KOMPETENSI SUMBERDAYA MANUSIA APARATUR TERHADAP EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR CAMAT RATATOTOK KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
NOVLAN FERO PITOI MASJE SILIJA PANGKEY JERICHO D. POMBENGI ABSTRACT The purpose of this study was to determine the effect of human resource competence of the effectiveness of public service district governments Ratatotok Southeast Minahasa Regency. This study uses quantitative methods. Research was carried by 30 votes apparatus (PNS) Ratatotok the District government. Instruments and data collection techniques used are questionnaires and aided by structured interview (interview quide). The analysis technique used to test the hypothesis is simple statistical regression analysis and simple correlation or correlation product moment. The results of data analysis provides conclusions: (1) Based on a simple regression analysis that the competency of HR personnel have functional relations / positive and significant impact on the effectiveness of public services at the sub-district office Ratatotok Southeast Minahasa Regency. This means that the higher / better human resource competence of the better / higher the level of effectiveness of public services. (2) Based on product moment correlation analysis that the competence of human resource to correlate and power of determination / significant influence on the effectiveness of public services at the sub-district office Ratatotok Southeast Minahasa Regency. This means that the competence of human resource is the dominant factor in deciding the effectiveness of public services; that the absence of adequate human resource competencies it is difficult to expect the effectiveness of public services can be realized optimally. Based on the results of this study, it can be recommended some of the following: (1) To improve the effectiveness of public services in the sub-district office Ratatotok the competence of human resource / staff should be improved, especially technical competence / functional. For that to the officers / employees let be given education and training (training), especially technical training / functional right or in accordance with the needs and field assignments / positions these employees. (2) Given the districts is the spearhead of the district government, the public service in the sub-district office personnel stationed let / employees who have sufficient competence. This is necessary because the reality shows that employees are generally placed in the sub-district office is a new employee or recently lifted (inexperienced) and inadequate education. Keywords: human resource competence, effectiveness of public services.
PENDAHULUAN
capital dan intellectual capital yang akan
Sumberdaya manusia merupakan
menentukan efektivitas dari sumberdaya
faktor yang paling penting dan paling
lainnya yang dimiliki oleh suatu organisasi
menentukan dalam setiap organisasi. Ia
seperti modal/dana, peralatan, teknologi
merupakan penentu jalan-tidaknya ataupun
organisasi, struktur, dan lain-lain. Sebaik
maju
apapun sistem yang telah disusun atau
mundurnya
sebuah
organisasi.
Sumberdaya manusia merupakan human
dilengkapi 1
dan
apapun
sarana
dan
prasarana yang tersedia dalam organisasi,
pemerintah itu adalah menyelenggarakan
tanpa
pelayanan publik.
didukung
oleh
sumberdaya
manusia
kemampuan
atau
memadai
untuk
keberadaan
yang
memiliki
kompetensi
yang
mengelolanya,
maka
Efektivitas organisasi pemerintah dalam penyelenggaraan pelayanan publik akan tergantung atau ditentukan dan
berbagai kelengkapan tersebut tidak akan
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara
berarti banyak bagi keberadaan organisasi.
lain yang akan dikaji dalam penelitian ini
Dengan sumberdaya manusia pula sistem
adalah
sarana dan prasarana yang ada dalam
faktor
kompetensi
SDM
aparaturnya. Sebagaimana dikatakan oleh
organisasi dapat terus disempurnakan,
Sedarmayanti (2009) bahwa kompetensi
sesuai dengan perkembangan kebutuhan
merupakan pilar yang akan menempatkan
bagi percepatan penyelesaian tugas. Oleh
birokrasi sebagai mesin yang efektif bagi
karena itu, suatu organisasi harus memiliki
pemerintah
sumberdaya manusia yang mempunyai
dan
sebagai
parameter
kecakapan aparatur dalam bekerja secara
kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan
baik, efisien dan efektif.
organisasi tersebut. Seperti dikatakan oleh
Dari
Sedarmayanti (2009) bahwa kompetensi
pengamatan
awal
yang
SDM merupakan karakteristik sikap dan
dilakukan di kantor Camat Ratatotok
perilaku
akan
Kabupaten Minahasa Tenggara masih
dalam
dapat ditemui beberapa permasalahan yang
yang
menentukan
efektif
kinerja
yang
unggul
pekerjaan. Kompetensi akan mendorong
dapat
seseorang untuk memiliki kinerja terbaik
optimalnya efektivitas pelayanan publik.
sehingga dapat sukses dalam organisasi
Hal itu dapat diindikasikan oleh beberapa
(Sudarmanto, 2009).
kenyataan publik
Bertolak dari pendapat tersebut maka
demikian
kompetensi
pula
SDM
halnya
dengan
aparatur
akan
pemerintah
di
seperti
yang
mencapai
masih
program
ditetapkan
belum
pelayanan
tidak
hasil
penggunaan/pemanfaatan
dapat
optimal, sumberdaya
organisasi untuk pelayanan publik belum
berpengaruh dan menentukan efektivitas organisasi
menunjukkan
maksimal, kemampuan organisasi untuk
dalam
menanggapi perkembangan atau tuntutan
menyelenggarakan tugas dan fungsinya.
masyarakat
Dan sebagaimana diketahui bahwa salah
belum
terwujud
dengan
optimal, dan tanggung jawab kepada
satu tugas dan fungsi pokok dari organisasi
2
masyarakat
tentang
penyelenggaraan
hubungan
pelayanan belum terwujud secara optimal.
hal
dihitung
diklat
tersebut
SDM
dapat
Definisi
tingkatan-tingkatannya atau dibuat definisi
aparatur/pegawai
dalam
dan
akan tampak kalau variabel itu dibuat
operasionalnya
terhadap
(Malo,
dalam
Danim,
2000). Variabel-variabel dalam penelitian
efektivitas pelaksanaan tugas pemerintah kecamatan
Penelitian
mempunyai variasi nilai. Variasi nilai itu
struktural
berpengaruh
koefisien
Variabel adalah sebuah konsep yang
maupun teknis dan fungsional. Lemahnya kompetensi
diketahui
Operasional
dan
pelatihan (diklat) yang memadai dan baik
untuk
B. Variabel
Golongan II, dan hampir semua pegawai
jabatan
anggota
korelasinya.
SLTA dan umumnya adalah pegawai
sesuai
semua
lebih variabel yang diselidiki, kemudian
kurang memadai yaitu hanya tamatan
pendidikan
diselidiki,
penelitian diukur mengenai dua jenis atau
bahwa
sebagian besar pegawai berpendidikan
memperoleh
yang
kelompok yang dipilih sebagai subyek
Ratatotok masih lemah sebagaimana dapat
belum
dua
individu yang mempunyai variasi dalam
SDM Aparatur Pemerintah Kecamatan
kenyataan
antara
korelasional peneliti memilih individu-
diperoleh menunjukkan bahwa kompetensi
oleh
pengaruh
fenomena atau lebih. Dalam penelitian
Di lain pihak, dari data yang
diindikasikan
atau
ini ialah “Kompetensi SDM Aparatur”
penyelenggaraan
(sebagai variabel bebas atau independent
pelayanan publik.
varieble),
dan
“Efektivitas
Pelayanan
METODELOGI PENELITIAN
Publik” (sebagai variabel terikat atau
A. Metode Yang Digunakan.
dependent variabel). Berdasarkan definisi
Penelitian ini didesain sebagai suatu penelitian
variabel
tersebut
sebagaimana telah dikemukakan dalam
korelasional. Umar (2000) mengatakan
uraian kajian teoritis, disusun definisi
bahwa penelitian kuantitatif merupakan
operasional,
suatu penelitian yang didasarkan atas data
berikut :
angka-angka dan perhitungannya ditujukan
(1) Variabel Kompetensi SDM Aparatur,
untuk penafsiran kuantitatif. Borg dan Gall
didefinisikan
(dalam
individual
Arikunto, penelitian
korelasional
adalah
yang
kedua
bersifat
bahwa
kuantitatif
konsepsional
2000)
mengatakan
masing-masing
sebagai
sebagai
kemampuan
aparatur/pegawai
dalam
yang
bersifat
melaksanakan tugas pekerjaan atau jabatan
untuk
meneliti
dengan baik dan berhasil. Secara konkrit 3
variabel
kompetensi
SDM
b. Efisiensi, yaitu efisiensi penggunaan
aparatur/pegawai diukur dari indikator
sumberdaya
sebagai berikut :
penyelenggaraan pelayanan publik;
a. Kemampuan pengetahuan, dilihat dari tingkat
pendidikan
formal
dimiliki
dan relevansinya dengan
c.
yang
b. Kemampuan keterampilan, dilihat dari dan
pelatihan
untuk
Adaptasi atau fleksibilitas, yaitu kemampuan
bidang tugas/jabatan;
pendidikan
organisasi
organisasi
untuk
menyesuaikan
diri
dengan
perkembangan
atau
tuntutan
masyarakat dalam pelayanan publik;
(diklat)
d.
Responsivitas, yaitu kemampuan
jabatan yang pernah diikuti baik diklat
organisasi untuk menanggapi secara
struktural,
cepat
diklat
teknis/fungsional,
maupun pelatihan lainnya. c. Kemampuan sikap
masyarakat
sikap/perilaku,
dan
perilaku
menghadapi
dan
dan
yaitu
tepat dalam
kepentingan
penyelenggaraan
pelayanan publik;
pegawai
f. Akuntabilitas, yaitu tingkat tanggung
menjalankan
jawab
kepada
publik/masyarakat
tugas/pekerjaan atau jabatan seperti
tentang proses pelayanan publik yang
kreativitas,
dilaksanakan.
tanggung
kerjasama, jawab,
disiplin,
kejujuran,
C. Jenis Data
dan
Jenis
lainnya.
mengenai
(2) Variabel Efektivitas Pelayanan Publik, didefinisikan
sebagai
data variabel
aparatur
tingkat
dan
yang
dikumpulkan
kompetensi variabel
SDM
efektivitas
pemerintah kecamatan
pelayanan publik ialah data primer yaitu
dalam menyelenggarakan pelayanan
data yang bersumber langsung dari sampel
publik secara efektif, efisien, responsif,
responden atau informan. Selain itu juga
dan akuntabel. Secara konkrit, variabel
dikumpulkan
efektivitas pelayanan publik diukur
pelengkap data primer, yang bersumber
dari
dari
keberhasilan
beberapa
indikator
sebagai
program/kegiatan yang
berhasil
sekunder
dokumen-dokumen
pada
sebagai
Kantor
Camat Ratatotok Kabupaten Minahasa
berikut: a. Produksi,
data
yaitu
Tenggara.
banyak
pelayanan
publik
dilaksanakan
dalam
D. Populasi Dan Sampel
Populasi dalam penelitian ialah seluruh aparatur pemerintah kecamatan
periode waktu tertentu;
Ratatotok yang berstatus PNS, yang terdiri 4
dari pegawai kantor Camat (sebanyak 15
diperlukan dari dokumen-dokumen tertulis
orang) maupun para Sekretaris Desa PNS
yang tersedia di kantor lokasi penelitian
sebanyak 15 orang.
yaitu Kantor Camat Ratatotok Kabupaten
Oleh
karena
jumlah
populasi
Minahasa Tenggara.
penelitian hanya 30 orang maka tidak
F. Teknik Analisis Data
dilakukan penarikan sampel, dengan kata
Teknik
lain semua populasi (aparatur pemerintah
penelitian.
Hal
ini
data
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
kecamatan Ratatotok) dijadikan sebagai responden
analisis
sebagai berikut :
sesuai 1. Analisis distribusi frekuensi dan
dengan ketentuan metodologi penarikan sampel dimana apabila jumlah populasi
persentase, yaitu digunnakan untuk
kecil (kurang dari 50 unit) maka tidak
mengetahui/mendeskripsikan status
perlu
variabel penelitian (kompetensi SDM
dilakukan
penarikan
sampel
aparatur dan efektivitas pelayanan
(Arikunto, 2000).
publik). Perhitungan persentase dengan E.
Instrumen dan Teknik Pengumpulan
rumus sebagai berikut :
Data
Insrtumen utama dalam penelitian
p
kuantitatif adalah kuesioner atau angket
Dimana :
(Danim, 2000). Oleh karena itu dalam
P = nilai
rangka pengumpulan data dari responden
angket
berstruktur
f = frekuensi,
dengan
data
yaitu
banyaknya data pada setiap
menggunakan skala pengukuran ordinal. Pengumpulan
yang
dicari ;
(data primer) digunakan kuesioner dalam bentuk
persentase
kategori variabel;
dengan
n = total data atau jumlah
kuesioner/angket ini dilakukan dengan
sampel.
teknik wawancara terpimpin (interview 2. Analisis statistik inferensial, yaitu
guide).
digunakan untuk pengujian hipotesis. Untuk pengumpulan data sekunder digunakan
teknik
dokumentasi/dokumenter, cara
mengumpulkan,
Adapun analisis statistik inferensial
studi yaitu
yang digunakan adalah analisis regresi
dengan
sederhana dan korelasi sederhana :
menelaah,
mengklasifikasi data yang relevan dan 5
a. Analisis regresi sederhana; digunakan
(Sudjana, 1990). Perhitungan
untuk mengetahui pola hubungan
analisis regresi menggunakan
fungsional/pengaruh
komputer program SPSS versi
dari
variabel
kompetensi SDM aparatur (variabel X)
terhadap
variabel
12,0 for windows.
efektivitas
b. Analisis korelasi sederhana (korelasi
pelayanan publik (variabel Y). Pola hubungan
product moment atau r-pearsons);
fungsional/pengaruh
digunakan untuk mengetahui derajat
dinyatakan dengan persamaan regresi
korelasi dan besar daya determinasi
linier sebagai berikut :
dari
Y= a + bX
variabel
aparatur
Dimana : a =
(X)
efektivitas
nilai
kompetensi terhadap
pelayanan
)(
b = koefisien
(
)(
)
) +*
(
) +
koefisien
tingkat korelasi
signifikasi
diuji
dengan
) (
)(
(
)
menggunakan
regresi
(Sudjana,1990). Perhitungan analisis
arah
)
rumus
statistik-t
variabel Y atas variabel
korelasi
X, yaitu besar perubahan
program SPSS versi 12,0 for Windows.
pada nilai variabel Y yang
disebabkan
1. Hasil Penilitian Hasil analisis regresi linier atau
dihitung
regresi
dengan
moment
= (
)( (
Tingkat
dan
hasil
analisis
sebagaimana
yang
telah
dikemukakan di atas menunjukkan bahwa
) )
keberartian dengan
sederhana
korelasi sederhana atau korelasi product
rumus : b
computer
oleh
perubahan pada variabel X;
menggunakan
PEMBAHASAN
atau
diakibatkan
diuji
√*
Selanjutnya,
= (
(Y),
/tetap;
dihitung dengan rumus : a
publik (
r =
(Y) apabila variabel X berubah
variabel
dengan rumus :
konstan variabel terikat
tidak
SDM
kompetensi SDM aparatur mempunyai hubungan
regresi
fungsional/pengaruh
dan
korelasi positif dan signifikan terhadap
statistik-F
efektivitas pelayanan publik di Kantor 6
Camat Ratatotok. Hal ini berarti bahwa
keterampilan/keahlian
tingkat efektivitas pelayanan publik di
dimana
Kantor Camat Ratatotok selama ini ada
menyebabkan kinerja yang baik/unggul.
hubungannya atau merupakan fungsi atau
Kinerja
akibat dari tingkat kompetensi SDM
pegawai
aparaturnya. Dengan demikian penelitian
efektivitas atau keberhasilan organisasi.
ini
dapat
membuktikan
yang
kesemuanya
yang
itu
baik/unggul
akan
dimiliki,
mampu
akan
dari
para
mendorong
kebenaran
Hasil penelitian ini nampaknya
hipotesis yang diajukan yaitu bahwa
mendukung pendapat teoritis tersebut.
“kompetensi SDM aparatur berpengaruh
Seperti dikemukakan di atas bahwa hasil
signifikan terhadap tingkat efekvivitas
analisis regresi linier didapat persamaan
pelayanan
regresi linier yang menyatakan hubungan
publik
di
Kantor
Camat
Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara”.
fungsional/pengaruh
Terbuktinya hipotesis tersebut hal itu
SDM aparatur (variable X) terhadap
berarti
kebenaran
efektivitas pelayanan publik (variable Y)
mendasari
di Kantor Camat Ratatotok yaitu
pula
pendapat
membuktikan
teoritis
yang
antara
kompetensi
Ŷ=
penelitian ini sebagaimana yang diuraikan
7,069 + 0,861 X. Koefisien arah regresi
dalam kerangka teori di atas.
yang bertanda positif menunjukkan bahwa
Sebagaimana telah diuraikan dalam kerangka
teoritis
kompetensi
di
atas
SDM
keterampilan,
hubungan fungsional/pengaruh variabel
bahwa
kompetensi
(pengetahuan,
sikap)
para
SDM
pegawai
dengan rasio perkembangan sebesar 1 : 0,861;
Hubungan pengaruh kompetensi SDM
(peningkatan)
pegawai dengan efektivitas kerja atau
aparatur
efektivitas
menyebabkan
dijelaskan
terhadap
efektivitas pelayanan publik adalah positif
berhubungan dengan efektivitas organisasi.
organisasi
aparatur
oleh
artinya pada
sebesar
bahwa
perubahan
kompetensi
SDM
1
akan
perubahan
skala
(peningkatan)
Spencer (dalam Sudarmanto, 2009), bahwa
efektivitas pelayanan publik sebesar 0,861
karakteristik
skala. Pengaruh kompetensi SDM aparatur
personal
pegawai
yang
mencakup dorongan, sifat/watak, citra diri,
terhadap
dan
menentukan
tersebut adalah sangat berarti/nyata atau
perilaku orang dalam bekerja. Perilaku
signifikan, sebagaimana ditunjukkan oleh
yang merupakan tindakan seseorang dalam
hasil pengujian keberartian regresi atau uji
pekerjaan juga ditentukan oleh sejauh
independen dengan UJi-F dimana didapat
mana
nilai Fhitung = 58,524 berada pada taraf
pengetahuan
ia
akan
didukung
oleh 7
efektivitas
pelayanan
publik
signifikan 0,000 (lihat hasil analisis data
Camat Ratatotok, maka selanjutnya dapat
pada lampiran).
dilakukan pengujian ketepatan prediksi
Pada
korelasi
product
terhadap perkembangan/peningkatan yang
menunjukkan
bahwa
akan terjadi pada efektivitas pelayanan
kompetensi SDM aparatur mempunyai
publik (variable Y) di Kantor Camat
korelasi dan daya determinasi/pengaruh
Ratatotok
positif dan signifikan terhadap efektivitas
kompetensi SDM aparatur (variable X)
pelayanan
Camat
diketahui. Pengujian ketepatan prediksi ini
Ratatotok. Hal itu ditunjukkan dengan
dapat dilakukan dengan metode interpolasi
nilai koefisien korelasi (r) yaitu sebesar
yaitu dengan memasukkan nilai variable
0,822 dan nilai koefisien determinasi (r2)
bebas (X) yang diketahui
sebesar 0,676 atau 67,6%. Nilai koefisien
persamaan regresi linier hasil analisis data
korelasi
(Sudjana, 1990).
moment
analisis
juga
publik
tersebut
di
Kantor
mendekati
angka
apabila
nilai
variabel
ke dalam
maksimal koefisien korelasi (1,000) berarti
Dengan metode interpolasi, maka
bahwa korelasi variabel kompetensi SDM
jika dimasukkan nilai score maksimum
aparatur terhadap efektivitas pelayanan
hasil pengamatan variabel kompetensi
publik di Kantor Camat Ratatotok adalah
SDM aparatur di Kantor Camat Ratatotok
sangat
signifikan.
(yakni 46) ke dalam persamaan regresi,
Selanjutnya nilai koefisien determinasi (r2)
dapat prediksi peningkatan efektivitas
sebesar 0,676 atau 67,6% ini mempunyai
pelayanan
pengertian bahwa perkembangan atau
Ratatotok di masa yang akan datang dapat
peningkatan efektivitas pelayanan publik
dihitung sebagai berikut :
kuat/erat
dan
atau
tergantung
di
Kantor
Camat
Ŷ = 7,069 + 0,861 (46)
di Kantor Camat Ratatotok sebesar 67,6% ditentukan
publik
pada
= 46,67
kompetensi SDM aparatur, sedangkan
Hasil perhitungan uji ketepatan
sisanya sebesar 32,2% adalah ditentukan
prediksi di atas menunjukkan bahwa
atau tergantung pada faktor-faktor lainnya
apabila kompetensi SDM aparatur di
yang berada di luar jangkauan peneleitian
Kantor
ini.
sekarang ini dapat ditingkatkan sebesar Adanya hubungan fungsional atau
pengaruh kompetensi
positif SDM
dan
signifikan
aparatur
Camat
Ratatotok
yang
ada
nilai score maksimum hasil pengamatan
dari
variabel
tersebut
(yakni
46),
maka
terhadap
diharapkan efektivitas pelayanan publik
efektivitas pelayanan publik di Kantor
akan bertambah atau meningkat sebesar 8
46,67 skala, atau apabila dihitung dalam
KESIMPULAN DAN SARAN
score
A. Kesimpulan.
ideal
pengukuran
variabel (yakni 60)
Tujuan penelitian ini adalah untuk
efektivitas pelayanan publik akan naik
mengetahui pengaruh kompetensi SDM
sebesar 0,7778 atau 77,78%. Hasil uji
aparatur terhadap efektivitas pelayanan
ketepatan prediksi ini dapat menunjukkan
publik
bahwa tingkat efektivitas pelayanan publik
Kabupaten
di
Berdasarkan hasil penelitian
kompetensi SDM aparatur
Kantor
Camat
Ratatotok
dapat
di
Kantor
Camat
Ratatotok
Minahasa
Tenggara. ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
ditingkatkan atau dinaikkan lagi di masa
1.
depan apabila kondisi kompetensi SDM
Berdasarkan
analisis
regresi
aparaturnya yang ada sekarang ini dapat
sederhana bahwa kompetensi SDM
ditingkatkan. Dengan kata lain, efektivitas
aparatur
pelayanan
publik
fungsional/pengaruh
Ratatotok
dipastikan
di
Kantor akan
Camat
mempunyai
signifikan
meningkat
terhadap
hubungan positif dan efektivitas
apabila kompetensi SDM aparaturnya yang
pelayanan publik di Kantor Camat
ada sekarang ditingkatkan.
Ratatotok
Berdasarkan
hasil
Minahasa
Tenggara. Hal ini berarti bahwa
penelitian
tersebut serta pendapat teoritis
Kabupaten
makin tinggi/baik kompetensi SDM
yang
mendasarinya sebagaimana telah diuraikan
aparatur
di atas maka dapatlah dinyatakan bahwa
tingkat efektivitas pelayanan publik. 2.
kompetensi SDM aparatur mempunyai
makin
Berdasarkan
baik/tinggi
analisis
pula
korelasi
pengaruh atau daya determinasi yang kuat
product moment bahwa kompetensi
terhadap efektivitas pelayanan publik. Ini
SDM aparatur mempunyai korelasi
mempunyai
implikasi
pentingnya
kompetensi
bahwa
betapa
dan
daya
SDM
dalam
signifikan
determinasi/pengaruh terhadap
efektivitas
menentukan tingkat efektivitas pelayanan
pelayanan publik di Kantor Camat
publik;
Ratatotok
artinya
makin
baik/tinggi
Kabupaten
Minahasa
kompetensi SDM aparatur maka akan
Tenggara. Hal ini berarti bahwa
semakin
kompetensi
baik/tinggi
pula
tingkat
SDM
aparatur
merupakan faktor dominan penentu
efektivitas pelayanan publik.
efektivitas pelayanan publik; bahwa tanpa
adanya
kompetensi
SDM
aparatur yang memadai maka sulit 9
diharapkan publik
efektivitas
dapat
DAFTAR PUSTAKA
pelayanan
terwujud
Arikunto, S, 2000, Prosedur Penelitian,
secara
Jakarta : Rineka Cipta.
optimal,
Armstrong, Michael, 2004, Performance
B. Saran.
Bertolak dari hasil penelitian ini
Management,
maka dapat direkomendasikan bebarapa
Setiawan),
hal sebagai berikut :
Publiser.
1.
Untuk
meningkatkan
Yogyakarta,
Toni Tugu
efektivitas
Abdulwahab S., 2001, Globalisasi dan
pelayanan publik di Kantor Camat
Pelayanan Publik dalam Perspektif
Ratatotok maka kompetensi SDM
Teori Governance, dalam Jurnal
aparatur/pegawai perlu ditingkatkan
Administrasi
terutama
Malang Vol.02 Tahun 200l.
kompetensi
teknis/fungsional. Untuk itu kepada para
aparatur/pegawai
Danim,
hendaklah
(diklat)
terutama
S.
Negara
2003,
Unibraw
Pengantar
Studi
Penelitian Kebijakan, Jakarta : Bumi
diberikan pendidikan dan pelatihan
2.
(Terjemahan
Aksara.
diklat
Dwiyanto, A. 2002, Reformasi Birokrasi
teknis/fungsional yang tepat atau
Publik di Indonesia, Yogyakarta,
sesuai dengan kebutuhan dan bidang
Pusat
tugas/jabatan pegawai tersebut.
Kebijakan UGM.
Mengingat kecamatan merupakan
Gibson
Studi
L.J.
Kependudukan
dkk,
1998,
dan
Organisasi
ujung tombak pemerintah kabupaten
(terjemahan), Jakarta, Erlangga.
dalam pelayanan publik maka pada
Gie The Liang, dkk, 1992, Ensiklopedi
Kantor
Camat
hendaklah
Administrasi,
ditempatkan aparatur/pegawai yang
Jakarta,
Agung.
mempunyai kompetensi memadai.
Handayaningrat S. 1992, Pengantar Ilmu
Ini perlu dilakukan karena kenyataan
Administrasi
menunjukkan bahwa pegawai yang
Jakarta, Gunung Agung.
ditempatkan
di
kantor
Camat
Moenir,H.A.S.,
dan
Pelayanan
belum
Jakarta, Bumi Aksara.
terangkat
(belum
berpengalaman) dan berpendidikan
Managemen,
2002,
umumnya adalah pegawai baru atau lama
Gunung
Umum
Manajemen di
Indonesia,
Mitrani,Alain, (ed), 1995, Manajemen
kurang memadai.
Sumber Daya Manusia Berdasarkan
10
Kompetensi,
terjemahan,
Jakarta,
Sudjana,
Intermedia. Nugroho,
R.D..
2003,
Reinventing
Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. Wibowo,
Rusli, B., 2004, Pelayanan Publik di Era dalam
www.Pikiran
Kinerja,
Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta, Gramedia.
Membangun Pelayanan Publik Yang :
Manajemen
Wojowarsito dan Poerwadarminta, 1990,
Rusli, B, 2013, Kebijakan Publik :
Bandung
2007,
Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Rakyat.Com, Edisi 7 Juni 2004.
Yousa,
Hakim
A.,
2002,
Mengukur
dan
Mengevaluasi Kinerja Organisasi
Publishing.
Pemerintah
Siagian, S.P., 1998, Manajemen Sumber
:
Penerapan
pada
Pemerintah Kecamatan, Makalah,
Daya Manusia, Jakarta : Bumi
STPDN Jatinogor Jawa Barat.
Aksara. Sinambela,
Statistika,
Umar, H. 1997, Metodologi Penelitian,
Media Komputindo.
Responsif,
Metoda
Bandung : PT.Tarsito.
Pembangunan, Jakarta, PT. Elex
Reformasi,
1990,
Sumber Lain : P.L.,
2007,
Reformasi
Pelayanan Publik; Teori, Kebijakan,
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999
dan Implementasi, Jakarta, Bumi
Tentang Perubahan Atas Undang-
Aksara.
Undang Nomor 8 Tahun 1974
Stoner
L.J.
dan
C.
Wankel,
2000,
Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
Manajemen, (terjemahan), Jakarta, Intermedia. Sudarmanto,
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
2009,
Kinerja
dan
Tentang Pemerintahan Daerah.
Pengembangan Kompetensi SDM, Teori, Dimensi Pengukuran dan Implementasi
dalam
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
Organisasi,
tentang Pelayanan Publik.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sedarmayanti, 2009, Manajemen SDM, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Bandung : Refika Aditama.
11