PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TAPA ROSNAWATY BURUDJI Pembimbing 1 : Dr. H. Walidun Husain, M.Si Pembimbing 2 : Djoko L. Radji, S.pd, M.Si Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
ABSTRAK Rosnawaty Burudji, 2013. ”Pengaruh Kreativitas Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tapa”. Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi, Konsentrasi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo dibawah bimbingan Bapak Dr. H. Walidun Husain, M.Si dan Djoko L. Radji, S.pd, M.Si.Penelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar pengaruh kreativitas mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuantitatif dengan menggunakan analisis secara statistik uji regresi linier sederhana, sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 orang siswa. Dan dari analisa data tersebut di peroleh persamaan regresi dan hipotesis Ŷ = 44,66 + 0,43x, yang berarti setiap terjadi perubahan sebesar satu unit pada variabel X (Kreativitas Mengajar Guru) maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel Y (Prestasi Belajar Siswa) sebesar rata-rata 0,43, dengan asumsi kedua variabel linear dan berarti. Dengan Uji linieritas persamaan regresi yang telah ditetapkan bahwa Fhitung 18,46 ≥ Fdaftar 3,98 (18,46 ≥ 3,98) dengan demikian sesuai kriteria pengujian dan dapat dikatakan bahwa persamaan regresi adalah linier dan dapat diterima.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kreativitas mengajar guru mempunyai pengaruh yang positif atau siginifikan terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini teruji dengan dapat diterimanya hasil pengujian hipotesis yang dilakukan oleh peneliti. Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi, hendaknya guru mampu membangkitkan semangat dan potensi siswa serta guru harus lebih memperhatikan faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa dalam menerima materi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Kata Kunci : Kreativitas Mengajar Guru dan Prestasi Belajar Siswa
PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses pembelajaran memiliki kekuatan spritual, keagamaan, pengendalian diri, masyarakat, bangsa dan negara. Pengembangan potensi siswa tidak terlepas dari peran lingkungan tempat tinggal siswa dan orang tua yang menjadi pendidik pertama dalam keluarga. Selain lingkungan tempat tinggal dan keluarga, maka yang ikut berperan dalam pengembangan potensi peserta didik adalah guru. Guru adalah orang tua kedua bagi setiap siswa. Hal ini disebabkan guru dapat memberikan, mengembangkan pendidikan yang diterima oleh setiap siswa. Pengembangan pendidikan dilakukan guru dengan berbagai cara sehingga siswa dapat mengasah potensi yang dimilikinya. Salah satu cara yang dilakukan oleh guru dalam mengembangkan potensi yang dimiliki setiap siswa adalah memvariasikan berbagai strategi dan model pembelajaran. Strategi dan model pembelajaran tersebut tidak lepas dari kemampuan guru dalam berkreativitas. Kreativitas adalah kemampuan berpikir divergen untuk menjajaki bermacammacam alternatif jawaban terhadap persoalan yang sama besarnya. Dari kedua pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk dapat menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas dibutuhkan oleh setiap orang dalam mengembangkan potensi yang dimiliki. Bagi setiap guru kreativitas dalam mengajar sangat dibutuhkan untuk mengembangkan pendidikan dasar yang dimiliki oleh setiap siswa. Pengembangan pendidikan dasar dapat dilakukan guru dengan cara menggabungkan, memecahkan dan menjawab setiap permasalahan dalam kegiatan pembelajaran hingga tuntas. Setiap permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran selalu dipecahkan oleh guru melalui metode ceramah. Metode ceramah merupakan metode pembelajaran yang berpusat pada guru. Pembelajaran yang berpusat pada guru inilah yang sering kali mengakibatkan siswa kurang berpartisipasi dalam kegiatan
pembelajaran. Kurangnya partisipasi tersebut membuat kegiatan pembelajaran bersifat monoton sehingga motivasi belajar siswa menurun. Alhasil penurunan motivasi belajar tersebut akan berdampak pada prestasi belajar siswa. Oleh karena itu kreativitas mengajar guru dibutuhkan untuk mengantisipasi penurunan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar. Hal ini disebabkan oleh kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar megajar. prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Sebaliknya prestasi belajar dikatakan kurang memuaskan jika belum memenuhi tiga aspek tersebut. Sehingga guru harus mampu mengembangkan kreativitasnya dalam setiap proses pembelajaran. Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan suasana baru pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Ketidakmaksimalan prestasi belajar siswa sering kali disebabkan oleh tindakan guru yang mengajar. Sebagaimana pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti disalah satu sekolah menengah atas di Kabupaten Bone Bolango menunjukkan bahwa terdapat guru yang kurang memanfaatkan dengan baik kreativitas yang dimilikinya terutama dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat pada kurang terbukanya guru atas pengalaman baru. Pengalaman baru yang dimaksud berupa ilmu pengetahuan baru yang didapatkan oleh guru. Pengalaman tersebut seringkali kurang dibagi guru kepada siswa dengan alasan tidak percaya diri dengan apa yang diketahuinya. Hal lain yang dilakukan guru adalah belum maksimalnya pengembangan gagasan asli. Artinya guru kurang memanfaatkan pengetahuan dasar yang dimiliki untuk dikembangkan sehingga pengetahuan yang diterima siswa tidak berkembang lebih luas.
Kreativitas guru dalam proses belajar mengajar yang di dalamnya mencakup cara guru dalam merencanakan proses belajar mengajar, cara guru dalam melaksanakana kegiatan belajar mengajar, dan cara guru dalam mengadakan evaluasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa, serta kreativitas guru dalam mengajar merupakan kunci sentral guru sebagai motivator dan mediator handal untuk menciptakan kondisi belajar yang nyaman dan menarik sehingga prestasi belajar siswa dapat tercapai secara optimal dan sesuai dengan harapan bersama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan uraian di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut : Sistem pembelajaran masih bersifat monoton dan membosankan bagi siswa, Kurangnya kreativitas mengajar guru dalam proses pembelajaran sehingga mempengaruhi prestasi belajar yang di peroleh siswa, Kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa masih kurang efektif dengan model pembelajaran yang dilakukan, Minimnya kemampuan guru dalam memvariasikan strategi pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka permasalah dibatasi “Apakah terdapat pengaruh kreativitas mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Tapa? ”. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Kreativitas Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa pada pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Tapa. METODE PENULISAN Kreativitas Mengajar Guru Pengertian kreativitas sudah banyak dikemukakan oleh para ahli berdasarkan pandangan yang berbeda- beda, seperti yang dikemukakan oleh Munandar (2008) menjelaskan pengertian kreativitas dengan mengemukakan beberapa perumusan yang merupakan kesimpulan para ahli mengenai kreativitas. Pertama, kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi, atau unsur-
unsur yang ada. Kedua, kreativitas (berfikir kreatif atau berfikir divergen) adalah kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia menemukan kemungkinan banyak jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya adalah pada kualitas, ketepatgunaan, dan keragam jawaban. Ketiga, secara operasional kreativitas dapat dirumuskan
sebagai
kemampuan
untuk
mengolaborasi
(mengembangkan,
memperkaya, merinci) suatu gagasan. Menurut
Slameto
(2003)
menjelaskan
bahwa
pengertian
kreativitas
berhubungan dengan penemuan sesuatu, mengenai hal yang menghasilkan sesuatu yang baru dengan menggunakan sesuatu yang telah ada, sesuatu yang baru itu mungkin berupa perbuatan atau tingkah laku, bangunan, dan lain-lain. Selain itu kreativitas merupakan kemampuan berpikir divergen untuk menjajaki berbagai macam alternatif jawaban terhadap suatu persoalan. Terlepas dari yang ada kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan suatu hasil karya yang baru. Bukan hanya dari proses berpikir yang disengaja tapi dari Yang Kuasa. Maka dari itu kreativitas merupakan potensi yang bersifat alamiah pada semua manusia yang leh agama disebut sebagai fitrah, yaitu potensi yang bersifat suci, positif dan siap berkembang mencapai puncaknya (Naim: 2008). KREATIVITAS GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Mengajar adalah suatu suatu perbuatan yang kompleks, disebut kompleks karena dituntut dari guru kemampuan personil, profesional, dan sosial kurtural secara terpadu dalam proses belajar mengajar. Dikatakan kompleks karena dituntut dari guru integrasi penguasaan materi dan metode, teori dan praktek dalam interaksi siswa mengandung unsur seni, ilmu, teknologi, pilihan nilai dan keterampilan dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar sesuai dengan perkembangannya guru tidak hanya berperan untuk memberikan informasi terhadap siswa, tetapi lebih jauh guru dapat berperan sebagai perencana, pengatur dan pendorong siswa agar dapat belajar secara efektif dan peran berikutnya adalah mengevaluasi dari keseluruhan proses
belajar mengajar. Jadi dalam situasi dan kondisi bagaimanapun guru dalam mewujudkan proses belajar mengajar tidak terlepas dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi karena guru yang baik harus mamapu berperan sebagai planner, organisator, motivator, dan evaluator. Menurut Purwanto
(2004)
tahap dalam kegiatan belajar mengajar pada
dasarnya mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi. Pada kreativitas guru dalam proses belajar mengajar mencakup cara guru dalam merencanakan proses belajar mengajar, cara guru dalam pelaksanakan proses belajar mengajar, dan cara guru dalam mengadakan evaluasi. PRESTASI BELAJAR SISWA Menurut Nana Sudjana (2001) prestasi adalah hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu sehingga untuk mengetahui tingkat prestasi belajar maka perlu dilakukan evaluasi belajar. Penilaian dilaksanakan dengan evaluasi pada PBM sehingga akan diketahui nilai dari prestasi belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai seorang siswa yang dinyatakan dalam bentuk nilai, baik huruf maupun angka yang mencerminkan penguasaan pengetahuan dan keterampilan tentang materi pelajaran yang telah disampaikan. Dari pengertian tersebut jelas terlihat perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun intinya sama yaitu hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Sehingga dapat dipahami bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan dan menyenangkan hati yang diperoleh dengan cara ulet bekerja baik secara individual maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu. KARAKTERISTIK PRESTASI BELAJAR Djamarah (1994) mengungkapkan bahwa karakteristik prestasi belajar yaitu: 1.
Perubahan tingkah laku siswa yang dilakukan melalui tes prestasi belajar.
2.
Prestasi merujuk pada setiap individu.
3.
Prestasi belajar dapat dievaluasi tinggi rendahnya
4.
Hasil dari kegiatan yang dilakukan secara sengaja dan disadari. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
merupakan hasil maksimal yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar di sekolah. Prestasi belajar tersebut berupa pengembangan pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan penerapan (psikomotorik) yang dinyatakan dengan angka. PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA Penilaian atau evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan kriteria tertentu. Muhibbin (2001) mengartikan bahwa penilaian (evaluasi) prestasi belajar siswa sebagai proses penilaian untuk menggambarkan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Penilaian prestasi belajar siswa penting dilakukan, setidaknya untuk dua aspek (aspek guru dan siswa), ditinjau dari aspek guru. Prestasi belajar siswa menurut Muhibbin (2001) memiliki fungsi sebagai berikut: 1.
Fungsi administratif, untuk menyusun daftar nilai dan pengisian raport
2.
Fungsi promosi, untuk menetapkan kenaikan atau kelulusan siswa.
3.
Fungsi diagnostik, untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan merencanakan program remedial teaching (pengajaran perbaikan).
4.
Sumber
data
BP
untuk
memasok
data
siswa
yang
memerlukan
bimbingan dan penyuluhan. 5.
Bahan pertimbangan pengembangan pada masa yang akan datang yang meliputi pengembangan kurikulum, metoda dan alat-alat proses belajar mengajar.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian berbentuk skor yang diperoleh dari alat ukur berupa angket tentang Kreativitas Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XII IPS¹ dan IPS² SMA Negeri 1 Tapa. Data penelitian diolah berdasarkan hipotesis penelitian menggunakan teknik pengujian yang relevan yaitu uji normalitas data dan analisis regresi linier sederhana. Pengolahan ini bertujuan untuk memperoleh nilai numerik
tentang Kreativitas Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa. Data yang diperoleh dari 70 orang siswa sebagai sampel penelitian. Namun sebelum itu, satu hal yang lebih penting dari tahapan proses penelitian adalah pembuatan instrument angket. Angket ini dikonstruksi berdasarkan indikator variabel penelitian Kreativitas Mengajar Guru. Deskripsi Kreativitas Mengajar Guru Dari hasil penyebaran angket pada responden yaitu siswa kelas XII IPS¹ dan IPS² SMA Negeri 1 Tapa yang berjumlah 70 orang, menunjukkan bahwa harga median = 99,69; modus = 98,66; rata-rata = 99.88 dan simpangan baku = 4,308. Dari data penelitian diperoleh data terbesar 108, data terkecil 88, sehingga rentang data (R) = 20, banyaknya kelas (K) = 7 dan panjang kelas (P) = 3, untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi pengamatan variabel X (Kreativitas Mengajar Guru) dapat dilihat melalui grafik sebagai berikut: Distribusi Frekuensi Pengamatan Variabel X No 1 2 3 4 5 6 7
Kelas Interval 88 – 90 91 – 93 94 – 96 97 – 99 100 – 102 103 – 105 106 – 108 Jumlah
Frekuensi 2 4 5 23 16 13 7 70
Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi pengamatan dapat dilihat melalui histrogram sebagai berikut:
Frekuensi
Frekuensi 25 20 15 10 5 0 87,5
90,5
93,5
96,5
99,5
102,5 105,5
Batas Kelas Gambar 3. Histogram distribusi frekuensi variabel X Deskripsi Prestasi Belajar Siswa Dari hasil nilai akademik semester ganjil yaitu siswa kelas XII IPS¹ dan IPS² SMA Negeri 1 Tapa yang berjumlah 70 orang, menunjukkan bahwa median = 87,70; modus = 85,96; rata-rata = 88,06 dan simpangan baku = 4,38. Dari data penelitian diperoleh data terbesar 96, data terkecil 76, sehingga rentang data (R) = 20, banyaknya kelas (K) = 7 dan panjang kelas (P) = 3, untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi pengamatan variabel Y (Prestasi Belajar Siswa) dapat dilihat melalui grafik sebagai berikut: Distribusi Frekuensi Pengamatan Variabel Y No 1 2 3 4 5 6 7
Kelas Interval 76 – 78 79 – 81 82 – 84 85 – 87 88 – 90 91 – 93 94 – 96 Jumlah
Frekuensi 2 3 6 23 15 12 9 70
Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi pengamatan dapat dilihat melalui histrogram sebagai berikut:
Frekuensi
Frekuensi 25 20 15 10 5 0 75,5
78,5
81,5
84,5
87,5
90,5
93,5
Batas Kelas Gambar 4. Histogram Distribusi frekuensi variabel Y Pengujian Persyaratan Analisis Untuk kepentingan pengujian normalitas data digunakan uji chi-kuadrat (X²). pengujian ini dilakukan terhadap variabel X (Kreativitas Mengajar Guru) dan variabel Y (Prestasi Belajar Siswa). 1. Uji Normalitas Data Variabel X Hasil pengujian normalitas data untuk variabel X (Kreativitas Mengajar Guru) 2 menunjukkan harga x Hitung 6,98 sedangkan dari daftar distribusi frekuensi harga
x 2 Tabel 9,49. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa x 2 Hitung ≤ x 2 Tabel 6,98 ≤ 9,49. Hal ini menunjukkan bahwa data hasil penelitian untuk variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 2. Uji Normalitas Data Variabel Y Hasil pengujian noramalitas data untuk variabel Y (Prestasi Belajar Siswa) 2 menunjukkan harga x Hitung 2,92 sedangkan dari daftar distribusi frekuensi harga
x 2 Tabel
9,49. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
x2 Hitung
≤
x2Tabel 2,92
≤ 9,49. Hal ini menunjukkan bahwa data hasil penelitian untuk variabel Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan melalui tahapan-tahapan untuk mencari persamaan regresi. 1. Mencari persamaan regresi Untuk mencari persamaan regresi digunakan persamaan Yˆ = a + bX sehingga dari hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Yˆ = 44,66 + 0,43 X, hal ini berarti bahwa setiap terjadi perubahan sebesar satu unit pada variabel X (Kreativitas Mengajar Guru), maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel Y (Prestasi Belajar Siswa) sebesar 0,43 unit. 2. Uji Keberartian persamaan regresi Berdasarkan perhitungan uji signifikansi sebagaimana terlampir diperoleh harga Fhitung =18,46 sedangkan Ftabel (0.95)(1.68) = 3,98. Karena harga F hitung lebih besar dari Ftabel (18,46 ≥ 3,98), maka Ho ditolak dan diterima Ha. Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara Kretivitas Mengajar Guru terhadap Prestasi belajar siswa. PEMBAHASAN Dalam usaha untuk mencapai suatu hasil belajar siswa yang optimal dari proses belajar mengajar dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor eksternal termasuk di dalamnya yaitu kreativitas mengajar guru dalam proses belajar mengajar. Guru merupakan salah satu faktor yang memegang peran penting dalam proses belajar mengajar, hal ini dikarenakan guru adalah orang yang berhubungan langsung dengan siswa. Dengan kreativitas mengajar guru diharapkan siswa dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Guru yang memiliki kreativitas dapat meningkatkan mutu dan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai seorang siswa yang dinyatakan dalam bentuk nilai, baik huruf maupun angka yang mencerminkan penguasaan pengetahuan dan keterampilan tentang materi pelajaran yang telah disampaikan. Penguasaan pengetahuan dan keterampilan harus dimiliki oleh setiap siswa. siswa
memiliki minat belajar dan menyelesaikan tugas baik dari sekolah maupun di rumah karena didorong oleh tujuan ingin mendapatkan pengetahuan. untuk mendorong prestasi belajar siswa ada beberapa faktor yang mempengaruhi, faktor yang lebih menonjol yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa yakni: faktor yang muncul dari dalam diri individu siswa tersebut yang berupa faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan, kecerdasan, latihan, dan motivasi. Faktor kondidsi lingkungan di sekitar siswa diantaranya lingkungan sosial seperti lingkungan sosial sekolah yang di dalamnya termasuk metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah. Lingkungan keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan) dan faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat). Prestasi belajar siswa tidak terlepas dari peran penting seorang guru, dalam proses belajar mengajar guru dituntut memiliki suatu kreativitas. Kreativitas seorang guru berkaitan dengan kemampuan guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. sehingga dapat dikatakan bahwa kreativitas guru memiliki pengaruh yang erat terhadap prestasi belajar siswa. jika guru kreatif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran otomatis dapat membangkitkan prestasi belajar siswa, begitu pula sebaliknya. Kreativitas guru dalam proses belajar mengajar yang di dalamnya mencakup cara guru dalam merencanakan proses belajar mengajar, cara guru dalam melaksanakana kegiatan belajar mengajar, dan cara guru dalam mengadakan evaluasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. dalam merancang proses belajar mengajar diperlukan perumusan tujuan pembelajaran, memilki buku pendamping bagi siswa selai buku paket yang ada yang benar-benar berkualitas dalam menunjang materi pelajaran sesuai kurikulum yang berlaku, memilki metode pengajaran yang baik yang
selalu menyesuaikan dengan materi pelajaran maupun kondisi siswa yang ada, dam menciptakan media atau alat peraga yang sesuai dan menarik minat siswa. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, materi yang diajarkan dibahas dengan metode dan teknik mengajar yang variatif, guru yang kreatif memprioritaskan metode
dan
teknik
yang
mendukung
berkembangnya
kreativitas.
Untuk
mengembangkan kreativitas maka salah satu caranya dengan menggunakan keterampilan proses dalam arti pengembangan dan pennguasaan konsep, maka dengan sendirinya evaluasi harus ditujukan kepada keterampilan proses yang dicapai siswa disamping evaluasi keampuan penguasaan materi pelajaran. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien regresi linear sederhana dari data kreativitas mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa yaitu diperoleh sebesar a = 44,66 dan b = 0,43. Dengan demikian, maka bentuk persamaan regresi linear sederhana yang diperoleh adalah Yˆ 44,66 0,43 x . Dari hasil analisis varians menunjukkan bahwa persamaan ini berarti linear. Dengan kata lain, model persamaan regresi linear diterima dan dapat digunakan untuk memprediksikan bahwa jika kreativitas mengajar bertambah sebesar satu unit maka prestasi belajar siswa akan bertambah sebesar 0,43 satuan pada konstanta 44,66. Dalam pengujian hipotesis, hasilnya menunjukkan bahwa hipotesis (Ho) yang diuji ditolak, yang artinya signifikan dan hipotesis penelitian (H1) yang diajukan diterima. Hal ini terlihat dari F hitung ≥ Ftabel pada taraf signifikan α = 0,05. Adapun hipotesis yang diajukan adalah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kreativitas Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa pada mata pelajaran Akuntansi Kelas XII IPS di SMA Negeri 1 Tapa. Variabel Kreativitas Mengajar Guru memberikan kontribusi (sumbangan) terhadap Prestasi belajar siswa sebesar 43%, dan sisanya 57% ditentukan oleh faktor-faktor lain baik dari dalam diri siswa dan dari luar diri siswa. Selain itu pula dapat diketahui besarnya pengaruh kreativitas mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelasa XII IPS di SMA
Negeri 1 Tapa. Untuk Uji linieritas persamaan regresi yang telah ditetapkan bahwa Fhitung 18,46 ≥ Fdaftar 3,98 (18,46 ≥ 3,98) dengan demikian sesuai criteria pengujian dan dapat dikatakan bahwa persamaan regresi adalah linier dan dapat diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi linier tersebut diatas benarbenar signifikan (berarti). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dilihat dari hasil pengujian normalitas data maka dapat dinyatakan bahwa data untuk masing-masing variabel berdistribusi normal pada taraf = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas mengajar guru mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tapa. Hal ini didasarakan pada hasil pengujian hipotesis diperoleh koefisien regresi adalah linier dan dapat diterima. Serta kreativitas mengajar guru memberikan konstribusi yang lebih besar terhadap prestasi belajar siswa. Saran Berdasarkan pada pembahasan dan kesimpulan yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Hendaknya guru meningkatkan kreativitas mengajar serta melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidik, melakakukan perencanaan, melaksanakan proses belajar mengajar dan menguasai karakteristik siswa dalam menerima pembelajaran serta mampu mengembangkan kreativitasnya sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 2. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa hendaknya guru lebih bervariasi dalam melakukan proses belajar mengajar agar siswa belajar sesuai dengan indikator pembelajaran yang disampaikan. 3. Bagi yang ingin menelit judul yang sama, hendanya menggunakan variabel lain. Dan hasil pengujian hipotesis kreativitas mengajar guru memberikan kontribusi (sumbangan) terhadap prestasi belajar siswa sebesar 43%, dan
sisanya 57% ditentukan oleh faktor lain seperti, fasilitas dan sarana prasarana baik dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa. DAFTAR PUSTAKA Munandar, Utami. 2008. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineke Cipta Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineke Cipta Ngainun, Naim. 2008. Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Belajar Purwanto, Budi. 2004. Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis. Bandung: Remaja. Rosdakarya. Sudjana, Nana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Djamarah, Syaiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan Kompotensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional Syah, Muhibbin. 2001. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya