PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG Oleh : Sinollah Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1)Untuk menganalisis pengaruh antara Teknologi Informasi terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Tulungagung, 2) Untuk menganalisis besarnya variabel Teknologi Informasi terhadap kinerja Aparataur Pemerintah Kabupaten Tulungagung. Penelitian dilakukan mulai tanggal 11 Juni 2007 sampai dengan tanggal 28 September 2007. Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang akan dicapai, maka penelitian ini penelitian survey, Teknik pengambilan sampel dengan random sampling adalah Petugas aparatur pemerintah Kabupaten Tulungagung total populasi 60 orang yang diambil sebanyak 24 Orang pegawai aparatur Pemerintah Kabupaten Tulungagung. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Analisis data dengan menggunakan Regresi Linear Sederhana. Setelah melalui kajian analisis dan pembahasan secara sistematis dan detail, maka dapat diasmbil kesimpulan bahwa: 1) Kondisi Teknologi Informasi bagi pegawai dikantor Pemerintah Kabupaten Tulungagung relatif cukup baik, 2) Pengaruh Teknologi Informasi memberikan kontribusi yang signifikan positif terhadap kinerja pegawai Pemerintah Kabupaten Tulungagung, 3) Besarnya pengaruh Teknologi Informasi terhadap kinerja karyawan di Pemerintah Kabupaten Tulungagung sebesar 39.7 persen.
PENDAHULUAN Latar Belakang Hadirnya masyarakat informasi yang diyakini merupakan salah satu agenda penting masyarakat dunia di milenium ketiga, antara lain ditandai dengan pemanfaatan teknologi informasi termasuk pengelolaan sistem informasi, sistem komunikasi, dan sistem transaksi elektronik yang semakin luas dalam berbasgasi aktivitas kehidupan manusia, bukan saja di negara-negara maju tetapi juga di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Fenomena ini pada gilirannya telah menempatkan informasi
Jurnal OTONOMI Volume 9 No.1. Juli 2009
sebagai komoditas ekonomi yang sangat penting dan menguntungkan. Untuk menjawab perkembangan itu di beberapa negara sebagai pelopor dalam pemanfaatan internet telah mengubah paradigma ekonominya dan ekonomi yang berbasis manufaktur menjadi ekonomi yang berbasis jasa. Eksistensi internet sebagai salah satu institusi dalam arus utama budaya dunia lebih ditegaskan lagi dengan maraknya perniagaan elektronik (ecommerce) yang diprediksikan asebagai bisnis besar masa depan e commerce ini bukan saja telah menjadi mainstream budaya Negara-negara maju tetapi juga
71
telah menjadi model transaksi termasuk Indonesia. Secara konflik terminology perniagaan secara elektronik atau lazim disebut sebagai e – commerce adalah sesuatu yang relatif baru dikenal. Akan tetapi, dalam praktiknya e – commerce sebenarnya telah berjalan di Indonesia dalam berbagai varian. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya penggunaan teknologi Elektronik Date Interchange (EDI) dan Electronic Funds Transfer (EFT), yang kemudian diikuti oleh semakin populernya penggunaan Credit Cards, Automated Feller Machines, dan Telephone Banking dalam berbagai kegiatan perniagaan di Indonesia. Dalam kegiatan perniagaan, transaksi memiliki peran yang sangat penting. Pada umumnya, makna transaksi seringkali direduksi sebagai perjanjian jual beli antar para pihak yang bersepakat untuk itu. Padahal dalam perspektif yuridis, terminologi transaksi tersebut pada dasarnya ialah keberadaan suatu perikatan ataupun hubungan hukum yang terjadi antara para pihak. Makna yuridis transaksi pada dasarnya lebih ditekankan pada aspek materiil dari hubungan hukum yang disepakati oleh para pihak, bukan perbuatan hukumnya secara formal. Oleh karena itu, keberadaan ketentuan-ketentuan hukum mengenai perikatan tetap mengikat walaupun terjadi perubahan media maupun perubahan tata cara transaksi. Dengan demikian, transaksi secara elektronik, pada dasarnya adalah perikatan atapun hubungan hukum yang dilakukan secara elektronik dengan memadukan jaringan dari sistem elektronik berbasiskan komputer dengan sistem komunikasi, yang selanjutnya difasilitasi oleh keberadaan jaringan komputer global atau internet. Dalam lingkup keperdataan khususnya perikatan, maka transaksi tersebut akan merujuk kepada semua jenis dan
Jurnal OTONOMI Volume 9 No.1. Juli 2009
mekanisme dalam melakukan hubungan hukum semua jenis dan mekanisme dalam melakukan hubungan elektronik itu sendiri, yang mencakup jual beli, lisensi asuransi, lelang dan perikatanperikatan lain yang lahir sesuai dengan perkembangan mekanisme perdagangan di masyrakat. Dalam lingkup publik, maka hubungan hukum tersebut akan mencakup hubungan antara warga Negara dengan pemerintah maupun hubungan antara sesama anggota masyarakat yang tidak dimaksud untuk tujuan-tujuan perniagaan. Eksistensi teknologi informasi disamping menjanjikan sejumlah harapan, pada saat yang sama juga melahirkan kecemasan-kecemasan baru antara lain munculnya kejahatan baru yang lebih canggih dalam bentuk cyber crime. Disamping itu, mengingat teknologi informasi yang tidak mengenal batas-batas territorial dan sepenuhnya beroperasi secara maya, teknologi informasi juga melahirkan aktivitas-aktivitas baru yang harus diatur oleh hokum yang berlaku saat ini. Kenyataan ini telah menyadarkan masyarakat akan perlunya regulasi yang mengatur aktivitas-aktivitas yang melibatkan teknologi informasi. Dalam rangka keberhasilan suatu organisasi konsep penggunaan Teknologi Informasi i perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari setiap pemimpin dalam mewujudkan peingkatan kinerja karyawan. Dari permasalahan tersebut dapat dikemukakan pertanyaan penelitian sebagai berikut : Apakah variabel Teknologi Informasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja?, faktor Teknologi Informasi apa yang berpengaruh dominan terhadap kinerja ?. Dengan demikian penulis perlu melakukan penelitian yang berjudul : “PERAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI APARATUR
72
PEMERINTAH TULUNGAGUNG”.
KABUPATEN
Identifikasi Masalah Berdasarakan latar belakang tersebut di atas, maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh antara Teknologi Informasi terhadap kinerja Aparataur Pemerintah Kabupaten Tulungagung. 2. Berapakah besarnya variabel Teknologi Informasi terhadap kinerja Aparataur Pemerintah Kabupaten Tulungagung.
sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Adapun unit analisisnya adalah aparatur pemerintah Kabupaten Tulungagung.
Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dengan random sampling adalah Petugas aparatur pemerintah Kabupaten Tulungagung total populasi 60 orang yang diambil sebanyak 24 Orang pegawai aparatur Pemerintah Kabupaten Tulungagung.
Teknik Pengumpulan Data Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis pengaruh antara Teknologi Informasi terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Tulungagung. 2. Untuk menganalisis besarnya variabel Teknologi Informasi terhadap kinerja Aparataur Pemerintah Kabupaten Tulungagung.
METODOLOGI PENELITIAN
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer meliputi kondisi responden terutama Teknologi Informasi kerja. Sedangkan data sekunder adalah keadaan umum obyek penelitian dan data penunjang lainnya.
Analisis Data Untuk melihat kuatnya pengaruh antara beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat digunakan alat analisa berupa model regresi linier berganda, dengan formulasi sebagai berikut :
Waktu dan Lokasi Penelitian Y = a + bX + e Penelitian dilakukan mulai tanggal 11 Juni 2007 sampai dengan tanggal 28 September 2007.
Jenis Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang akan dicapai, maka penelitian ini penelitian survey, yaitu penelitian yang mengambil
Jurnal OTONOMI Volume 9 No.1. Juli 2009
Dimana : Y = variabel terikat / peubah yang dipengaruhi a = konstanta b1 .. n= koefisien regresi X1 ..n= variabel bebas / peubah yang mempengaruhi
73
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Dalam analisis deskriptif ini menggambarkan kondisi masing-masing variable penelitian. Variabel prediktor
yaitu Teknologi Informasi (X), sedangkan variable dependen (kriterium) yaitu prestasi kerja pegawai (Y). Setelah dilakukan analisis deskriptif ternyata hasilnya dapat dijelaskan satu persatu sebagai berikut:
Tabel. 1. Analisis deskriptif Variable Teknologi Informasi Terhadap Prestasi Kerja Pemerintah Kabupaten Tulungagung No Jenis Analisis X Y 1 Mean 107,708 42,500 2 Median 108,000 43,000 3 Strandar Deviation 7,38082 3,13466 4 Minimum 96,00 48,00 5 Maximum 120,00 52,00
a.
b.
Teknologi Informasi Dari 24 responden, setelah dilakukan analisis deskriptif, hasilnya sebagai berikut. Rata-rata 108.12, artinya responden memberikan tanggapan bahwa usaha pegawai yang terdiri dari pemberian kesempatan promosi, Tanggung jawab, penghargaan, pengembangan, pengakuan serta pekerjaan itu sendiri yang terkait dengan sistem dan kemangkiran pekerjaan serta Keinginan pegawai yang terdiri dari gaji, kondisi kerja, hubungan dengan rekan sekerja, hubungan dengan penyelia, jaminan social, kebijaksanaan organisasi hasilnya baik, dimana 50% Teknologi Informasi diatas rata-rata, dan 50% berikutnya dibawah rata-rata dengan nilai minimum 96.00 dan nilai maximum 120.00, dengan standar deviasinya sebesar 7.11606. Kinerja Pegawai Untuk prestasi kerja, rata-rata responden memberikan tanggapan 42,7000, artinya responden memberikan tanggapan bahwa Kualitas pekerjaan yang
Jurnal OTONOMI Volume 9 No.1. Juli 2009
terdiri tingkat ketelitian, tingkat kerapian, tingkat ketrampilan, dan Kuantitas Kerja yang terdiri dari jumlah tugas atau pekerjaan yang diselesaikan serta Ketepatan Waktu yang terdiri dari penyelesaian seluruh tugas atau pekerjaan dalam kurun waktu yang ditentukan hasilnya baik, dimana 50% prestasi kerja diatas rata-rata, dan 50% berikutnya dibawah rata-rata dengan nilai minimum 35.00 dan nilai maximum 48.00. dengan standar deviasinya sebesar 2.64382.
3.2. Analisis Regression. Sebagaimana yang dimaksud dan tujuan dari salah satu penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Teknologi Informasi terhadap kinerja pegawai di Pemerintah Kabupaten Tulungagung. Untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dalam, penelitian ini, digunakan analisis kuantitatif dengan menggunakan metode dan analisis regresi sederhana. Secara rinci akan dijelaskan sebagai berikut. Persamaan regresi :
74
Y = + X + i Y = 35,711 + 1,696 X + i Hasil ini menunjukkan bahwa besarnya konstanta sebesar 35,711 yang berarti apabila Teknologi Informasi kerja meningkat, maka kinerja juga akan meningkat. Hal ini menunjukkan
Teknologi Informasi selalu seimbang dengan kenaikkan kinerja pada pegawai Pemerintah Kabupaten Tulungagung Setelah diadakan analisis regresi sederhana untuk melihat pengaruh antara variable Teknologi Informasi dengan variable kinerja tersebut diatas, maka hasilnya dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel. 2.Analsis Regresi Berdasarkan Analisis Variansi Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pemerintah Kabupaten Tulungagung Source Sum of df Mean F Sig Squares Squares Regression 650,762 1 650,762 23,774 0.000 Residual 602,196 22 27,373 Total 1252,958 23
Hasil penelitian berdasarkan uji F pengaruh Teknologi Informasi kerja terhadap kinerja pegawai di Pemerintah Kabupaten Tulungagung menunjukkan perbedaan yang sangat nyata dimana F hitung lebih besar 23,774 lebih besar dibanding dari F tabel dengan taraf signifikansi sebesar 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi kerja karyawan berkaitan erat dengan Teknologi Informasi karena Teknologi Informasi tersebut indicator yang digunakan adalah penghargaan, pengembangan karier, gaji, kondisi kerja, jaminan social dan kebijaksanaan organisasi. Hasil penelitian yang dikemukakan oleh Suswati (2002) menunjukkan pengaruh Teknologi Informasi terhadap prestasi kerja di Pemerintah Kabupaten Tulungagung
menunjukkan yang signifikan. Sedangkan hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Siagian (1988) bahwa prestasi kerja yang tinggi pada gilirannya dipengaruhi oleh Teknologi Informasi yang pada asalnya dari penghargaan, jaminan social, dan gaji yang diterima selarna yang bersangkutan bekerja dengan baik. Selain dari pada itu kepuasan kerja juga terkait dengan teori kepuasan yang dikemukakan oleh Maslow (1988) bahwa untuk mencapai kepuasan pada diri setiaap manusia terdapat lima tingkatan kebutuhan yaitu : (1) kebutuhan fisiologis, (2) kebutuhan rasa aman, (3) kebutuhan social, (4) kebutuhan penghargaan, (5) kebutuhan aktualisasi diri.
Tabel. 3. Hasil analisis Nilai Koefisien Regresi Linear Sederhana Teknologi Informasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan di Pemerintah Kabupaten Tulungagung No 01 02
Nama Peubah Konstanta Teknologi Informasi Kerja
Jurnal OTONOMI Volume 9 No.1. Juli 2009
Koefisien 35,59 1,697
T hit 4,876 t 0.05 = 2,36 t 0.01 = 5,365
75
Hasil analisis regresi linear sederhana pengaruh Teknologi Informasi terhadap kinerja pegawai di kantor departemen agama kabupaten Kediri menunjukkan berbedaan yang sangat nyata yaitu besarnya t hitung
sebesar dan t table sebesar 2,36 dan nilai koefisen Teknologi Informasii kerja sebesar 1,697 yang berarti apabila Teknologi Informasi ditingkatkan maka prestasi karyawan dapat ditingkatkan.
Tabel. 4. Besarnya Koefisien Determinasi Pengaruh Teknologi Informasi Prestasi Kerja Karyawan Pemerintah Kabupaten Tulungagung Prediktor Kriterium X
Y
Terhadap
R. Square
R. Multi
Beta
t
Signf t
0,519
0,498
0,721
5.621
.000
Dari data diatas dapat dipahami dan dijelaskan bahwa R Square = 0,519, berarti dapat dipahami bahwa variable Teknologi Informasi mempengaruhi prestasi kerja pegawai sebesar 51,90 % atau dengan kalimat lain bahwa 51,90 % kinerja pegawai di kantor dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Blitar dapat dijelaskan oleh pengaruh Teknologi Informasi terhadap kinerja pegawai di Pemerintah Kabupaten Tulungagung sebesar 51,90 presen sedangkan sisanya dipengaruhi factor lain misainya factor lingkungan kerja, factor lama keija dan pendidikan. Sedangkan jika memakai koefisien multiple korelasi R hasilnya = 0,721. Dengan memperhatikan harga beta untuk variable Teknologi Informasi (X) tampak bahwa besar pengaruh variable X terhadap variable Y adalah = 0,721 (nilai standar) artinya kinerja pegawai di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Blitar dipengaruhi oleh Teknologi Informasi dari para pegawai sebesar 72,10 %. Jadi sangat besar pengaruh Teknologi Informasi terhadap prestasi kerja, sehingga jika Teknologi Informasi ini selalui tedaga pada lingkungan bagian keuangan, cliharapkan akan memberikan prestasi kerja yang baik dimasa yang akan datang.
Jurnal OTONOMI Volume 9 No.1. Juli 2009
KESIMPULAN DAN SARANSARAN Kesimpulan Setelah melalui kajian analisis dan pembahasan secara sistematis dan detail, maka dapat diasmbil kesimpulan bahwa: 1. Kondisi Teknologi Informasi bagi pegawai dikantor Pemerintah Kabupaten Tulungagung relatif cukup baik. 2. Pengaruh Teknologi Informasi memberikan kontribusi yang signifikan positif terhadap kinerja pegawai Pemerintah Kabupaten Tulungagung 3. Besarnya pengaruh Teknologi Informasi terhadap kinerja karyawan di Pemerintah Kabupaten Tulungagung sebesar 39.7 persen. Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, maka saran yang bisa diberikan adalah: 1. Perlunya mewadahi segala aspirasi secara akomodatif, konstruktif, transparansif, demokratis dan partisipatif secara baik yang dilakukan oleh pegawai. Agar tidak
76
2.
menimbulkan kotraproduktif terhadap kinerja pegawai, sesuai dengan sifat-sifat manusia secara kodrati yang memiliki berbagai keunikan dan potensi. Perlunya meningkatkan kondisi yang ada sekarang, baik kualitas
SDM pegawai Infrasetruktur pendukung dan mengedepankan kompetensi dan kapabilitas pegawai berdasarkan priinsip the right man on the right place
DAFTAR PUSTAKA
Adisubrata, Winarno Surya, 1999. Otonomi Daerah di Era Reformasi, UPPAMP YKPN Yogyakarta. Dessier Gari, 1977, Manajemen Sumber Daya Manusia, terjemahan PT. Prehalindo – Jakarta. Flipo Edwin, 1990, Manajemen Personalia, Erlangga – Jakarta. Fredi Rangkuti, 1999 Analisis Swot Membedah Kasus Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama – Jakarta. Greenhaus, J.H, 1987, Carcer Manajement, Dryden Press – New York. H.H. Siagian, 1994, Buku Pintar Tata Pemerintahan, Badan Diklat Jakarta.
Depdagri –
Handoko, T. Hani, 1999, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE – Yogyakarta. Jauch and William F. Gloeck, 1998, Manajemen Strategi dan Kebijakan Personalia, Erlangga – Jakarta. Munaset, 1989, Manajemen Kepegawaian di Indonesia, Haji Jakarta. Nimran Umar, 1999, Riset Sunber Daya Manusia Dalam Organisasi, Gramedia Pustaka Utama – Jakarta. Natsir. Moh, 1985, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Haji Jakarta.
Masagung – PT. Masagung –
Nainggolan. H, 1987, Pembinaan Pegawai Negeri Sipil, BAKN – Jakarta. Rasyid. M. Ryas, 1996, Jurnal Ilmu Pemerintahan, Dimensi Birokrasi dan Integrasi Nasional, MIPI – Jakarta. Siagian. Sondang. P, 1981 Peranan Staf Dalam Manejemen, Gunung Agung – Jakarta.
Jurnal OTONOMI Volume 9 No.1. Juli 2009
77