PENGARUH PENINGKATAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PERUBAHAN PEMANFAATAN RUANG DAN KENYAMANAN DI WILAYAH PENGEMBANGAN TEGALLEGA, KOTA BANDUNG
DIAR ERSTANTYO
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010
RINGKASAN
DIAR ERSTANTYO. Pengaruh Peningkatan Jumlah Penduduk terhadap Perubahan Pemanfaatan Ruang dan Kenyamanan di Wilayah Pengembangan Tegallega, Kota Bandung. Dibimbing oleh SETIA HADI. Wilayah Pengembangan Tegallega terletak di bagian barat daya Kota Bandung. Pada Wilayah Pengembangan Tegallega terdapat permasalahan kependudukan, yaitu peningkatan jumlah penduduk yang sangat pesat. Implikasi permasalahan penduduk tersebut adalah terjadinya alih fungsi lahan terbuka hijau menjadi lahan terbangun, serta terdapatnya fenomena berkurangnya kenyamanan. Pendekatan sistem dinamik digunakan untuk memudahkan dalam memahami pengaruh permasalahan jumlah penduduk terhadap alih fungsi lahan dan perubahan kenyamanan. Pendekatan sistem dinamik dapat membantu perumusan alternatif kebijakan yang tepat untuk perencanaan Wilayah Pengembangan Tegallega, Kota Bandung. Pendekatan sistem merupakan basis model, yang dalam hal ini model dibatasi pada proses peningkatan jumlah penduduk terhadap pengalihfungsian lahan terbuka hijau (sawah, kebun campuran, rumput dan semak, serta tegakan pohon). Indikator temperature humidity index (THI) sebagai standar kenyamanan menggunakan variabel suhu udara dan kelembaban relatif, suatu area dikatakan nyaman apabila memiliki rentang nilai THI antara 20-26 (Ayoade, 1983 dalam Diena, 2009). Pada analisis kependudukan dengan data jumlah penduduk tahun 1999 hingga tahun 2007 didapatkan kenaikan dari 408.779 jiwa menjadi 531.785 jiwa dengan rata-rata proporsi kenaikan penduduk setiap tahun sebesar +3,34%. Penghitungan ini didasarkan atas asumsi bahwa laju pertumbuhan penduduk pada masa lalu akan berlanjut di masa yang akan datang. Kemudian penghitungan tersebut menunjukkan bahwa jumlah penduduk pada tahun 2009 menjadi sebesar 567.901 jiwa. Pada hasil pengukuran lapang didapatkan suhu udara rata-rata terendah adalah pada penutupan lahan badan air, yaitu sebesar 26,0oC, sedangkan suhu udara rata-rata tertinggi sebesar 26,8oC berada pada lahan terbangun. Kelembaban relatif rata-rata terendah sebesar 77,1% pada lahan terbangun dan tertinggi pada lahan terbuka hijau sebesar 80,7%. Kemudian berdasarkan penghitungan data pengukuran lapang didapatkan nilai THI berturut-turut dari yang paling rendah, yaitu pada badan air (THI=25,0), lahan terbuka hijau (THI=25,3), dan lahan terbangun (THI=25,6). Nilai THI pada lahan terbangun hampir mendekati nilai 26 yang berarti bahwa kenyamanan pada lahan terbangun hampir mencapai ambang batas kenyamanan manusia. Begitu pula THI pada badan air dan lahan terbuka hijau yang relatif tidak nyaman. Perubahan penutupan lahan dianalisis melalui proses interpretasi dan pengolahan citra Landsat ETM+ Wilayah Pengembangan Tegallega tahun 1999, 2004 dan 2007 yang mengacu pada klasifikasi BPN. Dan proses tersebut menghasilkan klasifikasi penutupan lahan menjadi enam kelas, yaitu badan air,
lahan sawah, lahan kebun campuran, lahan rumput dan semak, lahan tegakan pohon, dan lahan terbangun. Perubahan penutupan lahan dianalisis dengan metode trend sehingga didapatkan proporsi penurunan tiap tahun dari yang tertinggi hingga terendah berturut-turut, yaitu badan air sebesar -18,13%, lahan sawah sebesar -6,88%, lahan kebun campuran sebesar -6,68%, lahan rumput dan semak sebesar -5,58%, serta lahan tegakan pohon sebesar -1,85%. Namun, luas lahan terbangun terus mengalami peningkatan, yaitu sebesar +2,52%. Pada tahun 1999 hingga tahun 2004 terjadi perubahan lahan terbuka hijau sebesar -5,52%, dan pada tahun 2004 hingga tahun 2007 sebesar -4,87%. Proporsi penurunan luas lahan terbuka hijau tiap tahun adalah sebesar -4,70% sehingga dapat diprediksi bahwa pada tahun 2009 luas lahan terbuka hijau adalah sebesar 497,58 ha. Analisis regresi dan analisis korelasi menunjukkan adanya kecenderungan bahwa setiap penambahan jumlah penduduk yang terjadi di Wilayah Pengembangan Tegallega mengakibatkan penurunan baik pada luas tiap jenis lahan terbuka hijau maupun luas lahan terbuka hijau keseluruhan. Terdapat pula kecenderungan bahwa setiap pengurangan luas total lahan terbuka hijau mengakibatkan peningkatan suhu udara dan kelembaban relatif di Wilayah Pengembangan Tegallega. Selanjutnya, model disimulasikan untuk melihat kondisi pada masa 25 tahun mendatang dan menghasilkan enam skenario yang berbeda. Pada Skenario 1, simulasi untuk 25 tahun mendatang menghasilkan jumlah penduduk mencapai 1.291.171 jiwa, melebihi batas maksimal skala pelayanan penduduk wilayah pengembangan dan luas total lahan terbuka hijau sebesar 322,55 ha. Hal ini berimplikasi pada nilai THI pada tahun ke-25 mencapai nilai 25,79. Nilai THI tersebut mengindikasikan bahwa kondisi Wilayah Pengembangan Tegallega hampir mencapai ketidaknyamanan. Pada Skenario 2, simulasi untuk 25 tahun mendatang menunjukkan jumlah penduduk hanya dapat dipertahankan sesuai skala pelayanan penduduk wilayah pengembangan hingga tahun ke-14, yaitu sebesar 983.420 jiwa. Luas total lahan terbuka hijau hanya sebesar 268,64 ha pada tahun ke-25. Hal ini berimplikasi pada nilai THI pada tahun ke-25 mencapai nilai 26,27. Nilai THI tersebut mengindikasikan bahwa kondisi Wilayah Pengembangan Tegallega sudah dalam kategori tidak nyaman. Pada Skenario 3, ternyata jumlah penduduk pada tahun ke-25 masih di bawah batas maksimal skala pelayanan penduduk wilayah pengembangan, yaitu sebesar 728.194 jiwa. Luas total lahan terbuka hijau juga masih dalam batas 15%, yaitu sebesar 458,76 ha. THI pun berada pada nilai 24,56 yang berarti masih dalam kategori nyaman. Pada Skenario 4, simulasi untuk 25 tahun mendatang berhasil mengendalikan jumlah penduduk sehingga pada tahun ke-25 terdapat sebesar 931.701 jiwa dan lahan terbuka hijau masih sebesar 409,54 ha. Namun, ternyata nilai THI masih cukup tinggi pada tahun ke-25, yaitu 25,00. Pada Skenario 5, simulasi untuk 25 tahun mendatang berhasil menekan jumlah penduduk yaitu menjadi 823.993 jiwa. Lahan terbuka hijau juga masih sebesar 435,61 ha. Hal ini berimplikasi pada nilai THI pada tahun ke-25 menurun jika dibandingkan dengan skenario sebelumnya, yaitu sebesar 24,77.
Pada Skenario 6, ternyata hasil simulasi untuk 25 tahun mendatang menunjukkan jumlah penduduk mencapai 1.291.171 jiwa. Lahan terbuka hijau hanya sebesar 322,55 ha dengan nilai THI tetap tinggi, yaitu sebesar 25,79. Berdasarkan serangkaian skenario yang telah disimulasikan, skenario terbaik yang dapat diterapkan sebagai rekomendasi kebijakan adalah Skenario 5. Pada Skenario 5, diterapkan kebijakan penduduk bahwa laju pertumbuhan penduduk ditekan hingga menjadi sebesar 1,50%. Diterapkan juga kebijakan mengenai pemanfaatan ruang yang lebih ketat bahwa hanya lahan rumput dan semak yang diizinkan untuk dikonversi, sebagai usaha pencapaian luas minimal lahan terbuka hijau sebesar 15% luas wilayah.
PENGARUH PENINGKATAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PERUBAHAN PEMANFAATAN RUANG DAN KENYAMANAN DI WILAYAH PENGEMBANGAN TEGALLEGA, KOTA BANDUNG
DIAR ERSTANTYO
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Departemen Arsitektur Lanskap
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010
Judul Skripsi
: Pengaruh Peningkatan Jumlah Penduduk terhadap Perubahan Pemanfaatan Ruang dan Kenyamanan di Wilayah Pengembangan Tegallega, Kota Bandung
Nama
: Diar Erstantyo
NIM
: A44051527
Disetujui
Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Setia Hadi, MS NIP. 19600424 198601 1 001
Diketahui
Ketua Departemen Arsitektur Lanskap
Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA NIP. 19480912 197412 2 001
Tanggal Lulus:
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan dan curahan rahmat, hidayah, serta karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul Pengaruh Peningkatan Jumlah Penduduk terhadap Perubahan Pemanfaatan Ruang di Wilayah Pengembangan Tegallega, Kota Bandung. Kegiatan penelitian ini bertujuan memenuhi syaratsyarat dan tugas akhir dalam menempuh studi di Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak. Penghargaan dan ucapan terima kasih penulis tujukan kepada 1
Dr. Ir. Setia Hadi, MS selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, masukan, dan nasihat dalam menyelesaikan penelitian ini;
2
Prof. Dr. Ir. Wahju Qamara Mugnisjah, MAgr dan Dr. Ir. Afra DN Makalew, MSc selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran membangun dalam menyempurnakan penelitian ini;
3
ayah dan ibu, serta kakak dan adik penulis atas doa, kasih sayang, motivasi, dan perhatian yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian;
4
Kesatuan Bangsa dan Pelindungan Masyarakat Kota Bandung, Badan Perencana Pembangunan Daerah Kota Bandung, Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung, Badan Pusat Statistik Kota Bandung, Badan Meteorolgi Klimatologi dan Geofisika Kota Bandung;
5
Riri Haerina Purnamasari atas motivasi, perhatian, pengertian, dan kasih sayangnya yang telah diberikan;
6
Yosep Permata beserta keluarga atas kerja sama, pengorbanan dan semangatnya selama penelitian;
7
teman-teman bimbingan Dr.Ir. Setia Hadi, M.S. (Yosep, Vabi dan Nando) atas kerja sama, motivasi dan semangatnya;
8
teman-teman Arsitektur Lanskap Angkatan 42 (M, Otep, Bayu, Mamat, Hudi, Dofir, Chan2, Boep, Iqbal, dan seterusnya);
9
teman-teman Arsitektur Lanskap Angkatan 36, Angkatan 37, Angkatan 38, Angkatan 39, Angkatan 40, Angkatan 41, Angkatan 43, Angkatan 44 dan Angkatan 45 atas ilmu dan canda tawa yang mengiringi selama studi;
10 teman-teman seluruh penghuni Kost Villa Merah atas persahabatan dan kekeluargaan yang mengiringi selama studi; 11 berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah membantu baik materiil maupun spiritual dan baik secara langsung maupun tidak langsung selama penyelesaian penelitian ini. Penulis menyadari bahwa penulisan hasil penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis selalu terbuka atas segala kritik dan saran yang bersifat membangun demi kebaikan di masa mendatang. Pada akhirnya penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua.
Bogor, Februari 2010
Penulis
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 12 September 1987. Penulis adalah putra kedua dari tiga bersaudara pasangan Ayahanda Darto dan Ibunda Sri Hadiyati. Penulis lulus dari SMA Negeri 48 Jakarta pada tahun 2005, dan masuk Institut Pertanian Bogor dengan Kurikulum Mayor-Minor melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) di tahun yang sama. Penulis memilih Mayor Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian dan Minor Manajemen Lahan, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan. Selama menempuh pendidikan di Institut Pertanian Bogor, penulis aktif dalam kegiatan akademik dan kegiatan kemahasiswaan. Penulis mengikuti lomba dan sayembara baik bidang Arsitektur Lanskap maupun bidang umum. Penulis aktif dalam kepengurusan dan anggota Himpunan Mahasiswa Arsitektur Lanskap (HIMASKAP). Penulis menjadi Asisten Mata Kuliah Rekayasa Lanskap selama satu semester pada tahun 2009. Penulis juga pernah mengikuti beberapa kegiatan proyek Arsitektur Lanskap. Sebagai tugas akhir di Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, penulis melaksanakan penelitian yang berjudul Pengaruh Peningkatan Jumlah Penduduk terhadap Perubahan Pemanfaatan Ruang dan Kenyamanan di Wilayah Pengembangan Tegallega, Kota Bandung, di bawah bimbingan Dr. Ir. Setia Hadi, MS.
DAFTAR ISI Halaman
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xii I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1.1 Tujuan .................................................................................................. 1.2 Manfaat ................................................................................................
1 2 3
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penduduk.............................................................................................. 4 2.2 Ruang ................................................................................................... 4 2.3 Kota ...................................................................................................... 5 2.4 Perubahan Penggunaan dan Penutupan Lahan..................................... 6 2.5 Pengaruh Iklim terhadap Manusia ....................................................... 7 2.6 Model ................................................................................................... 8 2.7 Sistem Dinamik.................................................................................... 12 III. METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 3.2 Bahan dan Alat Penelitian.................................................................... 3.3 Metode Penelitian ................................................................................ 3.4 Batasan Penelitian ................................................................................
14 15 16 23
IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik ........................................................................................ 4.1.1 Wilayah Administrasi .............................................................. 4.1.2 Topografi.................................................................................. 4.1.3 Kemiringan............................................................................... 4.1.4 Geologi..................................................................................... 4.1.5 Jenis Tanah............................................................................... 4.1.6 Hidrologi .................................................................................. 4.1.7 Klimatologi .............................................................................. 4.2 Kondisi Sosial ...................................................................................... 4.3 Penggunaan Lahan ............................................................................... 4.4 Penutupan Lahan..................................................................................
24 24 25 26 26 27 28 28 30 31 31
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Penghitungan Aspek Kependudukan ................................................... 5.2 Hasil Pengukuran Aspek Klimatologi.................................................. 5.3 Penghitungan Nilai Temperature Humidity Index (THI) ..................... 5.4 Perubahan Penggunaan dan Penutupan Lahan..................................... 5.5 Model Dinamik ....................................................................................
38 41 44 46 51