Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
PELAYANAN PERPUSTAKAAN DI KANTOR PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI DI KABUPATEN SEKADAU Oleh: PATRISIANA DEBIE CYNTHIA NIM. E42012089 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2017 E-mail :
[email protected]
Abstrak Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk menggambarkan Pelayanan Perpustakaan di Kabupaten Sekadau dan penulisan skripsi ini didasarkan pada permasalahan yang terjadi di Perpustakaan Kabupaten Sekadau, yaitu kurangnya sarana dan prasarana, kurangnya koleksian buku dan kurang nya Sumber Daya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kualitas pelayanan oleh Zaithaml (Hardiyansyah 2011:46) yaitu Kehandalan (Reliability), Berwujud (Tangible), Jaminan (Assurance), Ketanggapan (Responsiveness), dan Empati/Kepedulian (Emphaty). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian Kepala Kantor Perpustakaan, Staff Perpustakaan, dan Pengunjung Perpustakaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelayanan perpustakaan masih kurang optimal karena kurang nya sarana dan prasarana yang di tandai dengan tidak ada nya gedung perpustakaan, kurang nya koleksian buku di tandai dengan masih banyak koleksian buku-buku yang lama dan rusak serta kurangnya sumber daya di tandai dengan tidak adanya AC dan kurang nya komputer sehingga pelayanan di perpustakaan Sekadau kurang optimal. Rekomendasi dari penulis tentang sarana dan prasarana, koleksian buku dan sumber daya, yaitu Pemerintah Kabupaten Sekadau memberikan anggaran untuk pembangunan Kantor perpustakaan Sekadau dan memperbanyak koleksian buku terbaru serta penambahan AC dan komputer sehingga pelayanan dapat berjalan dengan baik. Kata-kata Kunci : Pelayanan, Perpustakaan, Kualitas.
LIBRARY SERVICE ON THE OFFICE OF LIBRARY ARCHIVE AND DOCUMENTATION SEKADAU REGENCY Thesis is intended to describe the library service in Sekadau Regency and writing this thesis is based on the issues raised in the library of Sekadau Regency, that the lack of infrastucture, lack of books and his lack of collection resources. The tehory used in this thesis is the theory of service quality by Zaithaml (Hardiyansyah 2011: 46), namely reliability, tangible, security, responsiveness, and empathy/concern. This research used descriptive method with qualitive approaches to research subject Head of library, library staff and library visitors. The results of this study indicate that the library service was sill less than optimal because of his lavk of facilities and infrastructure of the mark with none of his library, his lack collection book mark with many collecction books are old and is disrepair and lack of resources on the mark with no AC and his lack f service in the library computers, so library service on the office of library archive and dokumentation Sekadau Regency less than optimal. Recommendations of the author of the facilities and infrastructure, collecion books and resources, namely the Government of Sekadau Regency to provide a budget for the construction of the library Office in Sekadau Regency and multiply collection latest book as well as the addition of AC and computers so that the service can run well. Key Word : Service, Library, Quality
1 PATRISIANA DEBIE CYNTHIA, NIM. E42012089 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
1.
A. PENDAHULUAN
Layanan perpustakaan dilakukan secara prima
1.
berorientasi
bagi
kepentingan pemustaka.
Latar Belakang Penelitian Keberadaan
dan
perpustakaan
dapat
2.
Setiap perpustakaan menerapkan tata
menggambarkan tingkat peradaban dan
cara layanan perpustakaan berdasarkan
budaya suatu bangsa khususnya bangsa
standar nasional perpustakaan.
Indonesia. Bentuk peradaban dan budaya
3.
Setiap perpustakaan mengembangkan
bangsa berupa tanda, gambar dan tulisan
layanan perpustakaan sesuai dengan
yang berisi rekaman, gagasan, pemikiran,
kemajuan teknologi
pengalaman, dan berbagai pengetahuan
komunikasi.
manusia yang semakin berkembang. Hal tersebut
menunjukkan
4.
pentingnya
Layanan
perpustakaan
dan
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikembangkan
perpustakaan sebagai suatu institusi yang
melalui
bertugas memberikan pelayanan dengan
perpustakaan
cara menyediakan buku atau bahan pustaka
kebutuhan pemustaka.
yang disusun secara sistematis agar dapat
informasi
5.
pemanfaatan
sumber daya
untuk
memenuhi
Layanan perpustakaan diselenggarakan
digunakan oleh pemakainya. Selain itu,
sesuai
bahan pustaka yang disediakan dapat
perpustakaan untuk mengoptimalkan
memberikan manfaat bagi pengetahuan dan
pelayanan kepada pemustaka.
wawasan
pembaca
atau
pengguna
6.
perpustakaan.
dengan
Layanan diwujudkan
Berdasarkan Undang-Undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan bahwa
standar
nasional
perpustakaan melalui
terpadu
kerja
sama
antarperpustakaan. 7.
Layanan perpustakaan secara terpadu
dalam rangka mencerdaskan kehidupan
sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
bangsa sebagaimana yang diamanatkan oleh
dilaksanakan
Undang-Undang Dasar Negara Republik
telematika.
Indonesia tahun 1945, perpustakaan adalah
Berdasarkan
wahana
untuk
belajar
seumur
hidup
Pendayagunaan
melalui
jejaring
keputusan
Menteri
Aparatur
Negara
dan
manusia. Dalam Undang-Undang Republik
Reformasi
Birokrasi
Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang
No.132/KEP/M.PAN/12/2002 koleksi bahan
Perpustakaan yaitu Mengenai Layanan
pustaka sekurang-kurangnya terdiri dari
Perpustakaan menyebutkan bahwa:
15000 judul buku dari berbagai disiplin ilmu yang sesuai dengan jenis perpustakaan yang bersangkutan dan dikelola menurut 2
PATRISIANA DEBIE CYNTHIA, NIM. E42012089 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
sistem
tertentu.
Koleksi
buku
bagi
3.
perpustakaan sangat penting untuk dapat menarik
minat
Perpustakaan
sebagai
wahana
untuk
penyimpanan bahan pustaka, informasi dan
Dengan
pendidikan sepanjang hayat. Ini tentunya
demikian keberadaan perpustakaan dapat
dalam pelaksanaannya tidak terlepas dalam
memberikan manfaat bagi masyarakat.
memberikan pelayanan. Namun, dalam
berkunjung
masyarakat
Rumusan Permasalahan
keperpustakaan.
kenyataannya masih ditemukannya masalah 2.
Fokus Penelitian
sehingga pelayanan masih kurang efektif.
Perpustakaan adalah wahana belajar
Melalui
fakta
tersebut,
sepanjang hayat. Berdasarkan Undang-
menyimpulkan
Undang nomor 43 tahun 2007 tentang
Bagaimana Kualitas Pelayanan di Kantor
perpustakaan
bahwa
mencerdaskan sebagaimana
dalam
rangka
Perpustakaan
kehidupan
bangsa
Kabupaten Sekadau?
yang
diamanatkan
tahun
1945,
Arsip
dan
permasalahan
Dokumentasi
dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
rumusan
penulis
4.
Tujuan Penelitian
perpustakan
Setiap penelitian yang dilakukan pasti
berfungsi sebagai salah satu akselerasi
memiliki tujuan akhir. Adapun penelitian
transfer
Demi
yang dilakukan oleh penulis memiliki
tersedianya informasi berkualitas, Kantor
tujuan sebagai berikut : ”Mendeskripsikan
Perpustakaan
Kualitas Pelayanan yang ada pada Kantor
ilmu
Kabupaten
pengetahuan.
Arsip Sekadau
dan
Dokumentasi
berusaha
untuk
mengemban amanah sebagai pengelola
Perpustakaan
dan
Arsip
Kabupaten
Sekadau”.
dibidang informasi, arsip dan dokumentasi yang artinya dalam penyajian informasi
5.
Manfaat Penelitian
yang diberikan dilakukan secara terbuka, up
Penulis mengadakan penelitian ini
to date dan berkualitas dengan tetap
dengan mengharapkan adanya manfaat
mengedepankan standar yang telah ada.
yang diberikan kepada berbagai pihak guna
Berdasarkan disebutkan
masalah
yang
sebelumnya,
telah peneliti
menjadikan dimasa
pedoman
yang
akan
untuk
penelitian
datang.
Menfaat
menyimpulkan bahwa fokus penelitian ini
penelitian tersebut pada manfaat teoritis dan
pada
manfaat praktis, diantaranya :
Kualitas
Perpustakaan
Pelayanan Arsip
Kabupaten Sekadau.
dan
di
Kantor
Dokumentasi
1) Secara Teoritis Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan
ilmu
pengetahuan 3
PATRISIANA DEBIE CYNTHIA, NIM. E42012089 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
tentang
pemerintahan
berkenaan
terutama
dengan
Pelayanan
pihak pemberi layanan maupun penerima layanan.
Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten
Sekadau
dalam
Lembaga
Administrasi
Negara
(2008:34) merumuskan pelayanan adalah
melaksanakan
pelayanan
agar
upaya
terlaksananya
pelayanan
yang
menyediakan, atau mengurusi keperluan
berkualitas sehingga dapat terciptanya
orang lain. Pihak yang dilayani disebut
kepuasan dari masyarakat.
pelanggan. Sedangkan pihak yang melayani dapat
2) Secara Praktis Penelitian ini dimaksudkan agar hasil penelitian ini dapat dijadikan suatu bahan koreksi
bagi
untuk
menyampaikan
Kabupaten
kebutuhan
tugas
dan
fungsinya
kepada
Setiap organisasi yang menyediakan pelayanan
menjalankan
layanan
barang nyata, barang tak nyata atau jasa.
Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi dalam
menyiapkan,
pelanggannya. Bentuk layanan dapat berupa
Kantor
Sekadau
membantu
berkewajiban
memenuhi
pelanggan/konsumen
rangka
meningkatkan dan
dalam
kepercayaan,
dalam pelayanan dan dapat berguna
kepuasan,
khususnya bagi Masyarakat Kabupaten
pelaksanaan pelayanan, ada banyak hal
Sekadau.
yang
perlu
kualitasnya.
Dalam
diperhatikan
sehingga
penerapannya dapat tepat sasaran dan dipertanggungjawabkan B. TEORI DAN METODELOGI
pelayanan.
oleh
Pelaku
pelaku
pelayanan
harus
memiliki kemampuan dan kompetisi yang 1.
baik
Konsep Teori Pada
dasarnya
setiap
manusia
membutuhkan pelayanan, bahkan secara
serta
profesionalisme
dalam
melaksanakan pelayanan. Penyelenggaraan upaya
pelayanan
ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan
merupakan
tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan
kebutuhan dasar dan hak-hak sipil setiap
manusia (Sinambela, 2010:3). Pelayanan
orang atas barang, jasa dan pelayanan
menjadi kebutuhan setiap individu dalam
administrasi
segala aspek kehidupan. Melalui pelayanan
penyelenggara pelayanan publik. Undang-
orang dapat memperoleh kepercayaan dari
Undang
para pelanggannya dan terjadi timbal balik
kepada negara untuk memenuhi kebutuhan
keuntungan yang didapatkan, baik dari
dasar
yang
Dasar
setiap
untuk
publik
1945
warga
memenuhi
disediakan
oleh
mengamanatkan
negara
demi
kesejahteraannya, sehingga efektivitas suatu 4 PATRISIANA DEBIE CYNTHIA, NIM. E42012089 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
sistem pemerintahan sangat ditentukan oleh
Masyarakat
baik buruknya penyelenggaraan pelayanan
Pemerintahan.
publik.
bahwa penyelenggaraan pelayanan publik
Pelayanan publik merupakan aspek
adalah
Unit
Pelayanan
Selanjutnya
Instansi
Instansi dinyatakan
Pemerintahan.
Instansi
penting dalam penelitian ini sehingga teori
Pemerintahan sebutan kolektif meliputi
yang digunakan harus mampu mengarahkan
satuan kerja/satuan organisasi Kementrian,
penelitian pada bidang ilmu pelayanan
Departemen, Lembaga Pemerintah Non
publik guna memecahkan masalah yang
Departemen,
terjadi.
(2010:5)
Tertinggi dan Tinggi Negara dan Instansi
menyatakan bahwa pelayanan publik adalah
Pemerintah lainnya, baik Pusat maupun
“pemenuhan
Daerah termaksud Badan Usaha Milik
Sinambela,
dkk
keinginan
dan
kebutuhan
masyarakat oleh penyelenggara negara”.
Kesekretariat
Lembaga
Negara dan Badan Usaha Mulik Daerah.
Negara didirikan oleh publik (masyarakat)
Menurut Juran (dalam Sulistiyani &
tentu saja dengan tujuan agar dapat
Rosidah 2009:107) kualitas adalah sebagai
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
kemampuan untuk menggunakan, dimana
Pada hakikatnya negara dalam hal ini
permintaan kualitas di design, penyesuaian
pemerintah
kualitas,
(birokrat),
haruslah
dapat
ketersediaan
dan
kecukupan
memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebagai
bidang pelayanan. Sedangkan menurut
pengayom bagi masyarakat, pemerintah
pendapat Rohman (2010:5), kualitas publik
harus
yang
mampu
menuntun
masyarakat
baik
menjamin
keberhasilan
menuju suatu keadaan yang baik dan
pelayanan tersebut, sebaliknya kualitas
memberikan pelayanan sesuai dengan tugas
yang rendah kurang menjamin keberhasilan
pokok dan fungsinya.
pelayanan publik tersebut. Keadaan ini
Pengertian umum pelayanan publik
menyebabkan
adalah segala kegiatan pelayanan yang
meningkatkan
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan
publiknya.
publik
sebagai
upaya
pemenuhan
menggunakan
dalam
menganalisis
pelaksanaan
ketentuan
negara
kualitas
berusaha pelayanan
Dalam penelitian ini, peneliti akan
kebutuhan penerima pelayanan, maupun rangka
setiap
teori
Zaithaml
kualitas
untuk
pelayanan
peraturan perundang-undangan. Pengertian
perpustakaan di kantor perpustakaan arsip
ini
dan
sesuai
dengan
keputusan
Menteri
dokumentasi
Kabupaten
Sekadau.
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
Menurut Zaithaml (Hardiyansyah 2011:46),
66/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman
kualitas pelayanan dapat diukur dengan 5
Umum
dimensi
Penyusunan
Indeks
Kepuasan
yaitu
kehandalan
(reliability), 5
PATRISIANA DEBIE CYNTHIA, NIM. E42012089 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
berwujud
(tangible),
(responsiveness), empati/kepedulian
daya
jaminan
tanggap
4. Dimensi Assurance (jaminan) memiliki
(assurance),
(emphaty).
indikator sebagai berikut :
Masing-
a. Petugas/aparatur
masing dimensi memiliki indikator sebagai
jaminan
berikut :
pelayanan
1. Dimensi
Reliability
(Kehandalan)
pegawai
dalam
dalam
memberikan
c. Petugas/aparatur jaminan
b. Memiliki standar pelayanan yang jelas
waktu
jaminan biaya dalam pelayanan
melayani pelanggan
memberikan
kepastian
biaya
dalam
pelayanan. 5. Dimensi Empathy (empati/kepedulian)
c. Kemampuan
pegawai
menggunakan alat
dalam
memiliki indikator sebagai berikut :
bantu dalam
a. Mendahulukan
proses pelayanan
kepentingan
pemohon /pelanggan
2. Dimensi Tangible (berwujud) memiliki
b. Petugas/aparatur melayani dengan
indikator sebagai berikut :
sikap ramah
a. penampilan petugas/aparatur dalam
c. Petugas/aparatur melayani dengan
melayani pelanggan b. kenyamanan
tepat
b. Petugas/aparatur
memiliki indikator sebagai berikut : a. Kecermatan
memberikan
sikap sopan santun
tempat
melakukan
d. Petugas /aparatur melayani dengan
pelayanan
tidak
c. kedisiplinan petugas/aparatur dalam
diskriminatif
(membeda-
bedakan)
melakukan pelayanan
e. Petugas/aparatur
3 Dimensi Responsiveness (ketanggapan)
melayani
dan
menghargai setiap pelanggan.
memiliki indikator sebagai berikut : a. Merespon pelanggan/pemohon
setiap yang
ingin
mendapatkan pelayanan b. Petugas/aparatur
memberikan
Berdasarkan tujuannya, jenis penelitian
adalah
Deskriptif,
karena
metode
desktiptif dapat diartikan sebagai prosedur memberikan
pelayanan dengan tepat d. Petugas/aparatur
Metode Penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini
pelayanan dengan cepat c. Petugas/aparatur
2.
pemecahan
masalah
yang
diselidiki
dengan menggambarkan atau melukiskan memberikan
pelayanan dengan cermat e. Semua keluhan pelanggan di respon.
keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya 6
PATRISIANA DEBIE CYNTHIA, NIM. E42012089 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
(Nawawi,2005:67). Peneliti mendapatkan
C. HASIL
pemahaman tentang penelitian deskriptif
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
dari beberapa ahli. Menurut Tohardi (2008:108), penelitian deskriptif adalah
1.
penelitian yang bermaksud memberikan
Reliability (Kehandalan) Menurut
Zaithaml
(Hardiansyah
gambaran suatu gejala sosial tertentu,
2011:18), Reliability (kehandalan) ditandai
sebelumnya
dengan
sudah
ada
informasi
kecermatan
standar
mengenai gejala sosial tersebut, namun
pelayanan
belum memadai. Penelitian ini bertujuan
keahlian pegawai dalam menggunakan alat
untuk menguraikan dan menggambarkan
bantu dalam proses pelayanan. kinerja
secara rinci hal-hal yang berkaitan dengan
pelayanan dapat dilihat dari proses antara
Kualitas
lain
Pelayanan
Perpustakaan
Di
:
yang
pegawai,
jelas,kemampuan
tingkat
ketelitian
(akurasi),
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
profesionalitas
Kabupaten Sekadau.
sarana, kejelasan aturan, dan disiplin.
Teknik keabsahan data yang digunakan dalam
penelitian
Berdasarkan penelitian di atas dapat dilihat dari bagaimana kecermatan pegawai dalam
data
memberikan pelayanan kepada pengunjung
dilakukan dengan pengecekan data yang
perpustakaan dengan tepat dan benar sesuai
diperoleh dari berbagai sumber yang
dengan apa yang di minta oleh masyarakat.
berbeda. Dalam penelitian ini, sumber
Standar atau kejelasan dalam aturan, serta
data diperoleh peneliti melalui triangulasi
kemampuan
dan
teknik yaitu wawancara, observasi dan
perpustakaan
menggunakan
dokumentasi.Untuk
mendapatkan
dalam proses pelayanan juga menjadi
kredibilitas data, peneliti menempuhnya
tujuan agar perpustakaan dapat berjalan
dengan
dengan baik.
data.
cara
pengamatan
adalah
kelengkapan
teknik
triangulasi
ini
petugas,
dan
Triangulasi
membandingkan
dilapangan
dengan
hasil hasil
Dalam
ruang
keahlian
lingkup
pegawai alat
bantu
pelayanan
wawancara, kemudian dilanjutkan dengan
kehandalan pegawai yaitu ditandai dengan
membandingkan
wawancara
pemberian pelayanan yang tepat dan benar.
terhadap hasil dokumentasi. Dari hasil
Kemampuan ini harus dimiliki oleh setiap
perbandingan tersebut akan menghasilkan
pegawai
pandangan peneliti terhadap fenomena
memberikan pelayanan kepada masyarakat
yang diteliti.
demi
hasil
dalam
tercapainya
melaksanakan
dan
penyelelenggaraan
kualitas pelayanan secara maksimal. 7 PATRISIANA DEBIE CYNTHIA, NIM. E42012089 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Proses pelayanan di perpustakaan juga
dalam melayani pengunjung perpustakaan,
mengharuskan agar pegawai dapat melayani
kenyamanan
dengan cermat agar tidak terjadi kesalahan
pelayanan
pada saat pelayanan.
Kantor perpustakaan Kabupaten Sekadau.
peneliti menarik kesimpulan bahwa benar
Dalam
pegawai perpustakaan sering mengalami
optimal kepada pengunjung perpustkaan,
kelalaian atau kesalahan dalam melayani
tentunya
pengunjung
Karena,
melihat beberapa hal yang harus dilakukan,
sebaiknya pegawai perpustakaan sebelum
hal tersebut dapat di lihat dari kinerja
meminjamkan
pengunjung
pegawai serta sikap yang baik yang di
baik
berikan kepada pengunjung perpustakaan.
perpustakaan
perpustakaan.
buku akan
ke lebih
jika
mengingatkan batas pengembalian buku,
tempat serta
untuk
melakukan
kedisiplinan
memberikan
pegawai
pegawai
pelayanan
secara
perpustakaan
perlu
Dalam memberikan pelayanan yang
dan jika pengunjung perpustakaan masih
optimal
ingin meminjam buku tersebut, maka
masyrakat
pengunjung
wajib
beberapa sumber daya aparatur dan fasilitas
memperpanjang waktu pinjaman buku,
yang ada agar dalam memberikan layanan
supaya tidak terjadi keterlambatan dalam
kepada masyarakat lebih maksimal dan
mengembalikan buku. Selain itu, faktor
dapat
penghambat dalam proses pelayanan,yaitu
dengan
melihat kemampuan dan keahlian pegawai
Perpustakaan ini.
perpustakaan
demi
menciptakan
tentunya
memuaskan
kepuasan
dipengaruhi
masyarakat
kekurangan
yang
oleh
meski
ada
di
perpustakaan dalam menggunakan alat
peneliti menilai bahwa cara berpakaian
bantu. Dalam proses pelayanan pegawai
pegawai perpustakaan Kabupaten Sekadau
perpustakaan
menggunakan
cukup baik. Selama pelakukan penelitian di
mesin ketik. Dengan perkembangan zaman,
kantor perpustakaan Kabupaten Sekadau,
makan pegawai diwajibkan menggunakan
peneliti tidak pernah menemukan pegawai
komputer dalam proses pelayanan. dalam
kantor yang menggunakan sendal saat ke
menggunakan alat bantu ini, tidak semua
kantor, atau menggunakan baju kaos biasa
pegawai perpustakaan dapat menggunakan
dan tidak berkerah selama berada di dalam
komputer dengan baik seperti yang di
kantor
harapkan.
penampilan,
tidak
lagi
perpustakaan.
Selain
kenyamanan
faktor tempat
melakukan pelayanan juga berpengaruh 2.
Tangible (Wujud)
terhadap jalan atau tidaknya pelayanan
Dalam ruang lingkup ini berkaitan
yang
dengan penampilan pegawai perpustakaan
ada
di
kantor
perpustakaan.
Kenyamanan tempat melakukan pelayanan 8
PATRISIANA DEBIE CYNTHIA, NIM. E42012089 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
menjadi
panutan
agar
pegawai
dapat
memberikan pelayanan dengan baik.
menanggapi keluhan-keluhan pengunjung perpustakaan, ini karena masih banyak yang harus dilakukan lagi oleh pegawai, tidak
3.
Responsiveness (Respon)
dalam
melakukan
Dalam ruang lingkup ini berkaitan
pengunjung, akan tetapi lebih melihat kepada
memberikan pelayanan yang cepat sehingga
dibutuhkan kantor perpustakaan. peneliti
menimbulkan
melihat, pegawai di kantor perpustakaan
masyarakat.
memberikan
hanya
pengunjung, tetapi karena memang masih
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan
banyak kekurangan fasilitas yang ada
secara cepat tetapi berkaitan juga dengan
dikantor, maka itu sebagai kendala dalam
mendengarkan
memenuhi
keluhan
dan
mengatasi
merespon
yang
sudah
tidak
dalam
prasarana
Ketanggapan atau respon aparatur dalam pelayanan
baik
dan
kepada
dengan upaya aparatur pemerintah dalam
kepuasan
sarana
pelayanan
kebutuhan
keluhan
pengunjung
permaslahan yang dialamai oleh masyarakat
perpustakaan. selain merespon pengunjung
yang mengunjuggi perpustakaan tersebut.
perpustakaan
Selain kedisiplinan, pegawai kantor
yang
perpustakaan
datang
ke
Kabupaten
kantor Sekadau,
perpustakaan juga harus merespon setiap
pengunjung dapat melihat bagaimana cara
pelanggan
melayani pengunjung dengan tepat waktu.
yang
datang
kekantor
perpustakaan kabupaten sekadau. Merespon setiap pengunjung yang datang merupakan
4.
Asurance (Asuransi)
kunci utama, agar pengunjung senang dan
juga sangat penting dalam melakukan
sering kali untuk membaca buku di
kegiatan pelayanan sebagai bentuk jaminan
perpustakaan dan tidak merasa jenuh
dalam
ataupun bosan. Merespon pelanggan yang
assurance
datang, dilakukan dengan siapa pelayanan
memberikan
yang cepat dan tanggap dan juga pegawai
pelayanan, selain itu jika ada biaya yang
harus bisa menanggapi setiap keluhan
harus
pengunjung perpustakaan dan mencari jalan
perpustakaan, bagaimana sikap pengunjung
keluar agar permasalahan tersebut tidak
perpustakaan
terjadi.
bebankan tersebut.
Peneliti menduga, karena masih banyak
pelayanan. ini,
Didalam
pegawai jaminan
dikeluarkan
Aparatur
perpustakaan biaya
oleh
terhadap
sebagai
dimensi
pengunjung
biaya
abdi
dalam
yang
di
masyarakat
kurang nya fasilitas yang ada di kantor
harus berkewajiban melayani dengan sopan
perpustakaan,
santun,
maka
pegawai
kantor
mengalami kesulitan saat merespon atau
ramah
meyakinkan
tamah
sehingga
masyarakat
dan
dapat tidak 9
PATRISIANA DEBIE CYNTHIA, NIM. E42012089 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
menimbulkan
keraguan
dari
proses
pelayanan yang akan dilaksanakan.
pengunjung perpustakaan, pegawai harus lah
Dengan hasil wawancara diatas, dapat
memuaskan
perpustakaan,
para
dimana
pengunjung
dalam
kepuasan
disimpulkan bahwa tidak ada pungutan
pengunjung ini dapat menjadi tolak ukur
biaya
pegawai
bagi pegawai perpustakaan untuk melihat
yang
dilakukan
perpustakaan
dikantor
perpustakaan
antusias dari para pengunjung. Pengunjung
Sekadau.
Pengunjung
perpustakaan sebagai penerima layanan
perpustakaan dapat meminjam buku dan
tentunya sangat menginginkan pelayanan
membaca bukudengan tidak dipungut biaya.
yang terbaik dari pegawai perpustakaan.
Jadi
Sebagai
Kabupaten
pengunjung
oleh
perpustakaan
dapat
pemberi
layanan
meminjam buku dinperpustakaan dengan
masyarakat,
bebas, tidak ada aturan dalam biaya. Dan
memiliki
juga setiap masyarakat yang berkunjung di
keinginan masyarakatnya.
perpustakaan dapat membaca buku dengan
aparatur inisiatif
Berdasarkan
kepada
tentunya
dalam
harus
mengetahui
wawancara
yang
sepuas-puasnya tanpa ada biaya yang harus
dilakukan peneliti kepada masyarakat dan
dibayar. Jaminan biaya yang di berikan oleh
aparaur pemerintah yang berkaitan dengan
kantor perpustakaan berlaku untuk semua
empahty yang ditunjukan dengan keinginan
masyarakat, dari semua kalangan. Tidak
aparatur
ada membeda-bedakan. Siapapun yang
masyarakat
datang keperpustakaan untuk meminjam
memberikan pelayanan yang optimal yang
buku atau untuk membaca buku dapat di
ditunjukkan dengan upaya dan keinginan
layani
untuk mmengetahui apa yang diinginkan
oleh
pegawai
perpustakaan
Kabupaten Sekadau dengan bebas biaya.
dalam
mengetahui
bahwa
keinginan
aparatur
telah
masyarakat dalam pelayanan. Sehingga terciptalah suatu suasana yang kondusif
Empathy (Empati)
dalam
Didalam ruang lingkup ini, ditandai
masyarakat,
dengan
dengan tingkat keinginan untuk mengetahui
tercapainya
layanan
keinginan
perpustakaan
5.
dan
kebutuhan
pengunjung
pemeberian
dapat
pelayanan
kepada
berhasilnya yang
atau
optimal
membuat
di
minat
perpustakaan. dalam ruang lingkup ini
masyarakat untuk pergi membaca buku
berkaitan dengan upaya dari pegawai
ataupun meminjam buku di perpustakaan.
perpustakaan untuk berinisiatif dan secara langsung melihat kebutuhan pengunjung perpustakaan selaku penerima layanan. Dalam
memberikan
pelayanan
kepada 10
PATRISIANA DEBIE CYNTHIA, NIM. E42012089 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
atau staf perpustakaan. Dalam indikator
D. KESIMPULAN
ini, kedisiplinan sebagai wujud masih Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti
laksanakan
Pelayanan
Perpustakaan
Perpustakaan Kabupaten
berkaitan
Arsip
dan
Sekadau,
diterapkan setiap harinya oleh kantor
dengan
perpustakaan
Kantor
perpustakaan datang tepat waktu, dan
Dokumentasi
tentunya berpakaian dinas yang rapi
di
pegawai
menarik
dan sopan. Akan tetapi masih terdapat
kesimpulan bahwa pelayanan perpustakaan
kekurangan dalam koleksian buku-
di
dan
buku terbaru dikarenakan kurangnya
Sekadau
dana yang ada, dan juga masih
Kantor
peneliti
sehingga
Perpustakaan
Arsip
Dokumentasi
Kabupaten
berdasarkan
indikator-indikator
dalam
kurangnya fasilitas
pelayanan sebagai berikut : 1.
Reliability
atau
seperti tidak ada nya AC di ruangan (kehandalan)
kantor
perpustakaan,
tidak
adanya
merupakan kemampuan aparatur dalam
plank nama kantor perpustakaan, tidak
menyediakan
memberikan
adanya gedung perpustakaan sehingga
terpecaya,
masih menyewa ruko sebagai kantor
memuaskan, cepat, akurat dan tepat
perpustakaan dan juga ruangan yang
waktu. Pada penerapannya dilapangan,
sempit
penyelanggaraan
datang keperpustakaan terasa panas.
pelayanan
dan secara
pelayanan
perpustakaan di Kantor Perpustakaan
2.
yang memadai
3.
sehingga jika pengungjung
Responsivebess
atau
Arsip dan Dokumentsi sudah terlaksana
(ketanggapan/respon) merupakan sikap
dengan cukup optimal, namun ada
aparatur yang cepat dan tepat serta
beberapa hambatan yang biasa terjadi,
tanggap
memberikan
misalnya pegawai nya yang masih
terhadap
kebutuhan
belum handal dalam menggunakan
perpustakaan.
komputer,
Arsip dan Dokumentasi Kabupaten
serta
masih
banyak
Kantor
pengunjung Perpustakaan
kesalahan yang biasa terjadi dan juga
Sekadau
belum adanya penerapan SOP di kantor
menyelenggarakan pelayanan dengan
perpustakaan arsip daan dokumentasi
baik dan masih terdapat kekurangan
Kabupaten Sekadau.
dalam
Tangibles
atau
(wujud)
meliputi
belum
pelayanan
pelaksanaannya.
perpustakaan
masih
sepenuhnya
Pengunjung merasakan
penyediaan yang memadai mengenai
kurangnya respon terhadap keluhan
sumber daya dan fasilitas, kedisiplinan
masyarakat, ini ditandai dengan tidak
pegawai serta cara berpakaian pegawai
adanya jadwal piket untuk penjaga 11
PATRISIANA DEBIE CYNTHIA, NIM. E42012089 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
4.
bagian depan di Kantor perpustakaan
Berkaitan dengan hasil penelitian yang
Kabupaten Sekadau dan juga belum
telah dilakukan peneliti bahwa aparatur
adanya akses media atau kotak surat
telah
dan contact person yang di sediakan
masyarakat
bagi masyarakat untuk memberikan
permasalahan yang tejadi dimana dalam
saran, kritik, maupun masukkan yang
pelaksanaannya masih terkendala dengan
dirasakan
terbatasnya fasilitas, sarana dan prasarana
masyarakat
pelayanan
kepada
optimal.
Namun
dengan
pemenuhan pelayanan.
yanag ada di kantor. Kemudian, berkaitan
Assurance atau (jaminan) berkaitan
dengan pelayanan yang dirasakan oleh
dengan kepastian pada biaya pelayanan
pengunjung,
yang diberikan. Kantor Perpustakaan
adanya pengunjung yang mengeluhkan
Arsip dan Dokumentasi Kabupaten
ketidaktanggapan
Sekadau dapat memberikan keyakinan
memberikan pelayanan.
kepada
5.
terhadap
memberikan
masyarakat
dimana
masih
dari
ditemukan
pegawai
dalam
masalah
Dalam meberikan pelayanan kepada
pemungutan biaya dalam peminjaman
masyarakat, pegawai perpustakaan harus
buku sehingga tidak menimbulkan
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
keraguan kepada masyarakat masalah
secara optimal dan sesuai dengan peraturan
jaminan yang diberikan.
perundang-undangan. Kemudian pegawai
Empathy atau (empati) yang ditandai
perpustakaan juga harus memaksimalkan
dengan
penggunaan fasilitas, saranan dan prasarana
tingkat
kemauan
untuk
mengetahui keinginan dan kebutuhan
yang
konsumen.
merasakan kepuasan terhadap pelayanan
Pegawai
di
kantor
Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi
ada
sehingga
masyarakat
dapat
yang akan diterimanya.
Kabupaten Sekadau telah memberikan pelayanan
yang
optimal
kepada
masyarakat. Hal tersebut ditunjukkan
E. SARAN
dengan adanya inisiatif dari aparatur dalam memberikan senyum, sapa dan
Berdasarkan
hasil
penelitian,
salam serta menanyakan keinginan dari
pembahasan dan simpulan yang telah
pengunjung jika ada
pengunjung
diuraikan, peneliti memberikan saran yang
perpustakaan yang datang serta tidak
berkaitan dengan pelayanan di Kantor
membeda-bedakan setiap pengujung
Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi di
yang datang keerpustakaan.
Kabupaten Sekadau yaitu sebagai berikut: 12
PATRISIANA DEBIE CYNTHIA, NIM. E42012089 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
1.
Meningkatkan kehandalan aparatur di
dan
kantor
dan
perpustakaan agar minat pembaca lebih
Sekadau
baik, dan berusaha untuk mengetahui
perpustakaan
Dokumentasi
Arsip
Kabupaten
dengan memberikan pelatihan dengan tujuan
meningkatkan
menambahkan
buku-buku
ke
kebutuhan masyrakat.
kemampuan
aparatur dalam memberikan pelayanan dengan baik secara cepat, akurat dan
F. KETERBATASAN PENELITI
tepat waktu. 2.
Meningkatkan sarana dan prasarana seperti menambah koleksian buku-
semaksimal
mungkin
buku, komputer dan
AC supaya
dihasilakan
dari
ruangan
panas
dan
bermanfaat kedepannya bagi siapa saja
dapat
yang membutuhkan. Penulis menyadari
membaca buku-buku yang ada dan
masih banyak kekurangan didalam hasil
tidak sulit mencari buku tersebut.
yang diperoleh yang berkaitan dengan
Menyediakan kotak saran, nama plank
analisis data. Keterbatasan yang dialami
perpustakaan
pengunjung
peneliti
dapat memerikan saran, kritikan dan
adalah :
keluhan kepada kantor Perpustakaan
1.
tidak
pengunjung
3.
4.
terasa
perpustakaan
sehingga
dalam
agar
apa
yang
penelitian
ini
dapat
pelaksanaan
Keterbatasan
penelitian
Literatur,
dalam
dalam memberikan pelayanan.
penulisan skripsi ini peneliti terkendala
Aparatur harus selalu berinisiatif dan
dengan buku-buku yang sesuai dengan
meningkatkan
untuk
permasalahan yang terjadi serta masih
masyarakat.
kurangnya referensi berupa skripsi dan
mengetahui
keinginan keinginan
Pegawai perpustakaan harus banyak
penelitian
lagi berdiskusi dengan pengunjung,
menyulitkan peneliti dalam penulisan
agar kompunikasi dan keluhan-keluhan
Skripsi.
pengunjung
dapat
diketahui.
sehingga
dan
Masyarakat sebagai penerima layanan
mendapatkan
data-data
tentunya memiliki
sekunder maupun data primer.
keinginan
2.
terdahulu
Keterbatasan
yang
selalu berbeda seiring peningkatan
5.
Dalam penelitian ini, penulis berusaha
3.
kesulitan baik
dalam data
Keterbatasan peneliti dalam membuat
zaman di era modern.
jadwal wawancara dengan beberapa
Aparatur harus memberikan pelayanan
informan yang jam kerjanya masih
lebih baik lagi kepada pengunjung agar
padat dan sering tidak ada di kantor
membuat pengunjung merasa nyaman
sehingga sulit untuk ditemui. 13
PATRISIANA DEBIE CYNTHIA, NIM. E42012089 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
4.
Kurang terampilnya peneliti dalam merangkai
kalimat
menyebabkan
Rusli, Budiman. 2013. Kebijakan Publik : Membangun Pelayanan Publik Yang Responsif. Bandung : Hakim Publishing.
peneliti mengalami kesulitan untuk pemikiran-pemikiran
Sinambela, Lijan Poltak. 2008. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta : Bumi Aksara
Masih banyak keterbatasan, kendala
Sutarno. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: CV. Sagung Seto.
menungkan kebentuk tulisan.
dan kekurangan yang tidak dapat peneliti jelaskan satu persatu, maka harapan yang dapat kami berikan ialah kiranya penelitian ini dapat lebih disempurnakan lagi untuk penelitian selanjutnya.
G. REFERENSI
Buku Hardiyansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik. Yogyakarta : Gava Media.
Surjadi. 2009. Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik. Bandung : PT. Refika Aditama Sulistiyani, Ambar Teguh, Rosidah. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia : Konsep, Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik. Yogyakarta : Graha Ilmu. Siagian, Sondang P. 2014 Manajeman Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : ALFABETA.
Kamsir, 2005. Etika Costumer Service. Raja Gravindo Persada. Jakarta.
Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Tjokroamidjojo, B. 2001. Good Governance (Paradigma Baru Manajemen Pembangunan). Jakarta.
Pasolong, harbani. 2013. Teori Administrasi Publik. Bandung : ALFABETA Program Studi Ilmu Pemerintahan, 2014. Pedoman Penulisan Skripsi Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UNTAN Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Pontianak : PRODI IP FISIP UNTAN. Rohman, Ahmad Ainur, Sa’id, M. Mas’ud, Arif, Saiful, Purnomo. 2010. Reformasi Pelayanan Publik. Malang : Averroes Press.
Peraturan dan Undang-undang Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan mengenai Layanan Perpustakaan.
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 63 Tahun 2003 Tentang Pelayanan Publik. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik 14
PATRISIANA DEBIE CYNTHIA, NIM. E42012089 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Skripsi Yulius Virgo (2015). Kualitas Pelayanan Akta Kelahiran Di Kantor Desa Penyalimau Kecamatan Kapus Kabupaten Sanggau. Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura Pontianak. Pontianak. Rafael Yonas ANES (2015). Kualitas pelayanan Administrasi Kependudukan Di Kelurahan Sagatani Kota Singkawang. Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura Pontianak. Pontianak. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan ( LAKIP ) Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Sekadau tahun 2015
Rujukan Elektronik Arkadius Gansi. 2013. Perpustakaan Sekadau Butuh 6000-an Buku Lagi. Melalui (file:///D:/Perpustakaan%20Sekadau%20B utuh%206.000an%20Buku%20Lag%20%2 0ANTARA%20News%20kalbar%20%20AN TARA%20News%20kalba%20%20Berita% 20Terkini%20Kalimantan%20Barat.htm). Diakses tanggal 11 Januari 2016. Pukul 21.52.
15 PATRISIANA DEBIE CYNTHIA, NIM. E42012089 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat