eJournal Administrasi Bisnis, 2014, 2 (2) : 133 :147 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2014
PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT TRIMANUNGGAL NUGRAHA DI SAMARINDA
VENNY AGOESTIA
eJournal Administrasi Bisnis Volume 2, Nomor 2, 2014
HALAMAN PERSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL EJOURNAL Artikel eJournal dengan identitas sebagai berikut: Judul Pengarang
: Pengaruh Kepemimpinan Terhadap PT Trimanungal Nugraha Di Samarinda : Venny Agoestia
NIM
: 1002085060
Program Studi : Administrasi Bisnis Fakultas
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Mulawarman telah diperiksa dan disetujui untuk dionlinekan di eJournal Program Studi Administrasi Bisnis Fisip Unmul. Samarinda, 08 April 2014 Pembimbing I,
Dr. Anthonius Margono, M.Si NIP.19561202.198103.1.001
Pembimbing II,
Budiman, S.IP., M.Si NIP.19770712.200501.1.003
Bagian di bawah ini DIISI OLEH PROGRAM STUDI Identitas terbitan untuk artikel di atas Nama Terbitan : eJournal Administrasi Bisnis Volume
: 2
Nomor
: 2
Tahun
: 2014
Halaman
: 133 – 147
Ketua Program Studi Administrasi Bisnis
Adietya Arie H, S.Sos., M.AB NIP. 19810430 200501 1 001
eJournal Administrasi Bisnis, 2014, 2 (2) : 133 :147 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2014
PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT TRIMANUNGGAL NUGRAHA DI SAMARINDA Venny Agoestia 1 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Trimanunggal Nugraha Di Samarinda. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda, yaitu melakukan penilaian serta pengukuran lima variabel yaitu Kemampuan, Kepribadian, Pengalaman, Intelektual, dan Lingkungan Kerja, yang berkorelasi terhadap Kinerja regresi sebagai berikut : Y = 4,823 + 0,055 X1 + 0,354 X2 + 0,082 X3 + 0,165 X4 + 0,113 X5, variabel Kemampuan (b1=0,055), kepribadian (b2=0,354), pengalaman (b3=0,082), intelektual (b4=0,165), dan lingkungan kerja (b5=0,113). Nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,544, hal ini menunjukan terdapat hubungan yang positif dan Sedang/Cukup Kuat antara variabel kemampuan, kepribadian, pengalaman, intelektual, dan lingkungan kerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha. Hal ini dapat dilihat berdasarkan interprestasi koefisien korelasi bahwa perhitungan tersebut berada pada interval 0,400 – 0,599, maka keduannya memiliki tingkat hubungan yang sangat kuat. Pengujian hipotesis secara keseluruhan (Uji F) kepemimpinan terhadap Kinerja karyawan dengan tingkat kepercayan 95% dari tabel anovab Dari hasil pengujian hipotesis ini, nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel untuk tes dua sisi dengan taraf signifikansi sebesar 0,05 yaitu 4,880 > 3,35. Dan nilai thitung lebih besar dari ttabel dengan siknifikansi sebesar 0,05 yaitu 2,076 > 1.67155 dari pengujian hipotesis, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan, kepribadian, pengalaman, intelektual, dan lingkungan kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Trimanunggal Nugraha di Samarinda. Kata kunci : Kepemimpinan, Kinerja Pendahuluan Setiap perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan dan meningkatkan kesejahteraan pemilik serta karyawan. dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan banyak sumber daya, diantaranya sumber daya manusia 1
Mahasiswi, S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman, Email :
[email protected]
Pengaruh kepemimpinan thdp kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha (Venny)
(SDM). Namun terkadang , perusahaan mengalami hambatan dalam mengkoordinasikan karyawan agar selaras dengan kemauan perusahan tersebut. Hal ini karena mereka memiliki pikiran, perasaan, status, keinginan, tingkah laku, dan lingkungan yang berbeda satu sama lain. Perusahaan dalam melakukan aktivitasanya disyaratkan memiliki pemimpin yang handal yang mampu mengantisipasi masa depan serta dapat mengambil peluang dari perubahan yang ada. Pemimpin seperti ini adalah pemimpin yang memiliki keunggulan sehingga dapat mengarahkan perusahaan dan para karyawan untuk sampai pada tujuan perusahaan. Menurut DuBrin (2005:3) mengemukakan bahwa kepemimpinan itu adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan, cara mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah, tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau merespons dan menimbulkan perubahan positif, kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan, kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan diantara bawahan agar tujuan organisasional dapat tercapai. Kepemimpinan seorang pemimpin dapat mempengaruhi sikap dan tingkah laku karyawan dalam berkerja pemimpin yang berhasil dapat dilihat melalui kemampunnya mencapai hasil bagaimana seorang pemimpin dapat mempengaruhi orang lain dalam mencapai tujuannya. Tetapi tantangan yang dihadapin pemimpin pada saat ini cukup berat, hal ini ditandai dengan berbagai gejala seperti meningkatnya angkatan kerja, interaksi manusia yang lebih kompleks, dan tuntutan pengembangan kemampuan sumber daya manusia (http://id.wikipedia.org/wiki/kepemimpinan_kerja). Kinerja merupakan indikator dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai tingakat produktivitas yang tinggi dalam suatu organisasi atau instansi. Kinerja karyawan merupakan prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kualitas yang dicapai SDM persatuan priode dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2006 : 9). Tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan kinerja karyawan PT. Trimanunggal Nugraha adalah adanya perbedaan sikap dan prilaku individu dalam berkerja. Perbedaan ini merupakan suatu alasan mengapa para karyawan PT. Trimanunggal Nugraha menunjukan tingkat kinerja yang berbeda-beda antara karyawan yang satu dengan yang lainnya. Rendahnya kinerja karyawan PT. Trimanunggal Nugraha dapat dilihat dari masih banyak karyawan yang melanggar aturan kedisiplinan yang sudah di tetapkan oleh PT. Trimanunggal Nugraha mulai dari datang terlambat hingga absen tanpa ijin. Tingginya tingkat absensi ini sering terjadi meskipun atasan sudah banyak memberikan teguran, sanksi, bahkan ada pemutusan kontrak secara sepihak oleh PT. Trimanunggal Nugraha. Berdasarkan penjelasan di atas karyawan PT. Trimanunggal Nugraha membutuhkan seorang pemimpin yang bisa memberikan semangat kerja agar dapat meningkatkan kinerja karyawan PT. Trimanunggal Nugraha, sehingga banyak faktor yang harus diperhatikan oleh PT. Trimanunggal Nugraha dalam 133
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 2, 2014: 133 - 147
upaya pembangunan sumber daya manusia khususnya faktor kepemimpinan di lingkungan kerja PT. Trimanunggal Nugraha. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Trimanuggal Nugraha”. Kerangka Dasar Teori Kepemimpinan Menurut Daft (2002:50) kepemimpinan didefinisikan sebagai suatu kemampuan mempengaruhi orang yang mengarah kepada pencapaian tujuan. Kepemimpinan juga dikatakan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya dengan perkerjaan para anggota kelompok. Tiga implikasi penting yang terkandung dalam hal maupun pengikut, kepemimpinan itu melibatkan orang banyak itu bawahan maupun pengikut, kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok secara seimbang, karena anggota kelompok bukanlah tanpa daya, serta adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk kekuasaan yang berbeda untuk , mempengaruhi tingkah laku pengikutnya melalui berbagai cara . Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku kepemimpinan dapat memalui berbagai hal berikut : a. Kekuatan dalam diri pimpinan sendiri, prilaku pimpinan dipengaruhi oleh motivasi internnya sama banyaknyadengan perilaku bawahan dipengaruhi oleh kebutuhan dan keinginan tertentu pribadinya, prilaku pimpinan dipengaruhi oleh pendidikan dan pelatihan. b. Kekuatan dalam diri bawahan, meliputikebutuhan mereka akan kebebasan kebutuhan akan tanggung jawab, ketertarikan mereka dalam penanganan masalah berdasarkan keahlian dan harapan mereka mengenai keterlibatan dalam pembuatan keputusan. c. Kekuatan dalam situasi, kekuatan ini atau tekanan-tekanan lingkungan meliputi jenis organisasi, efektivitas kelompok kerja, jenis masalah dan sesain waktu. Kinerja Menurut Mankunegara (2007:9) “Perstasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kualitas yang dicapai sumeber daya manusia persatuan periode dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Berdasarkan pendapatan diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan merupakan hasil dan keluaran yang dihasilkan oleh seorang karyawan sesuai dengan yang baik adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam upaya instansi untuk meningkatkan produktivitas. Kinerja merupakan indikator dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam suatu organisasi atau instansi. 134
Pengaruh kepemimpinan thdp kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha (Venny)
Menurut Hasibun (2005:94) mengemukakan bahwa aspek-aspek yang dinilai kinerja mencakup sebagai berikut : 1. Kesetiaan Penilai mengukur kesetian karyawan terhadap pekerjaannya, jabatannya, dan organisai. Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi di dalam atau di luar perkerjaan dari rongrongan orang yang tidak bertanggung jawab. 2. Prestasi kerja Penilai menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat dihasilkan karyawan tersebut dari uraian perkerjaannya. 3. Kejujuran Penilai menilai kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugasnya memenuhi perjanjian baik bagi dirinya sendiri maupun terhadap orang lain seperti pada bawahannya. 4. Kedisiplinan Peniliai menilai disiplin karyawan dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan melakukan perkerjaannya sesuai intruksi yang diberikan kepadanya. 5. Kreativitas Penilai menilai kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitasnya untuk menyelesikan perkerjaannya, sehingga berkerja lebih berdaya dan berhasil guna. 6. Kerjasama Penilai menilai kesediaan karyawan berpartisipasi dan berkerja sama dengan karyawan lainnya secara vertikal dan horizontal di dalam maupun di luar perkerjaan sehingga hasil perkerjaan akan semakin baik. 7. Kepemimpinan Penilai menilai untuk mempimpin, berpengaruh, mempunyai kepribadian yang kuat, di hormati, berwibawa dan dapat memotivasi orang lain atau bawahannya untuk berkerja secara evektif. 8. Kepribadian Penilai menilai karyawan dari sikap prilaku, kesopanan, periang, disukai, memberi kesan menyenangkan, melihatkan sikap yang baik, serta berpenampilan simpatik dan wajar. 9. Prakasa Penilai menilai kemampuan berfikir yang orisinal dan berdasarkan inisiatif sendiri untuk menganalisis, menilai, menciptakan, memberi alasan, mendapakan kesimpulan, dan membuat keputusan penyelesaian masalah yang di hadapinnya. 10. Kecakapan Penilai menilai kecakapan karyawan dalam menyatukan dan menyelaraskan bermacam-macam elemen yang semua terlibat di dalam penyususnan kebijaksanaan dan di dalam situasi menajemen. 11. Tanggung Jawab 135
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 2, 2014: 133 - 147
Penilai menilai kesediaan karyawan dalam mempertanggung jawabkan kesediaannya, perkerjaan, dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang dipergunakannya, serta prerilaku kerjannya. Faktor-Faktor Kepemimpinan yang Mempengaruhi Kinerja karyawan Kepemimpinan berperan penting dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Terdapat 5 faktor kepemimpinan yang mampu mempengaruhi kinerja para karyawan maupun organisasi yaitu kemampuan, kepribadian, pengalaman, intelektual dan lingkungan kerja. Menurut Handoko (2004:36) kelima faktor tersebut secara singkat dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut : a. Kemampuan pencapaian tujuan organisasi akan sangat ditentukan oleh kemampuan dan efektivitas pimpinan di dalam mengerakkan dan mendorong anggota organisasi untuk melaksanakan perkerjaannya. Oleh karena itu fungsi kepemimpinan merupakan factor vital bagi keberhasilan organisasi, berhubungan dengan kemampuan maka fungsi kepemimpinan harus terkait terhadap beberapa hal sebagai berikut ini : 1) Daya/kualifikasi kepemimpinan, baik yang berasal dari proses belajar, maupun ajar yaitu diperoleh oleh pimpinan dari proses belajar. 2) Gaya kepemimpinan, yang terbentang tipe/gaya kepemimpinan berorientasi tugas sampai pada tipe/gaya yang berorientasi hubungan kemanusiaan. 3) Faktor-faktor situasi yang menuntut penanganan yang berbeda setiap sikap kepemimpinan yang berbeda pula terhadap situasi yang berbeda. b. Kepribadian Kepribadian pimpinan tercermin dari perilaku-perilaku kerja para pemimpin terhadap karyawan (bawahan) dalam mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang dilakukan karyawan dalam menyelesaikan perkerjaannya dengan baik. Keterampilan kepemimpinan yang bersumber dari naluri dasar yang dimiliki pemimpin merupakan kepribadian yang diperoleh dari bakat, keterampilan ini tidak dapat diajarkan, dan menyangkut akan hal tersebut maka seorang pemimpin harus memiliki dasar-dasar kepribadian berani, agresif, berani dalam mengambil keputusan, lebih menonjol, adapun indicator kepribadian ini meliputi kemampuan adaptasi, kewaspadaan, kreativitas, intergrasi pribadi, percaya diri, keseimbangan dan pengendalian emosional dan mandiri pada pelaksanaan kepemimpinan suatu organisasi khususnya Administrasi Bisnis. c. Pengalaman Pengalaman sangat diperlukan dalam suatu organisasi khususnya untuk pengalaman Sumber Daya manusia (Karyawan) terhadap perkerjannya. Pengalaman seorang sumber daya manusia yang banyak dalam berbagai hal seperti pengalaman kerja dalam suatu organisasi secara langsung merupakan daya dukung bagi organisasi untuk meningkatkan kinerja karyawannya. 136
Pengaruh kepemimpinan thdp kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha (Venny)
Pengalaman yang dimiliki sumber daya manusia sebagai individu yang penting bagi organisasi sangat perlu menjadi perhatian karena korelasi terhadap pengembangan organisasi dimasa yang akan dating dan dengan kepemilikan pengalaman ini pada akhirnya berdampak bagi suatu tingkat keahlian yang berbeda-beda untuk setiap individu (karyawan) pada organisasi. d. Intelektual Nilai Intelektual seorang pemimpin sangat mempengaruhi semangat kerja karyawan, untuk itu tingkat intelektual seseorang dalam memimpin suatu organisasi dan idividu sangatlah memegang peranan terpenting dalam pencapaian tujuan organisasi. Semakin tinggi tingkat intelektual seorang pemimpin maka pergerakan pencapaian tujuan organisasi akan semakin cepat. Kepemimpinan menyangkut factor ini selalu berupaya dalam setiap pelaksanaan segala fungsi kepemimpinannya selalu berusaha untuk kepemimpinan yang menunjukan, secara langsung, tentang keyakinan seseorang pemimpin terhadap kemampuan bawahannya. e. Lingkungan kerja Lingkungan kerja yang dimaksudkan di sini adalah suatu suasana kerja dengan tingkat kenyamanan yang baik dari pekerjaan-perkerjaan para karyawan memungkinkan penggunaan segala kemampuan yang mereka punyai, sehingga mereka mempunyai alasan-alasan untuk lebih terpuaskan. Kepuasan kerja yang Nampak pada lingkungan kerja, yang berfokus pada waktu kerja standar yang diberikan dan lingkungan kerja yang mendukung dalam melakukan perkerjaan di lingkungan tempat bekerja. Metode Penelitian Regresi Liner Berganda Hasil sekor telah ditetapkan, maka selanjutnya akan dilakukan analisis statistik dengan menggunakan regresi liner berganda dengan rumus sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e Sugiyono, (2005:250) Keterangan : Y a b1, b2, b3, b4, b5 X1 X2 X3 X4 X5 e 137
= Kinerja Karyawan = Bilangan Konstanta = Koefisiensi Regresi = Kemampuan = Keoribadian = Pengalaman = Intelektual = Lingkungan Kerja = Kesalahan Pengganggu
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 2, 2014: 133 - 147
Untuk menguji hipotesis, maka menggunkan uji R, uji R2. Uji F dan uji t, untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikatnya. Koefisien Korelasi (R) Setelah memperoleh persamaan regresi linier berganda, maka untuk selanjutnya adalah kolerasi digunakan untuk mengetahui kuatnya pengaruh antara bariabel bebas. Semakin besar nilai R, maka semakin tepat model regresi yang dipakai sebagai alat permainan, karena total variabel dapat menjelaskan variabel tidak besar. Dinyatakan dengan rumus Ridwan, (2003:255). R = b1 ∑ X1Y + b2∑ X2Y + b3∑ X3Y + b4 ∑ X4Y + b5∑ X5Y ∑ Y2 Koefisien Determinasi (R2) Menentukan koefisien determinasi persial yang digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh antara variabel yang tidak bebas dengan variabel bebas, R ini mempunyai jangkauan antara 0 dan 1, semakin dekat ke 1 berarti semakin besar proporsi variabel bebas tersebut menjelaskan variabel tidak bebas. Dinyatakan dengan rumus Sugiyono (2003:256) : R2 = Dimana : SSR Total SS
= =
Sum of Squares Regression Total Sum of Squares
Uji F (serentak) Pengujian serentak yaitu untuk mengetahui apakah koefisien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh atau terhadap variabel tidak bebas. Untuk memperoleh hasil uji F ini, maka menggunakan rumus Rangkuti (2005:165) sebagai berikut : Fh = Dengan menggunakan df = n – k – 1 Dimana : R2 k n
= = =
Koefisien determinasi Jumlah variabel bebas Jumlah sampel
Uji F ini merupakan pengujian hipotesis guna menetahui hubungan antara tiga variabel atau lebih. Dengan k menyatakan bahwa variabel bebas dan n = ukuran sampel, statistic F ini berdistribusi dengan pembilang dk pembilang k dan 138
Pengaruh kepemimpinan thdp kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha (Venny)
dk penyebut = (n – k – 1). Pada koefisien determinasi berganda hasilnya positif karna menggunakan hasil pengkuadratan. Bentuk pengujian dari uji Fhitung ini adalah sebagai berikut : H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya X1 dan X2 tidak ada hubungan yang nyata dengan variabel Y. Ha : minimal datu parameter estimator ≠ 0, artinya variabel X1 dan X2 ada hubungan yang nyata dengan variabel Y. Pembuktian ini dilakukan dengan mengamati Fhitung pada alpha (a) 5% dengan tingkat kepercayaan 95%. Apabila nilai Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima atau signifikan. Apabila nilai Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak atau tidak signifikan.
Uji t (parsial) Uji t (parsial) ini dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut menurut Rangkuti (2002:162) : t hitung = Dimana : b = parameter estimasi Sb = standar error Dengan pengujian secara parsial digunakan untuk menguji apakah setiap koefisien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel tidak bebas, bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : H0 : b1 = b2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang nyata b1 terhadap kinerja karyawan. Ha : b1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang nyata b1 terhadap kinerja karyawan. Dengan mengunakan tingkat keyakinan alpha (a) tertentu (5%) serta digunakan tigkat kepercayaan 95%, sedangkan proses pengujian hipotesis dapat dilihat di bawah ini : t hitung > t table = H0 ditolak dan Ha diterima t hitung < t table = Ha ditolak atau tidak signifikan. Dengan taraf signifikan α = 0,05. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dari permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian pada PT Trimanunggal Nugraha, maka dalam analisis akan dibahas mengenai pengaruh kepemimpinan yang diterima karyawan. Untuk menganalisis data tersebut penulis menggunakan metode regresi berganda untuk mengetahui pengaruh Independent secara stimultan terhadapan Variabel Dependent. Alat analisis untuk mempermudah perhitungan regresi berganda dalam penelitian ini akan digunakan program SPSS (Statistical Product 139
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 2, 2014: 133 - 147
and Service Solutions) maka hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut adalah sebagai berikut :
Analisis Regresi Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
4.823
1.326
kemampuan
.055
.124
kepribadian
.354
pengalaman intelektual
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
3.636
.001
.068
.447
.656
.171
.292
2.076
.042
.082
.172
.067
.479
.634
.165
.167
.136
.988
.327
likungan .113 .126 .133 .892 .376 kerja a. Dependent Variable: kinerja Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 2014 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa perolehan nilai-nilai koefisien regresi merupakan nilai yang membentuk persamaan regresi linier berganda untuk hasil penelitian pengaruh faktor-faktor kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT Trimanunggal Nugraha, yaitu sebagai berikut : Y = 4,823 + 0,055 X1 + 0,354 X2 + 0,082 X3 + 0,165 X4 + 0,113 X5 Dari persamaan tersebut, tampak jelas terlihat bahwa nilai koefisien regresi linier bergabda keseluruhannya bernilai positif, hal tersebut mengandung arti bahwa jika nilai variabel bebas yang berupa kemampuan, kepribadian, pengalaman, intelektual, dan lingkungan kerja meningkat atau ditingkatkan, maka akan mendorong meningkatnya kinerja karyawan pada PT Trimanunggal Nugraha. Koefisien Kolerasi (R) Setelah mengetahui nilai koefisiensi regresi a, b1, b2, b3, b4 dan b5 maka selanjutnya untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel X1, X2, X3, X4 dan X5 terhadap Y dapat dilihat dari nilai R pada tabel berikut :
140
Pengaruh kepemimpinan thdp kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha (Venny)
Koefisien Kolerasi (R) Model Summaryb
Change Statistics Mode l 1
R
R Std. Error Sig. F Squar Adjusted of the R Square F df df Chang e R Square Estimate Change Change 1 2 e
.544a .296
.235
1.10018
.296
4.880
5 58 .001
a. Predictors: (Constant), likungan kerja, kemampuan, intelektual, pengalaman, kepribadian b. Dependent Variable: kinerja Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 2014 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai R yang di peroleh sebesar 0,544, berada pada interval koefisien 0,400 – 0,599 yang menunjukan bahwa secara keseluruhan variabel independent yang diwakili oleh variabel X1, X2, X3, X4 dan X5 meiliki hubungan yang sedang terhadap variabel Y. Koefisien Determinasi (R2) Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X1, X2, X3, X4 dan X5 terhadap Y adalah dengan mencari R square. Adapun nilai R2.
Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb
Model
R
Change Statistics Std. Error R Adjusted of the R Square F df df Sig. F Square R Square Estimate Change Change 1 2 Change
1 .544a .296 .235 1.10018 .296 4.880 5 58 .001 a. Predictors: (Constant), likungan kerja, kemampuan, intelektual, pengalaman, kepribadian b. Dependent Variable: kinerja Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 2014 Berdasarkan Tabel (koefisien determinasi) sebesar 0,296 atau 29,6%, hal ini berarti bahwa variabel yang dikemukakan dalam penelitian ini dapat menerangkan 29,6% terhadap variabel dependent (Y), sedangkan sisanya 70,4% 141
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 2, 2014: 133 - 147
diterapkan oleh variabel lainya yang tidak dikemukakan dalam model penelitian ini. Uji F (Simultan) Uji F bertujuan untuk menguji apakah perubahan variabel independen yang terdiri dari X1, X2, X3, X4 dan X5 berpengaruh terhadap variabel dependen Y karyawan pada PT. Trimanunggal Nugraha di Samarinda yakni dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% (α = 0,05). Uji F ANOVAb Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
29.531
5
5.906
4.880
.001a
Residual
70.203
58
1.210
Model 1
Total 99.734 63 a. Predictors: (Constant), likungan kerja, kemampuan, intelektual, pengalaman, kepribadian b. Dependent Variable: kinerja Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 2014 Berdasarkan tabel di atas, untuk mengetahui koefisien regresi secara menyeluruh digunakan uji F. dari perhitungan tersebut maka diperoleh nilai Fhitung sebesar 4,880 sedangkan Ftabel 3,35 dengan level signifikan (a) sebesar 5%. Maka terlihat bahwa Fhitung > Ftabel (yaitu 4,880 > 3,35) dengan kata lain bahwa hipotesis diterima. Hal ini menunjukan bahwa secara besama-sama variabel independent dalam ha ini X1, X2, X3, X4 dan X5 memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha (Y). Uji T (Parsial) Uji T bertujuan untuk menguji apakah masing-masing variabel independen X1, X2, X3, X4 dan X5 berpengaruh dan signifikan terhadap variabel dependen Y karyawan pada PT. Trimanuggal Nugraha di Samarinda dengan cara membandingkan Thitung dengan Ttabel dengan tingkat kepercayaan sebesar sebesar 95% (α = 0,05). maka akan diperoleh ttabel sebesar 1.67155
142
Pengaruh kepemimpinan thdp kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha (Venny)
Uji t Analisis Regresi Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
4.823
1.326
kemampuan
.055
.124
kepribadian
.354
pengalaman intelektual
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
3.636
.001
.068
.447
.656
.171
.292
2.076
.042
.082
.172
.067
.479
.634
.165
.167
.136
.988
.327
likungan .113 .126 .133 .892 .376 kerja a. Dependent Variable: kinerja Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 2014 Berdasarkan tabel di atas dapat pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen pada kantor PT. Trimanuggal Nugraha di Samarinda. Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor kepemimpinan tersebut terdapat kinerja karyawan, maka digunakan uji t. uji t dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Dengan rumus hipotesis : Apabila thitung > ttabel berati H0 ditolak dan H1 diterima. Apabila thitung < ttabel berati H0 diterima dan H1 ditolak. Berdasarkan pada analisis yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dijelaskan bahwa dari persamaan regresi sebagai berikut : Y = 4,823 + 0,055 X1 + 0,354 X2 + 0,082 X3 + 0,165 X4 + 0,113 X5 Dari persamaan tersebut diatas, maka didapatkan nilai konstanta dan nilai parsial dari variabel tetap dan variabel bebas. Hal tersebut mengandung arti bahwa jika nilai variabel bebas yang berupa kemampuan, kepribadian, pengalaman, intelektual dan lingkungan kerja meningkat atau ditingkatkan maka akan mendorong meningkatnya kinerja karyawan PT Trimangunggal Nugraha. Keadaan tersebut dimaksudkan apabila para karyawan merasa bahwa jika PT Trimanunggal Nugraha memperhatikan variabel bebas yaitu faktor-faktor kepemimpinan yang mempengaruhi kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha, maka karyawan meningkatkan kinerjanya. Nilai positif koefisien regresi masingmasing variabel yang diteliti, memberikan arti jika salah satu variabel bebas ditambah sebesar satu-satuan akan memberikan sumbangan terhadap kinerja karyawan, dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan. 143
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 2, 2014: 133 - 147
Dari hasil penelitian, maka dapat diperoleh dari nilai korelasi (hubungan) yang menggambarkan keeratan hubungan antara variabel bebas (kemampuan, kepribadian, pengalaman, intelektual dan lingkungan kerja) terhadap variabel kinerja karyawan menjelaskan bahwa adanya hubungan yang sedang/cukup antara kemampuan, kepribadian, pengalaman, intelektual dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha. Hal ini dapat dibuktikan dengan interval koefisien Sugiyono (2008:231), yang menyatakan bahwa nilai hubungan dengan interval 0,400 – 0,599 masuk dalam kategori sedang/cukup. Nilai R square menunjukkan nilai sebesar 0,296 atau 29,6%, hal ini dapat diartikan bahwa sekitar 29,6% variabel yang mempengaruhi kinerja adalah variabel kemampuan, kepribadian, pengalaman, intelektual dan lingkungan kerja sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian. Untuk mengetahui bahwa ada atau tidaknya hubungan (korelasi) antara variabel bebas (kemampuan, kepribadian, pengalaman, intelektual dan lingkungan kerja) terhadap kinerja kerja maka dapat dilakukan pengujian secara simultan dengan cara membandingkan nilai dari Fhitung dengan Ftabel dengan derajat kesalahan yang digunakan adalah 5%. Dari perhitungan Fhitung diperoleh Fhitung > Ftabel (4,880 > 3,35). Hal ini dapat menunjukan bahwa variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja. Maka hipotesis pertama yang menyatakan faktor kepemimpinan yang terdiri kemampuan, kepribadian, pengalaman, intelektual dan lingkungan kerja secara besama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha. Diterima. Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) terhadap variabel terikat (Y) secara parsial, maka untuk menguji pengaruh variabel bebas tersebut digunakan uji t, yaitu dengan membandingkan nilai thitung dan ttabel. Dari hasil uji t, ttabel sebagai pembanding thitung maka dengan menggunakan uji satu arah dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 5%), maka akan diperoleh ttabel sebesar 1.67155. Untuk lebih jelasnya, maka akan dijelaskan mengenai pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat sebagai berikut : a. Variabel Kemampuan X1 Pada variabel kemampuan (X1), diperoleh thitung > ttabel (0,477 > 1.6715), hal ini menunjukan bahwa variabel kemampuan (X1) berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha. b. Variabel Kepribadian X2 Pada variabel kepribadian (X2), diperoleh thitung > ttabel (2,076 > 1.6715), hal ini menunjukan bahwa variabel kepribadian (X2) berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha. c. Variabel Pengalaman X3
144
Pengaruh kepemimpinan thdp kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha (Venny)
Pada variabel pengalaman (X3), diperoleh thitung > ttabel (0,479 > 1.6715), hal ini menunjukan bahwa variabel pengalaman (X3) berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha. d. Variabel Intelektual X4 Pada variabel imtelektual (X4), diperoleh thitung > ttabel (0,988 > 1.6715), hal ini menunjukan bahwa variabel intelektual (X4) berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha. e. Variabel Lingkungan Kerja X5 Pada variabel lingkungan kerja (X5), diperoleh thitung > ttabel (0,892 > 1.67155), hal ini menunjukan bahwa variabel lingkungan kerja (X5) berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha. Berdasarka hasil uji regresi berganda diketahui bahwa variabel yang dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha adalah variabel kepribadian (X2), ini terbukti dari besarnya koefisien variabel keribadian (X2), yaitu 0,354 yang mana lebih besar koefisien yang lainnya. Hal ini juga didukung dengan nilai Standardized Coefficients Beta variabel kepribadian sebesar 0,292 lebih besar dari Standardized Coefficients Beta untuk variabel lainnya (kemampuan, pengalaman, intelektual, dan lingkungan kerja). Dengan demikian menolak hipotesis kedua, yang mana bahwa lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha. Penolakan hipotesis dikarenakan menurut karyawan lingkungan kerja yang berupa suasana kerja serta kesesuaian waktu terhadap lingkungan kerja bukan hal yang utama dalam mempengaruhi atau mendorong kinerja setiap individu. Kepribadian merupakan kebutuhan yang dominan terhadap kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha. Artinya, sikap kerja pimpinan dalam memberikan suatu dukungan pada karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam menyelesaikan perkerjaan dapat mendorong kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha. Penutup Berdasarkan hasil analisis regresi berganda menunjukan bahwa variabel bebas yang meliputi kemampuan, kepribadian, pengalaman, intelektual, dan lingkungan kerja secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha. Hal ini seperti dinyatakan dengan persamaan regresi berganda sebagai berikut : Y = 4,823 + 0,055 X1 + 0,354 X2 + 0,082 X3 + 0,165 X4 + 0,113 X5. Artinya bahwa jika kemampuan, kepribadian, pengalaman, intelektual, dan lingkungan kerja ditingkatkan maka akan menyebabkan meningkatnya kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha. Nilai koefisien korelasi R diperoleh 0,544 menunjukan bahwa kemampuan, kepribadian, pengalaman, intelektual, dan lingkungan kerja secara bersama-sama memiliki hubungan yang sedang/cukup terhadap kinerja karyawan 145
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 2, 2014: 133 - 147
PT Trimanunggal Nugraha. Koefisien determinasi yang diperoleh (R2) dengan nilai 0,296 berarti bahwa kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha dipengaruhi oleh kemampuan, kepribadian, pengalaman, intelektual, dan lingkungan kerja sebesar 29,6% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian. Hasil uji F menunjukan Fhitung > Ftabel (4,880 > 3,35), hal ini membuktikan bahwa secara silmultan, kemampuan, kepribadian, pengalaman, intelektual, dan lingkungan kerja bersama-sama berpengaruh nyata terhadap kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha. Secara parsial diketahui bahwa variabel Kepribadian merupakan variabel yang paling signifikan dan memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan pada PT Trimanunggal Nugraha, dibuktikan dengan nilai Standardized Coefficients Beta variabel kepribadian yang lebih besar dari Standardized Coefficients Beta untuk variabel lainya (kemampuan, kepribadian, pengalaman, intelektual dan lingkungan kerja). Bagi pihak perusahaan : Agar kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha dapat terus terjaga dan meningkatkan maka hendaknya kemampuan, keprinadian, pengalaman, intelektual, dan lingkungan kerja harus lebih mendukung dalam berkerja karna faktor-faktor tersebut terbukti mampu meningkatkan kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha. Variabel kepribadian ternyata mampu memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha sehingga kedepannya lebih memprioritaskan variabel kepribadian dengan cara membrikan suatu dukungan kepada karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam menyelesaikan perkerjaan dapat yang mendorong kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha. Diperlukan pendekatan dalam hal kerja yang baik pada atasan atau pimpinan terhadap karyawan agar karyawan PT Trimanunggal Nugraha tetap merasa nyaman dan tidak merasa canggung atas keberadaan pimpinan pada saat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan. Kinerja akan dapat berhasil jika berjalan sesuai pekerjaanya dalam mencapai hasil kerja yang lebih dari yang diharapkan jika memperhatikan faktorfaktor lain, seperti kemampuan, pengalaman, intelektual dan lingkungan kerja, serta variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian agar dapat meningkatkan kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Prabrik, Edisi Revisi VI, Rineka Cipta, Jakarta. Dessler, Garry, 2008, Human Resource Management, Eight Edition, Prentice Hall, New Jersey. 146
Pengaruh kepemimpinan thdp kinerja karyawan PT Trimanunggal Nugraha (Venny)
Daft, Richard L, 2002. Manajemen, Jilid 2 edisi Kelima, Erlangga, Jakarta Fadiloah, Akbar, 2010. http://akbar-fadilah.blogspot.com/2010/01/teorikepemimpinan-dan-tipe-tipe.html Gomes, Faustino Cardoso, 2003, Humas Resource Management. 6th edition. Inc. USA Handoko, T. Hani. 2004. Management Personalia Dan Sumber Daya Manusia.BPFE, Yogyakarta. Hasibun. Malayu, S.P 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, (Edisi revisi) PT. Bumi Aksara, Jakarta. _________________. 2005. manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi revisi PT.Bumi Aksara, Jakarta. Kouzes, James M dan Posner, Barry Z, 2007, The Leadership Challenge, Fourth Edition, Jossey-Bass, San Fransisco Mangkunegara, Prabu Anwar, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia perusahaan, cetakkan pertama, Remaja Rosdakarya, Bandung. Robbins, Stephen P P. 2007. Mangement, 7th Edition, Prentice hall, New Jersey Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Administrasi, Alfabet, Bandung. ________, 2008, Statistika Untuk Penelitian. CV. Alfabeta, Bandung Rivai Veithzal, 2007. Kepemimpinan Dan Prilaku Organisasi, PT. Raja Grafindo persada, Jakarta. Tohardi, Ahmad, 2002. Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan Pertama, Mandar Maju, Bandung Umar, Husein, 2008, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, Cetakan Ketujuh PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. ___________, 2005. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Edisi Revisi & perluasan, cetakan Ketujuh, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Winardi, 2004, Kepemimpinan Dalam Manajemen, Cetakan Kedua PT. Rineka Cipta , Jakarta. ______¸ 2005, Motovasi Dan Memotovasi Dalam Manjemen, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Yuki, Gary, 2007. Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi Kelima, Pt, Indeks Jakarta.
147