“PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP JUMLAH PRODUK CACAT PADA PERUSAHAAN SURYA JAYA TASIKMALAYA”
Agnes Sekarini Muktisari Rt 04 Rw 05 Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat
(
[email protected]) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jalan Siliwangi No.24 Tasikmalaya
ABSTRACT
The Influence Of Quality Control To Number Of Defect Product At Surya Jaya Company Tasikmalaya
By : AGNES SEKARINI 133402008
Under the Guidance : H. Kartawan R. Lucky Radi Rinandiyana
The objective of this research was to know and analyze : 1) The quality control at Surya Jaya Company Tasikmalaya 2) The number of defect product at Surya Jaya Company Tasikmalaya 3) The influence of quality control on number of defect product at Surya Jaya Company Tasikmalaya.The research used descriptive and corellational method. Technique of collect data is done by observation, interview and literature study. Type of data obtained through primary data in the form of defect product number and secondary data in quality cost. the data analysis used simple regression,
correlation coefficient, determination coefficient and significant test. The results of the analysis show that has been negative and significant influence of quality control on the number of defect product at Surya Jaya Company Tasikmalaya.
Keywords : Quality Control , Number Of Defect Product
ABSTRAK Pengaruh Pengendalian Kualitas Terhadap Jumlah Produk Cacat Pada Perusahaan Surya Jaya Tasikmalaya
Oleh : AGNES SEKARINI 133402008
Pembimbing : H. Kartawan R. Lucky Radi Rinandiyana
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis ; 1) pengendalian Kualitas pada perusahaan Surya Jaya Tasikmalaya 2) Jumlah produk cacat pada perusahaan Surya Jaya Tasikmalaya 3) Pengaruh pengendalian kualitas pada perusahaan Surya Jaya Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif dan korelasional. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi pustaka. Jenis data primer berupa data jumlah produk cacat dan data sekunder berupa data biaya pengendalian kualitas. Alat analisis menggunakan Regresi Linier Sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi dan uji signifikasi. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat pengaruh secara negatif
dan
signifikan dari pengendalian kualitas terhadap jumlah produk cacat pada perusahaan Surya Jaya Tasikmalaya.
kata kunci : Pengendalian kualitas, Jumlah Produk cacat
PENDAHULUAN Dunia industri di Indonesia kini semakin berkembang pesat, berkembangnya sebuah industri tidak terlepas dari adanya kemajuan teknologi yang didukung kemampuan sebuah perusahaan dalam mengikuti perkembangan zaman. Sejalan dengan adanya kemajuan teknologi, mendorong perusahaan untuk dapat mendukung proses produksi agar menghasilkan output yang sesuai dengan harapan konsumen. konsumen selalu mencari nilai yang dianggap paling tinggi dari beberapa produk atau jasa yang ada. Konsumen membentuk harapan tentang nilai yang akan diperoleh. Kualitas dapat ditempatkan sebagai alat yang sangat ampuh dalam usaha mempertahankan bisnis suatu perusahaan. kualitas dapat dipergunakan untuk memenangkan persaingan. Keberhasilan sebuah perusahaan menghasilkan produk yang berkualitas tidak terlepas dari adanya peran Pengendalian kualitas. Menurut Sofjan Assauri (2016:323) “Tujuan dari pengendalian kualitas adalah untuk menjamin, bahwa proses berjalan didalam suatu cara yang dapat diterima”. Sasaran akhir dari pengendalian kualitas adalah agar output dapat terlindungi dari kesalahan dan kerusakan. Namun adanya sebuah pengendalian kualitas tidak dapat dipungkiri bahwa nyatanya ada saja kesalahan dimana sebuah produk tidak sesuai dengan spesifikasinya (produk cacat). Produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar dapat menimbulkan masalah bagi perusahaan karena adanya peningkatan biaya bagi produk cacat. Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2009:303) “Empat kategori utama biaya dikaitkan dengan kualitas yang disebut biaya kualitas : Biaya pencegahan, biaya penaksiran, biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal”. Seperti yang terjadi pada perusahaan Surya Jaya Tasikmalaya. Perusahaan ini bergerak dibidang vulkanisir ban. pada proses produksi ada saja produk yang tidak sesuai dengan standar yang telah di tetapkan. ada tiga jenis produk cacat yang sering terjadi seperti karet mentah, retak sambungan dan adanya gelembung pada bagian telapak ban. Hal ini terjadi karena adanya kesalahan yang disebabkan oleh manusia, mesin, bahan baku, cara kerja dan lingkungan. Produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar dapat menimbulkan masalah bagi perusahaan karena adanya peningkatan biaya bagi produk cacat. Berdasarkan dari hasil analisis data yang telah dilakukan mengenai pengaruh pengendalian kualitas terhadap jumlah produk cacat dengan indikator biaya kualitas,
maka dapat diambil kesimpulan diketahui secara signifikan dengan pengaruh negatif pengendalian kualitas terhadap jumlah produk cacat pada perusahaan Surya Jaya Tasikmalaya.
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, seperti yang dikemukakan oleh Anwar Sanusi (2013:13) bahwa : “Metode deskriptif adalah desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi ilmiah yang berasal dari subjek atau objek penelitian”.dan Menurut Anwar Sanusi (2013:15) Penelitian Korelasional adalah desain penelitian yang dirancang untuk meneliti bagaimana kemungkinan hubungan yang terjadi antar variabel dengan memperhatikan besaran koefisien korelasi.
PEMBAHASAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua variabel yaitu pengendalian kualitas (variabel independen) terhadap produk cacat (variabel dependen). untuk lebih jelasnya, tabel operasionalisasi variabel penelitian dapat disajikan sebagai berikut : Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel
Definisi Operasional
Indikator
Ukuran
Skala
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Biaya Kualitas
(Rp)
Rasio
Pengendalian
Pengendalian kualitas
Kualitas
adalah kegiatan untuk
(X)
memastikan apakah kebijaksanaan dalam hal mutu (standar) dapat tercermin dalam hasil akhir. Dengan perkataan lain pengendalian kualitas merupakan usaha untuk mempertahankan kualitas dari barang yang dihasilkan,
agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan pimpinan Produk cacat
Produk yang dihasilkan
(Y)
dalam proses produksi,
Produk cacat
(Unit)
Rasio
dimana produk yang dihasilkan tersebut tidak sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan pada perusahaan Surya Jaya.
JENIS DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer yaitu jumlah produk cacat dan data sekunder yaitu data biaya pengendalian kualitas. teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Observasi merupakan cara pengumpulan data melalui proses pencatatan perilaku subjek (orang), objek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. 2. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data atau informasi yang dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan pemilik perusahaan dan bagian produksi mengenai hal -hal yang berhubungan dengan materi yang diteliti. 3. Studi Pustaka yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku, literature, jurnal dan lain sebagainya yang ada hubungannya dengan Pengendalian Kualitas dan Jumlah Produk Cacat.
PARADIGMA PENELITIAN Untuk memudahkan pemahaman dalam penelitian ini, maka penulis membuat paradigma penelitian sebagai berikut :
Pengendalian Kualitas (X)
Produk Cacat (Y)
Gambar 3.2 Paradigma penelitian TEKNIK ANALISIS DATA Untuk Mempermudah dalam menganalisis data, penulis menggunakan Software SPSS 16.0 for windows . Berikut ini merupakan data biaya kualitas dan jumlah produk cacat pada Perusahaan Surya Jaya Tasikmalaya dari bulan Januari sampai Desember 2016 yang disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.5 Biaya Kualitas dan Jumlah Produk Cacat Perusahaan Surya Jaya Tasikmlaya Periode Tahun 2016 Biaya Kualitas (Rp) (X) Januari 6.265.000 Februari 5.335.000 Maret 6.750.000 April 7.427.000 Mei 5.105.000 Juni 6.745.000 Juli 4.065.000 Agustus 6.215.000 September 5.550.000 Oktober 4.955.000 November 6.015.000 Desember 7.417.000 Jumlah 71.835.000 Sumber : Data Perusahaan Surya Jaya Tasikmalaya Bulan
Produk Cacat (Unit) (Y) 75 35 80 57 62 94 42 76 58 61 76 102 818
Analisis Regresi Sederhana Hasil penelitian pada analisis regresi sederhana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Uji Regresi Sederhana Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) Biaya
Std. Error
-11.608
26.297
13.325
4.334
Beta
T
.697
Sig.
-.441
.668
3.074
.012
a. Dependent Variable: Cacat Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel coefficients dapat menghasilkan bentuk persamaan regresi sebagai berikut : Y= a+bX Y = - 11,608 + 13,325 (X) Keterangan : a = - 11,608 b = 13,325 Persamaan tersebut terdiri dari konstanta sebesar -11,608 dan koefisien sebesar 13,325, berdasarkan persamaan yang diperoleh menyatakan jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel X, nilai variabel Y adalah -11,608. koefisien regresi sebesar 13,325 menyatakan bahwa setiap penambahan satu nilai pada pengendalian kualitas (X) akan memberikan penurunan terhadap jumlah produk cacat (Y) sebesar 13,325. jadi apabila terjadi kenaikan biaya kualitas maka akan diikuti oleh penurunan Jumlah produk cacat pada Perusahaan Surya Jaya Tasikmalaya. Analisis Korelasi Untuk mengetahui besarnya derajat atau kekuatan korelasi antara biaya kualitas dengan jumlah produk cacat, dapat dilihat pada tabel coefficients, diketahui nilai koefisien korelasi sebesar 0,697. Hal ini menunjukan bahwa tingkat keeratan hubungan yang disebabkan oleh pengaruh pengendalian Kualitas terhadap jumlah produk cacat adalah sebesar 0,697 dan angka tersebut menunjukan adanya korelasi yang kuat.
Analisis Koefisien Determinasi Model Summary
Model
R
1
.697a
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
R Square .486
.434
14.736
a. Predictors: (Constant), Biaya Untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh pengendalian kualitas terhadap jumlah produk cacat maka rumus yang digunakan adalah : Kd = r2 × 100% Pada tabel Summary diketahui bahwa nilai koefisien determinasi sebesar 0,486, maka besarnya pengaruh pengendalian Kualitas adalah sebesar 48,6%, dalam hal ini jumlah produk cacat dipegaruhi oleh pengendalian kualitas sebesar 48,6% sedangkan pengaruh faktor lain sebesar 51,4% .
Pengujian Hipotesis Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) Biaya
Std. Error
-11.608
26.297
13.325
4.334
Beta
t
.697
Sig.
-.441
.668
3.074
.012
a. Dependent Variable: Cacat Untuk menguji pengaruh pengendalian Kualitas terhadap jumlah produk cacat, maka dapat digunakan uji t. hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh antara kedua variabel yaitu pengendalian kualitas sebagai variabel independen dan jumlah produk cacat sebagai variabel dependen. Pada tabel Coefficients, diperoleh nilai thitung sebesar 3,074 kemudian dibandingkan dengan ttabel pada degree of freedom (df) 12-2 = 10 maka dapat diperoleh ttabel sebesar 1,8125. Ternyata thitung lebih besar dari ttabel (3,074 > 1,8125) atau dengan melihat tingkat signifikan pada kolom sig. diperoleh 0,012, nilai tersebut kurang dari
nilai α (0,05). dengan demikian, hipotesis nol (Ho) ditolak atau Ha (hipotesis alternative) diterima. Dengan ditolaknya Ho bahwa pengendalian kualitas berpengaruh signifikan terhadap jumlah produk cacat.
PENUTUP Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Perusahaan Surya Jaya Tasikmalaya sudah melakukan pengendalian kualitas dengan mengeluarkan biaya kualitas . mulai dari bahan baku, proses produksi sampai produk jadi. biaya kualitas tersebut meliputi biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal. Total biaya kualitas sebesar Rp. 71.835.000 pada periode tahun 2016 . 2. Jumlah produk cacat pada perusahaan Surya Jaya Tasikmalaya pada periode tahun 2016 setiap bulannya mengalami perubahan. dengan total jumlah produk cacat sebanyak 818 unit dari total jumlah produksi sebanyak 64050 unit, Tinggi rendahnya jumlah produk cacat dipengaruhi oleh tingkat pengendalian kualitas dari mulai bahan baku, proses produksi sampai produk jadi. 3. Hasil perhitungan menunjukan bahwa pengaruh pengendalian kualitas adalah sebesar 48,6%, dilihat dari indikator biaya kualitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah produk cacat pada perusahaan Surya Jaya Tasikmalaya. Dengan kata lain semakin tinggi biaya pengendalian kualitas maka jumlah produk cacat akan semakin rendah. Saran Berdasarkan simpulan yang diperoleh maka penulis dapat memberikan saran bagi perusahaan sebagai berikut : 1. Sebaiknya perusahaan melakukan evaluasi terhadap pengendalian kualitas yang dilakukan baik pada bahan baku, proses kerja maupun barang jadi sehingga dapat diketahui secara pasti penyebab terjadinya kesalahan. 2. Sebaiknya perusahaan dapat menekan jumlah produk cacat dengan cara mengefektifkan pengendalian kualitas yang dilakukan pada proses produksi.
3. Sebaiknya perusahaan dapat meningkatkan atau mempertahankan pengendalian kualitas dengan cara memperkecil kemungkinan proses pengerjaan ulang (rework) sehingga perusahaan dapat melakukan efisiensi biaya terhadap produk cacat.
DAFTAR PUSTAKA Assauri, Sofjan. 2016. Manajemen Operasi Produksi, Edisi 3, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Render, Barry dan Jay Haizer. 2009. Manajemen Operasi, Edisi 9, Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Sanusi, Anwar. 2013. METODOLOGI PENELITIAN BISNIS, Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta. Asadullah, Hamzah. 2015. Implementasi Pengendalian Kualitas Untuk Mengurangi Jumlah Produk Cacat Tekstil Kain Katun Menggunakan Metode Six Sigma Pada PT.SSP. Jurnal Teknik Industri Itenas, No.03 Vol.03 . Hermawan, Budi. 2015. Analisis Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control Untuk Meminimumkan Kegagalan Produk Sosis Sapi Super Pada PT.Badranaya Putra. Jurnal Universitas Islam Bandung. Sari Harmila Gusti. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Produk Rusak Pada UD. BAROKAH UNGGARAN . Jurnal Universitas Semarang.