No.50/08/71/Th.IX, 3 Agustus 2015
PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 5.451 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 8.486 TON DAN BAWANG MERAH SEBESAR 1.242 TON A. CABAI BESAR
Produksi cabai besar segar dengan tangkai tahun 2014 sebanyak 5.451 ton. Dibandingkan tahun 2013, terjadi kenaikan produksi sebesar 2.625 ton (92,90 persen). Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan luas panen produktivitas sebesar 528 hektar (151,29 persen) meskipun produktivitas menurun sebesar -1,54 ton per hektar (-19,87 persen) dibandingkan tahun 2013.
B. CABAI RAWIT
Produksi cabai rawit segar dengan tangkai tahun 2014 sebanyak 8.486 ton. Dibandingkan tahun 2013, terjadi kenaikan produksi sebesar 24,9 ton (0,29 persen). Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan luas panen sebesar 893 hektar (78,33 persen) meskipun produktivitasnya mengalami penurunan sebesar -3,05 ton per hektar (-42,20 persen) dibandingkan tahun 2013.
C. BAWANG MERAH
1.
Produksi umbi bawang merah dengan daun tahun 2014 sebanyak 1.242 ton. Dibandingkan tahun 2013, produksi menurun sebesar 112,5 ton (-8,31 persen). Penurunan ini disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar -29 hektar (-9,57 persen) meskipun produktivitas naik sebesar 0,06 ton per hektar (1,39 persen) dibandingkan tahun 2013.
PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura, pasal 1
menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan hortikultura adalah segala hal yang berkaitan dengan buah, sayuran, bahan obat nabati, dan florikultura (tanaman hias). Data produksi tanaman hortikultura yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini hanya mencakup produksi dari tiga komoditas strategis yaitu cabai besar, cabai rawit, dan bawang merah. Data produksi yang disajikan merupakan angka tetap yang dikumpulkan dari laporan per bulan dalam tahun 2014. Penyajian data dikelompokkan ke dalam dua wilayah yaitu Wilayah Kepulauan (Kabupaten Kepulauan Talaud, Sangihe, dan Siau Tagulandang Biaro) dan Wilayah Daratan yang mencakup 12 Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Utara (Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Bolaang Berita Resmi Statistik No. 50/08/71/Th. IX, 3 Agustus 2015,
Agustus 2012
1
Mongondow Utara, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kota Mnado, Kota Bitung, Kota Tomohon, dan Kota Kotamobagu). 2.
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA HORTIKULTURA
Pengumpulan data produksi dan luas panen hortikultura dilakukan oleh Kepala Cabang Dinas (KCD)/Mantri Tani/Petugas Pengumpul Data Tingkat Kecamatan dengan metode perkiraan pengamatan lapang. Pengumpulan data menggunakan daftar register kecamatan dan daftar isian Statistik Pertanian Hortikultura (SPH). Daftar nama kecamatan yang digunakan keadaan pada bulan Desember 2013 dengan jumlah kecamatan sebanyak 167 kecamatan. Pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran isian dokumen SPH dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Hasilnya diserahkan kepada BPS Kabupaten/Kota untuk diolah. Validasi data dilakukan dalam forum sinkronisasi hasil pencatatan dan pengolahan baik di tingkat kabupaten/kota, dan provinsi maupun tingkat nasional. 3.
PRODUKSI CABAI BESAR
Produksi cabai besar Sulawesi Utara tahun 2014 sebesar 5.451 ton (Gambar 1), mengalami peningkatan sebesar 2.625 ton (92,90 persen) dibandingkan tahun 2013. Peningkatan produksi cabai besar tahun 2014 tersebut terjadi di Daratan Sulawesi Utara sebesar 2.643 ton, sedangkan di Kepulauan Sulawesi Utara mengalami penurunan sebesar 18,2 ton. Gambar 1 Perkembangan Produksi Cabai Besar Menurut Wilayah Daratan dan Kepulauan Sulawesi Utara, Tahun 2012 – 2014
5,451
5,432
2,826
2,789
94
37
19
KEPULAUAN SULAWESI UTARA
995
900 DARATAN SULAWESI UTARA 2012
2013
SULAWESI UTARA
2014
Persentase produksi cabai besar pada tahun 2014 menurut wilayah di Daratan Sulawesi Utara sebesar 99,66 persen dan di Kepulauan Sulawesi Utara sebesar 0,34 persen. Dalam periode 2 Berita Resmi Statistik No. 50/08/71/Th. IX, 3 Agustus 2015Berita Resmi Statistik No. 53/08/Th. XV, 1 Agustus 2
2012–2014 (Tabel 1), produksi tertinggi di Daratan Sulawesi Utara terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 5.432 ton, sedangkan produksi tertinggi di Kepulauan Sulawesi Utara terjadi tahun 2012 sebesar 942 ton. Luas panen tertinggi di Daratan Sulawesi Utara dan Kepulauan Sulawesi Utara terjadi pada tahun 2014, yaitu seluas 857 hektar dan 20 hektar. Produktivitas tertinggi untuk Daratan Sulawesi Utara terjadi pada tahun 2013 sebesar 7,76 ton per hektar, sedangkan untuk produktivitas tertinggi di Kepulauan Sulawesi Utara pada tahun 2012 sebesar 15,4 ton per hektar. Kenaikan produksi cabai besar pada tahun 2014 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Minahasa, Tomohon, Bolaang Mongondow, dan Kotamobagu. Sementara itu, penurunan produksi yang relatif besar terjadi di Kabupaten Minahasa Utara, Bolaang Mongondow Utara, Minahasa Selatan, Kepulauan Sangihe, Siau Tagulandang Biaro, dan Kepulauan Talaud. Perkembangan produksi cabai besar per triwulan dari tahun 2012 ke tahun 2014 disajikan pada Tabel 2. Pada periode tahun 2013-2014, peningkatan dan penurunan produksi (year on year) cabai besar terjadi pada setiap triwulan, yaitu triwulan I turun sebesar -91 ton (-12,55 persen), triwulan II dan triwulan III naik masing-masing sebesar 157,2 ton (14,74 persen) dan 174,3 ton (330,83 persen), dan triwulan IV turun sebesar -471 ton (-92,70 persen).
Tabel 1 Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Besar Menurut Wilayah Daratan dan Kepulauan Sulawesi Utara, Tahun 2012-2014 Perkembangan Uraian
2012
2013
2014
(1)
(2)
(3)
(4)
Produksi (ton) Kepulauan Sulawesi Utara
2012 - 2013 Absolut % (5)
2013 - 2014 Absolut %
(6)
(7)
(8)
94
37
19
-57
-60,72
-18
-49,19
Daratan Sulawesi Utara
900
2 789
5 432
1 888
209,72
2.643
94,79
Sulawesi Utara
995
2 826
5 451
1 831
184,10
2.625
92,90
17
0
20
-17
-100,00
20
0,00
Daratan Sulawesi Utara
193
349
857
156
80,83
508
145,56
Sulawesi Utara
210
349
877
139
66,19
528
151,29
5,54
0,00
0,94
-5,54
-100,00
0,94
0,00
Daratan Sulawesi Utara
4,67
7,99
6,34
3,33
71,28
-1,65
-20,68
Sulawesi Utara
4,74
7,76
6,22
3,02
63,77
-1,54
-19,87
Luas Panen (ha) Kepulauan Sulawesi Utara
Produktivitas (ton/ha) Kepulauan Sulawesi Utara
Keterangan: - Bentuk hasil produksi cabai besar adalah buah segar dengan tangkai - Cabai besar terdiri dari cabai merah besar, cabai hijau besar, cabai merah keriting, dan cabai hijau keriting
Berita Resmi Statistik No. 50/08/71/Th. IX, 3 Agustus 2015,
Agustus 2012
3
Tabel 2 Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Besar Menurut Triwulan, Tahun 2012-2014 Uraian
2012
2013
2014
(1)
(2)
(3)
(4)
Produksi (ton) Triwulan I
Perkembangan 2012−2013 2013−2014 Absolut % Absolut % (5)
(6)
(7)
(8)
294 296 206 199
724 1 067 527 508
634 1 224 2 270 37
430 771 321 309
146,39 260,34 155,98 155,48
-91 157 1 743 -471
-12,55 14,74 330,83 -92,70
114 94 85 65
169 230 165 152
279 418 586 371
55 136 80 87
48,25 144,68 94,12 133,85
110 188 421 219
65,09 81,74 255,15 144,08
78,32 98,72 71,53 85,31
137,45 139,19 94,48 98,86
75,43 77,81 116,44 108,71
59,13 40,47 22,95 13,55
75,50 40,99 32,08 15,88
-62,02 -61,38 21,96 9,85
-45,12 -44,10 23,24 9,96
Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Luas Panen (ha) Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Produktivitas (ton/ha) Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Keterangan: - Bentuk hasil produksi cabai besar adalah buah segar dengan tangkai - Cabai besar terdiri dari cabai merah besar, cabai hijau besar, cabai merah keriting, dan cabai hijau keriting
Perkembangan luas panen cabai besar pada tahun 2013 dan 2014 (Gambar 2) menunjukkan peningkatan pada triwulan II dan triwulan II ke triwulan III kemudian menurun pada triwulan IV. Hal ini berbeda dengan pola luas panen pada tahun 2012 yang menunjukkan pola yang menurun dari setiap triwulan ke triwulan berikutnya. Gambar 2 Pola Luas Panen Cabai Besar, 2012–2014
Luas Panen (hektar)
600 500 400 300 200 100 0
Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
2012
114
94
85
65
2013
169
230
165
152
2014
279
418
586
371
4 Berita Resmi Statistik No. 50/08/71/Th. IX, 3 Agustus 2015Berita Resmi Statistik No. 53/08/Th. XV, 1 Agustus 2
4.
PRODUKSI CABAI RAWIT Produksi cabai rawit tahun 2014 (Gambar 3) sebesar 8.486 ton, mengalami kenaikan
sebanyak 25 ton (0,29 persen) dibandingkan tahun 2013. Kenaikan produksi cabai rawit dari tahun 2013 ke tahun 2014 terjadi di Daratan Sulawesi Utara sebesar 219 ton (2,73 persen), sedangkan di Kepulauan Sulawesi Utara mengalami penurunan sebesar -194 ton (-44,78 persen). Persentase produksi cabai rawit tahun 2014 sebesar 97,18 persen di Daratan Sulawesi Utara dan 2,82 persen di Kepulauan Sulawesi Utara. Hal ini menunjukkan bahwa dalam periode tahun 2012–2014, Wilayah Daratan Sulawesi Utara masih menjadi sentra produksi cabai rawit di Sulawesi Utara (Tabel 3). Produksi cabai rawit tertinggi di Daratan dan Kepulauan Sulawesi Utara masing-masing terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 8.679 ton dan 977 ton. Luas panen tertinggi di Daratan dan Kepulauan di Sulawesi Utara juga terjadi pada tahun yang sama yaitu pada tahun 2012 masing-masing seluas 2.231 hektar dan 308 hektar. Produktivitas tertinggi di Daratan Sulawesi Utara dan Kepulauan Sulawesi Utara terjadi pada tahun 2013 masing-masing sebesar 7,30 ton per hektar dan 10,57 ton per hektar. Gambar 3 Perkembangan Produksi Cabai Rawit, Menurut Wilayah Daratan dan Kepulauan Sulawesi Utara, Tahun 2012–2014
9,656 8,679 8,028
977
434
8,247
8,461
8,486
239
KEPULAUAN SULAWESI UTARA
DARATAN SULAWESI UTARA 2012
2013
SULAWESI UTARA
2014
Pada tahun 2014, kenaikan produksi cabai rawit yang relatif besar terjadi di Kabupaten Minahasa, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Tenggara, dan Kabupaten Minahasa Selatan. Sementara penurunan produksi cabai rawit yang relatif besar terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow utara, dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Berita Resmi Statistik No. 50/08/71/Th. IX, 3 Agustus 2015,
Agustus 2012
5
Tabel 3 Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Rawit Menurut Wilayah Daratan dan Kepulauan Sulawesi Utara, Tahun 2012-2014 Perkembangan Uraian
2012
2013
2014
(1)
(2)
(3)
(4)
Produksi (ton) Kepulauan Sulawesi Utara
2012 - 2013 Absolut % (5) (6)
2013 - 2014 Absolut % (7) (8)
977
434
239
-543,5
-55,63
-194
-44,78
Daratan Sulawesi Utara
8 679
8 028
8 247
-651
-7,50
219
2,73
Sulawesi Utara
9 656
8 461
8 486
-1 195
-12,37
25
0,29
308
41
229
-267
-86,69
188
458,54
Daratan Sulawesi Utara
2 231
1 099
1 804
-1 132
-50,74
705
64,15
Sulawesi Utara
2 539
1 140
2 033
-1 399
-55,10
893
78,33
3,17
10,57
1,05
7,40
233,32
-9,53
-90,11
Daratan Sulawesi Utara
3,89
7,30
4,57
3,41
87,77
-2,73
-37,42
Sulawesi Utara
3,80
7,22
4,17
3,42
89,90
-3,05
-42,20
Luas Panen (ha) Kepulauan Sulawesi Utara
Produktivitas (ton/ha) Kepulauan Sulawesi Utara
Keterangan: Bentuk hasil produksi cabai rawit adalah buah segar dengan tangkai Cabai rawit terdiri dari cabai rawit merah dan cabai rawit hijau
Tabel 4 Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Rawit Menurut Triwulan, Tahun 2012-2014 Perkembangan Uraian (1)
2011 (2)
2012 (3)
2013 (4)
2011−2012
2012−2013
Absolut
%
Absolut
%
(5)
(6)
(7)
(8)
Produksi (ton) Triwulan I
3 632
2 934
2 262
-698
-19,21
-672
-22,90
Triwulan II
2 464
2 752
2 116
289
11,72
-636
-23,12
Triwulan III
1 730
1 733
2 356
3
0,17
623
35,94
Triwulan IV
1 830
1 041
109
-789
-43,09
-932
-89,49
Triwulan I
1 455
1 320
1 535
-135
-9,28
215
16,29
Triwulan II
1 206
1 295
1 406
89
7,38
111
8,57
Triwulan III
1 018
834
1 369
-184
-18,07
535
64,15
Triwulan IV
901
613
1 094
-288
-31,96
481
78,47
Luas Panen (ha)
6 Berita Resmi Statistik No. 50/08/71/Th. IX, 3 Agustus 2015Berita Resmi Statistik No. 53/08/Th. XV, 1 Agustus 2
Perkembangan Uraian
2011
2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
2011−2012
2012−2013
Absolut
%
Absolut
%
(5)
(6)
(7)
(8)
Produktivitas (ton/ha) Triwulan I
7,47
6,69
4,40
-0,77
-10,40
-2,29
-34,25
Triwulan II
6,10
6,38
4,52
0,28
4,61
-1,85
-29,14
Triwulan III
5,09
6,23
5,17
1,13
22,29
-1,06
-17,02
Triwulan IV
6,07
5,08
4,82
-0,99
-16,38
-0,25
-5,04
Keterangan: Bentuk hasil produksi cabai rawit adalah buah segar dengan tangkai Cabai rawit terdiri dari cabai rawit merah dan cabai rawit hijau
Perkembangan produksi cabai rawit per triwulan dari tahun 2012 ke tahun 2014 disajikan pada Tabel 4. Pada periode tahun 2013-2014, penurunan produksi pada triwulan I sebesar -672 ton (-22,90 persen) dan pada triwulan II turun sebesar -636 ton (-23,12 persen). Akan tetapi, pada triwulan III mengalami peningkatan sebesar 623 ton (35,94 persen) meskipun turun lagi pada triwulan IV sebesar -932 ton (89,49 persen). Gambar 4 menunjukkan bahwa luas panen cabai rawit selama periode 2012-2014 terjadi penurunan luas panen pada setiap triwulan. Dan penurunan cenderung tajam terjadi pada triwulan IV.
Luas Panen (hektar)
Gambar 4 Pola Luas Panen Cabai Rawit, 2012–2014
5.
1,600 1,500 1,400 1,300 1,200 1,100 1,000 900 800 700 600
Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
2012
1,455
1,206
1,018
901
2013
1,320
1,295
834
613
2014
1,535
1,406
1,369
1,094
PRODUKSI BAWANG MERAH Produksi bawang merah tahun 2014 sebesar 1.242 ton, mengalami penurunan sebanyak -
113 ton (-8,31 persen) dibandingkan pada tahun 2012. Penurunan produksi tersebut disebabkan menurunnya luas panen sebesar -29 hektar (-9,57 persen). Sementara Produktivitas naik sebesar 0,062 ton per hektar (1,39 persen). Persentase produksi bawang merah di Sulawesi Utara tahun 2014 menurut wilayah Daratan Sulawesi Utara dan Kepulauan Sulawesi Utara masing-masing sebesar 96,81 persen Berita Resmi Statistik No. 50/08/71/Th. IX, 3 Agustus 2015,
Agustus 2012
7
dan 3,19 persen. Produksi dan luas panen tertinggi di Daratan Sulawesi Utara dicapai pada tahun 2012, dimana produksi mencapai 4.724 ton dan luas panen mencapai 593 hektar. Produksi dan luas panen tertinggi di Kepulauan Sulawesi Utara dicapai pada tahun 2012 juga, dimana produksi mencapai 577 ton dan luas panen mencapai 87 hektar. Sementara produktivitas tertinggi untuk Daratan Sulawesi Utara yaitu sebesar 7,97 ton per hektar, sedangkan Kepulauan Sulawesi Utara sebesar 6,63 ton per hektar dicapai pada tahun 2012 (Tabel 5). Gambar 5 Perkembangan Produksi Bawang Merah Menurut Wilayah Daratan dan Kepulauan Sulawesi Utara, Tahun 2012–2014
4.724 577
270
1.309
238
1.202
577 45
40
Kepulauan Sulawesi Utara
Daratan Sulawesi Utara 2012
2013
Sulawesi Utara 2014
Kenaikan produksi bawang merah pada tahun 2014 hanya terjadi di Kabupaten Minahasa, Kota Bitung, dan Kabupaten Minahasa Utara. Sementara itu, penurunan produksi bawang merah yang relatif besar terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara. Perkembangan produksi bawang merah per triwulan dari tahun 2012 ke tahun 2014 ditunjukkan pada Tabel 6. Pada periode 2013-2014, penurunan produksi terjadi pada triwulan I sebesar -196 ton (-34,58 persen) dan triwulan IV sebesar -74 ton (-95,09 persen), sedangkan untuk triwulan II naik sebesar 16 ton (8,06 persen). Sementara itu triwulan III nilai produksi tetap.
8 Berita Resmi Statistik No. 50/08/71/Th. IX, 3 Agustus 2015Berita Resmi Statistik No. 53/08/Th. XV, 1 Agustus 2
Tabel 5 Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2012–2014 Perkembangan Uraian
2012
2013
2014
(1)
(2)
(3)
(4)
Produksi (ton) Kepulauan Sulawesi Utara
2012 - 2013 Absolut % (5) (6)
2013 - 2014 Absolut % (7) (8)
577
45
40
-532
-92,20
-5
-12,00
Daratan Sulawesi Utara
4 724
1 309
1 202
-3 415
-72,28
-107
-8,18
Sulawesi Utara
5 301
1 354
1 242
-3 946
-74,45
-113
-8,31
87
38
8
-49
-56,32
-30
-78,95
Daratan Sulawesi Utara
593
265
266
-328
-55,31
1
0,38
Sulawesi Utara
680
303
274
-377
-55,44
-29
-9,57
6,63
1,18
4,95
-5,44
-82,13
3,77
318,00
Daratan Sulawesi Utara
7,97
4,94
4,52
-3,03
-37,97
-0,42
-8,52
Sulawesi Utara
7,80
4,47
4,53
-3,33
-42,66
0,06
1,39
Luas Panen (ha) Kepulauan Sulawesi Utara
Produktivitas (ton/ha) Kepulauan Sulawesi Utara
Keterangan: Bentuk hasil produksi bawang merah adalah umbi kering panen dengan daun
Tabel 6 Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Triwulan, Tahun 2012–2014 Perkembangan Uraian
2011
2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
2011−2012
2012−2013
Absolut
%
Absolut
%
(5)
(6)
(7)
(8)
Produksi (ton) Triwulan I
1 567
566
371
-1 000
-63,85
-196
-34,58
Triwulan II
1 332
197
213
-1 135
-85,19
16
8,06
Triwulan III
1 260
513
513
-747
-59,25
0
0,00
Triwulan IV
1 142
77
4
-1 065
-93,22
-74
-95,09
Triwulan I
190
111
69
0
0,00
0
0,00
Triwulan II
158
43
84
-79
-41,58
-42
-37,84
Triwulan III
171
135
83
-115
-72,78
41
95,35
Triwulan IV
161
14
38
-36
-21,05
-52
-38,52
Luas Panen (ha)
Berita Resmi Statistik No. 50/08/71/Th. IX, 3 Agustus 2015,
Agustus 2012
9
Perkembangan 2011−2012
2012−2013
Uraian
2011
2012
2013
Absolut
%
Absolut
%
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Triwulan I
24,92
15,32
15,57
-9,60
-38,53
0,25
1,64
Triwulan II
25,38
13,39
7,91
-11,99
-47,24
-5,48
-40,94
Triwulan III
22,23
8,04
14,91
-14,18
-63,81
6,87
85,41
Triwulan IV
21,19
17,12
11,31
-4,07
-19,19
-5,81
-33,91
Produktivitas (ton/ha)
Keterangan: Bentuk hasil produksi bawang merah adalah umbi kering panen dengan daun
Perkembangan luas panen bawang merah sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 menunjukkan peningkatan pada triwulan II dan mengalami penurunan pada triwulan III dan triwulan IV. Pada tahun 2013, pola luas panen bawang merah mengalami penurunan pada triwulan II, kemudian meningkat pada triwulan III dan menurun di triwulan ke IV (Gambar 6). Gambar 6 Pola Luas Panen Bawang Merah, Tahun 2012–2014
Luas Panen (hektar)
190 170 150 130
110 90 70 50 30 10
Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
2012
190
158
171
161
2013
111
43
135
14
2014
69
84
83
38
10 Berita Resmi Statistik No. 50/08/71/Th. IX, 3 Agustus 2015Berita Resmi Statistik No. 53/08/Th. XV, 1 Agustus 2
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI UTARA
Informasi lebih lanjut hubungi:
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara Telepon: 0431-847044 Fax.: 0431-862204 Homepage : http://sulut.bps.go.id
Berita Resmi Statistik No. 50/08/71/Th. IX, 3 Agustus 2015,
Agustus 2012
11