PENGARUH PEMELIHARAAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP KUALITAS PRODUK PADA HARYATI BORDIR TASIKMALAYA
Oleh: DANI MOHAMAD RAMDANI NPM. 11 34 02 080
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jalan Siliwangi No.24 Tasikmalaya – Jawa Barat, Email :
[email protected] ABSTRAK Di Bawah Bimbingan : H. BEBEN BAHREN DIAN KURNIAWAN Tujuan Penelitian berikut ini adalah untuk mengetahui dan menganilisis penerapan pemeliharaan dan pengendalian kualitas yang sudah diterapkan dan kualitas produk di Haryati Bordir Tasikmalaya, serta pengaruh pemeliharaan dan pengendalian kualitas terhadap kualitas produk di haryati Bordir Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara. Data yang berupa hasil kuesioner dari karyawan bidang operasional di Haryati Bordir Tasikmalaya. Teknik analisis data menggunakan regresi berganda. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pemeliharaan dan pengendalian kualitas serta kualitas produk Haryati Bordir Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik. Masing-masing variabel pemeliharaan dan pengendalian kualitas berpengaruh secara parsial terhadap kualitas produk Haryati Bordir Tasikmalaya. Secara simultan pemeliharaan dan pengendalian kualitas juga berpengaruh secara signifikan terhadad kualitas produk Haryati Bordir Tasikmalaya.
Kata kunci : Pemeliharaan, Pengendalian Kualitas, Kualitas Produk 1
ABSTRACT Under the Guidance : H. BEBEN BAHREN DIAN KURNIAWAN
The objective of this research is to know and analyze maintenance and quality control are apply and product quality of Haryati Bordir Tasikmalaya, as well as the influence of maintenance and quality control of the product quality of Haryati Bordir Tasikmalaya. The method of the research used descriptive method. Technique of the collecting the data used questionnaire, interview. Data in the form of questionnaire results from operational field employees of Haryati Bordir Tasikmalaya. Technique of data analysis used multiple regression
Based on the research results revealed that maintenance and quality control to product quality of the Haryati Bordir Tasikmalaya included in either classification. The eachs variable maintenance and quality control of the partial effect of the product quality in the Haryati Bordir Tasikmalaya. Simultaneously maintenance and quality control also have a significant effect product quality on the Haryati Bordir Tasikmalaya.
Keywords: maintenance, quality control, produck quality
2
PENDAHULUAN Perkembangan dunia bisnis dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan yang serba modern. Ini dibuktikan dengan tercapainya berbagai macam mesin dan fasilitas produksi terutama di bidang bordir. Mesin merupakan fasilitas yang langsung berkaitan dengan proses produksi dan begitu dominan digunakan. Beberapa keuntungan dari mesin tersebut dianataranya dapat meningkatkan keselamatan kerja dan memaksimalkan kapasitas produksi sesuai yang direncanakan. Perusahaan Haryati bordir yang berlokasi di Jl Air Tanjung No. 81 Kawalu Kota Tasikmlaya Provinsi Jawa Barat, merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang bordir, sehingga pemeliharaan dan pengendalian kualitas suatu produk sebagai penggerak utama perusahaan. Perusahaan yang bergerak dalam bidang bordir banyak perusahaan yang sama, untuk meningkatkan perusahaan dan memenuhi permintaan tentunya perusahaan ini membuat produk yang baik sesuai dengan permintaan dari konsumen.
Menurut Sofyan Assauri (2008: 134), pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan produk dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau pergantian yang diperlukan agar terdapat suatu kegiatan operasi produksi yang memuaskan sesuai apa yang direncanakan. Selain itu dengan berkesinambungannya melakukan kegiatan produksi tentu saja mesinmesin yang digunakan harus dijaga dalam kondisi prima agar setiap kegiatan produksi perusahaan dapat berjanlan dengan lancar. Menurut Agus Ahyari (2001 : 238), pengendalian kualitas adalah suatu aktivitas untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk perusahaan dapat dipertahankan sebagaimana yang telah direncanakan, sehingga aktivitas ini merupakan suatu kegiatan yang terpadu dalam perusahaan untuk menjaga dan mengarahkan kualitas produk sesuai dengan yang telah direncanakan. Dengan kata lain pengendalian kualitas merupakan usaha untuk mempertahankan kualitas dari barang yang dihasilkan, agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan 3
kebijaksanaan pimpinan perusahaan.
Apabila
kedua hal tersebut
tidak
dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan maka kualitas produk perusahaan akan mengalami penurunan. Menurut Sofjan Assauri (2008 : 291) kualitas diartikan sebagai faktor-faktor yang terdapat dalam suatu barang atau hasil produksi yang menyebabkan barang atau hasil tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang atau hasil itu dimkasudkan atau dibutuhkan. Dari penelitian awal penulis melihat pemeliharaan dan pengendalian kualitas
yang diterapkan di Haryati Bordir Tasikmalaya berpengaruh secara
parsial maupun simlutan terhadap Kualitas Produk. Tetapi pada kenyataannya hal tersebut masih diragukan dan menjadi suatu pertanyaan bagi penulis karena masih minimnya literatur-literatur yang membahas mengenai pengaruh pemeliharaan dan pengendalian kualitas terhadap kualitas produk. Oleh karena itu kepercayaan data yang diberikan dari pihak Haryati Bordir Tasikmalaya sangat dibutuhkan dalam menjawab pertanyaan tersebut. Dengan
memperhatikan
masalah
yang
muncul
dalam
pentingnya
pemeliharaan dan pengendalian kualitas yang dilaksanakan perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam tugas akhir penulisan dengan diberi judul “ Pengaruh pemeliharaan dan pengendalian kualitas Terhadap kualitas produk Haryati Bordir Tasikmalaya”. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian survei. Penelitian survei merupakan kegiatan penelitian yang mengumpulkan data pada saat tertentu dengan tiga tujuan penting yaitu mendeskripsikan keadaan alami yang hidup pada saat itu, mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk dibandingkan dan menentukan hubungan sesuatu yang hidup di antara kejadian spesifik. Model penelitian ini merupakan model paling baik guna mengumpulkan data asli untuk mendeskripsikan keadaan populasi. Subyek dan tempat penelitian ini adalah karyawan bidang operasional yang mengoprasikan mesin bordir di Haryati Bordir Tasikmalaya. 4
Operasionaliasi Variabel Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dan sesuai dengan yang diharapkan oleh semua pihak, maka perlu dipahami dimana sebagai unsur unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah yang termuat dalam operasional variabel penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokan menjadi dua, yaitu : 1. Variabel bebas atau (independent) (X), yaitu variabel yang dapat mempengaruhi variabel yang tidak bebas (dependent). Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemeliharaan (X1) dan pengendalian kualitas (X2). 2. Variabel tidak bebas atau (dependent) (Y), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independent). Yang menjadi varibel dependent dalam penelitian ini adalah kualitas produk (Y). Tabel 1 Operasionalisasi Variabel Variabel
Definisi Operasional (2)
(1) Pemeliharaan (Variabel
)
Kegiatan pelaksanaan pemeliharaan di Haryati Bordir Tasikmalaya dilakukan agar seluruh fasilitas yang ada di perusahaan tidak mengalami kerusakan sebelum waktunya.
Indikator
Ukuran
Skala
(3)
(4)
(5)
Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance)
-
Merasakan Pemeriksaan Pengencangan Pembersihan Penyetelan
Pemeliharaan Perbaikan (Corrective atau Breakdown Maintenance)
-
Repair Overhaul Maintenance scheduling
ordinal
5
Pengendalian Kualitas (Variabel
)
Aktifitas menjaga dan mengarahkan kualitas di perusahaan Haryati Bordir Tasikmalaya agar dapat berjalan dengan baik
Pengawasan
-
Menjaga kualitas produk Proses produksi Identifikasi kesalahan Standarisasi bahan baku ordinal
Kualitas Produk (Variabel Y)
Karakter-karakter dari produk di Haryati Bordir yang menunjukan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tersirat
Pengujian
-
Kualitas prima
-
Kinerja (performance)
Waktu (durability)
-
Daya Tahan
Mudah dirawat (serviciability)
-
Kemudahan Diperbaiki
Estetika (Aesthetics)
-
Keindahan
Kesan kualitas (precevied quality)
-
Kualitas Produk
Kesesuaian (conformance)
-
Ukuran
Reliability
-
Umur Produk
Fitur (features)
-
Penambahan aksesoris pada produk
6
Hasil produksi Daya tahan
Standarisasi produk - Kenyamanan
ordinal
Paradigma Penelitian Untuk lebih menjelaskan pengaruh pemeliharaan dan pengendalian kualitas terhadap kualitas produk Haryati Bordir Tasimalaya, dibuat paradigma sebagai berikut :
ε
Pemeliharaan (X1)
Kualitas produk (Y) Pengendalian Kualitas (X2) Gambar 1 Paradigma Penelitian Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan keahlian suatu instrument. Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang dikehendaki. Hasil uji validitas dengan menggunakan bantuan SPSS versi 16. Uji Reabilitas Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Hasil uji reabilitas dengan menggunakan bantuan SPSS versi 16. Metode Succesive Interval Menyatakan bahwa skala likert jenis ordinal hanya menunjukan rangkin saja. Oleh karena itu, variabel yang berskala ordinal terlebih dahulu ditransformasikan menjadi data yang berskala interval. Al-Rasyid (1994: 7
12). Hasil metode succesive interval dengan bantuan Microsoft Office Excel 2013. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui kondisi data yang digunakan dalam penelitian.Hal ini dilakukan agar diperoleh model analisis yang tepat. Model analisis regresi linier penelitian ini mensyaratkan uji asumsi terhadap data yang meliputi : a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut harus terdistribusi secara normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi. Hasil uji normalitas dengan bantuan SPSS versi 16. b. Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Hasil uji multikolinearitas dengan bantuan SPSS versi 16. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang terjadi homokedatisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Hasil uji heterokedastisitas dengan bantuan SPSS vesi 16.
8
d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud korelasi dengan diri sendiri adalah bahwa nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai variabel sebelumnya atau nilai periode sesudahnya. Hasil uji autokelasi dengan bantuan SPSS versi 16. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini telah bebas uji multikolinieritas, heterkodeastisitas, normalitas, dan autokorelasi sehingga model regresi yang didapatkan dapat digunakan untuk memprediksi tingkat kualitas produk. Regresi Berganda Untuk mengukur pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel dependen, untuk masalah asosiatif hubungan sebab akibat, teknik statistik yang digunakan adalah regresi berganda dengan rumus sebagai berikut : Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui tingkat signifikansi secara bersama-sama pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan uji F (Sugiyono, 2005: 218). Dengan tingkat keyakinan sebesar 95% atau α = 0,05 dan derajat kebebasan (df) (n-k-1) maka: Ho : βj = O berarti tidak ada pengaruh pemeliharaan dan pengendalian kualitas terhadap kualitas produk.
9
Ha : βj
O berarti ada pengaruh pemeliharaan dan pengendalian kualitas terhadap kualitas produk.
Kriteria: Ha = diterima apabila F hitung > F tabel Ha = ditolak apabila F hitung
F tabel
Untuk menguji tingkat signifikansi secara parsial apakah masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen digunakan uji t dengan rumus sebagai berikut: Ho1: βj = 0 tidak ada pengaruh antara pemeliharaan dengan kualitas produk. Ha1 : βj 0 terdapat pengaruh antara pemeliharaan dengan kualitas produk. Ho2: βj= 0 tidak ada pengaruh antara pengendalian kualitas dengan kualitas produk. Ha2: βj 0 terdapat pengaruh antara pengendalian kualitas dengan kualitas produk. Uji signifikansi: Untuk menguji signifikansi dilakukan 2 pengujian, yaitu: a. Secara parsial menggunakan uji T b. Secara simultan menggunakan uji F Kaidah keputusan : a. Tolak Ho jika t < -t1/2 α df (n-2) atau t > t1/2 α df (n-2) Terima Ho jika –t1/2 α df (n-2)
t
t1/2 t1/2 α df (n-2)
Atau Tolak Ho jika t < -t1/2 α df (n-k-1) atau t > t1/2 α df (n-k-1) 10
Terima Ho jika –t1/2 α df (n-k-1-1)
t
t1/2 α df (n-k-1)
b. Tolak Ho jika F hitung > F tabel dan terima Ho jika F hitung
F tabel
Untuk mempermudah perhitungan dalam penelitian ini digunakan program SPSS versi 16 dan Microsoft Office Excel 2013. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk memberikan penilaian klasifikasi terhadap tiap indikator dari variabel pemeliharaan maka dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 2 Klasifikasi Penilaian Untuk Setiap Indikator Variabel Pemeliharaan (X1) Nilai 20 – 35 36 – 51 52 – 67 68 – 83 84 – 100 Sumber : Data primer yang diolah
Klasifikasi Penilaian Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
Rekapitulasi dari hasil data – data yang dikumpulkan diperoleh hasil tanggapan
mengenai
pemeliharaan
yang
dilaksanakan
Haryati
Bordir
Tasikmalaya. Secara lengkap hasil dari analisa tanggapan karyawan bagian mesin bordir mengenai pemeliharaan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3 Rekapitulasi Pemeliharaan (X1)
No
Uraian
Skor yang ditargetkan
Skor yang dicapai
Kriteria
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Dapat merasakan apabila terjadi kerusakan pada mesin border
100
86
Sangat Baik
11
2
3
4
5
6
7 8
Pemeriksaan mesin untuk kegiatan produksi selalu diperhatikan Melakukan pengencangan terhadap bagian – bagian yang longgar pada mesin Membersihkan sisa-sisa kotoran pada mesin bordir setelah selesai beroperasi Penyetelan kondisi mesin selalu diperhatikan sebelum memulai kegiatan produksi Kondisi mesin yang rusak tidak mengganggu terhadap proses produksi Perbaikan mesin yang rusak selalu dilakukan secepatnya Tidak memiliki jadwal pemeliharaan mesin secara berkala Total
100
87
Sangat Baik
100
76
Baik
100
80
Baik
100
83
Baik
100
81
Baik
100
78
Baik
100
77
Baik
800
648
Untuk memberikan penilaian klasifikasi terhadap keseluruhan indikator dari variabel pemeliharaan maka dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 4 Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Variabel Pemeliharaan (X1) Keseluruhan Nilai Klasifikasi Penilaian 160 – 287 Tidak Baik 288 – 415 Kurang Baik 416 – 543 Cukup Baik 544 – 671 Baik 672 – 800 Sangat Baik Sumber : Data primer yang diolah
12
Untuk memberikan penilaian klasifikasi terhadap tiap indikator dari variabel pengendalian kualitas maka dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 5 Klasifikasi Penilaian Untuk Setiap Indikator Variabel Pengendalian Kualitas (X2) Nilai 20 – 35 36 – 51 52 – 67 68 – 83 84 – 100 Sumber : Data primer yang diolah
Klasifikasi Penilaian Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
Rekapitulasi dari hasil data – data yang dikumpulkan diperoleh hasil tanggapan mengenai pengendalian kualitas yang dilaksanakan Haryati Bordir Tasikmalaya. Secara lengkap hasil dari analisa tanggapan karyawan bagian mesin bordir mengenai pengendalian kualitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 6 Rekapitulasi Pengendalian Kualitas (X2)
No
Uraian
Skor yang ditargetkan
Skor yang dicapai
Kriteria
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Perusahaan selalu menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Kegiatan proses produksi tidak sesuai dengan aturan dan prosedur perusahaan.
100
88
Sangat Baik
100
73
Baik
2
13
3
4
5
6
7
Perusahaan selalu melakukan pengawasan terhadap produk cacat. Perusahaan selalu menetapkan standarisasi terhadap bahan baku yang dibutuhkan Perusahaan selalu melakukan pemeriksaan terhadap hasil produksi. Perusahaan selalu memperhatikan daya tahan produk guna menjaga produk yang berkualitas prima. Perusahaan telah menetapkan standarisasi pada setiap produk yang dihasilkan. Total
100
85
Sangat Baik
100
77
Baik
100
87
Sangat Baik
100
84
Sangat Baik
100
83
Baik
700
577
Untuk memberikan penilaian klasifikasi terhadap keseluruhan indikator dari variabel pengendalian kualitas maka dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 7 Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Variabel Pengendalian Kualitas (X2) Keseluruhan Nilai 140 – 251 252 – 363 364 – 475 476 – 587 588 – 700 Sumber : Data primer yang diolah
Klasifikasi Penilaian Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
14
Untuk memberikan penilaian klasifikasi terhadap tiap indikator dari variabel kualitas produk maka dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 8 Klasifikasi Penilaian Untuk Setiap Indikator Variabel Kualitas Produk (Y) Nilai Klasifikasi Penilaian 20 – 35 Tidak Baik 36 – 51 Kurang Baik 52 – 67 Cukup Baik 68 – 83 Baik 84 – 100 Sangat Baik Sumber : Data primer yang diolah Rekapitulasi dari hasil data – data yang dikumpulkan diperoleh hasil tanggapan mengenai kualitas produk Haryati Bordir Tasikmalaya. Secara lengkap hasil dari analisa tanggapan karyawan bagian pengoprasian mesin border mengenai kualitas produk dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 9 Rekapitulasi Produktivitas Perusahaan (Y)
No
Uraian
Skor yang ditargetkan
Skor yang dicapai
Kriteria
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Produk Haryati nyaman digunakan Produk Haryati memiliki daya tahan bagus Mudah dibersihkan saat terkena kotoran Produk Haryati Bordir menarik Menggunakan bahan bordir yang berkualitas
100
89
Sangat Baik
100
84
Sangat Baik
100
78
Baik
100
80
Baik
100
85
Sangat Baik
2 3 4 5
15
6 7 8
Ukuran produk sesuai dengan keinginan konsumen Produk Haryati Bordir tidak mudah rusak Aksesoris pada Haryati Bordir tidak menambah kualitas produk Total
100
79
Baik
100
76
Baik
100
72
Baik
800
643
Untuk memberikan penilaian klasifikasi terhadap keseluruhan indikator dari variabel kualitas produk maka dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 10 Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Variabel Kualitas Produk (Y) Keseluruhan Nilai Klasifikasi Penilaian 160 – 287 Tidak Baik 288 – 415 Kurang Baik 416 – 543 Cukup Baik 544 – 671 Baik 672 – 800 Sangat Baik Sumber : Data primer yang diolah Uji validitas dilakukan terhadap 3 variabel yaitu 8 pemeliharaan, 7 pengendalian kualitas, 8 kualitas produk. Berdasarkan hasil faktor analisis secara keseluruhan tidak ada yang harus dikeluarkan karena telah sudah menunjukan angka diatas 0,444 sehingga memenuhi uji validitas. Untuk uji reabilitas digunakan nilai Cronbach alpha sebesar 0,741. Hasil uji terhadap seluruh variabel yang digunakan diatas 0,741 sehingga memenuhi uji reabilitas. Uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dimana hasil dari pengujian asumsi klasik dari setiap tes telah memenuhi uji asumsi klasik.
16
Dari tabel model summary diperoleh angka R square sebesar 0,486. R square dapat disebut juga koefisien determinasi yang berkisar antara 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil angka R square maka akan semakin kecil pula lemah pula hubungan antar variabel. Dari hasil perhitungan didapat R square 0,486 atau 48,6% yang dalam hal ini berarti pemeliharaan dan pengendalian kualitas Haryati Bordir Tasikmalaya memiliki pengaruh positif terhadap kualitas produk dengan Standard Error of Estimate (standar penyimpangan) sebesar 2,736. Semakin baik pelaksanaan pemeliharaan dan pengendalian kualitas di Haryati Bordir Tasikmalaya maka kualtas produk cenderung akan semakin meningkat. Sedangkan sisanya yaitu 100% - 48,6% = 51,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Dari Tabel ANOVA diketahui F hitung adalah sebesar 8,044 sedangkan F tabel sebesar 3,59 atau sig (0,003) ≤ alpha (0,05). Berdasarkan hasil perhitungan ternyata F hitung lebih besar dari F tabel ( F hitung > F tabel ), atau 8,044 > 3,59 maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima. Diterimanya hipotesis alternative menunjukan bahwa pada tingkat keyakinan 95% terdapat pengaruh secara simultan pada pemeliharaan dan pengendalian kualitas terhadap kualitas produk. Untuk melihat pengaruh pemeliharaan terhadap kualitas produk dapat dilihat dari indikator-indikator yang mempengaruhinya. Untuk pengujian secara parsial antara pemeliharaan (X1) terhadap kualitas produk (Y) dapat dilihat dari tabel Coefficient. Dengan kriteria penolakan Ho jika t hitung sebesar 2,179 dengan mengambil taraf signifikan 5% maka nilai t tabel sebesar 2,110 sehingga thitung > ttabel, maka tolak Ho atau dengan kata lain pemeliharaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas produk. Untuk melihat pengaruh pengendalian kualitas terhadap kualitas produk dapat dilihat dari indikator-indikator yang mempengaruhinya. Untuk pengujian secara parsial antara pengendalian kualitas (X2) terhadap kualitas produk (Y) dapat dilihat dari tabel Coefficient. Dengan kriteria penolakan Ho jika t hitung 17
sebesar 2,411 dengan mengambil taraf signifikan 5% maka nilai t tabel sebesar 2,110 sehingga thitung > ttabel, maka tolak Ho atau dengan kata lain pengendalian kualitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas produk.
Tabel 11 Hasil Pengujian Regresi Berganda Variabel Independen
Koefisien
Standar Error
t
Sig t
Pemeliharaan
0,403
0,181
2,179
0,044
Quality Control
0,446
0,246
2,411
0,028 0,486 0,426
Adjusted F
8,044
Sig F
0,003
Sumber : Data primer, diolah.
PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan pemeliharaan di Haryati Bordir Tasikmalaya dilaksanakan dengan baik hal tersebut dapat di lihat darri pemeliharaan yang selalu dilakukan setiap hari oleh setiap karywan Haryati Bordir Tasikmalaya.
18
2. Pengendalian kualitas yang dilakukan oleh Haryati Bordir dilakukan dengan baik karena dilakukan dengan baik dan pengendalian yang dilakukan perusahaan berjalan dengan baik. 3. Kualitas produk Haryati Bordir Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik di karenakan kenyamanan, daya tahan kemudahan dalam perbaikan, keindahan, kualitas produk, ukuran, umur produk, dan penambahan yang bisa meningkatkan kualitas produk perusahaan. 4. Pengaruh pemeliharaan dan pengendalian kualitas pada Haryati Bordir Tasikmalaya berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kualitas produk dan secara simultan pemeliharaan dan pengendalian kualitas berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas produk Haryati Bordir Tasikmalaya. Saran Adapun sara yang dapat di berikan pada Haryati Bordir Tasikmalaya adalah sebagai berikut : 1.
Pemeliharaan yang dilakukan sudah termasuk baik, namun jadwal pemeliharaan yang dilakukan perusahaan harus lebih ditingkatkan, agar seluruh mesin border yang ada diperusahaan selalu dalam kondisi baik. Karen ketika pemeliharaanmemberikan pengaruh yang positif kepada hasil produk haryati.
2.
Pengendalian kualitas yang dilakukan perusahan sudah termasuk baik, namun kegiatan proses produksi harus leih ditingkatkan dan sesuai dengan standar operasional prosedur.
3.
Kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan sudah baik dengan keseriusan perusahaan dalam menghasilkan produk yang nyaman, namun 19
dalam penambahaan aksesoris lebih ditingkatkan dan lebih kreatif lagi.da dalam jalur seharusnya agar setiap permintaan dari konsumen selalu terpenuhi setiap saat, maka tingkat produktivitas perusahaan harus ditingkatkan dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA Ahyari, Agus. 1998. Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Ahyari, Agus. 2001. Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta : LP-FEUI. Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta : LP-FEUI. Heizer, Jay dan Barry Render. 2001. Manajemen Operasi. Edisi ke sembilan. Jakarta: Salemba Empat. Kotler, Philip. 2003. Marketing Insights From A to Z: 80 Concepts Every Manager Needs to Know. Dialih Bahasakan oleh Anies Lastiati. 80 Konsep yang Harus Dipahami oleh Setiap Manajer. Jakarta: Erlangga Nasution, Ir. Arman Hakim, M.Eng. 2005. Manajemen Industri. Surabaya: Andi Sugiyono. 2003. Statistik Untuk Penelitian, Cetakan Ketiga, CV. Bandung: Alfabeta Prawirosentono, Suyadi. 2001. Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu Abad 21 “Kiat Membangun Bisnis Kompetitif”. Jakarta : Bumi Aksara Prawirosentono, Suyadi. 2007. Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu Abad 21 “Kiat Membangun Bisnis Kompetitif”. Jakarta : Bumi Aksara Al Fakhri http://elib.unikom.ac.id/ http://www.artikata.com/27/11/2014 20
http://mutiaralumpur.blogspot.com/2014/04/pengertian-pengendaliankualitas.html
21