Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://JURMAFIS.UNTAN.AC.ID
PENGARUH KOMPETENSI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DI KANTOR CAMAT BELITANG HILIR KABUPATEN SEKADAU Oleh: IKRA DINATA NIM. E42011076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat, Tahun 2015 E-mail :
[email protected]
Abstrak Penulisan Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh kompetensi dan budaya organisasi secara bersama-sama terhadap kinerja aparatur pemerintah di Kantor Camat Belitang Hilir Kabupaten Sekadau. Judul ini diangkat berdasarakan permasalahan kinerja aparatur yang belum seluruh sasaran dicapai secara maksimal. Jenis penelitian ini adalah eksplanasi yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan hubungan kausal. Penelitian ini diawali dengan melakukan pengamatan awal dan pengajuan usulan penelitian kemudian membuat dan menguji validitas dan reliabilitas kuesioner. Setelah itu, kuesioner disebarkan kepada responden dan dianalisis dalam laporan penelitian (skripsi) dengan bantuan software SPSS 22. Lokasi penelitian di Kantor Camat Belitang Hilir Kabupaten Sekadau. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat koefisien korelasi ganda (R) sebesar 0,890 dengan arah hubungan yang positif dan persamaan regresi berganda Y = 15,296 + 0,239X1 + 0,149X2. Selanjutnya dari perhitungan koefisien determinasi diperoleh R Square sebesar 79,3% yang menunjukan besarnya pengaruh kompetensi dan budaya organisasi secara bersama-sama terhadap kinerja aparatur di Kantor Camat Belitang Hilir. Hasil tersebut membuktikan bahwa kompetensi dan budaya organisasi memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja aparatur di Kantor Camat Belitang Hilir Kabupaten Sekadau, sedangkan sisanya 20,7% adalah faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Sehingga saran yang diberikan atas penelitian ini adalah Kantor Camat Belitang Hilir Kabupaten Sekadau untuk terus mengembangkan kompetensi dan menciptakan budaya organisasi yang baik guna meningkatkan kinerja aparatur di Kantor Camat Belitang Hilir Kabupaten Sekadau Kata-kata Kunci: Kompetensi, Budaya Organisasi, Kinerja Aparatur.
INFLUENCE OF COMPETENCE AND CULTURAL ORGANIZATION PERFORMANCE AGAINST APPARATUS IN BELITANG HILIR DISTRICT OFFICE SEKADAU Abstract Thesis writing is aimed to know is there any influence of competencies and organizational cultures together on the performance of government officials at Head Office Belitang Sekadau Hilir. The title of the performance issues raised on the terms of the entire apparatus that has not reached its full potential targets. This type of research is the explanation that the kind of research that aims to determine the effect or the relationship between two or more variables. This study uses a quantitative method with a causal relationship. This study begins by observing the beginning and submission of proposals for research and then create and test the validity and reliability of the questionnaire. After that, the questionnaire distributed to respondents and analyzed in the research report (thesis) with SPSS 22. Location of research in Belitang Hilir District Office Sekadau. These results indicate that there are multiple correlation coefficient (R) of 0.890 at the direction of a positive relationship and a multiple regression equation Y = 15.296 + 0,239X1 + 0,149X2. Furthermore, from the calculation of the coefficient of determination obtained R Square of 79.3%, which shows the influence of
1 IKRA DINATA, NIM. E42011076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://JURMAFIS.UNTAN.AC.ID
competencies and organizational cultures together on the performance of the apparatus at the Head Office Belitang downstream. These results prove that the competence and organizational culture has a significant and positive effect on the performance of the apparatus at the Head Office Belitang Downstream Sekadau, while the remaining 20.7% are other factors not examined in this study. So the advice given on this study is the Head Office Belitang Downstream Sekadau to continue to develop competencies and create a culture of good organization in order to improve the performance of the apparatus at the Head Office Belitang Downstream Sekadau Keywords: Competence, Organizational Culture, Performance Apparatus.
negara yang dapat meningkatkan hasil
A. PENDAHULUAN
kinerja organisasi pemerintah tersebut, 1.
tentunya aparatur ini berusaha bekerja
Latar Belakang Penelitian
amat
Organisasi merupakan elemen yang
dengan kemampuan yang mereka miliki
diperlukan
agar
di
dalam
kehidupan
dapat
mancapai
kinerja
yang
manusia, apa lagi dalam kehidupan modern.
diinginkan, semakin banyak aspek-aspek
Organisasi membantu kita melaksanakan
dalam
hal-hal atau kegiatan-kegiatan yang tidak
keinginan pegawai, semakin tinggi tingkat
dapat dilaksanakan dengan baik sebagai
kepuasan
individu.
organisasi
menunjukan bahwa sumber daya manusia
membantu
merupakan
Disamping
membantu
itu
masyarakat,
kelangsungan
pengetahuan
pengetahuan.
Organisasi
dan
pekerjaan
yang
yang
sesuai
dirasakan.
kunci
pokok
dengan
Hal
yang
ini
harus
ilmu
diperhatikan karena sebagai kunci pokok
merupakan
sumber daya manusia akan menentukan
sumber penting aneka macam karier di
keberhasilan
dalam masyarakat.
organisasi. Oleh karena itu sumber daya
Organisasi
merupakan
wadah
tempat berkumpulnya sekumpulan orang-
pelaksanaan
kegiatan
manusia harus berkarakter. Mewujudkan aparatur pemerintah
orang yang mempunyai keinginan dan
berkualitas
kebutuhan
pemerintah itu sangat penting, karena
berbeda-beda,
namun
dalam
yang
jajaran
sangat
organisasi
terorganisir dalam suatu organisasi untuk
peranannya
besar
mencapai tujuan organisasi yang telah
perencanaan,
ditetapkan. Peranan sumber daya manusia
Aparatur pemerintah merupakan tulang
merupakan salah satu faktor yang sangat
punggung
penting dalam organisasi. Dalam suatu
pembangunan
organisasi pemerintah terdapat pelaku yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
biasanya disebut aparatur pemerintah atau
Suatu keberhasilan yang ingin dicapai oleh
yang sekarang dikenal dengan aparatur sipil
organisasi pemerintahan tersebut sangat
pelaksanaan,
pemerintah serta
dalam
pengawasan.
dan dalam
pelaksana usaha
2 IKRA DINATA, NIM. E42011076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://JURMAFIS.UNTAN.AC.ID
dipengaruhi
oleh
kinerja
aparaturnya.
Berdasarkan dari pra-survey yang
Kinerja adalah hasil dari suatu proses kerja
telah
dilakukan
peneliti,
ditemukan
yang dilakukan oleh manusia.
fenomena diantaranya berkaitan dengan
Untuk mengetahui kinerja pegawai
kinerja aparatur pemerintah di Kantor
dalam suatu organisasi publik menjadi
Camat Belitang Hilir, pertama dilihat dari
sangat penting atau dengan kata lain
sisi kualitas kinerja yang ditemukan peneliti
memiliki
yaitu
nilai
yang
amat
strategis.
dalam
pembuatan
Laporan
Informasi mengenai kinerja aparatur dan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
faktor-faktor
berpengaruh
(LAKIP) pada Kecamatan Belitang Hilir
terhadap kinerja aparatur sangat penting
yang belum mencantumkan indikator dalam
untuk diketahui, sehingga kinerja aparat
capaian kinerja, target capaian kinerja, serta
menjadi
hasil perhitungan capaian kinerja.
yang
lebih
ikut
baik.
Dalam
hal
ini
ditegaskan dalam pasal 11 ayat (2) Undang-
Kedua, fenomena yang ditemukan
Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang
adalah keterlambatan kehadiran pegawai
Aparatur
yaitu:
atau datang tidak tepat waktu pada jam
“Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN)
kerja, hal ini membuat masyarakat yang
bertugas memberikan pelayanan publik
ingin melakukan urusan administrasi di
yang profesional dan berkualitas”. Untuk
kantor camat menjadi terlambat karena
itu pegawai dituntut memiliki kinerja yang
dikerjakan pada siang hari. Terlebih lagi
baik.
bagi masyarakat yang ingin membuat surat
Sipil
Negara
(ASN)
Sama halnya dengan Kecamatan
pengantar dari kecamatan untuk memenuhi
Belitang Hilir Kabupaten Sekadau, kinerja
persyaratan dalam kegiatan di ibu kota
aparatur yang berada didalamnya sangat
kabupaten maka akan memakan waktu yang
diperlukan untuk mencapai tujuan dari
lama. Hal ini dikarenakan setelah menuggu
organisasi publik. Tujuan organisasi ini
aparatur yang datang tidak tepat waktu
akan
dengan
masyarakat harus menempuh jarak yang
kesejahteraan masyarakatnya. Namun di
memakan waktu satu setengah jam untuk
jelaskan
dalam
menuju ibu kota kabupaten.
Kinerja
Instansi
berhubungan
langsung
Laporan
Akuntabilitas (LAKIP)
Ketiga, berkaitan dengan kerja sama
(2013:20),
dengan orang lain dalam bekerja, para
capaian kinerja yang dilaksanakan belum
aparatur di Kantor Camat Belitang Hilir
seluruh
saling acuh tak acuh seperti tidak saling
Kecamatan
Belitang
sasaran
maksimal.
Pemerintah
dapat
Hilir
dicapai
secara
mengingatkan
jika
rekan
melakukan 3
IKRA DINATA, NIM. E42011076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://JURMAFIS.UNTAN.AC.ID
pelanggaran
seperti
Terdapat
juga
aparatur
senior
datang
sifat
terlambat.
paternalistik
(Kepala
Seksi)
terpelihara dengan baik akan mampu
para
memacu organisasi kearah perkembangan
yang
yang lebih baik. Untuk mencapai kinerja
memperlakukan bawahannya sebagai orang
yang
yang belum dewasa seperti aparatur senior
menjamin
yang
pekerjaan yang tepat serta kondisi yang
merasa
mengetahui
hanya
mereka
kehidupan
sehingga
membatasi
bertindak
inovatif
yang
berorganisasi staffnya
untuk
kreatif
dalam
dan
bekerja.
maksimum,
organisasi
orang
yang
harus
tepat
dalam
memungkinkan mereka bekerja optimal. Dari
beberapa
hal
diatas,
menunjukan bahwa terdapat beberapa hal yang berhubungan dengan kinerja aparatur
Untuk
itu
diperlukan
berbagai
pemerintah di Kantor Camat Belitang Hilir
tindakan yang harus dilakukan untuk
Kabupaten Sekadau. Mengingat sangat
mengatasi fenomena yang ada. Banyak
pentingnya kinerja dalam pencapaian tujuan
faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
organisasi,
aparatur pemerintahan salah satunya adalah
dikemukakan para ahli mengenai faktor-
kompetensi.
adalah
faktor yang mempengaruhi kinerja. Akan
aparatur
tetapi dalam penelitian ini peneliti memilih
pemerintah dalam
melaksanakan tugas
teori yang dikemukakan oleh Sudarmanto
demi
tujuan.
(2009:30)
Kompetensi
kemampuan
yang
pencapaian
dimiliki
Kompetensi
banyak
mengenai
pendapat
faktor
yang
yang
diperlukan untuk membantu organisasi
berpengaruh terhadap kinerja yaitu :
untuk menciptakan budaya kinerja tinggi.
1. Kompetensi
Banyaknya kompetensi yang digunakan
2. Budaya Organisasi
oleh
3. Sistem Penghargaan / Reward System
sumber
daya
manusia
akan
meningkatkan kinerja (Wibowo, 2013:323).
Dari apa yang telah diungkapkan
Selain kompetensi, faktor lain yang
dapat dilihat bahwa tiga faktor tersebut
turut serta berpengaruh dalam kinerja
sangat
aparatur
aparatur pemerintah di Kantor Camat
pemerintahan
organisasi.
Setiap
adalah
organisasi
budaya memilki
Belitang
berpengaruh
Hilir
terhadap
Kabupaten
kinerja
Sekadau.
budaya organisasi yang berfungsi untuk
Berdasarkan fenomena-fenomena yang ada
membentuk aturan atau pedoman dalam
peneliti menduga bahwa terdapat dua faktor
berfikir dan bertindak dalam mencapai
yang paling kuat mempengaruhi kinerja
tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini berarti
aparatur pemerintah di Kantor Camat
budaya
Belitang Hilir Kabupaten Sekadau adalah
organisasi
yang
tumbuh
dan
4 IKRA DINATA, NIM. E42011076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://JURMAFIS.UNTAN.AC.ID
faktor kompetensi dan budaya organisasi.
Kabupaten
Sekadau.
Hal
pembatasan
masalah
ini
juga
perkuat
bahwa
sistem
Dengan peneliti
adanya berharap
penghargaan yang terdapat dalam aparatur
ruang lingkup yang luas akan diperkecil
pemerintahan telah ditetapkan secara pasti
sehingga pokok masalah penelitian dapat
berupa gaji, tunjangan kinerja,
dipecahkan semaksimal mungkin.
tunjangan
kemahalan
sesuai
dan dengan
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014
3.
Atas
tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Oleh karena itu, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Kantor Camat Belitang Hilir Kabupaten Sekadau dengan judul
“Pengaruh
Kompetensi
masalah
Aparatur Pemerintah Di Kantor Camat
Pembatasan Penelitian
mempengaruhi banyak
dan
diungkapkan
luas,
yang
pegawai
seperti
Sudarmanto
apa
sangat yang
(2009:30)
mengenai faktor yang berpengaruh terhadap kinerja yaitu : 1. Kompetensi 2. Budaya Organisasi 3. Sistem Penghargaan / Reward System Berdasarkan latar belakang masalah yang
diuraikan,
maka
“Apakah ada pengaruh kompetensi dan budaya organisasi terhadap kinerja aparatur pemerintah di Kantor Camat
Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari
faktor-faktor kinerja
telah
adalah sebagai berikut:
4. Karena
yang
pengidentifikasian
Belitang Hilir Kabupaten Sekadau?”
Belitang Hilir Kabupaten Sekadau”.
2.
dasar
perumusan masalah dalam penelitian ini
dan
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Rumusan Masalah
telah diungkapakan maka peneliti
membatasinya pada faktor kompetensi dan budaya organisasi. Pada faktor kompetensi dan budaya organisasi peneliti fokus kepada
penelitian adalah: a. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi terdahap kinerja aparatur pemerintah di Kantor Camat Belitang Hilir Kabupaten Sekadau. b. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terdahap kinerja aparatur pemerintah di Kantor Camat Belitang Hilir Kabupaten Sekadau. c. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan budaya organisasi secara bersamasama
terhadap
kinerja
aparatur
pemerintah di Kantor Camat Belitang Hilir Kabupaten Sekadau.
kompetensi dan budaya organisasi aparatur pemerintah di Kantor Camat Belitang Hilir 5. Manfaat Penelitian 5 IKRA DINATA, NIM. E42011076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://JURMAFIS.UNTAN.AC.ID
yang dapat dicapai dari seseorang atau
a) Manfaat Teoritis Penelitian
ini
diharapkan
dapat
sekelompok orang dalam suatu organisasi,
dijadikan sebagai sumbangan pemikiran
sesuai dengan wewenang dan tanggung
dan ilmu pengetahuan kepada para pembaca
jawab masing-masing, dalam rangka upaya
dan diharapkan dapat dijadikan sebagai
mencapai tujuan organisasi bersangkutan
referensi bagi penelitian selanjutnya serta
secara legal, tidak melanggar hukum dan
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
sesuai dengan moral dan etika.
tentang pemerintahan, terutama berkenaan dengan kinerja aparatur pemerintah.
Menurut
dimensi
memberikan
ini
dan
dapat
Sekadau
1.
sumbangan
pemikiran kepada Kecamatan Belitang Hilir agar
2.
menilai
kinerja,
yaitu
3.
Penggunaan
waktu
tingkat
dalam ketidak
kerja, hadiran,
keterlambatan, waktu kerja efektif/jam
menambah
pengetahuan.
Kuantitas, meliputi; jumlah pekerjaan
meliputi;
pembaca yang membutuhkan tulisan ini dan
Kualitas, meliputi; tingkat kesalahan,
yang dihasilkan
yang ada di SKPD tersebut serta untuk
referensi
dalam
kerusakan, kecermatan
dapat
meningkatkan kinerja aparatur pemerintah
sebagai
(dalam
sebagai berikut : diharapkan
masukan
Kabupaten
Minner
Sudarmanto, 2009:11) mengemukakan 4
b) Manfaat Praktis Penelitian
John
kerja hilang. 4.
Kerja sama dengan orang lain dalam bekerja
B. KERANGKA
TEORI
DAN
METODELOGI
Banyak faktor yang menyebabkan sumber daya manusia memiliki kinerja unggul
1.
Kerangka Teori
keberhasilan organisasi. Lebih lanjut lagi
Menurut Mangkunegara (2012:09) pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas
dan
kuantitas
yang
dicapai
seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan
menurut
kepadanya.
Sedarmayanti
sehingga mampu mendorong
Sedangkan (2014:260)
mengartikan kinerja sebagai hasil kerja
Sudarmanto
(2009:30)
mengungkapkan
terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu: 1. Kompetensi Kompetensi dapat mempengaruhi kinerja karena kompetensi yang dimiliki aparatur
sangat
diperlukan
dalam
pelaksanaan tugas dan jabatannya sehingga 6
IKRA DINATA, NIM. E42011076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://JURMAFIS.UNTAN.AC.ID
aparatur
tersebut
melaksanakan
ditetapkan secara pasti. Sehingga peneliti
tugasnya secara profesional, efektif, dan
memfokuskan pada faktor pertama yaitu
efisien.
kompetensi dan faktor kedua yaitu budaya
2. Budaya Organisasi
organisasi.
Budaya
organisasi
mempengaruhi organisasi
dapat
kinerja
itu
juga
karena
lahir,
dapat budaya
tumbuh,
dan
Kompetensi merupakan faktor kunci penentu
bagi
seseorang
menghasilkan kinerja yang baik. Badan
berkembang dari nilai, anggapan, asumsi,
Kepegawaian
sikap, dan norma perilaku yang telah
kompetensi
sebagai
melembaga
karakteristik
yang
dan
diyakini
sehingga
dalam
Negara
mendefinisikan kemampuan
dimiliki
dan
seseorang
mengkristal dalam organisasi yang akan
Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan,
mempengaruhi anggota organisasi dalam
keterampilan dan sikap perilaku yang
mencapai tujuan organisasi.
diperlukan
3. Sistem Penghargaan
jabatannya, sehingga Pegawai Negeri Sipil
Sistem penghargaan terkait dengan
tersebut
dalam
dapat
pelaksanaan
melaksanakan
tugas
tugasnya
cara organisasi memberikan pengakuan dan
secara profesional, efektif, dan efisien.
imbalan kepada karyawan dalam rangka
Banyaknya kompetensi yang digunakan
menjaga
oleh
keselarasan
antara
kebutuhan
individu dengan tujuan organisasi. Sistem penghargaan dapat mendorong perilaku dalam
pencapaian
misi
dan
strategi
sumber
daya
manusia
akan
meningkatkan kinerja (Wibowo, 2012:323). Spencer
(dalam
Sudarmanto,
2009:70) membagi dimensi kompetensi
organisasi dan membantu menigkatkan
sebagai berikut :
kinerja individu serta kinerja organisasi.
1. Berorientasi Prestasi dan Tindakan,
Menurut
Sudarmanto
(2009:30)
meliputi semangat untuk berprestasi
sudah jelas dapat kita lihat bahwa tiga
dan
faktor yaitu kompetensi, budaya organisasi
kerja,perhatian terhadap kualitas dan
dan sistem pengharhaan merupakan faktor
ketelitian kerja, proaktif dan inisiatif,
yang dianggap memiliki pengaruh terhadap
mencari informasi.
kinerja
aparatur.
Akan
tetapi
dalam
untuk
meliputi
tentang Aparatur Sipil Negara (ASN),
pelanggan.
yaitu sistem penghargaan telah diatur dan
target
2. Membantu dan melayani orang lain,
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014
faktor ketiga yang mempengaruhi kinerja
mencapai
empati
3. Kemampuan
dan
berorientasi
mempengaruhi
dan
menciptakan dampak, meliputi luasnya 7
IKRA DINATA, NIM. E42011076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://JURMAFIS.UNTAN.AC.ID
dampak
dan
pengaruh,
kesadaran
berorganisasi, membangun hubungan kerja.
menciptakan
lingkungan
manajerial,
mengembangkan
meliputi
orang
yang
kondusif untuk perbaikan kinerja. Robbins
4. Kemampuan
kerja
(dalam
2009:171-172)
Sudarmanto,
mengidentifikasi
budaya
lain,
organisasi memiliki 7 karakteristik primer,
kemampuan mengarahkan/memberikan
yang merupakan hakikat dari budaya
perintah, kerja sama kelompok dan
organisasi, yaitu :
memimpin kelompok.
1. Inovasi dan pengambilan resiko; sejauh
5. Kemampuan kognisi, meliputi berpikir analistis, berpikir konseptual, keahlian teknikal/profesional/manajerial. 6. Kemampuan
efektivitas
mana pegawai didorong untuk inovatif dan mengambil resiko. 2. Perhatian
kerincian;
sejauh
mana
pribadi,
pegawai diharapkan memperhatikan
meliputi pengendalian diri, percaya
presisi atau kecermatan, analisis, dan
diri, fleksibilitas, komitmen organisasi.
perhatian pada rincian
Mangkunegara
(2008:113)
3. Orientasi hasil; sejauh mana manjemen
mengemukakan bahwa pengertian budaya
memusatkan
organisasi adalah seperangkat asumsi atau
bukannya pada teknik dan proses yang
sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma
digunakan untuk mencapai hasil itu.
yang dikembangkan dalam organisasi yang
4. Orientasi
perhatian
orang;
pada
sejauh
hasil,
mana
dijadikan pedoman tingkah laku bagi
keputusan manajemen menghasilkan
anggota-anggotanya
efek
untuk
mengatasi
masalah adaptasi ekternal dan integrasi
pada
orang-orang
dalam
organisasi.
internal. Budaya organisasi merupakan
5. Orientasi tim; sejauh mana kegiatan
nilai, anggapan, asumsi, sikap, dan norma
kerja diorganisasikan sekitar tim-tim,
perilaku yang telah melembaga kemudian
bukannya individu-individu.
mewujud dalam penampilan, sikap, dan
6. Keagresifan; sejauh mana orang-orang
tindakan sehingga menjadi identitas dari
itu agresif dan kompetitif, bukannya
organisasi
santai-santai.
tertentu.
Armstrong
(dalam
Sudarmanto, 2009:182) menyatakan bahwa
7. Kemantapan; sejauh mana kegiatan
budaya organisasi merupakan komponen
organisasi
menekankan
kunci dalam pencapaian misi dan strategi
dipertahankannya status quo dari pada
organisasi secara efektif. Budaya dapat
pertumbuhan. 2. Metode Penelitian 8
IKRA DINATA, NIM. E42011076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://JURMAFIS.UNTAN.AC.ID
Metode penelitianini
yang
digunakan
dalam
Kuesioner
merupakan
teknik
adalah
metode
penelitian
pengumpulan data yang dilakukan
kuantitatif
dengan
jenis
penelitian
dengan
eksplanasi
asosiatif/penelitian
cara
memberi
seperangkat
kausal.
pertanyaan atau pernyataan tertulis
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan
kepada responden untuk dijawabnya
Belitang Hilir Kabupaten Sekadau. Pada
(Sugiyono,
penelitian ini populasi yang digunakan
membagikan angket/kuesioner
penulis berjumlah 23 orang aparatur di
berisi
Kantor Camat Belitang Hilir Kabupaten
kepada responden yang berdasarkan
Sekadau. Terdiri dari 1 orang Camat, 1
indikator-indikator
orang Kasi Pemerintahan, 1 orang Kasi
bersangkutan.
Ekbang, 1 orang Kasi Pemmas, 1 orang
2012:142).
beberapa
Peneliti
alternatif
yang
jawaban
variabel
yang
b. Interview (Wawancara)
Kasi Trantib, 2 orang Kasubbag, 11 orang
Wawancara digunakan sebagai teknik
staf, 2 orang fungsional, 3 orang pegawai
pengumpulan data apabila peneliti
kontrak.
penelitian ini, teknik
ingin melakukan studi pendahuluan
sampling yang digunakan adalah Sampling
untuk menemukan permasalahan yang
Jenuh, dimana semua anggota populasi
harus diteliti (Sugiyono, 2012:137).
dijadikan sampel. Maka populasi yang
Wawancara yang dilakukan pada studi
menjadi anggota sampel berjumlah 23
pendahuluan untuk memperoleh data
orang.
sekunder tambahan dalam penelitian.
Dalam
Instrumen penelitian
ini
yang adalah
dipakai
dalam
angket
dengan
menggunakan skala likert, dan alat-alat yang
mendukung
wawancara
dokumentasi.
Uji
validitas
menggunakan
rumus
Product
Informan dalam wawancara ini adalah Camat
Belitang
Kabupaten
Sekadau.
serta
c. Dokumentasi
instrumen
Dokumentasi
Moment
Hilir
peristiwa
merupakan yang
sudah
catatan berlalu
dengan bantuan SPSS 22 for Windows. Uji
(Sugiyono, 2012:240). Dokumentasi
Reliabilitas instrumen menggunakan rumus
mencakup data atau informasi yang
Cronbach’s Alpha dengan bantuan SPSS 22
diperoleh dari bahan-bahan tertulis
for Windows.
berupa arsip serta data-data yang
Teknik pengumpulan data yang
menunjang penelitian ini.
digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Penyebaran Angket (Kuesioner)
Teknik analisis yang digunakan yaitu
korelasi
product
moment
yang 9
IKRA DINATA, NIM. E42011076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://JURMAFIS.UNTAN.AC.ID
dilanjutkan dengan korelasi berganda dan 3. Hasil Deskripsi Variabel Kinerja
regresi linier berganda.
Tanggapan kinerja C. HASIL
PENELITIAN
DAN
adalah
responden 14
orang
tentang responden
(60,87%) dengan kategori cukup baik dan 9 orang responden (39,13%) dengan kategori
PEMBAHASAN
baik. Sedangkan untuk interval dan kategori 1.
Hasil Deskripsi Variabel Kompetensi Tanggapan
responden
tentang
kompetensi adalah 13 orang responden (56,52%) dengan kategori cukup baik dan 10 orang responden (43,48%) dengan kategori baik. Sedangkan untuk kategori
lain mengenai variabel kinerja tidak ada responden yang berada pada interval dan kategori
tersebut.
Jadi
dapat
ditarik
kesimpulan bahwa distribusi skor mengenai variabel kinerja pegawai di Kantor Camat Belitang Hilir dikategorikan cukup baik.
lain mengenai variabel kompetensi tidak ada responden yang berada pada interval dan kategori tersebut. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa distribusi skor mengenai variabel kompetensi di Kantor Camat Belitang Hilir dikategorikan cukup baik.
4. Analisis Korelasi Berdasarkan
hasil
perhitungan
korelasi ganda dengan menggunakan rumus Rx1x2y, maka dapat
diketahui bahwa
koefisien korelasi ganda antara kompetensi dan budaya organisasi terhadap kinerja
2. Hasil Deskripsi Variabel Budaya
aparatur pemerintah di Kantor Camat Belitang Hilir Kabupaten Sekadau adalah
Organisasi Tanggapan
tentang
sebesar 0,890. Hal ini menunjukan bahwa
orang
variabel tersebut termasuk dalam kategori
responden (65,21%) dengan kategori cukup
hubungan yang sangat kuat yakni antara
baik dan 8 orang responden (34,79%)
0,80-1,00.
Budaya
responden
Organisasi
adalah
15
dengan kategori baik. Sedangkan untuk kategori lain mengenai variabel budaya organisasi tidak ada responden yang berada pada interval dan kategori tersebut. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa distribusi skor mengenai variabel budaya organisasi di
Kantor
Camat
dikategorikan cukup baik.
Belitang
Hilir
5. Analisis Regresi Linear Berganda Untuk
menguji
pengaruh
kompetensi dan budaya organisasi terhadap kinerja aparatur pemerintah digunakan dengan analisis Regresi Linear Berganda, dan didapatkan persamaan regresi linear berganda, yaitu Y = 15,296 + 0,239X1 + 10
IKRA DINATA, NIM. E42011076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://JURMAFIS.UNTAN.AC.ID
0,149X2 + e. Angka koefisien regresi
dan budaya organisasi di Kantor Camat
variabel X1 sebesar 0,239 yang menunjukan
Belitang Hilir Kabupaten Sekadau dapat
bahwa apabila terjadi kenaikan tingkat pada
disimpulkan :
kompetensi sebesar satu satuan, maka akan
1. Pada
meningkatkan
variabel
kinerja
sebesar
variabel
kompetensi
bebas diperoleh
(X1)
yaitu bahwa
0,239 satuan. Kemudian angka koefisien
kompetensi di Kantor Camat Belitang
regresi variabel X2 sebesar 0,149 yang
Hilir Kabupaten Sekadau berada dalam
menunjukan bahwa apabila terjadi kenaikan
kategori cukup baik. Dimana dari data
tingkat pada budaya organisasi sebesar satu
pengolahan angket yang diperoleh dari
satuan, maka akan meningkatkan variabel
23 responden terdapat 13 responden
kinerja sebesar 0,149 satuan. Sedangkan
(56,52%) dengan kategori cukup baik
angka koefisien konstanta sebesar 15,296
dan 10 responden (43,48%) dengan
menunjukkan bahwa apabila tidak ada sama
kategori baik. Hasil ini diperoleh dari 6
sekali pengaruh dari variabel kompetensi
indikator yang digunakan pada variabel
dan budaya organisasi, maka variabel
kompetensi.
kinerja akan tetap 15,296. Hal ini terjadi
2. Pada variabel bebas (X2) yaitu budaya
karena adanya pengaruh dari variabel-
organisasi diperoleh bahwa budaya
variabel lain yang tidak diteliti dalam
organisasi di Kantor Camat Belitang
penelitian ini.
Hilir Kabupaten Sekadau berada dalam
Berdasarkan
persamaan
regresi
kategori cukup baik. Dimana dari data
linier sederhana tersebut, dapat ditarik
pengolahan angket yang diperoleh dari
keputusan bahwa hipotesis diterima, yaitu
23 responden terdapat 15 responden
terdapat pengaruh kompetensi dan budaya
(65,21%) dengan kategori cukup baik
organisasi secara bersama-sama terhadap
dan 8 responden (34,79%) dengan
kinerja aparatur di Kantor Camat Belitang
kategori baik. Hasil ini diperoleh dari 7
Hilir Kabupaten Sekadau.
indikator yang digunakan pada variabel budaya organisasi. 3. Pada variabel terikat (Y) yaitu kinerja diperoleh bahwa kinerja di Kantor
D. KESIMPULAN DAN SARAN
Camat
Hilir
Kabupaten
Sekadau berada dalam kategori cukup
a) Kesimpulan Berdasarkan
Belitang
hasil
penelitian
yang
diperoleh mengenai pengaruh kompetensi
baik. Dimana dari data pengolahan angket
yang
diperoleh
dari
23 11
IKRA DINATA, NIM. E42011076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://JURMAFIS.UNTAN.AC.ID
responden
terdapat
14
responden
(60,87%) dengan kategori cukup baik
aparaturnya, agar dapat meningkat kinerja di Kantor Camat Belitang Hilir
dan 9 responden (39,13%) dengan
2. Penelitian ini juga telah membuktikan
kategori baik. Hasil ini diperoleh dari 4
bahwa budaya organisasi yang ada di
indikator yang digunakan pada variabel
Kantor
kinerja.
berpengaruh
Camat
Belitang terhadap
Hilir kinerja
4. Pada penelitian ini juga didapat hasil
aparaturnya. Maka dari itu peneliti
seberapa besar pengaruh variabel bebas
menyarankan kepada Kantor Camat
(X1 dan
Belitang Hilir untuk terus berupaya
(Y).
X2)
terhadap variabel terikat dari
dalam menigkatkan budaya organisasi
pengolahan data sebesar 79,3 %. Hasil
yang ada, agar dapat meningkat kinerja
ini membuktikan bahwa kompetensi
di Kantor Camat Belitang HIlir
dan
Hasil
yang
budaya
diperoleh
organisasi
memiliki
3. Dalam penelitian ini diperoleh nilai
pengaruh yang signifikan dan positif
seberapa besar pengaruh kompetensi
terhadap kinerja aparatur di Kantor
dan budaya organisasi secara bersama-
Camat
sama
Belitang
Hilir
Kabupaten
terhadap
kinerja
aparatur
Sekadau, sedangkan sisanya 20,7%
pemerintah di Kantor Camat Belitang
adalah faktor lain yang tidak diteliti
Hilir Kabupaten Sekadau sebesar 79,3
dalam penelitian ini.
% dan sisanya 20,7% di pengaruhi oleh faktor
b) Saran Berdasarkan
kesimpulan
yang
telah
diperoleh dalam penelitian ini, peneliti ingin memberikan saran sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan instansi adalah sebagai berikut : 1. Penelitian
ini
telah
lain
yang
tidak
diteliti.
Berdasarkan
hasil
ini,
peneliti
merekomendasikan untuk penelitian selanjutnya agar dapat meneliti faktor yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4. Penelitian
selanjutnya
tentang
kompetensi, budaya organisasi, dan membuktikan
bahwa kompetensi yang dimiliki para aparatur di Kantor Camat Belitang Hilir berpengaruh terhadap kinerja aparaturnya. Maka dari itu peneliti menyarankan kepada Kantor Camat
kinerja aparatur pemerintah di Kantor Camat
Belitang
Sekadau
dapat
Hilir
Kabupaten
dilakukan
dengan
menggunakan paradigma kualitatif agar mendapat
analisis
yang
lebih
mendalam.
Belitang Hilir untuk terus berupaya dalam
meningkatkan
kompetensi 12
IKRA DINATA, NIM. E42011076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://JURMAFIS.UNTAN.AC.ID
UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
E. REFERENSI
1.
Sumber Buku :
Dharma, Surya. 2013. Manajemen Kinerja, Falsafah Teori dan Penerapannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2012. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung : PT Refika Aditama. ------.2008. Perilaku Dan Budaya Organisasi. Bandung : PT Refika Aditama. Pasolong, Harbani. 2008. Kepemimpinan Birokrasi. Bandung : Alfabeta Riduwan. 2013. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sedarmayanti. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi, dan Manajemen Negeri Sipil. Bandung : PT Refika Aditama Sudarmanto. 2009. Kinerja Pengembangan Kompetensi Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
dan SDM.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. ------. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta : Prenada Media Group.
Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Kalimantan Barat Nomor : 014/I-A/1964 tanggal 1 Agustus 1964 tentang pembagian Daerah Administratif Kecamatan Sekadau Hilir dan Kecamatan Belitang Hulu Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Barat Nomor: 353 Tahun 1987 tanggal 9 Nopember 1987 tentang Penyatuan Desa secara Definitif di Kalimantan Barat Peraturan Bupati Sekadau Nomor 33 Tahun 2008 tentang tugas pokok, fungsi dan struktur organisasi dan tata kerja Kantor Kecamatan di Kabupaten Sekadau. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Camat Belitang Hilir Kabupaten Sekadau.
3.
Tesis dan Skripsi :
Tesis Emmyah, yakni dalam tesis yang berjudul Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Politeknik Negeri Ujung Pandang tahun 2009, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara (STIA-LAN) Skripsi Riska Pratiwi, yakni dalam skripsi ini yang berjudul Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Makassar tahun 2012, Universitas Hasanuddin Makassar
Wibowo. 2013. Manajemen Kinerja. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
2.
Undang-Undang dan Dokumen :
13 IKRA DINATA, NIM. E42011076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat