Syaiful Rahman
Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Camat Pontianak Selatan Kota Pontianak
Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil DI Kantor Camat Pontianak Selatan Kota Pontianak Syaiful Rahman Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, E-mail :
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Camat Pontianak Selatan. Paradigma kuantitatif, dengan jenis penelitian korelasional digunakan untuk menganalisis masalah penelitian. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil di Kantor Camat Pontianak Selatan. Data sekunder terdiri dari studi literatur dan data pendukung dari Kantor Camat Pontianak Selatan. Untuk mendapatkan hasil yang cepat dan akurat, peneliti menggunakan program SPSS V.16. Berdasarkan hasil penghitungan SPSS V.16., dapat diketahui bahwa pendidikan dan pelatihan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Pontianak dapat memaksimalkan peran pendidikan dan pelatihan sebagai upaya peningkatan kinerja pegawai negeri sipil, khususnya di Kantor Camat Pontianak Selatan. Kata kunci : Pendidikan dan Pelatihan, dan Kinerja Abstrack This study aimed to analyze the influence of education and training on the performance of the Civil Service Head Office South Pontianak district. Quantitative paradigm, the type of correlational research is used to analyze the research problem. Data collected included primary and secondary data. Primary data were obtained from the distribution of questionnaires to all Civil Servants in Southern Pontianak district Head Office. Secondary data consisted of literature studies and supporting data from the Office of Head South Pontianak. To get fast and accurate results, researchers using SPSS V.16. Based on the calculation of SPSS V.16, it is known that education and training has a positive and significant effect on employee performance. Therefore, the City of Pontianak to maximize the role of education and training in an effort to improve the performance of civil servants, especially in the Southern District Head Office Pontianak. Keywords: Education and Training, and Performance A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Fenomena Indonesia
sangat
pegawai beragam.
negeri Kasus
di
Khusus di Kota Pontianak, pada 28
Gayus
Februari 2012, Sekretaris Daerah Kota Pontianak
sipil
Tambunan adalah salah satu fenomena pegawai
menyatakan
kepada
negeri sipil yang mengejutkan dengan kasus
kecamatan sebagai ujung tombak pelayanan
penyelewengan pajaknya. Berbicara kinerja
kepada masyarakat agar dapat meminimalisasi
pegawai negeri sipil di daerah, masih sering
keluhan-keluhan
terdengar adanya keluhan dan ketidakpuasan
berdasarkan rapat di DPRD, masih ditemukan
masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan.
adanya keluhan terkait pelayanan kelurahan dan
Selain itu, juga masih ditemukan adanya
kecamatan
pegawai negeri sipil yang melakukan tindakan
Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Pontianak
indisipliner dalam hal absensi dan ketepatan
juga mencatat pada tahun 2011 sebanyak 52
waktu kehadiran.
pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah
dari
staf
kelurahan
masyarakat,
(pontianakkota.go.id).
dan
karena
Badan
1
Prodi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura
Kota Pontianak melanggar aturan disiplin, baik
lebih tinggi dibandingkan pada masyarakat
pelanggaran
sedang maupun ringan
tradisional. Oleh karena itu, pengembangan
(infopontianak). Fenomena ini tentu dapat
sumber daya manusia sebagai upaya peningkatan
merusak citra pegawai negeri sipil sebagai
kinerja pegawai sangat dibutuhkan dalam rangka
perangkat daerah.
menjawab segala tantangan tersebut.
berat,
Pemberlakuan Undang-Undang Nomor
Kecamatan Pontianak Selatan adalah
32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
salah satu kecamatan yang ada di Kota
membawa konsekuensi, yaitu adanya tuntutan
Pontianak. Keberadaan Kantor Camat Pontianak
bagi pegawai dalam memberikan pelayanan
Selatan menjadi sangat penting sebagai instansi
masyarakat yang lebih baik dan profesional.
pelayanan administrasi publik. Oleh karena itu,
Selain itu, pegawai sebagai unsur utama dalam
penyelenggaraan
organisasi
pelatihan juga menjadi penting sebagai upaya
pemerintah
daerah
mempunyai
peranan penting dan sangat menentukan dalam
peningkatan
proses pencapaian tujuan organisasi.
melaksanakan
Mengingat
kenyataan
tersebut,
profesional.
kegiatan
kinerja
pendidikan
bagi
pegawai
dalam
secara
lebih
juga
untuk
pekerjaan Upaya
dan
ini
pengembangan sumber daya manusia merupakan
meminimalisasi keluhan-keluhan yang sering
suatu kebutuhan dan sangat diharapkan dalam
diadukan oleh masyarakat khusus berkaitan
peningkatan kinerja pegawai, baik yang meliputi
dengan pelayanan yang diberikan oleh pegawai.
intelektual maupun kepribadian. Pengembangan
Berdasarkan penuturan Camat Pontianak
sumber daya manusia pada dasarnya merupakan
Selatan, secara umum kinerja Pegawai Negeri
upaya peningkatan kinerja bagi pegawai yang
Sipil di Kantor Camat Pontianak Selatan dinilai
mencerminkan kompetensi pegawai tersebut
sudah baik, walaupun masih ditemukan beberapa
dalam bekerja, artinya kinerja dari masing-
kelemahan. Beberapa kelemahan tersebut antara
masing pegawai dinilai dan diukur menurut
lain, yaitu: berkaitan dengan hasil kerja,
kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.
beberapa pegawai belum dapat menyelesaikan
Selain itu, pengembangan sumber daya manusia
tugas tepat pada waktunya. Sebagian pegawai
juga menjadikan pegawai sebagai jaminan bagi
juga kurang teliti dalam melaksanakan tugas
organisasi pemerintah untuk menjawab setiap
hingga memerlukan waktu yang lebih lama
tantangan
akan
untuk koreksi dari atasan. Kelalaian pegawai
perubahan yang terjadi pada masa yang akan
terhadap tugas dan peraturan kedinasan yang
datang.
berlaku terkadang masih ditemukan. Selain itu,
dan
setiap
kemungkinan
Kantor camat sebagai unsur perangkat
beberapa pegawai juga mengalami masalah
daerah kabupaten/kota memiliki peran vital
dengan
dalam otonomi daerah. Kantor camat dilihat dari
menghambat proses kerja sama.
sistem
pemerintahan
Indonesia,
merupakan
hubungan
menghambat
dari
organisasi
daerah
yang
langsung
yang
Beberapa kelemahan tersebut tentu dapat
ujung tombak penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah
interpersonal
proses kecamatan.
pencapaian Oleh
karena
tujuan itu,
berhadapan dengan masyarakat luas. Masyarakat
pembinaan pegawai menjadi penting dalam
perkotaan dengan peradaban yang cukup maju
rangka meminimalisasi kelemahan tersebut.
tentu mempunyai kompleksitas permasalahan
Pembinaan pegawai dapat dilakukan melalui
2
Syaiful Rahman
Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Camat Pontianak Selatan Kota Pontianak
pendidikan dan pelatihan yang merupakan bagian
dari
pengembangan
sumber
daya
B. KERANGKA TEORI DAN METODOLOGI 1. Kerangka Teori Pengembangan sumber daya manusia
manusia. Namun kesimpulan
dari
3.
LAKIP
berdasarkan Kantor
Camat
dan
proses
perilaku
untuk
mendapatkan
pengetahuan secara umum, keterampilan, sikap,
meskipun sebagian besar sasaran yang telah
nilai dalam rangka mengembangkan diri secara
ditetapkan
dalam
rencana
umum.
terpenuhi,
relatif
rendahnya
dan
wawasan
kinerja
dapat
Kiggundu,
1989
(dalam
Teguh,
pengetahuan,
2004:271) mengartikan pernyataan di atas bahwa
yang dimiliki
pengembangan dilakukan agar pegawai sebagai
pegawai masih menjadi salah satu hambatan
sumber
yang dihadapi dalam rangka pelaksanaan kinerja
penggerak utama aktivitas organisasi dalam
organisasi yang meliputi tugas pokok dan fungsi
mencapai tujuannya, hal ini membutuhkan suatu
organisasi tersebut. Hal ini menjadi fenomena
pengetahuan
yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan
kesehatan dan gizi serta penurunan fertilitas dan
penelitian tentang pengembangan sumber daya
lain
manusia, dalam hal ini pendidikan dan pelatihan,
pengembangan sumber daya manusia, Louis
terhadap kinerja.
Emmenj
daya
manusia
dan
dipandang
keterampilan.
sebagainya
masuk
(dalam
sebagai
Meskipun
dalam
pengertian
Teguh,
2004:272)
mengemukakan bahwa pengembangan sumber
Rumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang masalah di
daya manusia lebih difokuskan pada pendidikan
atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
dan pelatihan. Notoatmodjo, 1992 (dalam Teguh,
adalah: “Apakah ada pengaruh pendidikan dan
2004:273) menyatakan pendidikan dan pelatihan
pelatihan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil
merupakan upaya untuk pengembangan sumber
di Kantor Camat Pontianak Selatan?”
daya manusia terutama untuk pengembangan intelektual dan kepribadian manusia.
Tujuan Penelitian Untuk menganalisis pengaruh pendidikan
4.
berkaitan dengan pengembangan perencanaan
Pontianak Selatan tahun 2011, dinyatakan bahwa
keterampilan,
2.
demikian,
Berdasarkan
Peraturan
Pemerintah
dan pelatihan terhadap kinerja Pegawai Negeri
Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan
Sipil di Kantor Camat Pontianak Selatan.
Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, tujuan pendidikan dan pelatihan adalah:
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dapat digunakan
a. Meningkatkan
sebagai tambahan referensi dan tempat berpijak
keterampilan,
bagi peneliti lain yang akan meneliti tema yang
melaksanakan
masih berkaitan di masa yang akan datang.
profesional dengan dilandasi kepribadian dan
Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan
etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi;
motivasi bagi peningkatan kinerja pegawai Kantor
Camat
memberikan
Pontianak
kepuasan
Selatan
kepada
sebagai penerima layanan publik.
dan
masyarakat
pengetahuan, dan
sikap
tugas
keahlian,
untuk
jabatan
dapat secara
b. Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa; c. Memantapkan pengabdian
sikap yang
dan
semangat
berorientasi
pada
3
Prodi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura
pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan
kepemimpinan, dan pengelolaan sumber daya
masyarakat;
manusia. Sedarmayanti (dalam Wardani, 2012)
d. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola
pikir
dalam
melaksanakan
tugas
menyatakan
bahwa
instrumen
pengukuran
pemerintahan umum dan pembangunan demi
kinerja merupakan alat yang dipakai untuk
terwujudnya kepemerintahan yang baik.
mengukur kinerja individu seorang pegawai
Menurut pendapat Goldstein dan Buxtun
yang meliputi prestasi kerja, keahlian, perilaku,
(dalam Mangkunegara, 2006:69) ada empat
dan kepemimpinan. Penilaian kinerja pegawai
kriteria yang dapat digunakan sebagai pedoman
negeri sipil di Indonesia dilakukan dengan
dari ukuran kesuksesan pendidikan dan pelatihan
berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 43
yaitu kriteria pendapat, kriteria belajar, kriteria
Tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-
perilaku, dan kriteria hasil. Berdasarkan empat
Undang Nomor 8 Tahun 1974 jo. Peraturan
kriteria di atas, peneliti akan menggunakan tiga
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang
kriteria sebagai indikator untuk mengukur
Penilaian Pelaksanaan PNS. Unsur penilaian
variabel pendidikan dan pelatihan, yaitu:
yang
a. Kriteria pendapat, didasarkan pada pendapat
Pelaksanaan Pekerjaan (DP3), adalah sebagai
peserta pendidikan dan pelatihan mengenai
berikut: kesetiaan, prestasi kerja, tanggung
program pelatihan yang meliputi materi yang
jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa,
diberikan, metode yang digunakan, dan
dan kepemimpinan.
dalam
Daftar
Penilaian
Berdasarkan pendekatan peneliti terhadap
situasi pelatihan. b. Kriteria belajar, dapat diperoleh dengan menggunakan
tertuang
tes
tes
syarat-syarat indikator kinerja dan dengan
skill dan
mempertimbangkan pendapat dari Dwiyanto
pengetahuan,
keterampilan yang mengukur
pendapat Sedarmayanti (2008:196) mengenai
(dalam
kemampuan peserta. c. Kriteria perilaku, dapat diperoleh dengan menggunakan tes keterampilan kerja. Mengenai kinerja, Prawirosentono, 1999
kesulitan
Tangkilisan, dalam
2007:170)
mengukur
mengenai
kinerja
dalam
organisasi publik serta dengan mengacu pada tiga dari empat indikator kinerja menurut
(dalam Widodo, 2006:78) menyimpulkan bahwa
Sedarmayanti (dalam Wardani, 2012)
yaitu
pengertian kinerja yaitu suatu hasil kerja yang
prestasi kerja, keahlian, dan perilaku, maka
dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok
peneliti hanya menggunakan tiga indikator dari
orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan
delapan indikator kinerja menurut DP3, yaitu:
wewenang dan tanggung jawab masing-masing,
a. Prestasi kerja, yaitu hasil kerja yang dicapai
organisasi
oleh pegawai dalam melaksanakan tugas
bersangkutan secara legal, tidak melanggar
yang dibebankan kepadanya. Umumnya,
hukum, dan sesuai dengan moral dan etika. Ruky
prestasi kerja dipengaruhi oleh kecakapan,
(dalam Tangkilisan, 2007:180) mengidentifikasi
pengalaman
faktor-faktor
negeri sipil yang bersangkutan.
dalam
rangka
mencapai
yang
tujuan
berpengaruh
langsung
terhadap tingkat pencapaian kinerja organisasi,
b. Tanggung
dan
kesungguhan
jawab,
sebagai
pegawai
bagian
dari
yaitu : teknologi, kualitas input, kualitas
perilaku, yaitu kesanggupan pegawai dalam
lingkungan
menyelesaikan
fisik,
budaya
organisasi,
pekerjaan
tugas
yang
4
Syaiful Rahman
Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Camat Pontianak Selatan Kota Pontianak
diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya
variabel terikat, maka jenis penelitian yang
dan tepat pada waktunya serta berani
digunakan
menanggung risiko atas keputusan yang telah
Adapun paradigma penelitian yang digunakan
diambil atau tindakan yang dilakukannya.
adalah paradigma penelitian kuantitatif. Populasi
c. Kerjasama, sebagai bagian dari keahlian,
dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di
adalah
penelitian
korelasional.
untuk
Kantor Camat Pontianak Selatan, yaitu 23 orang
dalam
pegawai negeri sipil. Teknik penentuan sampel
ditentukan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sehingga mencapai daya guna dan hasil guna
sampling jenuh, karena jumlah populasi yang
yang sebesar-besarnya.
kurang dari 30 orang (Sugiyono, 2011:126).
yaitu
kemampuan
bekerjasama
dengan
menyelesaikan
pegawai orang
tugas
Simanjuntak
lain
yang
(dalam
Sedarmayanti,
Teknik
yang
peneliti
gunakan
dalam
2001:20) menegaskan bahwa pendidikan dan
pengumpulan data meliputi tiga teknik, yaitu
pelatihan merupakan salah satu faktor yang besar
wawancara,
penyebaran
kuesioner
dan
pengaruhnya
dokumentasi.
Wawancara
dilakukan
untuk
terhadap
kinerja,
selain
keterampilan, disiplin kerja, sikap dan etika,
mendapatkan informasi awal mengenai kinerja
motivasi,
tingkat
Pegawai Negeri Sipil di Kantor Camat Pontianak
penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan
Selatan. Teknik penyebaran kuesioner dilakukan
iklim kerja, hubungan individual, teknologi,
dengan
sarana
kesempatan
responden secara acak dan diisi secara mandiri
berprestasi dan kebijakan pemerintah secara
oleh responden. Teknik dokumentasi digunakan
menyeluruh. Peter Drucker (dalam Wahyuningrum,
untuk memperoleh data tertulis seperti buku
2008) juga mengemukakan bahwa pendidikan
pedoman dan laporan yang berkaitan dengan
dan program pelatihan merupakan salah satu
variabel penelitian. Untuk mengetahui korelasi
faktor penunjang kinerja, selain faktor gizi,
antara variabel bebas dan variabel terikat peneliti
nutrisi dan kesehatan, motivasi, kesempatan kerja,
menggunakan teknik korelasi Pearson Product
kebijakan ekstern, dan pengembangan secara
Moment, yaitu:
gaji
dan
produksi,
kesehatan,
manajemen,
terpadu. Adapun alur pikir yang peneliti kembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Kinerja (Y)
Pendidikan dan Pelatihan (X) Goldstein dan Buxtun (Mangkunegara, 2006:69) 1. Kriteria pendapat 2. Kriteria belajar 3. Kriteria perilaku
rᵪᵧ =
langsung
kepada
nƩXᵢYᵢ − (ƩXᵢ)(ƩYᵢ) {nƩXᵢ! – (ƩXᵢ)! }{nƩYᵢ! − (ƩYᵢ)! } Analisis
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) PNS 1. Prestasi kerja 2. Tanggung jawab 3. Kerjasama
memberikannya
data
penghitungan
dilanjutkan
koefisisen
dengan
determinasi
berdasarkan rumus berikut: D = (rᵪᵧ)! x 100% Selanjutnya,
untuk
menganalisis
pengaruh variabel bebas terhadap variabel Hipotesis Ha = Ada pengaruh (X) terhadap (Y) Ho = Tidak ada pengaruh (X) terhadap (Y)
terikat, dilakukan dengan teknik analisis regresi linier sederhana, yaitu (Sugiyono:2008):
Gambar 1. Alur Pikir Penelitian
Ŷ = a + bX
2. Metode Penelitian Untuk
menemukan
Keterangan: hubungan
dan
menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap
5
Prodi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura
Ŷ =
Subyek/nilai dalam variabel dependen
kategori baik. Hasil ini menunjukkan bahwa
yang diprediksikan. a
menunjukkan pegawai dengan kinerja pada
Pegawai Negeri Sipil di Kantor Camat Pontianak
= Harga Ŷ bila X = 0 (harga konstan).
Selatan
b = Koefisien regresi, menunjukkan angka
dapat
memberikan
jaminan
akan
peningkatan atau penurunan variabel
pencapaian visi dan misi organisasi yang sesuai
terikat yang didasarkan pada variabel bebas.
dengan harapan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
X = Subyek pada variabel bebas yang
menggunakan analisis regresi linier sederhana.
mempunyai nilai tertentu. pengaruh
Analisis ini digunakan untuk menganalisis
pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja maka
pengaruh variabel bebas terhadap variabel
digunakan uji t. Hal ini untuk melihat pengaruh
terikat, seberapa jauh perubahan nilai variabel
positif variabel pendidikan dan pelatihan secara
terikat bila nilai variabel bebas mengalami
individual terhadap kinerja. Untuk menentukan
perubahan. Untuk mendapatkan hasil yang cepat
diterima atau ditolaknya hipotesis adalah dengan
dan akurat, peneliti menggunakan aplikasi SPSS
membandingkan hasil thitung dengan ttabel. Jika
V.16 dalam analisis tersebut.
Untuk
menguji
hipotesis
Berikut adalah hasil penghitungan regresi
thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, yaitu terdapat pengaruh variabel bebas terhadap
linier sederhana dengan aplikasi SPSS V.16.
variabel terikat. Untuk mendapatkan hasil yang
Tabel 1. Model Summary
cepat dan akurat, peneliti menggunakan program SPSS V.16 dalam penghitungan dan analisis Model
data. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan
hasil
pengolahan
data
kuesioner diketahui bahwa sebagian besar dari responden,
yaitu
sebanyak
R Square
.452a
Adjusted R Std. Error of Square the Estimate
.204
.166
5.79950
a. Predictors: (Constant), Variabel X Sumber : Hasil penghitungan SPSS V.16 Tabel di atas menunjukkan nilai korelasi
responden
dan koefisien determinasi. Analisis korelasi
(60,87%) menilai pendidikan dan pelatihan yang
digunakan untuk mengetahui hubungan antara
telah didapatkan berada pada kategori sangat
pendidikan
baik,
(39,13%) lainnya
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa
memberikan penilaian pada kategori baik. Hasil
nilai korelasi (R) adalah sebesar 0,452. Setelah
ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan
membandingkan
dan pelatihan kepada Pegawai Negeri Sipil di
dengan N=23 dan taraf 5%, yaitu sebesar 0,413,
Kantor Camat Pontianak Selatan telah berjalan
diketahui bahwa nilai Rhitung > Rtabel, maka dapat
sesuai harapan dan dapat memberikan jaminan
diartikan bahwa terdapat hubungan antara
adanya peningkatan kinerja dari pegawai. Untuk
pendidikan
indikator kinerja diketahui bahwa sebagian besar
Pegawai Negeri Sipil di Kantor Camat Pontianak
dari responden, yaitu sebanyak 13 responden
Selatan.
dan 9 responden
14
1
R
dan
dan
pelatihan
nilai
dengan
kinerja.
Rhitung dengan
pelatihan
dengan
Rtabel
kinerja
(56,52%) menunjukkan bahwa sebagian besar
Selanjutnya, untuk memberi interpretasi
Pegawai Negeri Sipil di Kantor Camat Pontianak
terhadap kuatnya hubungan itu, digunakan
Selatan mempunyai kinerja yang sangat baik.
pedoman berikut :
Sepuluh
responden
(43,48%)
lainnya
6
Syaiful Rahman
Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Camat Pontianak Selatan Kota Pontianak
Tabel 2. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599 0,60 – 0,799
Sedang Kuat
tabel
di
atas,
Model
1 (Constant) Variabel X
0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2008:214) Berdasarkan
Tabel 3. Regresi Sederhana Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta 32.867 14.094 .503
.217
Sig .
t
2.332 .030
.452 2.322 .030
a. Dependent Variable: Variabel Y Sumber : Hasil penghitungan SPSS V.16 dapat
Tabel
di
atas adalah hasil
yang
diketahui hasil Rhitung berada pada interval
diperoleh dari penghitungan dengan SPSS V.16
koefisien 0,40 – 0,599. Hal ini menunjukkan
untuk
bahwa hubungan antara pendidikan dan pelatihan
persamaan regresi, yaitu:
dengan kinerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor
Y = a + bX à Y = 32,867 + 0,503X
Camat Pontianak Selatan pada tingkat sedang.
Keterangan:
Setelah mengetahui adanya hubungan antara kedua variabel, analisis dilanjutkan 2
a
mengetahui
dan
menyusun
sebuah
= nilai konstanta
b = koefisien regresi
dengan melihat nilai koefisien determinasi (R ).
Y = Variabel Terikat ( Kinerja)
Berdasarkan tabel Model Summary di atas, dapat
X = Variabel Bebas (Pendidikan dan Pelatihan)
2
diketahui bahwa nilai R adalah sebesar 0,204,
Berdasarkan persamaan regresi di atas, nilai
artinya pendidikan dan pelatihan memberikan
konstanta artinya bila pendidikan dan pelatihan
sumbangan pengaruh sebesar 20,4% terhadap
bernilai 0, maka nilai kinerja adalah sebesar 32,867.
kinerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Camat
Untuk koefisien regresi, menunjukkan bahwa
Pontianak Selatan dan
sisanya, yaitu 79,6%,
bila nilai pendidikan dan pelatihan mengalami
dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.
kenaikan atau bertambah 1, maka kinerja akan
Berdasarkan
pendapat
Simanjuntak
mengalami peningkatan dan bertambah 0,503.
(dalam Sedarmayanti, 2001:20), faktor yang
Koefisien regresi yang bernilai positif berarti
berpengaruh terhadap kinerja selain pendidikan
bahwa semakin besar nilai pendidikan dan
dan pelatihan, meliputi keterampilan, disiplin
pelatihan, maka semakin besar pula nilai kinerja.
kerja, sikap dan etika, motivasi, gaji dan
Untuk
menguji
hipotesis
pengaruh
kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial,
pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja maka
lingkungan
dan
individual,
teknologi,
manajemen,
iklim
hubungan
digunakan uji t. Berdasarkan tabel regresi
sarana
produksi,
sederhana, diketahui bahwa thitung variabel
dan
pendidikan dan pelatihan (X) adalah sebesar
menyeluruh.
2,322, sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5%
Faktor-faktor tersebut diduga dapat menjadi
dengan dk=23 adalah 1,714. Oleh karena thitung >
faktor
yang
ttabel (2,322 > 1,714), maka H0 ditolak dan Ha
sumbangan pengaruh terhadap
diterima, yaitu ada pengaruh pendidikan dan
kinerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Camat
pelatihan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil
Pontianak Selatan.
di Kantor Camat Pontianak Selatan.
kebijakan
lain
memberikan
kesempatan
kerja,
pemerintah
di
luar
berprestasi
secara
penelitian
ini
7
Prodi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura
D. SIMPULAN DAN KETERBATASAN STUDI
yang sebesar-besarnya atas kesediaannya menjadi
1. Simpulan Berdasarkan Product
Moment,
Pearson
hasil
analisis
dapat
diketahui
bahwa
hubungan pendidikan dan pelatihan dengan kinerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Camat Pontianak Selatan berada pada kategori sedang. Hasil analisis regresi sederhana dan uji t juga menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan memberikan pengaruh positif terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Camat Pontianak Selatan. Hal ini menunjukkan adanya kesesuaian antara hasil penelitian dengan kajian teori dan kerangka pikir penelitian, yang menunjukkan bahwa
pendidikan
dan
pelatihan
memiliki
hubungan dan berpengaruh terhadap kinerja. 2. Keterbatasan Studi Pemahaman peneliti yang masih lemah tentang metodologi penelitian menjadi salah satu kendala dalam penelitian dan menghambat proses penyelesaian penelitian. Penelitian ini dirasa belum memadai, karena hanya mencakup 1 faktor pengaruh. Hal ini dapat dilihat dari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja yang tidak diteliti dalam penelitian ini, seperti keterampilan, disiplin kerja, sikap dan etika, motivasi, gaji dan kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, hubungan individual, teknologi, kesempatan
sarana
produksi,
berprestasi
dan
manajemen, kebijakan
pemerintah secara menyeluruh. Berdasarkan hal di atas, untuk peneliti berikutnya diharapkan agar dapat menyempurnakan penelitian ini dengan menelti faktor-faktor di atas. 3.
beserta jajarannya, peneliti memberikan apresiasi
Apresiasi Peneliti memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang membantu proses penelitian dari awal hingga akhir. Khusus kepada Camat Pontianak Selatan Kota Pontianak
fasilitator dalam proses penelitian. Akhir kata, semoga penelitian ini bermanfaat. DAFTAR PUSTAKA Mangkunegara, Anwar. 2006. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama. Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju. ------. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. ------. 2011. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta. Tangkilisan, Hessel. 2007. Manajemen Publik. Jakarta: Grasindo. Teguh, Ahmad (Ed), Memahami Good Governance Dalam Perspektif Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Gava Media, 2004). Tohardi, Ahmad (Ed), Pedoman Penulisan Skripsi Program Studi Ilmu Pemerintahan, (Pontianak: Prodi IP, 2012). Widodo, Joko. 2006. Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja. Malang: Bayumedia Publishing. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Camat Pontianak Selatan Tahun 2011. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan PNS. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil. Wahyuningrum, 2008, Hubungan Kemampuan, Kepuasan Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Pegawai Di Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan, Tesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang. Melalui
, (22/05/2012). Wardani, Nesya A, 2012, Analisis Kinerja Pegawai Di Sekretariat DPRD Provinsi Banten,Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang. Melalui , 24/10/2012).
8