Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT MATAN HILIR SELATAN KABUPATEN KETAPANG Oleh: NAZARUDIN NIM. E42012042 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016 E-mail :
[email protected]
Abstrak Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Matan Hilir Selatan Kabupaten Ketapang. Judul skripsi ini diangkat berdasarkan dari fenomena-fenomena sosial mengenai motivasi pegawai di Kantor Camat Matan Hilir Selatan Kabupaten Ketapang. Kinerja pegawai pemerintah di Kantor Camat Matan Hilir Selatan dinilai belum optimal sehingga diperlukan adanya motivasi agar dapat meningkatkan kinerjanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan angket kepada 24 responden. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan program komputer Statistical Product and Service Solutions (SPSS) V.18. Hasil penelitian ini adalah ada pengaruh yang positif antara motivasi terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Matan Hilir Selatan. Koefisien korelasi dari kedua variabel penelitian ini yaitu sebesar 0,868. Berdasarkan nilai koefisien determinasi menunjukkan bahwa ada pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Matan Hilir Selatan sebesar 75,4%, sedangkan 24,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata-kata Kunci : Motivasi, Kinerja, Pegawai
EFFECT OF MOTIVATION ON PERFORMANCE LOCAL GOVERNMENT REFORM IN THE DISTRICT OFFICE MATAN HILIR SELATAN OF KETAPANG REGENCY Abstract This script aims to determine effect motivation on performance local government reform in the District Office Matan Hilir Selatan of Ketapang Regency. This title related from social phenomena regarding work motivation of local government officials in the District Office Matan Hilir Selatan of Ketapang. Performance of local government officials in the District Office Matan Hilir Selatan of Ketapang Regency not considered optimal so needed the motivationin order to improve its performance. This study use quantitative research methods with 24 respondent. The results of the data analysis using the computer program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) V.18. The results is a positive correlation between motivation to work on the performance of local government in the District Office Matan Hilir Selatan of Ketapang Regency. Correlation coefficient of these two variables is equal to 0,868. Based coefficient value determination shows that there are significant performance motivation on employee performance in the District Office Matan Hilir Selatan of Ketapang Regency by 75,4%, while 24,6% is influenced by other factors not examined in this study. Keywords : Motivation, Performance, Local Government Reform
1 NAZARUDIN, NIM. E42012042 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
sekali diperhatikan karena nilai
A. PENDAHULUAN
motivasi 1.
yang
terdapat di dalamnya merupakan
Latar Belakang Penelitian Dalam
dan aspek-aspek
perkembangan
mekanisme kerja
yang menjadi
kemajuan tentunya tidak terlepas
kekuatan serta dorongan bagi setiap
dari
pegawai di dalam meningkatkan
keberhasilan
pembangunan
yang dilaksanakan disegala bidang. Perkembangan
kinerjanya.
tersebut
Kecamatan
merupakan
menyebabkan semakin baik suatu
sistem pemerintahan yang terdapat
dinas atau kantor, semua itu tidak
di Indonesia dan menjadi ujung
terlepas
yang
tombak dari pemerintahan daerah
tersebut
yang langsung berhadapan dengan
sehingga lembaga akan mencapai
masyarakat luas. Citra birokrasi
tujuan yang telah direncanakan.
pemerintahan secara keseluruhan
Pegawai memegang peranan penting
akan banyak ditentukan oleh kinerja
dalam
organisasi
tanpa
menggerakkan
pegawai lembaga
menentukan
keberhasilan
tersebut.
Kecamatan
suatu lembaga dalam pelaksanaan
sebagai instansi pelayanan publik
pekerjaannya.
dituntut untuk memperbaiki dan
Tujuan
utamanya
adalah untuk menghasilkan kualitas
senantiasa
kerja yang lebih baik.
serta mengantisipasi perkembangan
Dalam kinerja terdapat 3
melakukan
reformasi
masyarakat yang terjadi.
faktor yang mempengaruhi kinerja,
Kecamatan
Matan
Hilir
yaitu motivasi, kemampuan kerja
Selatan adalah salah satu dari dua
dan lingkungan kerja. Pegawai yang
puluh
memiliki motivasi yang tinggi, akan
Kabupaten Ketapang. Berdasarkan
memacu kepuasan kerja yang tinggi
fenomena-fenomena yang terjadi di
pula. Karena dengan kepuasan kerja
Kantor Camat Matan Hilir Selatan
yang
mampu
Kabupaten Ketapang di mana terjadi
meningkatkan tingkat produktivitas
suatu penurunan tingkat kinerja
kerja sehingga tujuan akan tercapai
pegawai pada organisasi Kecamatan
dengan
yang
Matan Hilir Selatan, dari penurunan
diharapkan. Oleh karena itu, semua
tersebut terdapat fenomena yang
permasalahan
membuat kinerja pegawai menurun
dengan
tinggi
baik
akan
seperti
yang
masalah
apa
berhubungan
motivasi
perlu
kecamatan
yang
ada
di
sehingga di dalam penyelesaian 2
NAZARUDIN, NIM. E42012042 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
pekerja menjadi tidak optimal yang
yang kurang sehingga hal tersebut
dibuktikan antara lain yaitu:
menghasilkan hasil kinerja yang
1.
Masih adanya pegawai yang
kurang. Karenanya setiap aparatur
kurang
pemerintah
teliti
di
mengerjakan sehingga
dalam
pekerjaannya
sering
kali
masih
hasil
kinerjanya,
salah
satunya
Untuk
mendukung
Ditemukannya pegawai yang
pelaksanaan pekerjaannya, setiap
masih
menunda-nunda
pegawai harus senantiasa memiliki
pekerjaanya sehingga pekerjaan
pemahaman yang baik mengenai
tersebut
pada
tugas, pokok dan fungsinya. Dengan
sehingga
demikian, hasil evaluasi kinerja
menghambat proses di dalam
kegiatan Kecamatan Matan Hilir
kinerja;
Selatan Kabupaten Ketapang sesuai
Masih adanya pegawai yang
Laporan
Akuntabilitas
tidak
Instansi
Pemerintah
(LAKIP)
bahwa
program
tidak
selesai
waktunya
3.
meningkatkan
dengan peningkatan motivasi.
terdapat kesalahan; 2.
perlu
bersungguh-sungguh
Kinerja
mematuhi peraturan efektif jam
melaporkan
kerja. Pegawai yang seperti ini
pelayanan administrasi perkantoran
biasanya yang berdomisili di
mempunyai nilai output dengan
luar Kecamatan Matan Hilir
katagori hanya 64%. Berdasarkan
Selatan;
pengukuran
tersebut
dapat
disimpulkan
sementara
bahwa
Kondisi
tersebut
menimbulkan permasalahan, apakah
kinerja
dengan keadaan ini kinerja dapat
Selatan Kabupaten Ketapang dalam
berjalan dengan hasil yang baik dan
melaksanakan program pelayanan
optimal. Dalam organisasi pasti
administrasi
selalu menuntut bagi pegawainya
dengan rencana dan hasil yang
untuk
diinginkan belum tercapai secara
selalu
memberikan
hasil
kinerja yang baik demi mewujudkan
Kecamatan
Matan
perkantoran
Hilir
sesuai
optimal.
tujuan organisasi tersebut. Namun
Berdasarkan pemaparan di
pada kenyataannya, hal tersebut
atas
tidak semudah yang kita pikirkan,
melakukan penelitian tersebut di
ini
setiap
Kantor Camat Matan Hilir Selatan
individu didasarkan oleh motivasi
Kabupaten Ketapang dengan judul :
dikarenakan
kinerja
peneliti
tertarik
untuk
3 NAZARUDIN, NIM. E42012042 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
“Pengaruh
Motivasi
Terhadap
Kinerja Pegawai di Kantor Camat
4. Manfaat Penelitian 1) Manfaat Teoritis
Matan Hilir Selatan Kabupaten
Manfaat teoritis dari penelitian ini
Ketapang”.
diharapkan
dapat
bermanfaat
berguna
untuk
dan
menambah
pengetahuan serta perkembangan
2. Rumusan Permasalahan Adapun rumusan masalah
Ilmu Pemerintahan secara umum,
pada penelitian ini adalah “Apakah
khususnya yang berkaitan dengan
Ada Pengaruh Motivasi Terhadap
motivasi terhadap kinerja pegawai.
Kinerja Pegawai di Kantor Camat Matan
Hilir
Selatan
2) Manfaat Praktis
Kabupaten
1) Dapat
Ketapang?”
memberikan
masukkan
dan
bahan
kajian
bagi
instansi terkait dalam hal ini bagi
3. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang
pemerintah
Matan
Hilir
masalah dan rumusan masalah di
penelitian
atas, peneliti mempunyai tujuan
mampu
yang
hendak
untuk
dengan baik.
Adapun
tujuan
penelitian
yang
hendak
dicapai
adalah sebagai berikut : 1.
melaksanakan
2) Sebagai
Hasil
diharapkan
mendorong
dalam
ini.
Selatan. ini
dicapai
penelitian
Kecamatan
bahan
instansi tugas
rujukan
penelitian bagi peneliti lain
Untuk
melihat
motivasi
kantor
Camat
Matan
di
yang
Hilir
akan meneliti
dengan
judul yang sama.
Selatan Kabupaten Ketapang. 2.
Untuk
mengetahui
pegawai
secara
Kantor
Camat
kinerja
individu Matan
di
Hilir
B. TEORI DAN METODOLOGI
Selatan Kabupaten Ketapang. 3.
Untuk
mengungkapkan
pengaruh
motivasi di
terhadap
kinerja
pegawai
Camat
Matan Hilir Selatan
Kabupaten Ketapang.
Kantor
1.
Teori 1) Konsep Kinerja Menurut
Robbins
(dalam
Amins,
2009:45)
kinerja
merupakan
tolak
ukur 4
NAZARUDIN, NIM. E42012042 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
keberhasilan dalam melakukan
Menurut Mc.Clelland’s (dalam
suatu pekerjaan.
Bangun, 2009:145) indikator motivasi sebagai berikut :
2) Indikator Kinerja Pegawai
a. Kebutuhan akan berprestasi
Menurut Hodges & Kuratko
b. Kebutuhan akan afiliasi
(dalam
c. Kebutuhan akan kekuasaan
Amin,
2009:96),
indikator kinerja yaitu kuantitas kerja,
kualitas
kerja,
6) Faktor
dan
Yang
Mempengaruhi
Motivasi
pemanfaatan waktu.
Menurut Saydam (2000:370)
3) Faktor-faktor
yang
motivasi
sebagai
proses
Mempengaruhi Kinerja
psikologi dalam diri seseorang
Menurut Griffin (dalam Sule
akan dipengaruhi oleh beberapa
dan
faktor. Faktor-faktor tersebut
Saefullah,
2005:235)
kinerja terbaik ditentukan oleh
dapat dibedakan atas :
3 faktor, yaitu :
a. Faktor internal yang terdapat
a. Motivasi, yaitu yang terkait dengan
lingkungan
pada
untuk
karyawan
itu
sendiri.
melakukan pekerjaan. b. Kemampuan,
diri
b. Faktor eksternal yang berasal yaitu
dari luar diri karyawan.
kapabilitas dari tenaga kerja atau SDM untuk melakukan
2.
Metode Penelitian Penelitian
pekerjaan.
dengan
judul
c. Lingkungan pekerjaan, yaitu
Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja
sumber daya dan situasi yang
Pegawai di Kantor Camat Matan
dibutuhkan untuk melakukan
Hilir Selatan Kabupaten Ketapang
suatu pekerjaan tersebut.
ini
menggunakan
4) Konsep Motivasi Menurut
dilaksanakan
Mangkunegara
eksplanasi
dengan
jenis
dengan
penelitian analisa
data
(2005:61), motivasi merupakan
secara kuantitatif yang bertujuan
kondisi
yang
untuk melihat motivasi di kantor
karyawan
Camat Matan Hilir Selatan, untuk
yang terarah atau tertuju untuk
mengetahui kinerja pegawai secara
mencapai tujuan organisasi.
individu di Kantor Camat Matan
atau
menggerakan
energi diri
5) Indikator Motivasi
Hilir
Selatan,
dan
untuk 5
NAZARUDIN, NIM. E42012042 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
mengungkapkan pengaruh motivasi
a.
Apabila
jawaban
“1”
tidak
terhadap kinerja pegawai di Kantor
pernah/kurang baik diberi nilai
Camat Matan Hilir Selatan.
1. b.
Apabila jawaban “2” kadangkadang/cukup baik
C. HASIL
PENELITIAN
diberi nilai 2
DAN c.
PEMBAHASAN
Apabila
jawaban
“3”
sering/baik diberi nilai 3 Penelitian ini menggunakan variabel
d.
Apabila
jawaban
“4”
bebas yaitu motivasi dan variabel terikat
selalu/sangat baik
yaitu kinerja pegawai kemudian akan
4
peneliti bahas dengan menggunakan teori
Pernyataan
oleh Griffin (dalam Sule dan Saefullah,
motivasi kerja adalah 8 orang
2005:235) yang menyatakan bahwa salah
(33,33%) dengan katagori cukup
satu yang mempengaruhi kinerja adalah
baik;
motivasi.
katagori baik; dan 4 orang (16,67%)
1.
dengan katagori sangat baik. Jika
Variabel Motivasi (X) Variabel
responden
orang
tentang
(50%)
dengan
(X)
melihat skor rata-ratanya adalah
yang
9,25 (222/24) dan termasuk pada
kinerja
katagori baik. Berdasarkan penilaian
pegawai, dengan demikian dapat
sebagian besar responden maupun
dikatakan
peningkatan
skor rata-rata mengenai variabel
motivasi di Kantor Camat Matan
motivasi di Kantor Camat Matan
Hilir Selatan akan meningkatkan
Hilir Selatan Kabupaten Ketapang,
peningkatan
kinerja
masuk dalam katagori baik. Dengan
pula
demikian, dapat dikatakan bahwa
sebaliknya. Untuk melihat motivasi
para aparatur di Kantor Camat
yang ada di Kantor Camat Matan
Matan Hilir Selatan di Kabupaten
Hilir Selatan, peneliti memberikan
Ketapang sudah memiliki masing-
alternatif jawaban dengan masing-
masing indikator yang merupakan
masing jawaban memiliki skor.
karakteristik dari setiap variabel.
Adapun skor yang diberikan pada
Secara lebih rinci, variabel motivasi
alternatif jawaban adalah sebagai
di
berikut:
Selatan Kabupaten Ketapang dapat
merupakan
variabel
mempengaruhi
pegawainya
motivasi
12
diberi nilai
variabel
bahwa
pada dan
begitu
Kantor
Camat
Matan
Hilir
6 NAZARUDIN, NIM. E42012042 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
dijelaskan
melalui
indikator-
indikator berikut ini :
bekerja
keras
kemampuannya
menggunakan demi
mencapai
prestasi kerja yang optimal dalam a.
Indikator Kebutuhan akan
pekerjaannya.
Prestasi Kebutuhan akan prestasi
dalam
b. Indikator Kebutuhan akan
penelitian ini sebagai indikator yang
Afiliasi
mengacu
Kebutuhan akan afiliasi ini akan
pada
kebutuhan
yang
mendorong seseorang untuk bekerja
meningkatkan
keras
seseorang
menggunakan
kemampuan
semangat
karena
kerja
setiap
orang
demi mencapai prestasi kerja yang
menginginkan dan membutuhkan
optimal.
adanya kerjasama atau kebersamaan
pernyataan
responden
tentang kebutuhan akan prestasi
dengan
adalah 4 orang (16,67%) dengan
menghasilkan kinerja yang optimal.
katagori
bahwa
cukup
baik;
7
orang
orang
lain
pernyataan
responden
(29,17%) dengan katagori baik; dan
tentang
13 orang (54,17%) dengan katagori
adalah 3 orang (12,5%) dengan
sangat baik. Jika melihat skor rata-
katagori kurang baik; 7 orang
rata
dari
kebutuhan
sehingga
akan
afiliasi
keseluruhan
penilaian
(29,17%) dengan katagori cukup
mengenai
indikator
baik; 9 orang (37,5%) dengan
kebutuhan akan prestasi ini, maka
katagori baik; dan 5 orang (20,8%)
skor
dengan katagori sangat baik. Jika
responden
rata-ratanya
adalah
9,25
(222/24) dan termasuk pada katagori
melihat
sangat baik. Berdasarkan penilaian
keseluruhan
sebagian besar responden maupun
mengenai indikator kebutuhan akan
skor rata-rata mengenai indikator
afiliasi ini, maka skor rata-ratanya
kebutuhan akan prestasi di Kantor
adalah 8,05 (193/24) dan termasuk
Camat
Selatan
pada katagori baik. Berdasarkan
Kabupaten Ketapang masuk dalam
penilaian sebagian besar responden
katagori
Dengan
maupun skor rata-rata mengenai
demikian, dapat dikatakan bahwa
indikator kebutuhan akan afiliasi di
para aparatur Kantor Camat Matan
Kantor Camat Matan Hilir Selatan
Hilir Selatan Kabupaten Ketapang
Kabupaten Ketapang, masuk dalam
memiliki dorongan yang kuat untuk
katagori baik. Dengan demikian,
Matan
sangat
Hilir
baik.
skor
rata-rata
penilaian
dari
responden
7 NAZARUDIN, NIM. E42012042 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
dapat dikatakan bahwa para aparatur
2.
Variabel Kinerja Pegawai (Y)
Kantor Camat Matan Hilir Selatan
Variabel
Kabupaten Ketapang memiliki rasa
merupakan
ingin
Kantor Camat Matan Hilir Selatan
bekerjasama
dengan
baik
kinerja
pegawai
kinerja
(Y)
aparatur
dalam menjalankan pekerjaannya.
Kabupaten
c.
melaksanakan tugas-tugasnya sesuai
Indikator Kebutuhan akan
dengan
Kekuasaan Kebutuhan
akan
tupoksinya.
dalam
Pernyataan
ini
responden tentang kinerja pegawai
untuk
adalah 10 orang (41,67%) dengan
semua
katagori cukup baik; 11 orang
mencapai
(45,83%) dengan katagori baik; dan
kekuasaan atau kedudukan yang
3 orang (12,5%) dengan katagori
diinginkannya.
sangat baik. Jika melihat skor rata-
mendorong
kekuasaan
Ketapang
di
seseorang
mengarahkan kemampuannya
untuk
pernyataan
responden tentang kebutuhan akan
rata
kekuasaan 12 orang (50%) dengan
responden mengenai variabel ini,
katagori
orang
maka skor rata-ratanya adalah 23,37
(29,17%) dengan katagori baik; dan
(561/24) dan termasuk pada katagori
5 orang (20,83%) dengan katagori
baik. Secara lebih rinci, variabel
sangat baik. Jika melihat skor rata-
kinerja pegawai di Kantor Camat
rata
dari
cukup
baik;
7
keseluruhan
penilaian
Matan
mengenai
indikator
Ketapang dapat diperjelas melalui
kebutuhan akan kekuasaan ini, maka rata-ratanya
adalah
Hilir
Selatan
penilaian
keseluruhan
responden
skor
dari
Kabupaten
indikator-indikator berikut ini :
7,8
(187/24) dan termasuk pada katagori
a. Indikator Kuantitas
baik.
dapat
Indikator kuantitas ini berkaitan
aparatur
dengan jumlah pekerjaan yang harus
Kantor Camat Matan Hilir Selatan
diselesaikan atau dicapai aparatur di
Kabupaten
memiliki
Kantor Camat Matan Hilir Selatan
dorongan yang cukup baik untuk
Kabupetan Ketapang. Pernyataan
bekerja
dalam
responden tentang kuantitas adalah
menyelesaikan pekerjaannya guna
11 orang (45,83%) dengan katagori
mendapatkan
cukup baik; 9 orang (37,5%) dengan
Dengan
dikatakan
demikian,
bahwa
para
Ketapang
lebih
giat
kekuasaan
kedudukan yang diinginkan.
dan
katagori baik; dan 4 orang (16,67%) dengan katagori sangat baik. Jika 8
NAZARUDIN, NIM. E42012042 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
melihat
skor
keseluruhan
rata-rata
penilaian
dari
keseluruhan
penilaian
responden
responden
mengenai indikator kualitas ini,
mengenai indikator kuantitas ini,
maka skor rata-ratanya adalah 7,92
maka skor rata-rata adalah 7,79
(190/24) dan termasuk pada katagori
(187/24) dan termasuk pada katagori
baik.
baik.
penilaian
dikatakan bahwa para aparatur di
sebagian besar responden maupun
Kantor Camat Matan Hilir Selatan
skor rata-rata mengenai indikator
Kabupaten
kuantitas di Kantor Camat Matan
menyelesaikan
Hilir Selatan Kabupaten Ketapang
sesuai dengan hasil yang dihatapkan
masuk ke dalam katagori baik.
dan mempunyai kualitas yang baik.
Berdasarkan
Dengan
demikian,
dapat
Ketapang
dapat
tugas-tugasnya
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa para aparatur di Kantor
c.
Camat
Indikator
Matan
Kabupaten
Indikator Ketepatan Waktu
Hilir
Selatan
Ketapang
dapat
berkaitan dengan sesuai tidaknya
tugas-tugasnya
dengan waktu yang direncanakan
menyelesaikan
ketepatan
dengan baik sesuai dengan volume
dalam
pekerjaan yang diembanya.
Pernyataan
waktu
penyelesaian responden
ini
pekerjaan. tentang
ketepatan waktu adalah 2 orang (8,33%) dengan katagori kurang
b. Indikator Kualitas Indikator
berkaitan
baik; 8 orang (33,33%) dengan
dengan mutu yang harus dihasilkan
katagori cukup baik; 12 orang (50%)
dan seberapa baik penyelesaian
dengan katagori baik; dan 2 orang
pekerjaan yang diselesaikan aparatur
(8,33%) dengan katagori sangat
di
baik. Jika melihat skor rata-rata dari
Kantor
Selatan Pernyataan
kualitas
ini
Camat
Matan
Kabupaten responden
Hilir
Ketapang.
keseluruhan
penilaian
responden
tentang
mengenai indikator ketepatan waktu
kualitas adalah 1 orang (4,17%)
ini, maka skor rata-ratanya adalah
dengan katagori kurang baik; 10
7,67 (184/24) dan termasuk pada
orang (41,67%) dengan katagori
katagori baik. Berdasarkan penilaian
cukup baik; 10 orang (41,67%)
sebagian besar responden maupun
dengan katagori baik; dan 3 orang
skor rata-rata mengenai indikator
(12,5%) dengan katagori sangat
ketepatan waktu di Kantor Camat
baik. Jika dilihat skor rata-rata dari
Matan
Hilir
Selatan
Kabupaten 9
NAZARUDIN, NIM. E42012042 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Ketapang masuk ke dalam katagori
variabel
baik.
dapat
hubungan dari variabel bebas dan
dikatakan bahwa para aparatur di
terikat adalah positif di mana tidak
Kantor Camat Matan Hilir Selatan
ada
Kabupaten
perhitungan yaitu 0,868. Hal ini
Dengan
demikian,
Ketapang
dapat
kinerja
tanda
pegawai.
negatif
pada
semakin
Arah
hasil
menyelesaikan dengan baik tugas-
menunjukan
tugasnya sesuai dengan waktu yang
motivasi,
ditetapkan.
kinerja yang dihasilkan pegawai di
semakin
tinggi
tinggi
pula
Kantor Camat Matan Hilir Selatan 3.
Pengaruh
Motivasi
Terhadap
Kabupaten Ketapang. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dengan
Kinerja Pegawai Untuk
membuktikan
demikian hipotesis diterima yang
hipotesis yang diajukan oleh peneliti
berbunyi “Ada pengaruh yang besar
yaitu apakah ada pengaruh motivasi
antara motivasi terhadap kinerja
terhadap kinerja pegawai di Kantor
pegawai di Kantor Camat Matan
Camat
Matan
Kabupaten
Hilir
Selatan
Hilir
Ketapang
dengan
Ketapang“.
melakukan uji Statistik. Analisis
Selatan
Kabupaten
Selanjutnya, untuk koefisien
statistik yang digunakan adalah
determinasi
analisis korelasi dan analisis regresi
menyatakan seberapa besar peran
sederhana. Analisis korelasi pada
variabel
penelitian
penelitian.
ini
digunakan
untuk
digunakan
terikat
untuk
dalam
Untuk
suatu
mengetahui
melihat kedekatan hubungan antara
besarnya peranan tersebut, maka
variabel
dapat
motivasi
dan
variabel
ditentukan
dengan
kinerja pegawai. Dalam penelitian
mengkuadratkan
ini analisis statistik menggunakan
korelasi
SPSS 18 for windows.
sehingga koefisien determinasi (KD)
Besarnya
nilai
kemudian
koefisien
skala
100%,
koefisiensi
= 0.868² x 100% = 0,754 x 100% =
korelasi adalah 0,868 dengan tingkat
75,4%. Dengan demikian, pengaruh
signifikasi 0,000. Hasil perhitungan
motivasi terhadap kinerja pegawai
ini menunjukkan adanya korelasi
di
yang sangat kuat antara variabel
Selatan Kabupaten Ketapang adalah
bebas dengan variabel terikat, yang
sebesar 75,4%, sedangkan sisanya
terdiri dari variabel motivasi dan
yaitu sebesar 24,6% dipengaruhi
Kantor
Camat
Matan
Hilir
10 NAZARUDIN, NIM. E42012042 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
faktor-faktor lain yang tidak diteliti
dengan skor rata-rata 25,08 (602/24)
dalam penelitian ini. Faktor-faktor
dan termasuk pada katagori baik.
lain yang tidak diteliti meliputi
2.
Variabel
kedua
yaitu
kinerja
kemampuan kerja dan lingkungan
pegawai sebagai variabel terikat
kerja.
yang
dipengaruhi
oleh
variabel
motivasi di Kantor Camat Matan Hilir Selatan Kabupaten Ketapang dikatagorikan baik. Hal tersebut
D. SIMPULAN
menunjukkan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya
mengenai
bahwa
aparatur
pemerintah daerah di Kantor Camat
pengaruh
Matan
Hilir
Selatan
Kabupaten
motivasi terhadap kinerja pegawai di
Ketapang memiliki kinerja yang
Kantor Camat Matan Hilir Selatan
baik,
Kabupaten
kualitas dan ketepatan waktu dalam
Ketapang,
dapat
ditarik
baik
dari
segi
kuantitas,
beberapa kesimpulan, antara lain :
menyelesaikan pekerjaan. Hal ini di
1.
Variabel motivasi sebagai variabel
buktikan bahwa sebagian besar dari
bebas yang mempengaruhi kinerja
responden memberikan penilaian
aparatur
mengenai variabel kinerja pegawai
pemerintah
daerah
di
Kantor Camat Matan Hilir Selatan
adalah
Kabupaten
responden
dengan
Ketapang.
variabel
aparatur
Berkaitan
motivasi,
pemerintah
daerah
para
baik
dengan
sebanyak
jumlah
11
orang
dengan persentase 45,83%. Jika
di
melihat
skor
rata-rata
Kantor Camat Matan Hilir Selatan
keseluruhan
Kabupaten Ketapang menunjukkan
mengenai variabel ini, maka skor
adanya motivasi dalam dirinya yang
rata-ratanya adalah 23,37 (561/24)
menumbuhkan
dan termasuk pada katagori baik.
adanya
semangat
kerja untuk berprestasi, memiliki
3.
penilaian
dari
responden
Berdasarkan kriteria interprestasi
jabatan yang diinginkan dan rasa
koefisien determinasi menunjukkan
kebersamaan ataupun kerja sama
bahwa terdapat pengaruh motivasi
antar rekan kerja. Hal ini dibuktikan
terhadap kinerja pegawai sebesar
dengan
75,4%. Sedangkan faktor lain yang
hasil
responden
tanggapan
yang
50%
memberikan
tidak
terdefinisi
24,6%
pegawai
selain
katagori baik pada variabel motivasi
variabel
yaitu
variabel motivasi. Dengan demikian,
sebanyak
12
responden,
kinerja
hanya
11 NAZARUDIN, NIM. E42012042 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
hipotesis
4.
konseptual
mengenai
bahwa ada aparatur pemerintah di
pengaruh motivasi terhadap kinerja
Kantor Camat Matan Hilir Selatan
pegawai teruji.
Kabupaten Ketapang yang tidak
Berdasarkan hasil hitung dengan
mempunyai keinginan yang kuat
menggunakan SPSS V.18, diperoleh
untuk bekerja sama dengan rekan
koefisien
kerja dan kurang memiliki rasa
korelasi
dari
kedua
variabel penelitian ini yaitu sebesar
kebersamaan.
Dengan
0,868. Hal tersebut menunjukkan
diharapkan
ada hubungan yang positif antara
menyadari bahwa dengan adanya
variabel motivasi terhadap kinerja
kerjasama yang baik antar pegawai
pegawai di Kantor Camat Matan
dapat
Hilir Sealatan Kabupaten Ketapang.
pelaksanaan
para
demikian
pegawai
dapat
mempermudah
dalam
pekerjaan
sesuai
dengan hasil yang diinginkan. Jika tumbuh rasa kebutuhan akan afiliasi (kebersamaan)
D. SARAN
dalam
diri
para
pegawai maka akan tercipta suasana Berdasarkan
hasil
penelitian,
yang harmonis di lingkungan kerja
peneliti akan menyampaikan saran-saran
yang dapat meningkatkan kinerja
atau
pegawai tersebut.
sumbangan
diharapkan
pemikiran
dapat
yang
dipertimbangakan
2.
Pada variabel kinerja pegawai, dapat
sebagai bahan masukkan bagi Kantor
dilihat
Camat Matan Hilir Selatan Kabupaten
ketepatan waktu masih terdapat
Ketapang dalam pelaksanaan motivasi
pegawai yang memberikan katagori
terhadap kinerja pegawai yaitu sebagai
kurang
berikut :
Indikator
ketepatan
1.
Dari hasil penelitian yang dilakukan
mencakup
sesuai
mengenai
penyelesaian
pekerjaan
variabel
motivasi,
bahwa
pada
baik
indikator
sebesar
8,33%. waktu tidaknya dengan
menunjukkan bahwa masih terdapat
waktu yang telah diberikan atasan.
kelemahan-kelemahan
pada
Dengan demikian para pegawai
indikator motivasi. Pada indikator
seharusnya lebih memperhitungkan
kebutuhan akan afiliasi, masih ada
waktu
responden
pekerjaan. Hal ini dapat dimulai dari
yang
memberikan
dalam
waktu
menyelesaikan
penilaian kurang baik yaitu sebesar
ketepatan
efektif
kerja,
12,5%. Hal ini mengidentifikasi
karena jika ada pengurangan waktu 12
NAZARUDIN, NIM. E42012042 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
efektif kerja maka akan memakan
Camat
waktu
lebih
menyelesaikan
Matan
Hilir
Selatan
lama
untuk
Kabupaten Ketapang yang sedang
pekerjaan
yang
melaksanakan perjalanan dinas. Hal
keterlambatan
ini mengakibatkan peneliti kesulitan
mengakibatkan penyelesaian tugas.
dalam
mengumpulkan
kembali
kuesioner penelitian. 3.
3.
Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa peneltian
ini
masih
tersebut
banyak
kekurangan,
dibuktikan
variabel
hal
motivasi
mempengaruhi
variabel
yang kinerja
adanya
pegawai. Dengan demikian, peneliti
dihadapi
merekomendasikan agar penelitian
peneliti dalam menyelesaikan penelitian
berikutnya dapat meneliti variabel
ini. Hambatan tersebut mengakibatkan
lain
adanya keterbatasan dalam pelaksanaan
kinerja pegawai.
beberapa
dengan
Penelitian ini hanya berfokus pada
hambatan
yang
yang
dapat
mempengaruhi
penelitian. Beberapa keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian ini meliputi: 1.
Peneliti
menggunakan
kuesioner
E. REFERENSI
yang berisi item-item pertanyaan mengenai
kedua
variabel
yang
diteliti sebagai instrumen penelitian. Instrumen penelitian tidak diikuti dengan
metode
responden
pertanyaan-pertanyaan
akan yang
diajukan peneliti. Dengan demikian, peneliti merekomendasikan untuk penelitian
berikutnya
dapat
menggunakan instrumen kuesioner dan wawancara. 2.
Penyebaran merupakan
kuesioner instrumen
Amins, Achmad 2009. Manajemen Kinerja Pemerintah Daerah. Yogyakarta: Laksbang Press Indo.
wawancara,
sehingga memungkinkan kurangnya pemahaman
Buku:
yang
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Erlangga. Danim, Sudarman. 2012. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta. Flippo, Edwin B. 2009. Personel Management (Manajemen Personalia). Jakarta: Edisi VII Jilid II, Terjemahan Alponso S, Erlangga. Gibson, dkk. 1996. Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta: Bina Rupa Aksara.
penelitian,
peneliti mengalami hambatan di
Gomes, Fautino C. 2003. Manajeman Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi.
mana ada beberapa aparatur Kantor 13 NAZARUDIN, NIM. E42012042 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : BP Universitas Diponegoro. Hariandja, Marihot. 2002. Manajaman Sumber Daya Manusia. Jakarta : Grasindo. Hasibuan, Malayu S. P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Kusnadi, Agoes. 2003. Teori Manajemen Stres. Malang : Taroda.
dan
Mangkunegara, Anwar P. 2005. Sumber Daya Manusi Perusahaan. Bandung : Perusahaan cetakan pertama, penerbit PT. Remaja Rsodakarya. Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Edisi Pertama Selemba Empat. Samsudin, Sadili. 2005. Teori Motivasi. Bandung : Pustaka Setia. Saydam. 2000. Manajeman Sumber Daya Manusia. Jakarta : Djambaran. Sihotang. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Pradnya Paramita. Siregar, Syofian. 2010. Statistik Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta : Rajagrafindo. Sule, E.T dan Saefullah. 2005. Pengantar Manajemen, Jakarta: Prenada Media.
Sedarmayanti dan Hidayat. 2002. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju. The Liang Gie dan Buddy. 1999. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Priyatno, Duwi. 2013. Mandiri Belajar Analisa data dengan SPSS. Jakarta: Buku Seru.
Dokumen dan Peraturan Perundangundangan: Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014. Tentang Aparatur Sipil Negara. Rujukan Elektronik: Leli Siregar, 2012, Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Camat Medan Selayang Kota Madya Medan, melalui http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456 789/33082/6/Cover.pdf Reni Marsinta,2009, Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung, melalui http://digilib.unpas.ac.id/files/disk1/8/jbptu npaspp-gdl-renimarsin-357-1-pengaruhr.pdf
Sugiyono. 2011. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. ------------. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
14 NAZARUDIN, NIM. E42012042 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat