PENGARUH SUMBER ORGANIKTERHADAP PERTUMBUHANDAN PRODUKSI CABAI DI LAHAN PMK The effect of organic matter on red yellow podzolic land capsicum growth and production UMAR BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN RIAU
ABSTRAK Harga jual cabai dipasar relatif lebih tinggi dibanding sayuran lainnya, namun jumlah penggemarnya cukup tinggi baik di dalam maupun luar negeri sehingga sering menjadi salah satu topik yang hangat untuk dibicarakan.Cabai merupakan bahan bakuobat-obatan, industri makanan maupun sebagai bumbu masakan. Petani mengusahakankomoditas potensial ini baik dilahan subur maupun lahan marginal seperti podsolid merah kuning yang bermasalah berupa kahat unsur hara makro/mikro, organik tanah rendah, mudah mengalami erosi dan tidak efisien dalam pemupupuk kandang anorganik. Salah satu aspek yang menentukan dalam budidaya cabai di lahan podzolik Merah Kuning adalah pemupukan organik yang berperan penting dalam memperbaiki sifat kimia, fisik maupun biologi tanah.Saat inibahan organik yang berasal dari tandan kosong kelapa sawit cukup melimpah sehingga dapat dipergunakan sebagai salah cara untuk meningkatkan produktivitas hara dalam tanah. Tujuan kajian adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pupuk organik dari tandan kosong kelapa sawit, pupuk kandang ayam, kambing dan sapi terhadap pertumbuhan dan produksi cabai dilahan podsolid merah kuning. Penelitian dilaksanakan di Desa Purnama Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar menggunakan lahan milik petani mulai dari bulan Juni sampai September 2011, menggunakan rancangan acak kelompok dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang , panjang buah, bobot kering dan bobot basah dan berat buah pertanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk kandang ayam memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati dibandingkan pupuk kandang sapi, kambing kompos tandan sawit kosong kelapa sawit dan terendah kontrol. Kunci :Organik , podsolid merah kuning, cabai
ASTRACT Chili in the market selling price is relatively higher than other vegetables, but high enough number of fans both at home and abroad so often be one hot topic to discush. Chili used as raw material of medicine, food industries, and seasoning. Farmer commercialize these potential commodity in both arable and marginal land such as red yellow podzolic soil with problems such as macro/micro, nutrient defecient, poor in organic matter, easily eroded and ineficient in inorganic fertilizer.One important aspect that determine in chili cultivation in red yellow podzolic soil is organic fertilization due to improving the physcal, chemical and biology soil properties. Currently in addition to manure, palm oil bunches organic material abundant enough so that can be used as one way to increase the nutrient soil productivity. Study objectivity was to determine the extent of organic fertilizer on chili growth and production at red yellow podzolic soil. The experiment conducted at Purnama Village, Siak Hulu sub district Kampar regency used the farmer land from June to September 2011, using a Randomized Block 172
Designwith 5 tratment and 4 replication are : A. Chiken manure, B. Goat manure, C. Cattle manure, D. Palm Oil Fruity bunces compost and E. Control. The parameters observed were plant height, the branches number, fruit lenght, dry and wet plant weight, the fuit weight. The result showed that chiken manure gives significant effect on all parameters compare others. Key word : Organic, red yellow podzolic soil, chili
PENDAHULUAN
Cabai merah (Capsicum annum var longgum) keriting merupakan salah satu jenis sayur- sayuran
yang bernilai
ekonomistinggi
dibandingkan jenis sayuran
lainnya dibutuhkan setiap harioleh masyarakat secara luas baik dalam
maupunluar
negeri sehingga sering menjadi salah satu agenda penting yang sering dibicarakan. Cabaiselain mengandung gizi yang cukup juga pedasyang khas mampu mengkomsumsinya tubuh digunakan sebagai
mempunyai
membangkitkan selera menjadi
aroma
makan
dan rasa
siapa
hangat dan terasa lebih segar,cabai
bahan obat-obatan untuk
yang dapat
membersihkanpenyakit paru-paru ,
masuk angin,sinusitis, influenza,rematik dan asma, bahan baku industri makanan serta penyedap bumbu masak utama \saat ini (Prajnanta, 2004).yangkeberadaannya cukup penting dan menentukan Kebutuhan cabai dipasar tradisional maupun pasar modren setiap tahun sering mengalami peningkatan seiring lajunya pertambahan jumlah penduduk, dewasa ini maupun masa mendatang punya prospek yang cukup menjanjikan sehingga banyak petani
yang
mengusahakannya
yangmenguntungkan .Harga jual
sebagai
salah
satu
cabang
usaha
dipasar tradisional maupun modren cendrung
tinggiapalagi ketika datangnya perayaan hari besar agama, tahun baru atau disaat banjir permintaan meningkat harga jual dipasar mampu menembus sampai pada level yang tinggi sehingga cukup meresahkan bagi masyarakat Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS, 2011) Propinsi Riau
kebutuhan
cabaisegar mencapai 4 ton/hari sementara produksi yang berasal dari daerah hanya mampu mensuplai sebanyak 2,6 ton/hari
dari luas total lahan 179 hektar untuk
memenuhi kekurangan tersebut pemerintah harus mendatangkan cabai dari sumatra barat, sumatra utara dan dari pulau jawa. Sentra utamakebun cabaiPropinsi Riau berasal dari Kabupaten Rokan Hulu, Kampar dan dari disekitar Kota Pekanbaru yang
173
produksinya tergolong masih rendahdan kurang berkualitas bila dibandingkan luar daerah. Rendahnya produksi tanaman cabaiyang diusahakan saat ini
ada
hubungannya dengan jenis lahan yang digunakan dan penerapan teknologi yang diimplementasikan petaniditingkat lapangan Lahan yang digunakan dalam membudidayakan tanaman cabai di Propinsi Riau pada mumnyalahan marginalpodsolik merah kuning (PMK) yang kahat terhadap unsur hara makromaupun hara mikro tanah ber pH rendah dan kadar aluminium maupun besicendrung tinggi sehingga sering meracuni terhadap tanaman (Santoso, 1996), selainitu kandungan
organik tanah yang rendahmengakibatkan daya ikat tanah
terhadap air sulit dipertahankan akibatnya efisiensi pemupupuk kandang anorganik yang dilakukan kurang efektif dan lahan mudah mengalami erosi. Kendala utama yang sering dialami
dalam pengelolaan tanah ultisol seperti PMK ini
adalah
kandungan bahan organik yang sangat rendah sampai sangat rendah kurang dari 2% walaupun bahan organik pada tanah yang subur hanya mencapai 5% dari bobot total tanah meskipun sedikit
tetapi memegang peranan penting
dalam menentukan
kesuburan suatu tanah Hanaviah, (2005) Untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi yang lebih baik membudidayakan tanaman cabai dilahan marginal selain membutuhkan benih bermutu , pemupupuk kandang, pemeliharaan, tanah yang gembur cukup bahan organik, juga menghendaki lahan yang tidak
tergenang air dan bebas dari nematoda maupun
jenis
penyakit.Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung pertumbuhan dan produksi cabai yang diusahakan dilahan marginal adalah dengan pemberian pupuk kandang maupunorganiklain seperti
tandan kosong kelapa sawit (tankos),Peranan
bahan organik dalam tanah marginal
cukup menentukan guna
mendukung
pertumbuhan dan produksi lebih stabil karena bahan organik mampu memperbaiki sifak fisik, kimia maupun biologi tanah (Inoko ,1984) Dewasa ini sumber bahan organik yang berasal dari tandan kosong kelapa sawit di Propinsi Riau tersedia dalam jumlah
melimpahbahkan bisa menjadi
masalah
terhadap lingkungan bila tidak dekelola dengan baik. Bahan organik dari tandan sawit sebenarnya
dapat
namunpemanfaatan
dipergunakan kurang
sebagai pembenah tanah yang handal
berkembang.Petani
umumnya
lebih
menyukai
menggunaan pupuk kandangdari ternak, padahal berdasarkan dari hasil penelitian dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan (PPKS) yang pernah dilakukan bahan organik yang berasal dari tankos bila diaplikasikan secara baik dan benar
174
mampu
meningkatkan kesuburan (fisik, kimia dan biologi) tanahsehingga pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tidak jauh beda denganpupuk kandang yang berasal dari ternak.Salah satu keunggulan bahan organik dari tankos sawit yang dimiliki adalah kandungan
kalium dan magnesium
tergolong
tinggi dan tanpa
menambah stater maupun bahan kimia lain,mampu memperkaya unsur hara,fisik dan biologi tanah lebih baik sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman cabai.Bertitik tolak dari permasalahan diatas perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana pengaruh organik dari tankos sawit, pupuk kandangayam, kambing dan sapiterhadap pertumbuhan dan produksi cabai dilahan Podsolik merah kuning .
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi cabai dilahanpodsolid merah kuning 2. Untuk mendapatkan salah satu pupuk organik
yang baik terhadap
pertumbuhan maupun produksi cabai dilahan podsolik merah kuning
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian DesaPurnama
dilakukan
di
Kabupaten
Kampar
Kecamatan
menggunakanlahan milik petani mulai dari bulan
September 2011 pada ketinggian tempat
Siak
Hulu
Juni hingga
6meter dari permukaan laut. Penelitian
menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan terdiri
dari 1) organik dari tandan kosong kelapa sawit (tankos) 2) Pupuk
kandang ayam petelor, 3) Pupuk kandang kambing dan 4) Pupuk kandang sapidan 5) Kontrol. Persiapan lahan meliputi tanah diolah secara sempurna menggunakan cangkul sampai gembur kemudian diratakan buat bedengan dengan ukuran 4 x 6 meter tinggi bedengan 20 cm sebanyak 20petak bedeng, Bahan organikdari tandan kosong kelapa sawit (tankos) maupun pupuk kandanglain yang sudah matang diberikan sesuai perlakuan pemberian setara dengan takaran 5 ton perhektar. Masing masing pupuk organik dimasukkan kedalam lobang tanam dengan ukuran jarak tanam 60 x 60 cm diaduk
merata. Pupuk
Nitrogen
diberikan 150 kg, TSP100 kg dan KCL 100 kg/hektar diberikan seluruhnya sebagai
175
pupuk dasar, pupuk
dicampur merata dalam lobang tanam kecuali pupuk Nitrogen
diberikan secara bertahap. Tahapberikutnya pada petak bedengan
pemasangan plastik hitam keperakan
sesuai perlakuan dan melobangi plastik untuk bibit tanaman
cabai. Varietas tanaman cabai yang digunakan adalah varietas lado. Umur bibit 1 bulan dengan jumlah bibit 1 batang tiap lobang tanam Pemupukadilakukan saat tanaman berumur 3 MST, 5 MST, 7 MST, 9 MST dan terakhir
setelah
berumur
13
MST,
pemeliharaan
yang
dilakukan
meliputi
penyulaman,penyiraman, penyiangan gulma,pemberian ajir, dan pengendalian hama maupun penyakit. Parameter tanaman yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang,
panjang cabai,bobot
basah tanaman, berat kering tanaman,
cabe/tanaman. Data yang terkumpul
ditabulasikan
berat
dan dianalisis dengan analisis
statistik.
HASIL DANPEMBAHASAN
Hasil analisis statistik menunjukkan menunjukkan bahwa pertumbuhan tinggi, jumlah cabang dan panjang buah tanaman cabai dipengaruhi sumber organik yang digunakan. Pupuk kandangayam petelor secara nyata memberikan hasil lebih baik dari pada perlakuan lainnya.Sedangkan pupuk kandang sapi dan pupuk kandang kambing tidak memberikan pengaruh sesamanyadan
terendah berasal dari kompos tandan
kosong kelapa sawit. TABEL 1. Pengaruh bahan organik terhadap tinggi, jumlah cabang dan panjang buah tanaman cabai
PERLAKUAN
tinggi tanaman
Jumlah
Panjang buah(
(cm)
cabang(bh)
cm)
A.pupuk kandang ayam petelor
66,2a
29a
11,2a
64b
22,6b
8,1b
kandangkambing
65,1b
24,7b
8,9b
D kompos sawit
46c
20,8c
6,3c
E.kontrol
39d
7d
4d
B. pupuk kandang sapi C.pupuk
176
Keterangan ;Angka pada kolom yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT taraf 5% Diduga proses dekomposisipupuk kandang ayam petelor lebih singkatsehingga pelepasan unsur hara cepat tersedia dan lebih cepat diserap akar tanaman disamping itu kandungan hara nitrogen dan pospor cendrung lebih tinggi dari sumber lainnya pupuk kandang ayam petelur sumber pakannya juga jauh lebih bermutu dan sering mengandung
beberapa
zat perangsang tumbuh yang sangat penting bagi
pertumbuhan bagitanaman, sedangkanproses dekomposisi pupuk kandang
sapi
diduga lebih cepat dari pada pupuk kandang kambing dan paling lama adalah dari tandan kosong kelapasawit karena kandungan selulosa dan lignin tinggi dan lebih keras sehingga waktu yang dibutuhkan untuk dikomposisi oleh mikrobia maupun cacing membutuhkan waktu lebih lama dari pupuk kandang yang berasal dari ternak akibatnya dampak terhadap pertumbuhan dan produksi cabai belum kelihatan secara nyata. Pupuk kandang ayam biasanya selalu bercampur menjadi satu antara yang cair dan yang padat sehingga semua hara dapat berkumpul menjadi satu sedangkan pupuk kandang dari sapi maupun kambing selalu terpisah bahkan yang cair sering terbuangsehingga dapat mengurangiunsur hara yang dikandungnya. Pupuk kandang kambing dan sapi bahan organik yang berasal
seratnyacukup tinggi namun lebih tinggi
pada kompos
dari tandan kosong kelapa sawit. Hartatik et al, (2005)
menyatakan pupuk kandang ayam proses dekomposisinya relatif lebih cepat serta mempunyai kadar hara relatif lebih tinggi jika dibandingkan lain dalam unit yang sama disamping itu pupuk kandang ayam mengandung hormon untuk merangsang pertumbuhan tanaman terutama bagian akar tanaman. Hartatik et al, (2005) menyatakan berdasarkan dari beberapa hasil penelitian yang pernah dilakukan,aplikasi pupuk kandang ayam
selalu memberikan respon
tanaman lebih baik pada musim tanam pertama hal ini terjadi karena pupuk kandang ayam lebih mudah terdekomposisi serta punya hara nitrogen maupun pospor lebih tinggi
dibandingkan
pupuk
kandang
lainnya
dalam
ukuran
volume
yang
sama.Tingginya kandungan nitrogen dan fosfor padapupuk kandang ayam mampu memacu pertumbuhan vegetatif seperti tinggi maupun jumlah cabang.Hal ini sesuai pendapat Sopher dan Bard (1978) bahwa Nitrogen mempunyai peranan penting bagi tanaman terutama disaat pertumbuhan vegetatif maksimal. Nitrogen dibutuhkan dalam
177
jumlah yang lebih tinggi untuk pertumbuhan vegetatif,terutama untuk membentuk protein yang merupakan bagian dari klorofil dan protoplasma tanaman. Selain nitrogen,pupuk kandang ayam juga mengandung posforyang tinggi hal tersebut dilihat dari perkembangan akar dimana tanaman yangmemperoleh fosfor dalam
jumlah cukup selalu memiliki jumlah akar yang banyak(Soepardi, 1983)
sehingga proses menyerap hara dan air
lebih
tinggi. Menurut Soepardi (1983)
ketersediaan hara P meningkatkan kemampuan akar untuk menyerap air sehingga tanaman lebih tahan terhadap kekeringan. Posfor merupakan unsur esensial ke dua setelah nitrogen yang berperanan untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar muda,
pembentukan daun dan yang terpenting memacu proses metabolisme
yaitu sebagai aktivator maupun kofaktor tanaman dimana beberapa ikatan organik melalui proses yang berenergi tinggi berpotensi menyimpan dan melepaskan energi untuk proses metabolisme. Lebih lanjut metabolit yang dihasilkan selain digunakan untuk
pertumbuhan
vegetatif
juga
digunakan
untuk
pertumbuhan
generatif
sebagaimana terdapat pada tabel 2. Tabel 2.Pengaruh
sumber organik terhadap bobot kering bobot basah dan bobot
buah/ tanaman Bobot kering
Bobot basah
bobot buah/tan
tanaman (gr)
tanaman(gr)
(gr)
petelor
59,0a
250a
360 a
Pupuk kandang sapi
47,0b
228b
325b
48,4b
230b
335b
43,4c
190c
227c
28d
80d
50d
PERLAKUAN Pupuk kandang ayam
Pupuk kandang kambing Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Kontrol
Keterangan ;angka pada kolom yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT taraf 5% Tabel 2.menunjukkan bahwa berat kering tanaman, bobot basah tanaman dan bobot buah tanaman di pengaruhi oleh bahan organik yang digunakan.Pupuk kandang ayam petelor memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil cabai di lahan podzolik merah kuning, hal ini dikarenakan pupuk ayam dapat
178
menyediakan unsur NPK yang diperlukan tanaman dalam waktu cepat, selain kandungan biologi tanah yang berperanan dalam mendegradasi bahan organik menjadi hara tersedia serta memperbaiki sifat fisik lahan (Hesse, 1984) sehingga dapat meningkatkan
pertumbuhan dan produksi tanaman. Pertumbuhan dan hasil pada
pemupukan dengan pupuk kandang kambing dan Sapi tidak berbeda nyata, hal ini kemungkinan diakibatkan oleh lambatnya penguraian bahan organik menjadi hara tersedia bagi tanaman.Sedangkan pada kompos tandan kosong kelapa sawit meski memberikan hasil pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan kontrol, namun kurang optimum kemungkinan dikarenakan jumlah hara tersedia kurang memadai.Sutanto, (2002) menyatatan pupuk kandang yang berasal dari kotoran
ternak merupakan
pupuk yang umum digunakan dalam pemupukan, meski jumlah
unsur hara yang
dikandungnya terdapat dalamjumlah terbatas. Pemberian pupuk organik yang dipadukan dengan anorganik memungkinkan jumlah hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dapat terpenuhi secara optimal dan lebih stabil.
KESIMPULAN Pupuk kandang ayam petelor merupakan sumber organik terbaik karena
mampu
meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman cabai dilahan marginal podsolid merah kuning.
DAFTAR PUSTAKA Akio Inoko , 1984. Compost as A Source of Plant Nutrients.Organic Matter and Rice. International Rice ReserchInstitute Badan Pusat Statistik Propinsi Riau tahun 2011. Riau Dalam Angka Direktorat Jendral Dikti. 1991. Kesuburan Tanah. Departemen Pendidikan
dan
Kebudayaan Hanaviah KA, 2005. Dasar-dasar ilmu tanah.PT ra Grafindo Persada Jakarta Hartatik.W.D.Setyorini. L.R.Widowati, 2005.Laporan
Akhir Penelitian Tehnologi
Pengelolaan Hara Pada budidaya organik. Laporan
BagianProyek
Penelitian Sumber Daya Tanah dan Proyek Pengkajian Tehnologi Pertanian (tidak dipublikasikan) 179
Hesse,P.R., 1984. Potensial Organik Materials for Soil Improvement .Organic Matter and Rice International Ricce Reserch Institute Marshner, H,1986. Mineral nutration of Higher Plant. Akademis Press London 674 P PrajnantaFinal, 1995. Agribisnis Cabai Hibrida. Penerbit PT. Penebar Swadaya Santoso, D. 1996. Developmen t of Phosphorus
Fertilizer
use on acid soils in
Indonesia . In Nutrien Management for SustaBLE Food Produktion in Asia . International Confrence in Asia, at DESEMBER 9-12 1996. Bali Indonesia IMPHOS/CSAR/AARD. Soepardi , G, 1983. Sifat dan ciri tanah Departemen ilmu tanah Fakultas pertanian Intitut Pertanian Bogor Sopher,C.D. and Bard, 1978 Soil and Soil menement Boston Publishing Company Boston Virginia Sutanto Rachman, 2002. Pertanian Organik, Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan Penerbit Kanisius
180