PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 2 GORONTALO
Zein Nasir Jurusan Pendidikan Ekonomi Telah di setujui oleh Dosen pembimbing ABSTRAK Zein Nasir , Nim 911 410 080. Skripsi 2014 “Pengaruh Faktor Eksternal Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa XI IPS Pada Mata Ekonomi Di SMA Negeri 2 Gorontalo”. Di bawah bimbingan, Dr. Muh. Amir Arham, ME dan Boby Rantow Payu, S.Si, ME. Selaku pembimbing I dan pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor eksternal berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas IPS SMA Negeri 2 Gorontalo. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif, yaitu metode secara sistematis menggambarkan pengaruh antara faktor eksternal dengan motivasi belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah selurus siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Gorontalo yang berjumlah 140 dan menjadi sampel 35 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari faktor eksternal terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dengan diterimanya hipotesis yang menyatakan bahwa faktor eksternal mempengaruhi motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas IPS SMA Negeri 2 Gorontalo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh 32,49% dipengaruhi oleh faktor ekternal terhadap motivasi belajar siswa dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak didesain dalam penelitian ini. Maka dengan penelitian ini dapat dikatakan diterima.
Kata Kunci : Faktor Ekstenal, Motivasi Belajar Siswa
1
Zein Nasir. Mahasiswa jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. 2
Dr. Muh. Amir Arham, ME. Dosen Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. 3 Boby Rantow Payu, S.Si, ME. Dosen Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo.
Pendidikan adalah salah satu bentuk interaksi manusia, sekaligus tindakan sosial yang dimungkinkan berlaku melalui suatu jaringan hubungan kemanusiaan melalui peranan-peranan individu di dalamnya yang diterapkan melalui proses pembelajaran. Belajar dan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan
dari
kehidupan
manusia.
Dengan
belajar
manusia
dapat
mengembangkan potensi-potensi yang dibawanya sejak lahir. Tanpa belajar manusia tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhannya. Menurut Hamalik (2004:36), belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya, yang secara ideal harus mengacu pada tiga aspek yaitu kognitif (perubahan pengetahuan), psikomotorik (perubahan keterampilan) dan afektif (perubahan nilai dan sikap). Setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda tentang belajar, belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya, oleh karena itu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Proses belajar mengajar yang ada merupakan penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan. Belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai normatif. Belajar mengajar adalah suaiu proses yang dilakukan secara sadar dan bertujuan. Dalam interaksi pembelajaran unsur guru dan siswa harus aktif, karena tidak mungkin terjadi proses interaksi bila hanya satu unsur yang aktif. Siswa yang belajar diharapkan mengalami perubahan baik dalam bidang pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap. Perubahan tersebut dapat tercapai bila ditunjang berbagai macam faktor. Secara umum dapat diklasifikasikan faktor-faktor yang mempengeruhi siswa dalam proses belajar mengajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Syah (2008:114) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam kegiatan belajar mengajar pada intinya terbagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal yaitu faktor yang timbul dari dalam diri siswa itu sendiri yang terdiri dari dua aspek yaitu aspek fisiologis dan aspek psikologis. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi siswa dalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang berasal atau timbul dari luar diri siswa itu sendiri. Faktor eksternal ini meliputi beberapa aspek diantaranya aspek keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Dalam hubungannya dengan kegiatan pembelajaran di sekolah yang diikuti oleh peserta didik, berbagai upaya yang dilakukan untuk menumbuhkan semangat atau motivasi belajar siswa yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kesiapan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah erat kaitannya dengan faktor internal dari siswa itu sendiri. Dilihat dari aspek fisiologis, kondisi jasmani siswa yang sehat dapat merangsang penerimaan dan penalaran terhadap materi yang diberikan oleh guru. Begitupun sebaliknya kondisi organ tubuh yang lemah dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sebingga materi yang dipelajarinya kurang dan tidak berbekas. Kemudian ditinjau dari aspek psikologis, kesiapan atau kemampuan siswa dalam menyerap materi pembelajaran tergantung pada tingkat intelektual atau intelegensia yang merupakan suatu kecakapan yang dimiliki seseorang dalam menyerap dan merealisasikan hal-hal yang telah dipelajarinya. Selain itu kebiasaan belajar dan minat siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru mengakibatkan bertambahnya perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan belajar sebingga akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Sama halnya dengan faktor internal dari siswa itu sendiri dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, maka faktor eksternal pun berpengaruh pada sikap dan mental siswa dalam menerima dan mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah. Dalam hal ini aspek keluarga, lingkungan sekolah dan masyarakat ikut mempengaruhi semangat dan motivasi belajar siswa. Kenyataan di lapangan dalam hal ini SMA Negeri 2 Gorontalo yang menjadi lokasi penelitian, terdapat bahwa berbagai faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa terutama faktor eksternal kurang mendapat perhatian dari guru. Dalam hal ini guru lebih mementingkan pada terlaksananya proses belajar
mengajar secara formalitas di kelas, tanpa memperhatikan kesiapan siswa baik secara internal maupun eksternal dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini tentunya berakibat pada menurunnya motivasi belajar siswa. Selain itu yang menyebabkan menurunnya prestasi belajar siswa yakni kurangnya perhatian dan peran keluarga dalam membangkitkan motivasi belajar siswa. Hal lain yang juga ikut andil dalam mempengaruhi motivasi belajar siswa yaitu pengaruh pergaulan dengan lingkungan masyarakat yang cenderung membawa efek negatif. Tidak sedikit pelajar yang terjerumus dalam pergaulan bebas di masyarakat sebagai akibat dari pengaruh minuman keras dan obat-obatan terlarang serta pengaruh negatif lainnya yang dapat merusak sikap dan mental dari siswa itu sendiri. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar si pelajar. Hal ini dapat berupa sarana prasarana, situasi lingkungan baik itu lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat. Menurut pendapat Rooijakkersyang diterjemahkan oleh Soenoro (1982 : 30), mengatakan bahwa “Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor yang berasal dari si pelajar, faktor yang berasal dari si pengajar”. Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Motivasi merupakan kondisi individual manusia yang dapat mendorong seseorang untuk bertindak terhadap sesuatu. Motivasi juga dapat dianalogikan sebagai penggerak, yang bersifat psikologis dalam diri manusia. Menurut Pangewa (2004:71) mengemukakan bahwa "motivation refers to any conscius attempt to influence behaviour toward the accomplished of organizational goals". Motivasi adalah setiap usaha sadar untuk mempengaruhi perilaku seseorang agar mengarah kepada pencapaian tujuan organisasi. Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha menyediakan kondisikondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha meniadakan atau mengelakan persamaan tidak suka itu. Jadi motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu ialah tumbuh di dalam diri seseorang. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat interaktual.
Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasakan senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar merupakan sejumlah faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan semangat, merasa senang serta keinginan untuk belajar. Hasil belajar akan optimal apabila ada motivasi yang tepat. Motivasi terkait erat dengan kebutuhan. Semakin besar kebutuhan seseorang akan sesuatu yang ingin ia capai, maka akan semakin kuat motivasi untuk mencapainya. Kebutuhan yang kuat akan sesuatu akan mendorong seseorang untuk mencapainya dengan sekuat tenaga. Hanya dengan motivasilah anak didik dapat tergerak hatinya untuk belajar bersama teman-temannya yang lain, Djamarah (dalam Aunurrahman, 2011:115). Sehubungan dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan memformulasikan judul: "Pengaruh Faktor Eksternal Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 2 Gorontalo".
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan tujuan untuk memberikan gambaran positif tentang pengaruh faktor eksternal terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 2 Gorontalo.dengan desain sebagai berikut:
x Keterangan : X : faktor eksternal Y : motivasi belajar siswa
Y
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan permasalahan yang telah ditemukan sebelumnya serta rumusan hipotesis yang berbunyi “Terdapat Pengaruh Faktor Ekternal terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA. Negeri 2 Gorontalo” perlu ditemukan statistika uji yang digunakan sehubungan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini sebelum dilakukan analisis dengan menggunakan regresi linier sederhana, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data, pengujian ini dilakukan tehadap skor variable X (Faktor Eksternal) maupun variable Y (Motivasi Belajar Siswa), kemudian disimpulkan bahwa data hasil penelitian untuk variable X dan variable Y berdistribusi normal.
Berdasarkan langkah tersebut maka langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi, sehingga dalam penelitian ini persamaan regresi yaitu a = 29.29 dan
b= 0.55 sehingga Ŷ =
29.29 + 0.55x. Hal ini berarti setiap terjadi perubahan sebesar satu unit variabel faktor eksternal dapat diikuti rata-rata 0.55 untuk variabel motivasi belajar siswa. Untuk
linearitas
dan
keberartian
koefisien
korelasi
ternyata
keduanya
menunjukkan hasil yang benar-benar linear atau berarti. Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap indikator dari Faktor Ekternal memiliki hubungan secara signifikan terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Gorontalo. Setelah dilakukan pengolahan data statistika diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar r = 0.57 yang berarti variabel Faktor Ekternal memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Gorontalo. Hal ini didukung oleh koefisien determinas R2 = 0.3249 atau sebesar (32.49%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi Faktor Ekternal akan mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa sebesar 32.49%. sedangkan sisanya ditentukan oleh variabel lain. Hasil penelitian ini juga didukung dari penelitian terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan oleh Hesti Matra pada tahun 2013 yang berjudul pengaruh faktor eksternal terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi dari hasil penelitian untuk uju keberartian koefisien korelasi (Uji t), untuk faktor eksternal diperoleh thitung sebesar 8,926 dan untuk lingkungan non sosial diperoleh harga thitung sebesar 8,144 sedangkan daftar distribusi t pada taraf nyata 5% diperoleh sebesar harga t tabel sebesar 2,069 sedangkan hasil belajar siswa diperoleh dari uji keberartian persamaan regresi 4,715 sedangkan taraf
signifikan 5% diperoleh 3,42 hal ini bearti antara faktor eksternal dan hasil belajar sangat berpengaruh. Selanjutnya penelitian ini juga diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Agustin pada tahun 2008 yang berjudul pengaruh faktor eksternal terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kalianget dari hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa tergolong baik dari analisis regersi di ketahui terdapat pengaruh positif yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa XI IPS di SMAN 1 Kalianget ini dapat dari prestasi belajar dapat dijelaskan oleh variabel bebas (faktor eksternal) sebesar 58,3% sedangkan sisa 41,7% disebabkan oleh variabel lain.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan di atas, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan bahwa: Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap indikator dari Faktor Ekternal memiliki hubungan secara signifikan terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Gorontalo.. Setelah dilakukan pengolahan data statistika diperoleh kesimpulan bahwa pengaruh eksternal memiliki pengaruh positif terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Gorontalo. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi Faktor Ekternal akan mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa sebesar 32.49%. sedangkan sisanya ditentukan oleh variabel lain. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, keterbatasan dan kesimpulan pada akhirnya peneliti merekomendasikan beberapa hal yang perlu dicermati pihak yang terkait dengan penelitian ini antara lain :
1. Diharapkan bagi siswa dapat meningkatkan motivasi belajarnya, terutama motivasi dari dalam diri siswa yaitu kemauan atau kenginan belajar serta motivasi dari luar yaitu motivasi yang di dapat siswa dari lingkungan belajarnya. 2. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa hendaknya ada motivasi dari luar seperti motivasi dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Sehingga siswa bisa berprestasi di sekolah
3. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan hasil penelitian ini dengan menambahkan beberapa variabel yang lain. DAFTAR RUJUKAN Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara. Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Pangewa, Maharudin. 2004. Perilaku Keorganisasian. Jakarta: Depdiknas. Aunurrahman, Dr. M.Pd. 2011. Belajar dan Pembelajaran, Cetakan Kelima. Bandung: Alfabeta.