Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu 2010 - 2030
BAB VI Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota
Tata ruang yang telah disusun harus dijadikan pedoman pelaksanaan pembangunan. Beberapa hal yang terkait dengan hal tersebut adalah pembentukan dan tugas Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah, Pokja-pokja Pemanfaatan Ruang dan pengendalian terhadap ruang.
6.1. PEMUSATAN KEBIJAKAN STRATEGIS OPERASIONALISASI
Dalam pemanfaatan ruang wilayah kota dilakukan:
Perumusan kebijakan strategis operasionalisasi rencana tata ruang wilayah kota dan rencana tata ruang kawasan strategis;
Perumusan program sektoral dalam rangka perwujudan struktur ruang dan pola ruang wilayah dan kawasan strategis; dan
Pelaksanaan pembangunan sesuai dengan program pemanfaatan ruang wilayah kota dan kawasan strategis. Dalam rangka pelaksanaan kebijakan strategis operasionalisasi rencana tata ruang wilayah kota
dan rencana tata ruang kawasan strategis maka ditetapkan kawasan budi daya yang dikendalikan dan kawasan budi daya yang didorong pengembangannya. Pelaksanaan pembangunan dilaksanakan melalui pengembangan kawasan secara terpadu. Pemanfaatan ruang dilaksanakan sesuai dengan:
Buku Rencana
Standar pelayanan minimal bidang penataan ruang;
Standar kualitas lingkungan; dan
Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
VI - 1
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu 2010 - 2030
6.1.1. PENATAAN RUANG Lebih lanjut guna mengatur penataan ruang di daerah, maka dalam Permendagri No. 8
daerah sekitarnya. Bentuk perencanaan ini harus ada sinkronisasi dari yang sifatnya makro hingga yang bersifat teknis (RTRW, RDTRK, dan RTRK).
Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah pasal 8 disebutkan bahwa : 1. Penyusunan rencana tata ruang dilakukan melalui serangkaian pekerjaan teknis yang meliputi :
Walikota Batu membentuk dan menugaskan BKPRD untuk melaksanakan tugas Koordinasi Penataan Ruang Daerah Kota Batu. Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah yang selanjutnya
a. Penentuan arah dan visi pengembangan wilayah;
disingkat BKPRD adalah Badan bersifat ad-hoc untuk membantu pelaksanaan tugas koordinasi
b. Pengidentifikasian potensi dan masalah serta analisa pengembangan wilayah;
penataan ruang di daerah.
c. Perumusan struktur dan pola pemanfaatan ruang; serta d. Perumusan rencana tata ruang.
BKPRD Kota Batu mempunyai tugas: a. merumuskan dan mengkoordinasikan berbagai kebijakan penataan ruang Kota Batu dengan
2. Penyusunan rencana tata ruang di daerah berpedoman pada Pedoman Teknis sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. 3. Dalam proses penyusunan rencana tata ruang, dilakukan diskusi dan lokakarya atau sarasehan
memperhatikan kebijakan penataan ruang Nasional dan Provinsi; b. mengkoordinasikan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu; c. mengkoordinasikan penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang dan Rencana Tata Ruang Kawasan
dengan mengundang instansi terkait, pakar, tokoh masyarakat, organisasi profesi dan kemasyarakatan serta dunia usaha.
sebagai penjabaran lebih lanjut Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu; d. mengintegrasikan dan memaduserasikan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota dengan
4. Kepala Daerah wajib mengumumkan rancangan final rencana tata ruang kepada masyarakat.
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur, Rencana Tata Ruang Kawasan yang telah
Hal-hal yang terkait dengan pemanfaatan ruang, Permendagri No. 8 Tahun 1998 disebutkan bahwa :
ditetapkan Provinsi Jawa Timur, dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu yang berbatasan; e. memaduserasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Tahunan yang dilakukan
1. Dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang, Kepala Daerah mempersiapkan kebijaksanaan yang berisi pengaturan bagi wilayah atau kawasan yang akan dimanfaatkan sesuai dengan fungsi
Pemerintah Kota Batu, Masyarakat dan Dunia Usaha dengah Rencana Tata Ruang; f.
lindung dan budidaya yang ditetapkan dalam rencana tata ruang; 2. Pengaturan bagi wilayah atau kawasan yang akan dimanfaatkan sesuai dengan fungsi lindung
budidaya, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; serta 4. Penetapan ketentuan persyaratan teknis yang dilakukan oleh Gubernur, berupa kebijaksanaan umum dengan mempertimbangkan rona dari kemampuan wilayah serta nilai budaya setempat. Penentuan ketentuan persyaratan teknis yang dilakukan oleh Walikota berupa kebijaksanaan operasional dengan berpedoman pada kebijakan umum ditetapkan oleh Gubernur.
penertiban,
pengawasan
(pemantauan,
evaluasi,
dan
g. melaksanakan kegiatan pengawasan yang meliputi pelaporan, evaluasi, dan pemantauan penyelenggaraan pemanfaatan ruang; h. memberikan rekomendasi penertiban terhadap pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan
dan kawasan budidaya; 3. Ketentuan persyaratan teknis bagi pemanfaatan ruang dalam kawasan lindung dan kawasan
penyelenggaraan
pelaporan) dan perizinan pemanfaatan ruang;
dan budidaya yang ditetapkan dalam rencana tata ruang, berupa penetapan Keputusan Kepala Daerah tentang ketentuan persyaratan teknis bagi pemanfaatan ruang untuk kawasan lindung
mengoptimalkan
rencana tata ruang; i.
Memberikan rekomendasi perizinan tata ruang Kota Batu;
j.
Mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang;
k. Mengembangkan data dan informasi penataan ruang Kota Batu untuk kepentingan pengguna ruang di jabaran pemerintah, masyarakat, dan swasta; I. Mensosialisasikan dan menyebarluaskan informasi penataan ruang Kota Batu; m. Mengkoordinasikan penanganan dan penyelesaian masalah yang timbul dalam penyelenggaraan
6.1.2. KELEMBAGAAN PENATAAN RUANG DAERAH (BKPRD) Wewenang Penataan Ruang dimulai dari perencanaan, pemanfaatan, pengawasan dan penegakan hukum. Wewenang Perencanaan merupakan wewenang yang diberikan kepada pemerintah kota untuk menata setiap ruang, sesuai dengan kondisi alamiahnya, untuk dapat dimanfaatkan secara optimal dalam mendukung kepentingan mahluk hidup pada komunitas kota dan
Buku Rencana
penataan ruang Kota Batu, dan memberikan pengarahan serta saran pemecahannya; n. Melaksanakan fasilitasi, supevisi kepada Dinas/Instansi, masyarakat dan dunia usaha berkaitan dengan penataan ruang; o. Memadukan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang Kota Batu dengan Kabupaten/Kota yang berbatasan;
VI - 2
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu 2010 - 2030
p. Melakukan evaluasi tahunan atas kinerja penataan ruang Kota Batu; q. Menjabarkan petunjuk Walikota Batu berkenaan dengan pelaksanaan fungsi dan kewajiban Koordinasi Penyelenggaraan Penataan Ruang Kota Batu; r.
Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas BKPRD Kota Batu secara berkala kepada Walikota Batu.
6.2. INDIKASI PROGRAM PERWUJUDAN RENCANA STRUKTUR WILAYAH KOTA
6.3. INDIKASI PROGRAM PERWUJUDAN RENCANA POLA RUANG KOTA Prioritas pelaksanaan pembangunan di Kota Batu yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu pola ruang wilayah kota meliputi: 1. Perwujudan kawasan lindung 2. Perwujudan kawasan budidaya
A. Perwujudan Kawasan Lindung a. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya, melalui penetapan
Prioritas dan tahapan pembangunan wilayah Kota Batu di dasarkan atas :
Program pemanfaatan ruang disusun berdasarkan indikasi program utama lima tahunan
Pendanaan program pemanfaatan ruang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, investasi swasta, dan/atau kerja sama pendanaan.
Kerja sama pendanaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
Kebutuhan fasilitas yang ada tidak dapat dibangun secara keseluruhan, hal ini dikarenakan ada beberapa pertimbangan dalam penentuan program yang dilaksanakan pada wilayah perencanaan. Dasar-dasar pertimbangan tersebut adalah :
Keterbatasan dana yang tersedia.
Adanya sarana dan prasarana yang telah ada yang masih dimanfaatkan.
Adanya permasalahan yang sifatnya mendesak untuk dilaksanakan.
Adanya komponen kawasan yang mempunyai multiplier effect yang besar untuk merangsang tercapainya struktur yang diinginkan, misalnya jaringan jalan.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka dapat ditentukan prioritas pelaksanaan pembangunan di Kota Batu yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu struktur ruang wilayah kota meliputi: 1. Perwujudan pusat pelayanan kegiatan kota 2. Perwujudan system jaringan prasrana kota, yang mencakup pula system prasarana nasional dan wilayah/regional dalam wilayah kota:
Perwujudan system jaringan transportasi di wilayah kota yang meliputi system prasarana transportasi darat
Perwujudan system jaringan sumber daya air
Perwujudan system jaringan energi dan kelistrikan
Perwujudan system jariangn telekomunikasi
Perwujudan system jariangn persampahan, sanitasi dan drainase
Perwujudan system jaringan lainnya
Buku Rencana
kawasan hutan lindung dan pengamanan wilayah resapan air; b. Kawasan perlindungan setempat, melalui perbaikan sempadan sungai yang dapat menyebabkan erosi, dan peningkatan RTH Kota; c. Kawasan pelestarian alam dan cagar budaya, melalui perlidungan kawasan cagar budaya dan reboisasi kawasan arboretrum merupakan hulu sungai Brantas yang rusak; pelestarian Tahura R. Suryo. d. Kawasan
bencana alam,
melalui peningkatan
kegiatan
untuk pencegahan
dan
penanggulangan bencana alam erosi; serta e. Kawasan lindung lainnya, melalui pengembalian rona alam yang mengalami kerusakan pada kawasan-kawasan konservasi dan sempadan mata air. B. Perwujudan Kawasan Budidaya a. Kawasan hutan produksi, melalui penetapan hutan produksi di Kota Batu yang bersinggungan dengan kawasan pertanian, dan pelestarian hutan produksi sebagai kawasan tangkapan air. b. Kawasan pertanian, melalui : Penetapan lahan abadi pertanian hortikultura; Pengembangan perkebunan unggulan; Pengemabangan tanaman hias; Pengembangan sentra peternakan dan perikanan; serta Pengembangan agrowisata
c. Kawasan pariwisata, melalui : Pengembangan kawasan wisata modern; Pengembangan wisata Desa, Agrowisata, wisata adventure. Pengembangan even-even wisata. Pengembangan obyek wisata unggulan di Kota Batu.
VI - 3
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu 2010 - 2030
d. Kawasan industri, melalui pengembangan industri kecil, menengah dan home industry dalam bidang kerajinan dan seni serta agroindustri e. Kawasan permukiman, melalui penyediaan rumah bagi pendapatan menegah kebawah, real estate, permukiman wisata, dan permukiman agropolitan. Pelaksanaan pembangunan dilakukan selama kurun waktu 20 tahun, yang dibagi menjadi 5 tahapan, yaitu :
Tahap I
: Tahun 2010 - 2015
Tahap II
: Tahun 2016 - 2020
Tahap III
: Tahun 2021 - 2025
Tahap IV
: Tahun 2026 – 2030
Berdasarkan pertimbangan di atas maka dapat disusun urutan prioritas pelaksanaan pembangunan ditiap bagian wilayah kota, yang dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Buku Rencana
VI - 4
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu 2010 - 2030
Tabel 6.1. Indikasi Program Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu
No.
PROGRAM UTAMA
LOKASI I
A. I.
PERUWUJUDAN STRUKTUR RUANG Perwujudan Pusat Kegiatan 1.1. Pengembangan pusat kegiatan perdagangan dan jasa komersial a. Pembangunan Pasar Induk Kota Batu (ModernTradisional b. Pembangunan pasar sentra Junrejo c. Pengembangan pusat perbelanjaan modern dan grosir
Jl. Kartini, Kel. Temas Desa Junrejo
PJM I (Tahun) II III IV
V
PJM II
PJM III
PJM IV
PJM V
ANGGARAN BIAYA
100.000.000.000 10.000.000.000
Jalan Kartini, Jalan Diponegoro, hingga Jalan Gajamada;
1.2. Pengembangan kegiatan fasilitas pelayanan a. Pengembangan fasilitas pendidikan perguruan tinggi b. pengembangan pusat pendidikan gratis
c. pengembangan kawasan rumah sakit
d. Pengembangan fasilitas bina sosial di Kota Batu meliputi gedung pertemuan lingkungan dan kecamatan, balai pertemuan dan pameran, gedung serbaguna, lembaga sosial/organisasi masyarakat 1.3. Pengembangan sarana perkantoran a. Pembangunan block office 1.4. Pengembangan fasilitas olahraga a. Perbaikan stadion dan lapangan luar
- PKL bunga Sidomulyo - PKL Buang di Beji Desa Giripurno pasar tradisional di Desa Punten, Desa Tulungrejo, dan Desa Junrejo
15.000.000.000
250.000.000 250.000.000 2.000.000.000 30.000.000.000
Swasta/Investor
APBD/Swasta APBD/Swasta APBD dan Provinsi APBD
Kecamatan Junrejo Desa Bumiaji
300.000.000.000 2.000.000.000
Swasta/Negeri APBD/APBD Provinsi
Desa Oro-oro Ombo dan Desa Bumiaji
100.000.000.000
APBD dan APBD Provinsi & Swasta
Kecamatan Batu, Kecamatan Junrejo dan Kecamatan Bumiaji
Jalan P. Sudirman, Kelurahan Ngaglik
Desa Pesanggrahan
b. ruang publik (plaza) dan taman,
6.000.000.000
140.000.000.000
APBD
1.000.000.000 Kelurahan Temas
2.000.000.000
d. Gedung kesenian dan teater
Desa Oro-oro ombo
2.000.000.000
INTANSI PELAKSANA
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Dinas tata ruang dan Cipta Karya Investor bekerja sama dengan PKL di alun-alun Dinas Dinas tata ruang dan Cipta Karya Dinas tata ruang dan Cipta Karya PT Swasta/ PTN Dinas Pendidikan dan Dinas tata ruang dan Cipta Karya Dinas tata ruang dan Cipta Karya, Dinas Kesehatan dan Swasta, Dinas tata ruang dan Cipta Karya
APBD, APBD Provinsi & APBN
Dinas Cipta Karya & Tata Ruang
APBD dan APBD Provinsi, Swasta
Dinas Cipta Karya & Tata Ruang, Dinas Pemuda dan Olahraga Dinas tata ruang dan Cipta Karya Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Dinas Pariwisata dan Kabudayaan
3.000.000.000
c. gedung olahraga
Buku Rencana
APBD
APBD Swasta - PKL Jalan Sudiro (Alun-Alun Kota Batu)
f. Pengembangan pasar desa agropolitan
APBD & Swasta
Swasta
d. Penyedian ruang bagi kegiatan informal
e. Pasar agribisnis
SUMBER DANA
VI - 5
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu 2010 - 2030
No.
PROGRAM UTAMA
LOKASI I
II.
Perwujudan Sistem Prasarana 2.1. Perwujudan sistem transportasi Jalan Raya a. Pengambangan jaringan jalan umum Penataan dan pengembangan jaringan Jalan Kolektor Primer di wilayah Kota Batu meliputi jalur Malang-Batu, Surabaya-Pasuruan-Batu, Batu-Kediri, Batu-Jombang dan Batu-Mojokerto
ruas Karanglo – Batu, yakni Jalan Raya Karangploso, Jalan Raya Pendem, Jalan Raya Batu, Jalan Pattimura, Jalan Gajamada, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Turnojoyo, Jalan Songgoriti 1. ruas Dau - Pendem - Junrejo – Tlengkung - Oro-oro Ombo – Pesanggrahan; 2. ruas Karangploso – Giripurno – Bumiaji – Sidomulyo; dan 3. ruas Pacet - Sumber Brantas – Punten – Sidomulyo - Sisir semua jalan kelurahan dan desa yang terdapat di Wilayah Kota Batu Desa Tulungrejo, Desa Punten, Desa Sidomulyo, Desa Tlengkung, Desa Torongrejo, Desa Bumiaji dengan pusat kegiatan agrobisnis di Desa Giripurno Desa Temas – Desa Bumiaji
Pengembangan jaringan jalan kolektor sekunder di wilayah Kota Batu
Pengembangan Jalan lingkungan pendukung desa wisata Pengembangan jalan lokal primer di kawasan agropolitan
Pengembangan jalan tembus antar Kecamatan/Desa merupakan jalan lokal sekunder b. Pengembangan jalur wisata festival road/ jalur festival wisata
V
PJM II
PJM III
PJM IV
PJM V
ANGGARAN BIAYA
5.000.000.000
SUMBER DANA
INTANSI PELAKSANA
APBD Propinsi
Dinas Pengairan dan Binamarga
20.000.000.000
APBD, APBD Provinsi & APBN
Dinas Pengairan dan Binamarga
12.000.000.000
APBD, APBD Provinsi & APBN APBD, APBD Provinsi & APBN APBD
Dinas Pengairan dan Binamarga Dinas Pengairan dan Binamarga Dinas Pengairan dan Binamarga Dinas Pengairan dan Binamarga
10.000.000.000 30.000.000.000 10.000.000.000
APBD dan Propinsi
9.000.000.000
APBD
Dinas Pengairan dan Binamarga
Oro-oro Ombo –pesanggrahan – Alunalun kota pusat wisata modern Desa Oro-oro Ombo (BNS, Jatimpark, Agrokusuma) hingga wisata yang terdapat di alunalun kota dalam menikmati bangunan tematik dan wisata kuliner - cangar (sumber brantas) -Tulungrejo – Bumiaji – pasar wisata/agribsinis Giripurno Terminal wisata – BNS (panderman) – Jatim Park – Alun-alun – Songgoriti – Sidomulyo – Selekta –
3.000.000.000
APBD
2.500.000.000
APBD dan Swasta
Dinas Pengairan dan Binamarga Dinas Pengairan dan Binamarga
2.000.000.000
APBD dan Swasta
Dinas Pengairan dan Binamarga
pengembangan jalur mountain bike
Bulukerto-Bumiaji
1.000.000.000
APBD
pengembangan cross road/off road pengembangan jalur outbond dan jalur pendakian gunung
Desa Bumiaji, dan Desa Songgokerto Tulungrejo, pesanggrahan, …..
3.000.000.000
APBD
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pengairan dan Binamarga Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pengairan dan Binamarga, Dinas Perikanan, DInas Kahutanan
Jalur batu – surabaya Pengembangan Jalur ke bandar udara untuk pelayanan/akomodasi wisata Batu – Oro-oro Ombo – Tlengkung – Junrejo – Landungsari;
700.000.000
APBD dan Propinsi dan nasional
Dinas Pengairan dan Binamarga
300.000.000
APBD
Dinas Pengairan dan Binamarga
jalur wisata Pusat Kota, wilayah Kota Batu
Pengembangan kereta gantung di Kota Batu
c.
PJM I (Tahun) II III IV
Pengembangan jalur angkutan Pengembangan transportasi regional Pengembangan sistem angkutan meliputi angkutan umum dalam kota
Buku Rencana
VI - 6
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu 2010 - 2030
No.
PROGRAM UTAMA
LOKASI I
d.
Pengembangan sarana transportasi Pengembangan terminal
PJM I (Tahun) II III IV
V
PJM II
PJM III
PJM IV
PJM V
ANGGARAN BIAYA
SUMBER DANA
Batu – Bumiaji – Pandanrejo – Giripurno; Giripurno – Torongrejo – Beji – Mojorejo – Dadaprejo – Landungsari; Sumber Brantas – Tulungrejo Punten – Sidomulyo – Bumiaji – Giripurno; Songgokerto – Sumberejo – Sidomulyo – Giripurno; dan Temas – Ngaglik – Sisir – Bumiaji – Giripurno Terminal tipe B Giripurno
3.000.000.000 2.000.000.000
Terminal Barang
Desa Tulungrejo, Desa Punten, Songgoriti, Desa Junrejo, Desa Orooro Ombo dan terminal wisata di Desa Temas jalan Dewi sartika di Sisir
terminal wisata
Desa Oro-oro ombo
pengembangan jalur pejalan kaki (pedestrian ways) jalur pejalan kaki di jalur festival roads jalan kaki di pusat kegiatan
Desa Oro-oro Ombo kawasan alunalun Kota Batu yakni Jalan Diponegoro, hingga Jalan Gajamada, Jalan Kartika Desa Oro-oro Ombo kawasan alunalun Kota Batu yakni Jalan Diponegoro, hingga Jalan Gajamada, Jalan Kartika
Terminal penumpang dan halte
pengembangan parkir
2.2. Perwujudan sistem jaringan Telekomunikasi a. Pengembangan jaringan telepon b. Pengembangan tower bersama di Desa Oro-oro ombo dan Desa Tlengkung
c. Rencana pengembangan stasiun pemancar televisi d. Penambahan titik pelayanan akses internet untuk umum (hot spot) 2.3. Perwujudan sistem prasarana Sumber Daya Air a. pengembangan saluran irigasi dengan saluran primer dan sekunder b. pengembangan dam pengendali banjir
c. pengelolaan mata air
INTANSI PELAKSANA
APBD dan Propinsi APBD
Dinas Pengairan dan Binamarga Dinas Pengairan dan Binamarga
1.000.000.000
APBD dan Propinsi APBD
4.000.000.000
APBD
Dinas Pengairan dan Binamarga Dinas Pengairan dan Binamarga Dinas Pengairan dan Binamarga
1.500.000.000
APBD
3.000.000.000
Ls
Telkom dan swasta lainnya swasta
Ls
swasta
Dinas Pengairan dan Binamarga
Kecamatan Junrejo dan Kecamatan Batu Gunung Panderman Desa Oro-oro Ombo Desa Oro-oro Ombo dan Desa Tlengkungn dan kawasan Gunung Pucung Desa Tulungrejo. Sekitar alun-alun, oro-oro ombo, songgoriti, sekitar stadion, kawasan perkantoran
Ls
Sistem jaringan irigasi bersumber dari Sungai Brantas, Kali Ampo, Kali Sumpil Sungai Brantas dan anak-anak sungai Brantas yang terdiri dali Kali Braholo, Kali Ampo, Kali Sumpil, Kali Lanang, kali Mewek, dan kali Brugan Sumber Metro, Sumber Kasinan, Prambanan, Torong Sisir, Gedang Klutuk Tenggulun, Genengan, Torongdadap, Watugudik, Torong Belok, Oro-oro ombo, Watu Gede, Torong dadap serta Torong Belok
5.000.000.000
APBD
Dinas Pengairan dan Binamarga
6.000.000.000
APBD
Dinas Pengairan dan Binamarga
3.000.000.000
APBD, Propinsi dan nasional
2.4. Perwujudan sistem jaringan air minum
Buku Rencana
VI - 7
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu 2010 - 2030
No.
PROGRAM UTAMA
LOKASI
a. pengembangan sistem gravitasi dalam penyedia air minum dengan memanfaatkan mata air
1. Mata air Darmi melayani Desa Oro – oro Ombo, Ngaglik dan Temas; 2. Mata Air Banyuning melayani Desa Beji, Ngaglik, Sisir dan Temas; 3. Mata air Gemulo melayani 3 desa Desa Sidomulyo, Desa Pandanrejo dan Desa Torongrejo serta melayani sebagian Desa Beji dan Desa Mojorejo; 4. Mata air Torong Belok melayani Desa Songgokerto dan Pesanggrahan; 5. Sumber Cemoro Kandang melayani Panderman Hill; 6. Mata air Ngesong 1 dan 2 melayani Desa Sumberejo, Sabtean dan Jl.Panglima Sudirman; 7. Mata air Kasinan melayani Desa Pesanggrahan Desa Tlengkung, Desa Junrejo, Desa Pendem, Desa Dadaprejo, Desa Giripurno, Desa Gunungsari, Desa Punten, Desa Bulukerto, Sumbergondo, Desa Tulungrejo dan Desa Sumber Brantas.
I
b. Pemenuhan kebutuhan air baku untuk rumah tangga dilakukan dengan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
2.5. Perwujudan Sistem jaringan Energi a. Pengembangan energi mikrohidro 2.6. Perwujudan sistem jaringan prasarana Perkotaan a. Pengembangan jaringan penanganan persampahan
Torongrejo
PJM I (Tahun) II III IV
V
PJM II
PJM III
PJM IV
PJM V
ANGGARAN BIAYA 2.500.000.000
11.000.000.000
350.000.000
SUMBER DANA PDAM
APBD dan Propinsi
Setiap desa dan kelurahan
1.500.000.000
APBD
Pengembangan sistem TPS secara disposal
Setiap kecamatan
1.500.000.000
APBD
pengembangan lokasi TPA
Desa Tlekung Kecamatan Junrejo dan di Desa Giripurno yakni di Sebrang Bendo
2.000.000.000
APBD
Pusat kota
3.000.000.000
APBD
Pusat kota
2.000.000.000
APBD dan APBD Provinis, Swasta
kawasan pengembangan perumahan
3.000.000.000
APBD dan
pengelolaan penanganan air limbah dari kegiatan industri, rumah sakit, hotel, restoran dan rumah tangga c. Sistem Pembuangan AIr Hujan (Drainase) Pengembangan sistem pematusan
Buku Rencana
Dinas Pengairan dan Binamarga
APBD
Rencana operasional pengelolaan persampahan
b. Optimalisasi tingkat penanganan limbah Penangan limbah secara terpusat dan sistem setempat
INTANSI PELAKSANA
Dinas lingkungan hidup, Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang DInas lingkungan hidup, Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang Dinas lingkungan hidup, Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang Dinas lingkungan hidup, Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang Dinas lingkungan hidup, Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang DInas lingkungan hidup
Dinas Pengairan
VI - 8
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu 2010 - 2030
No.
PROGRAM UTAMA
LOKASI I
PJM III
PJM IV
PJM V
ANGGARAN BIAYA
SUMBER DANA
INTANSI PELAKSANA dan Binamarga
5.000.000.000
APBD, PJT
Dinas Pengairan dan Binamarga
Seluruh wilayah
2.000.000.000
APBD dan Masyarakat
Desa Oro-oro ombo – pesanggrahan, songgoriti dan kelurahan temas
3.000.000.000
APBD dan PDAM
Dinas Lingkungan HIdup, Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang Dinas Pengairan dan Binamarga
Kecamatan Bumiaji, Kecamatan Batu, Kecamatan Junrejo
2.000.000.000
Dinas Perikanan, Dinas Kehutanan
gunung Panderman, Pusung Punuk dan Bokong Kecamatan Bumiaji, Kecamatan Batu, Kecamatan Junrejo
1.000.000.000
APBD dan propinsi , Perhutani & Kehutanan APBD dan propinsi APBD dan propinsi
lereng G. Arjuno, G. Kembar, G. Pusungkutu, G. Welirang, G. Anjasmoro, G. Rawung, G.Preteng, G.Kerumbung, G.Banyak/ Kitiran, G. Srandil, G. Panderman, G. Bokong dan G. Punuksapi
1.000.000.000
APBD dan propinsi
Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pengairan dan Bina Marga
500.000.000
APBD dan propinsi
Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pengairan dan Bina Marga
500.000.000
APBD dan propinsi
Pelestarian konservasi sempadan sungai dan hulu sungai Brantas
500.000.000
APBD dan propinsi
Mempertahankan kelestarian kawasan sempadan sungai
500.000.000
APBD dan propinsi
Menciptakan kawasan rekreatif dengan memanfaatkan sempadan sungai
500.000.000
APBD
Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pengairan dan Bina Marga DInas Lingkungan Hidup, Dinas Pengairan dan Bina Marga Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pengairan dan Bina Marga Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pengairan dan Bina
c. Pengembangan instalasi pengolahan air bersih siap minum beserta jaringan distribusi B. I.
V
PJM II
Investor
Pemeliharaan kelestarian sungai-sungai melalui kegiatan normalisasi sungai-sungai yang ada dan konservasi sempadan sungai. Program penggalakan sumur resapan
PERUWUJUDAN POLA RUANG Perwujudan kawasan lindung 1.1. Pelestarian Hutan lindung a. Konservasi hutan lindung melalui perencanaan rehabilitasi lahan kritis yang mengalami alih fungsi
b. Reboisasi untuk kawasan hutan lindung c. Pemberdayaan masyarakat sekitar hutan 1.2. Pelestarian Kawasan resapan air a. Pengelolaan wilayah resapan /catchment area agar tidak dijadikanlahan terbangun
b. Peningkatan pengawasan dan pemantauan terhadap aktifitas budidaya di lahan konservasi sempadan sungai, dan mata air 1.3. Pelestarian Kawasan perlindungan setempat a. Konservasi Sempadan sungai Pelestarian sepanjang sungai/sempadan sungai Sungai
Buku Rencana
real estate, kawasan pengembangan pariwisata, kawasan pengembangan pusat pelayanan, jalan kolektor primer dan kolektor sekunder yang terdapat pada pusat-pusat kegiatan, serta pada Desa Pesanggrahan Kecamatan Batu yang merupakan lokasi rawan banjir Sungai Brantas, Kali Ampo, Kali Sumpil
PJM I (Tahun) II III IV
500.000.000
Dinas Perikanan, Dinas Kehutanan Dinas perikanan, DInas kehutanan
VI - 9
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu 2010 - 2030
No.
PROGRAM UTAMA
LOKASI I
Pengawasan , pemantauan dan pengendalian kawasan budidaya di sekitar aliran sungai Penghijauan sempadan sungai
b. Pengembangan Ruang terbuka hijau kota Pengembangan jalur hijau di sepanjang jaringan jalan yang berfungsi sebagai RTH kota
Pengembangan taman kota /Alun-Alun Kota Batu
Pengendalian pemanfaatan di kawasan ruang terbuka hijau
c. Penanganan sekitar mata air Rehabilitasi hutan sekitar mata air
Pengembangan pusat ruang publik dalam bentuk Plaza dan stadion olahraga Pengembangan hutan kota Pengembagan RTH sebagai taman kota, taman pemakaman umum, dan jalur hijau sepanjang jalan, sungai Kelurahan temas
Seluruh wilayah
111 (seratus sebelas) mata air dan tersebar di Kecamatan Batu, Bumiaji, dan Junrejo.
Perbaikan fisik sekitar mata air
Pemanfaatan sumber air untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan air bersih
1.4. perlestarian alam dan cagar budaya a. Konservasi Taman hutan raya
b. Konservasi cagar budaya rehabilitasi kerusakan Konservasi bangunan bersejarah di kota dan tempat wisata
Buku Rencana
mata air Darmi mata Air Banyuning Mata air Gemulo Gemulo I Gemulo II Gemulo III penangkapan air Mata air Torong Mata air Kasinan Mata air Ngesong 1 dan 2 Sumber Ngesong 1 Sumber Ngesong 2 Sumber Cemoro Kandang
pelestarian KPH Malang (Ex hutan lindung) Pelestarian Balai KSDA Jatim II (Ex cagar alam) candi candi Supo songgoriti sebagai benda cagar budaya Kota Batu Pusat kota, songgoriti, selekta
PJM I (Tahun) II III IV
V
PJM II
PJM III
PJM IV
PJM V
ANGGARAN BIAYA
SUMBER DANA
INTANSI PELAKSANA Marga Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pengairan dan Bina Marga Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pengairan dan Bina Marga
500.000.000
APBD dan propinsi
2.000.000.000
APBD dan propinsi
4.000.000.000
APBD
Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
45.000.000.000
APBD
750.000.000
APBD
Kantor Lingkungan Hidup, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
1.000.000.000
APBD dan propinsi
Dinas perikanan, Dinas kehutanan
1.000.000.000
APBD dan propinsi
Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pengairan dan Binamarga Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pengairan dan Binamarga, PDAM
10.000.000.000
APBD, PDAM dan propinsi
2.000.000.000
Perhutani dan Kehutanan
Badan Pengelola TAHURA
500.000.000
APBD
500.000.000
APBD
Dinas perikanan, Dinas kahutanan Dinas Lingkungan HIdup, Dinas Cipta
VI - 10
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu 2010 - 2030
No.
PROGRAM UTAMA
LOKASI I
PJM I (Tahun) II III IV
V
PJM II
PJM III
PJM IV
PJM V
ANGGARAN BIAYA
SUMBER DANA
INTANSI PELAKSANA Karya dan Tata Ruang, Dinas kebudayaan dan pariwisata, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keungan dan Asset Daerah
c. Pengembangan Kawasan Taman Wisata Alam Perancangan ulang Arboretum.
Pembangunan elemen-elemen pendukung ( jalan setapak, air bersih, fasilitas mushola, perkemahan, rumah peristirahatan, areal parkir, dll ) pengembangan arboretrum dengan menciptakan kawasan rekreasi menarik dan sarat dengan muatan ilmiah yang menonjolkan elemen-elemen pendidikan dan penelitian, terutama pendidikan lingkungan dan pelestarian air. 1.5. Rawan Bencana Alam a. Identifikasi terhadap kawasan rawan bencana erosi dan banjir
Desa Sumber Brantas
2.500.000.000
Perum Jasa Tirta
TAHURA R. Soeryo yang berada di lingkungan obyek wisata Sumber air panas Cangar Desa Sumber Brantas
1.500.000.000
Tahuran, APBD propinsi
1.000.000.000
Perum Jasa Tirta
Dinas perikanan, Dinas kehutanan, Dinas lingkungan hidup, Bappeda
Dinas perikanan, DInas kehutanan, Dinas lingkungan hidup, dinas pertanian Dinas Binamarga dan pengairan, Dinas lingkungan hidup Dinas lingkungan hidup Dinas perikanan, Dinas kehutanan, Dinas lingkungan hidup, dinas pertanian Dinas perikanan, Dinas kehutanan, Dinas lingkungan hidup, dinas pertanian Dinas perikanan, Dinas kehutanan, Dinas lingkungan hidup, dinas pertanian Dinas perikanan, Dinas kehutanan, Dinas lingkungan hidup, dinas pertanian Dinas lingkungan
seluruh wilayah
400.000.000
APBD
b. Penetapan kawasan rawan banjir di area sempadan sungai
Desa Beji, Desa Mojorejo dan Desa Junrejo
300.000.000
APBD dan Propinsi
c. Penetapan kawasan rawan bencana (erosi).
Seluruh wilayah
250.000.000
APBD
d. Pencegahan daerah rawan erosi
Seluruh wilayah lereng gunung
2.000.000.000
APBD
e. Pemantauan daerah rawan erosi terhadap pengembangan ruang terbangun
Seluruh wilayah lereng gunung
250.000.000
APBD
f.
Seluruh wilayah lereng gunung
3.000.000.000
APBD dan Propinsi, Perhutani, Kehutanan
g. pemantapan fungsi kawasan sebagai kawasan hutan lindung, dan kawasan perlindungan terbatas
Seluruh wilayah lereng gunung
500.000.000
APBD dan Propinsi, Perhutani, Kehutanan
h. perencanaan penanganan mitigasi bencana akibat
Kecamatan Batu
300.000.000
APBD
Penghijauan lahan gundul pada wilayah yang telah ditetapkan sebagai kawasan rawan longsor
Buku Rencana
Dinas lingkungan Hidup,Dinas perikanan, Dinas kehutanan , dinas kebudayaan dan pariwisata Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
VI - 11
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu 2010 - 2030
No.
PROGRAM UTAMA
LOKASI I
II.
i.
tanah amblas Penyiapan jalur evakuasi bencana
j.
Pembangunan ruang evakuasi bencana
Perwujudan Kawasan Budidaya 2.1. Pengembangan kawasan hutan produksi a. Pemantauan dan pengendalian hasil hutan dalam menjaga kelestarian hutan Produksi
b. pengolahan hasil hutan produksi secara berkelanjutan
c. pengembangan agroforestry dan ecotourism
2.2. Pengembangan kawasan peruntukan pertanian a. pengembangan komoditas hortikultura
PJM I (Tahun) II III IV
V
PJM II
PJM III
PJM IV
PJM V
ANGGARAN BIAYA
SUMBER DANA
INTANSI PELAKSANA hidup Dinas Binamarga dan pengairan, cipta karya dan tata ruang DInas lingkungan hidup, kesbanglinmas, ciptakarya dan tata ruang
Seluruh wilayah yang ditetapkan sebagai kawasan rawan bencana
450.000.000
APBD
alun-alun Kota Batu, Stadion Brantas, maupun Gedung olahraga
600.000.000
APBD
Gunung Wirang, Gunung Kembar, Gunung Tunggangan, Gunung Gede, Gunung Jeruk, Gunung Kerumbung, Gunung Pratang, Gunung Punuksapi, Gunung Bokong, Gunung Panderman, Gunung Ukir, dan sempadan sungai di Desa Beji, Desa Mojorejo dan Desa Junrejo Desa Sumber Brantas, Desa Tulungrejo, Desa Sumbergondo, Desa Bulukerto, Desa Bumiaji, Desa Giripurno, Desa Bumiaji, Desa Songgokerto, dan Desa Oro-oro Ombo Desa Oro-oro Ombo, Desa Tlengkung, Desa Pesanggrahan dan Desa Songgokerto
300.000.000
Perhutani
300.000.000
Perhutani
300.000.000
Perhutani dan APBD
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perikanan, Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan HIdup
Desa Tulungrejo, Desa Gunungsari, Desa Punten dan Desa Sumbergondo Kecamatan Bumiaji, serta Desa Orooro Ombo dan Desa Pesanggrahan, serta Desa Songgokerto di Kecamatan Batu, serta Desa Junrejo Kecamatan Junrejo
1.000.000.000
APBD
Dinas Pertanian dan Kehutanan
APBD
b. Penetapan lahan pertanian pangan berkelanjutan c. Pengembangan Sentra tanaman hias
Desa Sidomulyo Kecamatan Batu, dan Desa Punten, Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji
2.000.000.000
APBD dan swasta
d. Pengembangan perkebunan apel memusat
1.500.000.000
APBD dan swasta
e. Pengembangan perkebunan jeruk
Kecamatan Bumiaji dan sebagian terdapat di Tlengkung Kecamatan Junrejo Tlengkung dan Oro-oro Ombo
Dinas Pertanian dan Kehutanan Dinas Pertanian, Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil & Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Dinas Pertanian dan Kehutanan
1.500.000.000
f.
Tlengkung dan Desa Torongrejo
1.500.000.000
Bumiaji dan Tlekung
1.000.000.000
APBD dan swasta APBD dan swasta APBD
Dinas Pertanian dan Kehutanan Dinas Pertanian dan Kehutanan Dinas Pertanian
Pengembangan Perkebunan alpukat
g. pengadaan pusat penelitian;
Buku Rencana
VI - 12
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu 2010 - 2030
No.
PROGRAM UTAMA
LOKASI I
PJM I (Tahun) II III IV
V
PJM II
PJM III
PJM IV
PJM V
ANGGARAN BIAYA
dan Kehutanan Dinas Pertanian dan Kehutanan Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Dinas kehutanan, Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil & Menengah, Perindustrian dan Perdagangan
Pendem
i.
Budidaya kegiatan peternakan sapi perah
Desa Oro-oro Ombo, dan Desa Pesanggrahan. Serta di Kecamatan Bumiaji Desa Gunungsari
1.000.000.000
swasta
j. k.
Pembangunan Kandang Sapi Kolektif Pengembangan industri pengolahan susu ternak
Dusun Toyomerto, Ds. Pesanggrahan Desa Oro-oro Ombo, dan Desa Pesanggrahan, Kecamatan Bumiaji Desa Gunungsari Desa Sumberejo dan Desa Sidomulyo Kecamatan Batu
3.500.000.000 1.000.000.000
swasta
1.000.000.000
swasta
Dinas Perikanan dan Dinas Kehutanan
Kecamatan Bumiaji dan industri kerajinan yang terdapat di Junrejo dan Dadaprejo
1.000.000.000
APBD
Giripurno
1.000.000.000
APBD
e. Pengembangan industri pengolahan hasil perkebunan pada kawasan agropolitan
Desa Tulungrejo, Desa Punten dan Desa Bumiaji
1.000.000.000
APBD dan swasta
f.
Desa Dadaprejo dan Mojorejo Kecamatan Junrejo
1.000.000.000
APBD dan swasta
Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil & Menengah, Perindustrian dan Perdagangan, Cipta Karya dan Tata Ruang Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil & Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Dinas Kehutanan Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil & Menengah, Perindustrian dan Perdagangan
100.000.000.000
APBD dan swasta
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran 2.3. Pengembangan industri non polutif a. Pengembangan Industri rumah tangga dan kerajinan b. Identifikasi sentra lokasi industri kecil-menengah dan homestay c. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung kegiatan industri
d.
Pengembangan Industri pengolahan hasil pertanian
Pengembangan industri kerajinan kayu dan marmer yang dikembangkan
2.4. Pengembangan wisata alam, wisata minat khusus dan wisata budaya a. Pengembangan lokasi obyek wisata kota
Oro-oro Ombo
b. Peningkatan prasarana wisata berupa penginapan dan akomodasi
20.000.000.000
c. Wisata living with people
Bumiaji
3.000.000.000
d. Wisata adventure
Bumiaji dan gunung banyak
2.000.000.000
e. Pengembangan botanical garden, Great nature of batu, Ecoturism, Agroturism, memorial resort, sportuorism f. Kegiatan wisata paralayang
Tulungrejo dan Sumber Brantas
6.000.000.000
Gunung Banyak
1.000.000.000
Buku Rencana
APBD
INTANSI PELAKSANA
h. Identifikasi dan pemeliharaan tanaman pangan
l.
500.000.000
SUMBER DANA
swasta
APBD dan swasta APBD dan swasta APBD dan swasta APBD dan
Pariwisata dan Kebudayaan, Cipta Karya dan Tata Ruang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Cipta Karya dan Tata Ruang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Dinas Pariwisata
VI - 13
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu 2010 - 2030
No.
PROGRAM UTAMA
LOKASI I
2.5. Pengembangan agropolitan pada wilayah bagian utara kota batu yaitu pada BWK III kecamatan Bumiaji a. Pembentukan Satuan Pengembangan Kawasan Pertanian dan sub kegiatan sektor pertanian b. Pengembangan pasar agropolitan
c. Pengembangan desa agropolis ini didukung dengan kegiatan pasar agropolitan, balai penelitihan serta disinergikan dengan kegiatan wisata yang akan dikembangkan di kota Batu terutama wisata living with people. 2.6. Pengembangan perumahan a. Pengembangan perumahan b. Pengembangan real estate c. Pengembagan pemukiman wisata dan permukiman agropolitan d. Pengembangan kawasan perumahan PNS dan Perumahan terjangkau
V
PJM II
PJM III
PJM IV
PJM V
ANGGARAN BIAYA
SUMBER DANA
INTANSI PELAKSANA
swasta
dan Kebudayaan
2.000.000.000
APBD
1.500.000.000
APBD
2.000.000.000
APBD dan swasta
Dinas Pertanian dan Kehutanan Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil & Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang
Desa Oro-oro ombo, Desa Tlekung Kec .Junrejo Kecamatan Bumiaji
Ls Ls Ls
swasta swasta swasta
Desa Oro-oro Ombo
Ls
APBD dan swasta
Desa Oro-oro Ombo
Ls
APBD dan swasta
Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang & swasta Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang
300.000.000
APBD
Bappeda
1.000.000.000
APBD
25.000.000.000
APBD dan Swasta
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pertanian, Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
d. Program promosi wisata
800.000.000
APBD
e. Pengembangan wisata belanja melalui pembangunan pusat belanja dan kawasan wisata kulinair dan pasar wisata f. Pengembangan miniatur dunia g. Program pengembangan sarana dan prasrana penunjang kawasan wisata: tempat parkir wisata, rest area, pengembangan akomodasi wisata
2.000.000.000
APBD dan Swasta
2.000.000.000 5.000.000.000
Swasta APBD dan Swasta
400.000.000
APBD
e. Pengembangan dan penataan perumahan wisata ( perumahan agropolis dan kawasan villa) C. I.
Giripurno
PJM I (Tahun) II III IV
PERUWUJUDAN KAWASAN STRATEGIS Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi 1.1. Pengembanga kawasan stratgis unggulan pariwisata a. Perencanaan Desa Wisata terintegrasi dengan pengembangan kawasan agropolitan b. Pengembangan garden stay dengan tema kegiatan wisata living with flowers farmers
c. Pengembangan Wisata adventure dan alam
h. Pemberdayaan masyarakat sebagai pelaku dan penyedia wisata
Buku Rencana
paralayang dan sirkuit off roads di Gunung Banyak Kegiatan Camping Ground di obyek wisata Pemandian air Panas Cangar Rencana kereta gantung dan resort serta cottages
Desa oro – oro ombo pasar wisata dan pasar seni yang terdapat di Desa Oro-oro Ombo dan Songgokerto
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas Pariwisata dan Kebudaayaan Bappeda
VI - 14
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu 2010 - 2030
No.
PROGRAM UTAMA
LOKASI I
i.
Pembangunan res area
1.2. Pengembanga kawasan stratgis unggulan pertanian a. Peningkatan kawasan produksi pertanian holtikultura, kawasan perkebunan dan tanaman hias
PJM I (Tahun) II III IV
V
PJM II
PJM III
PJM IV
PJM V
ANGGARAN BIAYA
SUMBER DANA
INTANSI PELAKSANA
Desa Beji, Desa Oro-Oro Ombo
2.000.000.000
APBD
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
Pengembangan Sentra tanaman holtikultura Desa Tulungrejo, Gunungsari, Punten dan Sumbergondo Kecamatan Bumiaji, serta Desa Oro-oro Ombo dan Desa Pesanggrahan di Kecamatan Batu Pengembangan perkebunan apel memusat di Kecamatan Bumiaji dan sebagian terdapat di Tlengkung Kecamatan Junrejo; Pengembangan perkebunan jeruk memusat di Tlengkung dan Oro-oro Ombo Pengembangan Perkebunan alpukat terdapat di Tlengkung dan Desa Torongrejo pengadaan pusat penelitihan; Penyediaan industri pengolahan hasil produksi Penyediaan sarana prasarana penunjang
10.000.000.000
APBD dan Swasta
Dinas Pertanian dan Kehutanan
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Dinas Pengairan dan Bina Marga Bappeda dan Dinas pertanian
Pengembangan Sentra tanaman hias di Desa Sidomulyo Kecamatan Batu, dan Desa Punten, Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji
II.
b. Pengembangan fasilitas pendukung pertanian
Pembangunan balai penelitian
1.000.000.000
APBD
c. Program peningkatan akses kawasan
Seluruh wilayah
4.000.000.000
BWK III
500.000.000
APBD dan Swasta APBD
BWK III
2.500.000.000
Propinsi
BWK III
500.000.000
Propinsi
d. Pemberdayaan masyarakat berbasis agribisnis dan agrowisata Pemanfaatan kawasan strategis Lingkungan e. pelestarian kawasan TAHURA f. konservasi mata air g. pengembangan kawasan arboretrum h. Pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan lindung
Buku Rencana
VI - 15