PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Pemerintah Daerah di Kabupaten Solok Selatan)
Artikel Ilmiah
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Strata Satu
OLEH : SITI GIZCA REGIANA Nim. 2008/05294
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014
PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK (Studi Empiris Pada SKPD Pemerintah Kabupaten Solok Selatan)
Siti Gizca Regiana Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof.Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang Email :
[email protected] ABSTRACT This study aimed to determine the effect of (1) the use of information technology, and (2) government officer performances toward the performance of public sector organization. The research is causative. The population were all working units (SKPD) in South Solok regency. Technique in taking sampling was a total sampling method and obtained 39 SKPDs. Type of data used was subject data and the type of data was primary data. Data collection method used questionnaires. Was used to analyze multiple regression analysis. The result of this study indicate (1) the use of information technology and government officer performances simultaneously affect performance of public sector organization with the amount of R2 38,8%. (2) the use of information technologi have significance positive effect on performance of public sector organi zation with tcount>ttable (2.125>1,986), with a significant level of 0.036< α β coefficient of 0.05 and a positive value that is equal to 0.245 (H1 was supported).(3) the government officer performances have a significant positive effect on performance of public sector organization with tcount>ttable (5.012>1.986), with a significance level of 0.000, < α 0,05 and β coefficient positive value is equal to 0.677 (H2 was supported). Key words: the use of information technology, government officer performances, performance of public sector organization ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh penggunaan teknologi informasi, dan (2) kinerja aparatur pemerintah daerah terhadap kinerja organisasi sektor publik. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangka t Daerah (SKPD) di Kabupaten Solok Selatan. Teknik pengambilan sampelnya adalah metode total sampling dan di peroleh 39 SKPD. Jenis data yang digunakan adalah data subyek, dan sumber data yang digunakan adalah data primer. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner. Analisis yang di gunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) penggunaan teknologi informasi, dan kinerja aparatur pemerintah daerah secara simultan berpengaruh terhadap kinerja organisasi sektor publik dengan besaran R2 38,8%. (2) penggunaan teknologi informasi berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja organisasi sektor publik dengan nilai thitung > ttabel (2,125 > 1,986), dengan tingkat signifikansi 0,036 < α 0,05 dan koefisien β bernilai positif yaitu sebesar 0,245 (H1 diterima).(3) kinerja aparatur pemerintah daerah berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja organisasi sektor publik dengan nilai thitung > ttabel (5,012 > 1,986), dengan tingkat signifikansi 0,000 < α 0,05 dan koefisien β bernilai positif yaitu sebesar 0,677. (H2diterima). Kata kunci : penggunaan teknologi informasi, kinerja aparatur pemerintah daerah, kinerja organisasi sektor publik
1
melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih
1. PENDAHULUAN Pengelolaan
organisasi
sektor
publik
akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Teknologi
khususnya organisasi pemerintahan di Indonesia
informasi
merupakan
salah
memasuki era baru seiring dengan dilaksanakannya
perkembangan teknologi. O’Brien dalam Anak
desentralisasi fiskal yang efektif mulai berjalan
(2005:4) menjelaskan bahwa teknologi adalah suatu
pada tahun 2001. Perubahan sistem pemerintah
jaringan komputer yang terdiri dari berbagai
daerah dari sentralisasi menuju desentralisasi yang
komponen
ditandai dengan berlakunya Undang-Undang No. 32
menggunakan berbagai jenis hardware, software,
Tahun 2004 pada hakekatnya bertujuan untuk
manejemen data dan teknologi jaringan informasi.
pemrosesan
satu
bentuk
informasi
yang
mempercepat pembangunan daerah dimana dengan
Penggunaan teknologi informasi menawarkan
desentralisasi, semua urusan, tugas dan wewenang
peluang kepada Pemerintah untuk memberikan
pelaksanaan pemerintahan diserahkan sepenuhnya
layanan dalam berinteraksi yang lebih baik kepada
kepada pemerintah daerah.
masyarakat, kalangan bisnis, dan mitra pemerintah
Menurut Bastian (2006) definisi organisasi
lainnya. Didik (2009) dalam penelitiannya analisis
sektor publik di Indonesia adalah organisasi yang
pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap
menggunakan dana masyarakat berwujud pajak dan
kinerja organisasi menjelaskan bahwa teknologi
retribusi,
pinjaman
informasi berpengaruh terhadap kinerja organisasi,
pemerintah, dan pendapat lain-lain yang sah dan
dimana dengan adanya teknologi informasi maka
tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku
organisasi akan mengalami perubahan sistem
untuk memberikan pelayanan kepada publik yang
manajemen, dari sistem tradisional ke sistem
bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat secara
manajemen
bertahap.
mempermudah
laba
perusahaan
negara,
Berhasil tidaknya tujuan dalam organisasi tergantung
bagaimana
organisasi
mana
dalam
dapat
kegiatan
operasionalnya. Pencapaian kinerja organisasi tidak hanya
dilaksanakan. Menurut Ruky (2001), banyak faktor
tergantung pada peralatan modern, sarana dan
yang mempengaruhi kinerja organisasi sektor
prasarana
publik,
tergantung pada individu yang melaksanakan
faktor
kinerja
yang
itu
beberapa
proses
kontemporer,
diantaranya
adalah
yang
lengkap,
teknologi informasi dan kinerja aparatur di dalam
pekerjaan
organisasi.
pemerintah
adalah
mengabdi
pada
Meningkatnya
penggunaan
teknologi
informasi telah membawa setiap orang dapat 2
tersebut
tetapi
(Oceliya, kumpulan kepentingan
justru
2012).
lebih
Aparatur
manusia
yang
negara
dan
pemerintahan dan berkedudukan sebagai pegawai
pengetahuan dan pemanfaatan teknologi informasi
negeri (Tayibnapsis, 1993) dalam (Kiki, 2010).
di Sumatera Barat masih jauh dibandingkan dengan
Kinerja perorangan dengan kinerja instansi
kemajuan teknologi karena penggunaan teknologi
pemerintah terdapat hubungan yang erat, dengan
informasi lingkungan pemerintah provinsi Sumatera
kata lain jika kinerja pegawai baik, maka tujuan
Barat
organisasi akan berjalan dengan baik (Ruky, 2001).
peringkat 22 dari 25 provinsi yang mengikuti
Penelitian yang dilakukan oleh oleh Roro (2012)
peringkatan
dimana dalam penelitiannya dijelaskan bahwa
(http://dishubkominfo.sumbarprov.go.id/).
terdapat hubungan secara signifikan antara kinerja aparatur
pemerintah
terhadap
pelayanan
pemerintah,
maka
akan
kinerja
E-government
mendapatkan
secara
nasional
“Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi dan
meningkatkan
dalam
publik
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap
kualitas pelayanan masyarakat di sektor publik. Meningkatkan
pelayanan
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis
di
organisasi publik. Dimana jika semakin baik kinerja aparat
untuk
Kinerja Organisasi Sektor Publik di SKPD
sebuah
Kabupaten Solok Selatan“.
organisasi merupakan tujuan atau target yang ingin
kenyataannya masih banyak permasalahan yang
2. TELAAH LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Kinerja Organisasi Sektor Publik Pemerintah daerah merupakan salah satu
menyebabkan kinerja organisasi masih belum sesuai
bagian dari organisasi sektor publik. Menurut
dengan apa yang diharapkan. Beberapa fenomena
Bastian (2006) definisi organisasi sektor publik di
yang ditemukan pada Organisasi Sektor Publik di
Indonesia adalah organisasi yang menggunakan
Kabupaten Solok contohnya, dari hasil evaluasi dan
dana masyarakat berwujud pajak dan retribusi, laba
pengawasan
SKPD
perusahaan negara, pinjaman pemerintah, dan
Kabupaten Solok selama tahun 2012 masih belum
pendapat lain-lain yang sah dan tidak bertentangan
ada
satupun
dengan peraturan yang berlaku untuk memberikan
(http://Padang-
pelayanan kepada publik yang bertujuan untuk
dicapai oleh organisasi dan instansi pemerintah dalam memaksimalkan suatu kegiatan. Namun
yang
peningkatan,
kinerjanya
yang
dilakukan,
karena
tidak
menonjol
kinerja
ada
mensejahterakan
today.com).
masyarakat
secara
bertahap.
Muhammad (2013) menjelaskan kinerja organisasi
Permasalahan lain juga ditemukan pada penggunaan teknologi informasi organisasi sektor
sektor
publik. Kabid Kominfo Dishub Kominfo Provinsi
pelaksanaan atau tingkat pencapaian hasil suatu
Sumatera
kegiatan dalam mewujudkan tujuan organisasi.
Barat
menjelaskan
bahwa
tingkat 3
publik
sebagai
tingkat
pencapaian
Indikator kinerja menurut Bastian (2006:267)
sumber
informasi.
Menurut
Aren
(2003:400)
adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang
teknologi informasi adalah penggunaan komputer
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran
untuk
atau
memproses
dan
mengatur
informasi.
ditetapkan,
dengan
Sedangkan menurut O’Brien dalam Anak (2005:4)
masukan
(inputs),
teknologi informasi adalah suatu jaringan komputer
keluaran (outputs), hasil (outcomes), manfaat
yang terdiri dari berbagai komponen pemrosesan
(benefits), dan dampak (impacts).
informasi
1) Indikator masukan (inputs) adalah segala sesuatu
hardware, software, manejemen data dan teknologi
tujuan
yang
memperhitungkan
telah
indikator
yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan
yang
menggunakan
berbagai
jenis
jaringan informasi.
dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran.
Sri (2001) dalam Fahmi (2004), berpendapat
Indikator ini dapat berupa dana, sumber daya
bahwa
manusia,
pemanfaatan infomasi oleh individual, kelompok
informasi,
kebijaksanaan/peraturan
perundang-undangan, dan sebagainya.
penggunaan
teknologi
informasi,
atau organisasi merupakan variable inti dalam riset
2) Indikator keluaran (outputs) adalah sesuatu yang
sistem informasi. Warsoko dalam Dewi (2005)
diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan
menyatakan bahwa ada dua alasan utama mengapa
yang dapat berupa fisik dan/atau nonfisik.
penggunaan komputer sangat penting. Alasan
3) Indikator hasil (outcomes) adalah segala sesuatu yang
mencerminkan
berfungsinya
pertama, tentang kemampuan komputer untuk
keluaran
mengolah data, ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
kegiatan pada jangka menengah (efek langsung).
pengolahan
yang
tepat,
akurat,
kapasitas
4) Indikator manfaat (benefit) adalah sesuatu yang
penyimpanan yang besar, efektif untuk tugas
terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan
berulang, dapat berfungsi hampir secara terus
kegiatan.
menerus, teliti dalam mendeteksi situasi yang
5) Indikator dampak (impacts) adalah pengaruh
menyimpang dapat diperbaiki dan ditingkatkan.
yang ditumbulkan baik positif maupun negatif
Alasan kedua, komputerisasi sudah tersedia dimana
terhadap setiap tingkatan berdasarkan asumsi
saja dan dapat diperoleh dengan mudah dengan
yang telah diterapkan.
biaya yang relatif murah. Adapun pengukuran penggunaan teknologi
Penggunaan Teknologi Informasi Menurut informasi
Nugroho
adalah
menitikberatkan
(2001:14),
sutu
penggunaan
teknologi
teknologi komputer
informasi ini berdasarkan pada :
yang
1) jumlah aplikasi atau perangkat keras- lunak yang
dan
digunakan
teknologi yang berhubungan dengan pengaturan
2) intensitas penggunaan 4
3) penggunaan jaringan
pengetahuan, keterampilan serta sikap prilaku yang
4) sumber daya manusia.
memadai sesuai dengan tuntutan pelayanan dan
Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah
pembangunan sekarang ini (Handayaningrat, 1986)
Kinerja organisasi akan sangat ditentukan
dalam (Kiki, 2010).
oleh unsur pegawainya karena itu dalam mengukur
Berkaitan dalam hal kualitas pelayanan
kinerja suatu organisasi sebaiknya di ukur dalam
organisasi, maka kemampuan aparatur pemerintah
tampilan kerja dari individunya (Edy, 2010).
sangat penting dalam hal ikut menentukan kualitas
Individu atau aparatur pemerintah merupakan unsur
pelayanan publik tersebut. Menurut Kiki (2010)
yang paling penting menentukan keberhasilan atau
beberapa indikator untuk mengukur kemampuan
kegagalan suatu instansi pemerintahan dalam
aparatur pemerintah adalah sebagai berikut:
menyelenggarakan berbagai kegiatannya dan dalam
1) Kualitas kerja
rangka pencapaian tujuan dan sasaran organisasi
2) Ketepatan waktu
(Siagian, 2002:25) dalam Hartanto (2008).
3) Memiliki kemampuan
Aparatur
pemerintah
adalah
kumpulan
4) Sikap pegawai terhadap pekerjaan
manusia yang mengabdi pada kepentingan negara dan pemerintahan dan berkedudukan sebagai
METODE PENELITIAN
pegawai negeri (Tayibnapsis, 1993) dalam (Kiki,
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan
2010) sedangkan menurut Moerdiono dalam Kiki
yang telah dijelaskan pada bab terdahulu, maka
(2010) mengatakan aparatur pemerintah adalah
penelitian
seluruh
jajaran
memperoleh
pelaksana
pemerintah
tergolong
penelitian
kausatif.
Responden dalam penelitian ini adalah
berdasarkan
Kepala Dinas, Kepala Sub bagian dam Kepala
pendelegasian dari Presiden Republik. Dengan kata
Bidang/Kepala Seksi pada 39 SKPD di Kabupaten
lain aparatur negara atau aparatur daerah adalah
Solok Selatan. Jenis data dalam penelitian ini ialah
para
kewenangannya
yang
ini
pelaksana
kegiatan
dan
proses
data subjek. Sumber data dalam
penyelenggaraan pemerintahan negara, baik yang
adalah data
bekerja di dalam tiga badan eksekutif, legislatif dan
yang
yudikatif maupun mereka yang sebagai TNI dan
pengukuran yang
2010). Dari aparatur pemerintah, diharapkan atau kemampuan
baik
digunakan
dalam penelitian
menggunakan skala likert, sesuai
ditetapkan dengan peraturan pemerintah (Kiki,
adanya
primer. Teknik pengumpulan data ini adalah
dengan menyebar kuesioner. Pengukuran variabel
pegawai negeri sipil pusat dan daerah yang
dituntut
penelitian ini
peneliti terdahulu.
berupa 5
telah
dengan
dikembangkan oleh
kinerja aparatur pemerintah daerah nilai terkecil
Uji coba kuesioner yang akan dilakukan peneliti,
0,383.
dilakukan pada mahasiswa akuntansi
Uji Reliabilitas
Universitas Negeri Padang yang sudah mengambil mata kuliah Akuntansi sektor publik yang berjumlah
Keandalan konsistensi antar item atau
30 orang. Uji coba instrumen dilakukan untuk
koefiesien keandalan Cronbach’s Alpha yang
mengetahui apakah
instrumen yang digunakan
terdapat pada tabel di atas yaitu untuk instrumen
tersebut benar-benar valid (sahih) dan realiabel
variabel kinerja organisasi publik 0,845. Untuk
(handal). Untuk Uji validitas ini digunakan bantuan
variabel
softwere SPSS
dan untuk variabel kinerja aparatur pemerintah
versi 17. Setelah
dilakukan
penggunaan teknologi informasi 0,819,
pengujian validitas, selanjutnya akan dilakukan
daerah 0,775.
pengujian reliabilitas, yang
Uji Asumsi Klasik
tujuannya
adalah
untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran
Uji Normalitas
tetap konsisten, jika dilakukan pengukuran dua kali
Dari Tabel hasil uji normalitas menyatakan
atau lebih. Instrumen dikatakan reliabel (andal)
nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,948 dengan
jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan
signifikan 0,330. Berdasarkan hasil tersebut
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
dinyatakan data yang digunakan dalam penelitian
Uji asumsi klasik menggunakan uji
dinyatakan
normalitas residual, uji multikolinearitas dan uji heterokedastisitas.
Teknik
analisis
berdistribusi
normal
dan
bisa
dilanjutkan untuk diteliti lebih lanjut
data
menggunakan analisis deskriptif dan metode
Uji Multikolonearitas
analisis menggunakan analisis regresi berganda,
Hasil nilai VIF yang diperoleh dalam Tabel
uji F, koefisien determinasi (adjusted R2) dan uji
menunjukkan variabel bebas dalam model regresi
t.
tidak saling berkorelasi. Diperoleh nilai VIF untuk
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
masing-masing variabel bebas kurang dari 10 dan
Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian
tolerance value berada diatas 0,10. Hal ini
Uji Validitas
menunjukkan tidak adanya korelasi antara sesama
Untuk instrumen kinerja organisasi publik
variabel
bebas
dalam
model
regresi
dan
diketahui nilai Corrected Item-Total Correlation
disimpulkan tidak terdapat masalah
terkecil
multikolinearitas diantara sesama variabel bebas
0,378.
Untuk
instrumen penggunaan
teknologi informasi terkecil 0,421, dan instrumen
dalam model regresi yang dibentuk. 6
Uji Heteroskedastisitas
meningkatkan kinerja organisasi publik
Berdasarkan Tabel dapat dilihat tidak ada
sebesar
0,245 satuan dan bentuk pengaruh X1 terhadap
variabel yang signifikan dalam regresi dengan
Y adalah positif.
variabel Abs. Tingkat signifikansi > α 0,05,
Koefisien regresi (b) X2
sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi
Nilai koefisien variabel X2 yaitu kinerja
yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari
aparatur
heteroskedastisitas.
ini berarti bahwa
HASIL PENELITIAN
pemerintah
daerah sebesar 0,677 dengan meningkatnya
budaya organisasi satu satuan
Metode Estimasi Regresi
meningkatkan
Dari hasil pengolahan data SPSS, didapat
kinerja
maka
akan
organisasi publik
sebesar 0,677 satuan dan bentuk pengaruh X2
nilai sig sebesar 0,000 < 0,05 sehingga model
terhadap Y adalah positif.
regresi yang dipakai dapat digunakan. Dari tabel
Uji Model
dapat dianalisis model estimasi sebagai berikut:
Uji F (F-test)
Y = 15,882 + 0,245 (X1) + 0,677 (X2)
Untuk mengetahui apakah model regresi
Dimana:
yang digunakan merupakan model tetap dapat
Y = Kinerja Organisasi Sektor Publik X1 = Penggunaan Teknologi Informasi X2 = Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa:
dilakukan dengan membandingkan nilai Ftabel dan Fhitung atau membandingkan antara nilai sig α=0,05.
yang
Penggunaan aparatur
berarti
teknologi
pemerintah
bahwa
jika
informasi daerah
dan
adalah
demikian, Fhitung>Ftabel
variabel
0,05. Hal
kinerja nol
(0),
dan
ini menunjukkan
nilai bahwa
sig <α model
Berdasarkan hasil output diperoleh angka
Koefisien regresi (b) X1
Adjusted R Square sebesar 0,388 atau 38,8%. Hal
Nilai koefisien variabel X1 yaitu penggunaan
ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan
informasi sebesar 0,245 ini berarti dengan
31,060
Adjusted R Square
konstanta 15.882
bahwa
adalah
regresi yang digunakan telah fix.
maka kinerja organisasi publik adalah sebesar
teknologi
Nilai Fhitung
sedangkan nilai signifikansi adalah 0,000. Dengan
Nilai konstanta yang diperoleh sebesar 15.882
n=96 pada α=0,05
Nilai Ftabel untuk
adalah 3,09.
Nilai konstanta
dan
meningkatnya
teknologi informasi satu satuan,
pengaruh variabel bebas (penggunaan
penggunaan maka
informasi,kinerja
akan
aparatur
pemerintah
teknologi daerah)
mampu menjelaskan 38,8% variasi variabel terikat 7
(kinerja organisasi publik), sedangkan sisanya
kinerja
sebesar 61,2% dipengaruhi atau dijelaskan oleh
menunjukkan bahwa
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model
membuktikan
penelitian.
informasi (X1) berpengaruh
Uji t (t-test)
terhadap kinerja organisasi publik.
Uji
t
statistik
(t-test)
bertujuan
untuk
organisasi
publik
bahwa
penggunaan
masing
Organisasi Sektor Publik
terhadap
variabel
terikatnya. Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan dengan cara membandingkan nilai
teknologi
signifikan
positif
positif
terhadap
Kinerja
Pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan
thitung
membandingkan nilai thitung dan ttabel. Hipotesis
α = 0,05
dengan nilai ttabel. Nilai ttabel dengan
ini
Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah (X2) berpengaruh
bebas
Hal
penelitian ini dapat
mengetahui hubungan yang signifikan dari masing variabel
tersebut.
diterima jika thitung > ttabel atau nilai sig < α 0,05.
dan derajat bebas (db) = n-k-1 = 96-2-1 = 93 adalah
Hal ini dapat dilihat bahwa nilai signifikan sebesar
1,986.
0,000 < α 0,05 dan nilai thitung 5,012 > ttabel 1,986. Nilai koefisien β dari variabel X2 bernilai positif
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 21, maka dapat
diketahui
independen
secara
pengaruh
antara
variabel
yaitu 0,677. Jadi hipotesis yang telah dirumuskan
parsial
terhadap
variabel
sesuai dengan hasil penelitian sehingga H2 dapat
dependen pada uraian berikut ini : Penggunaan
Teknologi
diterima. Dimana semakin baik kinerja
Informasi
(X2)
berpengaruh signifikan positif terhadap Kinerja Organisasi Sektor Publik Pengujian hipotesis pertama di lakukan dengan
pemerintah daerah maka
semakin
kinerja organisasi publik.
Hal ini menunjukkan
bahwa penelitian ini dapat
membuktikan kinerja
aparatur
membandingkan nilai thitung dan ttabel. Hipotesis
pemerintah
signifikan
diterima jika thitung > ttabel atau nilai sig <α 0,05. Hal
aparatur
positif
daerah
baik
pula
(X2) berpengaruh
terhadap kinerja organisasi
publik. ini dapat dilihat bahwa nilai signifikan
sebesar
0,036 < α 0,05 dan nilai thitung 2,125 > ttabel 1,986.
PEMBAHASAN
Nilai koefisien β dari variabel X1 bernilai positif
Pengaruh
yaitu 0,245. Jadi hipotesis yang telah dirumuskan
teknologi informasi maka
semakin
Informasi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
penggunaan baik
Teknologi
Terhadap Kinerja Organisasi Sektor Publik
sesuai dengan hasil penelitian sehingga H1 dapat diterima. Dimana semakin baik
Penggunaan
penggunaan
pula
teknologi
informasi
berpengaruh
signifikan positif terhadap kinerja organisasi sektor 8
publik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin
Temuan ini sejalan dengan teori Edy (2010)
baik penggunaan teknologi informasi maka semakin
dimana dalam penilaian kinerja organisasi, hal yang
baik pula kinerja organisasi sektor publik tersebut,
paling lazim dinilai adalah kinerja pegawainya atau
dengan kata lain H1 diterima.
aparatur pemerintahan tersebut, yaitu bagaimana
Hal ini sejalan dengan teori Jogiyanto (2003)
mereka
melakukan
segala
sesuatu
yang
yang menyatakan bahwa perusahaan dan organisasi
berhubungan dengan suatu pekerjaan, jabatan, atau
yang memanfaatkan perangkat lunak komputer
peranan
(software) tentu akan membantu mereka lebih
pemerintah merupakan unsur yang paling penting
mudah
menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu
untuk
mengorganisasikan,
menyimpan,
dalam
instansi
instansi
yang dapat mendukung operasional organisasi.
berbagai kegiatannya dan dalam rangka pencapaian
Sehingga aktivitas dilakukan secara efektif dan
tujuan dan sasaran instansi pemerintah tersebut.
efesien, dan pada akhirnya akan meningkatkan
Kinerja aparatur pemerintah dengan kinerja instansi
kinerja organisasi.
pemerintah terdapat hubungan yang erat, dengan
organisasi akan berjalan dengan baik.
informasi dalam peningkatan pelayanan di sektor yang
oleh Oceliya (2012) yang menyimpulkan bahwa
dalam
kinerja pegawai atau aparatur pemerintah di dalam
membantu kegiatan operasional pada organisasi
instansi pemerintah berpengaruh positif terhadap
sektor publik.
kinerja instansi pemerintah. Semakin baik kinerja
Pengaruh Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah
pegawai, maka kinerja organisasi akan berjalan
Terhadap Kinerja Organisasi Sektor Publik
dengan baik, karena kinerja pegawai memiliki
memberikan
bahwa
Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan
teknologi
informasi
menyimpulkan
menyelenggarakan
kata lain jika kinerja aparat baik, maka tujuan
dilakukan Dedi (2007) tentang peranan teknologi
publik
dalam
Aparat
merubah dan menerima laporan secara elektronis
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
pemerintah
pemerintah.
kemudahan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
peranan penting dalam menjaga kelancaran jalannya
kinerja aparatur pemerintah daerah berpengaruh
suatu roda kehidupan organisasi.
signifikan positif terhadap kinerja organisasi sektor
KESIMPULAN DAN SARAN
publik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin
Kesimpulan
baik kinerja aparatur pemerintah daerah, maka
Penelitian
kinerja organisasi sektor publik akan semakin baik
sejauhmana
pula, dengan kata lain H2 diterima.
ini
bertujuan
pengaruh
untuk
penggunaan
melihat teknologi
informasi, dan kinerja aparatur pemerintah daerah 9
terhadap kinerja organisasi sektor publik pada
yang diberikan belum tentu menggambarkan
SKPD Kabupaten Solok Selatan. Berdasarkan hasil
keadaan yang sesungguhnya. Persepsi responden
penelitian dan uji hipotesis yang telah dilakukan,
akan berbeda apabila data diperoleh melalui
maka hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai
wawancara. Namun apabila penelitian dilakukan
berikut:
melalui wawancara maka akan membutuhkan
1. Penggunaan teknologi informasi berpengaruh
waktu yang lama, sedangkan responden yang
signifikan positif terhadap kinerja organisasi
diteliti banyak.
sektor publik pada SKPD Kabupaten Solok
4. Masih adanya sejumlah variabel lain yang tidak
Selatan.
digunakan dan memiliki kontribusi yang besar
2. Kinerja aparatur pemerintah daerah berpengaruh
dalam mempengaruhi kinerja organisasi sektor
signifikan positif terhadap kinerja organisasi
publik pada SKPD.
sektor publik pada SKPD Kabupaten Solok
Saran
Selatan.
1. Dari
Keterbatasan
terlihat
bahwa
Solok Selatan sudah baik, tapi sebaiknya
namun masih terdapat beberapa keterbatasan dalam
pimpinan/kepala SKPD memberikan perhatian
penelitian ini yang masih perlu direvisi peneliti
yang lebih baik lagi terhadap pegawai khususnya
selanjutnya, antara lain :
terhadap fasilitas kerja yang ada pada setiap
1. Penelitian ini hanya dilakukan di Kabupaten
organisasi,
Solok Selatan.
melengkapi
organisasi
2. Terbatasnya jumlah data yang diolah karena
kembali
kuesioner
mempengaruhi
komputer
agar
dalam aparat
kegiatan operasional organisasi, menempatkan
yang
aparat atau pegawai sesuai dengan latar belakang
dibagikan, sedangkan jumlah populasi yang tidak akan
seperti
kebutuhan
pemerintah lebih mudah dalam melaksanakan
tidak Semua SKPD yang bersedia menerima dan
besar
ini
aparatur pemerintah pada SKPD di Kabupaten
dan mengembangkan penelitian sedemikian rupa,
begitu
penelitian
penggunaan teknologi informasi dan kinerja
Meskipun peneliti telah berusaha merancang
mengembalikan
hasil
pendidikan yang telah ditempuh agar dapat
hasil
mengerjakan pekerjaan sesuai keahliannya, serta
penelitian.
memberlakukan tindakan yang tegas terhadap
3. Data penelitian ini diperoleh dari persepsi
aparatur
responden yang disampaikan secara tertulis
pemerintah
pemerintah
melalui instrumen kuesioner. Hal ini sangat
dalam
agar
kinerja
bekerja
di
meningkat dari waktu ke waktu.
mempengaruhi validitas hasil, karena jawaban 10
aparatur organisasi
2. Bagi
peneliti
selanjutnya,
untuk
dapat
php/pages/detail/sarana_pos_dan_telekomuni kasi_mengadakan_pembinaan_dan_pelatihan
memperbanyak jumlah populasi yang akan diteliti dengan memperluas daerah penelitian dan
Dewi
dilakukan pada lokasi yang berbeda sehingga hasil penelitian dapat di generalisasi lagi. 3. Penelitian selanjutnya untuk dapat menambah variabel
lainnya
yang
diduga
Didik Eko Mardjiono. 2009. Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Implementasi Struktur Organisasi Yang Terdesentralisasi Terhadap Kinerja Organisasi. Tesis. Universitas Diponegoro.
dapat
mempengaruhi kinerja organisasi sektor publik seperti gaya kepemimpinan, motivasi kerja.
Edy Sutrisno. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
DAFTAR PUSTAKA Anak
mayasari. 2009. Pengaruh Teknologi Informasi dan Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Manajerial. Skripsi S1. Fakultas Ekonomi. UBH.
agung dan I Nyoman Putra. 2005. Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Pengaruhnya Pada Kinerja Individual Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Tabunan. Jurnal Akuntansi.
Eko Purwanto. 2011. Kinerja Perusahaan Terkait Dengan Teknologi Informasi, Lingkungan dan Kompetensi. Jurnal Aplikasi Manajemen. Universitas Brawijaya. Malang. Enceng dan Yuli. 2012. Pengaruh Motifasi Kerja dan Kinerja Aparatur Pemerintah Terhadap Kualitas Pelayanan Masyarakat. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan. Fisip.
Aren Komuru. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. SNA VII. Solo. Azwar dan Ranti. 2013. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah, studi pada SKPD Kampar. Jurnal. Universitas Riau. Pekanbaru.
Fahmi Natigor Nasution. 2004. Penggunaan Teknologi Informasi Berdasarkan Aspek Prilaku. 2004 digitized by usu digital library. Hartanto Ibnu. 2008. Pengaruh Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan PT Air Mancur Wonogiri. Fakultas Ekonomi : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Bastian Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik : Suatu Pengantar. Jakarta : Erlangga. Dedi Rianto Rahadi. 2007. Peranan Teknologi Informasi Dalam Peningkatan Pelayanan di Sektor Publik. Seminar Nasional Teknologi. Yogyakarta.
Imam Ghozali. 2007. Aplikasi Analisis Multavariat dengan Program SPSS, Edisi Ketiga. Semarang: Universitas Diponegoro.
Deva. 2013. Sarana Pos Dan Telekomunikasi Mengadakan Pembinaan Dan Pelatihan, http://dishubkominfo.sumbarprov.go.id/. Tersedia : http://dishubkominfo.sumbarprov.go.id/index.
Jogiyanto. 2003. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta : Andi. Kiki Wardhani. 2010. Pengaruh Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Penerapan 11
Good Governance. Skripsi S1. Fakultas ekonomi. UNP.
Kinerja Manajerial. Skripsi S1. Fakultas Ekonomi. UNP.
Mahmudi. 2005. Manajemen kinerja sektor publik. Yogyakarta : UPP AMP YKPM.
Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Dari Teori Ke Praktik. Jakarta : PT Raja Gravindo Persada.
Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Cetakan 1. Bandung : PT Refika Aditama. Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Yogyakarta. Andi Yogyakarta.
Publik.
_________. 2009. Akuntansi Sektor Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Publik.
Robbin, P. Stephen. 2001. Perilaku organisasi. Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Jilid 1. Edisi Kedelapan. Jakarta : Prenhallindo. Roni Eka Putra dan Tengku Rika Valentina . 2010. Penerapan E-Government Pada Pemerintah Daerah Dalam Mewujudkan Pelayanan Publik Prima Di Sumatera Barat. Jurnal. Universitas Andalas. Padang.
Mirma Hapsary dan Imam Gozali. 2006. Pengaruh Teknologi Informasi Berbasis Sumber Daya Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal. Universitas Diponegoro.
Roro Rukmini. 2012. Pengaruh Kinerja Aparatur Pemerintah Terhadap Pelayanan Publik Di Kecamatan Banjarbaru. Jurnal Spread. Universitas Achmad Yani.
Mohammad Mahsun. 2006. Pengukuran kinerja sektor publik. Jogja. BPFE UGM.
Ruky A. 2001. Sistem manajemen kinerja. Jakarta : Gramedia.
Mudrajad Kuncoro. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. 2004. Metode Bandung: Alfabeta.
Muhammad Kurniawan. 2013. Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Organisasi Sektor Publik. Jurnal. Universitas Negeri Padang. Padang.
Penelitian
Bisnis.
Wibowo. 2008. Manajemen Kinerja. Jakarta : PT Gravindo Persada. Wijana Nyoman. 2007. Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Pengaruhnya Pada Kinerja Individual Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Kabupaten Tabanan. Jurnal. Universitas Udayana. Bali.
Nofri koto. 2013. Kabupaten Solok, SKPD Dapat “Rapor Merah”. Padang-Today (Online), Tersedia:http:/www.Padangtoday.com/index.p hp?mod=berita&today=detil&id=41553 (8 Januari 2013).
West, D. M. (2006). Global E-Government 2006. Diakses pada 13 Februari 2007 dari http://www.insidepolitics.org/egovt06int.pdf.
Nugroho Widjajanto. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : PT Glora Aksara Prima.
Zulkarnain. 2012. Pengaruh Kinerja Pegawai Terhadap Efektivitas Organisasi Di Kantor Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tanggerang. Skripsi S1. Universitas sultan ageng tirtayasa. Tanggerang.
Oceliya Pitri. 2012. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Dengan Kinerja Pegawai Sebagai Variabel Intervening. Skripsi S1. UNP. Padang.
“_______”. 2012. Sumbar Peringkat Sembilan “Evaluasi Kinerja Pemerintah Daerah”.
Rini . 2009. Pengaruh Teknologi Informasi dan Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap 12
Harianhaluan (online). Tersedia : http://www.harianhaluan.com/index.php?opti on=com_content&view=article&id=14494:su mbar-peringkats e N Minimum Maximum mKinerja organisasi 96 27.00 50.00 bPenggunaan teknologi 96 17.00 35.00 i informasi 96 18.00 35.00 l Kinerja aparatur aValid N (listwise) 96 n &catid=4:nasional&Itemid=78.
LAMPIRAN Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
UJI ASUMSI KLASIK 1. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
13
Mean 40,88
Std. Deviation 4,596
27,65
3,896
26,97
3,329
a. Test distribution is Normal b. Calculated from data
2. Uji Multikolonearitas Coefficients
a
Collinearity Statistics Unstandardized Residual N
96
Normal Parameters(a,b)
Mean
,0000000
Std. Deviation Most Extreme Differences
3.55849116
Absolute
,097
Positive
,049
Negative
-,097
Kolmogorov-Smirnov Z
,948
Asymp. Sig. (2-tailed)
,330
Model 1
Tolerance
VIF
Penggunaan teknologi informasi
.673
1.486
Kinerja aparatur
.673
1.486
a. Dependent Variable: kinerja organisasi
3. Uji Heterokedastisitas Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant)
B
Standardized Coefficients
Std. Error 3.458
1.925
14
Beta
t 1.796
Sig. .076
Penggunaan Teknoligi informasi KinerjaAparatur
.124
.069
.221
1.793
.076
-.153
.081
-.232
-1.879
.063
a. Dependent Variable: ABS
UJI HIPOTESIS 1. Uji Koefisien Determinasi b
Model Summary
Model 1
R
R Square .633
a
Adjusted R Square
.400
Std. Error of the Estimate
.388
3.597
a. Predictors: (Constant), Kinerja Aparatur, Penggunaan Teknologi Informasi b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
2. Uji F b
ANOVA
Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
803.528
2
401.764
Residual
1202.972
93
12.935
Total
2006.500
95
F
Sig.
31.060
.000
a. Predictors: (Constant), Kinerja Aparatur, Penggunaan Teknologi Informasi b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
3. Uji t Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
15.882
Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
3.204
t 4.958
15
Sig. .000
a
Penggunaan teknologi informasi
.245
.115
.208
2.125
.036
Kinerja aparatur
.677
.135
.490
5.012
.000
a. Dependent Variable: kinerja organisasi
.
16