PENGARUH TEKNOLOGI CADANGAN AIR DEKAT PERAKARAN DI LAHAN KERING TERHADAP PERTUMBUHAN SENGON BUTO (Entrolobium cyclocarpum) Ir. Sumarno sawah lebih kecil dibanding lahan kering. Luas lahan sawah (tehnis, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar
setengah tehnis dan non tehnis) ±
Belakang
dan
Permasalahan
30.172 hektar, sedang luas lahan kering
Berdasarkan
potensi
yang
ada, dalam garis besarnya bagi
areal pertanian, yaitu perluasan areal lahan kering termasuk di dalamnya lahan kering beriklim kering. Lahan kering
beriklim
kering terutama
terdapat di Indonesia kawasan Timur dan
Tenggara,
misalnya
Nusa
Tenggara Timur, sebagian Pulau Sulawesi dan Maluku, dan sebagian Jawa di antaranya di Kabupaten
Berdasarkan
mempunyai potensi yang sangat penting, menurut Biro Pusat Statistik luas Jawa Timur 4,8 juta hektar,
antaranya
1.148
juta
adalah
hektar
lahan
di
kering
(Endarto Djaswadi, 1990). Lain
halnya
di
rencana
tata-
ruang Propinsi Jawa Timur tanggal 12 Februari 1990 No. 59 tahun 1990, budidaya
tanaman
keras
seperti
Sengon dan Mangga diarahkan pada lahan kering yang tandus dengan lereng lebih besar dari 15 persen, dan lereng lebih kecil dari 15 persen dikembangkan
pada
tanah-tanah
kritis atau tidak produktif (Anonim, 1990). Menurut
Lahan kering di Jawa Timur
dan
(Anonim, 1990).
Situbondo.
dimana
pekarangan
lainnya) sebesar ± 50.600 hektar
Indonesia salah satu basis usaha yang dapat dilakukan untuk perluasan
(tegal,
Budiman
Notoatmodjo (1989), dilihat dari aspek biaya dan teknologi bahwa potensi pengembangan lahan kering secara “Comparative advantage “ memiliki kemungkinan yang tinggi untuk
ditingkatkan
dibandingkan
lahan rawa dan lahan irigasi. Namun Kabupaten
Tingkat II Situbondo luas tanah
yang menjadi masalah pokok adalah pola kebijaksanaan yang bagaimana
sumberdaya lahan kering dapat
dimanfaatkan,
memberikan
tersebut
lapisan air pada permukaan agregat
dapat
sedikit demi sedikit akan berkurang
yang
(AAK, 1983).
agar
dampak
maksimum
bagi
masyarakat
dan
kesejahteraan Negara,
Untuk menghasilkan enam
tanpa
ton butir jagung, tanaman harus
merusak lingkungan hidup dan dapat
menghasilkan 15 ton bahan kering
menjaga kelestariannya.
(butiran jagung merupakan sepertiga
Masalah utama di daerah ini
dari seluruh tanaman). Bila tanaman
adalah tersedianya air yang sangat
menggunakan rata-rata 300 ton air
tergantung pada penyebaran dan
untuk menghasilkan satu ton bahan
banyaknya
selama
kering, maka air yang dibutuhkan
setahun. Masalah utama ini biasanya
adalah 15 X 300 = 4.500 ton atau
diikuti dengan masalah lain yaitu
4500 m3 air per hektar atau 450 mm
aspek kesuburan tanah dan kemudian
per hektar (AAK, 1983).
varita
curah
yang
hujan
toleran
terhadap
Tanaman
selalu
kekeringan. Lebih-lebih lagi pada
membutuhkan air menurut masa
lokasi
vegetatifnya,
lahan
kering
yang
tipe
karena
pada
masa
iklimnya E (Schmidt Ferguson),
itulah tanaman terbentuk dan banyak
dimana musim keringnya relative
mengandung air. Andaikata pada
panjang antara ± 5-6 bulan, seperti di
masa-masa
Situbondo.
menderita
Air yang dibutuhkan tanaman
mudanya kekurangan
mengakibatkan
tanaman air,
akan
terganggunya
adalah air yang terdapat di dalam
pertumbuhan dan merosotnya hasil
tanah yang ditahan butir-butir tanah,
yang yang tak dapat diperbaiki lagi.
selain itu juga air hujan atau
Masa ini disebut masa kritis yang
sebagian air irigasi. Air di dalam
tidak sama untuk semua tanaman
tanah dibedakan atas tiga macam
(AAK, 1983).
yakni air grafitasi, air kapiler dan air
Tanaman
keras
yang
higroskopis. Tanaman mengisap air
diusahakan di lahan kering beriklim
dari tanah hanya air kapilerlah yang
kering, pada umumnya umur 1-2
diisap
tahun memerlukan siraman air yang
terlebih
dahulu,
sehingga
cukup, karena akar belum mampu
yang gembur bisa mengandung 13-
mencapai kedalaman tertentu dimana
15 gr dan tanah humus bisa sampai
keadaan tanah cukup lembab dan air
sekitar 50 gram.
masih tersedia bagi tanaman. Paul
J
Kremer
Tanaman (1969),
Sengon,
tahunan
mangga
dan
seperti komoditi
Penelitiannya pada tanah sandy loam
tanaman tahunan lainnya umur 1-2
dan clay loam, air bisa diisap
tahun yang diusahakan di lahan
tanaman (Field capacity) apabila
kering, saat kemarau kelembaban
kondisi tanah belum mulai kering
tanahnya minimal, perlu diupayakan
dan tekanannya belum mencapai 15
teknologi penyediaan cadangan air
atmospheres.
dekat perakaran.
Herry D. Foth dan L.M. Turk
Teknologi
cadangan
air
(1972) mengklasifikasikan air tanah,
buatan ini salah satunya adalah
mulai tersedia bagi tanaman (field
teknologi kendi (gentong kecil).
capacity) sampai titik tanah mulai
Kendi
kering (wilt point) bila tekanannya
digunakan
berada antara 1/3 atmosfir sampai 15
laburan semen dua kali, dimana
atmosfir. Di luar batas tersebut air
rembesan
mulai sulit digunakan oleh tanaman.
sebagaimana terlampir.
Lebih
lanjut
AAK
(gentong
kecil)
merupakan
airnya
yang
modifikasi
sudah
diteliti
(1983)
menyatakan bahwa kandungan air
1.2. Tujuan Penelitian
yang mudah dihisap berkisar antara
1. Untuk mengetahui pengaruh
50%-60% dari kapasitas tersedia,
pemberian/penempatan kendi
yakni berarti bahwa tanah yang
berisi air dekat perakaran
berdaya tahan 30 gram air per 100
terhadap tinggi dan lingkaran
gram tanah kering dan berkapasitas
pangkal
tersedia adalah 15 gram, hanyalah 8-
Sengon
10
kering.
gram
dapat
dihisap
dengan
batang Buto
tanaman
pada
lahan
mudah. Pada titik layu tanah pasir
2. Untuk mengetahui berapa cc
hanya mengandung 4-5 gr air per
air yang habis dalam setiap
100 gr tanah kering, sedang tanah
minggu atau bulannya dan
masih
memberikan
II. BAHAN DAN METODE
kehidupan bagi Sengon Buto di lahan kering.
PERCOBAAN 3.1. Bahan dan alat
3.
Bahan yang dipakai yaitu bibit Sengon Buto (Entrolobium
1.3. Kegunaan Penelitian
cyclocarpum) umur 2 bulan, bibit
Diharapkan hasil penelitian
asal
bantuan
pihak
penghijauan
ini dapat dijadikan masukan untuk
Kabupaten Tingkat II Situbondo.
penelitian lebih lanjut di kalangan
Bahan tanaman merupakan hasil
sendiri,
pilihan,
dan membantu program
pemerintah
guna
pengembangan
baik
mengenai
pertumbuhannya, tinggi tanamannya maupun lingkaran pangkal batangnya
lahan-lahan kering.
hamper sama sejumlah 20 pohon. 1.4. Hipotesis
Kendi (gentong kecil) yang
1. Pemberian kendi modifikasi (gentong kecil) berisi air dekat perakaran membantu mempertinggi tanaman, dan memperbesar
lingkaran
pangkal batang Sengon Buto (Entrolibium cyclocarpum) di
2. Pemberian air dengan volume tertentu lewat rembesan kendi modifikasi (gentong kecil), lebih
kehidupan
dengan volume ± 3 liter dan telah domidifikasi sendiri., dimana 1/3 badan kendi dan bagian alasnya dilabur semen dua kali. Junlah kendi (gentong
kecil)
menjamin
tanaman
muda
Sengon Buto (Entrolobium
yang
digunakan
sebanyak 10 buah. Bahan
lahan kering.
dapat
digunakan kwalitasnya baik (masak)
dan
alat
lainnya
berupa bamboo dan kawat, lembaran plastic dan karet gelang serta cet warna merah dan putih. Alat yang dipakai a.l.
: cangkul, linggis, roll
meter, gelas ukur, timba plastic dan penggaris (ukuran 30 cm).
cyclocarpum). 3.2. Tempat dan waktu percobaan
Percobaan dilaksanakan di
menggunakan
statistik
percobaan
lahan kering yang berupa gumuk
(Experimental design) secara murni.
bagian atasnya agak datar seluas 0,1
Untuk itu percobaan dilaksanakan
hektar, dekat komplek BTN Bukit
dengan
Permai Desa Kebonsari Kecamatan
terdiri dari 2 perlakuan dan 10
Sumbersari Kabupaten Tingkat II
ulangan.
Jember. Jenis tanah regosol dengan
1.
titest
yang
dimodifikasi
Perlakuan Sengon Buto tanpa
klasifikasi iklim tipe C (Schmidt
kendi (gentong kecil) diberi
Ferguson).
kode A = A1, A2, A3, A4, A5, A6,
Pelaksanaan dimulai
percobaan
memasuki
kemarau
2.
Perlakuan Sengon Buto + kendi (gentong kecil penuh air) diberi
menjelang awal musim penghujan,
kode B = B1, B2, B3. B4, B5, B 6,
yakni pada akhir Maret s/d Agustus
B7, B 8,B9, dan B10.
1992.
Bagi
3.3. Metode percobaan
menghitung selisih antara dua
percobaan
harga
tenaga,
semplenya terbatas (kecil) bisa
terbatas
karenanya
√(
setiap
perlakuan (10),
tidak
)
(
oleh
mungkin
)
rata0rata
yang
Mengingat terbatasnya dana
ulangannya
t=
akan
musim diakhiri
dan
dan
awal
A7, A8, A9 dan A10.
hitung,
dan
menggunakan uji t-test dengan rumus :
√
(Amudi Pasaribu, 1975). dimana,
S1 dan S2
t
= Nilai yang dihitung
X1 dan X2
= Nilai rata-rata
masing-masing perlakuan dari sample yang dibandingkan
=
masing-masing
Standart perlakuan
sample yang dibandingkan
deviasi dari
n1 dan n2
=
Jumlah
masing-masing
perlakuan
sample yang
dibandingkan.
Jika t hitung
Jika t hitung
t table, berarti
significant atau terdapat beda nyata
antara
nilai
yang
diperbandingkan.
Kriteria Pengambilan Keputusan : a.
b.
t table, berarti
Tata letak plot percobaan (Gambar 1.).
non significant atau tidak terdapt beda nyata antara nilai yang diperbandingkan.
B4
A5
B10
A4
B5
A10
B3
A6
B9
A3
B6
A9
B2
A7
A2
B7
B1
A8
A1
B8
U
S
berada dalam keadaan homogenitas Tata letak plot perlakuan
yang sama.
dibuat demikian atau tidak persis berkedudukan
dalam
dua
karena kondisi lahan. Namun setiap perlakuan (A dan B) selalu ada dalam setiap bagian (strata) yang diulang 10 kali. Angka-angka di belakang kode perlakuan (A dan B) menunjukkan
ulangan.
Pengaturan tata letak seperti
baris,
Dengan
demikian kondisi perlakuan tetap
di atas secara arfiah, percobaan ini masih mengikuti metode Rancangan Acak Kelompok atau Randomized Block
Design,
yang
dalam
analisisnya menggunakan uji “t”. 3.4. Pelaksanaan percobaan 1. Persiapan bahan
Bahan tanaman yang dipakai
2. Persiapan teknoligi cadangan air
jauh sebelumnya sudah dipesan dari pihak
penghijauan,
Sengon
Buto
bibit
(kendi/gentong kecil).
jenis
Kendi
asli
kwalitas
baik
(Entrolobium
(matang) volume ± 3 liter sebanyak
cyclocarpum) di Kabupaten Daerah
sepuluh buah diberi kode : B1, B2, B3.
Tingkat II Situbondo. Tanggal 13
B4, B5, B 6, B7, B 8,B9, dan B10. Untuk
Maret 1992 bibit umur 43 hari dalam
mengukur masing-masing volume
polybag
Jember
kendi yang memiliki sifat kapilaritas,
sebanyak 30 pohon, dan ditempatkan
kendi kondisi kering tersebut harus
di bedengan sementara dekat sumber
diisi
air.
kapilarnya
didatangkan
ke
air
sampai terisi
jebuh/semua air.
Tahap
Selama berada di bedengan
berikutnya air yang sudah dibuang,
sementara, faktor pemeliharaan tetap
dan segera diisi air yang volumenya
diadakan
mestinya
diukur sampai kendi penuh. Hasil
terutama penyiraman. Sepuluh hari
pengukuran isi dari pada kendi
kemudian dilakukan seleksi bibit
tersebut
bahan percobaan, dan yang terpilih
berikut :
sebagaimana
masing-masing
sebagai
hanya 20 tanaman. Tabel 1. Hasil pengukuran volume masing-masing kendi (gentong kecil) sebanyak sepuluh buah. Kode kendi
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
Volume (cc)
3325 3825 4250 3750 3430 3900 3620 3050 3650 4125
Sumber : Sumarno, 1992. Kendi-kendi yang volumenya
Dari pengalaman yang ada,
sudah diketahui tersebut, 1/3 badan
bila kendi kondisi kering dilabur
dan alasnya dilabur semen dua kali.
semen, hasil pelaburan akan segera
Pelaburan masih basah/lembab, agar
mengelupas atau pecah-pecah.
melekatnya semen cukup kuat.
3. Persiapan lahan percobaan
Sebagai member
langkah
tanda
pada
awal
penuh dan ditutup rapat ditempatkan
plot-plot
di posisi pojok galian, yang juga
percobaan sesuai tata letak (denah )
posisinya
percobaan, dimana jarak tanamnnya
tanaman bagian bawah sebagaimana
6m x 6m. Pekerjaan selanjutnya
gambar 2. Tahap berikutnya secara
menggali lubang tanam sebanyak
hati-hati
dua puluh yang ukurannya 0,4m x
permukaan kendi tidak kelihatan. Hal
0,4m, dan dianginkan ± seminggu.
lain yang tidak kalah pentingnya
Penanaman
dilaksanakan
adalah
berada
di
ditimbun
setiap
tanah
plot
akar
sampai
percobaan
pada hari minggu tanggal 22 Maret
dibuatkan
1992
persegi, agar terhindar dari gangguan
secara
serentak.
Untuk
pagar
atas
perlakuan Sengon Buto + Teknologi
hewan
seperti
cadangan air (B), kendi yang diisi air
sebagainya.
bamboo
kambing
empat
dan
Gambar 2. Perlakuan Sengon Buto + Kendi (B). dilakukan pada saat pengamatan, 4. Pemeliharaan Percobaan Pemeliharaan hanya faktor penyiangan di sekitar tanaman yang
baik terhadap perlakuan A maupun B. Tindakan pemeliharaan lainnya tidak
ada,
dan
tanaman
untuk
Tinggi
perlakuan A maupun B dibiarkan
tanaman
tumbuh secara alami.
diukur dan caranya
5. Pengamatan
juga seperti diatas. Hilangnya air setiap
Pengamatan dilakukan setiap seminggu
sekali,
baik
terhadap
minggu dari kendi,
perlakuan A maupun B sejumlah
dapat
ulangan yang ada (untuk A sepuluh
dengan mengisi air
dan B sepuluh).
sampai penuh yang
Pengamatan meliputi :
volumenya
a.
Untuk perlakuan A pengamatan
pengisiannya diukur
berupa :
lewat gelas ukur.
Pengukuran pangkal
dan
pengukurannya persis dia tas
pada
Pengamatan
akan
bulan-bulan
dimana
diakhiri hujan
mulai turun (2-3) kali, sekitar bulan
permukaan tanah. Tinggi tanaman diukur mulai tanah
Agustus-September.
sampai
pucuk tanaman. b.
(cc)
lingkaran batang,
permukaan
diketahui
III. HASIL DAN ANALISA
Untuk perlakuan B pengamatan
HASIL
berupa : Pengukuran lingkaran
3.1. Hasil pangkal
batang dan caranya
Dari pengamatan diperoleh hasil sebagai berikut :
seperti diatas. Tabel 2. Hasil pengamatan tinggi tanaman pada awal percobaan (Sengon Buto umur 52 hari). No. Perlakuan/Ulangan (A)
1.
A1
Pengamatan awal percobaan (52 hari) Tinggi tanaman 24,50
Perlakuan/Ulangan Pengamatan (B) awal percobaan (umur 52 hari) Tinggi tanaman (cm) B1
26,00
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 Jumlah Rata-rata
25,70 28,00 22,50 20.30 20.20 26,00 24,00 21,00 25,00 237,20 23,72
B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10
23,00 23,50 23,00 18,00 22,00 28,00 25,00 26,00 22,00 236,50 23,65
Tabel 3. Hasil pengamatan tinggi tanaman pada akhir percobaan (Sengon Buto umur 169 hari). No. Perlakuan/Ulangan (A)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 Jumlah Rata-rata
Pengamatan akhir percobaan (umur 169 hari) Tinggi tanaman(cm) 83,20 82,40 57,50 50,40 35,90 61,60 78,40 66,80 48,40 43,10 607,70 60,77
Perlakuan/Ulangan (B)
B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10
Pengamatan akhir percobaan (umur 169 hari) Tinggi tanaman(cm) 89,20 93,70 94,20 50,20 131,10 59,00 107,60 127,10 39,60 50,30 842,00 84,20
Tabel 4. Hasil pengamatan panjang lingkaran pangkal batang (Sengon Buto awal percobaan / umur 52 hari). No. Perlakuan/Ulangan (A)
Pengamatan awal percobaan (umur 52 hari)
Perlakuan/Ulangan Pengamatan (B) awal percobaan (umur 52 hari) Panjang
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 Jumlah Rata-rata
Panjang Lingkaran batang (cm) 1.40 1,40 1,80 1,60 1,53 1,34 1,50 1,27 1,40 1,90 15,14 1,51
Lingkaran batang (cm) B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10
1,40 1,30 1,30 1,65 1,20 1,30 1,45 1,33 2,10 1,55 14,58 1,46
Tabel 5. Hasil pengamatan panjang lingkaran pangkal batang (Sengon Buto akhir percobaan / umur 169 hari). No. Perlakuan/Ulangan (A)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 Jumlah Rata-rata
Pengamatan akhir percobaan (umur 169 hari) Panjang Lingkaran pangkal batang (cm) 4,20 4,50 3,70 3,60 2,70 4,10 4,50 3,50 3,20 2,80 36,80 3,68
Perlakuan/Ulangan (B)
B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10
Pengamatan akhir percobaan (umur 169 hari) Panjang Lingkaran pangkal batang (cm) 4,70 4,70 5,00 3,60 6,70 3,40 5,50 5,80 3,30 3,50 46,20 4,62
Tabel 6. Rata-rata kenaikan pertumbuhan tinggi tanaman perlakuan A selama 117 hari. No Perlakuan/Ulanga . n (A)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 Jumlah Rata-rata
Tinggi tanaman (cm) Awal Akhir Percobaan(um percobaa ur 52 hari) n (umur 169 hari) 24,50 83,20 25,70 82,40 28,00 57,50 22,50 50,40 20,30 35,90 20,20 61,60 26,00 78,40 24,00 66,60 21,00 48,40 25,00 43,10
Kenaikan Pertumbuha n Tinggi (cm)
Persentase pertumbuha n (%)
50,70 56,70 29,50 27,90 15,60 41,40 52,40 42,60 27,40 10,10 354,30 35,43
206,94 220,62 105,36 124,00 76,85 204,95 201,54 177,50 130,48 40,40 1488,64 148,86
Tabel 7. Rata-rata kenaikan pertumbuhan tinggi tanaman perlakuan B selama 117 hari. No Perlakuan/Ulanga . n (B)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 Jumlah Rata-rata
Tinggi tanaman (cm) Awal Akhir Percobaan(um percobaa ur 52 hari) n (umur 169 hari) 26,00 89,20 23,00 93,70 23,50 94,20 23,00 50,20 18,00 131,10 22,00 59,00 28,00 107,60 25,00 127,10 26,00 39,60 22,00 50,30
Kenaikan Pertumbuha n Tinggi (cm)
Persentase pertumbuha n (%)
63,20 70,70 70,70 27,20 113,10 37,00 79,60 102,10 13,60 28,30 605,50 60,55
243,08 307,39 300,85 118,26 628,33 168,18 284,28 408,40 52,31 128,64 2719,72 271,97
Tabel 8. Rata-rata kenaikan pertumbuhan lingkaran pangkal batang perlakuan A selama 117 hari. No. Perlakuan/Ulangan (A)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 Jumlah Rata-rata
Tinggi tanaman (cm) Awal Akhir Percobaan(umur percobaan 52 hari) (umur 169 hari) 1,40 4,20 1,40 4,50 1,80 3,70 1,60 3,60 1,53 2,70 1,34 4,10 1,50 4,50 1,27 3,50 1,40 3,20 1,90 2,80
Kenaikan lingkaran pangkal batang (cm) 2,80 3,10 1,90 2,00 1,17 2,76 3,00 2,23 1,80 0,90 21,60 2,17
Persentase kenaikan (%)
200,00 221,43 105,56 125,00 76,47 205,97 200,00 175,59 128,57 47,37 1485,96 148,60
Tabel 9. Rata-rata kenaikan pertumbuhan lingkaran pangkal batang perlakuan B selama 117 hari. No. Perlakuan/Ulangan (B)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 Jumlah Rata-rata
Tinggi tanaman (cm) Awal Akhir Percobaan(umur percobaan 52 hari) (umur 169 hari) 1,40 4,70 1,30 4,70 1,30 5,00 1,65 3,60 1,20 6,70 1,30 3,40 1,45 5,50 1,33 5,80 2,10 3,30 1,55 3,50
Kenaikan lingkaran pangkal batang (cm) 3,30 3,40 3,70 1,95 5,50 2,10 4,05 4,47 1,20 1,95 31,62 3,16
Persentase kenaikan (%)
235,71 261,54 284,62 118,18 458,33 161,54 279,31 336,09 57,14 125,81 2318,27 231,83
Tabel 10. Rata-rata rembesan airdari kendi modifikasi dekat perakaran dalam per minggunya untuk perlakuan B (selama 117 hari/17 kali pengamatan) Kode kendi
Volume kendi (cc) Rata-rata (cc)
B1
B2
B3
B4
B5
B6
3325
3825
4250
3750
3430
3900
3620
3050
561,1
422,10
386,20
397,70
830,00
343,50
1646,50
1646,30
Catatan : Data lengkap rembesan air dari 17 kali hasil pengamatan dapat dilihat pada lampiran. (Hasil pengamatan 10 kendi / perlakuan B). 3.2. Analisis hasil
B7
B8
B9
B10
Jumlah
3650
4125
-
Rata-rata rembesan /minggu (cc) -
453,50
1676,70
7817,70
781,77
Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik, baik secara deskriptif dengan interpretasi data yang ada, maupun secara induktif dengan uji “t”. Hasilhasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 11. Rata-rata tinggi tanaman perlakuan A dan B pada akhir percobaan (Sengon Buto umur 169 hari). No.
X1 = Perlakuan Sengon + kendi (B) Perlakuan Tinggi (X1-X1) (X1-X1)2 /Ulangan (cm) 1. B1 89,20 5,00 25,00 2. B2 93,70 9,50 90,25 3. B3 94,20 10,00 100,00 4. B4 50,20 34,00 1156,00 5. B5 131,10 49,90 2199,61 6. B6 59,00 25,20 635,04 7. B7 107,60 23,40 547,56 8. B8 127,10 42,90 1840,41 9. B9 39,60 44,60 1989,16 10. B10 50,30 33,90 1149,21 Jumlah 842,00 9732,24 X1
S1
=√
=
84,20
(
√
)
X2 = Perlakuan sengon tanpa kendi (A) Perlakuan Tinggi (X2-X2) (X2-X2)2 /Ulangan (cm) A1 83,20 22,43 503,10 A2 82,40 21,63 467,86 A3 57,50 3,27 10,69 A4 50,40 10,37 107,54 A5 35,90 24,87 618,51 A6 61,60 0,83 0,69 A7 78,40 17,63 310,82 A8 66,80 6,03 36,36 A9 48,40 12,37 153,02 A10 43,10 17,67 312,23 607,70 2520,82 X2
60,77
S2
=√(
√
=
)
=
=
√(
)
√(
)
√
(
)
√
=
√ t. Hit
√
=
= 2,008
t. tabel = t (5%, db) = t (5%, 18) = 1,734 Dari perhitungan di atas t. Hitung t. Tabel (5%, 18), jadi terdapat perbedaan
yang
nyata
antara
tinggi
(1,734). Secara statistik tinggi tanaman Sengon
Buto
disertai
kendi
(cadangan air) rata-rata lebih tinggi dari
tanaman perlakuan B dan A. Hal ini
pada
terlihat dimana t hitung (2,008)
cadangan air).
t tabel
yang
perlakuan
tanpa
kendi
(tanpa
Tabel 12. Rata-rata panjang lingkaran pangkal batang perlakuan A dan B pada akhir percobaan (Sengon Buto umur 169 hari). No.
X1 = Perlakuan Sengon + kendi (B) Perlakuan Lingkn (X1-X1) (X1-X1)2 /Ulangan pangkal (B) btg(cm) 1. B1 4,70 0,08 0,0064 2. B2 4,70 0,08 0,0064 3. B3 5,00 0,38 0,1444 4. B4 3,60 1,02 1,0404 5. B5 6,70 2,08 4,3264 6. B6 3,40 1,22 1,4884 7. B7 5,50 0,88 0,7744 8. B8 5,80 1,18 1,3924 9. B9 3,30 1,32 1,7424 10. B10 3,50 1,12 1,2544 Jumlah 46,20 12,176 X1
4,62
X2 = Perlakuan sengon tanpa kendi (A) Perlakuan Tinggi (X2-X2) (X2-X2)2 /Ulangan (cm) A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10
X2
4,20 4,50 3,70 3,60 2,70 4,10 4,50 3,50 3,20 2,80 36,80 3,68
0,52 0,82 0,02 0,08 0,98 0,42 0,82 0,18 0,48 0,88
0,2704 0,6724 0,0004 0,0064 0,9604 0,1764 0,6724 0,0324 0,2304 0,7744 3,796
(
S2=√(
)
=√
S1
=√
=√
= 1,1631
= 0,6494
t hitung
)
= √(
=
)
√(
√
)
(
)
√
=
√ t. Hit
=
= 2,232
t. tabel
= t (5%, db) = t (5%, 18) = 1,734 Dari tabel 12 dan perhitungan yang
statistik panjang lingkaran pangkal batang
t tabel (5%, 18), jadi
Sengon Buto dengan perlakuan kendi
terdapat perbedaan yang nbyata antara
(cadangan air), pertumbuhannya lebih baik
panjang
dari pada perlakuan tanpa kendi (tanpa
diperoleh t hitung
lingkaran
pangkal
batang
perlakuan B dan A. Hal ini terbukti dimna t hitung (2,232)
cadangan air).
t tabel (1,734). Secara
Tabel 13. Rata-rata kenaikan pertumbuhan tinggi tanaman perlakuan A dan B selama 117 hari. No.
X1 = Perlakuan Sengon + kendi (B) Perlakuan Kenaik /Ulangan an pertum (X1-X1) (X1-X1)2
X2 = Perlakuan sengon tanpa kendi (A) Perlakuan Kenaik /Ulangan an pertum (X2-X2) (X2-X2)2
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 Jumlah
buhan tinggi (cm) 63,20 70,70 70,70 27,20 113,10 37,00 79,60 102,10 13,60 28,30 605,50
X1
60,55
(
t hitung
7,02 103,02 103,02 11112,22 2761,50 554,60 362,90 1726,40 2204,30 1040,06 9975,04
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10
X2
15,27 21,27 5,93 7,53 19,83 5,97 16,97 7,17 8,03 25,33
233,17 452,41 35,16 56,70 393,23 35,64 287,98 51,41 64,48 641,61 2251,79
35,43
S2=√(
)
=√
S1
2,65 10,15 10,15 33,35 52,55 23,55 19,05 41,55 46,95 32,25
buhan tinggi (cm) 50,70 56,70 29,50 27,90 15,60 41,40 52,40 42,60 27,40 10,10 354,30
=√
=√
= 33,292
= 15,818
)
= √(
=
√(
)
√
)
(
)
√
= t Hit.
= 2,154
t. tabel
= t (5%, db)
t (5%, 18)
= 1,734
Dari perhitungan ternyata t hitung t tabel, jadi terdapat perbedaan yang nyata antara kenaikan pertumbuhan tinggi
tanaman perlakuan B dan A. Hal ini sebagaimana terlihat t hitung (2,154)
t
tabel (1,734). Secara statistik kenaikan
pertumbuhan tinggi tanaman Sengon Buto
perlakuan tanpa kendi (tanpa cadangan
yang
air).
disertai
kendi
(cadangan
air),
pertumbuhannya lebih cepat dari pada Tabel 14. Rata-rata kenaikan pertumbuhan lingkaran pangkal batang perlakuan A dan B selama 117 hari. No.
X1 = Perlakuan Sengon + kendi (B) Perlakuan Kenaik /Ulangan an pertum (X1-X1) (X1-X1)2 buhan tinggi (cm) 1. B1 3,30 0,14 0,02 2. B2 3,40 0,24 0,06 3. B3 3,70 0,54 0,29 4. B4 1,95 1,21 1,46 5. B5 5,50 2,34 5,48 6. B6 2,10 1,06 1,12 7. B7 4,05 0,89 0,79 8. B8 4,47 1,31 1,72 9. B9 1,20 1,96 3,84 10. B10 1,95 1,21 1,46 Jumlah 31,62 16,24 3,16 X1
S1
(
X2 = Perlakuan sengon tanpa kendi (A) Perlakuan Kenaik /Ulangan an pertum (X2-X2) (X2-X2)2 buhan tinggi (cm) A1 2,80 0,63 0,397 A2 3,10 0,93 0,865 A3 1,90 0,27 0,073 A4 2,00 0,17 0,029 A5 1,17 1,00 1,000 A6 2,76 0,59 0,348 A7 3,00 0,83 0,689 A8 2,23 0,06 0,004 A9 1,80 0,37 0,137 A10 0,90 1,27 1,613 21,60 5,155 2,17 X2
S2=√(
)
=√
=√
=√ = 1,343 t hitung
= 0,757
= √(
=
=
√(
)
√
)
(
)
√
)
t Hit.
= 2,020
t. tabel
= t (5%, db)
t (5%, 18)
= 1,734 =
t hitung
= 2,020
t tabel
= t (5 %, db)
t (5 %, 18)
= 1,734
Dari perhitungan ternyata t hitung
pengaruhnya
antara
lingkaran
kenaikan
pangkal
pangkal
pertumbuhan
batang
terhadap
tinggi tanaman, panjang lingkaran
t tabel, jadi terdapat perbedaan yang nyata
nyata
batang,
kenaikan
pertumbuhan tinggi tanaman dan
tanaman
perlakuan B dan A. Hal ini terbukti t
juga
hitung (2,020)
pertumbuhan lingkaran pangkal
t tabel 5 % (1,134).
terhadap
kenaikan
batang.
Secara statistik kenaikan pertumbuhan lingkaran pangkal batang tanaman Sengon
2. Penggunaan teknologi cadangan
Buto yang disertai kendi (cadangan air),
air dari kendi modifikasi (gentong
pertumbuhannya lebih besar dari pada
kecil dilabur semen 2 kali )
perlakuan tanpa kendi (tanpa cadangan
volume ± 3 liter dalam percobaan
air).
ini
bersifat
sementara
(Uji
pendahuluan). IV. KESIMPULAN DAN SARAN a.
Kesimpulan
diambil suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Pemberian teknologi cadangan air (kendi modifikasi volume ± 3 liter) pada penanaman Sengon Buto muda (Umur 52 hari s/d 169) dengan rembesan air ratarata sebanyak 781,77 cc dalam minggu
Saran 1. Penelitian yang sama masih perlu
Dari hasil percobaan ini dapat
per
b.
setiap
kendi,
dilanjutkan,
dengan
catatan
teknologi cadangan air yang digunakan bukan kendi ukuran kecil, namun berupa gentong yang ukurannya ± 25 liter. 2. Penelitian yang sama ini tidak dilaksanakan pada lokasi lahan kering yang tipe iklimnya C (Schmidt Ferguson), namun pada
lahan-lahan kering yang kritis
Buah-Buahan Industri, Pangan
dengan tipe iklim E (Schmidt
dan
Ferguson),
Agroforestry,
dimana
musim
keringnya relatif panjang ± 5-6 bulan.
Peternakan,
Seminar UNIBANG,
Bangkalan. 11 hal. Herry D Foth and L.M. Turk, 1972. Fundamentals of soil science,
DAFTAR PUSTAKA
John Wiley and sons Inc, Fifth
Amudi Pasaribu, 1975. Pengantar Statistik, Ghalia Indonesia, Jakarta. 556 hal.
Edition, New York. 454 p. Paul J Kremer, 1969. Plant and soil water relationship a modern synthesis,
AAK, 1983.Dasar-Dasar Bercocok
Mc
Tanam, Kanisius, Cetakan Pertama,
Publishing
Company Ltd (Printed by mohan
Yogyakarta. 218 hal.
makhijani at rekha printer pot
Anonim, 1990. Situbondo Dalam Angka. Anonim, 1990. Kebijaksanaan Pemerintah Di
Graw-Hill
Bidang
Pertanian
Menunjang
Ltd), Thm Edition, New-Delhi. 482 p.
Untuk
Sumarno. 1992. Beberapa Pengamatan
Pengembangan
Rembesan Air Dari Berbagai
Mangga Di Jawa Timur. Badan
macam
Pertanahan
Wilayah
modifikasi kendi (gentong kecil),
Propinsi Jawa Timur (Simposium
Penelitian Pendahuluan, Fakultas
Agrobisnis Mangga), Malang. 16
Pertanian
hal.
Abdurachman Saleh, Situbondo. 5
Budiman
Nasional
Notoatmodjo,
1989,
Pola
Kebijaksanaan Mengenai Sumber Daya
Lahan
Kering
Dalam
dan
hal. Sumarno, 1992. Beberapa pengamatan air
Mendukung Swasembada Pangan
gentong
dan
dan
Fakultas
Lustrum
ke-V
serta
Universitas
rembesan
Ekspor,
ukuran
dari
beberapa
modifikasinya,
Pertanian
Universitas
Universitas Jember (14-15 Juli
Abdurachman Saleh, Situbondo. 6
1989), Jember. 51 hal.
hal.
Endarto Djaswadi, 1990. Penggunaan Lahan Kritis Untuk Tanaman
Lampiran
: Hasil percobaan rembesan air dengan beberapa perlakuan dari kendi (gentong kecil) dan gentong besar (volume ± 25 liter).
Tabel 15
: Hilangnya air dari kendi orisinil ditutup rapat pada udara terbuka selama 7 hari (Macamnya ukuran kendi, ± 2 liter & 3 liter )
No.
Volume Kendi (cc)
Hilangnya air (cc/7 hari)
Keterangan
1.
2.250
580
Kendi mentah merah pucat
2.
2.150
550
Kendi mentah merah pucat
3.
3.325
430
Kendi mentah merah pucat
4.
3.340
440
Kendi mentah merah pucat
Sumber
: Sumarno, 1992 (Lokasi percobaan di Jember)
Tabel 16
: Hilangnya air dari kendi orisinil ditutup rapat dipendam dalam tanah selama 7 hari
No.
Volume kendi (CC)
Hilangnya air (cc/7 hari)
3.
3325
1060
Kendi matang merah hitam
4.
3430
2030
Kendi matang merah hitam
Sumber
Keterangan
: Sumarno, 1992 (Lokasi percobaan di Jember)
Tabel 17
: Hilangnya air dari kendi modifikasi ditutup rapat dipendam dalam tanah selama 7 hari.
No.
Volume kendi (cc)
Hilangnya air (cc/7 hari)
3.
3325
600
Kendi dimodifikasi
4.
3430
690
Kendi dimodifikasi
Rata-rata
645
Sumber
: Sumarno, 1992 (Lokasi percobaan di Jember)
Keterangan
:
Keterangan
Kendi nomor 3 dan 4 pada table 16 dan 17 adalah kendi yang dicoba pada table 15 dengan nomor yang sama.
Tabel 18 No.
: Hilangnya air dari gentong orisinil tertutup rapat pada udara terbuka. Volume Gentong (cc)
1.
24.250
Hilangnya air dalam 3 hari (cc) 19.750
Lama waktu habisnya air dalam gentong (hari) 4
2.
23.000
9.250
7
3.
25.000
9.000
8
Jumlah
38.000
19
Rata-rata
12.666
6,33
Sumber
: Sumarno, 1992 Lokasi percobaan di Situbondo.
Tabel
: Hilangnya air dari gentong modifikasi tertutup rapat ditanam dalam tanah tanpa tanaman.
No.
Volume Gentong
Hilangnya air
Lama waktu habis
(cc)
dalam 7 hari (cc)
air (hari)
23.000
11.500
14
2.
Keterangan
Dilebur semen model kisi-kisi
3.
25.000
5.950
30
Dilebur
semen
seluruh 2 kali Sumber
: Sumarno, 1992 lokasi Kabupaten Situbondo.
Keterangan
:
Gentong nomor 2 dan 3 pada table 19 adalah gentong yang dicoba pada tabel 18 dengan nomor yang sama.