal yang 479
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3 , Nomor 2 , 2015: 470 - 481
harus diperhatikan dalam memasarkan produk, untuk meningkatkan volume penjualan.” Berdasarkan pengujian hipotesis pengaruh antara variabel variasi warna (X2) terhadap volume penjualan dengan menggunakan uji t diperoleh nilai t
hitung
sebesar 1.758 > t
tabel
sebesar 1,672. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh variasi warna terhadap volume penjualan. Apabila variasi warna (X2) mengalami peningkatan maka volume penjualan akan mengalami kenaikan pula begitupun sebaliknya apabila variasi warna mengalami penurunan maka volume penjualan juga akan mengalami penurunan. Berdasarkan pengujian hipotesis pengaruh antara variabel variasi motif (X3) terhadap volume penjualan dengan menggunakan uji t diperoleh nilai t hitung
sebesar
1.809 > t
tabel
sebesar 1,672. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh variasi motif terhadap volume penjualan. Apabila variasi motif (X3) mengalami peningkatan maka volume penjualan akan mengalami kenaikan pula begitupun sebaliknya apabila variasi motif mengalami penurunan maka volume penjualan juga akan mengalami penurunan. Berdasarkan pengujian statistik menunjukan nilai koefisien determinasi 2
(R ) menunjukkan besarnya kontribusi variabel bebas terhadap perubahan pada variabel terikat. Hasil penelitian menunjukkan koefisien determinasi sebesar 0,605. Hal ini menjelaskan bahwa ketiga variabel bebas yaitu variasi bentuk, variasi warna dan variasi motif yang digunakan dalam penelitian mampu menjelaskan 60% perubahan yang terjadi pada variabel terikat (volume penjualan merek AKO). Hal tersebut menunjukkan bahwa ketiga variabel bebas ( variasi bentu, warna dan motif ) cukup dominan dalam menentukan naik turunya volume penjualan. Penutup Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan variabel variasi bentuk (X1), variasi warna (X2), dan variasi motif (X3), secara bersama berpengaruh terhadap volume penjualan (Y). Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis pertama tentang dugaan adanya pengaruh bersama dari variabel-variabel bebas (X) tersebut terhadap variabel terikat (Y) dapat diterima. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan variabel variasi bentuk (X1), variasi warna (X2), dan variasi motif (X3), secara parsial berpengaruh terhadap volume penjualan (Y). Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis kedua tentang dugaan adanya pengaruh secara parsial dari variabel-variabel bebas (X) tersebut terhadap variabel terikat (Y) dapat diterima. Manajemen perusahaan sebaiknya lebih mengembangkan kembali variasi produk yang terdiri dari bentuk, warna dan motif yang ditawarkan dengan mengikuti perkembangan fashion yang sedang berkembang dan perlu dilakukan evaluasi secara berkala mengenai hal variasi bentuk, variasi warna dan variasi 480
Pengaruh Variasi Produk terhadap Volume Penjualan Merek Ako (Hayatun Isqo)
motif serta variabel-variabel lainya yang bisa mempengaruhi peningkatan volume penjualan. Daftar Pustaka Assauri, Sofjan. 2011. Manajemen pemasaran. Jakarta : PT. Rajawali Pers. Assauri, Sofjan. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT. Rajawali Pers. Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. prinsip-prinsip pemasaran jilid 2 Jakarta : Erlangga Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan. Jilid 2. Jakarta: Indeks Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan. Jilid 1. Jakarta: Indeks Kotler, Philip dan Kevin Keller. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12. jilid pertama. Jakarta : Erlangga Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 9. Jakarta: PT. Prehallindo Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan dan Pengendalian. Edisi VI. Jilid I. Jakarta : Erlangga. Kuncoro, Mudrajat. 2011. Metode kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta :UPP STIM YKPN Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Cetakan Keempat. Jakarta : Salemba Empat. Rangkuti, Freddy. 2008. Analisis swot tehnik mengelola kasus bisnis. Jakarta : PT. Ikrar Mandiri Abadi Shinta, Agustina. 2011. Manajemen pemasaran. Malang : Universitas Brawijaya Press (UB Press). Suharno dan Yudi Sutarso. 2010. Marketing in Practice. Edisi pertama Yogyakarta : Graha ilmu. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ketujuh belas. Bandung : Alfa Beta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Cetakan Kesebelas. Bandung : Alfa Beta. Simamora, bilson. 2003. Membongkar kotak hitam konsumen (falsafah, teori dan aplikasi). Jakarta: Graimedia Pustaka Utama. Swastha, Basu. 2004. Pengantar Bisnis Modern. Jakarta : Salemba Empat. Swastha, Basu dan Irwan. 2005. Asas-asas marketing. Yogyakarta : Liberty Swastha, Basu dan Ibnu Sukotjo. 2007. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta : Liberty. Tjiptono, Fandy. 2008. strategi pemasara. Edisi ketiga Yogyakarta : Andi. Umar, Husein. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Sumber internet : Junaidi. 2010. Tabel distribusi T dan F. http://junaidichaniago.wordpress.com (diakses 05, 2015, 4:53:10 PM). 481