PENGARUH PERUBAHAN PENGGUNAAN RUANG TERHADAP KENYAMANAN LANSKAP WILAYAH PENGEMBANGAN BOJONAGARA, KOTA BANDUNG
YOSEP PERMATA
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010
RINGKASAN
YOSEP PERMATA. A44051046. Pengaruh Perubahan Penggunaan Ruang Terhadap Kenyamanan Lanskap Wilayah Pengembangan Bojonagara. Dibimbing oleh Dr. Ir. SETIA HADI, MS. Perkembangan
dan
pembangunan
kota
berdampak
pada
semakin
meningkatkannya jumlah penduduk kota. Hal tersebut mengakibatkan kebutuhan ruang di perkotaan semakin meningkat. Namun, dengan keterbatasan lahan, yang terjadi adalah perubahan penggunaan lahan di perkotaan. Perubahan penggunaan ruang di perkotaan ini cenderung menurunkan proporsi ruang-ruang yang sebelumnya merupakan ruang terbuka hijau atau ruang ekologis. Berdasarkan realita yang ada, fenomena penggunaan lahan yang terjadi di Wilayah Pengembangan Bojonagara adalah adanya kecenderungan perubahan penggunaan lahan dari area tak terbangun menjadi area terbangun, serta perubahan fungsi dari kawasan perumahan menjadi fungsi kawasan komersil. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pertumbuhan penduduk dengan luas RTH dan luas RTH dengan suhu udara serta kelembaban relatik. Tujuan selajutnya adalah untuk mengetahui dan memprediksi pengaruh perubahan
penggunaan
ruang
terhadap
kenyamanan
lanskap
Wilayah
Pengembangan Bojonagara, Kota Bandung. Serta menyusun rekomendasi kebijakan di Wilayah tersebut. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan kepada pemerintahan kota dalam menyusun kebijakan perencanaan, pembangunan dan pengembangan Kota Bandung, khususnya di Wilayah Pengembangan Bojonagara. Penelitian ini terdiri dari empat tahap, yaitu tahap persiapan, inventarisasi, analisis data, dan permodelan. Pada tahap pertama dilakukan persiapa perijinan, bahan dan alat serta pembuatan konsep model. Kemudian pada tahap inventarisasi, dilakukan ground check dan pengukuran iklim mikro sebagai data primer dan pengumpulan data sekunder dari instansi-instansi terkait. Selajutnya dilanjutkan pada tahap analisis pada komponen iklim, penduduk, penggunaan dan penutupan lahan. Komponen iklim dianalisis untuk menentukan nilai THI. Komponen penduduk di analisis dengan metode ekstrapolasi untuk mengetahui laju pertumbuhan rata-rata pertahun, sedangkan penggunaan dan penutupan lahan
di analisis dari peta landsat kota Bandung tahun 1999, 2004, dan 2007. Tahap terakhir adalah permodelan, menurut Hartrisari (2007), metodologi dalam system dinamik adalah analisis kebutuhan, formulasi masalah, identifikasi sistem, permodelan sistem, validasi dan uji model, dan rencana alternative kebijakan. Wilayah Pengembangan Bojonagara adalah salah satu wilayah administrasi di kota Bandung, dengan jumlah penduduk dan kepadatan penduduk 470.976 jiwa dan 222,56 jiwa/Ha. Penggunana lahan paling dominan adalah lahan terbangun yang mencapai 85,33%, sedangkan rung terbuka hijau hanya 14,67%. Dengan suhu udara rata-rata 23,39ºC, dan kelembaban relatif 78%. Serta THI di wilayah ini 22,37. Berdasarkan data penutupan lahan pada tahun 1999, 2004, dan 2007, diperoleh persamaan untuk hubungan jumlah penduduk dengan jenis penutupan lahan dan luas RTH dengan suhu udara serta kelembaban relatif. Berdasarkan koefisien korelasi dan persamaan regresi linear yang diperoleh, diketahui bahwa secara umum pertambahan jumlah penduduk berpengaruh terhadap penurunan tiap jenis RTH serta luas total RTH di Wilayah tersebut. Pengaruh paling kuat pada rumput dan semak, sedangkan pengaruh terendah pada sawah. Selanjutnya, diketahui pula bahwa penurunan luas RTH berpengaruh terhadap peningkatan suhu udara dan kelembaban relatif di wilayah tersebut. Selanjutnya dibuat lima skenario berdasarkan model simulasi yang telah disusun. Kelima skenario itu disimulasikan untuk keadaan 25 tahun mendatang. Dari hasil simulasi, skenario yang terbaik adalah skenario 4, dimana diasumsikan laju pertambahan penduduk dapat ditekan menjadi 1,5%, serta luas RTH minimum harus 30% sesuai dengan UU No. 26 Tahun 2007 Pasal 29. Dari skenario tersebut diketahui bahwa pada tahun ke-25 luas RTH adalah 691,25 Ha dengan nilai THI sebesar 22,79. Luas RTH pada skenario ini sudah mendekati target yang diinginkan yaitu minimal luas RTH 30 %. Terkait dengan skenario yang dibuat perlu adanya kebijakan dalam pembangunan di wilayah ini, seperti pembangunannya tidak lagi berbasis lahan, namun secara vertikal dengan berbagai pertimbangan. Selanjutnya perlu adanya kebijakan terkait dengan pengendalian pertumbuhan penduduk.
PENGARUH PERUBAHAN PENGGUNAAN RUANG TERHADAP KENYAMANAN LANSKAP WILAYAH PENGEMBANGAN BOJONAGARA, KOTA BANDUNG
YOSEP PERMATA
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Departemen Arsitektur Lanskap
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010
Judul
: Pengaruh Perubahan Penggunaan Ruang Terhadap Kenyamanan Lanskap Wilayah Pengembangan Bojonagara, Kota Bandung
Nama
: Yosep Permata
NRP
: A44051046
Disetujui
Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Setia Hadi, MS NIP. 19600424 198601 1 001
Diketahui
Ketua Departemen Arsitektur Lanskap
Dr. Ir. Siti Nurisyah, MSLA NIP. 19480912 197412 2 001
Tanggal Lulus :
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadiarat Allah SWT karena atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Pengaruh Perubahan Penggunaan Ruang Terhadap Kenyamanan Lanskap Wilayah Pengembangan Bojonagara, Kota Bandung” ini degan baik. Skripsi ini sebagi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan baik materi maupun spiritual dari berbagi pihak. Oleh karean itu, penlis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Keluarga tercinta, Bapak Nanang Sudrajat, Mamah Lilih Karliah, A Yana Nurbuana Sudrajat beserta keluarga dan A Deni Sugiana Sudrajat bererta keluarga, juga seluruh keluarga besar di Bandung dan Subang. Terima kasih untuk doa, dukungan, kasih sayang dan perhatian yang tak pernah berhenti. 2. Bapak Dr. Ir. Setia Hadi, MS sekalu pembimbing skripsi atas bimbingan, arahan dan nasehatnya dalam penyususnan skripsi ini. 3. Dr. Ir. Aris Munandar, MS dan Dr. Ir. Alinda FM Zain, Msi selaku dosen penguji atas saran dan masukan untuk skripsi ini. 4. Ibu Dr. Ir. Tati Budiarti, MS selaku pembimbing akademik atas bimbingan, dukungan dan nasehatnya dalam akademik. 5. Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung. 6. Badan Pusat Statistik Kota Bandung. 7. Diar Erstantyo sebagai teman seperjuangan saat mengambil data di Bandung. 8. Azi dan Anya atas bantuannya selama di Bandung. 9. Ka Diena atas bantuannya dalam pembuatan model simulasi. 10. Nando dan Vabi sebagai teman satu bimbingan. 11. Intan Tanjung Sari atas bantuan dan dukungannya dalam penyusunan skripsi ini. 12. Teman-teman kostan Wisma Cemara, Jabi, Johan, Tope, Irvan, Reza, Drajat, Farid, Fiul, Ade, Ferry, Arief, Mustofa, Arul, dan Anma untuk dukunganny.
13. Temen-teman ARL 42, Chan-chan, Fran, Nawir, Boep, Danand, Heru, Nando, Azi, Nanang, M, CF, Mamat, Kalla, Hadrian, Cindy, Icha, Endah, Dara, Tika, Dewi, Nina, Indah, Rindha, Ian, Farida, Lia, Echa, Jane, Lya Bapau, Unne, Vella, Manda, Yolla, Zai, Uthe, Sammy, Hadrian, Iqbal, Bayu, Hudi, Teteh, Mega, Anya, Rina, Dina, Puput, Uli, Rizka, Thicute, Dian, Fajar, Diar, Vabi, Dhofir, Arsyad, dan Ferbi. 14. Kaka-kaka ARL 37, ARL38, ARL39, ARL40, dan ARL 41 yang tidak bisa disebut satu per satu 15. Teman-teman ARL 43, ARL 44, dan ARL 45 yang tidak bisa disebut satu per satu. 16. Semua pihak yang tidak dapat disebut dan telah banyak terlibat dan membantu dalam penyusunan skripsi ini terima kasih. Semoga dukungan dan kebaikan yang telah diberikan menjadi amal baik dan mendapat balasan setimpal dari Allah SWT. Serta semoga skripsi ini bermanfaat.
Bogor, Februari 2010
Yosep Permata
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 21 Juli 1987 dari ayah Nanang Sudrajat dan ibu Lilih Karliah. Penulis merupakan putra ketiga dari tiga bersaudara. Penulis menempuh pendidikan di TK Darul Hikam Bandung (1992-1993), kemudian melanjutkan pendidikan di SDN Coblong 2 Bandung (1993-1999), selanjutnya meneruskan pendidikan tingkat menengah pertama di SLTPN 35 Bandung (1999-2002), dan melanjutkan di SMAN 19 Bandung (2002-2005). Selama di SLTP penulis aktif menjadi pengurus OSIS SLTPN 35 periode 20002001 sebagai Wakil Ketua OSIS, dan aktif pula dalam organisasi PRAMUKA. Pada saat di SMA, penulis aktif dalam ekstrakulikuler basket dan IKREMA SMAN 19. Pada tahun 2005 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Setahun kemudian, penulis memilih mayor Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian dengan minor Ekonomi Lingkungan. Namun ketika memasuki semester 6, penulis melepas minor menjadi SC, dengan pertimbangan banyaknya jadwal kuliah minor yang bentrok dengan mayor. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dikeanggotaan PAMAUNG (Paguyuban Mahasiswa Bandung), serta aktif pula di keanggotaan HIMASKAP. Pada tahun 2009 penulis menjadi asisten Mata Kuliah Dasar-Dasar Arsitektur Lanskap.
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR TABEL ………………………………………………………... v DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………...
vii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………...
ix
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ……………………………………………….. 1.2. Tujuan ………………………………………………………... 1.3. Manfaat ……………………………………………………….
1 2 2
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kota …………………………………………………………... 2.2. Ruang ………………………………………………………… 2.3. Ruang Terbuka Hijau ………………………………………… 2.4. Perubahan Penggunaan dan Penutupan Lahan ………………. 2.5. Kenyamanan …………………………………………………. 2.6. Model ………………………………………………………… 2.7. Sistem Dinamik ……………………………………………… 2.8. Sistem Informasi Geogfrafis ………………………………….
3 4 5 7 8 9 10 11
III. METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu …………………………………………… 3.2. Bahan dan Alat Penelitian …………………………………… 3.3. Metode Penelitian ……………………………………………. 3.4. Batasan Penelitian ……………………………………………. 3.5. Kerangka Pikir ………………………………………………..
13 13 14 19 20
IV. KONDISI UMUM 4.1. Kondisi Fisik dan Lingkungan ……………………………….. 4.1.1. Wilayah Administrasi ………………………………….. 4.1.2. Ketinggian dan Kemiringan Lereng …………………… 4.1.3. Geologi ………………………………………………… 4.1.4. Klimatologi …………………………………………….. 4.1.5. Hidrologi ………………………………………………. 4.2. Kondisi Sosial ………………………………………………... 4.3. Penggunaan Lahan …………………………………………… 4.4. Penutupan Lahan ……………………………………………..
21 21 23 24 25 25 26 27 29
V. PEMBAHASAN 5.1. Data dan Analisis …………………………………………….. 5.1.1. Pengukuran Komponen Iklim …………………………. 5.1.2. Penghitungan Nilai Temperature Humidity Index (THI). 5.1.3. Penghitungan Komponen Penduduk …………………... 5.1.4. Perubahan Penggunaan dan Penutupan Lahan ………… 5.2. Model Dinamik ………………………………………………. A. Skenario 1 (Agresif) ……………………………………… B. Skenario 2 (Semi-Agresif) ………………………………...
34 34 40 42 45 53 58 60
iv
C. Skenario 3 (Terkendali) …………………………………... D. Skenario 4 (Terkendali) …………………………………... E. Skenario 5 (Konservasi) …………………………………..
62 64 66
VI. SIMPULAN DAN SARAN 6.1. Simpulan ……………………………………………………... 6.2. Saran ………………………………………………………….
69 70
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………..
72
LAMPIRAN ………………………………………………………………
75