eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (2): 356-370 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016
PENGARUH KEPEMIMPINAN HR SUPERVISOR TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. MATAHARI DEPARTMENT STORE MALL LEMBUSWANA SAMARINDA Siska Ari Purwanti 1 Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menguji pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Hipotesis dari penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan antara Kepemimpinan (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y). Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel tersebut maka digunakan analisis linier sederhana, koefisien korelasi, dan koefisien determinasi dengan bantuan program SPSS 21. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan metode analisis linier sederhana diperoleh nilai sebesar 0,260 dan nilai koefesien korelasi (R) sebesar 0,593 dalam katagori memiliki hubungan yang sedang antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan,dan nilai koefisien determinasi sebesar 35,2% yang artinya variabel kepemimpinan memiliki pengaruh sebesar 35,2% terhadap variabel kinerja karyawan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Kata Kunci : Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan Pendahuluan Perkembangan perusahaan saat ini sangat didorong oleh ilmu pengetahuan dan tuntutan daya saing produksi barang dan jasa yang dihasilkan. Oleh karena itu kepemimpinan dituntut dapat menjadi motivator utama para karyawan guna mendapat hasil kinerja yang maksimal. Sumber daya pada setiap perusahaan harus di perhatikan agar terus mampu bertahan dan terus berkembang dengan pengelolaan kinerja dari seorang pemimpin yang efektif dan efesien. Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk membangkitkan kekuatan-kekuatan emosional yang rasional dari para pengikutnya, sehingga dalam sebuah perusahaan kinerja karyawannya dapat semakin meningkat. Kepribadian pemimpin juga seperti sikap atau perilaku, dan tindakan menyebabkan adanya perubahan sikap anggota atau pengikut kearah yang diinginkan. Pemimpin harus mempunyai semangat kerja keras dan disiplin dalam bekerja agar dapat diikuti oleh para karyawannya. Keberhasilan suatu organisasi juga tidak terlepas dari kualitas pemimpinnya, sebab pemimpin yang berkualitas itu mampu memamfaatkan sumber daya yang ada didalam 1
Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Matahari (Siska)
perusahaan, memiliki kemampuan untuk mengarahkan, mengantisipasi, dan mengoreksi segala kelemahan-kelemahan yang ada. Didalam perusahaan akan terlihat seorang pemimpin yang dapat mengendalikan kegiatan para karyawannya, melalui peraturan dan standar kerja yang ada didalam perusahaan seoarang pemimpin harus mampu memimpin dengan baik untuk tercapainya tujuan perusahaan. Seorang pemimpin harusnya memiliki perilaku yang baik untuk dapat menjadi acuan karyawannya dalam bekerja, maka dari itu pemilihan kepemimpinan yang baik dan berattitude sangat diperlukan perusahaan guna mendukung berjalannya kegiatan dalam proses pencapaian tugas perusahaan. Matahari Department Store sangat mengutamakan tercapainya kinerja karyawan yang lebih baik, untuk kinerja karyawan yang lebih baik pemimpin menjalankan pengawasan dalam tenaga kerja, material, jam kerja, dan dalam proses bagaimana pelayanan karyawan terhadap pelanggan yang datang pada Matahari Department Store. HR Supervisor yang mengawasi bagaimana absen karyawan dan masalah locker karyawan serta untuk memotivasi karyawan pada Matahari Department Store sudah semaksimal mungkin mengkoordinir para karyawan, tetapi masih ada saja permasalahan pada karyawan. Dalam jam kerja yang sudah ditentukan yaitu untuk shift pagi 08.30-16.30 dan untuk shift siang 13.30-21.30 masih ada saja keryawan yang terlambat dan tidak masuk kerja terlampir pada absensi karyawan Matahari Department Store bulan 9. HR Supervisor Matahari Department Store harus lebih tegas lagi dalam menuntaskan segala permasalahan yang ada pada karyawan tersebut serta harus selalu mengawasi para kayawannya agar selalu terjalin komunikasi yang baik karena dengan demikian target kinerja karyawan akan tercapai. Kerangka Dasar Teori Definisi Kepemimpinan “Kepemimpinan pada intinya merupakan proses mempengaruhi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan” ( Winarno, 2011:25). “Kepemimpinan sebagai seni menempatkan bakat sebagai faktor yang penting dan berpengaruh besar terhadap kemampuan mewujudkannya” (Nawawi dan Hadari, 2012:21). Tipe Kepemimpinan Kepemimpinan yang efektif dan efesien akan terwujud apabila dijalankan berdasarkan fungsi dan tujuan yang telah ditetapkan. Seorang pemimpin harus berusaha menjadi bagian dari situasi kelompok atau organisasi yang dipimpinnya. Pemimpin sebagai mahluk Tuhan memiiki karakter yang berbeda-beda. Dan terdapat beberapa tipe kepemimpinan yang dikemukakan oleh beberapa pendapat para ahli. Ada 3 tipe pokok kepemimpinan menurut (Rivai, 2006:56) yaitu: a. Tipe Kepemimpinan Otoriter. b. Tipe Kepemimpinan Kendali Bebas. 357
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: 356-370
c. Tipe Kepemimpinan Demokratis. Definisi Kinerja “Kinerja adalah pelaksanaan suatu pekerjaan dan penyempurnaan pekerjaan tersebut sesuai dengan tanggung jawabnya sehingga dapat mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan” (Sinambela, 2012:5). “Kinerja adalah melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan” (Widodo dalam Pasolong, 2006:78) Penilaian Kinerja Penilaian atau dalam berbagai kepustakaan lazim disebut evaluasi kinerja adalah suatu metode dan proses penilaian pelaksanaan tugas seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam suatu perusahaan atau organisasi sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu. (Simanjuntak dalam Sinambela, 2005:103). “Penilai kinerja merupakan suatu kegiatan yang sangat penting sebagai ukuran keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai misinya” (Dwiyanto dalam pasolong, 2006:47) Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan Kepemimpinan merupakan variabel yang sangat penting dalam mempengaruhi dalam perusahaan, kepemimpinan yang baik adalah dimana dalam memberi pengaruh, informasi, pengambilan keputusan dan dalam memberi motivasi bertujuan untuk meningkatkan atau memajukan perusahaan dan tidak merugikan karyawan, karena kepemimpinan yang baik akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan dapat menumbuhkan serta meningkatkan kinerja karyawan. (Cahyono dan Suharto, 2005:14) Kinerja merupakan pengukuran terhadap hasil kerja yang diharapakan berupa sesuatu yang optimal. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah kepemimpinan, dimana peran pemimpin harus mampu dan dapat memainkan perannya dalam suatu organisasi, pemimpin harus mampu menggali potensi-potensi yang ada pada dirinya dan memamfaatkannya didalam unit organisasi. (Robbins, 2006:121) Hipotesis H0: Kepemimpinan HR Supervisor tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Matahari Departmen Store Mall Lembuswana Samarinda. H1: Kepemimpinan HR Supervisor berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Matahari Departmen Store Mall Lembuswana Samarinda. Definisi Konsepsional a. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mempengaruhi dan menggerakkan pengikutnya untuk pencapaian tujuan bersama yang didalamnya terdapat proses, tindakan-tindakan, dan hasil yang telah dicapai oleh seseorang kepada pengikutnya guna keberhasilan pencapaian tujuan yang diharapakan organisasi atau perusahaan. 358
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Matahari (Siska)
b. Kinerja karyawan adalah hasil kerja atau prestasi kerja yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya yang telah diberikan oleh atasan dalam sebuah organisasi atau perusahaan guna peningkatan kerja dari waktu ke waktu dalam pencapaian tujuan bersama yang diharapkan bersama baik oleh pemimpin maupun bawahan dalam sebuah organisasi atau perusahaan tersebut. Metode Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey. Metode penelitian survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah, tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya. (Sugiyono, 2010:11) Definisi Operasional Definisi operasional merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2010:58). Teknik Analisis Data a. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Uji Hipotesis 1) Analisis Regresi Linier Sederhana Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah : Y’ = a + bX Dimana : Y’= Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = Harga Y bila X=0 (harga konstan) b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b ( + ) maka naik, dan bila ( - ) maka terjadi penurunan. X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. 2) Analisis Koefisien Korelasi Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam rangka pengujian hipotesis penulis menggunakan statistik parametris. 3) Analisis Koefisien Determinasi (Adjusted r2) Koefisien determinasi atau koefisien penentu adalah angka untuk indek yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas X
359
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: 356-370
terhadap variabel terikat Y. Menurut Hasan (2006:44), maka rumus yang digunakan sebagai berikut:
KD = r2 x 100% Keterangan : KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi Hasil Penelitian Dan Pembahasan Hasil Penelitian Penyajian Tabel Variabel Penelitian Berikut ini adalah penyajian tabel tanggapan dari responden untuk setiap pernyataan yang diajukan. Variabel bebas berupa kepemimpinan, sedangkan variabel terikat berupa kinerja karyawan. Adapun uraian dari masing-masing variabel bebas dan variabel terikat sebagai berikut : a. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kepemimpinan (X) 1. Energi Jasmaniah dan Mental Tanggapan responden terhadap pertanyaan energi jasmaniah dan mental adalah sebagai berikut : Tabel Tanggapan Responden Tentang Energi Jasmaniah dan Mental Tanggapan Setuju Kurang setuju Tidak setuju Jumlah
Frekuensi 36 33 13 82
Presentase (%) 43,90 40,24 15,86 100
Sumber : Data hasil perhitungan kuesioner Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab setuju 43,90% diikuti dengan yang menjawab kurang setuju dengan 40,24% dan tidak setuju dengan 15,86%. 2. Kesadaran Akan Tujuan dan Arah Tanggapan responden terhadap pertanyaan Kesadaran akan Tujuan dan Arah adalah sebagai berikut : Tabel Tanggapan Responden Tentang Kesadaran Akan Tujuan dan Arah Tanggapan Terarah Cukup terarah Tidak terarah Jumlah
Frekuensi 38 33 11 82
Presentase (%) 46,34 40,25 13,41 100
Sumber : Data hasil perhitungan kuesioner Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab terarah 46,34% diikuti dengan yang menjawab cukup terarah dengan 40,25% dan tidak terarah dengan 13,41%. 360
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Matahari (Siska)
3. Antusiasme Tanggapan responden terhadap pertanyaan Antusiasme adalah sebagai berikut: Tabel Tanggapan Responden Tentang Antusiasme Tanggapan Bersemangat Kurang bersemangat Tidak bersemangat Jumlah
Frekuensi 43 27 12 82
Presentase (%) 52,44 32,93 14,63 100
Sumber : Data hasil perhitungan kuesioner Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab bersemangat 52,44% diikuti dengan yang menjawab kurang bersemangat dengan 32,93% dan tidak bersemangat dengan 14,63%. 4. Keramahan dan Kecintaan Tanggapan responden terhadap pertanyaan Keramahan dan Kecintaan adalah sebagai berikut : Tabel Tanggapan Responden Tentang Keramahan dan Kecintaan Tanggapan Senang Kurang senang Tidak senang Jumlah
Frekuensi 45 30 7 82
Presentase (%) 54,88 36,58 8,54 100
Sumber : Data hasil perhitungan kuesioner Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab senang 54,88% diikuti dengan yang menjawab kurang senang dengan 36,58 % dan tidak senang dengan 8,54%. 5. Integritas Tanggapan responden terhadap pertanyaan Integritas adalah sebagai berikut : Tabel Tanggapan Responden Tentang Integritas Tanggapan Frekuensi Presentase (%) Berambisi 42 51,22 Kurang berambisi 34 41,46 Tidak berambisi 6 7,32 Jumlah 82 100 Sumber : Data hasil perhitungan kuesioner Tabel di sebelah menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab berambisi 51,22% diikuti dengan yang menjawab kurang berambisi dengan 41,46% dan tidak berambisi dengan 7,32%. 6. Penguasaan Teknis Tanggapan responden terhadap pertanyaan Penguasaan Teknis adalah sebagai berikut : 361
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: 356-370
Tabel Tanggapan Responden Tentang Penguasaan Teknis Tanggapan Selalu memiliki teknik tertentu Kurang memiliki teknik tertentu Tidak memiliki teknik tertentu Jumlah
Frekuensi 44 28 10 82
Presentase (%) 53,66 34,15 12,19 100
Sumber : Data hasil perhitungan kuesioner Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab selalu memiliki teknik tertentu 53,66% diikuti dengan yang menjawab kurang memiliki teknik tertentu dengan 34,15% dan tidak memiliki teknik tertentu dengan 12,19%. 7. Ketegasan Dalam Mengambil Keputusan Tanggapan responden terhadap pertanyaan Ketegasan Dalam Mengambil Keputusan adalah sebagai berikut : Tabel Tanggapan Responden Tentang Ketegasan Dalam Mengambil Keputusan Tanggapan Tegas Kurang tegas Tidak tegas Jumlah
Frekuensi 39 34 9 82
Presentase (%) 47,56 41,46 10,98 100
Sumber : Data hasil perhitungan kuesioner Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab tegas 47,56% diikuti dengan yang menjawab kurang tegas dengan 41,46% dan tidak tegas dengan 10,98%. 8. Kecerdasan Tanggapan responden terhadap pertanyaan Kecerdasan adalah sebagai berikut : Tabel Tanggapan Responden Tentang Kecerdasan Tanggapan Selalu dapat mengatasi Kurang dapat mengatasi Tidak dapat mengatasi Jumlah
Frekuensi 42 35 5 82
Presentase (%) 51,22 42,69 6,09 100
Sumber : Data hasil perhitungan kuesioner Tabel di sebelah menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab selalu dapat mengatasi 51,22% diikuti dengan yang menjawab kurang dapat mengatasi dengan 42,69% dan tidak dapat mengatasi dengan 6,09%. 9. Keterampilan Mengajar Tanggapan responden terhadap pertanyaan Keterampilan Mengajar adalah sebagai berikut :
362
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Matahari (Siska)
Tabel Tanggapan Responden Tentang Keterampilan Mengajar Tanggapan Selalu mengawasi Kurang mengawasi Tidak mengawasi Jumlah
Frekuensi 40 33 9 82
Presentase (%) 48,78 40,24 10,98 100
Sumber : Data hasil perhitungan kuesioner Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab selalu mengawasi 48,78% diikuti dengan yang menjawab kurang mengawasi dengan 40,24% dan tidak mengawasi dengan 10,98%. 10. Kepercayaan Tanggapan responden terhadap pertanyaan Kepercayaan adalah sebagai berikut : Tabel Tanggapan Responden Tentang Kepercayaan Tanggapan Percaya Kurang percaya Tidak percaya Jumlah
Frekuensi 50 27 5 82
Presentase (%) 60,98 32,93 6,09 100
Sumber : Data hasil perhitungan kuesioner Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab percaya 60,98% diikuti dengan yang menjawab kurang percaya dengan 32,93% dan tidak percaya dengan 6,09%. b. Tanggapan Responden terhadap Variabel Kinerja ( Y ) 1. Ukuran Uang Tanggapan responden terhadap pertanyaan Ukuran Uang adalah sebagai berikut : Tabel Tanggapan Responden Tentang Ukuran Uang Tanggapan Terpenuhi Kurang terpenuhi Tidak terpenuhi Jumlah
Frekuensi 38 32 12 82
Presentase (%) 46,34 39,02 14,64 100
Sumber : Data hasil perhitungan kuesioner Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab terpenuhi 46,34% diikuti dengan yang menjawab kurang terpenuhidengan 39,02% dan tidak terpenuhi dengan 14,64%. 2. Ukuran Waktu Tanggapan responden terhadap pertanyaan Ukuran Waktu adalah sebagai berikut : Tabel Tanggapan Responden Tentang Ukuran Waktu Tanggapan
Frekuensi
Presentase (%) 363
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: 356-370
Tepat waktu Kurang tepat waktu Tidak tepat waktu Jumlah
37 38 7 82
45,12 46,34 8,54 100
Sumber : Data hasil perhitungan kuesioner Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab tepat waktu 45,12% diikuti dengan yang menjawab kurang tepat waktu dengan 46,34% dan tidak tepat waktu dengan 8,54%. 3. Ukuran Efek Tanggapan responden terhadap pertanyaan Ukuran Efek adalah sebagai berikut : Tabel Tanggapan Responden Tentang Ukuran Efek Tanggapan Selalu dapat meningkatkan Kurang dapat meningkatkan Tidak dapat meningkatkan Jumlah
Frekuensi 41 35 6 82
Presentase (%) 50,00 42,68 7,32 100
Sumber : Data hasil perhitungan kuesioner Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab selalu dapat meningkatkan 50,00% diikuti dengan yang menjawab kurang dapat meningkatkan dengan 42,68% dan tidak dapat meningkatkan dengan 7,32%. 4. Reaksi Tanggapan responden terhadap pertanyaan Reaksi adalah sebagai berikut : Tabel Tanggapan Responden Tentang Reaksi Tanggapan Memuaskan Cukup memuaskan Tidak memuaskan Jumlah
Frekuensi 38 34 10 82
Presentase (%) 46,34 41,47 12,19 100
Sumber : Data hasil perhitungan kuesioner Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab memuaskan 46,34% diikuti dengan yang menjawab cukup memuaskan dengan 41,47% dan tidak memuaskan dengan 12,19%. Instrumen Penelitian Uji Validitas dan Reliabilitas Dalam penelitian ini data mempunyai kedudukan yang penting karena data merupakan gambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Benar atau tidaknya data sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar atau tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrument pengumpuan data. Pengujian instrument biasanya terdiri dari uji validitas dan reabilitas.
364
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Matahari (Siska)
Sehubungan dengan hal tersebut maka data yang terkumpul lebih dahulu perlu dilakukan uji validitas atas setiap butir atau item pertanyaan untuk membuktikan apakah item-item tersebut benar-benar telah mengungkapkan variabel atau indikator yang diteliti. a. Uji Validitas Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh manakah instrument pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Oleh karena itulah maka dapat di katakan bahwa suatu instrument yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan dat yang valid dan dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Kemudian dalam mengukur validitas metode yang digunakan adalah analisis corrected total correlation. Dimana dengan analisis faktor yang dimaksudkan untuk menguji apakah setiap butir-butir pernyataan dapat digunakan untuk mengkonfirmasikan sebuah faktor atau konstruk atau variabel. Dalam hubungannya dengan uraiaan tersebut, dapat disajikan hasil uji validitas yang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Hasil Pengujian Validitas Variabel Penelitian
Kepemimpinan (X)
Kinerja (Y)
b.
Kode Item Pertanyaan X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 Y1 Y2 Y3 Y4
Corrected Item Total Correlation .542 .362 .628 .450 .556 .601 .719 .518 .513 571 .643 .510 .587 .660
N
Keterangan 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data hasil perhitungan SPSS 21 Berdasarkan tabel di atas yakni hasil pengujian validitas mengenai kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dengan 14 item pertanyaan, maka setelah dilakukan pengujian validitas nampak bahwa semua item pernyataan sudah valid karena memiliki nilai corrected total correlation yang di atas dari 0,30. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan konsisten dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama dilain kesempatan. Sedangkan reliabel instrument adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya, reliabilitas instrument dimaksudkan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan uji 365
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: 356-370
reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha Cronbach’s diukur berdasarkan skala Cronbach’s. Tabel Hasil Pengujian Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .782 14 Sumber : Data hasil perhitungan SPSS 21 Dari tabel di atas dapat dilihat nilai Cronbach’s Alpha hitung sebesar 0,782 > 0,60. Berarti instrument atau item-item pertanyaan dalam penelitian ini reliabel untuk mengukur pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT. Matahari Department Store Mall Lembuswana Samarinda. Analisis dan Pembahasan Analisis Regresi Linier Sederhana a. Persamaan Regresi Untuk menganalisis seberapa jauh variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan dapat menggunakan model regresi linier sederhana, yang mana menjadi variabel bebas adalah Kepemimpinan (X) sedangkan variabel terikat adalah Kinerja Karyawan (Y). Bentuk dari model regresi yang dimaksud adalah : Y’ = a + bX Dimana : Y’= Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = Harga Y bila X=0 (harga konstan) b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b ( + ) maka naik, dan bila ( - ) maka terjadi penurunan. X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Tabel Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 1 Xr
(Constant)
3.191
.961
.260
.040
.593
3.321
.001
6.589
.000
a. Dependent Variable: Yr Sumber : Data hasil perhitungan SPSS 21 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa kolom kedua 366
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Matahari (Siska)
(Unstandardized Coefficients) bagian B pada baris pertama diperoleh model persamaan regresi linier sederhana adalah sebagai berikut : Y’ = 3,191+0,260X Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa nilai dari konstanta (a) adalah 3,191 dan nilai koefesien arah regresi (b) adalah 0,260. Nilai konstanta (a) ini menunjukkan bahwa pada saat Kepemimpinan (X) bernilai nol, maka Kinerja Karyawan (Y) akan bernilai 3,191. Sedangkan nilai dari koefisien arah regresi (b) menunjukkan bahwa ketika terjadi kenaikan Kepemimpinan (X) sebesar satu satuan, maka Kinerja Karyawan (Y) akan meningkat sebesar 0,260 satuan. Selain itu terlihat tanda positif (+) yang berarti adanya pengaruh yang positif antara Kepemimpinan (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y). Untuk mengetahui koefisien regresi signifikan atau tidak, maka dapat melakukan perbandingan Sig dengan α. Sig (0,000) < α (0,05), sehingga Ho ditolak. Jadi, Kepemimpinan (X) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y). b. Koefisien Korelasi Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam rangka pengujian hipotesis penulis menggunakan statistik parametris. Adapun teknik yang dipakai untuk menguji hipotesis adalah dengan cara menggunakan rumus kolerasi Product Moment. Menurut Sugiyono (2012:231) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi adalah sebagai berikut : 1) 0,00 – 0,199 = Sangat rendah 2) 0,20 – 0,399 = Rendah 3) 0,40 – 0,599 = Sedang 4) 0,60- 0,799 = Kuat 5) 0,80 – 1,000 = Sangat kuat Tabel Hasil PengujianKoefisien Korelasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Estimate Square .593a .352 .344 1.30542 1 a. Predictors: (Constant), X Sumber : Data hasil perhitungan SPSS 21 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai R= 0,593 yang berarti bahwa hubungan antara variabel Kepemimpinan (X) dengan variabel Kinerja Karyawan (Y) dalam katagori sedang. c. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Dalam Output 367
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: 356-370
SPSS koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary dan tertulis R square. Nilai R Square dikatakan baik jika diatas nilai 0,05 karena R Square berkisar antara 0 sampai 1. Pada umumnya sampel dengan data deret waktu (time series) memiliki R Square di katakan cukup tinggi dengan nilai diatas 0,05. Tabel Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2) Model Summary Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Estimate Square 1
.593a
.352
.344
1.30542
a. Predictors: (Constant), Xr b. Dependent Variable: Yr Sumber : Data hasil perhitungan SPSS 21 Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi sebesar 0,352 maka koefisien determinasinya sebagai berikut: KD = r2 x 100% = 0,5932 x 100% = 0,352 x 100% = 35,2% Dengan demikian maka pengaruh dari variabel kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT. Matahari Department Store Mall Lembuswana Samarinda sebesar 35,2% sedangkan sisanya 100% - 35,2% = 64,8% ditentukan atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak disertakan didalam penelitian. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa kepemimpinan HR Supervisor berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Matahari Department Store Mall Lembuswana Samarinda. Hal ini dapat dilihat dari nilai regresi linier sederhana sebesar 0,260 dimana dengan kepemimpinan yang baik dari pemimpin akan mendorong karyawan untuk bekerja lebih giat lagi dan akan meningkatkan kinerja karyawan tersebut. Dan dari nilai koefesien korelasi (R) sebesar 0,593 dalam katagori memiliki hubungan yang sedang antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT. Matahari Department Store Mall Lembuswana Samarinda. Dan nilai koefisien determinasi sebesar 35,2% yang artinya variabel kepemimpinan memiliki pengaruh sebesar 35,2% terhadap variabel kinerja karyawan dan sisanya 64,8% di tentukan atau di jelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak disertakan didalam penelitian. Indikator kepemimpinan yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Matahari Department Store Mall Lembuswana Samarinda adalah indikator kepercayaan. Hal ini dapat dilihat dari 50 responden atau 368
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Matahari (Siska)
sebesar 60,98% tanggapan responden yang mimilih jawaban percaya terhadap pemimpin dalam setiap pengaruh yang diberikan oleh pemimpinnya, yang artinya bahwa karyawan memiliki kepercayaan yang penuh terhadap pemimpin ditempatnya bekerja. Sedangkan indikator kinerja karyawan yang paling kuat atau dominan pada PT. Matahari Department Store Mall Lembuswana Samarinda adalah indikator ukuran efek. Hal ini dapat dilihat dari 41 responden atau sebesar 50,00% tanggapan responden yang mimilih jawaban selalu dapat meningkatkan pencapaian target yang diberikan oleh perusahaan, yang artinya bahwa pemimpin sudah dapat dengan baik menjalankan tugasnya sebagai pemimpin karena mayoritas kinerja karyawan pada PT. Matahari Department Store Mall Lembuswana Samarinda mampu mencapai perolehan laba yang optimal bagi perusahaan, serta mampu mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan. Penutup Adanya pengaruh signifikan antara kepemimpinan HR Supervisor terhadap kinerja karyawan pada PT. Matahari Department Store Mall Lembuswana Samarinda. Hal ini ditunjukkan dari nilai regresi linier sederhana sebesar 0,260 dan nilai koefesien korelasi (R) sebesar 0,593 dalam katagori memiliki hubungan yang sedang antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan, dan nilai koefisien determinasi sebesar 35,2% yang artinya variabel kepemimpinan memiliki pengaruh sebesar 35,2% terhadap variabel kinerja karyawan dan sisanya 64,8% ditentukan atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak disertakan didalam penelitian. Dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak. Kepemimpinan HR Supervisor terhadap kinerja karyawan telah berjalan dengan baik, karena pemimpin sudah mendapat kepercayaan yang penuh dari para karyawan, sehingga karyawan selalu dapat meningkatkan pencapaian target yang diberikan oleh perusahaan, yang artinya bahwa pemimpin sudah dapat dengan baik menjalankan tugasnya sebagai pemimpin karena mayoritas kinerja karyawan pada PT. Matahari Department Store Mall Lembuswana Samarinda mampu mencapai perolehan laba yang optimal bagi perusahaan, serta mampu mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan. Pimpinan PT. Matahari Department Store sebaiknya perlu lebih memperhatikan para karyawannya dengan memberikan arahan berupa motivasi sehingga terjalin hubungan komunikasi yang baik antara pemimpin dengan para karyawannya. Pimpinan PT. Matahari Department Store sebaiknya dapat memberikan sanksi-sanksi yang tegas berupa pemotongan gaji dan tidak ada pemberian bonus kepada para karyawan yang melakukan pelanggaran terlambat dan tidak masuk kerja tanpa keterangan. Pimpinan PT. Matahari Department Store sebaiknya melakukan pengawasan secara langsung dan memberikan himbauan yang lebih tegas 369
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: 356-370
kepada karyawan untuk meminimalisir kesalahan kerja yang dilakukan karyawan didalam perusahaan. Daftar Pustaka Cahyono, Budhi dan Suharto. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia Di Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah, Jurnal, JRBI, Vol.1, Yogyakarta Dharma, Surya. 2005. Manajemen Kinerja Falsafah, Teori, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dwiyanto, Agus. 2006. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Hadari Nawawi, M. Martini Hadari. 2012. Kepemimpinan yang Efektif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hasan, Iqbal. 2006. Analisa Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta : Bumi Aksara. Hilton & Brownlow. 2004. SPSS Explained. East Sussex : Reutledge. p.364. Kartono, Kartini. 2010. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Pers. Pasolong, Harbani. 2013. Teori Administrasi Publik. Bandung: CV. Alvabeta Rivai, Basri. 2005. Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta: Rajawali Pers. Rivai, Veithzal. 2006. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta: PT. Indek Kelompok Gramedia. Siagian, Sondang P. 2007. Fungsi-Fungsi Manajerial. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sinambela, Lijan Poltak. 2012. Kinerja Pegawai Teori Pengukuran dan Implikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Singarimbun, Efendi. 2006. Metode Penelitian Survai, Cetakan Kedelapan Belas, LP3ES, Jakarta. Sudarmanto, R.Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linier Ganda dengan SPSS. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta. Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian dan R&B. Bandung: Alfabeta. Widodo, Joko. 2006. Membangun Birokasi Berbasis Kinerja. Jakarta: Bayumedai Publishing Winarno, 2011. Pengembangan Sikap Entrepreneurship & Intrapreneurship. Jakarta: PT. Indeks. Sumber Internet : www.matahari.co.id (Mengenai PT. Matahari Department Store diakses pada 29 Mei 2016). 370