Nazarius Hendro Ando
Implementasi Kebijakan Pengurusan Surat Izin Tempat Usaha Di Kecamatan Nanga Taman Kabupaten Sekadau
Implementasi Kebijakan Pengurusan Surat Izin Tempat Usaha Di Kecamatan Nanga Taman Kabupaten Sekadau
Nazarius Hendro Ando
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
E-mail :
[email protected]
Abstrak Pembahasan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Proses Pelaksanaan Pengurusan Surat Izin Tempat Usaha yang telah dilimpahkan oleh Bupati Sekadau sesuai dengan Peraturan Bupati Sekadau No 4 Tahun 2006 pada pengurusan Surat Izin Tempat usaha. Dalam penelitian ini penulis ingin merumuskan permasalahan yaitu bagaimana proses implementasi pengurusan Surat Izin Tempat Usaha di Kecamatan Nanga Taman Kabupaten Sekadau. Sehingga tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisa proses implementasi kebijakan pengurusan Surat Izin Tempat Usaha di Kecamatan Nanga Taman Kabupaten Sekadau. Penulis menyimpulkan terdapat 3 (tiga) faktor yang harus dilalui dan mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan Pengurusan Surat Izin Tempat Usaha di Kecamatan Nanga Taman Kabupaten Sekadau yaitu Organisasi, Interpretasi dan Aplikasi. Penulis menyimpulkan bahwa kegitan Aplikasi proses Pengurusan Surat Izin Tempat usaha masih berbelit-belit,sehingga menyebabkan masyarakat enggan mengurus surat Izin Tempat Usaha. Selanjutnya , penulis memberikan beberapa saran kepada Kantor Camat Nanga Taman Kabupaten Sekadau untuk memberikan pelayanan yang baik pada pengurusan Surat Izin Tempat usaha terutama yang berkaitan dengan aplikasi Kata kunci (key word) : Kebijakan Pengurusan, Surat Izin Tempat Usaha Abstract This discussion paper aims to describe the implementation process of the maintenance effort Permit has been granted by the Regent Sekadau Sekadau accordance with decree No. 4 of 2006 on the management of the business location permit. In this study the authors would like to formulate the problem is how the process of implementing the maintenance location permit in District Nanga Sekadau Park District. So the purpose of the study is to describe and analyze the process of implementing management policies in the Business Permit Sub Sekadau Nanga Park District. The authors concluded there are 3 (three) factors that must be traversed affect the successful implementation of policies and Stress Management in the Business Permit Nanga District Park District Sekadau the Organization, Interpretation and Application. The authors concluded that the activity of Clearance Application Permit process was convoluted effort, thus causing the reluctant care of letter location permit. Furthermore, the author gives some advice to the Head Office Nanga Sekadau Park District to provide good service in business administration Permit particularly with regard to the application. Keyword : Stress Management Policy, Business Permit
1
Prodi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura
A. PENDAHULUAN 1.
Latar Belakang Penelitian Pelaksanaan
Otonomi
Daerah
yang
ditetapkan sesuai
dengan Undang-undang
berpedoman pada Undang-Undang Nomor 32
Nomor 34 tahun 2000 tentang Pajak dan
Tahun 2004 yang telah dilaksanakan secara
Retribusi Daerah dan Peraturan Pemerintah
serentak di seluruh Indonesia telah meletakkan
Nomor 66 Tahun 2011 Tentang Retribusi
pondasi otonomi secara meluas kepada daerah
Daerah.Dalam proses pelaksanaan Kebijakan
kabupaten maupun kota dalam mengekspresikan
pengurusan Surat Izin Tempat Usaha terutama
kembali potensi pembangunan yang dimiliki.
menyangkut pemberian Rekomendasi Surat Izin
Daerah
Kabupaten/Kota
diharapkan
akan
Tempat Usaha, Pemerintah daerah Kabupaten
menjadi
ujung
dalam
mengukur
Sekadau melalui Bupati Kabupaten Sekadau
keberhasilan dalam melaksanakan Otonomi
mengeluarkan Peraturan Bupati Sekadau Nomor
Daerah. Pelaksanaan Otonomi Daerah agar dapat
4 Tahun 2006 Tentang Pelimpahan Sebagian
berhasil
rumahtangganya
Wewenang Bupati Sekadau Kepada Camat
dituntut
untuk
dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sekadau,
meningkatkan kinerjanya dalam memberikan
kewenangan yang dilimpahkan oleh Bupati
pelayanan
Berbagai
adalah sebagaimana yang disebutkan pada pasal
pemerintah
2 ayat 2 tentang perdagangan yang dijelaskan
daerah memperbaiki pelayanan terhadap publik,
pada lampiran nomor XIV bidang Perdagangan
sebab selama ini pemerintah daerah belum
dan
merasakan kualitas pelayanan pemerintah daerah
memberikan rekomendasi dan perijinan tentang
yang
penyelenggaraan pemberian Surat Izin Tempat
sendiri,
dalam
tombak
mengatur
pemerintah
daerah
kepada
kalangan
masyarakat.
menginginkan
transparan,
supaya
dan
mampu
memenuhi
industri,
jenis
kebutuhan , banyak keluhan masyarakan yang
Usaha (SITU) .
mengatakan
sebagian
pelayanan
yang
diberikan
kewenangan
Tujuan
yaitu
dilimpahkannya
urusan Tugas Bupati kepada Camat
pemerintah daerah yang panjang dan terkesan
dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja kepala
berbelit-belit sehingga menghabiskan waktu
Daerah (Bupati) dan mendekatkan pelayanan
yang lama dan biaya
kepada masyarakat. Namun sampai saat ini
Pemahaman
kebutuhan
permasalahan publik pemerintah
(Hanif, 2005 : 7). masyarakat
dan
bukan hanya monopoli tetapi
kepada
Camat
untuk
menangani
sebagian
juga
melibatkan
pengurusan surat izin tempat usaha di masing-
penerima
pelayanan
masing kecamatan di Kabupaten Sekadau belum
pemerintah daerah.Peningkatan kinerja pegawai
terlaksana dengan baik dan belum dapat
pada dasarnya dapat dipengaruhi oleh banyak
melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam
faktor yang saling berkaitan baik berasal dari diri
kewenangan yang dilimpahkan itu seperti yang
sendiri
diharapkan.\Penerbitan Rekomendasi Surat Izin
masyarakat
daerah
pelimpahan sebagian wewenang Bupati Sekadau
sebagai
maupun
dari
pejabat
disekitar
kecamatan.Pelaksanaan penarikan retribusi izin
Tempat Usaha oleh
pihak
Kecamatan,
tempat usaha di Kabupaten Sekadau telah
merupakan persyaratan penting yang harus
Nazarius Hendro Ando
Implementasi Kebijakan Pengurusan Surat Izin Tempat Usaha Di Kecamatan Nanga Taman Kabupaten Sekadau
dilampirkan oleh masyarakat untuk membuat
tahun 2011 berjumlah 30 orang, sedangkan pada
Surat Izin Tempat Usaha (SITU) di Dinas
tahun 2012 menurun drastis dengan jumlah yang
Perindustrian
Perdagangan
Kabupaten
sangat kecil yaitu hanya sekitar 4 orang. Jika
jika
ada
surat
dilihat dari pekerjaan masyarakat di Nanga
rekomendasi dari kecamatan maka pihak Dinas
Taman berjumlah 90 orang Pedagang besar, hal
Perindagkop tidak akan menerbitkan Surat Izin
ini berarti persentase pengurusan SITU pada
Tempat Usaha (SITU) sampai masayarakat yang
Tahun 2011 sebesar 33,33 %.
Sekadau,
dan
karena
tidak
bersangkutan memiliki Surat Rekomendasi Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) dari Kecamatan. Pentingnya Surat Izin Tempat
Dalam pelaksanaannya Peraturan Bupati Sekadau Nomor 4 Tahun 2006 tersebut terjadi
Usaha
overlap (Tumpang tindih) kewenangan yang
adalah untuk melakukan kegiatan Usaha seperti
terjadi pada unit organisasi yang seharusnya
usaha Perdagangan, Koperasi, CV, jasa dan jenis
menangani
usaha lainnya. Retribusi Ijin tempat usaha
Pengorganisasian di
merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli
Taman terdapat ketidakpahaman unit organisasi
Daerah.Berdasarkan hasil orientasi dilapangan,
dalam mengurus Izin Usaha, bagian ekonomi
khususnya di Kecamatan Nanga Taman masih
pembangunan seharusnya sudah menangani
banyak Tempat Usaha yang belum memiliki
bagian organisasi sejak di terapkannya peraturan
Surat Ijin Tempat Usaha (SITU). Disamping
tersebut, namun pelayanan dibidang pengurusan
belum memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
SITU baru diserahkan ke bidang Ekonomi dan
juga ditemukan warung-warung, bengkel, kios,
Pembangunan pada Tahun 2012 dari bagian
penginapan,mebeldan tempat pencucian motor
kesejahteraan Sosial yang seharusnya mengurus
atau mobil yang sudah berjalan belasan tahun
urusan Sosial. Selain masalah tersebut terdapat
namun belum mengantongi Surat Ijin tempat
juga
usaha. Disamping itu terdapat beberapa Tukang
pemberian pelayanan yang seharusnya menjadi
Jahit yang menjalankan usahanya yang juga
tanggung jawab pemberi pelayanan. Dalam
tidak memilki Surat Izin Tempat Usaha, hal
pengurusan
tersebut tentu bertentangan dengan aturan yang
masyarakat harus menunggu beberapa hari jika
telah dibuat, artinya bahwa para pelaku usaha
camat tidak berada ditempat,
urusan
masalah
perizinan.
Pada
Kantor Camat Nanga
dalam
aplikasi
rekomendasi
SITU
mengenai
tersebut
yang belum memiliki Surat IzinTempat Usaha
hal tersebut tentunya menjadi masalah
(SITU) tidak tertib dan tidak mendukung usaha
sendiri bagi masyarakat yang datang dari
pemerintah
tertib
wilayah yang cukup jauh dengan kondisi
administrasi dan meningkatkan PAD. Sejak
pelayanan rutin yang kurang optimal. Selain itu
diterapkannya Peraturan Bupati Sekadau Nomor
interpretasi dari implementor sangat kurang, hal
4 Tahun 2006 pada tanggal 6 oktober 2006,
tesebut
kewenangan di bidang perdagangan khususnya
organisasi yang menangani masalah Perizinan
Pengurusan Surat Ijin Tempat Usaha baru
dan ketidakpahaman implementor tentang alasan
dilaksanakan sejak tahun 2011 yaitu mencapai
mengapa masyarakat tidak mau mengurus SITU.
30 jenis SITU yang direkomendasikan oleh
Berkaitan dengan pelayanan yang diberikan oleh
Pihak
masyarakat
pihak implementorpun dinilai oleh beberapa
tertinggi dalam pengurusan SITU terjadi pada
orang pelaku usaha sangat lambat dan terkesan
dalam
Kecamatan.
menerapkan
Partisipasi
terbukti
dari
ketidakpahaman
unit
3
Prodi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura
tidak memberikan pelayanan secara rutin, selain
Tempat Usaha Di Kecamatan Nanga Taman
hal tersebut keberadaan Camat pun menjadi
Kabupaten Sekadau ?
kendala untuk memberikan Tanda tangan karena
3.
selama ini camat yang juga sebagai implementor
Tujuan Penelitian Adapun yang menjdi tujuan dalam
sering tidak berada ditempat. Hal tersebut
penelitian ini adalah :
dibenarkan oleh Kepala Seksi Ekonomi dan
a. Untuk
Pembangunan yang mengatakan bahwa untuk
proses Pengurusan Surat izin Tempat Usahadi
mendapatkan rekomendasi SITU harus mendapat
Kecamatan Nanga Taman Kabupaten Sekadau.
tanda tangan dari camat dan kadang – kadang
b.Untuk mengungkapkan dan menganalisis
camat tidak berada ditempat karena dinas diluar.
faktor-faktor
Dalam pengurusan Surat Izin Tempat Usaha,
Pengurusan
menurut prosedurnya haruslah melalui jenjang
Kecamatan Nanga Taman Kabupaten Sekadau.
atau urutan yang ditetapkan oleh Pemerintah daerah yaitu Surat Pengantar RT, selanjutnya
4.
mengetahui
yang Surat
dan
mengambarkan
mempengaruhi izin
Tempat
proses Usahadi
Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian ini adalah Untuk
diteruskan pada tingkat Pemerintah Desa untuk
meningkatkan
memberikan surat keterangan lebih lanjut,
peneliti dalam menerapkan materi perkuliahan
kemudian diteruskan ke Kecamatan
melalui sebuah penelitian yang berhubungan
untuk
Usaha, baru pada urutan terakhir diteruskan ke
diharapkan dapat memberikan informasi dan
kabupaten melalui Dinas Perindagkop yang
masukan kepada pihak Pemerintah Daerah
kemudian ditandatangani oleh Bupati selaku
khususnya bagi Kantor Camat Nanga Taman
Kepala Pemerintahan Kabupaten .
dan para stakeholder yang berkecimpung dalam
pendirian
manusia.
wawasan
dengan
dalam
daya
dan
menerbitkan rekomendasi Surat izin Tempat
Permasalahan
sumber
kemampuan
kemudian
tempat
proses Pengurusan Izin Tempat Usaha sehingga
usaha yang dimiliki oleh masyarakat yang tidak
dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
memiliki Surat Izin Tempat Usaha terjadi tidak
dalam hal pelaksanaan Kebijakan Pengurusan
hanya karena kesadaran masyarakat yang enggan
Surat Izin Tempat Usaha.
untuk datang ke kantor yang melaksanakan tugas (kecamatan) namun juga karena tidak adanya Sanksi
dan
tindakan
tegas
dari
aparatur
Kecamatan. Disamping itu juga, berlakunya
2.
B. TEORI DAN METODELOGI 1. Teori Kebijakan publik merupakan merupakan
Peraturan Bupati Sekadau Nomor 4 Tahun 2006
kebijakan-kebijakan
disertai dengan adanya kontrol langsung oleh
pemerintah untuk melakukan perubahan –
Pejabat yang berwenang untuk mengevaluasi
perubahan mendasar terutama diarahkan untuk
berjalannya pelimpahan wewenang.
memperbaiki system kelembagaan.oleh karena
Rumusan Permasalahan Berdasarkan
latar
implementasi belakang
yang
kebijakan
mendorong
publik,
harus
masalah
dilakukan dalam konteks organisasi yang
tersebut penulis mencoba memberikan suatu
menyeluruh dengan tujuan dan target yang
rumusan masalah dalam penelitian ini, yakni: “
jelas, prioritas yang jelas serta sumber daya
Bagaimana Kebijakan Pengurusan Surat Izin
pendukung yang jelas pula. Jika ketiga hal ini tidak diperhatikan dengan baik, jangan terlalu
Nazarius Hendro Ando
Implementasi Kebijakan Pengurusan Surat Izin Tempat Usaha Di Kecamatan Nanga Taman Kabupaten Sekadau
banyak berharap kesuksesan implementasi
kebijakan akan berevolusi menjadi baik dan
sebuah kebijakan publik. Walaupun tidak
efisien jika ada evaluasi yang secara
banyak studi tentang bagaimana mendesain
menerus dan berkesinambungan. Banyak bukti
kesuksesan implementasi kebijakan, menurut
menunjukkan bahwa kebijakan publik yang
Bridgman,Turner
ambisius akan gagal jika evaluasinya dilakukan
&
Hulme
kesuksesan
implementasi kebijakan (dalam Badjuri , 2003
terus
setelah beberapa tahun diimplementasikan.
: 111-117) adalah seperti :
Model efektivitas implementasi program
1. Jika sebuah kebijakan publik didesain tidak
yang
ditawarkan
oleh
berdasarkan pada kerangka acuan dan teori
menyebutkan
yang kuat dan jelas, maka implementasinya
kebijakan terdapat tiga macam (dalam Widodo,
akan terganggu. Karena konteks persoalannya
2008 : 89) antara lain sebagai berikut :
bahwa
Charles
aktivitas
O’Jones,
implementasi
tidak didesain secara baik serta bagaimana
1. Organisasi
mekanisme bekerjanya tidak dipersiapkan
Organisasi
secara matang.
pengorganisasian merupakan suatu upaya untuk
2. Antara kebijakan dan implementasi harus
menetapkan dan menata kembali sumber daya,
disusun suatu korelasi yang jelas sehingga
unit-unit, dan metode-metode, yang mengarah
konsekuensi yang diinginkan pun jelas pula.
pada
Semakin kompleks kesinambungan kebijakan
kebijakan menjadi hasil sesuai dengan apa yang
dengan implementasi maka akan semakin
menjadi tujuan dan sasaran kebijakan.
kompleks persoalan dan beban yang akan
2. Interpretasi
dihadapi di lapangan, dimana bisa saja
Interpretasi ialah dimana aktivitas interpretasi
implementasi kebijakan publik tersebut akan
merupakan aktivitas interpretasi . Substansi dari
gagal.
suatu kebijakan dalam bahasa yang lebih
3. Implementasi kebijakan publik akan gagal
operasional dan mudah dipahami sehingga dapat
jika terlalu banyak lembaga yang bermain. Itu
dilaksanakan dan diterima oleh para pelaku dan
artinya
sasaran kebijakan.
mesti
disusun
sebuah
organisasi
upaya
ialah
dimana
mewujudkan
,
aktivitas
merealisaikan
koordinator yang berfungsi mengkoordinasikan
3. Aplikasi
dan juga mengelola bagaimana agar proses
Aplikasi ialah aktivitas aplikasi yang merupakan
implementasi kebijakan dapat berjalan dengan
aktivitas penyediaan pelayanan secara rutin ,
baik. Sosialisasi kebijakan kepada mereka yang
pembayaran atau lainnya sesuai dengan tujuan
akan
dan sarana kebijakan yang ada.
melaksanakan
kebijakan
sangatlah
penting karena hal ini sangat mempengaruhi keberhasilan
implementasi
kebijakan.
2.
Metode Penelitian Untuk menjawab permasalahan yang dikemukakan
Pelaksana kebijakan pada tingkat yang paling
dalam
bawah
harus
deskriptif. Penelitian deskriptif salah satu jenis
diberikan informasi yang menyeluruh dan utuh
penelitian yang bertujuan untuk menyajikan
mengenai kebijakan publik yang akan diambil.
gambaran lengkap mengenai keadaan sosial atau
(street
level
bureaucracy)
4. Evaluasi kebijakan secara terus menerus (monitoring)
terhadap
sebuah
kebijakan
sangatlah krusial karena sebuah karena sebuah
penelitian
ini
digunakan
penelitian
hubungan antara fenomena yang diuji. Subjek pada penelitian ini diambil dengan mengunakan teknik purposive.
5
Prodi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian
pengurusan rekomendasi
ini antara lain : Camat Nanga Taman, Kepala
daerah dalam hal ini memiliki tanggungjawab
Seksi Ekonomi dan Pembangunan, Kepala Desa
untuk menjalankan tugas yang sudah diberikan
Nanga Taman, Pedagang yang memiliki SITU,
serta memperhatikan dengan sungguh-sungguh
pedagang yang tidak memiliki SITU . Kemudian
kesejahteraan
Kegiatan pengumpulan data dalam penelitian ini
dilimpahkannya sebagian wewenang Bupati
dilakukan
studi
Sekadau kepada Camat di Kabupaten Sekadau
yang
agar lebih mendekatkan pelayanan kepada
digunakan dalam menguji keabsahan data pada
masyarakat, serta untuk memotong rentang
penelitian ini adalah teknik triangulasi. Dimana
kendali dan mendekatkan pelayanan kepada
data yang diperoleh baik denga cara wawancara,
masyarakat. Adanya pemahaman yang salah dari
Akan dicross check kemudian dianalisa secara
masyarakat yang menganggap bahwa Surat Izin
lebih terfokus sehingga akan menghasilkan data
tempat usaha tidak penting . Sedangkan dari
yang lebih akurat.
pihak implementor tidak memahami tentang
melalui
dokumentasi.
wawancara,
Selanjutnya
dan
teknik
SITU. Pemerintah
masyarakat
dan
dengan
prosedur dan metode dalam pengurusan surat C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Proses Pengurusan Surat Izin Tempat Usaha di
Ijin Tempat Usaha sehingga mengakibatkan ketidakefektifan implementasi tersebut.
Kecamatan Nanga Taman Kabupaten Sekadau. Hasil pengamatan lapangan menunjukkan
2. Keterbatasan Studi
bahwa terdapat dokumen petunjuk teknis dan
Selama melakukan penelitian tentang
persyaratan Surat Izin Tempat Usaha yang
Proses Kebijakan Pengurusan Surat Izin Tempat
dikeluarkan oleh kantor Pelayanan Perijinan
Usaha di Kecamatan Nanga Taman Kabupaten
terpadu terkait proses Pengeluaran rekomendasi
Sekadau, peneliti mengalami kendala- kendala
Surat Izin Tempat Usaha sebelum diteruskan
sehingga peneliti harus bekerja dengan ekstra
kepihak Kantor pelayanan Perizinan terpadu
dalam penelitian ini. Kendala yang dialami
sebagai
untuk
penelitian sebagian dapat diselesaikan dengan
mengeluarkan Dokumen SITU untuk dapat
berpegang pada literatur- literatur yang ada
dipergunakan oleh pelaku usaha dalam jangka
sebagian lagi tidak dapat diatasi oleh peneliti
waktu hanya satu tahun. Namun interpretasi dari
hingga penelitian ini
pihak Kecamatan sangat rendah hal ini terlihat
mana hal
dari
keterbatasaan penelitianya. Adapun
lembaga
tidak
yang
adanya
berhak
laporan
pengeluaran
selesai dilakukan yang
tersebut pada akhirnya menjadi hal - hal
Rekomendasi Surat Ijin Tempat Usaha. tujuan
yang menjadi
dilimpahkannya sebagian wewenang Bupati
dalam penelitian ini adalah : Keterbatasaan
Sekadau kepada Camat di Kabupaten Sekadau
yang paling mendasar yaitu lebih kepada
yaitu untuk
keterbatasaan dalam melakukan pengumpulan
memudahkan
masyarakat
dan
keterbatasaan - keterbatasaan
memperpendek rentang kendali, memberikan
data
pelayanan yang baik kepada masyarakat dalam
Narasumber yang peneliti wawancarai memiliki
penyelenggaran tugas pemerintah daerah dalam
pemahaman yang terbatas mengenai kebijakan
memberikan
penempatan
pelayanan
yang
baik
kepada
masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan
terutama
dalam
pegawai
proses
negri
wawancara.
sipil
sehingga
informasi yang diperoleh sangat terbatas.
Nazarius Hendro Ando
3.
Implementasi Kebijakan Pengurusan Surat Izin Tempat Usaha Di Kecamatan Nanga Taman Kabupaten Sekadau
Kurangnya Pemahaman Implementor dalam menjalankan kebijakan yang berkaitan dengan proses Pengurusan Surat Izin Tempat Usaha di Kecamatan Nanga Taman terutama mengenai Tupoksi
4.
unit
organisasi
yang
menangani
DAFTAR PUSTAKA Agustino, Leo. 2006. Dasar – dasar Kebijakan Publik .Bandung : Alfabeta. Badjuri, Abdulkahar dan Teguh Yuwono.2003.
bagian perizinan
Kebijakan Publik : Konsep dan strategi.
Apresiasi
Semarang : PT. Pustaka Rizki Putra.
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Aparatur
Bratakusumah,
Pemerintah Kecamatan Nanga Taman yang telah
Penyelenggaraan
mengizinkan
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
peneliti
untuk
melakukan
dkk.2001.
Otonomi
Pemerintahan
Daerah.
penelitian di tempat tersebut dan telah banyak memberikan bantuan kepada peneliti sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.
Dunn, Wiliam N, 2003, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Yogyakarta: Gadjahmada University Press. Hamid,
Edy
Suandi.2004.
Memperkokoh
Otonomi daerah: Kebijakan, evaluasi, dan saran. Yogyakarta : UII Press.
.
7