Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, Nomor 4, Edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PONTIANAK Oleh: MARINA ADHARIANTI NIM. E42010012 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, 2014. E-mail :
[email protected] ABSTRAK Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai negeri sipil di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pontianak. Judul skripsi ini diangkat berdasarkan permasalahan kinerja pegawai yang selama 3 tahun terakhir semakin menurun yang terdapat dalam LAKIP BAPPEDA Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan angket kepada 24 responden. Berdasarkan hasil dari perhitungan dengan menggunakan program PSAW Statistics 18 For Windows, maka dapat diketahui bahwa Fhitung (9,832) > Ftabel (4,301). Sehingga dapat dibuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai negeri sipil di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pontianak.Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai negeri sipil di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pontianak. Berdasarkan hasil koefisiensi determinasi bahwa kepuasan kerja hanya memiliki pengaruh sebesar 30,90% terhadap kinerja pegawai negeri sipil di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pontianak. Sedangkan, sisanya sebesar 69,10% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Kata-kata Kunci: Kepuasan Kerja, Kinerja Pegawai Negeri Sipil, Kondisi Kerja dan Kuantitas.
MARINA ADHARIANTI, NIM. E42010012 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1
ABSTRACT This thesis aims to identify and analyze how much influence job satisfaction on the performance of civil servants in Regional Development Planning Agency Pontianak Regency. The title of this thesis concerns raised by the employee's performance during the last 3 years that there is a decrease in the Year 2013 report formed BAPPEDA. This study uses a quantitative approach to distributing questionnaires for 49 respondents. Based on the results of calculations using the program PSAW Statistics For Windows 18, it can be seen that from Fhitung (9,832) > Ftabel (4,301). So it can be proved that there is a significant relationship between job satisfaction on the performance of civil servants in Regional Development Planning Agency Pontianak Regency.The conclusion from the results of this study indicate that job satisfaction has a significant influence on the performance of civil servants in Regional Development Planning Agency Pontianak Regency. Based on the results of coefficient of determination that has the effect of job satisfaction only for 30,90% of the performance of civil servants in Regional Development Planning Agency Pontianak Regency. Meanwhile, the balance of 69,10% is influenced by other variables not included in the study. Keywords: Job Satisfaction, Performance of Civil Servant, Work Conditions and Quantity.
2
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, Nomor 4, Edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan Nomor
32
Tahun
Pemerintahan
Undang-Undang
pekerjaan
2004
pembangunan
tentang
Daerah
mengenai
yang
sangat
bisa
sulit.
terlaksana
Agar secara
menyeluruh terarah dan terpadu, perlu adanya
pelaksanaan terbentuknya daerah otonom
perencanaan
yang
dalam
disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai
mengatur dan mengurus sendiri segala
agar apa yang hendak dilaksanakan dapat
urusan
asas
terwujud, perencanaan yang cukup matang
tugas
sangat ditentukan oleh kinerja pegawai pada
otonomi
masing-masing daerah otonom. Hal tersebut
daerah dimaksudkan untuk melaksanakan
dikarenakan segala kegiatan perencanaan
otonomi seluas-luasnya diluar urusan
yang dilaksanakan adalah berasal dari hasil
mempunyai
wewenang
pemerintahan
otonomi
menurut
dan
pembantu.Penyelenggaraan
yang
cukup
matang
yang
yang telah ditetapkan sebagai urusan pemerintah pusat. Dalam hal ini, untuk menyelenggarakan asas otonomi harus dapat
memberikan
terjadinya
dorongan
perubahan
implementasi
sesuai
atas
dalam
proses
dengan
prinsip
otonomi seluas-luasnya di daerah. Tujuan
Tabel 1 Perkembangan Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pontianak Tahun 2011-2013 No
1.
pemberian otonomi kepada pemerintah daerah sebagai daerah otonom adalah untuk
meningkatkan
masyarakat,
kesejahteraan
melakukan
2.
pembangunan
masyarakat, dan meningkatkan daya saing
3.
daerah. Seiring
dengan
perkembangan
4.
dinamika organisasi publik dalam upaya meng-akomodasikan
berbagai
kebutuhan
masyarakat serta upaya mengoptimalkan
5.
penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka dalam menyelenggarakan pembangunan yang baik adalah tugas penting dari pemerintah daerah. pembangunan
Menyelenggarakan bukanlah
pekerjaan
suatu yang
mudah, namun sebaliknya adalah salah satu
6.
Indikator Kinerja Utama Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana penunjang kinerja perencana Meningkatnya kualitas aparatur yang profesional dibidang perencanaan Meningkatnya data yang berkualitas untuk keperluan perencanaan Meningkatnya sistem informasi pembangunan daerah yang handal Meningkatnya peran serta masyarakat dalam perencanaan pembangunan Terwujudnya perencanaan yang sinergis antar satuan kerja dan antar pemerintah daerah Rata-rata Nilai Capaian Kinerja Predikat menurut Skala Pengukuran
Nilai Capaian Kinerja 2011 2012 2013 73,50
75,50
62,50
78,50
80,50
61,50
89,50
92,50
77,50
86,50
77,50
69,50
85,50
89,50
73,50
92,50
85,50
72,50
84,50
83,50
69,50
Berhasil
Berha sil
Cukup Berhasil
kinerja pegawai.
MARINA ADHARIANTI, NIM. E42010012 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
13
Bernardin
dan
Russel
(dalam
bangunan daerah yang terpadu.
Sulistiyani, 2003:223-224) menyatakan bahwa
kinerja
merupakan
catatan
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai terdapat 6 (enam) sasaran dengan
outcome yang dihasilkan dari fungsi
pencapaian hasil kinerja, sebagai berikut:
pegawai tertentu atau kegiatan yang
Sumber : LAKIP Bappeda Kab.Pontianak
dilakukan selama periode waktu tertentu. Kemampuan
dimaksud
dalam
bahwa
kinerja
Berdasarkan dari tabel diatas dapat
berhubungan dengan hasil kerja dan
diketahui bahwa perkembangan kinerja di
sumber daya manusia. kinerja tidak hanya
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
terfokus pada pencapaian hasil kerja,
Kabupaten Pontianak dari tahun ke tahun
namun juga mengandung makna bahwa
mengalami
masing-masing
dapat
menunjukkan kurangnya tingkat kinerja
memperbaiki kualitas kerja saat ini yang
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
didasari
Kabupaten Pontianak dalam memberikan
definisi
yang
2013
tersebut
aparatur
pada
harus
pengalaman
kerja
sebelumnya.
Hal
tersebut
pembinaan terhadap pegawai dan strategi
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
penurunan.
(BAPPEDA)
dalam meningkatkan kinerja BAPPEDA.
Kabupaten
Upaya
dalam
meningkatkan
Pontianak merupakan salah satu dari
kinerja pegawai tidak dapat disusun
perangkat daerah yang strategis dalam
secara terinci dan terarah, dikarenakan
rangka
peningkatan kinerja dapat dipengaruhi
pencapaian
Kabupaten
Pontianak
pembangunan yang
dibentuk
oleh kepuasan kerja pada masing-masing
berdasarkanPeraturan Daerah Kabupaten
individu maupun kelompok. Fenomena
Pontianak Nomor 01 tahun 2010 tentang
yang
Pembentukan
pegawai selanjutnya adalah adanya rasa
Susunan
Organisasi
berhubungan
tidak
Untuk mencapai tujuan organisasi Badan
disebabkan oleh prestasi yang diraih dan
Perencanaan
mendapatkan
Daerah
yang
dimiliki
kinerja
Perangkat Daerah Kabupaten Pontianak.
Pembangunan
puas
dengan
seseorang
promosi
dalam
Kabupaten Pontianak, telah menetapkan
pengembangan
diri.
Dengan
adanya
tujuan yang ingin dicapai, yaitu :
pengembangan
diri
bagi
pegawai
a. Peningkatan kualitas sumber daya
dimaksudkan
untuk
manusia perencana; b. Peningkatan
kualitas
keleluasaan pegawai untuk meningkatkan data
untuk
perencanaan pembangunan; c. Peningkatan
sistem
perencanaan
kemampuan dalam pekerjaan, seperti diklat terstruktur dan pelatihan yang
informasi
perencanaan pembangunan daerah; d. Peningkatan
memberikan
pem-
terdapat dalam tabel berikut ini: Berdasarkan
data
Sekretariat
Bappeda Kabupaten Pontianak Tahun
4
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, Nomor 4, Edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
2013, diketahui bahwa dari tahun 2010
Kepribadian; Motivasi; Kepuasan kerja;
sampai dengan 2013 hanya terdapat 8
danStres kerja); 3.Variabel organisasi
jenis diklat dan pelatihan yang diikuti
(Kepemimpinan;
oleh pegawai Bappeda. Jika dilihat pada
Kekuasaan;
tabel tersebut, hanya terdapat 10 orang
Desainpekerjaan; Desain organisasi; dan
pegawai dari jumlah pegawai sebanyak 49
Karir).
orang dengan persentase sebesar 20%
Kompensasi;Konflik; Strukturorganisasi;
Untuk
meningkatkan
yang mengikuti diklat struktural dan
pegawai
pelatihan. Sementara masih terdapat 39
meningkatkan
orang pegawai lainnya belum diberikan
pegawai. Kemampuan psikologis dapat
kesempatan
ditingkatkan
untuk
maju
dalam
pengembangan kemampuan.
dapat
kinerja
dilakukan
dengan
kemampuan
melalui
psikologi
kepuasan
kerja
pegawai. Kepuasan kerja yang tinggi
Dengan demikian, tidak semua
dapat memberikan dampak yang positif
pegawai mendapatkan kesempatan untuk
terhadap
mendapatkan diklat maupun pelatihan.
organisasi. Menurut Umam (2010:192)
Kesempatan tersebut termasuk ke dalam
menyatakan
bagian pengembangan kemampuan bagi
merupakan sikap (positif) tenaga kerja
individu, yang juga termasuk dalam
terhadap
memenuhi kebutuhan untuk memberikan
berdasarkan penilaian terhadap situasi
rasa puas dalam pekerjaan. Dengan
kerja. Penilaian dilakukan sebagai rasa
demikian, kurangnya kesempatan bagi
menghargai dalam mencapai salah satu
pegawai
nilai penting dalam pekerjaan.
untuk
kemampuan,
mengembangkan
maka
tidak
akan
kinerja
pegawai
bahwa
kepuasan
pekerjaannya,
Berdasarkan
dalam
yang
kerja
timbul
gejala-gejala
yang
terwujudnya kepuasan dari para pegawai
terdapat pada permasalahan dan latar
tersebut.
belakang di atas, maka peneliti tertarik
Berdasarkan fenomena dan data
untuk meneliti di Badan Perencanaan
diatas, maka dapat diindikasikan bahwa
Pembangunan
kinerja pegawai di Badan Perencanaan
Pontianak
Pembangunan
Kabupaten
“Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Pontianak dari tahun ke tahun semakin
Kinerja Pegawai di Badan Perencanaan
menurun.
Pembangunan
Daerah
Menurut
Gibson,
(dalam
dan
Daerah
mengambil
Daerah
Robbins, 2008:123-124) mengemukakan
Pontianak”.
bahwa kinerja dipengaruhi oleh beberapa
2. Pembatasan Permasalahan
faktor,
yaitu
:
Kabupaten judul
Kabupaten
1.Variabelindividu
Berdasarkan fenomena tersebut,
(Kemampuan dan keterampilan; Latar
bahwa terdapat beberapa faktor yang
belakang;
mempengaruhi
dan
2.Variabelpsikologi
Demografis); (Persepsi;
Sikap;
Variabelindividu
kinerja,
yaitu:
(Kemampuan
MARINA ADHARIANTI, NIM. E42010012 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. dan
51
keterampilan;
Latar
Demografis);
belakang;
2.
dan
Variabelpsikologi
(Persepsi; Sikap; Kepribadian; Motivasi; Kepuasan kerja; danStres
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pontianak. 5. Manfaat Penelitian
kerja); 3.
1. Hasil penelitian ini diharapkan
organisasi
(Kepemimpinan;
dapat digunakan sebagai referensi
Kompensasi;Konflik;
Kekuasaan;
Variabel
Strukturorganisasi; Desain
Desainpekerjaan;
organisasi;
dan
Karir).
dalam
pengembangan
ilmu
pemerintahan, terutama pada teori kinerja
pegawai
serta
dapat
Dikarenakan keterbatasan waktu maka
menjadi referensi bagi penelitian
peneliti
dalam
selanjutnya yang berkaitan dengan
penelitian ini pada variabel kepuasan
pengaruh kepuasan kerja terhadap
kerja.
kinerja pegawai.
membatasi
masalah
3. Rumusan Permasalahan
2. Bagi
instansi,
penelitian
ini
Berdasarkan latar belakang yang
diharapkan dapat dijadikan bahan
dipaparkan
evaluasi dan memberikan masukan
telah peneliti
sebelumnya,
harus
terlebih
maka dahulu
untuk
Kepala
Badan
merumuskan masalah tersebut. Adapun
seluruh
rumusan masalah dalam penelitian ini
Perencanaan Pembangunan Daerah
adalah “Adakah pengaruh kepuasan kerja
Kabupaten
terhadap kinerja pegawai negeri sipil di
meningkatkan kinerja pegawai.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
pegawai
maupun
B. KAJIAN
dalam
(2010:192)
menyatakan
4. Tujuan Penelitian
1. Teori
dilaksana-
Pontianak
DAN
METODOLOGI
Umam
Badan
TEORI
Kabupaten Pontianak ?”
Adapun tujuan penelitian yang
di
bahwa kepuasan kerja merupakan sikap
kan adalah sebagai berikut :
(positif)
tenaga
kerja
terhadap
a. Untuk mengetahui kepuasan kerja
pekerjaannya, yang timbul berdasarkan
pegawai di Badan Perencanaan
penilaian terhadap situasi kerja. Penilaian
Pembangunan Daerah Kabupaten
dilakukan sebagai rasa menghargai dalam
Pontianak.
mencapai salah satu nilai penting dalam
b. Untuk mengetahui kinerja pegawai di
Badan
pekerjaan.Berdasarkan
dari
beberapa
Perencanaan
pengertian dari kepuasan kerja yang
Pembangunan Daerah Kabupaten
disampaikan oleh para ahli, maka dapat
Pontianak.
disimpulkan
c. Untuk mengetahui seberapa besar
kepuasan
bahwa
kerja
pengertian
adalah
suatu
dari sikap
pengaruh kepuasan kerja terhadap
individu yang positif maupun negatif atas
kinerja pegawai negeri sipil di
hasil kerja dan prestasi yang dicapai.
6
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, Nomor 4, Edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
Untuk kepuasan
mengetahui kerja
tingkat
1. Quality terkait dengan proses atau
maka
hasil mendekati sempurna/ideal dalam
pegawai,
diperlukannya suatu indikator. Terdapat beberapa
indikator
menurut
Umar
kepuasan
(dalam
kerja
Triton
PB,
2009:165), yaitu : 1. Tingkat
memenuhi maksud atau tujuan. 2. Quantity terkait dengan satuan jumlah atau kuantitas yang dihasilkan. 3. Timeliness terkait dengan waktu yang
kepuasan
terhadap
diperlukan
dalam
menyelesaikan
kompensasi/imbalan yang diterima.
aktivitas
a. Tingkat kepuasan terhadap gaji.
atau menghasilkan produk.
b. Tingkat kepuasan terhadap dana kesejahteraan. 2. Tingkat
4. Cost-effectiveness
terkait
dengan
tingkat penggunaan sumber-sumber
kepuasan
terhadap
organisasi (orang,
uang,
material,
kesempatan promosi.
teknologi) dalam mendapatkan atau
a. Tingkat kepuasan terhadap jabatan
memperoleh hasil atau pengurangan
yang diberikan.
pemborosan
b. Tingkat kepuasan atas kesempatan diikutsertakan dalam pendidikan/ pelatihan.
dalam
sumber-sumber organisasi. 5. Need for supervision terkait dengan kemampuan
3. Tingkat kepuasan terhadap lingkungan
penggunaan
individu
dapat
menyelesaikan pekerjaan atau fungsi-
kerja.
fungsi
a. Tingkat kepuasan terhadap kondisi
pemimpin atau intervensi pengawasan
kantor.
pekerjaan
tanpa
asistensi
pemimpin.
b. Tingkat kepuasan terhadap rasa aman dan ketegangan. Bernardin
dan
kemampuan
individu
dalam
(dalam
meningkatkan perasaan harga diri,
Sulistiyani, 2003:223-224) menyatakan
keinginan baik, dan kerja sama di
bahwa
antara sesama pekerja dan anak buah.
kinerja
Russel
6. Interpersonal impact terkait dengan
merupakan
catatan
outcome yang dihasilkan dari fungsi
Peranan
pegawai tertentu atau kegiatan yang
dimiliki
dilakukan selama periode waktu tertentu.
menentukan
Hal diungkapkan
ini
sesuai
oleh
dengan
Bernardin
yang (dalam
oleh
kepuasan
kerja
yang
pegawai
dapat
kinerja
yang
penyelenggaraan
suatu
setiap tingkatan
mempengaruhi pelayanan,
kebijakan
dan
kegiatan
Sudarmanto, 2009:12) menyampaikan ada
administrasi yang efektif, efisiensi dan
6 kriteria dasar atau dimensi untuk
optimal dalam organisasi. Gibson (dalam
mengukur kinerja, yaitu :
Wibowo,
2013:508)
mengatakan menyebabkan
bahwa
secara
jelas
kepuasan
kerja
peningkatan
MARINA ADHARIANTI, NIM. E42010012 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
kinerja
71
sehingga pekerja yang puas akan lebih
Uji Regresi Linier Sederhana dan
produktif.
Korelasi
Handoko (2001:195) mengatakan bahwa “para pekerja yang mendapatkan kepuasan
kerja
yang
baik
akan
Product
programPASW
Momentpada
Statistics
18
For
Windowsdengan rumus sebagai berikut: Y = a + bX
melaksanakan pekerjaan dengan lebih
dimana:
baik”. Kepuasan kerja akan tampak dalam
Y=Variabel terikat
sikap positif pekerja terhadap pekerjaan
X=Variabel bebas
dan segala sesuatu yang dihadapi di
a = Harga Y jika X = 0 (nilai kostanta)
lingkungan kerjanya.
b=Nilai arah sebagai penentu ramalan
Berdasarkan
pemaparan
terdapat dalam penelitian
yang
ini, yaitu
(prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan
atau
nilai
penurunan
kepuasan kerja (X) dan kinerja (Y).
variabel Y
Berikut adalah gambar bagan alur pikir
X = Subyek pada variabel bebas yang
dari kerangka pikir penelitian:
mempunyainilai
tertentuuntuk
Gambar 1 2. Metodologi
Bagan Alur Pikir Penelitian
Berdasarkan tingkat eksplanasi, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
asosiatif.
Sesuai
dengan
rumusan masalah yang terdapat pada bagian pendahuluan mengenai masalah yang terdapat hubungan kausal yang bersifat sebab akibat antara variabel independen
(bebas)
dependen (terikat).
dan Selain
variabel itu,
jenis
penelitian berdasarkan dengan paradigma yang digunakan oleh peneliti adalah dengan
menggunakan
analisis
kuantitatif.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pegawai negeri sipil bernomor
urut
genap
di
Badan
Perencanaan Pembangunan Kabupaten Pontianak yang berjumlah 24 orang pegawai negeri sipil. Teknik
analisis
Kepuasan Kerja (X)
(Y) 1. Tingkat kepuasan 1. Quality terhadap 2. Quantity kompensasi. 3. Timeliness 2. Tingkat kepuasan 4. Costterhadap effectiveness kesempatan 5. Need for promosi. Supervision 3. Tingkat kepuasan 6. Interpersonal terhadap Impact memprediksikan. lingkungan kerja. ∑Y − .∑ = n n. ∑ XY − ∑ X. ∑ Y. = n. ∑ X − (∑ X) C. HASIL
yang
digunakan adalah dengan menggunakan
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN Analisis korelasi digunakan untuk mencari
data
Kinerja
hubungan antara
variabel satu
dengan variabel lainnya yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel,
8
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, Nomor 4, Edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
yaitu variabel X (Kepuasan Kerja) dengan Tabel 2 Korelasi Antara Variabel X dan Variabel Y
variabel Y (Kinerja Pegawai). Berdasarkan hasil perhitungan Korelasi Product Moment dengan
menggunakan
program
Correlations
PASW
Statistics 18 for Windows, maka diperoleh
Kepuasan_Kerja
1
,556**
Sig. (2-tailed)
Sumber: Data Primer yang diolah dengan PASW Statistics 18
diketahui
bahwa
24 ,556**
Sig. (2-tailed)
Berdasarkan hasil pengolahan data dapat
,005
N Pearson Correlation
Kinerja_Pegawai
maka
Kinerja_Peg awai
Pearson Correlation
hasil sebagai berikut.
tersebut,
Kepuasan_Ke rja
24 1
,005
N
24
24
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil pengolahan data
koefisien korelasi antara kepuasan kerja terhadap kinerja adalah sebesar 0,556. Arah
tersebut,
hubungan yang positif antara kepuasan kerja
dimasukkan dalam persamaan regresi linier
terhadap kinerja ditunjukkan dengan tidak
sederhana sebagai berikut : =
terdapatnya tanda negatif pada hasil koefisien korelasi tersebut. Hal tersebut menunjukkan
dapat
+ ,
Berdasarkan tabel diatas, angka
Penelitian ini menggunakan analisis
koefisien regresi dari hasil analisis adalah
menguji
sebesar 0,582 yang menunjukkan bahwa jika
pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja
terdapat kenaikan tingkat pada variabel
pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan
kepuasan kerja pegawai sebesar satu satuan,
Daerah
Analisis
maka akan meningkatkan variabel kinerja
menggunakan
sebesar 0,582 satuan. Dari hasil persamaan
program PASW Statistics 18 for Windows,
tersebut, koefisien regresi tidak terdapat
berikut
tanda
Kabupaten
tersebut
dibantu
untuk
tersebut
=Variabel Kepuasan Kerja
pula kinerja pegawai (variabel terikat).
sederhana
angka
= Variabel Kinerja
(variabel bebas), maka akan semakin baik
linier
,
Keterangan :
bahwa semakin baik kepuasan kerja pegawai
regresi
maka
Pontianak. dengan
merupakan
tabel
dari
hasil
pengolahan data :
Coefficients
baik
Unstandardized Coefficients
semakin
tinggi
1 (Constant)
18,51 7
7,793
Kepuasan _Kerja
,582
,186
Beta
,556
kinerja
pegawai
Pembangunan
di
Badan Daerah
Kabupaten Pontianak.
Standardized Coefficients
Std. Error
pula
Perencanaan
a
Model
Dalam penelitian ini, regresi linier t
Sig.
2,376
,027
3,136
,005
a. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai
Sumber: Data Primer yang diolah dengan PASW Statistics 18
artinya
kepuasan kerja pegawai maka akan semakin
Tabel 3 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
B
negatif,
sederhana dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hal tersebut dapat dilihat melalui tabel ANOVA dengan menggunakan program PASW Statistics 18 for Windows.
MARINA ADHARIANTI, NIM. E42010012 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
19
Pada
tabel
ANOVA
akan
dilakukan
Total
930,958
23
pengujian hipotesis untuk menguji pengaruh
a. Predictors: (Constant), Kepuasan_Kerja b. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai
kepuasan kerja pegawai terhadap kinerja
Sumber: Data Primer yang diolah dengan PASW
pegawai. pengujian hipotesis ini dilakukan
Statistics 18
untuk mengetahui apakah ada pengaruh
Berdasarkan hasil pengolahan data
kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai
dari tabel diatas, maka diperoleh nilai Fhitung
negeri
variabel kepuasan kerja sebesar 9,832. Nilai
sipil
di
Badan
Pembangunan
Perencanaan
Daerah
Kabupaten
dari Fhitung selanjutnya dibandingkan dengan
Pontianakdengan hipotesis statistik sebagai
nilai Ftabel dengan dk pembilang = m – 1 dan
berikut : Hipotesis
dk penyebut N – m. Dengan demikian dk :
nol (Ho)
Tidak ada pengaruh yang signifikan kerja
dari
terhadap
pegawai
pembilang = 2 – 1 = 1 dan dk penyebut = 24
kepuasan
negeri
sipil
BAPPEDA
– 2 = 22. Berdasarkan hasil penghitungan dk
kinerja
pembilang dan dk penyebut, maka dapat
di
diketahui bahwa nilai Ftabel dari 1.22 untuk
Kabupaten
taraf kesalahan 5% adalah 4,301. Karena nilai
Pontianak. Hipotesis
:
Ada
pengaruh
alternalif
signifikan
(Ha)
kerja
dari
negeri
BAPPEDA
disimpulkan bahwa Hipotesis Nol (Ho) yang
kepuasan
terhadap
pegawai
Fhitung (9,832) > Ftabel (4,301), maka dapat
yang
diajukan ditolak dan Hipotesis Alternatif (Ha)
kinerja sipil
diterima.
di
dalam
terhadap kinerja pegawai negeri sipil di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
dan nilai yang terdapat pada kolom F tersebut
Kabupaten Pontianak.
disebut sebagai Fhitung. Fhitung ini kemudian
Koefisien
dibandingkan dengan Ftabel untuk mengetahui
determinasi
digunakan
untuk menyatakan seberapa besar peran
hipotesis yang akan diperoleh. Berdasarkan
variabel bebas terhadap variabel terikat dalam
ketentuan dalam pengujian hipotesis adalah
suatu penelitian. Untuk mengetahui besarnya
maka keputusan Ho
peranan tersebut, maka dapat dilihat pada
diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika Fhitung
tabel Model Summary merupakan hasil
> Ftabel maka keputusannya Ho ditolak dan
perhitungan dengan menggunakan program
Ha diterima.
PASW Statistics 18 for Windows, berikut ini.
Tabel 4 Uji Hipotesis
Tabel 5 Koefisien Determinasi
ANOVAb
1
pengujian
pengaruh yang signifikan dari kepuasan kerja
Pada tabel ANOVA terdapat kolom F
Model
hasil
penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat
Kabupaten
Pontianak.
jika Fhitung ≤ Ftabel
Jadi,
Sum of Squares
Mean Square
df
Regression
287,550
1
287,550
Residual
643,409
22
29,246
F 9,832
Sig. Model a
,005
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
10
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, Nomor 4, Edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
,556a
1
,309
,277
5,408
fakta sosial yang terjadi pada penelitian saat ini. 2. Saran Berdasarkan
hasil
penelitian
bahwa dalam tiga tahun terakhir, tingkat a. b.
Predictors: (Constant), kepuasankerja Dependet Variable: kinerjapegawai
Sumber: Data Primer yang diolah dengan PASW
kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA)
Kabupaten
Statistics 18
Pontianak Koefisien
determinasi
dalam
penelitian ini adalah sebesar 30,90% yang menunjukkan besarnya pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai di Badan Perencanaan
Pembangunan
Daerah
Kabupaten Pontianak. Sedangkan sisanya sebesar 69,10% adalah faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini, seperti motivasi, kepemimpinan, desain pekerjaan, karir dan faktor lainnya.
yang
telah
disampaikan
penulis pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ada
pengaruh
yang
signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan Pontianak.
Daerah Kepuasan
Kabupaten kerja
hanya
mempengaruhi sebesar 30,90% terhadap kinerja pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan
ditunjukkan dengan hasil capaian nilai kinerja
pada
LAKIP
BAPPEDA
Kabupaten Pontianak. Oleh karena itu, dapat dikemukakan beberapa saran antara lain : a. Kepuasan kerja dapat ditingkatkan melalui
pemberian
promosi
jabatan
pekerjaan
kompensasi,
dan
yang
lingkungan
sesuai
dengan
itu, dalam memberdayakan pegawai
Berdasarkan hasil penelitian dan
artinya
dan
pada masing-masing pegawai. Selain
1. Kesimpulan
ditolak,
menurun
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
D. KESIMPULAN DAN SARAN
pembahasan
semakin
Daerah
Kabupaten
Pontianak. Dengan demikian, pendapat dari Gibson yang menyatakan bahwa kepuasan kerja menyebabkan peningkatan kinerja sehingga pekerja yang puas akan lebih produktif masih relevan dengan
diharapkan
untuk
lebih
dapat
mengetahui kemampuan dan potensi yang dimiliki masing-masing pegawai, hal ini disebabkan kemampuan dan potensi
yang
berbeda-beda.
dimiliki
pegawai
Pemberdayaan
yang
diberikan harus memberikan rasa puas kepada
pegawai
sehingga
dapat
meningkatkan kinerja pegawai dan mencapai hasil yang maksimal. b. Dalam penelitian ini, kepuasan kerja pegawai dalam meningkatkan kinerja pegawai
di
Badan
Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pontianak untuk saat ini dapat dikategorikan baik, diharapakan kepada
BAPPEDA
MARINA ADHARIANTI, NIM. E42010012 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Kabupaten
111
Pontianak
untuk
dapat
mempertahankan bahkan ditingkatkan. Hal tersebut perlu dilakukan agar hasil capaian nilai kinerja pada LAKIP BAPPEDA
Kabupaten
Pontianak
dapat ditingkatkan lagi untuk tahun berikutnya. E. DAFTAR PUSTAKA Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan SDM. Yogyakarta : BPFE. Robbins, Stephen P dan Timothy A., Judge. 2008. Perilaku Organisasi, Organizational Behaviour. Jakarta : Gramedia. Sudarmanto. 2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Sulistiyani, Ambar T. dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Triton. 2009. Mengelola Sumber Daya Manusia: Kinerja, Motivasi, Kepuasan Kerja, dan Produktifitas. Yogyakarta : Oryza. Umar, Husein. 2005. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Umam, Khaerul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung : Pustaka Setia. Wibowo. 2013. Manajemen Kinerja. Jakarta : Rajawali Pers. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah. Peraturan Daerah Kabupaten Pontianak Nomor 1 tahun 2010 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pontianak.
12