PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO
Risni m. lateka1, Hamzah Yunus2, Fitri Hadi Yulia Akib3 Jurusan Pendidikan Ekonomi
ABSTRAK Risni M. Lateka, Nim 911 410 041. Skripsi 2014 “Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas XI IPS SMA Negeri I Tapa Kabupaten Bone Bolango”. Di bawah bimbingan, Dr. Hamzah Yunus, M.Pd dan Hj. Fitri Hadi Yulia Akib, SE, ME. Selaku pembimbing I dan Pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara pengelolaan kelas dengan aktivitas belajar siswa di SMA Negeri 1 Tapa, Kabupaten Bone Bolango. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif, yaitu metode secara sistematis menggambarkan pengaruh antara pengelolaan kelas dengan aktivitas belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah selurus siswa kelas XI IPS SMA Negeri I Tapa yang berjumlah 140 dan menjadi sampel 35 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari pengelolaan kelas terhadap aktivitas belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dengan diterimanya hipotesis yang menyatakan bahwa pengelolaan kelas berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri I Tapa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh 31,36% dipengaruhi oleh pengelolaan kelas terhadap aktivitas belajar siswa dan sisanya 68,64% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak didesain dalam penelitian ini. Maka dengan penelitian ini dapat dikatan diterima.
Kata Kunci : Pengelolaan Kelas, Aktivitas Belajar Siswa
1
Risni M. Lateka Mahasiswa jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. 2
Dr. Hamzah Yunus, M.Pd. Dosen Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. 3 Fitri Hadi Yulia Akib SE., ME. Dosen Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo.
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu faktor
yang diharapkan dapat
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan yang dimaksud meliputi berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan serta perubahan sikap yang diberikan kepada peserta didik secara bertahap dan berkesinambungan. Kegiatan ini diwujudkan melalui interaksi belajar mengajar yakni dengan adanya perubahan tingkah laku anak didik baik kognitif efektif dan psikomotorik maupun kemandirian. Usaha pencapain tujuan pembelajaran tersebut mengharuskan guru berperan sebagai fasilitator, motivator, pemacu dan pemberi inspirasi belajar bagi siswa. Upaya meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak pernah berhenti. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Reformasi pendidikan yakni memperbaiki
pola hubungan sekolah dengan sekolah dan
dengan pemerintah, pola pengembangan perencanaan serta pola pengembangan manajerialnya, pemberdayaan guru, model-model pembelajaran dan kurikulum. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh murid sebagai anak didik, dan juga cara mengajar atau menyampaikan materi pelajaran oleh guru. Upaya peningkatan mutu proses belajar mengajar, guru menempati kedudukan sebagi figur sentral. Guru merupakan salah satu motor penggerak kemungkinan berhasil atau tidaknya tujuan belajar mengajar di sekolah, serta tempat bergantungnya masa depan dari peserta didik yang menjadi tumpuan bangsa. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Handoyo (2005:53) bahwa strategi yang diambil dalam rangka pembaharuan pendidikan ini hendaknya guru mampu melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajarnya sehingga dapat meningkatkan daya kreatifitasnya dan berpikir kritis kepada siswa yang dapat memperkuat motivasi mereka untuk belajar.
Faktor penting yang turut menentukan tujuan pendidikan adalah kesiapan sumber daya dalam berbagai elemen yang terdapat di dalamnya dalam hal ini, bagaimana kemampuan tenaga pengajar/pendidik sebagai pelaksana pendidikan, baik dalam pendidikan formal maupun non formal termasuk didalamnya pengembangan kreativitas guru dalam proses belajar mengajar di sekolah. Dapat dikatakan bahwa lancarnya proses belajar mengajar di sekolah terletak pada cara guru sebagai tenaga pengajar, instruktur dan fasilitator belajar dalam mengelola pembelajaran secara maksimal, sehingga tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya dapat tercapai. Masalah pokok yang dihadapi oleh guru, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah pengelolaan kelas. Aspek yang paling sering didiskusikan oleh penulis profesional dan oleh para pengajar adalah juga pengelolaan kelas. Karena pengelolaan kelas merupakan masalah tingkah laku yang kompleks, dan guru menggunakannya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas sedemikian rupa sehingga anak didik dapat mencapai tujuan pengajaran secara efisien dan memungkinkan mereka dapat belajar. Dengan demikian pengelolaan kelas yang efektif adalah syarat bagi pengajaran yang efektif. Tugas utama yang paling sulit bagi guru adalah pengelolaan kelas, lebih-lebih tidak satupun pendekatan yang dikatakan paling baik. Sesuai dengan pengamatan awal dilapangan bahwa pengelolaan kelas di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango masih banyak masalah pokok. Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru belum sepenuhnya mendukung lancarnya aktivitas belajar siswa. Pengelolaan kelas yang dilakukan guru masih banyak menghadapi masalah yaitu, masalah pengajaran dan masalah masalah manajemen. Masalah pengajaran misalnya
membuat satuan pengajaran,
menyajikan informasi, mengajukan pertanyaan, evaluasi dan masih banyak lagi. Sedangkan masalah manajemen , misalnya memberi penguatan, mengembangkan hubungan guru dan anak didik, membuat aturan kelompok yang produktif (Djamarah, 2010). Adapun kesiapan guru dalam pengelolaan kelas dalam hal ini melakukan apersepsi masih belum maksimal karena guru kadang melakukan apersepsi pada setiap kali pertemuan.
Dan pada saat proses belajar berlangsung siswa yang aktif dalam kelas hanya beberapa siswa saja dikarenakan banyak siswa yang tidak memahami materi pelajaran dan adapula siswa yang takut dalam mengajukan pertanyaan karena takut salah. Adapun gambaran siswa yang aktif dalam proses pembelajaran yaitu dari sekian banyak siswa hanya beberapa terlihat aktif bertanya dan aktif menjawab. Aktif tidaknya siswa dalam belajar tentunya diawali dengan timbulnya rasa ketertarikan dan minat siswa itu sendiri dalam mengikuti pelajaran. Ketercapaian tujuan proses belajar mengajar adalah bukan dilihat dari terpenuhnya target materi yang diberikan, melainkan pada seberapa besar anak merasa tertarik untuk mengetahui dan memahami materi yang disampaikan oleh guru dan efektif tidaknya guru dalam proses pembelajaran, terutama dalam hal pengelolaan kelas. Aktivitas belajar merupakan semua kegiatan yang dilakukan oleh seorang siswa dalam kontes belajar untuk mencapai tujuan. Tanpa ada aktivitas maka proses belajar tidak akan berlangsung dengan baik. Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar tidak hanya mendengar dan mencatat saja. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan siswa dalam belajar, maka proses pembelajaran yang terjadi akan semakin baik. Pengelolaan kelas adalah salah satu tugas guru yang tidak pernah ditinggalkan. Guru selalu mengolah kelas ketika dia melaksanakan tugasnya. Pengelolaan kelas dimaksud untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak didik sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Ketika kelas terganggu, guru berusaha mengembalikannya agar tidak menjadi penghalang bagi proses belajar mengajar. Menurut sadirman (2001:310) pengelolaan kelas adalah upaya mendaya gunakan potensi kelas. Ditambahkan lagi oleh Nawawi ( dalam Bahri 2010:177) dengan megatakan bahwa kegiatan manajeman atau pengelolaan dapat diartikan sebagai kemampuan guru atau wali kelas dalam mendaya gunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegaiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan dana
yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatankegaiatn kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan murid. Djamarah (2010:177) juga berpendapat pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan. Pengelolaan kelas yang dilakukan guru bukan tanpa tujuan. Karena ada tujuan itulah guru selalu berusaha mengelolah kelas. Walaupun terkadang kelelahan fisik maupun pikiran dirasakan. Tujuan pengelolaan kelas pada hakekatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan. Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, ekonomi, emosioanal, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu kemungkinan bahwa belajar dan bekarja. Terciptanya suasana sosial yang memberikan keputusan, suasan disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa, Sadirman (dalam Bahri, 2010:170). Menurut (Supriyanto, 2001:22) “ pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan merpertahankan serta menumbuhkan motivasi belajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Sedangkan menurut usman (2003:97) “pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif”. Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini diadakan pengujian terhadap persamaan regresi, dan uji linieritas persamaan regresi. Berdasarkan pemaparan masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan memformulasikan judul penelitian: “Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas XI IPS SMA Negeri I Tapa, Kabupaten Bone Bolango”.
METODE PENULISAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan tujuan untuk memberikan gambaran positif tentang pengaruh pengelolaan kelas dengan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi XI pada SMA Negeri 1 Tapa dengan desain sebagai berikut
x
Y
Keterangan : X : pengelolaan kelas Y : aktivitas belajar siswa HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini sebelum dilakukan analisis dengan menggunakan regresi linier sederhana, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data, pengujian ini dilakukan tehadap skor variable X (Pengelolaan Kelas) maupun variable Y (Aktivitas Belajar Siswa), kemudian disimpulkan bahwa data hasil penelitian untuk variable X dan variable Y berdistribusi normal. Berdasarkan langkah tersebut maka langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi, sehingga dalam penelitian ini persamaan regresi yaitu a = 16.29 dan
b= 0.66 sehingga Ŷ =
16.29 + 0.66x. Hal ini berarti setiap terjadi perubahan sebesar satu unit variabel pengelolaan kelas dapat diikuti rata-rata 0.66 untuk variabel aktivitas belajar siswa. Untuk linearitas dan keberartian koefisien korelasi ternyata keduanya menunjukkan hasil yang benar-benar linear atau berarti. Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap indikator dari Pengelolaan Kelas memiliki hubungan secara signifikan terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tapa, Kabupaten Bone Bolango. Setelah dilakukan pengolahan data statistika diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar r = 0.56 yang berarti variabel Pengelolaan Kelas memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tapa, Kabupaten Bone Bolango.
Hal ini didukung oleh koefisien determinas r2 = 0.3136 atau sebesar (31.36%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi pengelolaan kelas akan mempengaruhi aktivitas belajar siswa sebesar 31.36%. sedangkan sisanya ditentukan oleh variabel lain. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan dalam hipotesis tertulis yang berbunyi “ diduga terdapat pengaruh positif pengelolaan kelas terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Tapa, Kabupaten Bone Bolango, dapat diterima. Pengelolaan kelas memiliki pengaruh yang positif terhadap aktivitas belajar siswa di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tapa. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, keterbatasan dan kesimpulan pada akhirnya peneliti merekomendasikan beberapa hal yang perlu dicermati pihak yang terkait dengan penelitian ini antara lain : 1. Hendaknya guru dapat meningkatkan pengelolaan kelas dengan lebih baik serta melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidik, melakukan proses belajar mengajar dan dapat mengembangkan kreativitasnya dalam pengelolaan kelas. 2. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa hendaknya guru lebih Memperhatikan situasi kelas dan dapat menciptakan suasana kelas menjadi nyaman bagi siswa dalam menerima setiap pelajaran berlangsung.
Daftar Rujukan Rohani. (2004). Pengelolaan Pengajaran (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta
Sadirman. (2001). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Bahri, Syaiful dkk, (2010). Strategi belajar mengajar (edisi revisi). Jakarta PT. Rineka Cipta