No. 45/08/Th.XIX, 3 Agustus 2015
PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014, PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 7.418 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 3.606 TON DAN BAWANG MERAH SEBESAR 474 TON A. CABAI BESAR Produksi cabai besar segar dengan tangkai tahun 2014 sebesar 7.418 ton dengan luas panen cabai 1.085 hektar dengan rata-rata produktivitas 6,85 ton per hektar. Dibandingkan tahun 2013 terjadi kenaikan produksi sebesar 2.324 ton (45,62 persen) dengan kenaikan luas panen sebesar 222 hektar (25,72 persen) dan kenaikan produktivitas 0,94 ton per hektar (15,93 persen). B. CABAI RAWIT
Produksi cabai rawit segar dengan tangkai tahun 2014 sebesar 3.606 ton dengan luas panen sebesar 811 hektar dengan rata-rata produktivitas sebesar 4,45 ton per hektar. Dibandingkan tahun 2013, terjadi kenaikan produksi sebesar 982 ton (37,42 persen). Kenaikan ini disebabkan bertambahnya luas panen sebesar 83 hektar (11,40 persen) dan kenaikan produktivitas sebesar 0,85 ton ton per hektar (23,61 persen).
C. BAWANG MERAH
Produksi umbi bawang merah pada tahun 2014 sebesar 474 ton dengan luas panen sebesar 39 hektar dengan rata-rata produktivitas sebesar 12,2 ton per hektar. Dibandingkan tahun 2013, terjadi kenaikan yang cukup besar. Tanaman bawang merah di Kalimantan Selatan dalam tahap pengembangan.
1.
PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura, pasal 1
menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan hortikultura adalah segala hal yang berkaitan dengan buah, sayuran, bahan obat nabati, dan florikultura (tanaman hias). Data produksi tanaman hortikultura yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini hanya mencakup produksi dari tiga komoditas strategis yaitu cabai besar, cabai rawit, dan bawang merah. Data produksi yang disajikan merupakan angka tetap yang dikumpulkan dari laporan per bulan dalam tahun 2014.
Berita Resmi Statistik No 45/08/Th XVIII, 3 Agustus 2015
1
2.
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA HORTIKULTURA Pengumpulan data produksi dan luas panen hortikultura dilakukan oleh Kepala Cabang
Dinas (KCD)/Mantri Tani/Petugas Pengumpul Data Tingkat Kecamatan dengan metode perkiraan pengamatan lapang. Pengumpulan data menggunakan daftar isian Statistik Pertanian Hortikultura (SPH). Daftar nama kecamatan yang digunakan keadaan pada Semester I Tahun 2014 dengan jumlah kecamatan sebanyak 152 kecamatan. Pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran isian dokumen SPH dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Hasilnya diserahkan kepada BPS Kabupaten/Kota untuk diolah. Validasi data dilakukan dalam forum sinkronisasi hasil pencatatan dan pengolahan baik di tingkat kabupaten/kota, dan provinsi maupun tingkat nasional 3.
PRODUKSI CABAI BESAR Produksi cabai besar Kalimantan Selatan tahun 2014 sebesar 7.418 ton tersebar di 12
Kabupaten/Kota selain Kota Banjarmasin. Gambar 1 Persentase Produksi Cabai Besar Tahun 2014 menurut Kabupaten/Kota (Persen) Tanah Laut, Tabalong, 3.82723 4.31659
Lainnya, 9.12388
Banjarbaru, 4,52
HSS, 66.14541
HST, 12.07080
Tahun 2014, produksi cabai besar di Kalimantan Selatan disuplai oleh Hulu Sungai Selatan sebesar 66,15 persen (4.907 ton), kemudian oleh HST, Banjarbaru, Tabalong dan Tanah Laut yang masing masing sebesar 12,07 persen (895 ton), 4,52 persen (335 ton), 4,32 persen (320 ton) dan 3,83 persen (284 ton). Sedangkan Kabupaten lainnya secara total menyumbangkan produksi sebesar 9,12 persen (677 ton).
2
Berita Resmi Statistik No 45/08/Th XVIII, 3 Agustus 2015
Tabel 1 Perkembangan Produksi,Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Besar Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2012-2014
Perkembangan Uraian (1) Produksi (ton) HSS HST Banjarbaru Tabalong Tanah Laut Lainnya Kalsel Luas Panen (ha) HSS HST Banjarbaru Tabalong Tanah Laut Lainnya Kalsel Produktivitas (ton/ha) HSS HST Banjarbaru Tabalong Tanah Laut Lainnya Kalsel
2012 (2)
2013
2012-2013
2014
(3)
(4)
2013-2014
Absolut
(%)
Absolut
(%)
(5)
(6)
(7)
(8)
3104 557 535 324 376 589 5488
2.590 802 425 264 382 630 5.094
4.907 895 335 320 284 677 7.418
(514) 245 (110) (60) 6 41 (394)
(16,56) 43,99 (20,56) (18,52) 1,60 6,96 (7,18)
2.317 93 (90) 56 (98) 47 2.324
89,46 11,60 (21,18) 21,21 (25,65) 7,46 45,62
283 99 59 82 54 241 818
273 110 65 86 73 256 863
504 112 49 117 45 258 1.085
(10) 11 6 4 19 15 45
(3,53) 11,11 10,17 4,88 35,19 6,22 5,50
231 2 (16) 31 (28) 2 222
84,62 1,82 (24,62) 36,05 (38,36) 0,78 25,72
10,97
9,49
9,74
(1,48)
(13,49)
0,25
2,63
5,64 9,07 3,96 6,98 2,45
7,29 6,54 3,07 5,23 2,46
7,94 6,84 2,74 6,31 2,62
1,65 (2,53) (0,89) (1,75) 0,01
29,26 (27,89) (22,47) (25,07) 0,41
0,65 0,30 (0,33) 1,08 0,16
8,92 4,59 (10,75) 20,65 6,50
6,71
5,90
6,84
(0,81
(12,07)
0,94
15,93
Keterangan: - Bentuk hasilproduksi cabai besar adalah buah segar dengan tangkai - Cabai besar terdiri dari cabai merah besar, cabai hijau besar,cabai merah keriting, dan cabai hijau keriting
Dilihat dari pola produksi per triwulan menunjukkan pola yang beragam, namun produksi tertinggi polanya banyak terjadi pada triwulan IV, produksi terendah pada tahun 2014 dan 2013 terjadi pada triwulan III sedangkan pada tahun 2012 terjadi pada triwulan I.
Berita Resmi Statistik No 45/08/Th XVIII, 3 Agustus 2015
3
Gambar 2 Produksi Cabai Besar per triwulan , Tahun 2012–2014
3000 2500 2000 1500 1000 500 0 Triwulan I
Triwulan II 2012
4.
Triwulan III 2013
Triwulan IV
2014
PRODUKSI CABAI RAWIT Produksi cabai rawit tahun 2014 sebesar 3.606 ton dan tersebar di 12 Kabupaten/Kota
kecuali Banjarmasin. Gambar 3 Persentase Produksi Cabai Rawit Tahun 2014 menurut Kabupaten/Kota (Persen)
Tapin, 23.42827 HSS, 34.66818
Tala, 15.69095
Lainnya, 17.49616
4
Berita Resmi Statistik No 45/08/Th XVIII, 3 Agustus 2015
Banjarbaru, 5.03064 Banjar, 3.68563
Persentase produksi cabai rawit tahun 2014 sebesar 34,67 persen (1.250 ton) ada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, kemudian 23,43 persen (845 ton) ada di Kabupaten Tapin, Tanah Laut, Banjarbaru dan Banjar, masing-masing sebesar 15,69 persen (566 ton), 5,03 persen (181 ton) dan 3,69 persen (133 ton). Kabupaten/Kota yang lain sebesar 17,50 persen (631 ton). Tabel 2 Perkembangan Produksi,Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Rawit Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2012-2014 Perkembangan Uraian
2012
(1) Produksi (ton) HSS Tapin Tala Banjarbaru Banjar Lainnya Kalsel Luas Panen (ha) HSS Tapin Tala Banjarbaru Banjar Lainnya Kalsel Produktivitas (ton/ha) HSS Tapin Tala Banjarbaru Banjar Lainnya Kalsel Keterangan: -
(2)
2013
2012-2013
2014
(3)
Absolut (5)
(4)
2013-2014 (%) (6)
Absolut (7)
(%) (8)
794 143 423 119 139 570 2.192
821 187 486 255 172 703 2.624
1.250 845 566 181 133 631 3.606
27 44 63 136 33 133 432
3,40 30,77 14,89 114,29 23,74 23,33 19,71
429 658 80 (74) (39) (72) 982
52,25 351,87 16,46 (29,02) (22,67) (10,24) 37,42
46 80 93 25 82 266 592
78 91 93 51 72 343 728
135 157 71 32 78 338 811
32 11 0 26 (10) 77 136
69,57 13,75 0 104,00 (12,20) 28,95 22,97
57 66 (22) (19) 6 (5) 83
73,08 72,53 (23,66) (37,25) 8,33 (1,46) 11,40
17,28 1,79 4,56 4,78 1,7 2,14
10,53 2,05 5,23 5,00 2,39 2,05
9,26 5,38 7,97 5,67 1,70 1,87
(6,75) 0,26 0,67 0,22 0,69 (0,09)
(39,06) 14,53 14,69 4,60 40,59 (4,21)
(1,27) 3,33 2,74 0,67 (0,69) (0,18)
(12,06) 162,44 52,39 13,40 (28,87) (8,78)
3,7
3,60
4,45
(0,10)
(2,70)
0,85
23,61
Bentuk hasil produksi cabai besar adalah buah segar dengan tangkai Cabai rawit terdiri dari cabai rawit merah dan cabai rawit hijau
Produksi cabai rawit dari pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebanyak 982 ton atau 37,42 persen, yang disebabkan oleh kenaikan luas panen sebesar 83 ha atau 11,40 persen dan kenaikan produktivitas sebesar 0,85 ton/ha atau 23,61 persen. Sedangkan pada tahun 2013 produksi cabe rawit naik sebesar 432 atau 19,71 persen menjadi 2.624 ton . Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan luas panen sebesar 136 hektar (22,97 persen), meskipun produktivitas menurun 0,1 ton/ha menjadi 3,6 ton/ha dari tahun sebelumnya sebesar 3,7 ton/ha.
Berita Resmi Statistik No 45/08/Th XVIII, 3 Agustus 2015
5
Dilihat dari pola panen per triwulan menunjukkan pola yang sama dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 dimana produksi tertinggi terjadi pada triwulan II dan produksi terendah pada triwulan IV. Gambar 4 Produksi Cabai Rawit per triwulan, Tahun 2012–2014
1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0
Triwulan I
Triwulan II 2012
5.
Triwulan III 2013
Triwulan IV
2014
PRODUKSI BAWANG MERAH
Produksi bawang merah tahun 2014 sebesar 474,9 ton, ada di 5 Kabupaten/Kota yaitu Tanah Laut, Tapin, Hulu Sungai Selatan dan Banjarbaru meskipun dengan distribusi yang tidak merata. Persentase produksi Bawang merah terbesar ada di Kabupaten Tapin sebesar 84,80 persen (402 ton), Tabalong 8,42 persen (40 ton), Kabupaten Hulu Sungai Selatan kemudian 3,58 persen (17 ton), kemdian Banjarbaru dan Tanah Laut masing-masing sebesar 1,68 persen (8 ton) dan 1,52 persen (7,2 ton).
6
Berita Resmi Statistik No 45/08/Th XVIII, 3 Agustus 2015
Gambar 5 Persentase Produksi Bawang Merah Tahun 2014 menurut Kabupaten/Kota (Persen)
Tabalong, 8.42283 Hulu Sungai Selatan, 3.57970
Tapin, 84.79680
Banjarbaru, 1,68
Tanah Laut, 1.51611
Tabel 3 Perkembangan Produksi,Luas Panen, dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2012-2014 Uraian (1)
Produksi (ton) Tapin Tabalong Hulu Sungai Selatan Banjarbaru Tanah Laut Kalsel Luas Panen (ha) Tapin Tabalong Hulu Sungai Selatan Banjarbaru Tanah Laut Kalsel Produktivitas (ton/ha) Tapin Tabalong Hulu Sungai Selatan Banjarbaru Tanah Laut Kalsel
2012
2013
(2)
Perkembangan 2013-2014
2014
(3)
Absolut (7)
(4)
(%) (8)
0 0 0 0 0 0
43,0 0,0 0,0 0,0 9,7 52,7
402,7 40,0 17,0 8,0 7,2 474,9
359,7 40,0 17,0 8,0 (2,5) 422,2
836,5 (25,8) 801,1
0 0 0 0 0 0
5,0 0,0 0,0 0,0 3,0 8,0
28,0 5,0 4,0 1,0 1,0 39,0
23,0 5,0 4,0 1,0 (2,0) 31,0
460,0 (66,7) 387,5
0 0 0 0 0 0
8,6 3,2 6,6
14,4 8,0 4,3 8,0 7,2 12,2
5,8 4,0 5,6
67,2 122,7 84,8
Keterangan: - Bentuk hasil produksi bawang merah adalah umbi kering panen dengan daun
Berita Resmi Statistik No 45/08/Th XVIII, 3 Agustus 2015
7
Produksi bawang merah dibandingkan pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebanyak 8 kali lipat lebih, hal ini dikarenakan karena memang tanaman ini masih dalam proses pengembangan, dengan lokasi di Kabupaten Tapin. Dapat dilihat dari luas panen di Kabupaten Tapin yang pada tahun 2013 sebesar 5 hektar menjadi 28 hektar pada tahun 2014. Selain peningkatan luas panen juga dikarenakan ada peningkatan produktivitas dimana di Kabupaten Tapin peningkatan produktivitasnya sebesar 67 persen dari semula 8,6 ton per hektar menjadi 14,4 ton per hektar. Peningkatan produktivitas terbesar sebenarnya terjadi di kabupaten Tanah Laut, namun besarannya masih dibawah Kabupaten Tapin. Dilihat dari pola panen per triwulan menunjukkan bahwa produksi tertinggi terjadi pada triwulan ke IV, mengingat kebutuhan bawang merah adalah stabil dari bulan ke bulan maka perlu dipikirkan suatu cara agar produksinya merata sehingga harga bawang merah tidak bergejolak yang akhirnya dapat mendorong inflasi. Gambar 6 Produksi Bawang Merah per Triwulan, Tahun 2013 - 2014
450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 Triwulan I
Triwulan II 2013
Triwulan III 2014
.
8
Berita Resmi Statistik No 45/08/Th XVIII, 3 Agustus 2015
Triwulan IV
Berita Resmi Statistik No 45/08/Th XVIII, 3 Agustus 2015
9