Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
MOTIVASI KERJA APARATUR PEMERINTAH DI KANTOR CAMAT SEKADAU HULU KABUPATEN SEKADAU Oleh: ANTONIUS ANEM NIM. E42011047 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Kerja Sama Universitas Tanjung Pura Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Tahun 2015 E-mail :
[email protected]
Abstrak Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk menganalisis kondisi motivasi kerja dan mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi kerja aparatur di Kantor Camat Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau. Penulisan Skripsi ini didasarkan atas permasalahan yang terjadi di Kantor Camat Sekadau Hulu mengenai motivasi kerja aparatur yang masih tergolong rendah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Temuan dari penelitian ini adalah motivasi kerja aparatur pemerintah dalam menjalankan tugas dan fungsinya masih belum optimal. Hal ini terlihat dari aparatur yang masih belum dapat bekerja sama dengan baik, memperpanjang waktu istirahat, bermain game pada jam kerja, menyelesaikan tugas tidak tepat waktu, masuk kantor terlambat, dan pulang kerja lebih awal. Faktor penyebabnya adalah kondisi ruangan yang sempit dan berantakan, sulitnya untuk mendapatkan penghargaan atas prestasi kerja, dan tidak diberikannya tunjangan kerja di luar jam kerja atau lembur. Upaya yang dilakukan oleh pihak kecamatan dalam meningkatkan motivasi kerja aparatur adalah dengan memberikan dorongan, pengharapan, dan insentif. Namun demikian, tidak semua upaya itu dilaksananakan oleh pihak kecamatan. Kata-kata kunci : Motivasi, Aparatur, Dorongan, Pengharapan, dan Insentif.
WORK MOTIVATION OF GOVERNMENT APPARATUS AT SEKADAU HULU SUB-SITRICT OFFICE SEKADAU REGENCY Abstract The aim of this essay is to analyze work motivation condition and to describe work motivation of apparatus increasing effort at Sekadau Hulu Sub-district Office Sekadau Regency. This essay based on problems that happening at Sekadau Hulu Sub-district Office about work motivation of apparatus that still in low level. This research use qualitative research metode with descriptive research. Data accumulation use observation, interview and documentation technique. This research finding is work motivation of government apparatus on doing their duty and function not optimum yet. This case can seeing from some apparatus that not working in good cooperation yet, extend their rest time, play game in working time, finished their work not on time, late at work, and going home early. All of that happening cause by condition of office room that narrow and fall apart, hard to get any rewards for get achievement of work, and there is no work perks beside working hours or out of that. Sub-district effort to increase work motivation of apparatus is by giving support, expectancy, and incentive. Although there is not all of that effort sub-district side done it.
Keywords : Motivation, Apparatus, Support, Expectancy, and Incentive.
1 ANTONIUS ANEM, NIM. E42011047 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pemerintah daerah semestinya memiliki
A. PENDAHULUAN
kapabilitas
dan
kredibilitas
dalam
melaksanakan tugas serta pengembangan struktur jabatan, penjenjangan karier yang
1. Latar Belakang Penelitian Pelaksanaan otonomi daerah telah diatur di dalam Undang-Undang nomor 23
jelas,
dan
juga
Pemerintah
yang merupakan landasan bagi pemerintah
pemerintah
daerah
roda
kabupaten/kota.
Agar
membentuk
pemerintahan
menjalankan
daerahnya
sendiri.
tugas
berdasarkan disiplin ilmu yang dimiliki.
tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
dalam
pembagian
daerah
provinsi
terdiri
dan
Daerah
dari
pemerintah
kabupaten/kota
kecamatan
dalam
rangka
tercipta suatu pemerintahan daerah yang
meningkatkan koordinasi penyelenggaraan
baik dan maksimal diperlukan aparatur
pemerintahan,
yang handal untuk menggerakkan segala
pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan.
kegiatan dalam proses pencapaian tujuan.
Dengan
Pemerintah
daerah
sebagai
pelayanan
terbentuknya
publik,
kecamatan
dan
akan
memaksimalkan pelayanan, koordinasi, dan
pelaksana birokrasi mempunyai tanggung
pemberdayaan
jawab yang besar. Dalam hal ini pemerintah
terutama aparatur pemerintah itu sendiri.
daerah yang
mempunyai sering
perangkat-perangkat
disebut
sebagai
di
tingkat
kecamatan
Kecamatan merupakan salah satu
jajaran
birokrasi yang bertugas dalam bidang
birokrasi dengan tugas dan fungsi yang
pelayanan publik. Pasal 14 Peraturan
dimiliki dan berpegang teguh pada upaya
Pemerintah
mewujudkan
menggariskan,
pencapaian
tujuan
Nomor
19
Tahun
kecamatan
2008
merupakan
berdasarkan peraturan-peraturan serta garis
perangkat daerah kabupaten atau kota
hirarki dari pimpinan tingkat atas.
sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang
Dalam penyelenggaraan otonomi daerah,
aparatur
seharusnya
pemerintah
memiliki
kemampuan
mempunyai wilayah kerja tertentu dan
daerah
dipimpin oleh Camat. Selain itu, kecamatan
agar
juga akan mengemban penyelenggaraan
dapat menunjang terlaksananya otonomi
tugas-tugas
umum
daerah sesuai dengan apa yang diinginkan.
Keberadaan
wilayah
Berhasil atau tidaknya pelaksanaan otonomi
memiliki
daerah
Pemerintah wilayah kecamatan merupakan
akan
aparatur
sangat
pemerintah
tergantung
pada
daerah
sebagai
pelaksana.
Dalam
perencana
dan
pelaksanaan
otonomi
daerah
aparatur
ujung
arti
penting
tombak
pemerintahan
di
pemerintahan. kecamatan dan
ini
strategis.
bagi
pelaksanaan
daerah.
Sehubungan
dengan kedudukan, tugas, fungsi, dan 2
ANTONIUS ANEM, NIM. E42011047 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
tanggung
jawab
pemerintah
wilayah
Untuk dapat melaksanakan tugas-tugas
kecamatan tersebut, aparatur pemerintah
secara efektif, tugas-tugas atau pekerjaan di
kecamatan harus berperan aktif sebagai
dalam
pengelola administrasi yang baik bagi
memperhatikan aturan atau ukuran yang
organisasi pemerintah di kecamatan.
ditetapkan dengan saling hormat, saling
Dalam
penyelenggaraan
suatu
membutuhkan,
organisasi
saling
perlu
mengerti,
dan
pemerintahan, untuk dapat meningkatkan
menghargai hak dan kewajiban masing-
motivasi kerja aparaturnya diperlukan peran
masing dalam keseluruhan proses kerja
seorang Camat sebagai
pemimpin di
operasional.
tingkat
meningkatkan
kecamatan
yang
Berkaitan
dengan
hal
tersebut,
kemampuan manajerialnya dalam rangka
motivasi sangat penting karena motivasi
menggerakkan organisasi. Hal tersebut
adalah
karena kecamatan merupakan organisasi
menyalurkan
pemerintahan terdepan untuk memberikan
manusia, supaya mau bekerja giat dan
dan
meningkatkan
hal
yang dan
menyebabkan,
mendukung
perilaku
pelayanan
yang
antusias mencapai hasil yang optimal.
masyarakat
secara
Motivasi semakin penting karena seorang
langsung yang di dalamnya terdiri dari
pimpinan mendorong bawahannya untuk
sekumpulan orang-orang yang bekerjasama
mengerjakan tugas pemerintahan dengan
dengan latar belakang dan kepentingan
baik dan terintegrasi kepada tujuan yang
yang berbeda-beda.
diinginkan. Sementara itu lingkungan juga
memuaskan
kepada
Upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas kerja dan koordinasi
sangat
pemerintahan
yang
notabene
terhadap
motivasi
seseorang untuk bereaksi.
di tingkat kecamatan tidak luput dari peran pegawai
berpengaruh
Dalam
pemberian
motivasi
terkandung makna bahwa setiap manusia
adalah aparatur pemerintah kecamatan itu
perlu
sendiri. Dalam melaksanakan tugas yang
kelebihan, keterbatasan, dan kekurangan-
menjadi
kekurangannya (Saydam, 2000:327). Oleh
kewajibannya,
semangat
dan
diperlakukan
karena
diperlukan untuk mencapai tujuan yang
memahami semua tindakan dan tingkahlaku
telah ditetapkan.
yang timbul dari aparatur pemerintah dalam
mengoptimalkan segala potensi yang ada, menciptakan semangat yang tinggi dan luhur, dan meningkatkan kebersamaan.
seorang
pemimpin
segala
motivasi kerja pegawai yang tinggi sangat
Motivasi kerja yang tinggi akan
itu,
dengan
patut
menjalankan tugas dan fungsinya masingmasing. Rivai
(2005:45)
mengemukakan
bahwa motivasi sebagai pendorong atau 3
ANTONIUS ANEM, NIM. E42011047 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
penggerak perilaku ke arah pencapaian
Berdasarkan
penelitian
yang
tujuan merupakan suatu siklus yang terdiri
dilaksanakan di Kantor Camat Sekadau
dari tiga elemen, yaitu adanya kebutuhan,
Hulu, penulis menemukan fenomena dalam
dorongan untuk berbuat dan bertindak, dan
penyelenggaraan
tujuan yang diinginkan. Dorongan tersebut
menunjukkan
komponennya berupa arah perilaku (kerja
kecamatan
untuk mencapai tujuan), dan kekuatan
motivasi
perilaku (seberapa kuat usaha individu
tugasnya sebagai aparatur pemerintah. Hal
dalam bekerja).
ini terkait dengan kondisi lain yang
pemerintahan, aparatur
terkesan dalam
yang
pemerintah
kurang
memiliki
melaksanakan
tugas-
Salah satu fungsi pemimpin adalah
dihadapi di antaranya: 1) Kondisi ruangan
memberikan motivasi kepada bawahan
kantor yang sempit dan panas; 2) Jarak
untuk melakukan apa yang harus dilakukan.
tempat tinggal pegawai dengan kantor
Kepedulian
kecamatan
pegawai
terhadap dapat
aspek
motivasi
sangat
jauh,
karena
tingkat
sebagian besar aparatur kecamatan tidak
agar
berdomisili di Kecamatan Sekadau Hulu
menunjang keberhasilan suatu organisasi
sehingga memerlukan waktu dan biaya
dalam mencapai tujuannya. Sebaliknya
yang tidak sedikit untuk datang ke kantor;
apabila
3) Pihak Kecamatan Sekadau Hulu tidak
produktivitas
menciptakan
yang
kerja
motivasi
rendah/turun,
akan
yang
tinggi
kerja
pegawai
berdampak
pada
memberikan tunjangan untuk aparatur yang
menurunnya tingkat produktivitas kerja dan
melaksanakan tugas di luar jam kerja atau
akan menghambat organisasi tersebut dalam
dengan kata lain lembur.
mencapai tujuannya. Dengan
Fenomena demikian,
seorang
tersebut
telah
memberikan gambaran bahwa motivasi
pemimpin atau atasan senantiasa berada di
kerja
tengah-tengah
untuk
menjalankan tugas dan fungsinya di Kantor
memberikan bimbingan dan dorongan,
Camat Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau
inspirasi dengan maksud untuk memotivasi
belum optimal. Atas dasar hal ini, penulis
orang-orang atau bawahannya agar berfikir
tertarik
dan mengarahkan usaha-usaha mereka ke
kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan
arah pencapaian tujuan individu maupun
berjudul:
tujuan
Pemerintah di Kantor Camat Sekadau
para
organisasi,
pegawainya
sehingga
dapat
menghasilan kinerja yang tinggi. Hal itu
aparatur
pemerintah
mengadakan
“Motivasi
dalam
penelitian
Kerja
yang
Aparatur
Hulu Kabupaten Sekadau.”.
timbul di antaranya karena adanya motivasi. 4 ANTONIUS ANEM, NIM. E42011047 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
aparatur pemerintah di Kantor Camat Sekadau Hulu. 2. Fokus penelitian: Guna mempersempit ruang lingkup masalah, dan agar penelitian ini tidak
5. Manfaat Penelitian : Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai
menyimpang dari tujuan yang hendak
berikut :
dicapai, fokus permasalahan ini ialah :
a. Manfaat Teoritis
Kondisi dan upaya peningkatan motivasi
Penulis
kerja dari dalam dan dari luar kepada
penelitian
aparatur pemerintah
kontribusi
di Kantor Camat
Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau.
masalah
ini
merupakan
dengan
dapat
yang
berarti
khasanah
pengetahuan
dan di
adanya
memberikan
menambah
pemikiran
3. Rumusan Permasalahan : Perumusan
berharap
untuk ilmu
sumbangan
bidang
akademik
khususnya ilmu pemerintahan yaitu
suatu pertanyaan yang akan dicarikan
pemberdayaan
jawabannya melalui pengumpulan data
termasuk dalam fungsi pemerintahan
(Sugiono, 2013 : 35). Berdasarkan uraian
dengan meningkatkan motivasi kerja
yang dikemukakan pada latar belakang
aparatur pemerintah.
masalah dan pengertian yang diungkapkan
aparatur
yang
b. Manfaat Praktis
Sugiono, rumusan permasalahan dalam
Penulis
berharap
dengan
penelitian ini adalah: Bagaimana motivasi
penelitian
ini
kerja aparatur pemerintah di Kantor Camat
masukan
dan
Sekadau Hulu?
kepada Pemerintah Daerah Kabupaten
dapat
adanya
memberikan
sumbangan
saran
Sekadau khususnya di Kecamatan Sekadau Hulu untuk melihat dan
4. Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini adalah :
memahami persoalan-persoalan yang
a) Menganalisis kondisi motivasi
ada
dalam
upaya
meningkatkan
kerja aparatur pemerintah di
motivasi kerja aparatur pemerintah
Kantor Camat Sekadau Hulu.
serta memperbaiki pelayanan kepada
b) Mendeskripsikan
upaya
peningkatan
kerja
dengan
motivasi
pemberian
masyarakat.
motif,
harapan, dan insentif kepada
5 ANTONIUS ANEM, NIM. E42011047 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
kebutuhan fisik lainnya; b). Kebutuhan rasa aman: meliputi rasa ingin dilindungi dari A. KERANGKA
TEORI
DAN
bahaya fisik dan emosional; c). Kebutuhan social:
METODOLOGI
mencakup
rasa
kasih
sayang,
kepemilikan, penerimaan dan persahabatan; 1.
d). Kebutuhan penghargaan: mencakup
Kerangka Teori Berkaitan dengan bahasan tentang
faktor-faktor
motivasi
berikut
hormat diri, otonomi dan pencapaian, serta
dikemukakan beberapa pendapat dari para
factor penghargaan eksternal seperti status,
ahli di bidang manajemen sumber daya
pengakuan, dan perhatian; e). Kebutuhan
manusia.
(2000:370)
aktualisasi diri: yaitu dorongan untuk
mengemukakan bahwa: “motivasi sebagai
menjadi seseorang sesuai kecakapannya,
proses psikologis dalam diri seseorang akan
meliputi pertumbuhan, pencapaian potensi
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-
dan
faktor tersebut dapat dibedakan atas:
memuaskan kebutuhan, banyak cara yang
Saydam
kerja,
factor penghargaan internal seperti rasa
a) Faktor intern yang teredapat pada diri karyawan itu sendiri
pemenuhan
diri
sendiri.
Dalam
dilakukan oleh seseorang, dan cara-cara tersebut berbeda antara satu orang dengan
b) Faktor ekstern yang berasal dari luar diri karyawan.
orang yang lain. Maslow (dalam Thoha, 2009:227)
Selanjutnya dari sisi lain, Saydam
mengungkapkan bahwa hierarki kebutuhan
(2000:370-371) juga mengemukakan bahwa
merupakan suatu pola yang tipikal dan bisa
faktor
mempengaruhi
dilaksanakan pada hampir setiap waktu
pemberian motivasi pada seseorang tersebut
yang memiliki kebutuhan berbeda-beda dan
antara lain adalah: a). kematangan tinggi;
adakalanya
b). tingkat pendidikan; c).
kebutuhan aktualisasi diri harus melewati
intern
harapan
yang
pribadi;
d).
keinginan dan kebutuhan;
e).
seseorang
pemenuhan
mulai
untuk
dari
mencapai
fisik,
terus
kelelahan dan kebosanan; f). kepuasan
merangkak ke aktualisasi diri. Sebaliknya
kerja.
ada orang lain yang tidak memerlukan Maslow (dikutip oleh Robbins dan
Judge,
dalam
Danang
Sunyoto
dan
Burhanuddin, 2011) mengemukakan lima jenjang kebutuhan manusia sebagai berikut
waktu yang lama satu tingkat, tahu-tahu sudah berada pada tingkat kebutuhan aktualisasi diri. Frederick Herzberg (dalam Danang
yaitu: a). Kebutuhan fisiologis: meliputi
Sunyoto
dan
Burhanudin,
2011:29),
rasa lapar, haus, seksual, berlindung, dan
didasarkan pada hasil wawancara dengan 6
ANTONIUS ANEM, NIM. E42011047 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
insinyur dan akuntan pada tahun 2003, memberikan
suatu
pertanyaan
kepada
1).
Faktor-faktor
penyebab
kepuasan
(satisfierr) atau faktor motivasional.
mereka mengenai apa yang dirasakan
Faktor penyebab kepuasan ini
menyenangkan atau tidak menyenangkan
menyangkut
dalam tugas pekerjaannya dan mereka
seseorang, yang meliputi serangkaian
menjawab “memberikan suatu pengaruh
kondisi instrinsik. Apabila kepuasan
yang menarik” yang pada akhirnya oleh
kerja dicapai dalam pekerjaan, maka
Herzberg disimpulkan bahwa kepuasan
akan menggerakkan tingkat motivasi
pekerjaan itu selalu dihubungkan dengan isi
yang kuat bagi seorang pekerja, dan
jenis pekerjaan, dan ketidakpuasan bekerja.
akhirnya dapat menghasilkan kinerja
Hal
yang
ini
disebabkan
oleh
hubungan
kebutuhan
tinggi.
Faktor
psikologis
motivasional
pekerjaan tersebut dengan aspek-aspek di
(kepuasan) ini mencakup antara lain :
sekitar
a).
yang
berhubungan
dengan
pekerjaan. Teori
prestasi
penghargaan Herzberg
(dalam
(achivement);
b).
(recognation);
c).
Thoha,
tanggung jawab (responsibility); d).
2009:231) ini sebenarnya mematahkan
kesempatan untuk maju (posibility of
anggapan sementara pimpinan atau manajer
growth); e). pekerjaan itu sendiri (the
bahwa persoalan-persoalan semangat kerja
work it self).
para karyawan itu dapat diatasi dengan
2). Faktor-faktor penyebab ketidakpuasan
pemberian upah dan gaji yang tinggi,
(dissatisfaction) atau faktor higiene.
insentif yang besar, dan memperbaiki
Faktor-faktor ini menyangkut
kondisi tempat kerja. Pemecahan ini tidak
kebutuhan akan pemeliharaan atau
banyak menguntungkan, karena hal-hal
maintenance factor yang merupakan
tersebut tidak memotivasi karyawan.
hakikat
Adapun yang dapat membangkitkan
manusia
memperoleh
yang
kesehatan
badaniyah.
semangat kerja seperti dikatakan di atas
Hilangnya
menurut Herzberg ialah motivator. Faktor
menimbulkan ketidakpuasan kerja ini
ini
keberhasilan,
antara lain : a). kondisi kerja fisik
penghargaan, faktor pekerjaannya sendiri,
(physical condition); b). hubungan
rasa
faktor
interpersonal
peningkatan. Menurut teori ini, ada dua
relationship);
faktor yang mempengaruhi seseorang dalam
administrasi
tugas
(administration
terdiri
dari
tanggung
atau
faktor
jawab,
dan
pekerjaannya
Notoatmodjo, 2009:119), yakni :
(Soekidjo
faktor-faktor
ingin
ini
akan
(interpesonal c).
kebijakan
dan
perusahaan policy);
d).
pengawasan (supervision); e). gaji 7
ANTONIUS ANEM, NIM. E42011047 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
(wages); dan f). keamanan kerja (job
langsung dengan usaha pencapaian tujuan
security).
dan
Dari teori Hezberg ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa
(dalam
berbagai
sasaran
organisasional,
seseorang bekerja karena digerakkan oleh
Soekidjo
motif dan pada dasarnya motif tersebut
Notoatmodjo, 2009:119) : a). Faktor-faktor
pertama-tama bersumber pada berbagai
yang dapat menigkatkan atau memotivasi
macam kebutuhan pokok individu;
karyawan dalam meningkatkan kinerjanya
Expectation (Pengharapan): suatu kodrat
adalah
bagi
kelompok
faktor-faktor
manusia
karena
setiap
b).
manusia
motivasional; b). Pebaikan gaji, kondisi
mempunyai cita-cita, harapan-harapan atau
kerja, kebijakan organisai dan administrasi
keinginan;
tidak
(Perangsang/imbalan):
akan
melainkan
menimbulkan
c).
Insentive
suatu perangsang
ketidakpuasan.
atau daya tarik yang sengaja diberikan
menimbulkan
kepada pegawai dengan tujuan untuk
kepuasan adalah hasil kerja itu sendiri; dan
membangun, memelihara dan memperkuat
c). Perbaikan faktor higiene kurang dapat
harapan-harapan pegawai agar dalam diri
mempengaruhi terhadap sikap kerja yang
mereka timbul semangat kerja yang lebih
positif.
besar untuk berprestasi bagi organisasi.
Sedangkan
menimbulkan
kepuasan,
dan
faktor
yang
Kerlinger, N. Fred dan Elazar J. Pedhazur (1987) (dalam Cut Zurnali 2004)
2.
Metode Penelitian
menyatakan bahwa variabel motivasi terdiri
Metode
yang
digunakan
dalam
dari: Motif atas kebutuhan dari pekerjaan
penelitian ini adalah metode penelitian
(Motive), Pengharapan atas lingkungan
kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif,
kerja
artinya
(Expectation),
Kebutuhan
atas
peneliti
menggambarkan
atau
imbalan (Insentive). Hal ini juga sesuai
mendefinisikan kembali kondisi nyata yang
dengan yang di kemukakan Atkinson
ada
(dalam William G Scott, 1962: 83), yang
Penelitian deskriptif merupakan penelitian
memandang bahwa motivasi merupakan
yang
hasil penjumlahan dari fungsi-fungsi motiv,
menginterpretasikan
harapan dan insentif (Atkinson views
kondisi atau hubungan yang ada, pendapat
motivation strengh in the form of an
yang berkembang, proses yang sedang
equattion-motivation
+
berlangsung, akibat atau efek yang terjadi,
expectancy + incentive). Ada tiga faktor
atau tentang kecenderungan yang tengah
dalam
berlangsung.
Analisis
kualitatif
bagaimana
peneliti
mengolah
motivasi
=
yaitu:
f
(motive
a).
Motive
(Dorongan): pemberian motivasi berkaitan
dilapangan
berusaha
(Sugiyono,
2004:13).
mendeskripsikan sesuatu,
dan
misalnya
adalah dan 8
ANTONIUS ANEM, NIM. E42011047 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
menganalisa data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi untuk selanjutnya dapat diinterpretasikan
B. HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
sehingga dapat menarik kesimpulan dari hasil
analisis
data
tersebut.
Melalui
1. Hasil Penelitian
penelitian deskriptif kualitatif ini, peneliti
Hasil penelitian ini menunjukkan
ingin mendeskripsikan kondisi dan pola
bahwa motivasi kerja aparatur pemerintah
usaha peningkatan motivasi kerja aparatur
dalam menjalankan tugas dan fungsinya
pemerintah di Kecamatan Sekadau Hulu.
masih
Teknik
Pengumpulan
belum
optimal.
Hal
tersebut
Data
berdasarkan pada hasil penelitian melalui
wawancara,
kesimpulan dari wawancara yang peneliti
dokumentasi, dan observasi. Ketiga teknik
lakukan kepada subjek penelitian yaitu
tersebut
aparatur
menggunakan
teknik
digunakan
mendapatkan
data
agar
Kantor
Camat
Sekadau Hulu masih belum bisa bekerja
sekunder, menjaring data dan informasi dari
sama dengan baik dalam menyelesaikan
informan
suatu pekerjaan, sulit untuk mendapat
hal-hal
dan
pemerintah
data
tentang
primer
peneliti
yang
erat
hubungannya dengan masalah penelitian,
penghargaan
memperoleh data atau informasi yang
menunjang karier mereka, tidak adanya
diperlukan dengan cara mengumpulkan
insentif yang diberikan untuk menjalankan
dokumen atau rekaman yang dapat berupa
tugas di luar jam dinas atau lembur, dan
dokumen pribadi atau dokumen resmi, foto-
ditambah lagi dengan ruangan yang sempit
foto atau gambar.
dan panas sehingga aparatur merasa tidak
Peneliti menggunakan teknik analisa
yang
tentunya
dapat
betah untuk bekerja dan berada di kantor.
data dalam Sugiyono (2014:91-99). Yang terdiri atas tiga alur kegiatan yaitu Reduksi
2. Pembahasan
data (reduction data), Penyajian data (data display), dan Penarikan kesimpulan dan Verifikasi
(conclusion
drawing/verification). Selanjutnya teknik keabsahan
data
peneliti adalah triangulasi sumber.
yang
digunakan
a) Kondisi Motivasi Kerja Aparatur Dan Faktor Penyebabnya 1) Kondisi Motivasi Kerja Aparatur
oleh
Berdasarkan pengamatan yang telah
triangulasi teknik dan
dilakukan oleh peneliti bahwa di Kantor Camat
Sekadau
Hulu
motivasi
kerja
aparaturnya masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari beberapa fenomena yang terjadi 9 ANTONIUS ANEM, NIM. E42011047 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
di Kantor Camat Sekadau Hulu dan
pekerjaan
menyebabkan motivasi kerja aparatur masih
mereka. Aparatur terkadang tidak memiliki
tergolong
rasa tanggungjawab akan tugas mereka dan
rendah,
diantaranya
sebagai
berikut :
yang
dilimpahkan
kepada
meninggalkan pekerjaan dengan bermain
1). Ketepatan Waktu
game pada saat jam kerja.
Ketepatan Waktu yang dimaksud
2) Faktor Penyebab Motivasi Kerja
adalah aparatur Kantor Camat Sekadau
Rendah
Hulu sering mengabaikan daftar hadir atau
Motivasi
kerja
dapat
memberi
absensi, sehingga mereka sering datang
energi yang menggerakkan segala potensi
terlambat dan pulang lebih awal. Absensi
yang ada, menciptakan keinginan yang
yang digunakan bukan finger print tetapi
tinggi
daftar hadir biasa yang diisi sendiri oleh
kebersamaan.
aparatur. Dengan demikian aparatur sangat
menyatakan bahwa yang mempengaruhi
mudah untuk memanipulasi daftar hadir
motivasi tersebut antara lain faktor internal
dengan jam masuk dan jam pulang kerja.
dan
dan
luhur,
serta
Sutrisno
faktor
eksternal.
meningkatkan
(2009
:
Berikut
124)
adalah
2). Ketepatan dalam menyelesaikan
penjelasan mengenai dua faktor tersebut
pekerjaan
yaitu :
Ketepatan
aparatur
dalam
a) Faktor internal, adalah faktor-faktor yang
menyelesaikan pekerjaan juga menjadi
dapat mempengaruhi motivasi kerja,
masalah yang perlu diperhatikan oleh
yang
pimpinan. Aparatur lebih bersantai-santai
seseorang.
ketimbang mengejar target atau batas waktu
menyebabkan motivasi kerja aparatur
yang telah ditentukan oleh atasan dalam
pemerintah di Kantor Camat Sekadau
menyelesaikan pekerjaan yang dilimpahkan
Hulu masih tergolong rendah adalah
kepada mereka. Jika ada teguran dari atasan
keinginan aparatur untuk mendapatkan
dengan pekerjaan yang harus diselesaikan,
penghargaan masih sangat sulit karena
maka mereka berdalih dengan alasan
sesama
banyaknya
mendapatkan
pekerjaan
yang
harus
datangnya Faktor
aparatur
dari
dalam
internal
bersaing
penghargaan
diri yang
untuk tersebut.
diselesaiakan sehingga pekerjaan menjadi
Selain itu, pekerjaan yang dilimpahkan
tertunda.
kepada aparatur juga masih sangat sulit
3). Tanggungjawab Tanggungjawab
dikerjakan karena tidak sesuai dengan yang
dimaksud
kemampuan mereka.
adalah keseriusan aparatur dalam bekerja
b) Faktor eksternal, adalah faktor-faktor
dan kesungguhan memikirkan tugas dan
yang dapat mempengaruhi motivasi 10
ANTONIUS ANEM, NIM. E42011047 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
kerja yang bersumber dari lingkungan
aparatur,
sehingga
kerja perusahaan atau organisasi. Faktor
hubungan
kerja
yang mempengaruhi rendahnya motivasi
mendukung
kerja aparatur Kantor Camat Sekadau
dalam
Hulu yaitu berkaitan dengan kinerja
pemenuhan semua kebutuhan dari pihak
aparatur terlebih terkait dengan keadaan
intern kecamatan yang saling mendukung
ruangan yang terbatas, sehingga di
kepada setiap aparaturnya.
dalam satu ruangan terdapat beberapa
dapat yang
menciptakan baik.
keberlangsungan
mencapai
Untuk
organisasi
tujuannya
diperlukan
2) Harapan Aparatur dalam Bekerja
kepala seksi dan dengan keadaan meja
Pemimpin
yang
baik
adalah
yang tidak teratur. Kemudian aparatur
pemimpin yang mengerti akan harapan
tidak pernah menerima insentif ketika
aparaturnya
ada pekerjaan lembur, sehingga aparatur
tersebut. Dengan demikian aparatur dapat
tidak ada semangat untuk bekerja.
memperoleh pengakuan, rasa aman dan
dan
memenuhi
harapan
kepuasan-kepuasan yang timbul dari kerja b) Upaya Peningkatan Motivasi Kerja
sama
itu
sendiri,
serta
berharap
Aparatur
terpenuhinya tuntutan sehingga mereka mau
1) Motif Aparatur dalam Bekerja
bekerja sama dengan baik dan memberikan
Salah satu cara pemimpin dalam memberikan
motivasi
adalah
dengan
memenuhi kebutuhan aparaturnya sehingga
jasa-jasa
demi
terealisasinya
tujuan
observasi
dan
organisasi. Berdasarkan
pemuasan atas kebutuhan tersebut dapat
keterangan dari informan, pihak kecamatan
dipakai
dorongan pada
sudah menciptakan kondisi lingkungan
aparaturnya untuk bekerja lebih baik lagi.
kerja yang kondusif dan memberikan
Oleh karena itu, pimpinan harus menyadari
penghargaan
akan tanggung jawab keberhasilan suatu
mempunyai
organisasi dalam usaha mencapai tujuan
Pemberian plakat juga dirasakan aparatur
pada tingkat besar kecilnya perhatian yang
lebih berkesan dan hal ini menunjukkan
diberikan untuk merealisasi
bahwa pimpinan sudah memperhatikan
sebagai
dasar
kebutuhan
aparaturnya. Berdasarkan
kepada prestasi
aparatur kerja
yang
yang
baik.
prestasi kerja yang dicapai oleh aparatur keterangan
dari
dalam bekerja.
informan dan analisis yang dilakukan, dapat
3) Imbalan Aparatur dalam Bekerja
diketahui bahwa Perhatian yang diberikan
Upaya-upaya yang dilakukan dalam
pimpinan
sudah
cukup
besar
dalam
memenuhi kebutuhan yang ada pada setiap
meningkatkan
motivasi
kerja
aparatur
adalah dengan pemberian penghargaan dan 11
ANTONIUS ANEM, NIM. E42011047 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pemberian honor lembur. Penghargaan
Sekadau
Hulu
yang diberikan dalam rangka memotivasi
motivasi
kerja
dan
kerja
tergolong rendah, hal ini terlihat dari
aparatur adalah melalui promosi jabatan.
aparatur yang masih belum dapat bekerja
Promosi
sama
membangkitkan
jabatan
semangat
merupakan
bentuk
Kabupaten
dengan
aparaturnya
baik,
masuk
Sekadau masih
kantor
penghargaan karir yang disertai dengan
datangnya terlambat, pulang kerja lebih
tugas
yang
awal, memperpanjang waktu istirahat,
dan
bermain game dalam waktu kerja, dan
bekerja pada instansi dimana aparatur
menyelesaikan tugas tidak tepat waktu
tersebut ditempatkan. Pemberian honor
serta saling menyalahkan ketika bekerja.
lembur merupakan balas jasa atas kerja
2) Faktor penyebab motivasi kerja aparatur
tambahan yang dilakukan di luar jam kerja.
pemerintah di Kantor Camat Sekadau
Namun balas jasa tersebut tidak pernah
Hulu rendah adalah disebabkan oleh dua
diberikan kepada aparatur yang lembur
faktor yaitu faktor internal dan faktor
kerja karena harus menyelesaikan tugas
eksternal.
atau pekerjaan mereka dengan segera.
menyebabkan motivasi kerja aparatur
dan
ditunjukkannya
tanggungjawab selama
mengabdi
rendah
Faktor
adalah
dilimpahkan dianggap
C. KESIMPULAN DAN SARAN
internal
pekerjaan
kepada
sulit
mereka
untuk
yang
yang masih
diselesaikan,
sehingga semangat dan gairah kerja menurun dan berakibat terbengkalainya
a) Kesimpulan Penelitian
ini
dilakukan
oleh
suatu
pekerjaan.
juga
peneliti terhadap motivasi kerja aparatur
merasakan
pemerintah di Kantor Camat Sekadau Hulu
penghargaan
Kabupaten Sekadau. Dari hasil penelitian
menjalankan tugas dengan baik dan tepat
dilapangan peneliti menarik kesimpulan
waktu. Hal ini merupakan pendorong
bahwa motivasi kerja aparatur pemerintah
atau pemacu semangat aparatur dalam
di Kantor Camat Sekadau Hulu Kabupaten
bekerja, sehingga sangat diperlukan
Sekadau adalah sebagai berikut :
pemberian penghargaan kepada aparatur
1) Gambaran motivasi
yang berprestasi. Selanjutnya faktor
kerja aparatur
sulitnya
Aparatur
dari
adalah
mendapatkan kantor
faktor
apabila
pemerintah di Kantor Camat Sekadau
eksternal
yang
Hulu, berdasarkan pengamatan yang
mempengaruhi aparatur yang berasal
telah dilakukan peneliti di lapangan
dari luar diri aparatur, yaitu berasal dari
menunjukkan bahwa di kantor Camat
intansi tempat mereka bekerja dan 12
ANTONIUS ANEM, NIM. E42011047 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
hubungan antar sesama aparatur dalam
mereka sudah tetap dan tidak akan ada
berinteraksi masih belum memahami
pemecatan
karakter
masing-masing,
melakukan kesalahan selalu dibimbing
sehingga menimbulkan hubungan kerja
dan diselesaikan dengan cara persuasif
yang tidak baik.
oleh pimpinan. Hal ini merupakan tujuan
dan
sifat
apabila
aparatur
yang
3) Upaya peningkatan motivasi kerja
baik seorang pimpinan dalam memberi
aparatur pemerintah di Kantor Camat
pengharapan kepada aparatur dalam
Sekadau
bekerja; dan c) Pemberian insentif dari
Hulu
dengan
baik,
sudah
dilaksanakan
namun
pimpinan
kepada
diperhatikan semua kebutuhan aparatur
melakukan
pekerjaan
yang
pelaksanaan
bekerja di luar jam dinas masih belum
pekerjaan dan proses birokrasi dalam
ada. Insentif yang diberikan hanya
menunjang
untuk
sekedar tunjangan hari raya (THR)
dengan
berupa sembako dan diberikan pada hari
yang
raya natal dan idul fitri. Aparatur
motivasi
mengharapkan adanya tunjangan untuk
tersebut, yaitu : a) Pemberian motif atau
jam lembur atau bekerja di luar jam
dorongan yang diberikan oleh Camat
dinas. Ini bertujuan untuk memberikan
selaku
dorongan dan semangat kerja kepada
berkaitan
mencapai optimal.
dengan
semangat tujuan
Ada
masih
pimpinan
mereka
organisasi
tiga
menggambarkan
perlu
indikator
pemberian
dalam
memotivasi
bawahannya sudah memberikan dampak positif
bagi
setiap
aparatur
aparatur lembur
yang atau
aparatur.
dalam
menjalankan tugas dan pekerjaannya.
b) Saran
Rasa semangat itu seketika muncul
Berdasarkan kesimpulan dari hasil
karena adanya dorongan dari pimpinan
penelitian
yang selalu memberikan perhatian dan
saran-saran
membangun komunikasi dengan semua
pemberian motivasi aparatur di Kantor
aparatur dengan baik; b) Pemberian
Camat Sekadau Hulu. Saran-saran tersebut
pengharapan kepada aparatur dalam
antara lain :
bekerja tentunya dapat meningkatkan
a) Kantor Camat Sekadau Hulu merupakan
gairah kerja karena keberadaan aparatur
wadah bagi aparatur dalam mengabdi
yang bekerja terjamin baik itu jaminan
kepada bangsa dan negara. Oleh karena
keamanan, perhatian, dan penghargaan.
itu
Dengan
tersebut
bertanggungjawab atas proses birokrasi
aparatur merasa sumber penghasilan
yang dijalankan aparaturnya. Dalam hal
adanya
jaminan
ini,
peneliti
yang
pihak
menyampaikan
berkaitan
kantor
dengan
camat
13 ANTONIUS ANEM, NIM. E42011047 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
ini
perlu
peningkatan
pemberian
memberikan promosi jabatan kepada
motivasi kepada aparatur agar mereka menjalankan
tugas
aparatur yang berprestasi.
dan
tanggungjawabnya sebagai abdi negara dengan
sebaik
mungkin
dan
D. DAFTAR PUSTAKA
menjalankan roda pemerintahan dengan optimal yang mengarah pada tercapainya
1.
tujuan organisasi. Contohnya dengan
Gomes, F. C. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit Andi.
memberikan kesempatan dan perhatian yang lebih besar kepada aparatur untuk mengembangkan
kompetensi
dengan
Sumber Literatur :
Hasibuan, S.P. M. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
mengikuti pendidikan dan pelatihan. b) Camat selaku pimpinan di Kantor Camat Sekadau Hulu perlu memperhatikan semua
kebutuhan-kebutuhan
aparaturnya
yang
dapat
setiap
menunjang
keberlangsungan proses pekerjaan agar
Kadarisman, M. 2012. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Ceatakan Pertama. Mangkunegara, A. P. 2010. Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: Refika Aditama.
mereka memiliki semangat kerja yang tinggi dan melakukan pembinaan secara terus-menerus dengan cara persuasif serta memberikan teladan yang baik bagi mereka. c) Aparatur Kantor Camat Sekadau Hulu harus bisa beradaptasi dengan setiap karakter pimpinan dan sesama aparatur di
kantor
tersebut
agar
itu,
Aparatur
masing dengan mengikuti pelatihan dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang tinggi
untuk
menambah memperoleh
pengalaman
kerja
dan
perhargaan
dari
pimpinan
Rivai, V. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Cetakan Pertama. Samsudin, S. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pustaka Setia.
perlu
meningkatkan kualitas kerja masing-
lebih
Reksohadiprodjo, S & Handoko, H. 2003. Organisasi Perusahaan Teori, Struktur, dan perilaku. Yogyakarta: BFFE.
dapat
membangun hubungan kerja yang baik. Disamping
Notoatmodjo, S. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Cetakan Keempat Rineka Cipta.
yang
Saydam, G. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resources Management): Suatu Pendekatan Mikro (Dalam Tanya Jawab). Jakarta. Penerbit Djambatan. Cetakan Kedua. ------ . 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan Mikro. Jakarta: Kresna Prima Persada. 14
ANTONIUS ANEM, NIM. E42011047 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. ------ . 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D Bandung: Alfabeta.
Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Melawi”. Paulinus Patricius Arjuna Siranita Kabelen tahun 2014 dengan judul “Studi Tentang Motivasi Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Di kantor Kelurahan Baqa Samarinda Seberang Kota Samarinda”.
------ . 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 5. Sunyoto, D & Burhanudin. 2011. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Caps. Sutrisno, E. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Perdana Media Grup. Thoha, M. 2009. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Torang, S. 2012. Organisasi Manajemen. Bandung: Alfabeta.
2.
Dan
Sumber Website :
Zurnali, C. 2004. Motivasi Kerja. diakses tanggal 18 Desember 2014, melalui http://www.academia.edu/8790303/TEORI_ MOTIVASI. Purnomo, S. 2004. The Achieving Society. diakses tanggal 22 Agustus 2015, melalui http://kuliahkomunikasi.blogspot.com//2008 /11/teori-motivasi-mcclelland-teoridua.html.
Sumber Peraturan :
Pemerintah Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Sekretariat Negara. Pemerintah Republik Indonesia 2014. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta : Kementerian Dalam Negeri. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan.
3.
Sumber Dokumen :
Profil Kecamatan Sekadau Hulu Tahun 2014. 4.
Sumber Skripsi :
Nur Ilham Doni tahun 2009 dengan judul “Motivasi Kerja Pegawai Bagian 15 ANTONIUS ANEM, NIM. E42011047 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat