MINAT DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PATAIANROWO NGANJUK Galih Ariwaseso W.N Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya ABSTRACT The research was conducted among secondary school students Nganjuk Patianrowo N 1. Research is explanatory research. The population of this study class XI IPS SMA N 1 Patianrowo Nganjuk Academic Year 2011/2012 and show as much as 105 students. Data was collected through questionnaire and method of documentation .. Test the validity of the technique of product-moment analysis and reliability testing using Cronbach's alpha. Test requirements analysis through test for normality, multicollinearity, heteroscedasticity, and autocorrelation. In addition, the data were collected and analyzed using descriptive analysis the percentage of multiple regression analysis. The results of this study indicate: (1) there is a positive and significant interest in achieving learning in Accounting Education, there is a positive and significant impact Habits learning of learning achievement in Accounting and the interests of positive impact significant learning, habit learning, learning achievement in Accounting. Keywords: Interest in learning, learning habits and learning achievements. ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada siswa SMA N 1 Patianrowo Nganjuk. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatory. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas XI IPS SMA N 1 Patianrowo Nganjuk Tahun Ajaran 2011/2012 dan Sampel penelitian sebanyak 105 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket dan dokumentasi.. Uji validitas dengan teknik analisis Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Uji persyaratan analisis data menggunakan uji normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Selanjutnya data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan analisis deskriptif presentase dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan : (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi, terdapat pengaruh positif dan signifikan Kebiasaan Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi dan terdapat pengaruh positif dan signifikan Minat Belajar, Kebiasaan Belajar, terhadap Prestasi Belajar Akuntansi.
Kata kunci : Minat belajar, Kebiasaan belajar dan Prestasi belajar. Pendidikan merupakan bagian yang tak
semakin ketat, berkurangnya sumber daya alam serta
terpisahkan dari kehidupan manusia dan juga
semakin majunya teknologi. Oleh karena itu dunia
merupakan kunci dalam keberhasilan pembangunan.
pendidikan dituntut mampu menciptakan sumber
Berhasil tidaknya pembangunan nasional ditentukan
daya manusia yang berkualitas dan berprestasi.
oleh kualitas manusia Indonesia itu sendiri. Sumber
Pendidikan merupakan suatu proses yang
daya manusia yang berkualitas merupakan modal
sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan,
dasar dalam persaingan di era globalisasi sekarang
keterampilan,
ini. Hal ini dikarenakan beberapa hal antara lain
memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat
jumlah penduduk semakin besar sehingga persaingan
kebersamaan agar dapat membangun diri sendiri dan
1
mempertinggi
budi
pekerti,
besama-sama membangun bangsa. Disamping itu
dan kepuasan. Rasa bahagia dan puas akan membuat
pendidikan merupakan masalah yang penting bagi
dirinya mampu untuk meningkatkan potensi yang
manusia,
ada. Sebagai seorang siswa sekolah potensi yang
karena
pendidikan
menyangkut
kelangsungan hidup manusia. Manusia muda tidak
dituntut adalah prestasi belajar yang maksimal.
hanya cukup tumbuh dan berkembang dengan
Slameto
(2010)
mengemukakan
bahwa
dorongan insting saja, melainkan perlu bimbingan
terdapat dua faktor yang mempengaruhi prestasi
dan dorongan dari luar dirinya (pendidikan) agar ia
belajar siswa yaitu faktor internal dan faktor
menjadi manusia sempurna. Hal tersebut sesuai
eksternal. Faktor internal yang berupa motivasi,
dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20
minat, bakat, kebiasaan belajar maupun kecerdasan
tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional Bab I
siswa itu sendiri dan faktor eksternal seperti sarana
pasal 1 menyatakan bahwa Pendidikan merupakan
dan prasarana sekolah, kurikulum, guru, lingkungan
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
dan materi pelajaran. Secara keseluruhan dapat
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
diketahui bahwa semua faktor tersebut saling
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
melengkapi dan menunjang prestasi belajar. Dari
untuk
beberapa faktor eksternal dan internal siswa, penulis
memiliki
kekuatan spiritual
keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
lebih
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
khususnya minat siswa untuk belajar dan kebiasaan
masyarakat, bangsa, dan negara.
belajar siswa. Kedua faktor tersebut merupakan
Lembaga
penyelenggara
tertarik
untuk
meneliti
faktor
internal
pendidikan
modal yang harus dimiliki siswa sehingga lebih
mengharapkan siswa dapat mengerti dan memahami
mempunyai dorongan terhadap peningkatan prestasi
setiap pelajaran yang diterimanya, wujud dari itu
belajar.
berupa prestasi belajar yang dicapai siswa setelah
Minat belajar siswa merupakan faktor yang
menerima pelajaran.. Salah satu lembaga pendidikan
harus diperhatikan oleh pengelola pendidikan. Jika
yang diharapkan mampu menerapkan strategi belajar
peserta didik tidak mempunyai minat untuk belajar
yang baik bagi siswanya dalam rangka menciptakan
pada salah satu mata pelajaran, dapat dilihat hasil dari
sumber daya manusia yang berkualitas adalah
proses kegiatan belajar menjadi kurang maksimal.
sekolah. Dengan penerapan strategi yang baik dalam
Siswa yang mempunyai minat belajar yang cukup
belajar bagi siswa diharapkan akan meningkatkan
tinggi akan cukup tertarik dan menyukai pelajaran
prestasi belajar siswa.
tersebut sehingga secara tidak sengaja siswa tersebut
Peningkatan prestasi belajar merupakan suatu
akan berusaha untuk fokus dan berusaha untuk
upaya maksimal dalam diri seorang siswa untuk
mendapat nilai yang bagus. Sebagaimana dikatakan
menunjang proses pendidikannya. Siswa sebagai
oleh Hamalik (2005:118) bahwa “Kurangnya minat
individu yang dinamis menempati posisi penting
menyebabkan kurangnya perhatian dalam usaha
dalam proses belajarnya, karena keberhasilan siswa
belajar, sehingga menghambat studinya”
dalam prestasinya akan memberi perasaan bahagia
Hal ini tentu saja harus didukung oleh
2
kebiasaan belajar siswa itu sendiri. Kebiasaan belajar
Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui keadaan
merupakan cara-cara yang harus ditempuh oleh siswa
minat belajar dan kebiasaan belajar terhadap mata
dalam melakukan kegiatan belajar dan dilakukan
pelajaran akuntansi. Hasil yang diperoleh dari
secara teratur dan berkesinambungan. Seorang siswa
wawanacara dan pengamatan saat berlangsungnya
memiliki kebiasaan yang baik apabila siswa mampu
Kegiatan belajar mengajar (KBM).
memilih cara-cara belajar yang baik dan menerapkan dalam
kehidupannya.
Siswa
yang
Hasil pengamatan dapat dijelaskan bahwa
mempunyai
sebagian dari siswa ada yang mengaku senang
kebiasaan belajar yang baik, kemungkinan akan dapat
dengan pelajaran akuntansi dan sebagian siswa
mencapai prestasi belajar yang tinggi, karena dengan
mengaku tidak senang dengan pelajaran akuntansi.
pola belajar yang baik, dimungkinkan siswa dapat
Tidak jarang siswa yang memandang akuntansi
belajar lebih terarah dan teratur.
sebagai mata pelajaran yang sulit, bahkan ada siswa
Siswa SMA Negeri Pataianrowo Nganjuk
yang menganggap bahwa akuntansi adalah kegiatan
tidak terlepas dari persoalan tersebut yakni keinginan
pembelajaran
untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi.
menunjukkan bahwa minat belajar akuntansi siswa
Namun hasil survei pendahuluan menunjukkan
kelas XI SMA Negeri 1 Patianrowo Nganjuk masih
bahwa nilai ulangan harian siswa kelas XI IPS masih
kurang.
rendah. Dari 105 siswa sebanyak 32 siswa tuntas
yang
membosankan.
Hal
ini
Kedua, pada saat kegiatan belajar mengajar
dalam belajar dan masih ada 63 siswa yang belum
berlangsung siswa
memiliki kebiasaan belajar
tuntas. Standart Ketuntasan Belajar Minimal (KKM)
berbeda – beda. Terdapat siswa dengan tenang
yang ditetapkan di SMA Negeri 1 Patianrowo
mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh
Nganjuk untuk mata pelajaran akuntansi yaitu 75.
guru, adapula siswa sedang mencoret – coret buku
Hal ini merupakan indikator bahwa prestasi belajar
ketika guru menerangkan pelajaran dan siswa tidak
akuntansi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Patianrowo
bisa duduk diam saat pelajaran berlangsung. Ini
Nganjuk belum cukup optimal.
mengartikan bahwa setiap siswa memiliki kebiasaan yang berbeda – beda dalam menampung pelajaran
Rendahnya ketercapaian nilai siswa yang sesuai dengan KKM merupakan salah satu indikasi
yang disampaikan oleh guru.
dari rendahnya prestasi belajar yang dicapai oleh
Ketiga , minat belajar dan kebiasaan belajar
siswa. Kondisi demikian dapat disebabkan oleh
di kelas XI IPS SMA Patianrowo bervariasi. Apabila
berbagai faktor yang mempengaruhi, terutama faktor
dihubungkan dengan prestasi belajar,
seperti minat belajar dan kebiasaan belajar.
wawancara dari 5 responden dapat disimpulkan
hasil dari
Pada saat survei pendahuluan peneliti juga
terdapat 2 siswa mempunyai minat belajar dan
melakukan wawancara dengan 5 siswa kelas XI
kebiasaan yang baik namun seorang siswa tuntas dan
tentang pembelajaran akuntansi, serta melakukan
seorang tidak tuntas dalam belajar akuntansi,
pengamatan
mengajar
selanjutnya 1 siswa mempunyai minat sedang dan
berlangsung di SMA Negeri 1 Patianrowo Nganjuk.
kebiasaan belajar baik namun juga tidak tuntas dalam
saat
kegiatan
belajar
3
belajar akuntansi, dan 2 siswa mempunyai minat dan
Sadirman (2006: 76) mengartikan, “ minat
kebiasaan rendah itupun tidak tuntas dalam belajar
sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang
akuntansi.
melihat ciri - ciri atau sementara situasi yang
Berdasar pada pemikiran diatas mendorong
dihubungkan
dengan
keinginan-keinginan
atau
mengenai
kebutuhan-kebutuhannya sendiri”. Jelas bahwa minat
pengaruh minat dan kebiasaan belajar terhadap
merupakan salah satu faktor utama untuk meraih
prestasi
dapat
keberhasilan belajar. Seperti apa yang diungkapakan
membuktikan kebenaran dari sebuah teori dan
Gie (2002: 28)” bahwa penelitian–penelitian di
fenomena yang ada.
Amerika mengenai salah satu sebab utama kegagalan
peneliti
untuk
melakukan penelitian
yang
nantinya
diharapkan
studi adalah kekurangan minat. Slameto (2010: 2) mendefinisikan belajar
Minat Belajar Minat sangat besar pengaruhnya terhadap
“adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
proses belajar sehingga minat harus ada dalam diri
untuk memperoleh sustu perubahan tingkah laku
seseorang karena minat merupakan modal
yang
dasar
baru
secara
keseluruhan,
sebagai
hasil
untuk mencapai tujuan. Dengan demikian minat
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
harus menjadi pangkal permulaan dari pada semua
lingkungannya”. Pendapat lain dikemukakan oleh
aktivitas. Hal itu sesuai dengan pendapat Slameto
Djamarah (2009: 2) yang mendefinisikan belajar
(2010: 191) yang mendefinisikan pengertian minat
sebagai :
sebagai “ Suatu rasa lebih suka atau suatu
“ aktivitas yang dilakukan individu secara
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas. Minat pada
sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari apa
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan
yang telah dipelajari dan sebagai
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.
interksinya dengan lingkungan sekitarnya. Aktivitas
Semakin kuat atau besar hubungan tersebut, semakin
disini dipahami sebagai serangkaian kegiatan jiwa
besar minat”.
raga, psikofisik menuju ke perkembangan pribadi
Pendapat lain dikemukakan oleh Surya
hasil
dari
individu seutuhnya, yang meliputi unsure cipta
(2004: 121) bahwa , “minat dapat diartikan sebagai
(kognitif), rasa (afektif), dan karsa (psikomotor).”
rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi
Dari beberapa definisi
minat dan belajar
suatu obyek”. Pendapat tersebut didukung oleh
yang dikemukakan oleh para ahli seperti yang dikutip
Djamarah (2009: 166) yang mendefinisikan, “ minat
di atas dapat disimpulkan bahwa, sesuatu keinginan
adalah
untuk
atau kemauan yang diseratai perhatian dan keaktifan
memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas”.
yang akhirnya melahirkan rasa senang dalam
Orang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan
perubahan
cenderung
pengetahuannya (kognitif), ketrampilannya (afektif),
kecenderungan
yang
memperhatikan
menetap
aktivitas
itu
secara
konsisten dengan rasa senang.
tingkah
laku,
baik
maupun sikapnya (psikomotor). Kebiasaan belajar
4
berupa
aspek
Seseorang
yang
dalam
yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses
belajarnya hendaknya mempunyai sikap dan cara
belajar siswa.” Hal ini didukung oleh pendapat
belajar yang baik. Cara-cara belajar ini yang disebut
Sudjana (2005: 22) bahwa “hasil adalah penguasan
dengan
bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta
kebiasaan
ingin
belajar.
berhasil
Kebiasaan
belajar
nilai – nilai yang terdapat dalam kurikulum.”
seseorang akan menentukan keberhasilan belajarnya. Surya (2004: 28) mengemukakan bahwa
Surya (2004:75) berpendapat bahwa “ Prestasi
“Kebiasaan itu merupakan suatu cara individu
merupakan hasil belajar atau perubahan tingkah laku
bertindak yang sifatnya otomatis untuk masa
yang menyangkut ilmu pengetahuan, keterampilan,
tertentu.” Kebiasaan dapat diartikan sebagai cara-cara
dan sikap setelah melalui proses tertentu, sebagai
atau teknik yang menetap yang dilakukan seseorang.
hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan
Pendapat lain dikemukakan oleh Slameto (2010: 82)
lingkungannya.”
yang mengemukakan “kebiasaan belajar diperoleh
Suryabrata (2007: 297) mengartikan prestasi
dengan cara - cara yang dipakai untuk mencapai
belajar sebagai “nilai yang merupakan bentuk
tujuan belajar”.
perumusan akhir yang diberikan oleh guru terkait
Gie (2002: 61) bahwa “suatu kebiasaan
dengan kemajuan atau prestasi belajar siswa selama
adalah perilaku seseorang yang dilakukannya secara
waktu tertentu” Berdasarkan uraian-uraian tersebut
tetap atau sama dari waktu ke waktu tanpa pemakaian
dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah
banyak pikiran sadar”. Oleh karena sifat dasarnya
tingkat keberhasilan yang dicapai dari suatu kegiatan
yang sepontan dan otomatis. Hal ini sesuai dengan
atau usaha yang dapat memberikan kepuasan
pendapat
emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes
Burghardt
dalam Syah (2008: 121)
“Kebiasaan itu timbul karenaproses penyusutan kecenderungan
respon
menggunakan
Adapun dalam penelitian ini yang dimaksud
stimulus yangberulang-ulang.” Oleh karena adanya
prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan peserta
proses
suatu
didik setelah menempuh proses pembelajaran tentang
polabertingkah laku baru yang relatif menetap dan
materi tertentu, yakni tingkat penguasaan, perubahan
otomatis.
emosional, atau perubahan tingkah laku yang dapat
pengurangan
dengan
tertentu.
maka
muncul
Berdasarkan pengertian di atas kemudian
diukur dengan tes tertentu dan diwujudkan dalam
dihubungkan dengan belajar, maka kebiasaan belajar
bentuk nilai atau skor.
dapat diartikan sebagai cara-cara yang ditempuh
Minat Belajar dan Kebiasaan Belajar Dengan
siswa dalam belajar untuk mencapai tujuan tertentu.
Prestasi Belajar Akuntansi Dari
Prestasi belajar
pendapat-pendapat
di
atas
dapat
Syah (2008: 141) berpendapat “Prestasi
disimpulkan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh
belajar merupakan hasil interaksi dari sebagian faktor
faktor eksternal dan internal siswa. Baik buruknya
yang
secara
prestasi yang akan dicapai oleh seorang siswa
keseluruhan yang meliputi segenap ranah psikologis
merupakan hasil dari proses belajar mengajar di
mempengaruhi
proses
belajar
5
sekolah. Dalam penelitian ini penulis membatasi
Beberapa studi empiris mengenai kebiasaan
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil prestasi
belajar, baik studi korelasional maupun studi
belajar yaitu faktor internal siswa yang terdiri dari
komparasi telah menunjukkan adanya hubungan yang
minat dan kebiaaan belajar siswa.
signifikan antara kebiasan belajar dan prestasi
Minat pada dasarnya merupakan salah satu
belajar. Dari beberapa studi ditemukan bahwa
faktor yang mempengaruhi belajar. Minat akan
terdapat hubungan korelasi yang positif antara
menimbulkan kesenangan dalam belajar sehingga
kebiasaan belajar dengan prestasi belajar, diantaranya
mendongkrak prestasi belajar siswa. Hal ini sejalan
dari pendapat Gie (2002: 193) merumuskan bahwa
dengan pendapat Hamalik (1990:118) berpendapat
“kebiasaan belajar yang baik akan membantu siswa
bahwa “Kurangnya minat menyebabkan kurangnya
dalam
perhatian dalam usaha belajar, sehingga menghambat
kemajuan studi, dan akhirnya sukses di sekolah”. Jadi
studinya”.
kebiasaan belajar yang baik berarti membiasakan diri
Dengan didasari oleh minat, seseorang akan
menguasai
pelajaranya
untuk
mencapai
dengan melakukan proses belajar yang tepat untuk
dapat melakukan aktivitas dengan penuh perhatian,
mencapai prestasi belajar yang maksimal.
dan memudahkan terciptanya konsentrasi sehingga
Dari
gambaran
di
atas,
maka
dapat
gangguan dapat dihindari. Dengan konsentrasi yang
dinyatakan bahwa baik secara rasional maupun
baik daya serap peserta didik terhadap materi
empiris bahwa minat dan kebiasaan belajar sebagai
pelajaran akan baik pula. Daya serap yang baik akan
komponen kepribadian mempunyai hubungan dan
membuahkan prestasi peserta didik sesuai yang
pengaruh terhadap prestasi belajar.
diharapkan yaitu tingkat prestasi yang optimum.
Penelitian Terdahulu
Selain minat belajar, kebiasaan belajar ikut berpengaruh
terhadap
prestasi
belajar
Jurnal penelitian oleh Novia Triasari (2009)
siswa.
dengan judul penelitian Perhatian,
Minat dan
Kebiasaan belajar biasanya dikaitkan dengan cara
Kebiasaan belajar Siswa terhadap Prestasi belajar
belajar dan salah satu cara belajar yang baik dilihat
Ekonomi pada siswa Kelas XI MAN Karanganyar
dari jangka waktu belajar serta belajar membaca
tahun ajaran 2008/2009. Disimpulkan bahwa variabel
dengan baik. Kebiasaan belajar jelas mempengaruhi
minat belajar dan kebiasaan belajar berpengaruh
prestasi
positif terhdap prestasi belajar.
belajar
siswa.
Seorang
siswa
yang
mempunyai jadwal belajar yang teratur akan lebih
Kedua, penelitian yang dilakukan Yekti
bisa menguasai mata pelajaran dibandingkan dengan
Hidayah dengan judul penelitian Pengaruh Minat
siswa yang hanya belajar menjelang ujian. Dengan
Belajar Dan Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar
kebiasaan belajar yang baik, yakni belajar terjadwal,
Mengetik Manual Dengan Sistem 10 (Sepuluh) Jari
mengerjakan
belajar
Siswa Kelas I Program Keahlian Administrasi
berkelompok, atau memperbanyak membaca, maka
Perkantoran Di Smk Negeri I Slawi Tahun Diklat
seorang siswa diharapkan akan meningkat prestasi
2005/2006. Disimpulkan bahwa variabel minat dan
belajarnya.
aktivitas
tugas
dengan
benar,
6
belajar
berpengaruh secara
signifikan
terhadap prestasi belajar.
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Laily
tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument
Latifa (2009), dengan judul Pengaruh motivasi,
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,
Minat, dan Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
Belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di
ditetapkan.”
SMAN se-Kota Cirebon. Disimpulkan bahwa bahwa variabel
minat
belajar
dan
kebiasaan
Pendekatan
belajar
penelitian
yang
digunakan
adalah pendekatan deskriptif survey eksplanasi.
berpengaruh positif terhdap prestasi belajar.
Penelitian Survei Eksplanasi (Explanatory) adalah
Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara
penelitian yang bertujuan menjelaskan suatu gejala,
yang masih harus diuji kebenarannya. Hipotesa yang
Tehnik yang di gunakan adalah tehnik analisis regresi
dimaksud hendaknya menjadi landasan logis dan
linear berganda.
mengetahui hubungan kausal antar variabel-variabel..
memberi arah kepada proses pengumpulan data serta
Rancangan penelitian dibuat agar penelitian
proses penyelidikan itu sendiri. Arikunto (2006:64)
dapat berjalan dengan baik. Untuk memecahkan
mengungkapkan bahwa “Hipotesis merupakan suatu
permasalahan
jawaban
terhadap
menjelassakan pengaruh secara parsial antara minat
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data
belajar dan kebiasaan belajar terhadap prestasi
yang terkumpul”. Bertitik tolak dari asumsi dan
belajar. Dan pengaruh secara simultan antara minat
permasalahan yang telah dikemukakan, maka penulis
belajar dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar
yang
bersifat
sementara
mengajukan hipotesis sebagai berikut :
yang
Untuk
H0 = tidak terdapat pengaruh yang signifikan
ada
dalam
memudahkan
penelitian
pengertian
menghindari kesalahan pengertian,
ini
dan
maka perlu
minat belajar dan kebiasaan Belajar Terhadap
dirumuskan definisi operasional untuk masing-
Prestasi Belajar Mata pelajaran Akuntansi Siswa
masing variabel dalam penelitian ini. Variabel
Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pataianrowo Nganjuk
independen dalam penelitian ini adalah minat belajar
tahun ajran 2011/2012.
dengan simbol (X1) dan kebiasaan belajar dengan
H1 = terdapat pengaruh yang signifikan
simbol (X2). Sedangkan variabel dependen dalam
minat belajar dan kebiasaan Belajar Terhadap
penelitian ini adalah Prestasi belajar dengan simbol
Prestasi Belajar Mata pelajaran Akuntansi Siswa
(Y) merupakan nilai mata pelajaran akuntansi siswa
Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pataianrowo Nganjuk
kelas X1 IPS SMA Negeri 1 Patianrowo Nganjuk.
tahun ajran 2011/2012.
Populasi
adalah
keseluruhan
subyek
penelitian”. Dalam penelitian ini populasinya adalah METODE PENELITIAN
keseluruhan siswa kelas X1 IPS SMA Negeri 1
Penelitian Sugiyono (2009:8) mendefinisikan
Patianrowo tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah
penelitian kuantitatif sebagai “ metode penelitian
105 orang. Sehubungan dengan pendapat diatas,
yang
maka dalam penelitian ini ditetapkan sampel dari
berlandaskan
pada
filsafat
positivisme,
7
jumlah
populasi.
Teknik
pengambilan
sampel
5% untuk 15 responden yaitu sebesar 0,676.
menggunakan total sampling, yaitu responden dipilih
Keputusan valid atau tidaknya setiap butir soal dilihat
atau diambil dari dalam populasi dari siswa kelas X1
berdasarkan kriteria, yaitu jika harga
<
IPS SMA Negeri 1 Patianrowo tahun ajaran maka item soal tersebut tidak valid, sedangkan
2011/2012. Dalam pengumpulan data pada penelitian ini
jika
>
penulis menggunakan metode dokumentasi, angket /
dinyatakan valid.
kuesioner dan observasi /
Uji Reliabilitas
wawancara. Untuk
mengukur variabel minat belajar dan variabel
, maka butir soal tersebut
Dari hasil uji reliabilitas minat belajar dan
kebiasaan belajar jawaban dalam angket ditentukan
kebiasaan belajar
dengan skala likert. Data yang diperoleh dari angket
bahwa dari keseluruhan variabel setelah dilakukan
mengenai variabel minat belajar dan minat kebiasaan
pengujian reliabilitas. Hasil pengujian reliabilitas
belajar akuntansi diteliti bersama-sama dengan data
minat belajar dan kebiasaan belajar menunjukkan
dari angket mengenai kedua variabel tersebut yang
nilai Alpha Cronbach ( 0,763 ) dan ( 0,757 ) lebih
sebelumnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas
besar
atas item-item terhadap instrumen angket yang ada.
memenuhi syarat (0,6). Berdasar hasil uji reabilitas
Uji Validitas
tersebut maka disimpulkan item pertanyaan angket
Dari pengujian validitas innstrumen angket
dari
syarat
akuntansi (terlampir) diketahui
minimum
untuk
dianggap
minat dan kebiasaan belajar dapat dinyatakan reliabel
minat belajar dapat diketahui bahwa korelasi antara
atau handal.
skor butir pertama hingga butir ke-12 dibandingkan dengan harga
Gambaran Umum responden
taraf signifikansi 5% untuk 15
Responden yang mengisi angket
responden yaitu sebesar 0,699. Keputusan valid atau
adalah
siswa kelas XI IPS tahun ajaran 2011-2012 sebanyak
tidaknya setiap butir soal dilihat berdasarkan kriteria,
105 siswa. Ditinjau dari teknik pengambilan sampel, yaitu jika harga
<
maka item soal
tersebut tidak valid, sedangkan jika
>
peneliti menggunakan tehnik total sampling, yaitu
,
responden yang ada dalam populasi siswa kelas XI
maka butir soal dilihat berdasarkan kriteria, yaitu jika harga
<
IPS diajadikan sampel penelitian. Penyajian data mengenai identitas responden
maka item soal tersebut tidak
di sini, yaitu untuk memberikan gambaran tentang valid, sedangkan jika
>
, maka butir
keadaan diri pada responden. Adapun gambaran
soal tersebut dinyatakan valid.
tentang responden yang menjadi sampel dalam
Dari pengujian validitas innstrumen angket
penelitian ini di klasifikasikan berdasarkan jenis
kebiasaan belajar dapat diketahui bahwa korelasi
kelamin. Berikut ini akan dibahas mengenai kondisi
antara skor butir pertama hingga butir ke-24
dari masing-masing klasifikasi demografis responden
dibandingkan dengan harga
menurut jenis kelamin dapat diketahui dari 105
taraf signifikansi
8
angket yang disebarkan dan hasilnya dapat dilihat
diperoleh persentase dari skor tiap-tiap item tentang
pada tabel di bawah ini :
minat
Tabel 4.1 Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin Jenis Jumlah Persentase kelamin Responden Pria
41
39%
Wanita
64
61%
105
100%
Total
belajar
yang
dijawab
oleh
responden
sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.2 Distribusi Minat Belajar No
Interval Klasifikasi Frekuensi Prosentase
1
52 – 61
Sangat
9
8,57 %
setuju
(Sumber : Dokumentasi SMA Negeri 1 Patianrowo) Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa
2
42 – 51
Setuju
54
51,14 %
3
32 – 41
Ragu-
39
37,14 %
3
2,85%
-
-
105
100%
ragu
responden terbanyak yaitu wanita sebanyak 64 siswa
4
atau 61% sedangkan responden pria yaitu sebanyak
22 – 31
Kurang setuju
41 siswa atau 39%. Hal ini disebabkan karena siswa 5
kelas XI IPS SMA N 1 Patianrowo didominasi siswa
12 – 21
Sangat tidak
wanita.
setuju
Deskripsi minat belajar siswa kelas XI IPS SMA Tot
Negeri 1 Patianrowo Nganjuk
.
Berikut akan dijelaskan bagaimana gambaran
( Sumber:Hasil kuesioner penelitian X2,Lampiran 7 )
minat belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi
SMA
N
1
Patianrowo
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui dari
Nganjuk
105 siswa terdapat 9 siswa menyatakan sangat setuju,
berdasarkan indikator yang telah dijabarkan dalam
54 siswa menyatakan setuju, 39 siswa menyatakan
angket pernyataan penelitian. Variabel minat belajar berpengaruh
pada
prestasi
belajar
ragu dan 3 siswa menyatakan kurang setuju. Maka
akuntansi
dapat disimpulkan bahwa rata-rata minat belajar
dikembangkan dari 3 indikator yang digambarkan
akuntansi siswa tergolong tinggi.
dalam 12 pertanyaan. Dan dalam pengukuran angket
Deskripsi kebiasaan belajar siswa kelas XI IPS
peneliti menggunakan skala likert dengan 5 (lima)
SMA Negeri 1 Patianrowo Nganjuk
pilihan jawaban. Dengan alternatife
Berikut akan dijelaskan bagaimana gambaran
jawaban tertinggi 5
kebisaan belajar siswa kelas XI IPS pada mata
dengan jumlah soal 12, maka dapat diperoleh skor
pelajaran akuntansi SMA N 1 Patianrowo Nganjuk
teringgi sebesar 12 x 5 = 60 dan alternatif jawaban
berdasarkan indikator yang telah dijabarkan dalam
terendah 1 dengan jumlah soal terbanyak 12, maka
angket pernyataan penelitian.Variabel kebiaasaan
diperoleh skor terendah 12 x 1 = 12. Jadi lebar
belajar berpengaruh pada prestasi belajar akuntansi
interval (60 - 12) : 5 = 9.6 di bulatkan 10. Dari data
dikembangkan menjadi beberapa 8 indikator yang
hasil angket yang telah disebarkan pada 105 siswa
digambarkan dalam 24 pertanyaan. Dan dalam
yang menjadi sampel dari penelitian ini, dapat
9
pengukuran angket peneliti menggunakan skala likert
dalam kategori tinggi terlihat 47,6 % siswa setuju dan
dengan 5 (lima) pilihan jawaban.
ragu ragu.
Dengan alternatife
jawaban tertinggi 5
Deskripsi prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA
dengan jumlah soal 24, maka dapat diperoleh skor
Negeri 1 Patianrowo Nganjuk
teringgi sebesar 24 x 5 = 120 dan alternatif jawaban
Data prestasi belajar siswa sebagaimana
terendah 1 dengan jumlah soal terbanyak 24, maka
terlihat di lampiran, diperoleh melalui dokumentasi
diperoleh skor terendah 24 x 1 = 24. Jadi lebar
berupa nilai tugas dan nilai ulangan harian siswa
interval (120 - 24) : 5 = 19,2 di bulatkan menjadi 19.
kelas XI IPS SMA Negeri 1 Patianrowo Nganjuk
Dari
telah
semester gasal yang mencakup penilaian kognitif,
disebarkan pada 105 siswa yang menjadi sampel dari
efektif, dan psikomotorik. Analisis deskriptif variabel
penelitian ini, dapat diperoleh persentase dari skor
Y (prestasi belajar) di mana pengambilan datanya
tiap-tiap item tentang kebiasaan belajar yang dijawab
adalah dengan menggunakan metode dokumentasi,
oleh responden sebagaimana dapat dilihat pada tabel
dapat dipilah-pilah sesuai klasifikasi yang peneliti
dibawah ini :
cantumkan dalam bab sebelumnya. Persentase hasil
data
hasil
angket/kuesioner
yang
Tabel 4.3 Distribusi Kebiasaan Belajar No Interval Klasifikasi Frekuensi Persentase 1
100 -
Sangat
1
118
setuju
2
81 – 99
Setuju
50
47,61 %
3
62 – 80
Ragu-
50
47,61 %
data yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut:
No
0,95 %
1
43 – 61
Kurang
4
3,80 %
setuju 5
24 – 42
Sangat
-
Baik
89
84,76 %
3
62-74
Cukup
16
15,24 %
4
49-61
kurang
-
-
5
0-48
Sangat
-
-
105
100%
( Sumber: prestasi belajar penelitian Y, Lampiran 7) Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui
100%
dari 105 siswa ada 89 siswa (84,76%) memiliki
(Sumber: Hasil angket penelitian X2, Lampiran 7)
prestasi belajar baik dengan nilai ketuntasan belajar
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui dari
antara 75 – 87 , dan 16 siswa (15,24%) memiliki
105 siswa, terdapat 1 siswa menyatakan sangat setuju
prestasi belajar cukup dengan nilai ketuntasan
siswa , 50 siswa menyatakan setuju, 50 siswa ragu,
diantara 62 – 74. Hal ini menggambarkan bahwa
dan 4 siswa menyatakan tiak setuju. Maka dapat rata-rata
-
kurang
setuju
disimpulkan bahwa
-
75-87
Tot
105
Sangat
2
-
tidak
Tot
88-100
baik
ragu 4
Tabel 4.4 Distribusi Prestasi Belajar Interval Klasifikasi Frekuensi Prosentase
prestasi belajar pada mata pelajaran akuntansi siswa
kebiasaan belajar
kelas XI IPS SMA N 1 Patianrowo tergolong baik.
akuntansi untuk mata pelajaran akuntansi berada
10
melambangkan hubungan yang searah X2 akan
Analisis regresi berganda Penelitian ini menggunakan alat analisis
menyebabkan kenaikan pada variabel Y.
regresi SPSS 16 for Windows. Hasil uji regresi
Uji normalitas
berganda dari data yang telah diperoleh adalah
Dari hasil pengujian normalitas dapat dilihat
sebagai berikut ;
bahwa gambar grafik titik-titik menyebar di sekitar
Y = b0+b1X1+b2X2+e
garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah
= 58.985+ 0,205 X1 + 0, 133 X2 + e
garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
Keterengan :
normalitas. Sehingga dari hipotesis tersebut Ho
Y
: prestasi belajar
diterima.
X1
: minat belajar
Uji Multikolinearitas
X2
: kebiasaan
bo
: konstanta
diketahui bahwa pada bagian Coefficients dapat
b1 , b2 : koefisien regresi
dilihat bahwa besarnya VIF pola asuh orang tua dan
e
: kesalahan penggangu (standart
minat belajar (1,097) berada di sekitar angka 1 dan
error).
besarnya Tolerance (0,917) mendekati angka 1,
belajar
Dari hasil pengujian multikolinieritas dapt
Berdasarkan tabel diatas persamaan garis linear
sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi
bergada tersebut dijelaskan sebagai berikut:
tersebut tidak terdapat multikolinearitas.
Konstanta sebesar 58.985 menyatakan jika
Heteroskedastisitas.
tidak ada variabel minat belajar (X1) dan variabel
Pada hasil uji Heteroskedastisitas dalam
kebiasaan belajar (X2), maka prestasi belajar yang
penelitian ini, gambar atau grafik menunjukkan tidak
akan diperoleh adalah sebesar 58.985.
ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas
Nilai koefisien regresi variabel minat belajar
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak
(X1) adalah sebesar 0,205 artinya pertambahan 1
heteroskedastisitas.
satuan
Uji Autokorelasi
pada
X1
akan
mempunyai
pengaruh
menaikkan variabel prestasi belajar (Y) sebesar 0,205
Hasil penguijian autokorelasi dapat diketahui
dengan asumsi bahwa variabel kebiasaan belajar (X2)
bahwa pada bagian model summary, angka D-W di
tetap. Tanda positif pada nilai koefisien regresi
antara -2 sampai +2, yakni sebesar 2,003 maka hal ini
melambangkan hubungan yang searah X1 akan
berarti
menyebabkan kenaikan variabel Y.
Autokorelasi. Besar R Square adalah 0, 242 . Hal ini
Nilai koefisien regresi variabel kebiasaan belajar
(X2)
adalah
sebesar
0,
133
pada
model
regresi
tidak
terdapat
menunjukan bahwa kebiasaan belajar dan minat
artinya
belajar berpengaruh sebesar 24,2 % terhadap prestasi
pertambahan 1 satuan pada X2 akan mempunyai
belajar sedangkan sisanya 75, 8 % dipengaruhi oleh
pengaruh menaikkan variabel prestasi belajar (Y)
variabel lain.
sebesar 0, 133 dengan asumsi variabel minat belajar (X1) tetap. Tanda positif pada nilai koefisien regresi
11
belajar terlebih dahulu harus menentukan hipotesis.
Uji t Untuk melihat pengaruh variabel minat
Hipotesis sebagai berikut :
belajar, serta kebiasaan belajar terhadap prestasi
H0 : tidak terdapat hubungan positif antara
belajar secara parsial atau sendiri-sendiri, digunakan
kebiasaan belajar dengan prestasi belajar. Dan H1 :
uji-t. Hipotesis:
terdapat hubungan positif antara kebiasaan belajar
H0 = Koefisien regresi tidak signifikan
dengan prestasi belajar.
H1 = Koefisien regresi signifikan
Menghitung besarnya nilai t penelitian .
Untuk melihat apakah terdapat pengaruh
Setelah merumuskan hipotesis, selanjutnya adalah
positif antara minat belajar dengan prestasi belajar
menghitung besarnya nilai t penelitian yang terdapat
terlebih
di tabel Coefficientsa. Hasil perhitungan SPSS for
dahulu
harus
menentukan
hipotesis.
Hipotesis sebagai berikut :
windows versi 16.00 untuk minat belajar diperoleh
H0 : tidak terdapat hubungan positif antara minat belajar dengan prestasi
angka sebesar 3.749. Kemudian nilai tersebut
belajar. Dan H1 :
dibandingkan dengan t tabel sebesar 1.987 dengan
terdapat hubungan positif antara minat belajar dengan
ketentuan taraf signifikansi 0,05 dan dk = n-2, atau
prestasi belajar.
105 - 2= 103.
Setelah merumuskan hipotesis, selanjutnya
Menentukan kriteria uji hipotesis dapat dikur
adalah menghitung besarnya nilai t penelitian yang
dengan syarat : Jika t penelitian > t tabel maka H0
terdapat di tabel Coefficientsa. Hasil perhitungan
ditolak dan H1 diterima. Dan Jika t penelitian
SPSS for windows versi 16.00 untuk minat belajar
tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak
diperoleh angka sebesar 3.374. Kemudian nilai
Berdasarkan perhitungan di atas, nilai t
tersebut dibandingkan dengan t tabel sebesar 1.987
penelitian 3.749 > 1,987
dengan ketentuan taraf signifikansi 0,05 dan dk = n-
diambil kesimpulan bahwa H0 ditolak dan H1
2, atau 105 - 2= 103
diterima. Artinya terdapat pengaruh positif antara
Menentukan kriteria uji hipotesis dapat
minat belajar dengan prestasi belajar siswa.
diukur dengan syarat : Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dan
Uji F
Jika t
Untuk mengetahui pengaruh minat belajar
penelitian < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak
dan kebiasaan belajar secara gabungan terhadap
Berdasarkan perhitungan di atas, nilai t penelitian 3.374 > 1,987
(t tabel). maka dapat
prestasi belajar siswa, maka terlebih dahulu harus
(t tabel). maka dapat
dibuat hipotesis sebagai berikut :
diambil kesimpulan bahwa H0 ditolak dan H1
Ho :
artinya
tidak terdapat
pengaruh
diterima. Artinya terdapat pengaruh positif antara
signifikan antara variabel minat belajar (X1) dan
minat belajar dengan prestasi belajar siswa.
kebiasaan belajar (X2) terhadap prestasi belajar (Y)..
Pengaruh Kebiasaan belajar terhadap Prestasi
Dan Ha : artinya terdapat pengaruh signifikan antara
belajar. Untuk melihat apakah terdapat pengaruh
variabel minat belajar
positif antara kebiasaan belajar dengan prestasi
(X2) terhadap prestasi belajar (Y).
12
(X1) dan kebiasaan belajar
Untuk mendapatkan data yang akurat maka
signifikan antara minat pada mata diklat akuntansi
peneliti menggunakan bantuan program SPSS 16.0
kelas XI di SMKN I Babat tahun ajaran 2009/2010.
for windows versi 16.00. Hasil uji F atas model
Dan juga penelitian yang dilakukan Novita (2007)
persamaan regresi yang dihasilkan sebagai berikut :
dengan judul pengaruh minat dan cara belajar
Dari data di atas diketahui F sebesar 13.912
akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi kelas X
dengan signifikansi 0,000 oleh karena itu probabilitas
Program keahlian (sekretaris dan penjualan) di
(0,000) < 0,05 sehingga Ha diterima atau H0 di tolak.
SMKN 1 Surabaya. Penelitian yang menggunakan
Berdasarkan
hasil
analisis
regresi
linier
populasi 45 siswa kelas X terdapat pengaruh antara
berganda diperoleh Fhitung sebesar 13.912 dengan nilai
minat dan cara belajar, hal ini terbukti dari hasil uji
signifikansi sebesar 0,000 dimana lebih kecil dari
analisis
taraf signifikansi =0,05, maka dapat disimpulkan Ho
Sedangkan nilai koefisien beta terstandarisasi untuk
ditolak dan Ha diterima, hal ini berarti minat belajar
minat belajar akuntansi sebesar 0,503 dan hubungan
(X1) dan kebiasaan belajar (X2), secara bersama-
positif (searah).
secara
parsial
dengan t
hitung
0,818.
Hasil penelitian di atas membuktikan bahwa
sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pretasi belajar.
minat belajar berpengaruh positif dan signifikan
Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata
terhadap prestasi belajar siswa. Artinya semakin
Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA N 1
tinggi minat belajar seseorang maka akan tinggi pula
Patianrowo
prestasi belajarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat
Dalam
keseluruhan
proses
Syah (2008:136) bahwa:
pendidikan,
peranan minat belajar sangat penting sekali. Dengan
“Minat dapat mempengaruhi kualitas
minat yang tinggi, siswa akan terdorong untuk
pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-
bekerja mencapai sasaran dan tujuannya karena yakin
bidang tertentu. Siswa yang menaruh minat besar
dan
dan
terhadap mata pelajaran tertentu maka akan
manfaatnya. Minat belajar sebagai faktor batin
memusatkan perhatiannya, karena pemusatan
berfungsi
perhatian
sadar
akan
kebaikan,
menimbulkan,
kepentingan
mendasari,
dan
yang
intensif
terhadap
materi
memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat
mengarahkan perbuatan belajar.
lagi
Hasil penelitian ini juga didukung Rosalina (2005) “Pengaruh Bakat dan Minat pada mata diklat
dan akhirnya
mencapai prestasi yang
diinginkan.” Berdasarkan
akuntansi kelas XI di SMKN I Babat tahun ajaran
pengolahan bahwa
yang
minat
belajar
2009/2010. Berdasarkan penelitian ini di peroleh
dilakukan,
kesimpulan bahwa secara parsial tidak terdapat
berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.
pengaruh positif yang signifikan antara bakat
Hal ini dilihat dari dari uji parsial dengan uji t yang
terhadap hasil belajar siswa kelas XI di SMKN I
diperoleh dari perhitungan SPSS sebesar 3,374. yang
Babat tahun ajaran 2009/2010. Secara parsial juga
kemudian dibandingkan dengan t tabel sebesar 1,987.
ditemukan bahwa terdapat pengaruh positif yang
Hal ini menunjukkan bahwa
13
membuktikan
data
,
artinya hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya
kebiasaan belajar,dan persepsi siswa tentang metode
yang menyatakan bahwa
siswa
mengajar guru dengan prestasi belajar akuntansi
berpengaruh positif terhadap prestasi belajar diterima
siswa kelas XI IPS SMA Negeri i Cawas Klaten
atau terbukti sesuai teori.
tahun
minat
belajar
ajaran
2009/2010.
Hasil
penelitian
Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif
bahwa variabel minat belajar (X1) berpengaruh
dan signifikan antara Kebiasaan Belajar dengan
positif terhadap prestasi belajar. Koefisien regresi
Prestasi Belajar Akuntansi. Hal ini dibuktikan dari
minat belajar terhadap prestasi belajar yaitu sebesar
hasil analisis korelasi Product moment diperoleh nilai
0,205. Hal ini berati setiap adanya peningkatan minat
koefisien
belajar sebesar satu satuan maka akan memingkatkan
mengarah pada signifikansi sebesar 0,000 dan rtabel
prestasi belajar sebesar 0,205. Oleh karena itu suatu
dengan n = 110 pada taraf signifikansi 5% sebesar
proses pembelajaran bukan hanya membutuhkan
0,195. Hal ini menunjukkan bahwa rhitung positif
minat semata, tetapi juga harus ditunjang dengan
dan lebih besar dari rtabel (0,346 > 0,195).
kebiasaan
belajar
yang
baik
sehingga
dapat
korelasi
(rx2y)
sebesar
0,346
yang
Hasil penelitian di atas membuktikan bahwa
menghasilkan output yang maksimal.
kebiasaan belajar berpengaruh positif dan signifikan
Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar ata
terhadap prestasi belajar siswa. Hal tersebut sesuai
Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA N 1
dengan
Patianrowo
mengemukakan “seseorang yang ingin berhasil dalam
Satu lagi faktor internal yang dibahas dalam
pendapat
Hamaik
(2005:
10)
yang
belajar hendaknya mempunyai sikap serta kebiasaan
siswa.
belajar yang baik.” Kebiasaan belajar adalah cara-
Kebiasaan belajar biasanya dikaitkan dengan cara
cara yang ditempuh siswa dalam belajar untuk
belajar dan salah satu cara belajar yang baik dilihat
mencapai tujuan tertentu yang dilaksanakan secara
dari jangka waktu belajar serta belajar membaca
rutin sehingga menjadi suatu kebiasaan.
penelitian
ini
adalah
kebiasan
belajar
dengan baik. Kebiasaan belajar jelas mempengaruhi prestasi
belajar
yang
menggunakan analisis dengan bantuan program SPSS
mempunyai jadwal belajar yang teratur akan lebih
16,00 for window, maka diperoleh nilai t penelitian
bisa menguasai mata pelajaran dibandingkan dengan
untuk kebiasaan belajar adalah sebesar 3,749 yang
siswa yang hanya belajar menjelang ujian. Dengan
kemudian nilai tersebut dibandingkan dengan ttabel
kebiasaan belajar yang baik, yakni belajar terjadwal,
sebesar
mengerjakan
siswa.
tugas
Seorang
dengan
siswa
Berdasarkan analisa data dari uji hipotesis
benar,
belajar
1,987.
Hal ,
ini
artinya
menunjukkan hipotesis
bahwa
yang telah
berkelompok, atau memperbanyak membaca, maka
dirumuskan sebelumnya yang menyatakan bahwa
seorang siswa diharapkan akan meningkat prestasi
kebiasaan belajar siswa berpengaruh positif terhadap
belajarnya.
prestasi belajar diterima atau terbukti sesuai teori.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh
Hasil pengolahan data diketahui bahwa variabel
Untari (2009) hubungan antara motivasi belajar,
kebiasaan belajar (X2) berpengaruh positif terhadap
14
prestasi belajar. Koefisien regresi kebiasaan belajar
pelajaran IPS. Hal tersebut terbukti dari hasil uji F
terhadap prestasi belajar yaitu sebesar 0,133. Hal ini
yaitu diperoleh nilai F hitung 297,056 > F tabel 3,11
berarti setiap adanya peningkatan kebiasaan belajar
dengan signifikansi 0,000. Koefisien determinasi (R
sebesar satu satuan maka akan memingkatkan
Square) sebesar 0,871. Hal tersebut menunjukkan
prestasi belajar sebesar 0,133.
bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS
Minat Belajar dan Kebiasaan Belajar Terhadap
dipengaruhi oleh kebiasaan belajar dan minat
Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Kelas
membaca sebesar 87,1%, sisanya 12,9% dipengaruhi
XI IPS SMA N 1 Patianrowo Nganjuk.
oleh faktor lain diluar penelitian.
Beberapa studi empiris mengenai pengaruh
Penelitian lain dilakukan Novita (2007)
minat belajar dan kebiasaan belajar, baik studi
“Pengaruh Minat dan Cara Belajar Akuntansi
korelasional
telah
terhadap prestasi belajar Akuntansi kelas X Program
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan
keahlian (Sekretaris dan Penjualan) di SMKN 1
antara minat belajar dan kebiasan belajar terhadap
Surabaya”.
prestasi belajar. Dari beberapa studi ditemukan
propotional random sampling, Sedangkan untuk
bahwa terdapat hubungan korelasi yang positif antara
teknik analisis data menggunakan analisis jalur
kebiasaan belajar dengan prestasi belajar, diantaranya
digunakan untuk menganalisis pola hubungan sebab
penelitian yang dilakukan oleh Husna Afida dengan
akibat antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui
judul “Pengaruh Kebiasaan Belajar Dan Minat
langsung. Hal ini terbukti dari uji analisis secara
Membaca Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas
parsial dengan t hitung 0,818. Sedangkan nilai
VIII Pada Mata Pelajaran IPS Di MTsDarul Huda
koefisien beta terstandarisasi untuk minat belajar
Wonodadi Blitar”.
akuntansi sebesar 0,503 dan hubungan positif
maupun
studi
komparasi
Pengumpulan
data
menggunakan
Hasil analisis data sejumlah 100 siswa
(searah). Sedangkan berdasarkan hasil analisis uji
menunjukkan adanya hubungan signifikan. Hasil
secara simultan, diperoleh nilai F dalam tabel
penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat
ANOVA adalah 9,577 < dari 0,05 yang berarti bahwa
pengaruh yang dan signifikan antara kebiasaan
hipotesis penelitian yang diajukan oleh peneliti yaitu
belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata
: “Pengaruh antara Minat dan Cara Belajar secara
pelajaran IPS ditunjukkan oleh nilai t hitung 2,146 > t
simultan terhadap Prestasi belajar” diterima.
tabel 1,980 dengan nilai signifikansi 0,035 (2)
Penelitian yang dialakukan oleh Yekti hidayah
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
(2006) dengan judul Pengaruh Minat Belajar dan
minat membaca terhadap prestasi belajar siswa pada
Aktivitas Belajar terhadap Hasil Belajar Mengetik
mata pelajaran IPS ditunjukkan oleh nilai t hitung
Manual Dengan Sistem 10 (Sepuluh) Jari Siswa
23,388 > t tabel 1,980 dengan nilai signifikansi 0,000
Kelas I Program Keahlian Administrasi Perkantoran
(3) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
di SMK Negeri I Slawi Tahun Diklat 2005/2006.
secara simultan antara kebiasaan belajar dan minat
Sampel penelitian diambil menggunakan teknik total
membaca terhadap prestasi belajar siswa pada mata
sampling sehingga seluruh populasi sebanyak 80
15
siswa
dijadikan
Berdasarkan
sebagai
analisis
menunjukkan bahwa
sampel
deskriptif
penelitian.
independen yang terdiri dari minat belajar dan
persentase
kebiasaan belajar secara bersama-sama berpengaruh
minat belajar siswa dan
secara signifikan terhadap prestasi belajar.
aktivitas belajar siswa telah masuk dalam kategori
Secara simultan pengaruh minat belajar dan
baik dengan bobot persentase skor 65,70% dan
kebiasaan belajar berpengaruh positif terhadap
63,53% sedangkan hasil belajar siswa termasuk
prestasi belajar. Dari model regresi diatas koefisien
kategori lebih dari cukup dengan rata-rata 72,64.
determinasi yang disesuaikan (
Hasil analisis regresi ganda memperoleh persamaan
0,242 artinya sebesar 24,2 % prestasi belajar siswa
regresi Ŷ = 42,469 + 0,624X1 + 0,589X2. Uji
dipengaruhi oleh minat dan kebiasaan belajar
keberartian persamaan regresi dengan uji F diperoleh
sedangkan 76,8 % dipengaruhi oleh faktor – faktor
Fhitung = 64,024 dengan harga signifikansi sebesar
lain seperti tingkat intelegensi (IQ), lingkungan,
0,000. Karena harga signifikansi kurang dari 0,05,
bakat, motivasi, dan juga faktor pendekatan belajar
yang berarti secara simultan minat belajar dan
siswa
aktivitas belajar berpengaruh terhadap hasil belajar.
membuktikan bahwa semakin tinggi minat belajar
Hasil uji parsial diperoleh t1= 4,825 dengan harga
siswa dan semakin baik kebiasaan yang diterapkan
signifikansi 0,000 < 0,05, hal ini berarti ada pengaruh
dalam belajar , maka akan berpengaruh terhadap
antara minat belajar terhadap hasil belajar dan t2=
meningkatnya prestasi belajar siswa XI IPS SMA N 1
3,261 dengan signifikansi 0,000 < 0,05, hal ini
Patianrowo Nganjuk.
lainnya.
Namun
adj) menunjukan
hal
tersebut
juga
menunjukkan ada pengaruh antara minat belajar dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar adalah 62,4%.
SIMPULAN dan SARAN
Besarnya pengaruh masing-masing variabel yaitu
Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas
minat belajar terhadap hasil belajar sebesar 23,2%,
maka dapat disimpulkab bahwa : Terdapat pengaruh
pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar
positif dan signifikan Minat Belajar dengan Prestasi
sebesar 12,1%.
Belajar Akuntansi Siswa kelas XI SMA Negeri 1
Mengacu pada berbagai hasil penelitian
Patianrowo Nganjuk tahun ajaran 2011/2012.
dimana diketahui bahwa minat belajar siswa dan
Terdapat pengaruh positif dan signifikan
kebiasaan belajar berpengaruh terhadap prestasi
Kebiasaan Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi
belajar mata pelajaran akuntansi siswa SMA N 1
Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Patianrowo Nganjuk
Patianrowo Nganjuk. Sama halnya dengan penelitian
tahun ajaran 2011/2012. Dan secara simultan variabel
yang dilakukan oleh penulis. Dari hasil Uji f
minat belajar dan kebiasaan belajar berpengaruh
menunjukan bahwa ada pengaruh antara minat
terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri
belajar dan kebiasaan belajar terhadap prestasi
1 Patianrowo Nganjuk tahun ajaran 2011/2012.
belajar. Hal ini ditunjukan dengan nilai uji F sebesar
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan,
13,912 dengan tingkat (sig) 0,000 < 0,05 sehingga Ha
maka penulis memberikan beberapa saran sebagai
diterima
berikut :
atau
H0
ditolak.
Sehingga
variabel
16
Latifa, Laili, 2008. Pengaruh motivasi, Minat, dan Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMAN se-Kota Cirebon. Skripsi FPIPS UPI.
Untuk mencapai prestasi yang optimal maka sebaiknya siswa memiliki faktor penunjang yang mempengaruhi prestasi belajar lebih dari satu. Karena dari hasil penelitian pengaruh secara parsial masing-
Novita . Pengaruh Minat, dan Cara Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Ekonomi pada siswa kelas X program keahlian sekertaris dan penjualan SMK N 1 Surabaya. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Negeri Malang.
masing variabel eksogen memiliki pengaruh yang sangat kecil. Berbeda jika ketiga variabel eksogen tersebut bekerja secara bersama-sama maka akan menghasilkan prestasi yang memuaskan.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Dalam penelitian ini peneliti lebih memilih untuk meneliti faktor internal yang mempengaruhi
Sardiman. A.M 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.
prestasi belajar siswa khususnya minat belajar, serta kebiasaan belajar,
diharapkan untuk penelitian
Surya, Mohammad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung : Pustaka Bani Quraisy.
selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut dalam menganalisis faktor internal lain maupun faktor eksternal.
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. DAFTAR PUSTAKA Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi . 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka cipta.
Suryabrata, Sumadi. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Perkasa Rajawali.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian. Bandung : Alfabeta
Gie, The Liang. 2002. Cara Belajar Efisien I. Yogyakarta :PUBI
Triasari, Novita, 2009. Pengaruh perhatian, minat, dan kebiasaan belajar siswa terhadap prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas XI MAN Karanganyar tahu ajaran 2008/2009. Skripsi tidak diterbitkan. Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.Cetakan ke IV. Hamalik, Oemar. (2005). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Hidayah, Yekti, 2006. Pengaruh Minat Belajar Dan Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Mengetik Manual Dengan Sistem 10 (Sepuluh) Jari Siswa Kelas I Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di Smk Negeri I Slawi Tahun Diklat 2005/2006. Skripsi Universitas Malang.
17
18