Wilip Alegro Marlanton Nitty Program Studi Ilmu Pemerintahan
Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Camat Kapuas Kabupaten Sanggau Wilip Alegro Marlanton Nitty
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat E-mail :
[email protected] Abstrak
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Kapuas Kabupaten Sanggau. Penelitian ini dipilih karena adanya fenomena dan masalah yang terkait dengan kinerja pegawai di Kantor Camat Kapuas. Hal ini tentu saja berhubungan dengan banyak faktor, akan tetapi penulis mempunyai dugaan sementara faktor motivasi yang baik akan meningkatkan kinerja yang maksimal bagi pegawai di Kantor Camat Kapuas. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan pengujian hipotesis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Kantor Camat Kapuas, kecuali Camat. Teknik pengumpulan data menggunakan angket yang telah diujicobakan terlebih dahulu dengan uji validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier (sederhana). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai sebesar 24,7% dan sisanya sebesar 75,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Kata Kunci : Motivasi, Kinerja Pegawai.
This research is itended to determines analyzing the effect the motivation on the performance of employes in the head office of the district Kapuas. The research was chosen because of the phenomenon and the problem associated with the performance of employees in Kapasus districk head office. This is of course related to many factors, but the writer has alleged while motivating factor that will either increase the maximum performance for employees in the head office of the Kapuas. This research is a quantitative hypothesis testing. The population in this study were all employees of the office of head Kapuas, except head office. Data collection techniques using a questionnaire that had been tested in advance with the validity and reliability. The data analysis technique used is linear regression nalysis. The conclusion of this research is the motivation to have significant influence on employee performance 24,7% and the remaining 75,3% is influenced by other factors not examined.
Keyword : Motivation, Employee Performance
1
Wilip Alegro Marlanton Nitty Program Studi Ilmu Pemerintahan A.
PENDAHULUAN
suatu kinerja yang baik dan optimal. Tercapainya
1.
Latar Belakang
tujuan organisasi tidak bisa dilepaskan dari sumber
Mewujudkan aparatur pemerintah berkualitas
daya
yang
dimiliki
oleh
organiasasi
yang
dalam jajaran organisasi pemerintah itu sangat
digerakkan atau dijalankan pegawai yang berperan
penting, karena peranannya yang sangat besar
aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan
dalam perencanaan, pelakasanaan dan pengawasan.
organisasi tersebut.
Pegawai negeri merupakan tulang punggung
2.
Telah dikemukakan bahwa salah satu faktor
pemerintah dan pelaksana pembangunan serta dalam usaha
memberikan
pelayanan
kepada
Rumusan Masalah
yang diduga berpengaruh pada kinerja pegawai di
masyarakat. Karena itu makin berkembang dan
Kecamatan Kapuas adalah faktor motivasi, Dengan
diterimanya peranan pemerintah dalam upaya
demikian masalah penelitian ini dapat dirumuskan
mencapai
peningkatan
seperti berikut : Apakah ada pengaruh motivasi
aparaturnya
terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Kapuas
pembangunan,
keahlian
dan
maka
kemampuan
para
merupakan suatu keharusan dengan peranan itu,
Kabupaten Sanggau?
kedudukan pegawai negeri sebagai aparatur negara
3.
merupakan
faktor
penentu
bagi
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
kelancaran
pemerintahan dan pembangunan. Untuk mencapai
apakah ada
kinerja
pegawai di Kantor Camat Kapuas.
yang
maksimum,
organisasi
harus
menjamin orang yang tepat dengan pekerjaan yang
4.
Manfaat Bagi pegawai Kecamatan Kapuas, diharapkan
tepat serta kondisi yang memungkinkan mereka
penelitian ini menjadi acuan bagi mereka untuk
bekerja optimal. Pegawai negeri sipil sangat berperan penting dalam usaha memberiikan
pelayanan kepada
masyarakat khususnya bagi pegawai negeri di
berusaha mendapatkan motivasi dari berbagai aspek kehidupan agar dapat meningkatkan kinerja demi tercapainya tujuan yang telah ditentukan oleh
Kantor Camat Kapuas, tetapi kenyataan tersebut
organisasi..
tidak sesuai dengan harapan karena pada saat
B.
peneliti
1.
melakukan
obervasi
dilapangan
ada
beberapa fenomena-fenomena yang dilakukan oleh pegawai antara lain: a.
b.
c.
pengaruh motivasi terhadap kinerja
KERANGKA TEORI DAN METODOLOGI
Kerangka Teori Motivasi berasal dari kata latin movere, yang
berarti dorongan, daya penggerak atau kekuatan
Pegawai yang datang dan pulang kantor
yang menyebabkan suatu tindakan atau perbuatan.
tidak sesuai dengan waktu yang telah
Kata movere, dalam bahasa inggris, sering
ditetapkan.
disepadankan dengan motivation yang berarti
Pekerjaan yang tidak dapat diselasaikan
pemberian motif, penimbulan motif atau hal yang
tepat waktu.
menimbulkan
Pegawai yang membaca koran diwaktu
menimbulkan dorongan. Secara harfiah motivasi
kerja, keluar pada waktu jam kerja dan
berarti pemberian motif, seseorang melakukan
berbagai kegiatan lainnya yang tidak
sesuatu tindakan pada umumnya mempunyai suatu
berkaitan pada tugas mereka.
motif,
dorongan
seseorang
atau
melakukan
keadaan
sesuatu
yang
dengan
Kondisi di atas menimbulkan permasalahan,
sengaja, tentu ada suatu maksud atau tujuan yang
apakah dengan situasi seperti itu dapat mencapai
mendorongnya melakukan suatu tindakan. Motif
2
Wilip Alegro Marlanton Nitty Program Studi Ilmu Pemerintahan dasar dari seseorang tersebut adalah adanya
kebutuhannya yang lebih tinggi, yaitu
kebutuhan orang tersebut akan kebanggan dan
kebutuhan
kehormatan
keselamatan.
serta,
mungkin
limpahan
materi
(Suwatno dan Priansa, 2011:171). paling
terkenal
rasa
aman
dan
ini
akan
Kebutuhan
dirasakan mendesak setelah kebutuhan
Mungkin bila dikatakan bahwa teori motivasi yang
akan
adalah
hierarki
yang
pertama terpenuhi. Dari contoh diatas, jelas bahwa setelah kebutuhan tingkat
diungkapkan Abraham Maslow. Robins (dalam
dasar
Umam, 2009:162) hipotesisnya mengatakan bahwa
memenuhi kebutuhan tingkat lebih atas,
didalam diri semua manusia bersemayam lima
yaitu keselamatan dan keamanan diri dan
jenjang kebutuhan, yaitu :
harta
a. Biological needs, kebutuhan biologis,
terpenuhi,
bendanya.
kebutuhan
sebagainya.
melalui:
untuk
mempertahankan hidup ini disebut juga dengan
kebutuhan
psikologis
mempertahankan
kematian.
Kebutuhan
hidup ini
dari
dapat
keamanan
ini
memberikan
dapat
informasi
bersikap hati-hati dan waspada. Menyediakan tempat kerja aman
•
dari keruntuhan, kebakaran dan
tingkat paling dasar yang diperkenalkan
sebagainya. Memberikan
•
berupa kebutuhan akan makan, minum, perumahan,pakaian, yang harus dipenuhi
yang
agar para pegawai dalam bekerja
merupakan
oleh Maslow. Kebutuhan paling dasar ini
dan
Selalu
•
(physiological needs), yaitu kebutuhan untuk
Upaya
berusaha
dilakukan oleh instansi untuk memenuhi
seperti kebutuhan makan, minum dan Kebutuhan
seseorang
perlindungan
asuransi jiwa bagi pegawai. Memeberikan
•
kepastian
kerja,
oleh seseorang dalam upayanya untuk
bahwa selama mereka bekerja
memertahankan
dengan
baik
jaminan
kepastian
kehausan,
diri
dari
kelaparan,
kedinginan, kepanasan dan
sebagainya. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan tersebutlah yang mendorong
maka
adanya
pembinaan
karier dengan baik. c. Belonging
needs,
kebutuhan
untuk
orang untuk mengerjakan suatu pekerjaan,
diterima dan dihormati oleh orang lain.
karena dengan bekerja itu ia mendapat
Pada
imbalan (uang, materi)
yang akan
berkeinginan untuk mendapatkan simbol
digunakan
pemenuhan
status
untuk
kebutuhannya tadi.
tingkat
mereka,
ini,
seseorang
seperti
mulai
kamar
kerja
tersendiri, dan mungkin pula mobil dinas
b. Safety needs, kebutuhan rasa aman. Pada
dan supir khusus. Kebutuhan sosial yang
tingkat ini, seseorang yang telah mendapat
sering pula disebut dengan sosial needs,
penghasilan cukup, berkeinginan untuk
merupakan kebutuhan tingkat ketiga dari
mendapatkan
Maslow.
rasa
aman
pada
masa
Kebutuhan
ini
merupakan
pensiun, ada asuransi kalau sakit dan
kebutuhan untuk hidup bersama orang
sebagainya. Menurut Maslow, setelah
lain. Kebutuhan ini hanya dapat terpenuhi
kebutuhan tingkat dasar terpenuhi, maka
bersama
seseorang
orang lainlah yang dapat memenuhinya,
berusaha
memenuhi
masyarakat,
karena
memang
3
Wilip Alegro Marlanton Nitty Program Studi Ilmu Pemerintahan bukan diri sendiri. Kebutuhan sosial itu
ingin ingin dapat pekerjaan, tetapi sesuatu
meliputi :
yang
dicintai dan diterima oleh orang
mengembangkan
kapasitas
lain.
yang optimal.
disayangi,
orang lain.
dalam pergaulan, dan
d. Esteem
needs,
kebutuhan
untuk
mempunyai citra baik. Seseorang mungkin telah cukup diakui dan dihargai, tetapi ia masih tidak puas karena hatinya sendiri tidak
merasa
damai
dan
tenteram.
Mungkin, ia mendapat pengakuan dan penghormatan tersebut bukan melaui jalan yang baik, jalan
yang jujur, atau yang
pantas dihormati oleh orang lain. Setiap orang
normal
membutuhkan
adanya
penghargaan diri dan prestise diri dari lingkungannya. Semakin tinggi status dan kedudukan seseorang dalam instansi, maka semakin tinggi pula kebutuhan akan prestise diri yang bersangkutan.
prestasi
yang
terbaik.
Tingkat ini merupakan tingkat dorongan yang paling tinggi pada seseorang karena ia ingin menunjukan tingkat potensinya yang maksimal, tanpa terlalu banyak imbalan dari organisasi. Untuk memenuhi kebutuhan puncak ini biasanya seseorang bertindak bukan atas dorongan orang lain, tetapi karena kesadaran dan keinginan diri sendiri. Hal tersebut terlihat pada kegiatan pengembangan
prestasinya
Maslow memisahkan kelima keutuhan itu
kapasitas
diri
melalui
seperti
ikut
diskusi,
berbagai
cara,
seminar,
lokakarya
yang
psikologis
dan
kebutuhan
akan
keamanan
sementara kebutuhan
sosial,
kebutuhan akan
penghargaan, dan aktualisasi diri ditempatkan ke dalam tingkat tinggi. Perbedaan antara kedua tingkat itu berdasarkan alasan bahwa kebutuhan tingkat tinggi dipenuhi secara internal (dalam diri orang itu), sedangkan kebutuhan tingkat rendah terutama dipenuhi secara eksternal (dalam Umam, 2009:162) Kinerja adalah melakukan suatu kegiatan dan mnyempurnnakan
sesuai
dengan
tanggung
jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan. Sementara
itu,
kinerja
sebagai
kata
benda
mengandung arti “thing done” (suatu hasil yang telah dikerjakan). Dengan mendasarkan pada pengertian kinerja, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian kinerja yaitu suatu hasil kerja
e. Self actualization needs, kebutuhan untuk menunjukkan
ingin
digambarkan sebagai kebutuhan tingkat rendah,
Kebutuhan untuk berprestasi.
•
ia
ingin
sebagai tingkat tinggi dan tingkat rendah. Kebutuha
Kebutuhan untuk diikutsertakan
•
dorongan
bahwa
untuk
Kebutuhan untuk dihormati oleh
•
dari
memperlihatkan
Kebutuhan
•
berasal
sebenarnya
keikutsertaannya itu bukan didorong oleh
yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggungg jawab masing-masing, dalam
rangka
mencapai
tujuan
organisasi
berangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral dan etika (Widodo, 2005:78). Bastian
(dalam
Tangkilisan,
2007:175)
mendefinisikan indikator kinerja organisasi adalah ukuran
kuantitatif
dan
kualitatif
yang
menggambarkan tingkat pencapaian sasaran atau tujuan
yang
memperhitungkan
telah
ditetapkan
elemen-elemen
dengan indikator
meliputi indikator masukan (inputs), indikator keluaran (outputs), indikator hasil (outcomes),
4
Wilip Alegro Marlanton Nitty Program Studi Ilmu Pemerintahan Data
indikator manfaat (benefit), dan indikator dampak (impacts).
Malayu
S.
P.
Hasibuan
(dalam
primer
yang diperoleh dari hasil
penyebaran angket dan data sekunder yang
Mangkunegara, 2007:17) mengemukakan bahwa
diperoleh
dari
aspek-aspek yang dinilai kinerja mencakup antara
dituangkan ke dalam Tabel Distribusi Frekuensi.
lain, kesetiaan, hasil kerja, kejujuran, kedisiplinan,
Pengolahan data dengan Tabel Distribusi Frekuensi
kreativitas, kerjasama, kepemimpinan, kepribadian,
ini
prakarsa, kecakapan, dan tanggung jawab.
mendeskripsikan
ditujukan
instansi
sebagai variabel
terkait
alat yang
diolah
yang
analisis
dalam
diteliti.
Data
kualitatif yang diperoleh dari penyebaran angket ditransformasikan menjadi data kuantitatif dengan
MOTIVASI
memberikan Ke butuhan Biologis
Ke amanan Dan Ke se le mata n
Sosial
Harga Diri
Aktualisasi Diri
skor
pada
masing-masing
item
alternatif
jawaban yang tersedia dalam angket.
Skoring
data
tersebut
dilakukan
dengan
menggunakan skala likert untuk menghasilkan data Kine rja
yang berskala interval. Adapun skoring data untuk setiap item instrumen pernyataan responden adalah sebagai
2.
Metode Penelitian
berikut :
Jenis penelitian yang dipergunakan dalam
5 = Sangat setuju / selalu / sangat positif / sangat
penelitian ini adalah jenis penlitian deskriptif
baik
dengan analisa kuantitatif. Metode ini mencari
4 = Setuju / sering / positif / baik
pengaruh antara variabel independen dan dependen,
3 = Ragu-ragu / kadang-kadang / netral
memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau
2 = Tidak setuju / hampir tidak pernah / negatif /
fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan
tidak baik
atau masalah yang bersifat actual, kemudian
1 = Sangat tidak setuju / tidak pernah / sangat
menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang
negatif / sangat tidak baik
diselidiki dan diiringi degan interprestasi yang akurat.
Di samping itu, pengolahan dan analisis data terutama
untuk
menguji
hipotesis
penelitian
Sasaran penelitian ini adalah seluruh pegawai
digunakan uji statistik yaitu uji Regresi Sederhana.
Kantor Kecamatan Kapuas yang berjumlah 20
Kegunaan uji regresi sederhana adalah untuk
orang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
meramalkan (memprediksi) variabel terikat (Y) bila
teknik sampling jenuh , tehnik sampling jenuh yaitu
variabel bebas (X) di ketahui. Regresi sederhana
teknik penentuan sampel bila semua anggota
dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering
fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal)
dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang
varabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat
persamaan regresi sederhana dirumuskan :
generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
= ! + "#
Istilah lain sampel jenuh adalah sensus dimana
Dimana :
semua anggota populasi dijadikan sampel, (dalam
$ = ( baca Y topi ), subjek variabel terikat yang
Sugiyono,2011:85).
diproyeksikan.
5
Wilip Alegro Marlanton Nitty Program Studi Ilmu Pemerintahan X = variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu
Tebel 1
untuk diprediksikan.
Korelasi Antara Variabel X
a = nilai konstanta harga Y jika X = 0
Dan Variabel Y
b = nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi)
Correlations
yang menunjukan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y. n. ∑ XY − ∑ X . ∑ Y b= n. ∑ X ' − (∑ X)
Kinerja_pega
∑ Y − b. ∑ X a= n
Motivasi
wai Pearson
kinerja_peg
Correlation
awai
1.000
.497
.497
1.000
.
.013
.013
.
20
20
20
20
C. HASIL DAN PEMBAHASAN motivasi
Untuk membuktikan hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian yakni menguji pengaruh
Sig. (1-tailed)
awai
motivasi terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat
motivasi
Kapuas adalah dengan melakukan uji statistik. Analisis statistik yang penulis gunakan adalah
kinerja_peg
N
kinerja_peg
analisis korelasi dan analisis linier. Untuk lebih
awai
jelasnya dapat dilihat pada analisis di bawah ini:
motivasi
Analisis korelasi berguna untuk mengetahui kedekatan hubungan atau pengaruh antara variabel yang sedang diteliti. Dalam penelitian kali ini terdapat
dua
variabel
yang
akan
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS versi 17 Berdasarkan hasil pengolahan di atas, dapat
dicari
dilihat koefisien antara variabel motivasi terhadap
hubungannya yakni variabel X yakni motivasi yang
kinerja pegawai yang dihitung dengan koefisien
secara simultan diduga mempunyai hubungan
korelasi adalah sebesar 0,497. Hal ini menunjukkan
terhadap kinerja pegawai sebagai variabel Y.
terdapat hubungan yang erat/kuat antara motivasi
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS
dengan kinerja pegawai di kantor Camat Kapuas.
17 for windows, diperoleh hasil estimasi besarnya
Arah hubungan positif ditunjukkan dengan tidak
hubungan antara variabel X dan variabel Y pada
adanya tanda negatif pada angka 0,497. Hal ini
tabel di bawah ini:
menunjukkan,
semakin
pegawai
di
berikan
motivasi maka akan membuat kinerja pegawai semakin baik. Demikian pula sebaliknya, jika semakin buruk motivasi pegawai maka akan semakin rendah pula kinerja pegawai tersebut. Dalam penelitian ini motivasi yang ada di Kantor Camat Kapuas sudah berjalan dengan baik dengan tujuan untuk menciptakan kinerja yang baik pula. Untuk
menguji
pengaruh
motivasi
(X)
terhadap kinerja pegawai (Y) di Kantor Camat Kapuas digunakan analisis regresi linier sederhana. Dengan menggunakan software SPSS 17 for
6
Wilip Alegro Marlanton Nitty Program Studi Ilmu Pemerintahan windows, dapat dilihat hasil pengolahan pada tabel
diajukan diterima atau ditolak adalah dengan
di bawah ini:
melihat tabel signifikansi. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel motivasi memiliki thitung sebesar 2,429, sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan
Tabel 2
derajat
bebas
=
20
adalah
1,725.
Dikarenakan thitung > ttabel (2,429 > 1,725) maka Ho
Hasil Analisis Regresi Sederhana
ditolak dan menerima Ha yaitu ada pengaruh
Coefficientsa
motivasi terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Kapuas.
Unstandar Standar dized
Hipotesis 0 (Ho) :
dized
Collinearity
Coefficient Coeffici Model
s
ents
pengaruh yang signifikan
Statistics t
Motivasi tidak mempunyai
Terhadap Kinerja Pegawai
Sig.
DI Kantor Camat Kapuas. Std.
B 1
Beta
Error
(Const
37. 11.55
ant)
972
9
motiva
.36
.151
si
Toler ance
Ha Kerja ( Ha) :
VIF
mempunyai
pengaruh yang signifikan
3.28 .004
Terhadap Kinerja Pegawai
5
DI Kantor Camat Kapuas.
.497 2.42 .026 1.000 1.000
7
Motivasi
Dalam perhitungan uji hipotesis, F hitung ini
9
diperbandingkan dengan F tabel. Jika Fhitung < F tabel
a. Dependent Variable: kinerja_pegawai
maka
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS versi 17
keputusan
Ho
diterima
Ha
ditolak.
Sedangkan jika Fhitung > F tabel maka keputusan Ho ditolak Ha diterima.
Dari tabel di atas, didapatkan suatu persamaan regresi sebagai berikut:
Tabel 3
Y = 37,972 + 0,367 X
Uji Hipotesis
Dimana : Y = Kinerja Pegawai
ANOVAb
X = Motivasi Dari hasil perhitungan tersebut dapat dilihat Model
koefisien regresi memiliki tanda positif, artinya semakin baik motivasi pegawai akan membuat kinerja pegawai di Kantor Camat Kapuas semakin meningkat.
Demikian
juga
sebaliknya,
jika
1
Regress
Residua
akan semakin menurun.
l
pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai maka digunakan uji t. Uji t parsial digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh positif variabel motivasi
secara
individual
terhadap
Squares 106.868
Mean
df
Square
F
Sig.
1 106.868 5.899 .026a
ion
motivasi pegawai tidak baik maka kinerja pegawai
Dalam rangka menguji hipotesis tentang
Sum of
Total
326.082
18
432.950
19
18.116
a. Predictors: (Constant), motivasi b. Dependent Variable: kinerja_pegawai Ssumber:Data Primer yang diolah dengan SPSS versi 17
kinerja
pegawai. Untuk menentukan apakah hipotesis yang
Melalui hasil pengolahan data pada tabel di atas diperoleh nilai Fhitung variabel motivasi sebesar
7
Wilip Alegro Marlanton Nitty Program Studi Ilmu Pemerintahan 5,899. Sedangkan Ftabel pada tingkat signifikansi
Melalui tabel di atas dapat dilihat nilai R
5% (α = 0,05) dan derajat bebas = 20 (20-2) pada
Square adalah sebesar 0,247 nilai inilah yang
pengujian dua arah adalah sebesar 4,41 (dalam
dikenal dengan istilah koefisien determinasi KD = (0,247) x ( 100%) = 24,7%
lampiran). Karena nilai Fhitung (5,899) lebih besar dari Ftabel (4,41), dapat diputuskan untuk menolak
Koefisien determinasi sebesar 24,7% yag
Ho dan menerima Ha. Jadi hasil pengujian
menunjukkan besarnya pengaruh motivasi terhadap
menyimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan
kinerja
antara motivasi terhadap kinerja pegawai di Kantor
sedangkan untuk sisanya yaitu sebesar 75,3%
Camat Kapuas.
adalah faktor-faktor lain yang tidak disertakan
Kantor
Camat
Kapuas,
dalam penelitian ini. Artinya dalam penelitian ini,
penolakan hipotesis juga bisa menggunakan nilai
faktor motivasi yang ada di Kantor Camat Kapuas
signifikansi pada tabel ANOVA. Jika sig hitung >
sebesar 24,7%. Jika dilihat dari konsep motivasi itu
sig penelitian, maka keputusan Ho diterima dan Ha
sendiri tentu cakupannya sangat luas dalam hal
ditolak. Sedangkan jika nilai sig hitung < sig
meningkatkan
penelitian maka keputusan Ho ditolak dan Ha
penelitian kali ini peneliti hanya mengukur konsep
diterima. Melalui hasil data pengolahan SPSS versi
motivasi berdasarkan model dan indikator yang
17 diperoleh nilai signifikansi hitung sebesar 0,026
dikembangkan oleh para ahli yang dirasakan
sedangkan nilai signifikansi hitung ditetapkan yaitu
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
5% attau 0,05. Karena nilai sig. hitung (0,026) <
kinerja pegawai.
sig.
D. Simpulan Dan Keterbatasan Studi
penelitian
(0,05)
jadi
hasil
pengujian
1.
Kapuas. uji
regresi
sederhana,
koefisien
determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk itu digunakan angka-angka yang tertera pada tabel Model Summary. Adapun bentuk tabel Model Summary dapat dilihat dibawah ini:
Simpulan
ini
menolak
Ho
dan
R
Adjusted R
Square
Square
.247
motivasi terhadap kinerja pegawai di Kantor
Camat
sanggau.
Kapuas
Berdasarkan
Kabupaten
hasil
analisis
dengan menggunakan metode regresi linier,
motivasi
dapat
mempengaruhi
sisanya 75,3% dipengaruhi oleh variabel
Model Summaryb
a
pada
kinerja pegawai sebesar 24,7% dan
Tabel 4
.497
Tetapi,
menerima Ha, artinya ada pengaruh
Dalam
R
kinerja pegawai.
Penelitian
motivasi terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat
1
di
Selain perbandingan nilai F, penerimaan atau
menyimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan
Model
pegawai
lain
yang
penelitian Std. Error of the Estimate
.205
4.25625
sarana
b. Dependent Variable: kinerja_pegawai
ini
dan
disertakan
misalnya prasarana,
dalam
komunikasi, disiplin
dan
pemberdayaan pegawai 2.
a. Predictors: (Constant), motivasi
tidak
Keterbatasan Studi Jumlah populasi yang berjumlah 20 orang
merupakan
keterbatasan
penelitian
yang
dialamai oleh peneliti. Sampel penelitian yang ideal adalah sampel yang berjumlah 30
8
Wilip Alegro Marlanton Nitty Program Studi Ilmu Pemerintahan responden atau lebih. Hal ini tentu saja akan berbeda hasilnya jika penelitian mengambil sampel kurang dari 30 dan lebih dari 30. E. Apresiasi Ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sanggau terutama bagi Pegawai Di Kantor Camat Kapuas karena telah membantu peneliti dalam menyelesaikan penulisan ini sehingga dapat menjadi acuan dan pedoman demi
terciptanya
kinerja
yang
semakin
meningkat di masa yang akan datang. F. Referensi Umam, Khaerul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung : CV. Pustaka Setia. Widodo, Joko. 2005. Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja. Sidoarjo : Bayumedia Sugiyono.
2011.
Statistika
Untuk
Pemerintahan. Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung : Alfabeta. Suwatno, H. 2011. Manajemen Sumber Daya
Manusia
Dalam
Organisasi
Publik Dan Bisnis. Bandung : Alfabeta.
9