ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR CAMAT PAGAR ALAM SELATAN KOTA PAGAR ALAM ABSTRAK
M. Helmi Hj. Manisah Sekolah Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas Tridinanti Palembang Jl. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang Telp. 0711-372164-360717, Fax. 0711-360725 Wab site : www/mm-utp.com E-mail :
[email protected]
Penelitian ini mengkaji Pengaruh Kompetensi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam . Pelaksanaan penelitian ini selama 6 (enam) bulan termasuk didalamnya merancang, melaksanakan dan melaporkan hasil penelitian. Penelitian studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kompetensi dan Budaya Organisasi baik secara parsial maupun secara bersama-sama terhadap Kinerja Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam. Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam dengan jumlah 37 orang. Dari hasil pengolahan data diperoleh koefisien regresi untuk variabel Kompetensi (X1) sebesar 0,363 dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, koefisien regresi untuk variabel Budaya Organisasi (X2) sebesar 0,578 dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, sedangkan nilai konstanta sisipan sebesar 2,804, sehingga persamaan regresi berganda penelitian ini adalah : Ý = 6,736+ 0,539X1 + 0,382X2 + E Dari hasil penelitian diperoleh koefisien korelasi untuk variabel Kompetensi (X1) terhadap Kinerja Pegawai sebesar 0,725 dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, koefisien korelasi untuk variabel Budaya Organisasi (X2) sebesar 0,810 dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, sedangkan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,863 atau 86,30% yang berarti mempunyai hubungan yang sangat kuat antara variabel bebas dan variabel terikat, juga diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,745 Nilai ini dapat ditafsirkan bahwa besarnya persentase Hubungan antara variabel Kompetensi dan Budaya Organisasi secara bersama-sama terhadap Kinerja Pegawai adalah 74,50%. Dengan kata lain kontribusi efektif Kompetensi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam adalah sebesar 74,50% sedangkan selebihnya 25,50% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Implementasinya adalah agar pihak Pimpinan Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam secara terus menerus meningkatkan Kompetensi dan Budaya Organisasi, sehingga dengan kesadaran diri mereka bersama-sama untuk selalu berusaha guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Kinerja Pegawai).
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
daerah otonomi, daerah mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab menyelenggarakan Pemerintahan dan pembangunan daerah berdasarkan prinsip keterbukaan dan melibatkan partisipasi masyarakat secara optimum. Dalam implementasinya Pelaksanaan otonomi daerah masih mengalami hambatan, diantaranya dua aspek, yakni meliputi manajemen birokrasi pemerintahan yang menyangkut aspek kelembagaan organisasi serta aspek kompetensi profesionalisme aparatur daerah. Sebagaimana diketahui bahwa keberhasilan suatu organisasi, baik
Kebijakan desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan PP Nomor 25 tahun 2000, telah memberikan keluasaan bagi Pemerintah Daerah untuk membentuk struktur organisasi Pemerintah Daerah, mengatur dan mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusianya. Penyelenggaraan Pemerintah dan pembangunan Daerah merupakan bagian integrasi dari Pembangunan Nasional, namun sebagai
Jurnal M anajem enM M-U T P
48
pemerintahan yang baik (good government), pemerintahan yang bertanggung-jawab dan dapat melindungi mereka. Tidak hanya itu masyarakat juga sangat mendambakan suatu pemerintahan yang bisa melayani mereka dengan sebaik-baiknya. Namun dalam kenyataannya, hal tersebut tidaklah akan terbentuk dengan sendirinya. Banyaknya hal yang mesti dilakukan oleh suatu pemerintahan agar mampu mewujudkan suatu pemerintahan yang memiliki kredibilitas tinggi. Sehingga dalam konteks inilah pengembangan sumber daya aparatur menjadi hal yang penting. Dalam kenyataannya, misalnya, kita masih sering menjumpai pelayanan aparatur pemerintah yang berbelit-belit, lamban dan disertai dengan pungutan berupa biaya tambahan diluar biaya resmi.Pegawai yang cakap dan terampil yang memiliki kompetensi, sangat dibutuhkan oleh setiap organisasi. Untuk mencapai keberhasilan dan kemandirian seperti yang diharapkan diatas, diperlukan sumber daya manusia yang baik, yang didukung kelembagaan yang berkemampuan (human resources capability) termasuk kemampuan pengambilan keputusan (decision making ability), Kompetensi dan budaya organisasi sangatlah diperlukan. Budaya organisasi juga harus mampu mengakomodasikan perubahanperubahan baik yang berskala domestik maupun global akibat dinamika masyarakat yang semakin berkembang. Budaya organisasi juga memiliki visi dan misi jauh kedepan. Akibatnya orang-orang yang ada di dalam organisasi tersebut proaktif, antisipatif khususnya pada era informasi sekarang ini yang penuh tantangan, peluang, dan persaingan. Dengan terciptanya budaya organisasi yang memiliki kemampuan budaya organisasi, maka diharapkan dapat memacu Kinerja para pegawai dalam melaksanakan tugasnya lebih berdaya guna dan berhasil guna. Kompetensi dan Budaya Organisasi tidak bisa dipisahkan dalam suatu organisasi, baik lembaga pemerintahan, perusahaan ataupun lembaga non
lembaga pemerintahan maupun perusahaan ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang berperan dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengendalikan organisasi, sehingga dapat dikatakan bahwa sumber daya manusia merupakan unsur terpenting dalam suatu organisasi dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, sumber daya manusia perlu lebih diperhatikan dan dikembangkan. Sumber daya manusia harus ditarik, diseleksi, dan ditempatkan secara tepat kemudian dikembangkan untuk menambah pengetahuan dan keterampilannya agar dapat memberi manfaat bagi keberhasilan organisasi.. Mengingat Otonomi Daerah merupakan kebijakan Pemerintah yang multi kompleks dan butuh penanganan yang sempurna, maka realisasinya pun tak luput dari faktor yang turut mempengaruhinya. Otonomi Daerah sebagai sebuah konsep kerja dan mekanisme kerja, maka diperlukan aktor aparatur pemerintah yang mampu menerapkan konsep tersebut sebagai penggeraknya. Dalam konteks Otonomi Daerah, faktor aparatur pemerintah sebagai salah satu aktor dominan pelaksana otonomi jelas tidak mungkin diabaikan begitu saja. Oleh karena itu, di era Otonomi Daerah seperti sekarang ini, upaya menyiapkan sumber daya aparatur yang profesional adalah sesuatu yang tak terhindarkan. Dikatakan sebagai suatu keharusan, terutama karena dengan Otonomi Daerah rakyat mengharapkan hadirnya Pemerintahan yang lebih berkualitas. Pemerintahan yang berkualitas adalah Pemerintahan yang mampu mengemban fungsi-fungsi pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat dan pembangunan sosial ekonomi. Reformasi di segala bidang kehidupan telah membawa bangsa Indonesia pada suatu suasana kehidupan yang sarat dengan harapan-harapan. Tumpuan dari harapan-harapan itu sendiri jelas tertuju pada Pemerintah. Masyarakat mengharapkan lahirnya pemerintahan yang bersih (clean government) dan
Jurnal M anajem enM M-U T P
2
pemerintah lainnya. Didalam Manajemen Strategi untuk suatu organisasi yang ingin berkembang pesat harus dipadukan strategi fungsi-fungsi manajemen, Kompetensi dan budaya organisasi serta gaya kepemimpinan (Rundi S, 2003)
Kinerja Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam. F.
Pengujian Hipotesis Berdasarkan latar belakang dan masalah serta kerangka berpikir yang telah diuraikan diatas maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut : Terdapat Pengaruh positif Kompetensi dan Budaya Organisasi secara bersama-sama terhadap Kinerja Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam.
B. Identifikasi Masalah Masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Masih relatif rendahnya Budaya organisasi yang dapat mengembangkan/ meningkatkan Kinerja Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam. 2. Lingkungan kerja yang belum mendukung terciptanya Budaya Organisasi yang baik. 3. Gaya kepemimpinan yang ada pada instansi ini belum dapat meningkatkan Kinerja Pegawai 4. Motivasi Kerja yang yang ada pada instansi ini belum bisa meningkatkan Kinerja Pegawai 5. Karyawan belum menyadari pentingnya profesionalisme dalam bekerja.
METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan selama lebih kurang 6 (enam) bulan dari bulan Maret 2008 sampai dengan bulan Agustus 2008. Tempat untuk melaksanakan penelitian pada Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam. B. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data ini, digunakan analisa statistik deskriptif dan analisa statistik inferensial, 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berusaha menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data. Selain penyajian tabel dan grafik, untuk mengetahui deskripsi data diperlukan ukuran yang lebik eksak. Dua ukuran penting yang sering dipakai dalam pengambilan keputusan adalah : Mencari central tendency (kecenderungan terpusat) seperti mean, median dan modus. Mencari ukuran Dispersion seperti range, standar deviasi dan varians. Selain kedua ukuran diatas, ukuran lain yang bisa dipakai adalah skweness dan kurtosis untuk mengetahui kemiringan data. Untuk bentuk grafik, dianjurkan menggunakan histogram dengan kurva normalnya.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka peneliti membatasi permasalahan yang akan dibahas hanya pada hubungan antara Kompetensi dan Budaya Organiswasi terhadap Kinerja Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam. D. Perumusan Masalah Bertolak dari latar belakang dan identifikasi masalah tersebut diatas maka rumusan masalahnya adalah ; Apakah terdapat Pengaruh Kompetensi dan Budaya organisasi secara bersama-sama terhadap Kinerja Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam ? E. Tujuan Penelitian
2. Analisis Statistik Inferensial a. Regresi Linear Sederhana 1. Pengaruh Kompetensi Kinerja Persamaannya adalah :
Penelitian yang akan dilaksanakan ini bertujuan untuk mengaetahui ; Pengaruh Kompetensi dan Budaya organisasi secara bersama-sama terhadap
Jurnal M anajem enM M-U T P
3
terhadap
d. < 0,20 (baik positif atau minum)
Y = a + b1 X1 + e 2. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Persamaannya adalah : Y = a + b2 X2 + e b. Regresi Linear Berganda Pengaruh Kompetensi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Persamaannya adalah : Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e Dimana : Y a X1 X2 b1, b2 e
: : : : : :
korelasi dapat diabaikan.
d. Koefiisien Determinasi Untuk mengetahui seberapa jauh variable bebas dapat menjelaskan variable terikat, maka perlu diketahui nilai koefisien determinasi atau penentuan R 2, dengan rumus :
R
Variabel Kinerja Konstanta Variabel Kompetensi Variabel Budaya Organisasi Koefisien regresi Residu
2
Y
2
n.Y 2
Nilai R² ini berkisar antara 0 – 1, semakin mendekati 1 nilai r² tersebut berarti semakin besar variabel independent (X) mampu menerangkan variabel dependent (Y). Analisis terhadap nilai Rsquare (R2) ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kedua variabel bebas (X1 dan X2) dapat menerangkan hubungan perubahan variabel terikat (Y). Sifat-sifat R-square sangat dipengaruhi oleh banyaknya variabel bebas, dimana semakin banyak variabel bebas semakin besar nilai R-square. Dalam perhitungan rumus yang telah dikemukakan tersebut, dilakukan dengan program komputer SPSS-13.
c. Koefisien Korelasi Pada kasus diatas, tujuan penelitian adalah mencari hubungan antara Kompetensi, Budaya Organisasi terhadap Kinerja pegawai. Oleh karena itu besaran yang akan dianalisis adalah korelasi (r), Regresi linear sederhana, dan Regresi linear berganda serta pengujian statistiknya. Korelasi adalah salah satu teknik statistic yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam hal ini tidak ditentukan variabel mana yang mempengaruhi variabel yang lainnya. Nilai koefisien korelasi berkisar antar -1 dan 1. Semakin mendekati satu nilai absolut koefisien korelasi maka hubungan antara variabel tersebut semakin kuat, sedangkan semakin kecil (mendekati nol) nilai absolute koefisien korelasi maka hubungan antara variabel tersebut semakin lemah. Tanda positif atau negatif menunjukkan arah hubungan. Kuat atau lemahnya korelasi antara variabel tidak ada ukuran yang pasti. Menurut Young (1982;317), ukuran korelasi diterjemahkan sebagai berikut : a. 0,70-1,00 (baik positif atau minum) menunjukkan adanya derajat asosiasi yang tinggi. b. 0,40 - < 0,70 (baik positif atau minum) menunjukkan hubungan yang subtansial. c. 0,20-0,40 (baik positif atau minum) menunjukkan adanya korelasi yang rendah
Jurnal M anajem enM M-U T P
a Y b1 X 1Y b2 X 2Y .n.Y 2
D. Hipotesis Statistik 1. Hipotesis yang akan diuji secara statistik dalam penelitian ini adalah : H0: y1 = 0, artinya tidak ada Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam. H1: y1 ≠ 0, artinya terdapat Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam. Kreteria Pengujian : - Terima Ho, jika sig. t > 0,05 - Tolak Ho, jika sig. t < 0,05 2. H0: y2 = 0 artinya tidak ada Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam. H1: y2 ≠ 0 artinya terdapat Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam.
4
Kreteria Pengujian : - Terima Ho, jika sig. t > 0,05 - Tolak Ho, jika sig. t < 0,05 3. H0: y1,2 = 0, artinya tidak ada pengaruh Kompetensi dan Budaya Organisasi secara bersama-sama terhadap Kinerja Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam. H1: minimal ada satu y1,2 ≠ 0, artinya ada pengaruh Kompetensi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam. Kreteria Pengujian : - Terima Ho, jika sig. F > 0,05 - Tolak Ho, jika sig. F < 0,05
A. Uji Instrumen Penelitian Dalam pengujian instrument penelitian, yang terdiri dari Uji Validitas, dan Uji Reliabilitas diperoleh sebagai berikut : 1. Uji Validitas Dalam melakukan analisis data dan guna membahas pertanyaan ,maka langkah pertama adalah dengan menguji validitas yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur construck yang akan diukur/diuji pengujian item homogenitas dilakukan dalam pengujian validitas.Untuk pertanyaan yang digunakan untuk mengukur suatu variabel . pengujian skor item homogenitas dari item menunjukkan bahwa skor pertanyaan – pertanyaan dalam variabel Kinerja Pegawai, Kompetensi, dan Budaya Organisasi mempunyai instrumen yang valid. Menurut Masrun (1996), menyatakan bahwa “Teknik korelasi untuk menentukan validitas item sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan”. Selanjutnya Pengujian validitas tiap butir digunakan analisa item, yaitu mengkorelasikan skor tiap buitr dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Item yang mempunyai korelasi positif dengan kreterium (skor total) serta korelasi yang tinggi menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Korelasi yang digunakan adalah Korelasi Pearson Moment, dimana syarat minimum adalah r = 0,30. jadi kalau korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Berdasarkan data yang terkumpul dari 37 responden dari tiap variabel yang ditelti ditunjukkan pada tabel berikut ini :
HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI Hasil analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan teoritis, artinya hasil analisis kuantitatif digunakan sebagai petunjuk awal untuk menelusuri beberapa permasalahan dan fenomena. Pada akhirnya dengan mendayagunakan data yang tersedia dan dihubungkan dengan dasar teoritis serta hasil analisis kuantitatif, akan dapat diperoleh pemecahan yang lebih komprehensif dari permasalahan. Sebelum dilakukan analisa Statistik dilakukan pengujian instrument yang terdiri dari Uji Validitas, dan Uji Reliabilitas, pengujian persyaratan analisis, meliputi ; uji normalitas, uji homogenitas dan uji Lineariritas untuk 37 sampel penelitian. Kemudian dibahas tentang hasil penelitian analisis statistik deskriptif secara terperinci ; Uji Butir instrumen, nilai skor terendah, nilai skor tertinggi, nilai rata-rata, simpangan baku, median dan modusnya dari masing-masing variabel, analisis inferensial, pengujian hipotesis, yang menguji pengaruh Kompetensi, Budaya Organisasi terhadap Kinerja pegawai pada Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam, baik secara parsial maupun secara simultan, pembahasan hasil penelitian yang telah diolah dengan program SPSS Release 13.00, interpretasi dari hasil pengolahan data serta mencoba memberikan kesimpulan, implikasi dan saran dari hasil penelitian tersebut.
Jurnal M anajem enM M-U T P
5
Tabel. 1 Uji Validitas terhadap Kinerja Butir Pertanyaa n
r Pearson Moment
Keterangan
Butir 1
0.5731
Valid
Butir 2
0.4519
Valid
Butir 3
0.5513
Valid
Butir 4
0.5169
Valid
Butir 5 Butir 6
0.5165 0.5143
Valid Valid
Butir 7
0.6129
Valid
Butir 8
0.5332
Valid
Butir 9
0.5491
Valid
Butir 10
0.5229
Valid
Butir 11 Butir 12
0.4561 0.5561
Valid Valid
Butir 13
0.4136
Valid
Butir 14
0.5110
Valid
0.5257
Valid
Butir 15
Dari hasil uji validitas tersebut ternyata koefisien korelasi semua butir dengan skor total diatas 0,3, sehingga semua butir pertanyaan/instrumen variabel Kompetensi dinyatakan valid. Tabel. 3 Uji Validitas terhadap Budaya Organisasi Butir Pertanyaan Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Butir 5 Butir 6 Butir 7 Butir 8 Butir 9 Butir 10 Butir 11 Butir 12 Butir 13 Butir 14 Butir 15
Sumber : Data Primer diolah
Berdasarkan hasil uji validitas tersebut ternyata koefisien korelasi semua butir dengan skor total diatas 0,3, sehingga semua butir pertanyaan/instrumen variabel Budaya Organisasi dari 15 butir pertanyaan dinyatakan valid. Dengan demikian berdasarkan hasil uji validitas dari ketiga variabel dapat dikatakan bahwa alat ukur yang digunakan valid.
Tabel. 2 Uji Validitas terhadap Kompetensi r Pearson Moment 0.5159
Butir 2
0.5231
Valid
Butir 3
0.5432
Valid
Butir 4
0.6561
Valid
Butir 5
0.5714
Valid
Butir 6
0.5138
Valid
Butir 7
0.5212
Valid
Butir 8
0.5164
Valid
Butir 9
0.4671
Valid
Butir 10
0.5140
Valid
Butir 11
0.6321
Valid
Butir 12
0.5643
Valid
Butir 13
0.5643
Valid
Butir 14
0.6393
Valid
Butir 15
0.5681
Valid
Keterangan Valid
2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah ukuran konsistensi instrumen penelitian , instrumen dinyatakan reliabel jika alat ukur yang digunakan aman karena bekerja dengan baik pada waktu dan kondisi yang berbeda , hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa seluruh item yaitu 45 pertanyaan menunjukkan bahwa 15 pertanyaan dari variabel Kinerja Pegawai, 15 pertanyaan dari variabel Kompetensi dan 15 pertanyaan variabel Budaya Organisasi adalah reliabel dengan nilai alpha pada tabel berikut :
Sumber : Data Primer diolah
Jurnal M anajem enM M-U T P
0.6616 0.6541 0.5632 0.5643 0.5164 0.4532 0.5681 0.5656 0.5123 0.5429 0.5447 0.6510 0.5656 0.4529 0.5145
Keterang an Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer diolah
Dari hasil uji validitas tersebut ternyata koefisien korelasi semua butir dengan skor total diatas 0,3, sehingga semua butir pertanyaan/instrumen variabel Kinerja Pegawai dengan 15 butir pertanyaan dapat dinyatakan valid.
Butir Pertanyaan Butir 1
r Pearson Moment
6
Tabel 4 Hasil analisis Uji Reliabilitas Item-Total Statistics
KI NERJA (Y ) KOMPETENSI (X1) BUDAY A ORGANISASI (X2)
Scale Mean if Item Deleted 124.00 125.92
Scale Variance if Item Deleted 60.556 67.854
Corrected Item-Tot al Correlation .861 .808
Squared Mult iple Correlation .745 .675
Cronbach's Alpha if Item Delet ed .830 .881
125.70
55.381
.799
.649
.893
Sumber : Data Primer diolah Tabel.5 Hasil analisis Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji reliabilitas tersebut di atas menunjukkan bahwa nilai alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 (Siswoyo Haryono,2007; 8),, dengan demikian setiap pernyataan untuk semua kategori Kinerja Pegawai, Kompetensi, dan Budaya Organisasi, yang sudah valid adalah reliabel.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 2
N Unif orm Parametersa,b Most Extreme Dif f erences
KINERJA (Y) 37 51 69 .419 .027 -.419 2.548 .000
Minimum Maximum Absolute Positive Negativ e
Kolmogorov-Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed)
B. Uji Persyaratan Analisis
BUDAYA ORGANISASI (X2) 37 50 68 .363 .054 -.363 2.210 .000
a. Test distribution is Unif orm.
Sebelum dilakukan analisis statistik deskriptif dan inferensial selanjutnya pengujian persyaratan analitis, berupa Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Linearitas sebagai berikut .
b. Calculated f rom data.
Sumber : Hasil Data Primer diolah
Dari hasil data pengolahan diatas sebaran data hasil penelitian baik variabel Kompetensi maupun variabel Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai terdistribusi secara normal, sehingga penggunaan statistik untuk pengujian hipotesa dapat dilakukan.
1. Uji Normalitas Uji normalitas dipergunakan untuk melihat apakah sebaran data hasil penelitian terdistribusi secara normal atau tidak. Pengujian dilakukan terhadap semua item pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dan reliabel. Alat bantu analisis ini adalah pengujian statistika non parametrik : uji One Sample Kolmogorov Smirnov. Suatu sebaran Data dikatakan normal apabila nilai hasil perhitungan Kolmogorov Smirnov Z positif, Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
2. Uji Homogenitas Pengujian ini dilakukan untuk mencari keseragaman data dari varian. Hal ini dapat dilihat dari signikansi yang lebih besar dari 0,05 dan angka Levene Statistic yang diperoleh. Hasil pengujian Homogenitas dari ketiga variabel sebagai berikut :
Tabel.6 Uji Homogenitas Variabel Kinerja Test o f H omog eneity of Varian ces KI NERJA (Y ) Lev ene St at ist ic 2.174
KOMPETENSI (X1) 37 52 68 .302 .079 -.302 1.839 .002
df 1
df 2 8
26
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Jurnal M anajem enM M-U T P
1
Sig. .064
Tabel.7 Uji Homogenitas Variabel Kompetensi Test o f H omog eneity of Varian ces KOMPETEN SI (X1) Lev ene St at ist ic 1.779
df 1
df 2 7
Sig. .136
25
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel.8 Uji Homogenitas Variabel Budaya Orgsnisasi
Test of Homogeneity of Variances BUDAYA ORGANISASI (X2) Levene Statistic 3.728
df1
df2 7
Sig. 25
.107
Sumber : Hasil Pengolahan Data Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear apabila signifikansi (linearity) kurang dari 0,05. Adapun hasil pengujian didapat sebagai berikut :
3. Uji Linearitas Untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Uji ini digunakan sebagai prasyarat dalam analisis regresi Lianear dan Korelasi.
Tabel.9 Uji Linearitas Variabel Kompetensi terhadap Kinerja ANOVA Table
KI NERJA (Y) * KOMPETENSI (X1)
Between Groups
(Combined) Linearity Dev iation f rom Linearity
Within Groups Total
Sum of Squares 496.976 392.117 104.859 100.700 597.676
df 10 1 9 26 36
Mean Square 49.698 392.117 11.651 3.873
F 12.832 101.242 3.008
Sig. .000 .000 .013
Sumber : Hasil Pengolahan data
Tabel.10 Uji Linearitas Variabel Budaya Orgsnisasi terhadap Kinerja ANOVA Table
KINERJA (Y) * BUDAYA ORGANISASI (X2)
Between Groups
(Combined) Linearit y Dev iation f rom Linearity
Within Groups Total
Sumber : Hasil Pengolahan data
df 11 1 10 25 36
Mean Square 41.296 375.773 7.848 5.737
F 7.198 65.503 1.368
Sig. .000 .000 .251
mempunyai hubungan linear terhadap variabel terikat (Kinerja ), karena signifikansinya lebih kecil dari 0,05.
Dari Hasil diatas dapat diketahui kedua variabel bebas (Kompetensi dan Budaya Orgsnisasi)
Jurnal M anajem enM M-U T P
Sum of Squares 454.257 375.773 78.484 143.419 597.676
2
C. Analisis Statistik Deskriptif
dalam penelitian yang sesungguhnya. Butir pertanyaan yang valid tinggal 15 butir.(terlampir) c. Variabel Budaya Orgsnisasi Berdasarkan Uji Validitas, dari 18 butir pertanyaan tentang Budaya Orgsnisasi, terdapat empat pertanyaan tidak valid, yaitu butir Nomor 5,6, dan 18. Dalam analisis data pertanyaan tersebut dibuang (di-dropp), sehingga tidak digunakan dalam penelitian yang sesungguhnya. Butir pertanyaan yang valid tinggal 15 butir.(terlampir)
1. Analisis Butir Instrumen Variabel penelitian terdiri dari satu variabel terikat (Y) dan dua variabel bebas (X1 dan X2). Variabel terikat (Y) adalah Kinerja Pegawai, sedangkan variabel bebas pertama (X1) adalah Kompetensi dan variabel bebas kedua (X2) adalah Budaya Orgsnisasi. Jumlah subjek penelitian yang dianalisis sebanyak 37 responden. Berikut ini analisis butir instrumen dari masingmasing variabel penelitian sebagai berikut : a. Variabel Kinerja Berdasarkan Uji Validitas, dari 20 butir pertanyaan tentang Kinerja, terdapat lima pertanyaan tidak valid, yaitu butir Nomor 3,4,9,19 dan 20. Dalam analisis data pertanyaan tersebut dibuang (di-dropp), sehingga tidak digunakan dalam penelitian yang sesungguhnya. Butir pertanyaan yang valid tinggal 15 butir.(terlampir)
2. Analisis Deskriptif Variabel penelitian terdiri dari satu variabel terikat (Y) dan dua variabel bebas (X1 dan X2). Variabel terikat (Y) adalah Kinerja Pegawai, sedangkan variabel bebas pertama (X1) adalah Kompetensi dan variabel bebas kedua (X2) adalah Budaya Organisasi. Jumlah subjek penelitian yang dianalisis sebanyak 37 responden. Berikut ini diskripsi tentang variabel terikat (Kinerja) serta variabel bebas (Kompetensi dan Budaya Organisasi) dapat dilihat secara terperinci secara berturut-turut nilai skor terendah, nilai skor tertinggi, nilai rata-rata, simpangan baku, median dan modusnya pada tabel Distribusi frekwensi berikut ini :
b. Variabel Kompetensi Berdasarkan Uji Validitas, dari 19 butir pertanyaan, terdapat tiga pertanyaan tidak valid, yaitu butir Nomor 7,11, 14 dan 18. Dalam analisis data pertanyaan tersebut dibuang (didropp), sehingga tidak digunakan
Tabel 11 Frekuensi Distribusi Variabel Stat istics
N
KINERJA (Y ) 37 0 63.81 .670 64.00a 62b 4.075 16.602 -.963 .388 1.500 .759 18 51 69 2361 58.96c 60.96 61.50 62.02 62.84 64.00 65.40 66.42 66.83 67.40 68.75
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Dev iat ion Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurt osis Std. Error of Kurtosis Range Minimum Maximum Sum Percentiles
10 20 25 30 40 50 60 70 75 80 90
a. Calculated f rom grouped data. b. Mult iple modes exist. The smallest v alue is shown c. Percentiles are calculat ed f rom grouped dat a.
Sumber : Hasil Pengolahan data
Jurnal M anajem enM M-U T P
2
KOMPETENSI (X1) 37 0 61.89 .616 62.44a 60b 3.747 14.044 -.751 .388 .986 .759 16 52 68 2290 57.80c 59.09 59.50 59.91 61.32 62.44 63.27 64.08 64.45 64.82 65.93
BUDAY A ORGANISASI (X2) 37 0 62.11 .760 63.22a 65b 4.624 21.377 -1.071 .388 .795 .759 18 50 68 2298 55.00c 58.54 59.10 59.84 61.15 63.22 64.87 65.49 65.75 66.02 66.76
Untuk lebih terperinci berikut ini akan disajikan tabel dan deskriptifnya dari variabel-variabel tersebut :
simpangan baku 4,075, median 64 dan modus 62. Dari data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata hitung (mean) dan modus dengan median yang tidak jauh berbeda. Hal ini menggambarkan bahwa distribusi frekuensi variabel Kinerja pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam sebaran datanya cenderung berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya tentang distribusi frekuensi variabel Kinerja Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam dapat dilihat pada tabel berikut ini :
1. Variabel Kinerja (Y) Dari data yang terkumpul setelah diolah tentang data Kinerja pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam melalui instrumen yang diberikan kepada 37 responden, maka diperoleh skor terendah sebanyak 51 dan skor tertinggi sebanyak 69, kemudian dari data yang terkumpul setelah diolah maka menghasilkan nilai rata-rata (mean) sebesar 63,81,
Tabel 12 Distribusi frekuensi Variabel Kinerja KINERJA (Y)
Valid
51 55 58 60 61 62 63 64 65 66 67 69 Total
Frequency 1 1 1 4 1 6 3 3 2 4 5 6 37
Percent 2.7 2.7 2.7 10.8 2.7 16.2 8.1 8.1 5.4 10.8 13.5 16.2 100.0
Valid Percent 2.7 2.7 2.7 10.8 2.7 16.2 8.1 8.1 5.4 10.8 13.5 16.2 100.0
Cumulat iv e Percent 2.7 5.4 8.1 18.9 21.6 37.8 45.9 54.1 59.5 70.3 83.8 100.0
Sumber : Hasil Pengolahan data
Sedang untuk melihat dalam bentuk frekwensi histogram dapat dilihat gambar berikut : KINERJA (Y)
12
10
Frequency
8
6
4
2 Mean = 63.81 Std. Dev. = 4.075 N = 37
0 50
55
60
65
70
KINERJA (Y)
Gambar 2. Histogram Variabel Kinerja 2. Variabel X1 Kompetensi Hasil pengolahan data tentang variabel Kompetensi yang diperoleh melalui instrumen yang diberikan
Jurnal M anajem enM M-U T P
kepada 37 responden sebanyak 15 butir pertanyaan, ternyata hasilnya menunjukkan bahwa skor terendah 52, dan skor tertinggi 68. Data terkumpul
1
setelah diolah maka menghasilkan rata-rata (mean) sebesar 61,89, simpangan bakunya 3,747, median sebesar 62,44, dan modusnya sebesar 60. Data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata (mean) dan modus dengan median yang tidak jauh berbeda. Hal ini menggambarkan distribusi frekuensi
variabel Kompetensi pegawai sebaran datanya cenderung berdistribusi normal. Untuk mengetahui deskriptif data dari variabel Kompetensi pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 13 Distribusi Frekuensi data Variabel Kompetensi KOMPETENSI (X1)
Valid
52 57 58 59 60 62 63 64 65 66 68 Total
Frequency 2 1 2 4 5 5 4 5 5 1 3 37
Percent 5.4 2.7 5.4 10.8 13.5 13.5 10.8 13.5 13.5 2.7 8.1 100.0
Valid Percent 5.4 2.7 5.4 10.8 13.5 13.5 10.8 13.5 13.5 2.7 8.1 100.0
Cumulat iv e Percent 5.4 8.1 13.5 24.3 37.8 51.4 62.2 75.7 89.2 91.9 100.0
Sumber : Hasil Pengolahan data Sedang untuk melihat dalam bentuk frekwensi histogram dapat dilihat gambar berikut :
KOMPETENSI (X1)
10
Frequency
8
6
4
2
Mean = 61.89 Std. Dev. = 3.747 N = 37
0 50
55
60
65
70
KOMPETENSI (X1)
Gambar 3. Histogram Variabel Kompetensi 3. Variabel X2 Budaya Organisasi
yang diperoleh melalui instrumen yang diberikan kepada responden sebanyak 15 butir pertanyaan, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa skor terendah 50 dan skor tertinggi 68. Data yang terkumpul tersebut setelah diolah maka menghasilkan nilai rata-rata (mean) 62,11 simpangan bakunya 4,624 median 63,22 dan modus 65. Data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata yang tidak terlalu jauh
Untuk mengetahui diskripsi data variabel Budaya Organisasi pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam, peneliti berupaya mengumpulkan data tentang Budaya Organisasi pegawai terhadap sejumlah 37 responden. Dari hasil pengolahan data tentang Budaya Organisasi pegawai
Jurnal M anajem enM M-U T P
2
berbeda. Hal ini menggambarkan bahwa distribusi variabel Budaya Organisasi sebaran datanya cenderung berdistribusi normal.
Untuk mengetahui distribusi frekuensi data variabel Budaya Organisasi pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 14 Distribusi frekuensi Data variabel Budaya Organisasi BUDAYA ORGANISASI (X2)
Valid
50 53 58 59 60 61 62 63 65 66 67 68 Total
Frequency 2 1 5 2 3 3 1 2 7 7 3 1 37
Percent 5.4 2.7 13.5 5.4 8.1 8.1 2.7 5.4 18.9 18.9 8.1 2.7 100.0
Valid Percent 5.4 2.7 13.5 5.4 8.1 8.1 2.7 5.4 18.9 18.9 8.1 2.7 100.0
Cumulat iv e Percent 5.4 8.1 21.6 27.0 35.1 43.2 45.9 51.4 70.3 89.2 97.3 100.0
Sumber : Hasil Pengolahan data Sedang untuk melihat dalam bentuk frekwensi histogram dapat dilihat gambar berikut : BUDAYA ORGANISASI (X2)
20
Frequency
15
10
5
Mean = 62.11 Std. Dev. = 4.624 N = 37
0 50
55
60
65
70
BUDAYA ORGANISASI (X2)
Gambar 4. Histogram Variabel Budaya Organisasi D. Analisis Statistik Inferensial Setelah dilakukan analisis statistik deskriptif, , selanjutnya dilakukan analisis statistik inferensial dengan menggunakan analisis regresi linear,dan teknik analisis korelasi koefisen determinasi serta analisa varians (Anova).
Jurnal M anajem enM M-U T P
a. Analisis Regresi Analisis regresi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang terjadi pada variabel Kompetensi, Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam, baik regresi linear sederhana maupun regresi linear berganda sebagai berikut : 1. Regresi Linear Sederhana Pengaruh Kompetensi (X1) terhadap Kinerja (Y)
2
Tabel 15
Hasil analisis Regresi Linear Sederhana variable X1 terhadap Y Coeffi ci entsa
Model 1
Unstandardized Coef f icients B St d. Error 9.304 6.683 .881 .108
(Constant) KOMPETENSI (X1)
St andardized Coef f icients Beta
t 1.392 8.171
.810
Sig. .173 .000
a. Dependent Variable: KINERJA (Y )
Sumber : Hasil Pengolahan data Dari tabel pengolahan data tersebut didapat persamaan regresi linear sederhana : Ý = 9,304 + 0,881X1+ e, dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja signifikan dan positif,
artinya semakin baik Kompetensi pegawai semakin meningkat Kinerjanya, demikian juga sebaliknya. Sedangkan untuk melihat koefisien korelasi dan koefisien determinasi terlihat pada tabel berikut ini ;
Tabel 16 Hasil analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Model Summary Model 1
R .810a
Adjusted R Square .646
R Square .656
St d. Error of the Estimate 2.423
a. Predictors: (Constant), KOMPETENSI (X1)
Sumber : Hasil Pengolahan data Dari tabel tersebut didapat koefisien korelasi sebesar 0,810 atau 81,00% dan koefisien determinasi sebesar 0,658 atau 65,80%. Artinya keeratan hubungan variabel Kompetensi terhadap Kinerja sangat
erat dan variasi pengaruh yang dapat dijelaskan oleh Kompetensi terhadap Kinerja sebesar 65,80%. Pengaruh Budaya Organisasi (X2) terhadap Kinerja (Y)
Tabel 17
Hasil analisis Regresi Linear Sederhana variable X2 terhadap Y Coeffici entsa
Model 1
(Constant) BUDAY A ORGANISASI (X2)
Unstandardized Coef f icients B Std. Error 20.411 5.652 .699
.091
Standardized Coef f icients Beta .793
t 3.611
Sig. .001
7.699
.000
a. Dependent Variable: KINERJA (Y)
Sumber : Hasil Pengolahan data Dari tabel pengolahan data tersebut didapat persamaan regresi linear sederhana : Ý = 20,411 + 0,699X2+ e , dengan taraf signifikansi
Jurnal M anajem enM M-U T P
lebih kecil dari 0,05 (0,003). Dengan demikian dapat dikatakan pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja signifikan dan positif, artinya semakin
2
baik Budaya Organisasi semakin meningkat Kinerjanya, demikian juga sebaliknya.
Sedangkan untuk melihat koefisien korelasi dan koefisien determinasi terlihat pada tabel berikut ini ;
Tabel 18 Hasil analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Model Summary Model 1
R .793a
Adjusted R Square .618
R Square .629
St d. Error of the Estimate 2.518
a. Predictors: (Constant), BUDAYA ORGANISASI (X2)
Sumber : Hasil Pengolahan data Dari tabel tersebut didapat koefisien korelasi sebesar 0,793 atau 79,30% dan koefisien determinasi sebesar 0,629 atau 62,90%. Artinya keeratan hubungan variabel Budaya Organisasi terhadap Kinerja dan variasi pengaruh yang dapat dijelaskan oleh
Budaya Organisasi terhadap Kinerja sebesar 62,90%. 2. Regresi Linear Berganda Setelah dilakukan pengolahan data maka didapat tabel Regresi Linear Berganda sebagai berikut :
Tabel 19 Hasil Analisis Regresi Linear berganda Coeffi ci entsa
Model 1
(Constant) KOMPETENSI (X1) BUDAY A ORGANISASI (X2)
Unstandardized Coef f icients B St d. Error 6.736 5.884 .539 .137 .382
.111
St andardized Coef f icients Beta .496
t 1.145 3.940
Sig. .260 .000
.433
3.446
.002
a. Dependent Variable: KINERJA (Y )
Sumber : Hasil Pengolahan data. Hasil perhitungan komputer menunjukkan bahwa koefisien regresi untuk variabel Kompetensi (X1) 0,539, Budaya Organisasi (X2) 0,382, dan juga menghasilkan nilai konstanta sebesar 6,736. sehingga persamaan regresi berganda penelitian ini adalah sebagai berikut :
b. Analisis Korelasi Hasil analisis statistik yang dilakukan dengan bantuan komputer meliputi koefisien korelasi Product Moment, koefisien korelasi Parsial, koefisien determinasi menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
Ý = 6,736 + 0,539X1 + 0,382X2 + e
Jurnal M anajem enM M-U T P
2
Tabel 20 Hasil Analisis Korelasi Pearson (Product Moment) Cor relati ons
KI NERJA (Y )
KOMPETENSI (X1)
BUDAY A ORGANISASI (X2)
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Cross-products Cov ariance N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Cross-products Cov ariance N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Cross-products Cov ariance N
KI NERJA (Y ) 1
KOMPETENSI (X1) .810* * .000
597.676 16.602 37 .810* * .000 445.243 12.368 37 .793* * .000
BUDAY A ORGANISASI (X2) .793* * .000
445.243 12.368 37 1
505.568 14.044 37 .725* * .000
537.757 14.938 37 .725* * .000 452.432 12.568 37 1
537.757
452.432
769.568
14.938 37
12.568 37
21.377 37
* *. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).
Sumber : Hasil Pengolahan data Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen berupa Kompetensi, Budaya Organisasi dengan variabel devenden (Kinerja Pegawai) lebih besar 0,5, dengan angka sebesar ini menunjukkan adanya hubungan positif yang kuat antara variabel Kompetensi, Budaya Organisasi dengan Kinerja Pegawai.
c. Koefisien Determinasi Untuk menentukan koefisien determinasi, gunanya untuk mengukur seberapa besar pengaruh nilai suatu variabel independen dapat dijelaskan terhadap perubahan variabel devenden. Hasil perhitungan komputer menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi tersebut ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 21 Koefisien Korelasi dan Koefisien determinasi Model Summary Model 1
R .863a
R Square .745
Adjusted R Square .730
St d. Error of the Estimate 2.117
a. Predictors: (Constant), BUDAYA ORGANISASI (X2), KOMPETENSI (X1)
Sumber : Hasil Pengolahan data. Dari tabel tersebut didapat Koefisien korelasi 0,863 dan koefisien determinasinya sebesar 0,745
Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam. H1: Terdapat Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam. Kreteria Pengujian : - Terima Ho, jika sig. t > 0,05 - Tolak Ho, jika sig. t < 0,05
C. Pengujian Hipotesis Untuk melihat hasil pengujian terhadap hipotesis yang diajukan, maka lebih jelas pengujian tersebut terlihat pada tabel 24 dan tabel 27 1.
Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Pegawai H0 : Tidak terdapat Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja
Jurnal M anajem enM M-U T P
Dilihat dari hasil pengujian hipotesis pada tabel 24 maka secara statistik; Terdapat pengaruh positif Kompetensi terhadap Kinerja
2
Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam, hal ini dapat dilihat dari nilai Uji –t dimana nilai t-hitung sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai t-tabel dengan tingkat signifikansi 5% (=0,05).
3.
2. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai H0: Tidak terdapat pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam. H1: Terdapat pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam. Kreteria Pengujian : - Terima Ho, jika sig. t > 0,05 - Tolak Ho, jika sig. t < 0,05
Pengaruh Kompetensi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai H0: Tidak terdapat Pengaruh Kompetensi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam. H1: Terdapat Pengaruh Kompetensi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam. Kreteria Pengujian : - Terima Ho, jika sig. F > 0,05 - Tolak Ho, jika sig. F < 0,05
Dilihat dari hasil pengujian hipotesis maka secara statistik ; Terdapat pengaruh positif Kompetensi dan Budaya Organisasi secara bersamasama terhadap Kinerja Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam, hal ini dapat dilihat dari nilai Uji –F dimana nilai F-hitung sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai F-tabel dengan tingkat signifikansi 5% (=0,05). Untuk lebih jelasnya terlihat pada tabel berikut ;
Dilihat dari hasil pengujian hipotesis pada tabel 24 maka secara statistik; Terdapat pengaruh positif Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam, hal ini dapat dilihat dari nilai Uji –t dimana nilai thitung sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai t-tabel dengan tingkat signifikansi 5% (=0,05).
Tabel 22 Uji – F (Uji Simultan) ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 445.332 152.344 597.676
df 2 34 36
Mean Square 222.666 4.481
F 49.695
Sig. .000a
a. Predictors: (Const ant), BUDAY A ORGANISASI (X2), KOMPETENSI (X1) b. Dependent Variable: KINERJA (Y )
Sumber : Hasil Pengolahan Data E. Interpretasi Hasil penelitian Hasil analisa statistik yang dilakukan dengan bantuan komputer meliputi Analisis Regresi, koefisien korelasi, Korelasi Parsial, dan koefisien determininasi, serta Prediksi yang menunjukkan interprestasi terhadap
Jurnal M anajem enM M-U T P
hasil analisis tersebut adalah sebagai berikut : 1. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien regresi untuk variabel Kompetensi (X1) sebesar 0,539, Budaya Organisasi (X2) 0,382 dan juga menghasilkan nilai konstanta sebesar 6,736 Hasil
2
2.
perhitungan tersebut dapat diinterprestasikan sebagai berikut : - Konstanta sebesar 6,736 menyatakan bahwa jika tidak ada peningkatan Kompetensi (X1) Budaya Organisasi (X2) ( secara matematika, X1, dan X2 adalah 0 ) maka Kinerja Pegawai tetap sebesar 6,736 unit skor. Hal ini bisa dipahami, karena masih banyak variabel lain yang belum dimasukkan dalam penelitian ini, seperti variabelBudaya Orgsnisasi, motivasi dan lain-lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. - Dengan melihat besarnya koefisien regresi bahwa variabel Kompetensi (X1) 0,539 atau sama dengan 53,90% Artinya kecendrungan proyeksi perubahan antara variabel Kompetensi (X1) dengan variabel Kinerja Pegawai (Y) menunjukkan bahwa setiap perubahan atau peningkatan variabel Kompetensi sebesar 100 % maka mengakibatkan perubahan atau peningkatan pula pada variabel Kinerja Pegawai 53,90% dengan tingkat signifikansi sebesar 5%. - Koefisien regresi Variabel Budaya Organisasi (X2) sebesar 0,382. Artinya, kecenderungan proyeksi perubahan antara variabel Budaya Organisasi dengan Kinerja Pegawai menunjukkan bahwa setiap perubahan atau peningkatan Budaya Organisasi sebesar 100% akan mengkibatkan perubahan atau peningkatan pula pada Kinerja Pegawai 38,20% dengan pengujian t variabel ini signifikan dengan tingkat signifikansi sebesar 5%. Bahwa antara variabel Kompetensi (X1), Budaya Organisasi (X2) mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel Kinerja
Jurnal M anajem enM M-U T P
3.
4.
Pegawai (Y) terdapat korelasi sebesar 0,876 termasuk pada katagori tingkat hubungan yang sangat erat dan positif dan Korelasi tersebut signifikan, karena setelah dikonsultasikan dengan nilai ( r ) pada tabel kritik ( r ) Product Moment, nilai ( r ) hitung lebih besar dari nilai ( r ) tabel. Kedua variabel bebas tersebut variabel Kompetensi (X1), Budaya Organisasi (X2) berkorelasi positif dengan Kinerja Pegawai, artinya Bila variabel Kompetensi (X1), Budaya Organisasi (X2) meningkat maka akan mengakibatkan meningkatnya Kinerja Pegawai , begitu pula sebaliknya, apabila variabel Kompetensi (X1), Budaya Organisasi (X2) menurun Kinerja Pegawai juga akan menurun. Koefisien determinasi ( R2 ) sebesar 0,745, nilai tersebut dapat ditafsirkan bahwa besarnya persentase pengaruh antara variabel Kompetensi (X1), Budaya Organisasi (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel Kinerja Pegawai (Y) Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam. Dengan kata lain kontribusi efektif atau dapat dijelaskan oleh variabel Kompetensi (X1), Budaya Organisasi (X2) terhadap variabel Kinerja Pegawai (Y) Kantor Camat Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam adalah sebesar 74,50% sedangkan selebihnya 25,50% dijelaskan/ dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
KESIMPULAN, IMPLIKASI A. Kesimpulan Didasarkan dari pengolahan data dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dengan uji-t, bahwa variabel Kompetensi berpengaruh secara nyata terhadap Kinerja Pegawai, hal
2
ini dapat dilihat dari nilai Uji –t dimana nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 5% (=0,05). 2. Demikian juga variabel Budaya Organisasi berpengaruh secara nyata terhadap Kinerja Pegawai, hal ini dapat dilihat dari nilai Uji –t dimana nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 5% (=0,05). 3. a. Dengan uji – F, variabel Kompetensi (X1) dan Budaya Organisasi (X2) secara bersama-sama berpengaruh secara nyata terhadap Kinerja Pegawai, hal ini dapat dilihat dari nilai Uji –F dimana nilai Fhitung lebih kecil dari nilai Ftabel dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 5% (=0,05). b. Dari hasil koefisien korelasi R = 0,863, artinya hubungan antara variabel Kompetensi dan Budaya Organisasi sangat erat dan searah (korelasi positif) sebesar 86,30%. c. Diperoleh koefisien Determinasi ( R2 = 0,745). Hasil ini secara statistik artinya besarnya kontribusi 74,50% secara bersama-sama dapat menjelaskan pengaruh dari variabel Kompetensi (X1) dan Budaya Organisasi (X2) terhadap variabel Kinerja Pegawai, sedang sisanya 25,50% dapat dijelaskan oleh variabel yang lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. B.
mempunyai pengaruh terhadap Kinerja pegawai dan ; Kompetensi dan Budaya Organisasi secara bersama-sama mempunyai mempunyai pengaruh terhadap Kinerja pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa upaya untuk meningkatkan Kinerja pegawai dapat dilakukan melalui upaya peningkatan Kompetensi dan Budaya Organisasi. 1. Upaya Meningkatkan Kompetensi Upaya meningkatkan Kompetensi dalam rangka memberi kontribusi terhadap kinerja pegawai adalah : Pertama, melaksanakan pelatihan-pelatihan secara kontinyu guna meningkatkan professional masing-masing pegawai, yang pada giliranya meningkatkan kinerja lembaga. Kedua, memberikan kesempatan yang merata kepada pegawai untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, misal; pendidikan pascasarjana bagi lulusan Sarjana (S1), guna meningkatkan kemampuan kerja dengan tetap menjunjung Kompetensi yang tinggi. 2. Upaya Meningkatkan Budaya Organisasi Upaya meningkatkan Budaya Organisasi dalam rangka memberi kontribusi terhadap kinerja pegawai adalah : Pertama, menggunakan pendekatan siatuasional, maksudnya agar pimpinan dapat memberikan situasi yang kondusif agar pegawai lebih beradaptasi dengan lingkungan dan Budaya Organisasi. Kedua, mengadakan kegiatankegiatan yang memupuk rasa kekompakan dan kebersamaan sesama pegawai.
Implikasi
Berdasarkan paparan di atas diketahui bahwa ketiga hipotesis penelitian yang diajukan diterima, yaitu : Kompetensi mempunyai pengaruh terhadap Kinerja pegawai ; Budaya Organisasi mempunyai
Jurnal M anajem enM M-U T P
DAFTAR PUSTAKA Bernadin and Russl, 2001, Human Resource Management. : Mc. Graw-Hill. New York.
3
Human Resource Management. John Wiley & Sons,
Pembinaan
David F, 2002.
Inc. New York : Djamaludin,
M.
Arif.
Emmons, Goerge T. and Albert W. Boudreau, 2001. Human Resource Managament. : Rhicard D. Irwin Chicago.
Notoadmojo,
Prawirosentono,
Kierja
Yogyakarta.
Fisher, Robert, 1999, Organizational Communication. : A Simon & Schuster Compeny New Jersey.
2001.
Karyawan.
Kebijakan BPFE
Bacal, 2002. Principle Of Management. Illionis, : Mc. GrawHill. New York
Achmad S. 2001. Sistem Manajemen Kinerja, Cetakan Pertama. Gramedia. Jakarta
Ruky,
Richard M. Steers, (1998), Efektivitas Organisasi, Penerbit Erlangga, Jakarta
Gitosudarmo, Indriyo dan I Nyoman Sudita. 2000.Perilaku Keorganisasian.: BPFE UGM Yogyakarta. Hadari, Nawawi. 2000. Manajemen
Robbin P. Stephen, (2001), Perilaku
Organisasi, Konsep, kontrovers dan Aplikasi, Edisi Indonesia,
Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif.: Gajah
Penerbit Prenhallindo, Jakarta.
Mada University Yogyakarta.
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya
Manusia dan Produktivitas Kerja.
Handoko, Hani, 1999. Manajemen
Mandar Maju. Bandung.
Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE. Jogyakarta.
Sukmalana,
Soelaiman, 2007. Kinerja. Badan Penerbit Pusat pengembangan Bisnis dan Manajemen dan PT. Intermedia Personale Utama, Jakarta.
Manajemen
Hern and Obsen, 1998, Organization theory and Behavior, Pretice Hall Inc. Enlenwood Cliffs, New York. Hasibuan
2003,
Robert
Gibson. Ivancevich dan Donnely. (1996). Organisasi Perilaku Struktur Proses. Edisi Bahasa Indonesia. : Binarupa Aksarahani Jakarta.
SP.
Soekidjo,
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta.
Faustino Cardoso.1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. : Andi Offset. Yogyakarta
Manajemen Sumber Manusia, Edisi Revisi ,
CV.
Moor Head and Griffin ( Kenna & Beech, 2000 : 63) and Gibson (1996: 136), J.L. Wanerich, J.M. and Doneley, Jr., 1996, “Organisasi : Perilaku Strukur Proses”, Jilid 1 dan 2, Adiarni, N.(Alih Bahasa), Penerbit Bina Rupa Aksara, Jakarta.
2003.
Persiapan dan Seleksi dalam Manajemen Sumber Daya Manusia: Sekolah Tinggi Manajemen IMMI. Jakarta.
Malayu
Kepegawaian,:
Haji Masagung. Jakarta
2000,
Daya
Bumi
Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta. Bandung.
Marvin Bower, 1997 and Shear, George. Motivation is. P.1. 2001. http://vzmkvd. Keau
Siagian Sondang P., 2002. Organisasi
Aksara, Jakarta.
Kepemimpinan Administrasi. Jakarta.
A S, 1999. Pendekatan Manusia dan Organisasi Terhadap
Moenir,
Jurnal M anajem enM M-U T P
Unaradjan,
dan Prilaku Gunung Agung,
2003. Manajemen Disiplin. Grasindo. Jakarta.
4